• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN HASIL DISKUSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN HASIL DISKUSI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

0

LAPORAN HASIL DISKUSI

SEJARAH PROFESI KEPERAWATAN

Disusun oleh:

Nama

: Fida’ Husain

NIM

: 22020111130030

Angkatan/Kelas

: 2011/A11.2

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

2011

(2)

1

1. Apa yang dimaksud dengan mother insting dalam sejarah keperawatan ?

Suatu naluri dalam dalam yang bersendi pada pemeliharaan jenis ( melindungi anak, merawat orang lemah) setiap manusia pada tahap ini menggunakan akal pikirannya untuk menjaga kesehatan, mengurangi stimulus kurang menyenangkan, merawat anak, menyusui anak dan melalui perilaku lainnya.

2. Bagaimana sejarah keperawatan di dunia ?

a. Sejak zaman manusia diciptakan , manusia sudah memiliki mother insting . Setelah memasuki

zaman purba, saat itu mereka masih percaya pada sesuatu tentang adanya kekuatan alam atau

pengaruh kekuatan gaib, sehingga timbul keyakinan bahwa jiwa yang jahat dapat menimblkan kesakitan, sedangkan jiwa yang sehat dapat menimbulka kesehatan atau kesejahteraan. Setelah itu dilanjutkan dengan zaman dimana orang mulai menaruh kepercayaan pada dewa-dewa, saat itu penyakit dianggap disebabkan karena kemarahan dewa. Sehingga kuil-kuil didirikan sebagai tempat pemujaan dan orang sakit meminta kesembuhan di kuil tersebut. Kemudian keperawatan berkembang dengan yang membantu pendeta dalam merawat orang sakit serta kelompok kasih sayang yang akhirnya berkembanglah rumah-rumah perawatan.

b. Pada zaman keagamaan, seseorang yang sakit dapat disebabkan karena adanya dosa atau kutukan Tuhan. Pusat perawatannya di tempat-tempat ibadah, sehingga pada waktu itu pemimpin agama dapat disebut sebagai tabib yang mengobati pasien karena ada anggapan yang mampu mengobati adalah pemimpin agama, sedangkan perawat dianggap sebagai budak yang hanya membantu dan bekerja atas perintah pemimpin agama.

c. Pada zaman masehi, keperawatan dimulai saat perkembangan agama kristen, dimana banyak membentuk diakones (organisasi wanita yang bertujuan untuk mengunjungi orang sakit), sedangkan laki-laki (diakon) bertugas memberikan perawatan untuk mengubur bayi yang meninggal, sehingga saat itu berdirilah rumah sakit di Roma seperti Monastic Hospital. Rumah sakit digunakan sebagai tempat merawat orang sakit, orang cacat, miskin, janda -janda dan yatim piatu. Sedangkan di Timur Tengah perkembangan keperawatan mulai maju seiring dengan perkembangan agama Islam.

d. Pada zaman permulaan abad 21, perkembangan keperawatan berubah kepada faktor kekuasaan karena masa itu adalah masa perang dan terjadi eksplorasi alam sehingga pesatlah perkembangan pengetahuan. Pada masa itu tempat ibadah yang digunakan untuk merawat orang sakit tidak lagi digunakan.

e. Pada zaman sebelum perang dunia kedua, timbul prinsip rasa cinta sesama manusia dimana saling membantu sesama manusia yang membutuhkan. Tokoh keperawatan Florence Nighttingle mempunyai pandangan bahwa dalam mengembangkan keperawatan perlu dipersiapkan pendidikan bagi perawat, ketentuan jam kerja perawat dan mempertimbangkan pendapat perawat. Usahanya adalah dengan menetapkan struktur dasar di pendidikan perawat

(3)

2 diantaranya mendirikan sekolah perawat, menetapkan tujuan pendidikan perawat serta menetapkan pengetahuan yang harus dimiliki para calon perawat. Dalam merintis profesi keperawatan, Florence mengawali dengan membantu para korban akibat perang krim (1854 – 1856) antara Roma dan Turki serta juga mendirikan sekolah perawat dengan nama Nighttingle Nursing School.

f. Pada masa selama perang dunia kedua, timbul tekanan bagi dunia pengetahuan dalam penerapan teknologi akibat penderitaan yang panjang sehingga perlu meningkatkan diri dalam tindakan perawat mengingat penyakit dan korban perang yang beraneka ragam.

g. Pada masa pasca perang dunia dua, penderitaan masyarakat menjadi panjang dan tuntutan perawat untuk meningkatkan masyarakat sejahtera semakin pesat. Pada masa itu, perkembangan perawat dimulai adanya sifat pekerjaan yang semula bersifat individu bergeser ke arah pekerjaan yang bersifat tim. Pada tahun 1948 perawat diakui sebagai profesi.

h. Pada periode tahun 1950, keperawatan mulai menunjukkan perkembangan khususnya penataan pada sistem pendidikan. Penerapan proses keperawatan sudah mulai dikembangkan dengan memberikan pengertian bahwa perawatan adalah suatu proses (yang dimulai dari pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi) yang harus dilakukan oleh perawat secara berkesinambungan.

3. Deskripsikan sejarah perkembangan profesi keperawatan di Indonesia!

a. Seperti halnya perkembangan keperawatan di dunia, di Indonesia pada awalnya pelayanan perawatan masih didasarkan pada naluri, kemudian berkembang menjadi aliran animisme, dan orang bijak beragama.

b. Penjaga orang sakit (POS/zieken oppaser)

Sejak masuknya Vereenigge oost Indische Compagine di Indonesia mulai didirikan rumah sakit, Binnen Hospital adalah RS pertama yang didirikan pada tahun 1799, tenaga kesehatan yang melayani adalah para dokter bedah, tenaga perawat diambil dari putra pertiwi. Pekerjaan perawat pada saat itu bukan pekerjaan dermawan atau intelektual, melainkan pekerjaan yang hanya pantas dilakukan oleh prajurit yang bertugas pada kompeni. Tugas perawat pada saat itu adalah memasak dan membersihkan bangsal ( domestic work ), mengontrol pasien, menjaga pasien agar tidak lari ( gangguan jiwa)

c. Model keperawatan Vokasional (abad 19)

Berkembangnya pendidikan keperawatan non-formal, pendidikan diberikan melalui pelatihan-pelatihan model vokasional dan dipadukan dengan latihan kerja.

d. Model Keperawatan Kuratif (1920)

Pelayanan pengobatan menyeluruh bagi masyarakata dilakukan oleh perawat seperti imunisasi / vaksinasi, dan pengobatan penyakit seksual.

(4)

3 Tuntutan kebutuhan akan pelayanan kesehatan (keperawatan) yang bermutu oleh masyarakat, menjadikan tenaga keperawatan dipacu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dibidang keperawatan. Pendidikan-pendidikan dasar keperawatan dengan sistem magang selama 4 tahun bagi lulusan sekolah dasar mulai bermunculan.

f. Keperawatan preventif

Pemerintahan belanda menganggap perlunya hygiene dan sanitasi serta penyuluhan dalam upaya pencegahan dan pengendalian wabah, pemerintah juga menyadari bahwa tindakan kuratif hanya berdampak minimal bagi masyarakat dan hanya di tunjukan bagi mereka yang sakit. Pada tahun 1937 didirikan sekolah mantri hygiene di purwekerto, pendidikan ini terfokus pada pelayanan kesehatan lingkungan dan bukan merupakan pengobatan.

g. Menuju Keperawatan Profesional

Sejak Indonesia merdeka (1945) perkembangan keperawatan mulai nyata dengan berdirinya sekolah pengatur rawat (SPR) dan sekolah bidan di RS besar yang bertujuan untuk menunjang pelayanan kesehatan di rumah sakit. Pendidikan itu diberuntukkan bagi mereka lulusan SLTP ditambah pendidikan selama 3 tahun, disamping itu juga didirikan sekolah bagi guru perawat dan bidan untuk menjadi guru di SPR. Perkembangan keperawatan semakin nyata dengan didirikannya organisasi Persatuan Perawat Nasional Indonesia tahun 1974

h. Melalui lokakarya nasional keperawatan dengan kerjasama antara Depdikbud RI, Depkes RI dan DPP PPNI, ditetapkan definisi, tugas, fungsi, dan kompetensi tenaga perawat profesional di Indonesia. Diilhami dari hasil lokakarya itu maka didirikanlah akademi keperawatan, kemudian disusul pendirian PSIK FK-UI (1985) dan kemudian didirikan pula program paska sarjana (1999)

4. Keperawatan adalah sebuah profesi, apa maksudnya?

Keperawatan yang semula belum jelas ruang lingkupnya dan batasannya ,secara bertahap mulai berkembang. Keperawatan diartikan oleh pakar keperawatan dengan berbagai cara dalam berbagai bentuk rumusan, seperti oleh Florence Nightingale, Goodrich, Imogene King, Virginia Henderson, dsb.

Sesuai PERMENKES RI NO.1239 Tahun 2001 tentang Registrasi dan Praktik Perawat, dijelaskan PERAWAT adalah: Seseorang yang telah lulus pendidikan keperawatan,baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Keperawatan adalah sebuah profesi, dimana di dalamnya terdapat sebuah body of

knowledge yang jelas. Profesi keperawatan memiliki dasar pendidikan yang kuat.

Keperawatan sebagai sebuah profesi telah disepakati berdasarkan pada hasil lokakarya nacional pada 1983 dan didefinisikan sebagai suatu bentuk pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif

(5)

4 ditujukan pada individu, keluarga, dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.

Dari pengertian tersebut diatas ada 4 ( empat ) elemen utama ( mayor elements ) yang menjadi perhatian( concern),Yaitu :

1.Keperawatan adalah ilmu dan kiat -sains terapan ( applied science ),

2.Keperawatan adalah profesi yang berorientasi pada pelayanan helping health illness problem, 3.Keperawatan mempunyai empat tingkat klien : individu, keluarga, kelompok, dan komunitas. 4.Pelayanan Keperawatan mencakup seluruh rentang pelayanan kesehatan-3th level

preventions dengan metodologi proskep.

Keperawatan di indonesia dapat dikatakan sebagai suatu profesi. Karena memiliki ciri-ciri dari profesi yaitu mempunyai body of knowledge, pendidikan berbasis keahlian pada jenjang pendidikan tinggi, memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui praktik dalam bidang profesi, memiliki perhimpunan/organisasi profesi, pemberlakuan kode etik keperawatan, otonomi, dan motivasi bersifat altruistic.

5. Jelaskan mengapa keperawatan dikatakan sebagai sebuah profesi, apa syarat keperawatan menjadi profesi?

Beberapa pengertian profesi

1. Winsley (1964)

Profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan badan ilmu sebagai dasar untuk pengembangan teori yang sistematis guna menghadapi banyak tantangan baru, memerlukan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, serta memiliki kode etik dengan fokus utama pada pelayanan.

2. Schein E. H (1962)

Profesi merupakan suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat.

3. Hughes,E.C ( 1963 )

Profesi merupakan suatu keahlian dalam mengetahui segala sesuatu dengan lebih baik dibandingkan orang lain (pasien).

Keperawatan bukanlah sekumpulan keterampilan tertentu dan perawat bukanlah individu yang dilatih untuk tugas tertentu saja. Keperawatan adalah sebuah profesi. Tidak ada faktor apapun yang dapat membedakan secara pasti sebuah pekerjaan dari sebuah profesi, tetapi perbedaan tersebut sangatlah penting untuk membentuk bagaimana Anda melakkukan praktik. Untuk bertindak secara profesional Anda melalkukan perawatan secara teliti dan berdasarkan pengetahuan, serta bertanggungjawab terhadap diri sendiri dan orang lain. Ada beberapa hal yang membedakan istilah profesi dari istilah pekerjaan, yaitu:

(6)

5 a. Profesi membutuhkan pendidikan berkisinambungan bagi anggotanya dan fondasi liberal

dasar

b. Suatu profesi memiliki cabang pengetahuan yang termasuk keterampilan, kemampuan, dan norma-norma

c. Suatu profesi menyediakan layanan spesifik

d. Anggota dari suatu profesi memiliki kewenangan dalam pengambilan keputusan dan praktik

e. Profesi sebagai keseluruhan memiliki kode etik dalam praktiknya.

Syarat seorang Perawat :

1. Mempunyai body of knowledge

Tubuh pengetahuan yang dimiliki keperawatan adalah ilmu keperawatan ( nursing science ) yang mencakup ilmu – ilmu dasar ( alam, sosial, perilaku ),ilmu biomedik,ilmu kesehatan masyarakat,ilmu keperawatan dasar,ilmu keperawatan klinis dan ilmu keperawatan komunitas.

2. Pendidikan berbasis keahlian pada jenjang pendidikan tinggi.

Di Indonesia berbagai jenjang pendidikan telah dikembangkan dengan mempunyai standar kompetensi yang berbeda-beda mulai D III Keperawatan sampai dengan S3 akan dikembangkan.

3. Memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui praktik dalam bidang profesi.

Keperawatan dikembangkan sebagai bagian integral dari Sistem Kesehatan Nasional. Oleh karena itu sistem pemberian askep dikembangkan sebagai bagian integral dari sistem pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang terdapat di setiap tatanan pelayanan kesehatan.

Pelayanan/ askep yang dikembangkan bersifat humanistik/menyeluruh didasarkan pada kebutuhan klien,berpedoman pada standar asuhan keperawatan dan etika keperawatan.

4. Memiliki perhimpunan/organisasi profesi.

Keperawatan harus memiliki organisasi profesi,organisasi profesi ini sangat menentukan keberhasilan dalam upaya pengembangan citra keperawatan sebagai profesi serta mampu berperan aktif dalam upaya membangun keperawatan profesional dan berada di garda depan dalam inovasi keperawatan di Indonesia.

5. Pemberlakuan kode etik keperawatan.

Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan ,perawat profesional selalu menunjukkan sikap dan tingkah laku profesional keperawatan sesuai kode etik keperawatan.

6. Otonomi

Keperawatan memiliki kemandirian,wewenang, dan tanggung jawab untuk mengatur kehidupan profesi,mencakup otonomi dalam memberikan askep dan menetapkan standar asuhan keperawatan melalui proses keperawatan,penyelenggaraan pendidikan,riset

(7)

6 keperawatan dan praktik keperawatan dalam bentuk legislasi keperawatan( KepMenKes

No.1239 Tahun 2001 ) 7. Motivasi bersifat altruistik

Masyarakat profesional keperawatan Indonesia bertanggung jawab membina dan mendudukkan peran dan fungsi keperawatan sebagai pelayanan profesional dalam pembangunan kesehatan serta tetap berpegang pada sifat dan hakikat keperawatan sebagai profesi serta selalu berorientasi kepada kepentingan masyarakat.

Dengan melihat definisi, ciri profesi yang telah disebutkan diatas dapat kita analisis bahwa keperawatan di indonesia dapat dikatakan sebagai suatu profesi.

6. Bagaimana kode etik keperawatan, jelaskan! Pengertian :

Kode etik keperawatan merupakan salah satu ciri / persyaratan profesi yang memberikan arti penting dalam penentuan, pemertahanan dan peningjatan standar profesi serta menunjukkan tanggungjawab dan kepercayaan dari masyarakat telah diterima oleh profesi.

Tujuan :

a. Hubungan dasar antara pasien, perawat, tenaga kesehatan, masyarakat dan profesi. b. Dasar untuk mengeluarkan perawat yang tidak taat peraturan dan melindungi perawat

yang merasa tertuduh secara tidak adi

c. Sebagai dasar pengembangan kurikulum pendidikan keperawatan dan untuk mengorientasikan lulusan baru pendidikan keperawatan dalam memasuki praktik keperawatan profesional

d. Membantu masyarakat dalam memahami perilaku keperawatan professional

Landasan :

Kode Etik Keperawatan Internasional

kode etik ini dibuat oleh organisasi dewan perawat sedunia / the Internasional Council of Nurses (ICN) pada tahun 1953

Kode etik keperawatan Internasional dapat digunakan untuk menguji waktu dan perubahan yang mempengaruhi keperawatan. Di dalam kode etik ini perawat mempunyai 4 tanggung jawab utama: meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan mencegah kekambuhan. Dalam menangani pasien perawat tidak membedakan asal-usul pasiennya (status kewarganegaraan, suku, keyakinan, warna kulit, usia, politik dan sosial serta jenis kelamin).

Di dalam pelayanan keperawatannya dapat menciptakan suatu hubungan antara individu, keluarga, masyarakat, mengkoordinasikan keperawatan dengan pihak yang terkait

(8)

7

 Perawat dan klien

Di dalam hubungan ini, klien membutuhkan asuhan keperawatan dan klien memberikan kepercayaan pada perawat. Sedangkan perawat menjaga kepercayaan klien.

 Perawat dan praktik

Dalam hubungan ini, perawat dapat bekerja profesional terhadap praktik keperawatannya

 Perawat dan masyarakat

Dalam hubungan ini, perawat mampu menciptakan hubungan sambung rasa dengan masyarakat dalam tanggung jawab kesehatan dan sosial

 Perawat dan teman sejawat

Dalam hubungan ini, perawat mempertahankan kerjasama yang baik dengan teman sejawat keperawatan dan profesi kesehatan yang lain.

 Perawat dan profesi

Dalam hubungan ini, perawat mempunyai peran utama dalam melaksanakan praktik keperawatan dan pendidikan keperawatan yang dihadapi.

 Kode etik Keperawatan Indonesia

kode etik ini dibuat oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang isinya tidak bertentangan dengan ICN.

Di dalam kode etik keperawatan Indonesia, isinya terdiri dari mukadimah (pembukaan) dan 5 Bab.

Bab I berisi tanggung jawab perawat terhadap masyarakat Bab II berisi tanggung jawab terhadap tugas

Bab III berisi tanggung jawab terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan lain Bab IV berisi tanggung jawab terhadap profesi

Bab V berisi tanggung jawab terhadap pemerintah, bangsa, dan tanah air

7. Bagaimana saudara sebagai mahasiswa keperawatan memulai mengaplikasikan kode etik keperawatan?

Sebagai mahasisiwa keperawatan, dalam mengapliksikan kode etik seperti pada klien yaitu, tidak membeda-bedakan klien dalam memberikan pelayanan keperawatan, menjaga kepercayaan yang diberikan pasien terhadap perawat.

Mahsisiwa keperawatan menjunjung tinggi norma baik profesi keperawatan, selalu belajar meningkatkan mutu pelayanan keperawatan, dan menunjukkan perilaku profesional.

Di dalam masyarakat, selalu belajar untuk mengemban tanggung jawab dalam pemenuhan kebutuhan dan kesehatan, pada teman sejawat selalu mememlihara hubungan baik, juga mahasiswa yang belajar dalam bidang pelayanan kesehatan

(9)

8

8. PPNI adalah organisasi profesi perawat, apa tugas dan fungsi PPNI? Jelaskan! Tugas PPNI :

a. Dibidang pembinaan organisasi, PPNI bertugas membina kelembagaan, anggota kader kepemimpinan, hukum dan humas

b. Dibidang pembinaan pendidikan dan pelatihan keperawatan, PPNI bertugas meningkatkan jangkauan dan mutu pendidikan dan pelatihan keperawatan

c. Dibidang pembinaan pelayanan keperawatan, PPNI bertugas meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan keperawatan

d. Dibidang pembinaan IPTEK, PPNI bertugas mengembangkan penelitian keperawatan dan pengembangan keperawatan

e. Dibidang pembinaan kesejahteraan, PPNI bertugas membina kesejahteraan anggota dan pembinaan badan-badan usaha antara lain, pembinaan yayasan dan koperasi

Fungsi PPNI :

PPNI mempunyai fungsi sebagai wadah keperawatan yang memiliki persamaan kehendak sesuai dengan jenis kerja / profesi dan lingkungan untuk mencapai tujuan organisasi, mengemban, mengamalkan, dan membela pancasila serta berorientasi pada program-program pembangunan manusia seutuhnya tanpa membedakan golongan, suku, keturunan, agama/kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa, serta memadukan, menampung, menyalurkan, dan memperjuangkan aspirasi tenaga keperawat serta mengembangkan keprofesionalan dan kesejahteraan tenaga keperawatan.

9. Bagaimana organisasi keperawatan di dunia?

ICN > Internasional Council of Nurses

Merupakan organisasi profesional wanita pertama di dunia yang didirikan oleh Mrs. Bedford Fenwick pada 1 Juli 1899. ICN merupakan federasi perhimpunan perawat di seluruh dunia yang beranggotakan 133 asosiasi perawat nasional. ICN didirikan untuk memperkokoh silaturahmi para perawat di seluruh dunia, member kesempatan untuk berdiskusi tentang masalah keperawatan, dan berjuang dalam mencerdaskan kemajuan dalam pelayanan pendidikan keperawatan berdasarkan kode etik profesi keperawatan.

ICN bekerja untuk meningkatkan kualitas keperawatan, menyuarakan tentang kesehatan pada dunia, meningkatkan pendidikan keperawatan, dan memperkenalkan pada dunia tentang profesi keperawatan.

ICN mengadakan kongres setiap 4 tahun sekali. Pusatnya di Geneva, Switzerland

ICN memiliki tiga golongan dan lima inti panduan nilai-nilai dan memotivasi semua kegiatan ICN

(10)

9  Untuk membawa keperawatan bersama-sama di seluruh dunia

 Untuk memajukan perawat dan keperawatan di seluruh dunia  Untuk mempengaruhi kebijakan kesehatan

Kelima inti ICN adalah

 Kepemimpinan visoner  Inklusifitas

 Fleksibilitas  Kemitraan  Prestasi

ICN sangat aktif dalam praktek keperawatan profesional, peraturan keperawatan dan kesejahteraan sosial ekonomi untuk perawat.

10. Uraian tentang profesi keperawatan di masa depan, dan apa yang haerus saudara persiapkan sebagai seorang mahasiswa keperawatan!

 Pada masyarakat yang semakin modern, terjadi peningkatan kesempatan untuk meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan pendapatan dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hukum dan kondisi itu berpengaruh kepada pelayanan menghendaki pelayanan yang bermutu dan diberikan oleh tenaga yang profesional. Keadaan ini memberikan implikasi bahwa tenaga kesehatan khususnya keperawatan dapat dalam memenuhi standart global internasional dalam memberikan pelayanan kesehatan / kemampuan intelektual dan teknik serta peka terhadap aspek sosial budaya, memiliki wawasan yang luas dan mengusai perkembangan iptek

 Yang harus kita persiapkan sebagai seorang mahasiswa keperawatan untuk menjadi seorang perawat profesional, menyiapkan diri dengan membuka wawasan baru tentang dunia keperawatan dan caring disepanjang rentang kehidupan, dan selalu mengikuti perkembangan iptek serta membekali diri dengan ilmu dan pengalaman agar mampu bekerja di bidang medis secara berkualitas.

(11)

10 DAFTAR PUSTAKA http://gunkgexna.blogspot.com http://ns-krista.blogspot.com http://perawattegal.wordpress.com http://sejarahkeperawatan.blogspot.com http://syehaceh.wordpress.com

Referensi

Dokumen terkait

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Jakarta Profesi M Laporan selesai. 1204

Pada era globalisasi saat ini proses pembelajaran menghadapi tantangan yang relatif besar, yang berkaitan dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi (IPTEK)

Menurut !rnstein dan e/ine 1$2364 menyatakan bahwa profesi itu adalah  jabatan sepanjang hayat, memerlukan ilmu dan keterampilan,menggunakan hasil  penelitian dan aplikasi

Menurut Ornstein dan Levine (1984) menyatakan bahwa profesi itu adalah jabatan sepanjang hayat, memerlukan ilmu dan keterampilan,menggunakan hasil penelitian dan aplikasi teori

Menulis sebagai suatu ilmu merupakan kegiatan sistematis dalam menuangkan ide, pikiran, pendapat, perasaan ke dalam bahasa tulis dengan suatu syarat menggunakan aturan standar

knowledge FT terkait konsep profesi.. biomedical & biopsychosocial model approach.. Pendekatan Multi/Inter/Transdisiplin Pengembangan Keilmuan FT 16 Ilmu-ilmu dasar Ilmu-ilmu

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran guna mendukung teori yang sudah ada dan dapat memperluas ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan ilmu ekonomi

Strategi pertumbuhan diperlukan guna membantu menemukan sumber pertumbuhan baru, strategi pertumbuhan yang meliputi pengembangan produk domestik untuk menjawab berbagai tantangan