• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KEMAJUAN DANA DIPA PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KEMAJUAN DANA DIPA PROGRAM STUDI PSIKOLOGI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Bidang Ilmu * : Psikologi (Industri & Organisasi)

LAPORAN KEMAJUAN

DANA DIPA PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

JUDUL PENELITIAN

QUALITY OF WORK LIFE FOR BALINESE WORKERS

(Defining Quality of Work Life in Bali, an Indigenous Psychology Approach)

TIM PENGUSUL :

1. Komang Rahayu Indrawati, S.Psi, M.Si, Psi 2. Putu Yoga Sukma Pratama,

3. Ni Komang Dewi Sikiani 4. Ni Made Dyah Sathya Pradnyadari

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA SEPTEMBER 2015

(2)

What are the Balinnese workers looking for ?

(Defining Quality of Work Life in Bali, an Indigenous Psychology Approach) Komang Rahayu Indrawati, Putu Yoga Sukma Pratama,

Ni Komang Dewi Sikiani, Ni Made Dyah Sathya Pradnyadari Department of Psychology, Faculty of Medicine Udayana University

komangrahayu.indraw@gmail.com

The modern human adult could not separate life from working. Most of the time they had in life would be spent on working. The quality of work life determined the relationship between an individual and his or her work and the level of happiness in working life which in the end lead to the quality of life. The quality of work life adopted theories mostly from the western perspective, when human individuals were actually different (Tarigan, 2013). Bali as one of the center of culture, also shows very interesting interaction between the life that based on culture and the working life itself. For that reason, it’s important to acknowledge on what bases and what factors were the basic for quality of work life for Balinese workers. This research will use a qualitative method with indigenous psychological perspective from bottom-up. The data collections were based on questionnaire and focus group discussions with different working backgrounds (private and public officer, businessman, teachers etc.) and levels (from staff to managers). The result regarding the bases and factors quality of work life for Balinese workers will be discussed later.

(3)

Judul Penelitian : “Quality of Work Life For Balinese Workers” (Defining Qualtiy of Work Life in Bali, an Indigenous Psychology Approach)

I. PENDAHULUAN

Manusia dewasa modern tidak dapat memisahkan diri dalam peranannya sebagai pekerja.Sebagian besar waktunya digunakan untuk bekerja. Quality of Work Life menentukan kualitas kehidupan atau kebahagian pekerjaan seseorang yang berujung pada keualitas dan kebahagian kehidupan. Selama ini kualitas kehidupan kerja hanya mengadopsi dari teori barat, padahal setiap individu adalah berbeda, demikian juga individu di Indonesia. Oleh karena itu adalah penting untuk mengetahui apa dan faktor apa yang menjadi kualitas kehidupan kerja bagi pekerja Indonesia (Tarigan, 2013).

Kualitas kehidupan kerja individu yang baik merupakan hal yang penting untuk dimiliki setiap pekerja dalam bekerja, sehingga pekerja mampu untuk mengaktualisasikan potensi mereka secara utuh dan optimal. Selain itu juga dapat memberi nilai tambah bagi organisasi tempatnya bekerja. Beberapa istilah atau terminologi yang juga dikaitkan dengan kualitas kehidupan kerja diantaranya kesejahteraan, kebahagiaan, kesehatan mental, kepuasaan hidup dan masih banyak lagi. Plug, Meyer, Louw and Gouws (1991) menyatakan bahwa “mental health is a condition of relative good adaptation which is accompanied by a feeling of satisfaction, a zest forlife and the actualization of potential and skills as well as the absence of psychopathological conditions”. Berdasarkan pemaparan tersebut maka dapat dijelaskan bahwa kesehatan mental merupakan kondisi dimana individu memiliki kondisi hubungan adaptasi yang positif pekerja yang diiringi dengan perasaan puas dan kesempatan aktualisasi diri serta tidak hadirnya kondisi psikopatologis.

(4)

Mayo (Gellerman, 1963), Argyris (1957), McGregor (1966) dan beberapa penelitian di era saat ini bahwa kebijakan praktis yang diterapkan oleh sebuah organisasi dapat berdampak atau mempengaruhi kesehatan mental pekerjanya. Kompleksitas pekerjaan, gaya pengelolaan dan budaya yang menjadi dasar organisasi dapat mempengaruhi kesejahteraan mental pekerja dalam memenuhi tuntutan yang dihadapinya. Hal ini yang kemudian terkait dengan tingkat kualitas kehidupan kerja seorang pekerja (quality of work life ). Sifat pekerjaan bisa mencegah pekerja untuk mencapai kesehatan mental penuh. Tempat kerja sendiri mungkin berkontribusi terhadap kesusahan dan pada akhirnya dapat menimbulkan gangguan mental (Thomas & Hersen, 2002). Terlalu banyak pekerjaan, rasa tanggung jawab yang kurang memadai, atasan yang tidak mendukung, tidak adanya kontrol dan faktor-faktor lain yang dapat menjadi stressor bagi kesehatan mental pekerja, dan mempengaruhi kualitas kehidupan kerja pekerja di dalam organisasi.

Dalam penelitian ini, peneliti akan membahas mengenai apa dan bagaimana kualitas kehidupan kerja yang dirasakan pekerja dalam menghadapi tuntutan pekerjaan dan organisasinya.

II. PERUMUSAN MASALAH

Rumusan permasalahan dalam penelitian ini meliputi : 1. Apa makna kualitas kehidupan kerja bagi pekerja di Bali ?

2. Faktor- faktor apa yang mempengaruhi kualitas kehidupan kerja pekerja di Bali ?

(5)

III.TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan agar diperoleh data yang komprehensif terkait kualitas kehidupan kerja para pekerja di Bali, memaparkan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kehidupan kerja. Selain itu diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dalam penelitian lebih lanjut terkait dengan masalah kualitas kehidupan kerja atau masalah psikologis lainnya sehingga dapat merancang program intervensi yang efektif bagi organisasi , perusahaan dan masyarakat dalam aspek yang lebih luas. Untuk itu dapat membantu setiap individu memahami makna kualitas kehidupan kerja dan mengaktualisasikan diri secara positif.

IV. TINJAUAN PUSTAKA

Dalam penelitian ini, peneliti akan memaparkan teori-teori dan konsep-konsep yang relevan sebagai acuan dalam memperoleh gambaran dan pemahaman mengenai kualitas kehidupan kerja pekerja. Adapun teori-teori yang digunakan adalah sebagai berikut :

4.1. Kualitas Kehidupan Kerja (Quality of Work Life/ QWL)

Dalam rangka mempertahankan tim kerja produktif, sehat mental dan efektif, manajemen harus mampu menciptakan suasana yang akan memungkinkan pekerjanya untuk mengaktualisasikan potensi mereka secara optimal (Markham, 2013). Newell (1995) menjelaskan bahwa kepuasan karyawan dapat dicapai dengan memastikan bahwa pengalaman kerja yang dimiliki pekerja telah memenuhi atau memuaskan kebutuhan pekerja. Dengan melihat tingkat kepuasan pekerja, maka dapat menjadi strategi untuk meningkatkan kualitas karyawan kehidupan kerja.

(6)

Jensen dan Fagen (1997), menyatakan bahwa pendekatan yang saat ini berkembang dengan kualitas kehidupan pekerjaan adalah bahwa pekerjaan harus dibuat lebih bermakna, karyawan perlu mengembangkan keterampilan pribadi, mereka harus berpartisipasi dalam proses manajemen dan system kontrol harus didasari pada prinsip sukarela (voluntary) bukan karena keharusan ( mandatory)

Sirgy,Efraty, Siegel dan Lee (2001) mendefinisikan kualitas kehidupan kerja (QWL) sebagai wujud dari kepuasan karyawan dengan berbagai kebutuhan sumber daya,kegiatan, dan hasil yang dicapai sebagai wujud partisipasi di tempat kerja. Selanjutnya,ditekan pentingnya lingkungan kerja yang dapat menumbuhkan, mengembangkan tenaga kerja dan meningkatkan interaksi yang efektif dengan klien, rekan kerja dan staf manajerial (Peterson & Speer, 2000).

Markham (2013) menyatakan bahwa karyawan harus mengalami kualitas kehidupan kerja yang baik atau tinggi, serta kesehatan mental, sehingga mampu menampilkan potensi mereka secara utuh dan menjadi aset organisasi. Indikator yang baik dalam mengukur atau melihat variabel QWL adalah apakah pekerja atau karyawan mampu atau tidak mengatasi stres mereka ketika dihadapkan dengan sumber stress atau tekanan di lingkungan kerja dan organisasinya (stressor). Dalam beberapa penelitian yang disimpulkan oleh Markham (2013) dapat diketahui bahwa melalui QWL dapat menghasilkan dan menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan (favorable) dan memberikan keuntungan untuk mengembangkan dan menjaga kondisi kesehatan mental yang baik.

V. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan yang mengarah untuk mendorongnya indigenous psychology. Kim dan Berry (1993) mendefinisikan indigenous psychology sebagai ilmu yang memperlajari perilaku dan pemikiran native people dari negara atau suatu wilayah tertentu. Indigenous psychology

(7)

menekankan pada penemuan atas fenomena dimasyarakat pada konteksnya. Indigenous psychology merupakan bagian dari tradition of scientific approaches untuk menemukan metode yang dinilai paling tepat untuk mengungkap fenomena spesifik yang diteliti. Indigenous psychology menggunakan analisis multi method (Kim et al., 2006). Untuk itu dalam penelitian ini, ketiga penelitian yang akan dilakukan menggunakan multi method baik itu secara kuantitati, kualitatif ataupun menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif.

VI. JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN

Adapun jadwal kegiatan penelitian yang diusulkan untuk dilaksanakan ditahun 2015 adalah dengan rincian sebagai berikut :

No Kegiatan PIC Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sep Okt Nov Des Jan

1 Penyusunan proposal penelitian AY

2 Penyusunan kuesioner penelitian All

3 Persiapan administrasi pelaksanaan pengambilan data All 4 Penyebaran kuesioner penelitian untuk 150 responden All 5 FGD pada satu kelompok All

5 Data entry All

6 Analisa data hasil pengambilan data All

(8)

VII. PERSONALIA PENELITIAN 1. Ketua Peneliti

a. Nama Lengkap dan Gelar : Komang Rahayu Indrawati, S.Psi, M.Si

b. NIP/NIDN : 197912172008012012

c. Golongan Pangkat : Penata Muda Tingkat I / IIIb d. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

e. Jabatan Struktural : -

f. Fakultas/Program Studi : Kedokteran / Psikologi g. Perguruan Tinggi : Universitas Udayana

h. Bidang Keahlian : Psikologi Industri dan Organisasi i. Waktu untuk penelitian : 3 jam/minggu

2. Anggota Peneliti (2.1)

a. Nama Lengkap dan gelar : Putu Yoga Sukma Pratama

b. NIM : 1302205024

c. Golongan/Pangkat : - d. Jabatan Fungsional : - e. Jabatan Struktural : -

f. Fakultas/Program Studi : Kedokteran/Psikologi g. Perguruan Tinggi : Universitas Udayana h. Bidang keahlian : Psikologi

i. Waktu untuk Penelitian : 3 jam/minggu

Anggota Peneliti (2.2)

a. Nama Lengkap dan gelar : Putu Yoga Sukma Pratama

b. NIM : 1302205024

c. Golongan/Pangkat : - d. Jabatan Fungsional : - e. Jabatan Struktural : -

(9)

f. Fakultas/Program Studi : Kedokteran/Psikologi g. Perguruan Tinggi : Universitas Udayana h. Bidang keahlian : Psikologi

i. Waktu untuk Penelitian : 3 jam/minggu

Anggota Peneliti (2.3)

a. Nama Lengkap dan gelar : Ni Komang Dewi Sikiani

b. NIM : 1302205045 c. Golongan/Pangkat : -

d. Jabatan Fungsional : - e. Jabatan Struktural : -

f. Fakultas/Program Studi : Kedokteran/Psikologi g. Perguruan Tinggi : Universitas Udayana h. Bidang keahlian : Psikologi

i. Waktu untuk Penelitian : 3 jam/minggu

Anggota Peneliti (2.4)

a. Nama Lengkap dan gelar : Ni Made Dyah Sathya Pradnyadari

b. NIM : 1302205003

c. Golongan/Pangkat : - d. Jabatan Fungsional : - e. Jabatan Struktural : -

f. Fakultas/Program Studi : Kedokteran/Psikologi g. Perguruan Tinggi : Universitas Udayana h. Bidang keahlian : Psikologi

i. Waktu untuk Penelitian : 3 jam/minggu

3. Tenaga Laboran/Teknisi : - 4. Pekerja Lapangan/Pencacah : - 5. Tenaga Administrasi : -

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Center for Indegenous & Cultural Psychology (CICP), (2010) Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada, belum diterbitkan.

Depdiknas. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia (Indonesian Dictionary), 3rd edition. Jakarta: Balai Pustaka.

Diener, E., Sandvik, E.,& Pvot, W., (1991), Happiness is the Frequency, Not the Intensity of Positive versus Negative Affect. In F. Strack, M. Argyle, & N. Schwarz (eds), Subjective Well-Being: An Interdisciplinary perspective (pp. 119 – 139). Oxford, England: Pergamon Press.

Diener, E., and Lucas, R. (1999). Personality and Subjective Well-being. In E. Kahneman, E.Diener and N.Schwartz (eds), Well-Being: The Foundations of Hedonic Psychology (pp.213-29), New York: Russell Sage Foundation

Diener E., Suh, E.M., Lucas, R.E & Smith, H.L., (1999). Subjective Well-Being: Three Decades of Progress. Psychological Bulletin, Vol. 125, p. 276-302

Diener, E., (2000), Subjective Well-Being The Science Happiness and a Proposal for a National Index. American Psychologist, Vol.55, p.34-43

Kim, U,. & Berry, J., (1993), Introduction Indigenous Psychologies Research and Experience in Cultural Context, Volume 17, Cross-Cultural Research and Methodology Series, Sage Publication, Inc. Newbury Park, California.

Kim, U., Berry, J., (2006), Indigenous Psychological Analysis of Academic Achievement in Korea: The Influence of Self Efficacy, Parents, and Cultur, International Journal of Psychology, 41, 287 – 292.

(11)

Friedman, H.S. & Schustack, M.W., Kepribadian: Teori Klasik dan Riset Modern, Jakarta : PT. Erlangga, 2010.

Hubeis,A.V.S., Pemberdayaan Perempuan dari Masa ke Masa, Bogor: IPB Press, 2010.

Matsumoto,D., and Juang, Linda., (2008), Culture & Psychology, 4th edition¸ Belmont, CA: Thomson Wadsworth.

Michalos, Alex.C., (2007), Education, Happiness and Well-being.Springer

Whitley Jr, B.E. & Kite, M.E., The Psychology of Prejudice and Discrimination, 2nd edition, Belmont CA : Wadsworth, Cengage Learning

http://www.parisada.org/index.php?option=com_content&task=view&id=748&Itemid= 120, Dilema Wanita Bali, Oleh : Agus S Mantik (Ketua I Parisada Pusat)

http://warisanindonesia.com/2011/05/sisi-lain-perempuan-bali/, Sisi Lain Perempuan Bali, Hardy Mendröfa, 2011

http://www.iloveblue.com/bali_gaul_funky/artikel_bali/detail/164.htm, Artikel Bali - Hindu & Adat Bali, Mewacanakan Karakteristik Wanita Hindu, 2001

http://www.ugm.ac.id/new/id/berita/3007-banyak-faktor-pengaruhi-perempuan-bali-pegang-jabatan-eselon.xhtml , Banyak Faktor Pengaruhi Perempuan Bali Pegang Jabatan Eselon, Marheni. A.A.Istri, 2011

Referensi

Dokumen terkait

satu cara paling mudah yang bisa kita lakukan untuk melestarikan budaya batik pada. siswa adalah dengan memakainya di

Berdasarkan tabel diatas dilihat bahwa hasil penjualan dari usaha kerak nasi ini omset yang diterima mengalami perubahan tiap tahunnya bahkan terjadi penurunan pada tahun

Mata kuliah ini dimaksudkan untuk pembentukan kompetensi utama dengan materi tentang pengertian dan ruang lingkup Manejemen Keuangan, Manajemen Modal Kerja, Nialai Waktu dari

Hasil penilaian organoleptik yang telah dilakukan panelis terlatih pada uji kenampakan mata, insang, lendir, daging, bau, dan tekstur ikan bandeng yang telah diberi ekstrak

“Twelfth century?” Blair leaned back, took a good, long look at him, with all the interest but none of the amusement she’d shown when studying Hoyt.. “You’ve got nearly a

Arah koefisien positif mengindikasikan bahwa semakin lama sebuah perusahaan mengikat kontrak kerja dengan sebuah KAP yang sama untuk beberapa tahun, maka semakin tinggi praktik

Kesimpulan Terdapat perbedaan yang bermakna antara curah saliva wanita tidak hamil dengan wanita hamil, curah saliva pada kehamilan trimester 1 dengan kehamilan trimester 2,

Salah satu alasannya adalah eksternalitas dan free ridding – kekuatan pasar tidak bias memberikan perusahaan full social benefits terhadap keputusan produksi informasi