Pendahuluan Pendahuluan
Kamar operasi, walaupun merupakan salah satu
Kamar operasi, walaupun merupakan salah satu revenue center revenue center terbesar bagi terbesar bagi suatu rumah sakit, ternyata juga memberi kontribusi terbesar pula bagi
suatu rumah sakit, ternyata juga memberi kontribusi terbesar pula bagi besarnya biayabesarnya biaya pengeluaran
pengeluaran rumah rumah sakit. sakit. Bahkan Bahkan besarnya besarnya biaya biaya di di kamar kamar operasi operasi dapat dapat jauh jauh lebihlebih besar
besar jika jika dibanding dibanding dengan dengan biaya biaya yang yang dihabiskan dihabiskan oleh oleh bagian bagian lain lain di di rumah rumah sakit.sakit. Sehingga, walaupun mutu pelayanan pasien di kamar operasi selalu menjadi prioritas Sehingga, walaupun mutu pelayanan pasien di kamar operasi selalu menjadi prioritas uta
utama, ma, adanadanya ya tuntuntuttutan an untuntuk uk melmelakukakukan an efiefisiesiensi nsi biaybiaya a memmembuat buat bagbagian ian kamkamar ar operasi harus beroperasi dengan efisien pula. Dengan adanya pengelolaan yang baik, operasi harus beroperasi dengan efisien pula. Dengan adanya pengelolaan yang baik, di antaranya pengelolaa
di antaranya pengelolaan n logislogistik (obat, barang tik (obat, barang medismedis, , benang, dan benang, dan bahan ortopedi)bahan ortopedi),, dan penggunaan sistem teknologi informasi diharapkan dapat menekan biaya yang dan penggunaan sistem teknologi informasi diharapkan dapat menekan biaya yang dikeluarkan oleh kamar operasi, sehingga besarnya pendapatan yang bisa diperoleh dikeluarkan oleh kamar operasi, sehingga besarnya pendapatan yang bisa diperoleh dari kamar operasi diharapkan akan semakin meningkat.
dari kamar operasi diharapkan akan semakin meningkat.1,,!1,,!
"S Dr. #$% S#&# B'" pun menyadari akan hal ini, sehingga sejak awal "S Dr. #$% S#&# B'" pun menyadari akan hal ini, sehingga sejak awal sud
sudah ah didioba oba dikdikembembangkangkan an suasuatu tu sissistem tem daldalam am penpengelgelolaaolaan n loglogististik ik di di kamkamar ar operasi. Sistem yang dikembangkan memang berusaha mengakomodir jumlah tenaga operasi. Sistem yang dikembangkan memang berusaha mengakomodir jumlah tenaga di kamar operasi yang jika didasarkan pada penghitungan jumlah tenaga belum sesuai di kamar operasi yang jika didasarkan pada penghitungan jumlah tenaga belum sesuai dengan perhitungan kebutuhan. %amun ternyata pada pelaksanaannya tidak dapat dengan perhitungan kebutuhan. %amun ternyata pada pelaksanaannya tidak dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan.
berjalan sebagaimana yang diharapkan. 'd
'dananya ya pepermrmasasalalahahan an dadalalam m sisiststem em inini i memengngakakibibatatkakan n wawaktktu u yayangng dibutuhkan untuk menyelesaikan administrasi pasien memanjang, sehingga jumlah dibutuhkan untuk menyelesaikan administrasi pasien memanjang, sehingga jumlah tenaga yang sudah terbatas, semakin dirasa kurang jumlahnya. *uga munul biaya+ tenaga yang sudah terbatas, semakin dirasa kurang jumlahnya. *uga munul biaya+ biaya
biaya yang yang tidak tidak perlu, perlu, misalnya misalnya biaya biaya untuk untuk menelepon menelepon rekanrekan shift shift sebelumnya sebelumnya untuk mengkonfirmasi apakah mereka menggunakan alat atau bahan tertentu. *uga untuk mengkonfirmasi apakah mereka menggunakan alat atau bahan tertentu. *uga biaya
biaya yang yang harus harus dikeluarkan dikeluarkan karyawan karyawan untuk untuk mengganti mengganti biaya biaya yang yang tidak tidak tertagihtertagih kepada pasien. Di sisi yang lain, kondisi ini mengakibatkan stok fisik tidak pernah kepada pasien. Di sisi yang lain, kondisi ini mengakibatkan stok fisik tidak pernah dapat dilakukan, dikarenakan laporan kebutuhan dan jumlah pemenuhan tidak sesuai. dapat dilakukan, dikarenakan laporan kebutuhan dan jumlah pemenuhan tidak sesuai. asalah belum terstandarisasinya beberapa barang medis juga mengakibatkan asalah belum terstandarisasinya beberapa barang medis juga mengakibatkan -olume penyimpanan di kamar operasi menjadi lebih besar, biaya yang dikeluarkan -olume penyimpanan di kamar operasi menjadi lebih besar, biaya yang dikeluarkan untuk operasional menjadi lebih besar, dan juga
sulit untuk dipantau. al ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Barlow di Desert Springs ospital, &as /egas, 'merika Serikat, di mana dengan melakukan standarisasi terhadap implan ortopedi dan prostesis serta melakukan konsinyasi terhadap sekitar 02 dari total implan ortopedi di rumah sakit mampu mengurangi jumlah stok di kamar operasi hingga 12 (dari 3.444 jenis menjadi .44 jenis) dan menekan jumlah nilai barang yang tersimpan di kamar operasi hingga !2 (dari S5 044.444 menjadi S5 34.444).6
Kesemua hal ini membuat Direksi "S Dr. #$% S#&# B'" menuntut untuk dilakukan pembenahan dalam pengelolaan logistik di kamar operasi "S Dr. #$% S#&# B'". %amun bila ditanyakan kepada karyawan kamar operasi mengenai alasan timbulnya permasalahan+permasalahan, selalu munul jawaban yang sama, 7pekerjaan terlalu banyak8, 7penatatan yang harus dikerjakan terlalu banyak8, 7seharusnya ada tenaga khusus yag ditempatkan untuk mengerjakan administrasi8, atau 7tenaga di kamar operasi kurang8. 9alaupun jika menambah tenaga dijamin dapat membantu, namun kita berada dalam dunia dengan sumber daya yang terbatas. *ika kita tidak mampu untuk menyediakan lebih banyak sumber daya, pilihan yang ada biasanya tidak bisa dengan mengharuskan karyawan untuk bekerja lebih keras lagi. Kita perlu mengembangkan suatu sistem yang ada kalanya hal itu berarti untuk membuat karyawan bekerja lebih sedikit karena pekerjaan mereka menjadi lebih mudah, namun di sisi lain, outcome yang didapat bisa lebih baik.
#leh karena itu, perlu diari dan dikaji akar permasalahan dari hal yang telah dijabarkan di atas dan disusun suatu sistem baru yang efektif dan efisien untuk mengatasi seluruh permasalahan yang terjadi di kamar operasi "S Dr. #$% S#&# B'" serta mengarahkan seluruh karyawan kamar operasi agar dapat menerima dan menjalankan sistem pengelolaan logistik yang baru.
Tujuan Penelitian
:ujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan suatu sistem pengelolaan logistik baru yang efektif dan efisien dapat dilaksanakan oleh seluruh karyawan di kamar operasi "S Dr. #$% S#&# B'". Sedangkan tujuan khususnya adalah (1) mengidentifikasi penyebab (akar masalah) dari hambatan dalam penerapan sistem pengelolaan logistik di kamar operasi "S Dr. #$% S#&# B'", () menyusun modifikasi sistem pengelolaan logistik di kamar operasi "S Dr. #$% S#&# B'" menggunakan pendekatan partisipatif, (!) melakukan pendekatan kepada karyawan di kamar operasi "S Dr. #$% S#&# B'" agar dapat
menerima dan melaksanakan sistem pengelolaan logistik yang baru.
Metode Penelitian
;ada penelitian ini menggunakan metode action research. Action research merupakan merupakan suatu upaya pemeahan masalah yang didasari adanya kolaborasi antara peneliti dengan objek yang diteliti. Dalam ation researh dibutuhkan keterlibatan seara aktif dari objek yang diteliti sejak mulai pengidentifikasian masalah hingga penetapan renana yang akan diimplementasikan untuk memeahkan masalah. Kemudian dilanjutkan dengan implementasi yang juga dikerjakan oleh objek yang diteliti.3
;enelitian ini dilaksanakan di kamar operasi "S Dr. #$% S#&# B'" dengan melibatkan 1 orang karyawan yang minimal sudah bekerja selama 1 tahun di kamar operasi "S Dr. #$% S#&# B'" dan terlibat dalam pengelolaan logistik di kamar operasi. ;enelitian dilakukan dalam ! siklus diawali dengan pelaksanaan obser-asi di kamar operasi.
<nstrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah= (1) lembar atatan obser-asi, () panduan fokus grup diskusi (>?D)
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dari ! siklus yang dilaksanakan di kamar operasi "S Dr. #$% S#&# B'", teridentifikasi waste sebagai berikut=
N o
Tipe Waste Jenis kegiatan
1 Defect + ;enarian dan klarifikasi akibat penatatan yang kurang baik
+ :ugas sirkulator dan dokter anestesi yang dikerjakan oleh perawat anestesi
+ 'kibat tidak adanya pemisahan obat yang disiapkan di apotek, sering terjadi kesalahan penyiapan obat
+ ;embuatan nota permintaan barang ulang akibat nomor nota kamar operasi sama dengan nomor nota dari bagian lain
+ 'danya perbedaan antara data stok dalam komputer dengan stok riil di kamar operasi
+ ;enggunaan terminologi yang berbeda antara istilah di kamar operasi dengan nama barang di dalam komputer yang biasanya mmenyesuaikan dengan penamaan dalam faktur
+ ;enatatan pemakaian obat dan barang medis di kamar operasi yang kurang lengkap
+ ;enulisan nama barang medis yang tidak lengkap di lembar pemakaian
+ ;roses updating penerimaan logistik dari apotek masih dilakukan seara manual, mengakibatkan adanya perbedaan harga jual
+ Satuan penjualan berubah pada saat stok barang yang habis diisi kembali
+ ;enggunaan obat di Recovery Room ada yang tidak teratat
+ :erdapat barang yang tidak munul harga jualnya dalam komputer (harga "p. 4,44)
+ :idak semua jenis barang yang terdapat dalam komputer digunakan oleh kamar operasi
+ <nput barang medis yang dibawa oleh dokter tidak tersimpan di komputer
Overproduction + ;enggunaan beberapa merk barang yang berbeda padahal jenisnya
sama
! Inventory + Stok barang medis yang sudah tidak pernah dipergunakan
6 Motion + ;erawat bolak+balik ke apotik untuk mengantar kotak pengambilan
obat untuk diisi kembali dengan obat yang diminta dikarenakan baru ada 1 kotak saja
Waiting + ;engelolaan logistik di shift siang@malam dan hari libur tidak berjalan maksimal akibat tidak adanya petugas khusus yang bertugas mengelola logistik
+ "ekapan penggunaan bahan operasi shift malam tidak bisa langsung dilakukan bila perawat jaga masih mengikuti operasi, padahal rekapan pemakaian harus segera diselesaikan sebelum tengah malam
N o
Tipe Waste Jenis kegiatan
+ ;engambilan obat dari apotek tidak bisa langsung dikerjakan bila ada operasi yang berjalan pada dini hari
+ 9aktu input ke dalam komputer menjadi lebih panjang akibat adanya penggunaan merk barang baru karena barang yang biasanya dipergunakan oleh kamar operasi tidak tersedia (kosong
di distributor)
3 Overprocessing + "ekap penggunaan barang yang sebenarnya sudah dikomputerisasi, namun masih harus diikuti dengan adanya rekap logistik manual (misal= rekap benang, rekap impant ortopedi)
+ "ekap harian kamar operasi yang masih dikerjakan seara manual + ;ermintaan barang ke gudang masih dilakukan seara manual
A Talent + :ugas administrasi yang dikerjakan oleh perawat
bedah@anestesi@instrumen
+ ;embuatan rekapan pemakaian benang yang dilakukan oleh orang
;erbandingan antara alur proses pengelolaan logistik awal dengan siklus ke+! digambarkan dalam gambar berikut=
'lur proses pengelolaan logistik awal di kamar operasi=
7
'lur proses pengelolaan logistik di kamar operasi pada siklus ke+!=
8
;erbandingan value stream mapping awal dan akhir tergambar dalam gambar di bawah= Value Stream Mapping 'wal=
;erbandingan value stream mapping awal dan akhir tergambar dalam gambar di bawah= Value Stream Mapping 'wal=
9
Value Stream Mapping Setelah Siklus ke+!
Keberhasilan efisiensi yang terjadi tidak lepas dari adanya partisipasi aktif dari seluruh karyawan yang bekerja di kamar operasi. 9alaupun dengan segala keterbatasan yang ada, namun kesepakatan yang dibuat mampu didukung oleh sebagian besar karyawan yang bekerja di kamar operasi. "esistensi indi-idual dan organisasional yang berpotensi untuk terjadi diminimalisir melalui komunikasi dan partisipasi. ;ermasalahan+permasalahan yang dimunulkan dilontarkan langsung oleh
karyawan. Sehingga sejak awal sudah disepakati seara bersama bahwa hal+hal tersebut merupakan suatu permasalahan yang perlu diarikan suatu jalan keluar.
:etapi masih terdapat akti-itas yang tetap dilakukan walaupun sudah disepakati untuk diperbaiki al tersebut di antaranya adalah masih adanya
dari seluruh karyawan yang bekerja di kamar operasi. 9alaupun dengan segala keterbatasan yang ada, namun kesepakatan yang dibuat mampu didukung oleh sebagian besar karyawan yang bekerja di kamar operasi. "esistensi indi-idual dan organisasional yang berpotensi untuk terjadi diminimalisir melalui komunikasi dan partisipasi. ;ermasalahan+permasalahan yang dimunulkan dilontarkan langsung oleh
karyawan. Sehingga sejak awal sudah disepakati seara bersama bahwa hal+hal tersebut merupakan suatu permasalahan yang perlu diarikan suatu jalan keluar.
:etapi masih terdapat akti-itas yang tetap dilakukan walaupun sudah disepakati untuk diperbaiki. al tersebut di antaranya adalah masih adanya penatatan penggunaan obat dan barang medis yang tidak dilakukan dengan lengkap. 'rgumentasi yang disampaikan adalah akibat belum lengkapnya anggota tim operasi, sehingga tidak ada petugas khusus yang bertanggung jawab penuh terhadap kegiatan penatatan tersebut. %amun hal lain yang juga bisa menjadi penyebab adalah adanya resistensi indi-idual. ;enatatan yang tidak lengkap sudah dianggap sebagai suatu kebiasaan, sehingga dianggap sebagai hal yang wajar dan tidak perlu dipermasalahkan. %amun dampak lebih jauh dari penatatan yang belum lengkap tersebut dapat diminimalisir dengan dilakukannya pengeekan penggunaan obat dan barang medis yang dilakukan oleh seluruh tim operasi pada saat operasi telah selesai.
;ada beberapa penelitian dinyatakan bahwa untuk memperbaiki sistem pengelolaan logistik di kamar operasi salah satu kuni keberhasilannya adalah dengan penggunaan sistem komputerisasi, misalnya yang dilakukan di emorial ospital, ississippi dan di *ohns opkins ospital, aryland di 'merika Serikat.16,1 Di "S
Dr. #$% S#&# B'", program komputerisasi (penggunaan Information Technology@<:) yang diharapkan dapat membantu untuk tugas+tugas yang selama ini masih dilaksanakan seara manual, sehingga dapat semakin mengurangi waste yang terjadi, serta diharapkan dapat mengkompensasi keterbatasan ketenagaan yang ada di kamar operasi, ternyata belum dapat berfungsi maksimal seperti yang diharapkan. asih terdapat permasalahan+permasalahan yang terjadi.
dengan maksimal, maka total rekapitulasi penggunaan obat dan barang medis akan dapat diketahui seara langsung melalui komputer karena telah dilakukan input penggunaan obat dan barang medis tiap operasi ke dalam komputer. Selain itu, permintaan barang medis ke bagian gudang juga dapat dilakukan seara otomatis, sama seperti permintaan obat ke apotik yang saat ini sudah tidak lagi dilakukan seara manual. Dan juga rekapitulasi manual yang saat ini masih berjalan akan dapat dihilangkan.
;rogram komputerisasi yang digunakan di "S Dr. #$% S#&# B'" pada saat ini sebenarnya dimulai sejak tahun 444. ;ada awalnya, program komputer hanya digunakan untuk kasir kemudian disusul dengan bagian pendaftaran, laboratorium, dan radiologi. %amun seiring dengan berjalannya waktu, makin diperluas untuk bagian+bagian lain. ;ada tahun 414 program komputer mulai digunakan di kamar operasi. ;ada saat itu penggunaan program komputer masih terbatas pada input transaksi di kamar operasi, sehingga biaya operasi, termasuk jasa dokter spesialis bisa langsung terhubung dengan kasir. Kemudian sejak 41 mulai dirintis untuk penggunaan komputer dalam stok logistik di kamar operasi. ;rogram stok logistik ini mulai berjalan penuh pada tahun 41!.
Dari penjelasan di atas menunjukkan bahwa sistem <: yang dikembangkan di "S Dr. #$% S#&# B'" masih terus berkembang. %amun proses pengembangan ini enderung mengarah pada proses tambal sulam, bukan pada proses pengembangan yang sudah terenana sejak awal. 'danya kegiatan+kegiatan baru yang dikomputerisasi terus munul seiring dengan berjalannya waktu sesuai dengan kebutuhan bagian+bagian di rumah sakit. ;ada proses penambahan program atau aplikasi baru biasanya programmer akan lebih enderung tidak akan mengutak+atik program yang sudah ada dan berjalan dengan baik. enghubungkan (ridging ) program baru dengan program yang sudah ada biasanya dianggap lebih aman. al ini tampaknya tidak bermasalah jika program+program tersebut tidak saling berhubungan, namun menjadi masalah saat dilakukan integrasi di antara program+
terpisah untuk masing+masing program. al ini berpotensi untuk terjadinya data redundancy yang akhirnya menjadi sumber masalah saat dilakukan ridging . :antangan yang lain adalah sistem <: ini diimplementasikan di rumah sakit yang memiliki proses yang panjang dan beraneka ragam, mulai dari pendaftaran pasien, jual beli barang (misalnya pembelian dan penjualan obat), pelayanan jasa (misalnya periksa dokter), engineering (misalnya di bagian pemeliharaan), akuntansi (misal di bagian keuangan), pembuatan produk (misal di instalasi gii), sampai layanan pemulasaran jenaah. asing+masing bagian dapat memiliki struktur dataase yang berbeda dan hal ini akan berpotensi menimbulkan tantangan dan masalah saat
dihubungkan satu sama lain jika pembuatan dataase+nya dilakukan seara terpisah dan dikerjakan sepotong+sepotong tanpa perenanaan yang lengkapA. Dengan
semakin banyaknya bagian yang menggunakan sistem <:, maka tidak menutup kemungkinan jika data yang dulunya bersifat unik dan spesifik, ternyata menjadi tidak unik lagi sejak ada bagian lain yang juga masuk ke sistem komputerisasi. isalnya dalam penomoran permintaan ke apotek. ;ada awalnya hanya digunakan oleh bagian kamar operasi, sehingga masih merupakan kode unik untuk satu bagian saja. %amun setelah ada bagian lain yang menggunakan sistem yang sama, misalnya bagian kamar bersalin, maka kode yang ada sudah tidak bersifat unik lagi. Sehingga akhirnya terjadi redundancy data yang salah satunya mengakibatkan munulnya nomor permintaan yang sama antara bagian kamar bersalin dengan kamar operasi.
?uru Besar ilmu komputer 'B>< <nstitute ;erbanas, "ihardus $ko <ndrajit mendefinisikan proses tambal sulam ini sebagai suatu kegiatan konstruksi modul+ modul aplikasi tanpa perenanaan matang terlebih dahulu dari waktu ke waktu, sebagai akibat dari perubahan+perubahan kebutuhan bisnis perusahaan yang semakin lama kian bertambah dengan epat dan sangat beragam. Karena tidak adanya suatu perenanaan atau panduan lue print yang jelas, pengembangan aplikasi seara tambal sulam mengakibatkan terjadinya penurunan pada kualitas sistem informasi seara signifikan. Sistem menjadi kurang atau bahkan tidak reliabelC pemeliharaan
umumnya ranangan struktur dataase masih terbatas pada le-el subsistem, sehingga ranangan struktur dataase tidak dapat memenuhi kebutuhan+kebutuhan baru dan berakibat pada munulnya kerangkapan data (data redundancy) dalam dataase! al+ hal tersebut merupakan beberapa akibat negatif yang disebabkan oleh sistem yang tidak terenana (tambal sulam). #leh karena itu, penyelesaian seara tambal sulam terhadap ranangan struktur dataase dalam aplikasi sistem informasi manajemen (S<) bukanlah merupakan alternatif penyelesaian yang tepat, sehingga harus dihindari.0,
Di samping itu, terdapat waana untuk menggabungkan sistem <: rumah sakit yang berada di bawah Eayasan Kesehatan ;anti Kosala, yaitu antara "S Dr. #$% S"'K'":', "S Dr. #$% S#&# B'", dan "S Dr. #$% S'9<:. al ini berarti sistem <: rumah sakit akan terhubung dengan jaringan internet (virtual private networ" @/;%), yang otomatis membutuhkan suatu sistem pengamanan yang jauh lebih baik dan handal. *ika yang dilakukan adalah melakukan penjembatanan antara ! sistem <: rumah sakit yang berbeda, selain terkendala pada masalah teknis penggabungan, program komputerisasi yang tambal sulam akan berpotensi memiliki banyak lubang keamanan dikarenakan sulitnya untuk dilakukan uji oba kemananan
seara menyeluruh.14
9alaupun dinyatakan bahwa salah satu kuni penting dalam keberhasilan pengembangan program komputer adalah uji oba dan -alidasi yang dilakukan setelah program jadi, namun perenanaan program yang baik tetap memegang peranan yang sangat penting. Dengan adanya perenanaan program yang baik, maka hasi programnya akan tertata lebih baik. al ini akan mempermudah dan memperingan kerja pada saat dilakukan uji oba pasa program selesai.11
#leh karena itu, pada akirnya sebuah sistem yang sudah berjalan perlu die-aluasi apakah sistem tersebut masih sesuai dengan kebutuhan yang ada sekarang. Bila dalam e-aluasi tersebut dinilai bahwa akan lebih baik jika mengembangankan sistem baru, maka sebaiknya dibuat sebuah sistem baru, kemudian sistem yang
terus menerus1. ntuk menjawab hal ini, Eayasan Kesehatan ;anti Kosala selaku
pemilik "S Dr. #$% S#&# B'" sejak sekitar 3 tahun yang lalu telah memutuskan untuk pembuatan suatu sistem <: baru yang diharapkan akan dapat menggantikan program yang sudah digunakan pada saat ini. Ditargetkan sistem <: yang baru sudah dapat mulai berjalan seara bertahap pada kuartal ke+6 tahun 416. emang sistem ini masih sangat jauh untuk bisa dianggap sebagai suatu #ospital Information System (<S), karena <S sebenarnya tidak hanya berkutat pada masalah administrasi, namun lebih jauh dari pada itu, <S berkontribusi pada proses kegiatan perawatan pasien itu sendiri1!.
Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
a. Desain sistem pengelolaan logistik baru adalah sebagai berikut=
b. ;erbaikan sistem pengelolaan logistik di kamar operasi "S Dr. #$% S#&# B'" baru dapat dilakukan sebagian dikarenakan adanya kendala dalam memaksimalkan sistem <: di kamar operasi.
membantu untuk mempermudah keberhasilan pelaksanaan, dikarenakan hal tersebut dietuskan sendiri oleh karyawan.
d. ;engembangan <: yang dilakukan seara tambal sulam dan tidak terenana berpotensi untuk menimbulkan permasalahan di kemudian hari. Sistem <: yang
seharusnya dikembangkan untuk membantu pekerjaan yang akhirnya dapat mengarah pada adanya efisiensi justru bisa menjadi penyulit jika tidak dikembangan dengan ara yang benar.
. Saran
a. ;engaturan jadwal operasi, sehingga operasi elektif benar+benar dapat dilaksanakan seara elektif. al ini akan mempermudah untuk mengatur ketenagaan dan menentukan jumlah kebutuhan tenaga di kamar operasi
b. &ebih mengoptimalkan fungsi <: di kamar operasi dengan melakukan perbaikan dan pembenahan yang lebih baik dalam program yang digunakan di
kamar operasi
. ;engembangan <: dilakukan seara terenana dengan membuat gambaran besar dari keseluruhan sistem yang akan dibangun. 9alaupun mungkin realisasi pembuatannya bisa jadi tidak dilakukan seara sekaligus, namun dikerjakan
seara bertahap.
d. ntuk mengantisipasi perubahan dan perkembangan yang epat baik pada bisnis rumah sakit maupun pada perkembangan <:, maka sistem informasi yang
dibangun di rumah sakit harus merupakan sistem yang mudah untuk dikembangkan
e. ;enggantian sistem <: dengan sistem yang baru akan lebih baik dikarenakan kerumitan dari sistem yang telah dikembangkan seara tambal sulam
1. "oeder, Farl. 16. $ontrolling and managing operating room inventory.
&ink=http=@@searh.proGuest.om.eproHy.ugm.a.id@do-iew@46A010!I aountidJ1!AA1. &ast aess= #ktober 411
. eyer, ., Drisoll, $. 446. %erioperative Surgery in the Twenty&first $entury& Two $ase Studies, 'ssoiation of #perating "oom %urses. '#"% *ournal #t 446 04, 6 ;roLuest "esearh &ibrary pg. A
!. ermaniller ealthare. 44. Ma"ing a $ase for $ase $arts. &ink= http=@@www.hermanmiller.om@arket>aing:eh@hm@researhMsummaries@pdfs@ wpMFaseMforMFaseMFarts.pdf . &ast aess= #ktober 411
6. Barlow, "ik D. 11. 'ormer Materials Manager Tac"les Operating Room
Inventory at Desert Springs #ospital . &ink=
http=@@searh.proGuest.om.eproHy.ugm.a.id@do-iew@46A04!60I aountidJ1!AA1. &ast aess= #ktober 411
. ?raban, ark. 44. (ean #ospital) Improving *uality+ %atiet Safety+ and ,mployee Satisfaction. %ew Eork= :aylor N >ranis ?roup
3. Foghlan, D and Brannik, :. 44. Doing Action Research in -our Own Organi.ation. &ondon= S'?$ ;ubliations &td. pg. !+4
A. Kroenke, Da-id . 41. $nterprise Systems. ,/periencing MIS 0rd ,dition.
%ew *ersey= ;rentie all. ;g= 16+01
0. Sutanta, $dhy. 446. ,valuasi Rancangan Stru"tur Dataase 12ritisi %ada Susistem Informasi A"ademi" %erguruan Tinggi 3 SIA%T4, &ink= https=@@www.aademia.edu@34!64!@$-aluasiM"ananganMStrukturMDatabase. &ast aess= 4 'gustus 416
. Setiadi, Beni. 41. %engantar 2onsep Dasar Mana5emen Sistem Informasi Dan Te"nologi Informasi. "epository ni-ersitas 'ndalas. &ink= http=@@repository.unand.a.id@id@eprint@101. &ast aess= 4 'gustus 416
14. <ndrajit, "ihardus $ko. 41!. ,mpat Domain 2erawanan Sistem. <ndonesia Seurity <nident "esponse :eam on <nternet <nfrastruture@Foordination Fenter. &ink= http=@@folder.idsirtii.or.id@pdf@<DS<":<<+'rtikel+kerawananMsistem.pdf . &ast aess= 4 'gustus 416
Traditional . <nformatia $onomiO -ol. 1A, no. 6@41!. &ink= http=@@web.b.ebsohost.om.eproHy.ugm.a.id@ehost@pdf-iewer@pdf-iewerI
sidJdabb3+33A6+6a04+a61+
41b!63a264sessionmgr11N-idJ1NhidJ13 &ast aess= 4 'gustus 416
1. #, $ffy. 44. Systems %lanning and Development! anagement <nformation Systems 3th $d. Boston= :homson Fourse :ehnology. pg 64+66
1!. ariana, $., Sanjaya, ?uardian E., "ahmanti, '."., urtiningsih, B., %ugroho, $ko. 41!. %enggunaan Sistem Informasi Mana5emen Rumah Sa"it 1SIMRS4 di DI- . Seminar %asional Sistem <nformasi <ndonesia, + 6 Desember 41!. &ink= is.its.a.id@pubs@oajis@indeH.php@file@download@@60A. &ast aess= !4 'gustus 416
16. Doulis, *ohn. 446. Smarter Surgical Decisions Supported y Data. ealth anagement :ehnology September 446. pg. 3+3!
1. Saletnik, &.'., %iedlinger, . K., 9ilson, . 440. 6ursing Resource $onsiderations for Implementing an ,lectronic Documentation System. '#"% *#"%'& /#& 0A, %# ! arh 440. pg. 0+3