28 Februari 2016 Tahun VII – No. 08
Bertobat lewat Tindakan
Bacaan Injil pekan ini sesuai dengan tema Prapaskah, yaitu panggilan untuk bertobat dan menghasilkan buah-buah pertobatan. Konsep dosa dan hukuman yang dikatakan oleh Paulus ini juga menjadi pola pikir di orang-orang Yahudi di balik pertanyaan yang mereka ajukan kepada Yesus, seperti kita baca di dalam Injil. Kisah Keluaran dari Mesir menunjukkan bahwa orang yang melakukan dosa akan menerima hukuman. Akan tetapi mereka berpikir dengan cara terbalik. Bukan dosa membawa akibat kematian yang mengerikan, tetapi kematian yang mengerikan merupakan pertanda adanya dosa yang telah dilakukan. Penderitaan menjadi pertanda dari hukuman Tuhan. Cara pikir umat Yahudi pada umumnya itu dikoreksi oleh Yesus. Injil pecan ini memaparkan tanggapan Yesus atas pendapat tradisional tersebut. Sebenarnya soal ini sudah dibahas di dalam kitab Ayub. Namun menjadi cukup menarik karena Yesus bukan hanya menjawab soal tetapi juga pengalaman hidupnya sendiri menjadi jawaban. Dia mengalami kematian yang mengerikan meskipun Dia samasekali tidak berdosa.
Sebelum membahas Injil lebih jauh, mungkin penting jika kita mengamati sejumlah hal khusus di dalam teks. Di dalam Injil disebut tentang Galilea, Pilatus, hukuman mengerikan yang
JADWAL MISA
Misa Harian: Senin s/d Jumat 06.00 wibHari Sabtu : 17.00 wib Hari Minggu : 06.30 - 09.00 - 17.00 wib
Misa Jumat Pertama : 06.00 - 12.00 - 19.30 wib
Adorasi Ekaristi : Setiap hari Senin 15.00 s/d 22.00 di Kapel ditutup pukul 22.00 dengan ibadat penutup (completorium)
PENYELIDIKAN KANONIK (dengan perjanjian) Hari Senin, 17.00 – 18.30 wib
Romo A.S. Gunawan, Pr. Hari Kamis, 17.00 – 18.30 wib
Romo Anton Baur, Pr. PELAYANAN MISA REQUIEM
DI GEREJA
Dapat diselenggarakan pada hari Senin hingga Jumat. Hubungi Sekretariat Paroki.
Website: www.parokisanmare.or.id
Facebook Group: SanMaRe
Kontribusi artikel, pengumuman, iklan: komsos@parokisanmare.or.id
dijatuhkan kepada orang-orang Galilea itu. Serentak kita dapat menghubungkan informasi itu dengan Yesus. Ia juga orang Galilea (Nasaret), Ia juga dihukum oleh Pilatus secara mengerikan. Perikop ini hanya terdapat pada Lukas. Bukan mustahil jika Lukas secara tidak langsung menghubungkan laporan itu dengan kisah Yesus sendiri. Tanggapan Yesus dalam perikop ini sekaligus menjadi semacam pengajaran bagi para pendengar jika nanti Yesus akan mengalami hal yang sama. Penghukuman yang mengerikan bukanlah pertanda dari kutukan Allah.
Masih ada kesempatan bertobat
Kutipan ini dimulai dengan laporan tentang orang-orang Galilea yang dihukum Pilatus ketika mempersembahkan korban, dan darah mereka dicampurkan dengan darah persembahan mereka. Ini sungguh tindakan yang amat sangat menyakitkan bagi perasaan keagamaan orang Yahudi karena tradisi korban mereka telah dilecehkan. Anehnya, para pelapor tidak mengadu pada Yesus atas sikap Pilatus yang kejam itu. Laporan mereka mempunyai arah lain. Para pelapor lebih mengarahkan perhatian pada nasib orang-orang Galilea tersebut. Yesus menangkap apa yang ada di balik laporan mereka. Mereka berpendapat bahwa orang-orang Galilea itu mengalami kematian yang ngeri karena mereka tentu telah melakukan dosa.
Yesus menanggapi laporan itu dengan menambahkan suatu fakta lain, yaitu mengenai delapan belas orang yang mati ditimpa menara dekat Siloam. Baik kematian yang mengerikan dari orang Galilea tersebut maupun dari delapan belas orang yang kejatuhan menara tidak dapat menjadi petunjuk bahwa mereka telah berbuat dosa. Yesus kemudian mengalihkan obyek pembicaraan dari fakta tentang orang-orang yang tewas tersebut kepada nasihat agar para pendengarnya bertobat. Ia berkata kepada para pendengarnya, jika mereka tidak bertobat maka akan mengalami nasib serupa (dalam pengadilan terakhir). Kematian yang dimaksud Yesus di sini tentunya kematian abadi. Memang, semua orang nantinya akan harus menuai tindakannya. Untuk memperjelas pesan-Nya, Yesus membuat perumpamaan tentang pohon ara yang tidak berbuah. Pohon ara itu ditanam di kebun anggur. Tidak jelas mengapa si pemilik menanam pohon ara di kebun anggur. Ada kemungkinan, karena kebun anggur itu tanahnya subur, sehinga ia berharap bahwa pohon ara dapat berbuah lebih baik di sana. Rupanya setelah tiga tahun buahnya tidak kunjung tampak. Tiga tahun dianggap waktu yang normal untuk menantikan buah ara. Ketika pemilik kebun ingin memotongnya, pengurus kebun meminta diberi kesempatan untuk merawat secara khusus pohon ara tersebut. Siapa tahu tahun depan akan dapat berbuah. Jika tidak, pohon ara dapat ditebang. Tidak disebut di dalam perumpamaan, tetapi dapat diandaikan bahwa pemilik kebun anggur masih memberi kesempatan kepada pohon ara untuk menghasilkan buah.
Pesan dari perumpamaan ini cukup jelas. Jika mereka mendengar peristiwa kematian yang tragis seperti yang dialami oleh orang-orang Galilea itu, hendaknya mereka berpikir mengenai pertobatan mereka sendiri. Mereka masih diberi hidup, maka masih ada waktu untuk bertobat. Namun, pertobatan baru dapat disebut sebagai suatu pertobatan yang sejati jika
menghasilkan buah-buah yang nyata dalam tindakan, bukan sekedar keinginan atau sikap hati saja. Hidup yang masih kita miliki ini hendaknya disikapi sebagai kesempatan untuk
bertobat dan menghasilkan buah-buah pertobatan. Di dalam hal ini Allah masih menunjukkan belas kasih-Nya dengan senantiasa memberikan kita kesempatan untuk bertobat. Sama dengan kebun ara yang masih diberi waktu untuk menghasilkan buah.
Sumber: renungan (alm) Rm. A. Hari Kustono Pr. di pujosumarto.web.id 2
-Disiapkan oleh Rm Anton Baur Pr.
Misericordiae Vultus
Memahami Wajah Kerahiman Allah (7)
(Sambungan)Paus Fransiskus menyatakan, tahun 2016 adalah Tahun Yubelium Luar Biasa Kerahiman Allah. Hal ini dikatakan oleh beliau dalam Bulla Misericordiae Vultus (Wajah Kerahiman Allah) yang disampaikan pada 11 April 2015. Tahun Yubelium Luar biasa ini dimulai pada Hari Raya Maria Dikandung Tanpa Noda pada 8 Desember 2015 dan diakhiri pada Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam pada 20 November 2016. Di dalam Bulla inilah, dijelaskanlah maksud rohani yang utama dari adanya Tahun Yubelium Luar Biasa ini.
Bapa Paus memiliki refleksi yang begitu mendalam akan Wajah Kerahiman Allah. Kini, kita akan bersama-sama mencoba mengenali Bulla ini dalam beberapa kesempatan di Warta paroki kita. Kita akan mengenalinya paragraf per paragraf dalam terjemahan Bahasa Indonesia. 9. Dalam perumpamaan-perumpamaan yang ditujukan untuk
kerhaiman, Yesus menyatakna sifat Allah seperti sifat seorang Bapa yang tidak pernah menyerah sampai ia telah mengampuni anaknya yang bersalah dna mengasi penolakan dengna kasih sayang dan kerahiman. Kita mengenal perumpaan-perumpaan ini dengan baik, khususnya tiga perumpamaan: domba yang hilang, dirham yang hilang, dan ayah dengan dua anak laki-laki (Luk 15:1-32). Dalam perumpamaan-perumpamaan ini, Allah selalu disajikan sebagia penuh sukacita, terutama ketika Ia mengampuni. Dalam kisah-kisah itu, kita menemukan inti dari Injil dan inti dari iman kita, karena kerahiman disajikan sebagai sebuah kekuatan yang mengatasi segala sesuatu, memenuhi hati dengan kasih, dan membawa penghiburan melalui pengampunan.
Dari perumpamaan lain, kita menyisihkan suatu ajaran penting bagi kehidupan Kristiani kita. Dalam menjawab pertanyaan Petrus tentang berapa kali perlu mengampuni, Yesus berkata, “Aku berkata kepadmu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali” (Mat 18: 22) . Ia kemudian melanjutkan menceritakan perumpaan tentang “hamba yang kejam” yang dipanggil oleh tuannya untuk mengembalikan sejumlah besar, memohon kepadanya sambil berlutut untuk kerahiman. Tuannya membatalkan utangnya. Tetapi ia kemudian bertemu sesame hamba yang berutang kepadanya beberapa sen dan yang pada gilirannya memohon sambil berlutut untuk kerahiman, tetapi hamba pertama menolak permintaannya dan mencampakkannya ke dalam penjara. Ketika sang tuan mendengar hal itu, ia menjadi sangat marah dan memanggil pelayan pertama kembali kepadanya sambil berkata, “Bukankah engkau pun harus mengasihi kawanmu seperti aku telah mengasihi engkau?” (Mat 18:33). Yesus menyimpulkan, “Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."( Mat 18:35).
Perumpamaan ini berisi ajaran yang mendalam bagi kita semua. Yesus menegaskan bahwa kerahiman bukan hanya suatu tindakan Bapa, tetapi menjadi sebuah kriteria untuk memastikan siapa anak-anak-Nya yang sejati. Singkatnya, kita dipanggil untuk menunjukkan kerahiman karena kerahiman pertama-tama telah ditampilkan kepada kita. Mengampuni pelanggaran-pelanggaran menjadi ungkapan yang paling jelas dari kasih yang penuh kerahiman, dan bagi kita orang-orang Kristiani, pengampunan menjadi sangat penting, termasuk dalam mengampuni diri kita sendiri. Kadang-kadang betapa sulit tampakknya mengampuni!
Namun, pengampunan adalah alat yang ditempatkan ke dalam tangan kita yang rapuh untuk mendapatkan ketenangan hati. Melepas amarah, murka, kekerasan, dan balas dendam adalah kondisi-kondisi yang diperlukan untuk hidup dengan penuh sukacita. Karena itu, marilah kita mengindahkan nasihat Rasul Paulus: “Janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu” (Ef 4:26). Terutama, marilah kita mendengarkan kata-kata Yesus yang menjadikan kerahiman sebagai sebuah ideal kehidupan dan sebuah kriteria untuk kredibilitas iman kita: “Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan” (Mat 5:7): sabda bahagia yang kepadanya seharusnya secara khusus kita cita-citakan di Tahun Suci ini.
Seperti yang kita lihat dalam Kitab Suci, kerahiman adalah sebuah kata kunci yang menunjukkan tindakan Allah terhadap kita. Ia tidak membatasi diri-nya hanya untuk menegaskam kasih-Nya, namun membuatnya terlihat dan nyata. Kasih, terutama, jangan hanya sebuah keniskalaan. Pada dasarnya, ia menunjukkan sesuatu yang nyata: niat, sikap, dan perilaku yang ditampilkan dalam kehidupan sehari-hari. Kerahiman Allah adalah perhatian-Nya yang penuh kasih kepada kita masing-masing. Ia merasa bertanggung jawab, yakni, Ia menginginkan kesejahteraan kita dan ingin melihat kita bahagia, penuh sukacita, dan penuh damai. Ini adalah jalan yang juga harus diarungi kasih yang penuh kerahiman dari orang-orang Kristiani. Sebagaimana Bapa mengasihi, demikian juga anak-anak-Nya. Sama seperti Ia penuh kerahiman, demikian juga kita dipanggil untuk penuh kerahiman satu sama lain. *** (bersambung)
PANITIA PASKAH 2016
PAROKI SANTA MARIA REGINA BINTARO JAYA
PERSEMBAHAN PASKAH 2016
Panitia Paskah mengedarkan amplop Persembahan Paskah yang dapat digunakan umat sebagai ungkapan rasa syukur dapat mempersiapkan diri dalam masa pra Paskah sekaligus wujud kepedulian kita membantu keuangan Paroki dalam penyelenggaraan misa-misa besar selama Pekan Suci Perayaan Paskah.
Umat juga dapat mentransfer Persembahan Paskah ke rekening khusus Paskah di bawah ini:
BCA no. 474 032 0004
An. PGDP Paroki Santa Maria Regina
Terima kasih atas partisipasi umat, Tuhan memberkati
Inagurasi Peserta KEP
Panitia Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP) Paroki Santa Maria Regina mengundang
semua peserta KEP Angkatan Pertama dan semua Alumni KEP untuk dapat hadir
pada Misa Penutupan dan Inagurasi yang akan diselenggarakan pada:
Hari Selasa, 1 Maret 2016 mulai pukul 19.00 WIB di Aula Gereja
Mohon keterlibatan semua peserta KEP
4-Tindakan Inderawi dalam Liturgi
(bagian pertama)
Tindakan inderawi sebagai simbol-simbol liturgi mencakup: mendengarkan, melihat, menyentuh, merasakan dan membau. a. Mendengarkan
Mendengarkan bukanlah sekadar tindakan reseptif, yang hanya menerima saja; melainkan juga tindakan aktif. Sebab jika kita mendengarkan, kita sebenarnya sedang membuka diri untuk menerima dengan sadar sapaan, suara, atau kata-kata dari luar diri kita. Tindakan mendengarkan juga tindakan aktif untuk memberi
perhatian dan mau masuk ke dalam diri pribadi si pembicara serta dengan sadar mau mengambil bagian dalam peristiwa yang didengarkan itu. Demikianlah dalam liturgi, tindakan mendengarkan ini begitu dominan. Kita mendengarkan sabda Tuhan, homili, doa, nyanyian, musik, bel dan sebagainya. Secara khusus, dengan mendengarkan sabda Tuhan, kita membuka diri terhadap sapaan dan daya kuasa Allah yang hadir melalui sabda itu dan dengan demikian kita mengambil bagian di dalam karya keselamatan Allah yang dihadirkan dalam sabda itu. Maka, mendengarkan merupakan bentuk ungkapan liturgi yang menyatakan kesiapsediaan iman dan ketaatan.
b. Melihat
Melihat merupakan bentuk ungkapan liturgi untuk melihat kemuliaan Allah. Sebab dalam wajah Kristus, kita dapat melihat kemuliaan Allah (2 Kor 4:6). Melalui penglihatan mata, kita menyadari dunia dan isinya dan kita pun menjalin relasi dengan sesama manusia dan dunia. Demikian pula dengan penglihatan mata dalam liturgi, kita menyadari komunikasi Allah yang terpantul melalui berbagai simbol liturgi dan dengan demikian menjalin relasi kita dengan Allah dan sesama jemaat. Berbagai dekorasi indah di dalam gedung gereja, khususnya di sekitar altar, salah satunya untuk menghadirkan kemuliaan Allah dengan melihat keindahan bunga yang dirangkai di sekitar altar, kita melihat kemuliaan Allah sendiri.
c. Menyentuh
Liturgi juga menggunakan indera sentuhan sebagai simbol liturgi. Tindakan menyentuh dalam liturgi mengungkapkan persekutuan kita dengan Allah dan sesama umat beriman di dalam ikatan Roh Kudus. Misalnya, doa-doa Mazmur banyak menyebut aspek sentuhan ini untuk mengungkapkan iman akan kebersamaan umat dengan Allah (mis Mzm 139:10). Dalam Perjanjian Baru, Yesus berkali-kali menunjukkan kasih-Nya dengan memeluk anak-anak, membasuh kaki para murid, dan menyembuhkan orang-orang sakit dengan sentuhan tangan-Nya. Dalam Liturgi, tindakan sentuhan juga kita lakukan pada saat penerimaan komuni, salam damai entah dengan berciuman pipi entah berjabat tangan, mencium altar atau Injil (oleh Imam) dan mencium salib pada hari Jumat Agung. Sentuhan juga melambangkan penganugerahan Roh Kudus kepada umat beriman. Dalam liturgi ini, tampak misalnya pada saat penumpangan tangan
(Tahbisan), pengurapan dengan minyak (Krisma, Orang Sakit). *** (bersambung)
Sumber: Liturgi – Pengantar untuk Studi dan Praksis Liturgi, Emanuel Martasudjita, Pr., hlm. 133-135.
LITURGI
Agenda Tahun Suci Luar Biasa Kerahiman Allah
.
1. Gerakan Rohani Pekan Pertama setiap bulan.
Adorasi, Rekoleksi, Novena, Amal Kasih*
4 & 5. Maret 2016.
1 & 2. April 2016.
6 & 7. Mei 2016.
3 & 4. Juni 2016.
1 & 2. Juli 2016.
5 & 6. Agustus 2016.
2 & 3. September 2016.
7 & 8. Oktober 2016.
*
Amal Kasih dinyatakan dalam amplop putih, tersedia di pintu Gereja.2. Ziarah 9 gereja di Keuskupan Agung Jakarta.
Mengikuti Buku Panduan Gerakan Rohani Keuskupan Agung Jakarta.
3. Sakramen Tobat.
4 – 5 Maret 2016.
Kamis minggu ke 2 bulan April – November 2016 pkl 19.00 – 22.00.*
Diadakan Sakramen Tobat bergilir setiap wilayah.
* bila ada perubahan akan diberitahukan.
4. Novena Kerahiman Ilahi
Jumat Agung 25 Maret 2016 hingga Pesta Kerahiman Ilahi 3 April 2016.
5. Novena Roh Kudus.
– 15 Mei 2016.
6. Misa 9.00 Penutupan Tahun Kerahiman Allah
Hari Raya Kristus Raja Alam Semesta 20 November 2016.
Pemberian Berkat Indulgensi.
Rekoleksi Keluarga Kerahiman Allah
Panitia Kerahiman Allah Paroki Sanmare mengundang umat untuk ikut dalam
Rekoleksi Keluarga Sanmare dengan tema Bagaimana Mencapai Keluarga
Bahagia menurut Kehendak Allah yang akan diselenggarakan pada:
Hari
: Sabtu, 5 Maret 2016
Waktu
: 08.00 – 11.00
Tempat
: Aula Gereja SanMare
Fasilitator
: Tim Rekoleksi Keluarga SanMare
Untuk pendaftaran dan informasi lebih lanjut, hubungi: Fatma 08159930265,
Anna 0811836348, Doddy 081280245490
6- JADWAL LITURGI
HARI MINGGU PRAPASKAH IV,
6 Maret
Bacaan:
Yos. 5:9a,10-12; Mzm. 34:2-3,4-5,6-7;
Ul:9a; 2Kor. 5:17-21; Luk. 15:1-3,11-32
Saran
Lagu:
PS 486, 597, 601, 603, 604, 697,
857, 965
HARI MINGGU PRAPASKAH V,
13 Maret
Bacaan:
Yes. 43:16-21; Mzm.
126:1-2ab,2cd-3,4-5,6;Ul:3; Flp. 3:8-14; Yoh. 8:1-11
Saran
Lagu:
PS 486, 487, 598, 599, 601, 606,
830, 965
Sabtu, 5 Maret, pukul 17.00
Koor dan Tatib:
Sta. Khatarina
Lektor: Carin Faradina / Yasinta Dhyaning
Putra/i Altar: Y. Purba Sangga Becik
,A. Kevin
Bagas Ksatria
,C. Susan Mahadewi Gadis Amara
,M. F. Chelsea Novelia Prodigma Gunawan
,Agata
Anjani Cita Permata Kusuma
,Gabriel Fawnia
Santoso
,Thomas Becket Tegar Surya Christy
,Shannon Wijaya
,C.atherine Inez Maharani P.
,T.A.
Revabelle Maharani
,Alexandra Ashley Soetardy
Prodiakon:
Daniel Bala Batti
,Hartawan Makmur
,Heru Santosa
,G. Godong
,Temmy Royani
,Paul
August Liqui
,Lily Irene Tantra
,Tjhong Vincentius
Sabtu, 12 Maret, pukul 17.00
Koor dan Tatib:
Sta. Yosephine Bakhita
Lektor: F. Heru Setiawan / Chresentia Flavia D
Putra/i Altar: Peter Bradley
,Alvin Kindy Setiawan
,Estherania N
,Margaretha Yosilia Paskalovana
,Brigitta Stephanie
,Antonius Totonafo Harefa
,Michael Cathney
,Rafael Christian
,Bernadette
Nathania Sukieche
,Benedict Matthew Sukieche
Prodiakon:
Agnes Bertha Tabarani
,Alfonsus
Haryanto
,Anna Retno Hapsari
,Josz Juswanto
,Franciscus Xaverius Andri
,Probel Gultom
,Johanes Sumardi
,Cynthia Catharina
Minggu, 6 Maret, pukul 06.30
Koor dan Tatib:
Sta. Helena
Lektor: Christiana E.N. Hendarjudani / Angelina
Wardhani E
Putra/i Altar:
Th. Carissa Indurasmi
,Nathanel
Eldrian Ramawas
,T. Alana Dewi
,Helena Amithya
da Rato
,Mikhael Abhiseka Pramono
,Timotius
Gerwyn Jovian
,Joety Johannes Aaron Bongku
,Maria Ajeng Cipta Wening
,Elisabeth Novadiana
Kurniasavitri T
,Kristina Irmadani Darwin
Prodiakon:
Gatot Kusumo Atmojo
,Bayu Rajasa
,Arden Andreas Barus
,Fifi Amaliawaty
,Florentina
Ratna Supeni H.
,Donanta Octaviardi
Minggu, 13 Maret, pukul 06.30
Koor dan Tatib:
St. Fransiskus Xaverius
Lektor: Anastasia Raras / Anggia Kandhi
Putra/i Altar:Ferdinand Harly Kusnadi
,Antonius Adrian
Nathaniel
,Benedikta Awinna Resy Christi Br.
Pinem
,Devosia Klaudia A.S.
,Feodora Susan
,Florentina Harly Kusnadi
,Gabriela Liviana
,Anselmus Abimayung Prayudi
,Antonius Rangga
Hapsoro W
,Debritto Maurizt Angara Sitorus
Prodiakon:
Prima Widi Hatmi
,Ronald C.
Sampayan
,Thomas Erwin Kurniawan
,Yohanes
Budi Purwanto
,Bambang Tedjo Nugroho
,Esther
Meinelsa Manurung
Minggu, 6 Maret, pukul 09.00
Koor dan Tatib
:St. Yohanes de Brito
Lektor:Ista Anindita / Connita Yongkong
Putra/i Altar:
Brigitta Merlyn Bulu
,Eudes Pendar
Gandlewa Hening
,Honoratus Pavel Galis Hening
,Andreas Mado Laba
,Patricia Dias Riandari
,Jonathan Mark
,Maria Kiara Anindita
,Fransisca
Mariana Rasendrya Z.
,Andreas Widiatmoko
Prabowo
,Ignatius Prayogo
Prodiakon:
Grace Theresia Supit
,I. Y. Supriyanto
,Minggu, 13 Maret, pukul 09.00
Koor dan Tatib
:Sta. Beatrix
Lektor:
Luisa Maretha Verena Wibowo / Thomas
Aldi Adi Saputro
Putra/i Altar:
Fr. Vannia Rahmadi
,Ivana Permata
Ariesta
,F. Safira Rahardjo
,V. Agna Permatasari
,Fridolin Oktafandy Rahardjo
,O. Owen
Christopher
,S. Antonio Sandika
,Edward Verian
Grasa Toda
,Maximillian Ernesto Toda
,Brigtita
Grace Simon
,Laurentia Judith Vannessa Rahmadi
Saly Listiyadhi
,Heru Yuniriyanto
,Didi Hartanto
,Veronika Kani
,Yosep Yendi
,Rudyanto Gunawan
,Dwi Respati
,Bambang Sulistyo P.
,F. A.
Soedjarno
,Noegroho Tjiptorahardjo
,Joachim
Sulistyo
,Kamilus Arifin
,Maria Yoke Edna
,Petrus
Lazarus Mardjono
,Ping Julianto Widjaja
,Willem
Dagi
,Yuliana Yelly
,Agnes A. Sayan Rampisela
,Albertus Sugianto Supriadi
,Wahid Gunawan
Prodiakon:
Metty Suprapti
,A. E. Nelwan
,Agung
Wahyu Wibowo
,Fr. P. Narendra
,H. Darno
,Agus
Munandar
,Ag. Darmawan
,Rinto Setiono
,Royandi
Ernestus DP
,Gunawan Wibowo
,Agustinus Fadjar
AS
,Y. T. Mudjihardjo
,Haryono Widarta
,Daniel
Bala Batti
,Lily Irene Tantra
,Hartawan Makmur
,Heru Santosa
,G. Godong
,Temmy Royani
,P.
August Liqui
,Soetojo Dharmadi
,Tjhong Vincentius
Minggu, 6 Maret, pukul 17.00
Koor dan Tatib
:St. Albertus Agung
Lektor: Cecilia Andria Permata Sari / Kineta
Putra/i Altar:
Robertus Darren Radyan
,Bernadette
Claudia Kartikasari Sutandi
,Michael Rama
Aviandri Santoso
,Margaretha Velicia
,Aurelia
Anindita Herputri
,Katarina Sari Dewi Mursito
,Genoveva Audrey Divavolney Dhayawardhana
,Marcus Aurelius Brehatmaja D.D.
Prodiakon:
Saras Damai Susetyo
,Irwan Wijaya
,Agustono Widjaja
,Helfina M. Tisnakusuma
,Marcus B. Samosir
,Maryono Suwargo
,Romualdus Ponidjan
,Hesti Purbaningsih
,Yasinta
Fatmawati
,Yustinus F. Irjayanto
Minggu, 13 Maret, pukul 17.00
Koor dan Tatib
:Sta. Regina
Lektor: Vinsensia Arindita / Agnesia Nanik Hartini
Putra/i Altar:
P. Kayla Putri Cahyono
,Y. Purba
Sangga Becik
,G.M. Prita Pradita
,Alexandra
Ashley Soetardi
,Th. Avila Revabelle Maharani
,Andreas Kevin Bagasksatria
,Catherine Inez
Maharani P.
,Caroline Susan Mahadewi Gadis
Amara
,Agata Anjani Cita Permata Kusuma
,Maria
Fransiska Chelsea Novelia Prodigma Gunawan
Prodiakon:
Y. Pudjiastoto
,Gatot Kusumo A.
,Bayu
Rajasa
,Arden Andreas Barus
,Fifi Amaliawaty
,Fl.
Ratna Supeni H.
,G. Theresia Supit
,I. Y.
Supriyanto
,Saly Listiyadhi
,Ingewati Kusuma
Jalan Salib diadakan dua kali pada pukul 12.00 (tanpa Misa)
dan 19.30 (dengan Misa)
Jalan Salib 4 : Jumat, 4 Maret 2016 – 19.30 – WILAYAH 4
Jalan Salib 5 : Jumat, 11 Maret 2016 – 19.30 – WILAYAH 5
Jalan Salib 6 : Jumat, 18 Maret 2016 – 19.30 – WILAYAH 6
PENGUMUMAN
PDKK mengundang bapak/ibu untuk mengikuti Adorasi pada hari Kamis, 3 Maret 2016 pukul 19.30 di Aula Sanmare yang akan dipimpin oleh Ibu Edith Witoha. Diharapkan kehadiran umat.
PT. Global Ziarah Wisata (Ziarah Katolik) membutuhkan karyawan sbb: A. Staf Data Entry & Dinas Luar, syarat: pria Katolik, SMA/SMK, umur 18 – 25 tahun, domisili di sekitar Bintaro. B. Staff, syarat: pria/ wanita Katolik, umur 18-30 tahun, domisili di sekitar Bintaro. Lamaran dikirim ke: holylamaran@gmail.com
Dibutuhkan karyawati Administrasi dan Akuntansi & bisa buat laporan pajak usia max 28 tahun, tinggal sekitar Bintaro, CV, pas foto 3X4, fc KTP, fc KK harap datang langsung ke kantor Bintaro Trade Center Blok E2 no 3A Sektor 7, Bintaro Jaya 15224 bisa hub. Andreas HP 087881519185.
Perusahaan Tour & Travel,membutuhkan 1 Orang untuk Ticketing staff & 1 Orang Tour staff: Pria / Wanita, berpengalaman dibagian ticketing & tour, umur 22-25 thn,lulusan pariwisata (travel), dapat lisan dan tulisan dalam bahasa Inggris, dapat bekerja sama dalam Team work, memiliki pengetahuan dan keterampilan menggunakan komputer, berdomisili di Jakarta Selatan, Bintaro & sekitarnya. Kirim CV & lamaran lengkap ke alamat : Ibu Shinta, Jl. Terogong Raya No.14E, Cilandak Barat Jakarta Selatan 12430 atau email ke : shinta2208@yahoo.com, akunting@transatour.net.
IKLAN BARIS – Wahana bagi umat yang ingin mengiklankan informasi lowongan pekerjaan atau mencari pekerjaan.
Materi iklan diserahkan ke sekretariat paroki setiap hari kerja atau email ke: sekretariat@parokisanmare.or.id