Membangun Peradaban Bangsa
Mendidik
Generasi Excellence With Morality:Pasal 72 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta:
(l) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 avat (l) atau Pasal 49 ayat (l) dan ayat (2) dipidana dengan pidana peniara masing-masing paling singkat I (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rpl.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tuiuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
(2) Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan atau menjual
kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (l) dipidana dengan penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus iuta rupiah). (3) Barangsiapa dengan sengaia dan tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk
kepentingan komersial suatu Program I(omputer dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus ,uta rupiah).
(4) Barangsiapa dengan sengaja melanggar Pasal l7 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
(5) Barangsiapa dengan sengaja melanggar Pasal 19, Pasal 20, atau Pasal 29 ayat (3) dipidana dengan pidana penlara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak RpI50.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah).
(6) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melanggar Pasal 24 atau Pasal 55 dipidana dengan pidana peniara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak Rp150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah).
(7) Barangsiapa dengan sengaia dan tanpa hak melanggar Pasal 25 dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dar/atau denda paling banyak Rp150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah).
(B) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melanggar Pasal 27 dipidana dengan pidana pen,ara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banvak Rp150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah).
(9) Barangsiapa dengan sengaja melanggar Pasal 28 dipidana dengan pidana peniara paling lama 5 (lima) tahun darVatau denda paling banyak Rp1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus iuta rupiah).
Membangun
Peradaban
Bangsa
Mendidik
Generasi
Perjalanan
Universitas Airlangga menjadi
PTN BH
Dr.
Purnawan Basundoro,
M.Hum.
@
O
2015 Airlangga University Press AUP 300/18.57 4tO6.75 (7.0)Dilarang mengutip dan atau memperbanyak tanpa izin tertulis dari Penerbit sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apa pun, baik cetak, fotoprint, mikrofilm dan sebagainya.
Cetakan pertama
-2015
Desain cover: Muhammad Miftahul Muslim Penerbit:
Airlangga University Press (AUP)
Kampus C Unair, Mulyorejo Surabaya 60115 Telp. (031) 599226,5992247 Fax. (031) 5992248 E-mail: aup.unair@gmail.com
Dicetak oleh:
Pusat Fenerbitan dan Percetakan Unair (AUP)
(oc 1 16/05. 15/AUP-C1 E)
Peroustakaan Nasional Rl. Data Kataloe Dalam Terbitan (KDT) Purnawan Basundoro.
Membangun
peradaban bangsa
mendidik generasi-
excel-fence
with morality :
perjalanan
Universitas
Airlang-ga menjadi
PTN BH,/
PurnawanBasundoro.
--
Surabaya:Airlangga Universi-ty Press
(AUP), 2015.
,xvi,
304
h]m.i
75,8
x
23
cm.V
rsBN 978-602-0820-08-8
1. Universitas Airlangga
I.
Judu1.378.009
598
244
61516171819/981654321
Anggota
IKAPI:
001/ JTI/95Anggota APPTI
:
007 /KTA/ APPAI/X/ 20L2PENGANTAR
PENULIS
T
Jniversitas Airlangga mengalami perkembangan yang sangat luar\-/
biasa sejal< perguruantinggi
ini
ditetapkan
sebagai PerguruanTinggi
BadanHukum
Milik
Negara (PTBHMN)
padatahun
2006.Tahun
2014 UniversitasAirlangga
menyandang statusbaru
sebagai PerguruanTinggi
Negeri BadanHukum
atauPTN BH
sebagai akibat perubahan kebijakan yangdilakukan
oleh pemerintah.Selama delapan
tahun
menyandang status sebagaiPT BHMN,
berbagai prestasitelah diraih. Hal
tersebut
tidak
bisa dilepaskan dengan peran Rektor Universitas Airlangga, Prof. Dr. Fasich, Apt. yang telah bekerja keras memimpin universitasini
dengan penuh dedikasi dan kesabaran. Apa yang telah diraih di masa lalu sudah selayaknyalah menjadi pelajaran bagi masa yang akan datang, agar apa yang telah dicapai pada masalalu
bisa lebihditingkatkan
pada masa yang akan datang. Terbitnyabuku
ini
merupakan salah satu upaya agarkita
bisa belajar pada masa lalu.Agar
apa yang telah dicapaitidak
dilupakan begitu saja, maka harus ada upayauntuk
mendokumentasikan hal-hal yang telahdilakukan
agar bisa menjadibukti
serta meniadi pelajaran bagi generasi mendatang.Sebagian besar data yang digunakan
untuk
menyusunbuku
ini
berasal
dari
surat kabar Universitas Airlangga yangterbit
satu bulanlangsung
dari
setiap perubahan yang terjadidi
Universitas Airlangga.Saya sangat terbantu dengan adanya surat kabar tersebut karena nyaris setiap peristiwa yang terjadi di Universitas Airlangga pasti terberitakan
dalam
Warta Unair.Tidak
bisa sayapungkiri,
buku
ini
nyarismirip
cerita yang
dibuat
dengan cara menyambungkanberita
satu dengan berita lainnya yangdidapatkan
dari Warta Unair.I(eberadaan Warta Unair telah mempercepat terwujudnya buku ini.Sebagai penulis, saya merasa terbantu oleh banyak pihak sehingga
buhu
ini
bisadiwujudkan.
Pada kesempatanini
saya mengucapkanterima kasih
kepada
pihak
yang
telah
membantu. Pertama
saya mengucapkan terima kasih kepada Rektor Universitas Airlangga yang telah mengizinkan penulisuntuk
menulis sebagian perjalanan beliau selamamemimpin
UniversitasAirlangga.
Beliau juga dengantekun
telah mengoreksi naskah awal
buku
ini,
sehingga berbagai kesalahanbisa
diperbaiki.
Ucapan
terima kasih
sayaucapkan
pula
kepadaWakil
Rektor
I, Wakil
Rektor
II,
danWakil
Rektor
III
yang telah menyediakan data yang menjadi bahan penulisanbuku
ini.
I(epadaWakil
RektorII
secara khusus saya mengucapkanterima
kasih atas persetujuannyauntuk
membiayai proses penelitian, proses pengeditan, dan pencetakan bukuini.
Saya juga mengucapkan
terima
kasih kepada para nara sumber, antaralain:
Prof.Dr.
MuslichAnshori,
S.E., M.Sc,Dr.
Hadi
Subhan, S.H., C.N. dan Prof. Dr. Fasich, Apt. yang telah meluangkan waktunyauntuk
diwawancara selama prosespenelitian.
Ucapanterima
kasih juga saya sampaikan kepadaDekan
FakultasIlmu
Budaya,rekan-rekan
dosendi
Departemen
Ilmu
Sejarah khususnya kepada MasArya
WandaWirayuda,
serta rekan-rekan mahasiswa yangterlibat
dalam mewujudkan buku
ini.
Buku
ini
berhasil diwuiudkan di
sela-sela saya
menjalankan
amanah sebagaiI(epala
SubDirektorat
Pengembangan Sumber Daya
Manusia dan
Organisasi Universitas Airlangga. Sudah dapat dipastikan staf sayadi
lembaga tersebut jugaturut
membantu terwujudnya bukuini,
sehingga sudah sepatutnyalah saya mengucapkan terima kasih.Saya juga mengucapkan
terima kasih
kepada lembaga maupunpribadi
yang telah memberikanizin untuk
menjadikan karya-karya fotonya menjadi ilustrasibuku
ini. Akhirnya,
saya mohon maafjika
buku
ini
masih banyak kekurangan.
Semogadi
masayang
akan datang ada kesempatanuntuk
memperbaikinya. Terima kasih.Surabaya, 20
Mei
2015PENGANTAR
REKTOR
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
As s alamu' alaikum Warahmatwllahi Wab arakatuh
Salam seiahtera bagi
kita
semua,Qry,
memanjatkan
puii
syukur
kehadirat
Allah
SWT
denganr*)terbitnya
buku
yangditulis
oleh saudara Purnawan Basundorodari
Departemen
Ilmu
SejarahFakultas
Ilmu
Budaya UniversitasAirlangga. Buku
ini
merekam
perjalanan
Universitas Airlangga
sejak awal memperjuangkan statusotonomi,
yangdimulai
dengan perjuangan untukmendapatkan status sebagai Perguruan Tinggi BadanHukum
Milik
Negara (PTBHMN)
dan kemudian memperjuangkanuntuk
meraih status menjadi Perguruan Tinggi Negeri BadanHukum
(PTN BH).
Untuk
meraih status tersebut, perjuangan panjang telahdilakukan
oleh seluruh
sivitas
akademika Universitas Airlangga,
dengan segala pengorbanannya.Hari
ini,
hasil
perjuangan tersebutsudah bisa
hita
lihat
hasilnya, walaupun belum maksimal. Hasil
paling nyata adalah, saat
ini
Universitas Airlangga menjadi salah satu universitasdi
Indonesia yang mendapat pengakuan internasional.Penetapan Universitas Airlangga menjadi perguruan tinggi otonom
di
|awaTimur
ini.
Selamabertahun-tahun, Universitas Airlangga
menyandang status sebagai PerguruanTinggi
Negeri(PTN)
dengan segala seluk-beluk pengelolaannya yang terasarumit
dan birokratis, serta sangat tergantung pada pemerintah pusat. I(ondisi tersebut telah menghambat peluang Universitas Airlangga menjadi perguruantinggi
terkemuka
di
Indonesia.Hambatan birokratis
serta hetergantungan yang sangat besar kepada pemerintah pusat menjadi kendala utama bagiinstitusi
pendidikan
tinggi
ini
untuk
bergerak secara fleksibel, menyesuaikandiri
dengan perubahan zamattyang bergerak demikian cepat.Oleh karena
itu,
ketika
seluruh sivitas akademiha berniat
mengubah status universitas
ini
meniadi lembagapendidikan tinggi
yang
otonom,
saatitu
juga saya secarapribadi
mendukungnya dan menjadi bagian dari perjuangan tersebut.Perjuangan
untuk
meraih status perguruan
tinggi
otonom
bukanlah
perjuanganyang ringan.
Berbagaitantangan
dari
pihak
internal maupun eksternal bermunculan.
I(etika
status otonom sudahdiraih,
lJniversitas Airlangga mendapat hujankritik
dari
masyarakatyang khawatir
atas
perubahan tersebut. Selain
kritik,
gugatanhukum
juga beberapakali
dilayanghan oleh masyarakat kepada PTBHMN
secaraumum. Masyarakat
mengira bahwa statusotonomi
akan berdampak pada
naiknya
dana yangditarik dari
masyarakatdalam
bentuk
Sumbangan PengembanganPendidikan
(SPP). Padatingkat
nasional, perubahan
PTN
menjadi
PT
BHMN
kemudian
diubah menjadi
PTN
BH,
selalu
dicurigai
sebagaiupaya
untuk
mengkomersialkan
pendidikan
dalambentuk
liberalisasi pendidikan tinggi.I(ritik
tajam
maupun gugatan
hukum dari
masyarakat kami
anggap sebagai sesuatu)'angwajar. Perubahan radikal selalu membawa konsekuensiuntuk
diterima
atauditolak,
apalagi perubahan tersebut menyangkut hajathidup
orang banyak. Berbagaipihak
yang merasakepentingannya terusik akibat perubahan
radikal itu, tentu
saja akan bereaksi. Reaksi dari masyarakat tentu saja menjadi bagian yang harusdihadapi
dandicarikan
solusi. Berbagai penjelasan terusdilakukan
agar masyarahat
paham
betul
tentang perubahan yang
terjadi di
Universitas
Airlangga. Menyangkut
gugatan
hukum,
Universitas
Airlangga
selalu memegangprinsip
bahwa persoalanhukum
harus diserahkan kepadapihak
yang berwenang,yaitu
lembaga peradilan. Padaakhirnya toh
semuaberjalan
denganbaik,
alias hoppj ending.Terkait
dengan gugatanhukum,
pihak-pihak yangterlibat
dalam hal tersebut ahhirnya juga menerima dengan lapang dada apayang menjadi keputusan lembaga peradilan. Terkait dengankritik
masyarakat, padaakhirnya
masyarakat juga menyadari bahwa perubahan yang terjadidi
Universitas Airlangga juga demi kebaikan masyarakat. Masyarakat harus mendapatkan akses pendidikan yang bermutu, yang kualitasnyatidak
kalah dengan per-rdidikantinggi di
luar negeri.Hari
ini
masyarakat Indonesia bisa
memetik
apayang telah
diperjuangkan oleh Universitas Airlangga. Masyarakat
Indonesia layak berbangga karena UniversitasAirlangga telah
menjadi bagiandari
percaturan
global perguruan
tinggi
dunia.
Upaya
untuk
memperbaihi posisi pada
tingkat
global terusdilakukan
oleh seluruhsivitas akademika Universitas Airlangga.
Diharapkan
pada
masa mendatang posisi UniversitasAirlangga
sebagai universitas berkelas dunia (world class wniversity) akan terus membaik. Saya percaya bahwa lembaga pendidikan adalah ladanguntuk
menyemai peradaban, oleh karena itu upayauntuk
memperbaihi mutu Universitas Airlangga pada hakekatnya adalah upa,yauntuk
menyemai benih unggul peradaban.Akhirnya
saya mengucapkanterima
kasih kepada penulis, yang dengantekun
telah mewujudkanbuku
ini.
Buku
ini tidak
saja akanmenjadi pijakan bagi
UniversitasAirlangga ke
depan,namun
juga menjadi dokumen sejarah yang akan dibaca oleh generasi mendatang.Melalui buku
ini,
torehan sejarahdari
sivitas akademika Universitas Airlangga dalam menyemai peradaban akan terus dikenang sepanjang masa.Was s alamu' alaikum Warahmatullahi Wab arukatuh
Surabaya, 20
Mei
2015 Rektor,DAFTAR
ISI
Pengantar
Penulis
-
v
Pengantar
Rektor IJniversitas
Airlangga
-
ix
I.
MEMBANGUN
PONDASI
I(EMANDIRIAN
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
Pijakan Awal Perubahan
-
5Pemilihan Rektor di Awal Perubahan
- lI
GugatanHukum
-
2l
Resmi Menjadi Perguruan Tinggi
BHMN
-
252.
MEREFORMASI MODAL IGMAIUAN:PEMBENAHAN
I(ELEMBAGAAN
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
Mengubah Pola
Pikir
Insan Universitas Airlangga-
32 Membangun Organisasi Universitas AirlanggaBHMN
-
38 Menata Ulang Fakultas-fakultas-
44Pembentukan Majelis
Wali Amanah
-
53Reposisi: Upaya Menyempurnakan Langkah
-
56 Pemilihan Rektor pada EraBHMN
-
593.
MEMPERI(UAT LANDASAN
FILOSOFI
Awal
Mula
Istilah Excellencedi
Universitas Airlangga-
67 I(unjungan Presiden Susilo Bambang Yudoyono-
75Excellence with Morality sebagai
)atidiri
Universitas Airlangga-
78 Penegasan Makna Excellence with Morality-
854.
MENDIDII(
GENERASI
MASA
DEPAN
Inovasi Sistem Belajar Mengajar-
90 PengembanganUnit-unit
Pengajaran-
93Lembaga Pendukung Pengembangan Pendidikan
-
104 Program Studidi
LuarDomisili:
PDD Banyuwangi^-
l0B5.
MENGEMBANGI(AN
PRESTASIANAI(
BANGSA
Membangkitkan So/r Skill Mahasiswa
-
IIB
PPI(MB: Menyambut Mahasiswa Baru
-
L22Unit
I(egiatan Mahasiswa:Ajang Penempa Bakat Mahasiswa-126
Dari
Pimnas ke Pimnas: Prestasi Mahasiswadi
Bidang Penalaran-
137Prestasi di Ajang
Ilmiah
-
1546.
MENGEMBANGI(AN SUMBERDAYAMANUSIA
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
Mengubah
I(ultur
Sumberdaya Manusia Universitas Airlangga-
162Pengembangan Dosen
-
168Pengakuan terhadap I(ualitas Dosen Universitas Airlangga
-t74
7.
PENGHARGAAN TERHADAP
MASYARAI(AT
BERPRESTASI
Doktor
Honoris Causa-
lB2
Profesor l(ehormatan-
1868.
MEMPERLUAS
IARINGAN
IGRIASAMA
)aringan I(erjasama Internasional
-
200
Flu Burung:
Dari
Wabah menjadi BerkahIlmu
Pengetahuan-210
Dari
I(erjasama Internasional menuju Universitas Internasional-
2r5
9.
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
SEBAGAI
PUSATUNGGULAN
(CENTER OFEXCELLENCE)
Lembaga Penyakit
topis:
Pusat Unggulan lptel<-
229 Rumah Sakit Universitas Airlangga-
234IO.
PERJUANGAN
MEMPERIAHANI(AN
OTONOMI:
UNIVERSITAS
AIRLANGGA BADAN
HUI(UM
(PTN BH)
Undang-Undang BHP-
248Uji
Materi
dan Pembatalan LfU BHP-
252Respon PT
BHMN
dan Universitas Airlangga-
256Undang-Undang
Dikti
dan Universitas Airlangga BadanHuhum
-
270I1.
PENUTUP: MENGEVALUASI
YANG TELAH LALU
MENNAPI(AN
YANG
AI(AN
DAIANG
Evaluasi Perialanan Universitas Airlangga
BHMN
-
283 Pengembangan Sumber Daya Manusia Universitas Airlangga-285
Pembangunan
fisik di
Universitas Airlangga-
287 Regenerasi I(epemimpinan Universitas Airlangga.-
2BB Universitas Airlangga I(edepan-
289Daftar
Pustaka
-
291 TentangPenulis
-
307L
MEMBANGUN
PONDASI
KEIVTANDIRTAN
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
tonomi
perguruantinggi
merupakan salah satu anak kandung gerakan reformasidi
Indonesia. Ide tentang otonomi perguruantinggi
sebenarnyatelah menladi
bahandiskusi
yangcukup
hangatjauh
sebelum gerakan reformasilahir.
Beberapapakar pendidikan
tinggi
berpandangan bahwa sudah selayaknyalahperguruan tinggi
bersifat independen dan
tidak
menjadi alat kekuasaan. Independensiperguruan
tinggi tidak
sebatas pada kebebasanmimbar
akademik,yaitu
kebebasanberbicara bagi sivitas akademik yang dijamin
kebebasannya,
namun
independensi perguruan
tinggi
harus
dipahami
secaralebih
luas. Pada masa Orde Baru, perguruantinggi
sangat tergantung kepadapemerintah, terutama berkaitan
dengan pendanaan dan kebijakan penyelenggaraan perguruan tinggi. I(ondisi semacamini
menyebabkan perguruantinggi
masuk dalam perangkapbirokrasi
yang sangatrumit
yang menyebabkan kelambanan dalam banyak hal.Ahli
pendidikan
percaya bahwaotonomi
perguruantinggi
akanmemacu
lembagatersebut
menjadi lebih maju dan
berkembang. Dengan kata lain, otonomi perguruantinggi
merupakan upayauntuk
membebaskan
PTN
dari
belenggubirokrasi
pemerintah yang kaku, konvensional dan berbudaya total compliance menuju suatu independentadministrative entity.t Berangkat
dari pemikiran
semacamitu,
makaketika
pemerintah memberi kesempatan kepada perguruantinggi di
Indonesia untuk mengubah statusnya menjadi Perguruan Tinggi BadanHukum
Milik
Negara (PTBHMN),
Universitas Airlangga merupakan salah satu perguruantinggi
yang menginginkan perubahan tersebut.Namun
jalan menuju ke perubahan tersebutbukanlah
jalan mudah. Banyak tantangan yangdihadapi
oleh UniversitasAirlangga ketika
memperjuangkan perubahan itu.Salah satu kendala yang dihadapi oleh Universitas Airlangga pada saat persiapan menuju Perguruan
Tinggi BHMN
adalah perubahan mind setdan
mengubahtata
kelola organisasi universitas yangtidak
efektif
dantidak
efisien. Sebagai universitas yang selamabertahun-tahun didukung
sepenuhnya oleh pemerintah, Universitas Airlanggamengalami kelambanan dalam
pengembangan. Persiapan menuju PerguruanTinggi
BHMN
merupakan persiapan panjang dan cukupberliku.
UniversitasAirlangga
semula berharap bahwapemerintah
akan secara otomatis mengubah status Universitas Airlangga menjadi
Perguruan
Tinggi
BHMN,
namun ternyata pemerintah
hanyamenunjuk
empatperguruan
tinggi
negeri sebagai pilot project,yaitu
Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia,
Institut
Pertanian Bogor, danInstitut
Teknologi Bandung. I(eempat universitas tersebutmenempati posisi istimewa
di
antara
perguruan
tinggi
negeri
di
Indonesia.
I(einginan
Universitas Airlangga
untuk
berubah
status menjadi Perguruan TinggiBHMN,
pasca penetapan empat perguruanSofian Effendi, "Paradigma Salah tentang PT-BHMN," makalah tidak diterbitkan 2003
tinggi
percontohanBHMN,
tentu
saia harus diperiuangkan sendiri.Universitas Airlangga
tidak
bisa hanya menunggu
keputusan
pemerintah
karenapemerintah
iuga menunggu perkembangandari
empat perguruantinggi
percontohanBHMN.
Pada saat
Universitas Airlangga berjuang
untuk
mengubahstatusnya menjadi Perguruan
Tinggi BHMN,
di
masyarakat
berkembang pandangan negatifterhadap perguruan tinggi yang sudah berstatus
BHMN.
Pandangan negatif tersebut antara lain adalah bahwa otonomisasi perguruantinggi tidak
lebih dari neo-komersialisasi.Hal
tersebutdibuktikan
bahwa perguruantinggi
yang berstatus sebagaiBHMN
menarik
danayang
sangattinggi dari
masyarakat dalambentuk SPP dan sumbangan lain yang besar.2
Opini
yang berkembangdi
masyarakat tersebuttentu
saia membuatcitra
perguruan tinggi
dengan statusBHMN
meniadi kurangbaik
karena dianggap hanyaakan
membebani masyarakat denganpenarikan
dana yangterlalu
tinggi. Universitas Airlangga tentu saia
tidak
bisa mengabaikan begitu saja opini yang berkembangdi
masyarakat berkaitan dengan otonomi perguruantinggi
yang tengah diperiuangkan oleh perguruantinggi
ini.
Prof.
Dr.
Fasich,Apt.
yang pada
saatitu
meniabat PembantuRektor
I
tidak
menampik
opini
negatif yang berkembang di
masyarakat, namun ia menjamin bahwa status otonomi yang tengah
diperjuangkan oleh Universitas Airlangga nantinya
tidak
akanmemberatkan masyarakat.
Ia
menekankan bahwa
otonomi
yang dirancanguntuk
Universitas Airlanggatidak
semata-mata persoalan pengelolaan keuangan.Menurutnya,
otonomi tersebut akanmeliputi
otonomi
dalam bidang
tata
kelola,
otonomi
bidang
finansial,
danotonomi
bidangakademik.
Dengandemikian, maka otonomi
yangdirancang oleh Universitas Airlangga
sebenarnyadalam
kerangka"Liku-liku Unair Menuiu Era BHMN: falan Otonomi Masih "Terpasung", dalam Warta Unair,Edisi III, |uni-fuli 2004.
untuk
mendorong kemaiuan akademik.Hal itu
berangkatdari
kasus sebelumnyadimana perguruan
tinggi
dengan statusnon-otonomi
harus merangkak amat lambatuntuk
memajukan instistusinya karena hampir semua hal harus mengacu kepada pemerintah.Menurut
prof.Dr.
Fasich,Apt., otonomi perguruan
tinggi
adalahtuntutan untuk
memajukan Universitas Airlangga agar lebih berkualitas.3
Upaya
untuk
menjadikan Universitas Airlangga yang berkualitastentu
saja membawa konsekuensiyang
besar,terutama berkaitan
dengan perubahan radikal yang harusdilakukan. Menurut
Drs. H.A. Latief Burhan, M.S. yang padawaktu
itu
menjabat sebagai sekretarisEksekutif
Tim
ImplementasiOtonomi (TIO)
Universitas Airlangga,terdapat
lima
komponen yang akan berubah. Lima
komponen
tersebut antara
lain,
pertama, perubahanstruktur
organisasi. Dalam konsep yang padawaktu
itu
sedang dirumuskan, terdapat komponenbaru vang akan
lahir
dari
Universitas
Airlangga
BHMN,
yaitu
Mafelis Wali
Amanah
(MWA). Lembaga baru tersebut akan berperan sebagai lembagatertinggi di
universitas yangunsurnva
terdiri
dari
wakil
pemerintah,
wakil
dosen,wakil
tenagakependidihan,
wakil
masyarakat, dan
wakil
mahasiswa. I(edua, pendanaanmelibatkan
berbagai unsur,
dengan
unsur
utama adalah pemerintah
dan
masyarakat. Penggunaan dana harus bisa dipertanggungjawabkan kepada masyarakat melalui N,{\
/A.
Pendanaan juga harus diusahakanoleh universitas melalui
unit
usahavang disebut
Satuan
UsahaI(omersial
(SUK).
I(etiga,
penyatuan
pengelolaanakademik
dan kemahasiswaan. Paradigma bahrva kegiatan kemahasiswaan hanva kegiatan akademik harus dihapus,dan
sebagai gantinya paradigmayang dikembangkan adalah
bahwakegiatan
kemahasiswaan dan akademik merupakan satu kesatuan yang tal( terpisahkan.a3
lbid.a
"5 Komponen Perubahan dalam BHMN," dalam Warta (Jnair, Edisi Y Agustus-septem-ber 2OO4PIJAKAN AWAL PERUBAHAN
Upaya
untuk
menjadikan Universitas Airlangga sebagai universitas yang otonom dantidak
tergantung pada pemerintah sudahdimulai
sejak
tahun 2000.
Upaya
ini
dimulai
denganmereformasi
Senat Universitas Airlangga. Bersamaan dengan lahirnya gerakan reformasi, Senat UniversitasAirlangga
sebagai lembaganormatif tertinggi di
perguruan
tinggi
berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor
60Thhun
1999 dirasakan perannya kurang berarti dalam pengembanganperguruan
tinggi
serta bekerjatidak optimal.
Berdasarkan evaluasi terdapat beberapa hal yang menyebabkan Senat Universitas Airlanggatidak
berperan
optimal.
Pertama,
dilihat
dari
aspekinput
SenatUniversitas Airlangga
menerima keanggotaan dengan stelsel pasif, yaitu semua guru besar secara otomatis menjadi anggota Senat. I(ondisi semacamitu
menjadikan Senat kurangproduktif
karenatidak
semuaguru
besar siap atau menyiapkandiri
membahas atau merumuskan kebijakan pengelolaan universitas. Dengan stelsel pasif maka harapantimbulnya
motivasi dan komitmen
yangtinggi
para anggota Senat Universitas Airlanggauntuk
bekerjaoptimal tidak
tercapai.I(edua,
dari
aspek proses Senat UniversitasAirlangga diketuai
oleh
Rektor,
sehinggakinerja
Senat sangat tergantungdari
Rektor. Padahal, beban tugas Rektor sudah sangat padat dan berat sehingga rapat-rapatpleno
Senatmenjadi tersendat
dan
iarang dilakukan.
Hal lain
yangtidak
bisadijalankan oleh
Senatadalah
fungsi checkand balance
terhadap
kekuasaandan
kewenanganRektor,
karena Senat yang mestinya mengawasikinerja
Rektor ternyata lembagaini
dipimpin
oleh Rektor, sebagaimana ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999.Berdasarkan
dua
hal
di
atas maka atas
desakan
beberapa anggota Senat Universitas Airlanggadiusulkan
perludibentuk
suatu badandalam
Senat yang dapat menggerakkankinerja
Senat. Pada tanggal24
lr;Ji2000 akhirnya dibentuk
Badan Pekerja Senat (BPS).Lembaga
ini
disahkan dengan I(eputusanRektor Nomor 7944lIO3l
OT/2OOO, tanggal2l
September2000.
BPSdiketuai
oleh Prof. Sam Soeharto,dr., Sp.MI(.
Tugas utama BPS adalah memantapkan dan memberdavakan Senat Universitas Airlangga dengan mer-rghoordinir semua kegiatan Senat sehingga membantu mengurangi beban tugasRektor
sebagaiketua
Senat.
Di
samping
itu
BPSjuga
bertugas merancang rapat pleno Senat dan keputusan-keputusan Senat.5 BPS kemudian mengusulkan agardibentuk komisi
Senat, yang kemudianditindaklanjuti
dengan
Surat I(eputusan Universitas
Airlangga
Nomor
085/lO3
Senat/HIV2OOl,tanggal
I
Februari 2001
tentang I(omisi-komisi Senat yang beriumlahlima
komisi.Tiap
komisi diberihak
untuk
menyelenggarakan rapat-rapatuntuk
membahas berbagai persoalanterkait
dengan bidang komisinya sertauntuk
mengevaluasi program dan kinerja pimpinan universitas.Langkah awal dalam
mempersiapkan
Universitas
Airlangga
menjadi universitas
BHMN
digerakkan oleh
BPS.Pimpinan
BPSbersama
dengan
pimpinan l(omisi
melakukan berbagai
studi
banding ke berbagai universitas yang telah berstatus
BHMN untuk
mempelaiari
struktur
organisasiuniversitas
sertadinamika
Senat Universitas. Studi banding iugadilakukan
ke universitas yang sedang mempersiapkan universitasnya menjadi otonomi. Salah satu hal vangdidapatkan
dari studi
banding
tersebut adalah tentang perubahan Senat Universitas menjadi SenatAkademik
Universitas. Berdasarkan berbagai studi banding tersebut dapat disimpulkan bahwa UniversitasAirlangga
dapat menjadi universitas otonom dengan statusBHMN,
sebagaimana universitas lain vang telah lebih dulu ditetapkan menjadi
universitas
BHMN
berdasarkan
Peraturan Pemerintah
Nomor
6l
Tahun
1999.Upaya
untuk
mewujudkan
UniversitasAirlangga
Senat Akademik Universitas Airlangga, Laporan Senat Akadcmik Universitas Airlangga dan Perannya dalam Perubahan di Universitas Airlangga, (Surabaya: Airlangga University Press,
yang berstatus
BHMN
segeradilakukan
dengandibentuknya
Tim
Implementasi
Otonomi
(TIO).Upaya
untuk
segera mewuiudkanotonomi
Universitas Airlanggadilakukan
dengan menggerakkan semua komponen. Gerak cepat yang pertamakali
dilakukan
oleh Universitas Airlangga adalah mengubah komponen kelembagaan universitas agar sesuai dengan kebutuhan sebagai universitasotonomi.
Untuk
keperluan tersebut UniversitasAirlangga membentuk
sebuahtim
yang disebutTim
ImplementasiOtonomi (TIO)
yangdiketuai
olehProf.
Dr.
Fasich,Apt.
dan
Drs.H.A.
Latief Burhan, M.S. sebagai sekretaris.Tim inilah
yang bertugas merumuskan desain Universitas AirlanggaBHMN,
menyosialisasikan ke sivitas akademika, mengajukan usul ke pemerintah, dan lain-lain.Usaha keras
Universitas Airlangga
untuk
memperiuangkan
status
BHMN
mulai
menampakkan hasilnya
ketika
pada tanggal5
September2005
turun
PeraturanMenteri
Pendidikan
NasionalNomor
16
Tahun 2005 tentang Statuta Universitas
Airlangga
yang
baru.
Isi
Statuta
tersebut salah satunya adalahmengizinkan
Universitas
Airlangga membentuk
SenatAkademik
Universitas
(SAU).6 Lembaga
ini
menggantikan Senat Universitas
yang
merupakan
lembagatertinggi
di
universitas.
Tirrunnya
PeraturanMenteri
Pendidikan Nasionalitu
menandai masa transisi Universitas Airlangga menuju Perguruan TinggiBHMN.
Sesuai dengan PeraturanMenteri
Pendidikan Nasional
Nomor
15
Tahun 2005
tentang
Statuta Universitas Airlangga, pada pasal
3
disebutkan bahwa paling lambat empatbulan
setelah ditetapkannya Statuta, SenatAkademik
Universitas harus segera
terbentuk,
danuntuk
pertamakalinya
tata cara pemilihan dan pengangkatan Senat Akademik Universitasdiatur
dengan Peraturan Rektor. Pada pasal 3 juga disebutkan, bahwa empatbulan
setelahterbentuknya
SenatAkademik
Universitas Airlangga,"Menyiapkan Mental Perubahan," dalamWartn Unair,Edisi X, Oktober-November 2005 hlm.2
Prof. dr, Sam Soeharto
(Sumber: Pusat Informasi dan Humas UNAIR)
maka
SenatAkademik
harus
melaksanakan seleksi,memilih
dan mengusull(an calon Rektor kepadaMenteri
Pendidikan.Peraturan
menteri tersebut
segeradiihuti
dengan
turunnya
Peraturan
Rektor
UniversitasAirlangga Nomor
7 O22lIO3lHl</2O05tanggal
12 September2005
tentang Pembentukan SenatAkademik
Universitas Airlangga. Pada hari vang sama diterbitkan pula PeraturanRektor Universitas Airlangga
Nomor 7O23|IO3/HI92005
tanggalI2
September2005
tentang Tata Cara Penetapan I(eanggotaan danPimpinan
SenatAhademik
Universitas Airlangga.Dalam
PeraturanRektor
itu
disebutkan
bahwa keanggotaan Senatakademik
terdiri
dari
Rektor, pembantu
Rektor, dekan,perwakilan
dosen berstatusguru
besar,dan
perrvakilan dosen berstatusbukan guru
besardari
masing-masing
fakultas.
Dengan
telah ditetapkannya
peraturan
m
r-r.Y.YTr
lr L l' I
tI
F--G
j
-/{,
II
Fj2
MEREFORMASI
MODAL
KEMAIUAN'
PEIVTBENAHAN
KELENABAGAAN
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
f)erubahan
status Universitas Airlangga meniadi universitasBHMN
I
tentu saia harusdiiringi
dengan perubahan berbagaiinfrastruktur
berkaitan
dengan pengelolaanperguruan
tinggi
ini.
Infrastruktur
utama
yang harusdiubah
selain mind settentang
pengelolaan ataumanajemen, juga organisasi
perguruan
tinggi.
Perguruan
tinggi
memerlukan organisasi yang ramping, lincah, dan efisien.l Selama
ini
perguruantinggi
dibangun berdasarkan sentralisasi yang terlalu ketat sehingga terjadi pemborosan sumber daya. Perubahan keorganisasian mutlak harusdilakukan untuk
menuju perguruan tinggi yang efisien.Upaya
untuk
menjadikan
Universitas
Airlangga
sebagai perguruan tinggi yang efisiendi
balvah naungan statusBHMN
sudahDjoko Suharto dan Ignatius Pulung Nurprasetio, "Otonomi Perguruan Tingg:i
-
Suatu Perspektif," dalam Sulistyowati Irianto, Otonomi Pergunran Tinggi, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2012), hlm. i9mulai dilakukan
sejak perguruantinggi ini
bertekaduntuk
meniadi perguruantinggi
otonom. Efisiensi penyelenggaraan perguruan tinggimutlak dilakukan bukan
semata-matakarena
lembagaini
harus berubah meniadi sebuah korporasi, namun vang paling penting adalah merekonfigurasi pengetahuan yangdimiliki
olehperguruan tinggi,
sebagai core business lembagaini,
menjadi
pengetahuanbaru
yang bermanfaat bagi masvarakat luas. I(onsep pengembangan pengetahuan agar bisa dimanfaatkan secara luas oleh masyarakattentu
saja harus memperhatikanprinsip-prinsip
ekonomi,yaitu
denganmodal
yang ada harus bisa menjangkau kalangan masyarakat seluas-luasnya, dan hal tersebut harus dilandasi semangat efisiensi.Untuk
dapat beroperasi secara efisien,perguruan
tinggi
harusdirampingkan ukurannya dan
harus dapatmemanfaatkan
sumber daya intelektual yang tersedia. Hanya dengan caraini
maka perguruantinggi
dapat
berinteraksi
secaraefektif
dengan sistem
penyedia pengetahuan yangdistributif
dan dengan beragamnya kebutuhan dan ketersediaan pengetahuan yang spesifik.2MENGUBAH POLA PIKIR INSAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Tugas
paling berat yang harus dilaksanahan oleh pimpinan
terpilih
UniversitasAirlangga
BHMN
adalah rnengubah polapikir
seluruh insan Universitas Airlangga.
Hal
tersebutterkait
erat denganperubahan status
dari
perguruan
tinggi
biasamenjadi
perguruantinggi BHMN
vangmemiliki
pola
landasan heriadan target
vang sangat berbeda.Pembahasan mengenai
perubahan
pola
pil<ir
(mindsrf)
insan Universitas Airlangga sudahdipikirkan
dengan matang jauh-jauh hari pada saat perguruantinggi
ini
berbenah mempersiapkandiri
meniadiSatrvo Soemantri Brodionegoro, "Reformasi Pendidikan Tinggi," makalah tidak diterbit-kan.
perguruan
tinggi BHMN.
Salah satuaktor
perubahan adalah Drs.H.A.
Latief Burhan,
M.S., yang getol menyosialisasikan rancangan landasan perubahan Universitas Airlangga.Dalam
satu kesempatan Latief Burhan, yang pada saat itu menjabat sebagai Sekretaris EksekutifTim BHMN
Universitas Airlangga, menielaskan secara paniang lebar honsep perubahan yang menjadi acuan UniversitasAirlangga
pada masa-masa mendatang.Langkah perubahan vang dimaksud oleh
Latief
Burhanmeliputi
tiga hal.
Pertama,restrukturisasi,
yaitu
penataankembali
struktur
organisasi pada Universitas Airlangga.
Struktur
organisasi yang akan dibangun oleh Universitas Airlanggamenitikberatkan
pada check and balance,yaitu
bahwa kekuasaanRektor
sebagaieksekutif
harus bisadikontrol
oleh
lembagalain.
Jika jabatan
I(etua
Senat Perguruan Tinggi juga dijabat oleh Rektor, maka fungsi kontrolnya meniaditidak
ada.
I(edua,
refigurasi/regenerasi yangakan
dimulai
dengan prosesi pemilihan Rektor dan atau dekanyang akan dilakukan secara terbuka. Proses pemilihannyabukan
bersifat election, melainkan lebih bersifat selection. Artinlza, seseorang menjadi pemimpin bukan ditentukan oleh banyak-sedikitnya pendukungtetapi
karena mempunyai kapabilitas sebagai pemimpin. Padawaktu
itu
Latief Burhan mengatakan:"Misalnya, jangan halangi dong kalau memang ada dosen usia 40 tahunan yang ingin tampil, asal ia punya kapabilitas kepemimpinan. |adi iangan dimasalahkan misalnya syaratnya harus Guru Besar. Apa hubungannya? I(arena kita akan memisahkan antara mandgement authorifit dan scientific authorigt.3
Apa yang disampaikan oleh Latief Burhan merupakan gambaran bahwa dalam era
BHMN
sebuah universitas harus mengubahkultur
"Tiga 2004,
Proses Penting Menuju BHMN," d,alam Wann Unair, Edisi VI, September-Oktober hlm.5
pengelolaan dari yang bersifat birokratik menjadi bersifat korporasi.
Hal
tersebut perludilakukan
karena perguruan tinggi merupakan lembaga yangmemiliki
dua peran sentral,yaitu
peranuntuk
mengembangkanilmu
pengetahuan sekaligus berperan pulauntuk
mengelola keuangan dan sumber daya manusia dalam rangka mendukung pengembanganilmu
pengetahuan tersebut.I(etiga, rekulturisasi,
yaitu
mengubahkultur
dan etos kerja yang mengarahpada
tolok
ukur
berbasiskinerja.
Prosesini
bukanlah
prosesyang
ringan
karena Universitas Airlangga
padawaktu itu
memiliki
kurang
lebih
1.500 dosen,
i.100
pegawaiadministrasi,
dan
memiliki
mahasiswasekitar 20.000.
Sumber daya
manusiasebanvak
itu
harus segera mengubah paradigma yang berbasis pada efisiensi dan transparansi dalam penvelenggaraan perguruan tinggi.I(alau
keputusannyamau
berbasis pada efisiensidan
transparansi maka harusberani
membedahkebuntuan dan
stagnasi, kemudian mengambil keputusan yangbersifat
terobosan.Lebih
lanjut
Latief
Burhan
mengatakan bahwa maksud
dari
berani
membedah
kebuntuan adalah, kalau suatu saat universitas menghadapi masalah yang
sulit
dipecahkan dandicari
solusinya, maka dalam eraBHMN
harus berani membedah dengan cara mencari solusi alternatif.
Tidak
boleh lantas
tidak
adateguran,
keputusan,dan
sebagainya hanya karena sungkan sebab yang harusditindak
adalah mantan seniornya. Pemimpin harus berani mengambil keputusan dan berani mengambilrisiko
atas keputusanyang diambilnya.
Aturan
manajemen harus ditegakkan,tidak
boleh ambil amannya saja sebagai safety player.Sejalan dengan
pemikiran Latief
Burhan,
Rektor
UniversitasAirlangga
terakhir
sebelumBHMN,
Prof.
Dr.
(Med)
dr.
Puruhito,
Sp.B.,TI(V.,
dalam pidatonya
di
tengah SidangUniversitas
dalam memperingati DiesNatalis
Universitas Airlanggake-5l
pada tanggal10 November 2005 mengemukakan bahwa dalam era otonomi kampus maka Universitas
Airlangga
harus berubah secaratotal.
Salah satu yang harus mengalami perubahan adalahstruktur
organisasi. Selamaini
struktur
organisasi Universitas Airlangga sangat bersifat birokratis, kurang fleksibel dalam menyikapi pola pengembangan Sumber DayaManusia.
Hal
tersebut dikarenakan
lebih
mementingkan
standardan
prosedur,tidak
kontingen
dankontekstual
sesuaikarakteristik
masing-masing komponen yang dihadapi. Lebihlanjut
ia mengatakan bahwa:"l(arena itu struktur organisasi yang ada perlu disesuaikan dengan visi dan misi universitas Airlangga serta karakteristik organisasi Perguruan Tinggi otonom, yaitu organisasi yang ramping tapi padat fungsi dan menganut paradigma kompetensi. Mer-rgimplementasikan program-program kerja tersebut juga sangat diperlukan adanya gootl corporate glverudnce sebagai prasyarat bagi instansi pemerintah untuk mertujudkan aspirasi masyarakat
dan mencapai tuiuan dan cita-cita berbangsa dan bernegara. Untuk itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban
yang tepat,
jelasdan
legitimit,
sehingga penyelenggaraan dapat bertanggungiawab secara berdaya guna, berhasil guna, dan dapatdipertanggungiawabkan. "a
Sesuai dengan
pemikiran Puruhito,
maka perubahan
polapikir
insan
UniversitasAirlangga harus
diikuti
dengan perubahaninfrastruktur,
terutama
komponen-komponen yangmemiliki
fungsiuntuk
menjalankan roda universitas.Infrastruktur
tersebut adalahorganisasi
universitas, yang
tidak
bisa
tidak
harus
diubah
dan disesuaikan denganvisi
dan
misi
baru
yangakan dijalankan
oleh Universitas AirlanggaBHMN.
Perubahan tersebut segeradilakukan
setelah Rektor Universitas Airlangga yang baruterpilih,
dilantik
olehMenteri
Pendidikan Nasional."Unair Memasuki Nuansa Otonomi," d.alam Wafta Unair, Edisi XI, November-Desember 2005, hlm. l0
Mahasiswa merespon perubahan Universitas Airlangga menjadi universitas
BHMN
secara beragam. Terdapat mahasiswa yang secara terus terang menolak perubahan tersebut karenakuatir
berdampak pada biayakuliah
yangakan
melonjaktinggi. I(ekuatiran
tersebutcukup
beralasan karenadi
luar
universitas berkembang berbagai isutentang
hal
tersebut.
Namun, tidak sedikit pula
mahasiswa yang setuju dengan perubahan tersebut karena perubahan dipercaya akan membawa Universitas Airlangga akan menjadi universitas vang ungguldan mampu
bersaing dengan universitaslain
di
Indonesia bahkan dengan universitasdi
luar negeri.Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Airlangga
sebagai organisasi mahasiswa
tertinggi
di
universitasini
secara tegas mendukung perubahan Universitas Airlangga, namun dengan catatan. Dalam pernyataan sikapnya yang ditandatangani oleh Presiden BEM Universitas Airlangga, HadiyantoAzhari,
pada tanggall7
September2006, dinyatakan
bahwaUniversitas Airlangga
sebagai salah satu universitas negeritelah melihat
otonomi
perguruan
tinggi
sebagai sebuah fenomenapositif
yang dianggap dapat meningkatkan kinerjadan
profesionalitasnva.
Lebih
lanjut
dinyatakan
bahwa
dengan keluarnya Peraturan PemerintahNomor
30 Tahun
2006 dari
satusisi dapat
dilihat
adanva semangatuntuk
berubah menjadi
lebihbaik,
namun
tidak
menutup mata
bahwa implementasiBHMN di
universitas-universitas
lain
yang sudah lebihdulu ditetapkan
sebagaiBHMN
ternvata
tidak
seindah yangdijanjikan.
Isu
komersialisasi aset kampus, melambungnya biayapendidikan, mutu dan
kualitas yangtidak
ada perubahansignifikan,
tidak
terjaminnya
akses bagi masyarakat kurang mampuuntuk
menikmati
pendidikan, seringkali menjadi permasalahan utama.Melihat
kenyataan tersebutmaka
BEM
Universitas
Airlangga memberikan beberapa usulan, antara lain:l.
Universitas AirlanggaBHMN
harustetap berprinsip
nirlaba dan meniunjungtinggi
moralitas.2. Adanya
subsidi silang biayapendidikan
denganprinsip
keadilan dan iaminan bagi mahasiswa kurang mampuuntuk
tetapmemiliki
akses ke dalam perguruan tinggi.3.
UniversitasAirlangga
BHMN tidak
akan menghambat aktivitas, kreatifitas, dan otonomi lembaga kemahasiswaan.4.
Mekanisme
pemilihan
anggotaMaielis Wali Amanah
(MWA)
harus transparan dan demokratis.5.
Adanya unsur mahasiswa dalam keanggotaanMWA.
6.
Satuan usaha komersial universitas dalam menlalankan aktivitasnya harus tetap dalam koridor pendidikan.5Usulan BEM Universitas Airlangga tersebut secara umum gayung
bersambut, harena dalam kenyataannya desain awal
UniversitasAirlangga
BHMN
memang
seperti yang diharapkan oleh
BEM
tersebut. Penegasan yangdilakukan
olehBEM
Universitas Airlangga padawaktu
itu
adalah bahrvaseluruh
elemen masyarakat kampushendaknya
tetap melakukan
pengawalanterhadap
implementasi Universitas AirlanggaBHMN.
Masyarakat kampus diharapkan iugatetap
bersikapkritis
terhadap segalahal
yang bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar perguruantinggi
sebagai lembaga yang berwatak sosial dan mengedepankannilai-nilai
moralitas.Catatan yang
dibuat
oleh
BEM
Universitas
Airlangga
menunjukkan
bahwa
mulai muncul
kesadaranbaru
di
kalangan mahasiswa tentang perubahan yang sedang berlangsung di UniversitasAirlangga.
I(esadaranbaru
tersebut merupakan bagiandari
proses mengubah polapikir
masyarakat kampus Universitas Airlangga dalam menghadapi perubahan yang tengah berlangsung. Perubahan tersebut terusbergulir
seiring dengan pembenahan-pembenahan yang terusdilakukan
dalam rangka
membangunlJniversitas Airlangga
yang4 "BEM Dukung BHMN dengan Catatan," dalam Wartn Unair No. l9 Thhun II, Oktober-November 2006, hlm. 4
telah
menyandang status sebagaiperguruan
tinggi
BHMN.
Salah satu perubahan mendasar yangdilakukan
selain mengubah polapikir
(mind set) masyarakat kampus adalah mengubah
struktur
organisasi.MEMBANGUN ORGANISASI UNIVERSITAS AIRLANGGA BHMN setelah universitas Airlangga berstatus sebagai universitas dengan status
BHMN
dan Rektor iuga sudahdilantik,
maka langkah pertama adalah memperjelas status aset-aset yang selamaini
sudahdipakai
oleh universitas. Memperjelas status aset sangat diperlukan mengingat dengan statusBHMN
maka penyelenggaraanperguruan
tinggi ini
akan
berbeda dengan sebelumnya.
fika
sebelumnva Universitas
Airlangga
merupakan organ yang menvatu dengan
Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia yangmemiliki
tugasuntuk
menyelenggarakan
pendidikan
di
daerah, maka
dengan
statusBHMN
Universitas Airlangga merupakan
lembagamandiri
vangsecara langsung bertanggungjawab kepada masyarakat. OIeh karena itu, maka aset-aset yang semula
milik
negara harus diserahkan kepada UniversitasAirlangga
sebagaimodal
awal dalam menyelenggarakan pendidikan tinggiBHMN.
Hal itu tidak pernah terjadi pada perguruantinggi
lain yang sudah lebih dulu ditetapkan sebagai perguruan tinggiBHMN.
Pemisahan aset tertuang secara jelas dalam Peraturan Pemerintah Nomor 3 0 Thhun 2 006 tentang Penetapan Un iversitas Ai rl angga sebagai Badan
Hukum
Milik
Negara(BHMN).
Dalam pasal
ll
peraruranpemerintah tersebut dijelaskan
bahlva kekayaanawal
Universitas AirlanggaBHMN
berasaldari
kekayaan negara yang dipisahkarr dari APBN, berupa seluruh kekayaan negara vang tertanamdi
Universitas Airlangga, kecuali tanah. I(ekayaan negara tersebut antara lain berupa 43unit
bangunan seluas I5I.865,58 meter persegi dengannilai
kurang lebih Rp. 252,964miliar,
kendaraan bermotor senilai Rp. 7,07miliar,
3
NAEMPERKUAT
LANDASAN
FILOSOFI
T
andasanfilosofi
merupakan alas berpijakketika
kita
melangkah.I-rDengan
landasanfilosofi
yangkuat
maka langkah
kita
dalam mengembanamanah
penyelenggaraanperguruan tinggi
menjadi lebih felas. Landasan filosofi juga menjadi pegangankita
semua dalam mengerjakan berbagai hal dalam kerangka pengembangan UniversitasAirlangga. Oleh
karenaitu,
landasanfilosofi
Universitas Airlangga iugadirumuskan
oleh
elemenperguruan
tinggi
ini
dalam
rangka melengkapi kerangka dasar Universitas AirlanggaBHMN.
Landasan filosofi Universitas AirlanggaBHMN
yang saatini
dijadikan landasanberpikir
dan bekerja sivitas akademika adalah Excellence with Morality.Tiga
kata bijak
tersebut
memiliki
sejarahdan
makna yang
amat mendalam bagi Universitas Airlangga.AWAL MULA ISTILAH EXCELLENCE DI UNIVERSITAS AIRLANGGA
Tidak
jelas benar kapan tepatnyakalimat
Excellence with Morulitydirumuskan
dan mulai
digunakan
sebagaipijakan dasar
bagi Universitas Airlangga.Dari
sumber yangditemukan istilah
Excellencedi
Universitas Airlangga awal mulanya diucapkan oleh |aksa Agung Republik Indonesia,M.A.
Rahman, S.H. pada saat menandatangani kerjasamaantara Universitas Airlangga
dengan I(ejaksaan Agung pada tanggal 6 September 2004. Dalam rangka meningkatkan sumber dayadi
I(ejaksaan Agung sertauntuk
mengembanghanilmu
hukum di Universitas Airlangga, maka kedua lembaga sepakatuntuk
menialinkerjasama
yang saling menguntungkan.
I(erjasama antarkedua
lembaga sudahdirintis
sefaktanggal22
Ol<tober 1997,namun
nota kesepahaman harus diperbaharui.I(eriasama
untuk
meningkatkan sumber daya manusia I(eiaksaanmeliputi
empat bidang,
yaitu
bidang pendidikan dan
pelatihan
bidang hukum, bidang penelitian dan pengembangan hukum, bidang penvuluhan dan penerangan hukum, serta bidang pengkajian hukum.I(erja
samaakan berjalan
selamalima tahun,
dan akan
dievaluasijika
kerjasama menjelangberakhir,
apakah akan diperpanjang ataudihentikan. Nota
kesepahaman atau Memory of Understnnding(MoU)
ditandatangani oleh Rektor
UniversitasAirlangga,
padawaktu itu
Prof.
Dr. dr. Med. Puruhito,
Sp.B.,TI(V,
dan faksa Agung Republik IndonesiaM.A.
Rahman, S.H.
M.A.
Rahman merupakan alumni
FakultasHukum
UniversitasAirlangga angkatantahun
I960, sehinggamemiliki
ikatan
moral dan emosional yangkuat
dengan Universitas Airlangga.Beberapa
saat setelah penandatanganan
nota
kesepahamanitulah
faksa Agung dalam sambutannya menyebutkan istilah Center ofExcellence. Ia mengemukakan bahwa Universitas Airlangga merupakan perguruan tinggi yang sudah senior di Indonesia bagian
timur
sehingga selavaknyalah meniadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan. Secara tegas ia mengemukakan:"Universitas Airlangga sava pandang sebagai salah satu Center of Etcellence, di mana kami punya anak buah yaitu para faksa yang perlu tambahan-tambahan pengetahuan. Alangkah baiknva kalau dipusatkan di Universitas
M.A. Rahman, S.H.
(Sumber: Pusat Inforrnasi dan Humas UNAIR)
Airlangga untuk khusus |awa Timur. I(ita perlukan hingga pada strata yang paling tinggi sekalipun, yaitu S3."1
Lebih
lanjut
M.A.
Rahman
mengemukakan
bahwa
sebagai Centerof
Excellencs,Universitas Airlangga semakin lama
harus semakin disempurnakan karena universitasini
sudah mendapatkan kepercayaanbaik
di tingkat
nasional maupun internasional.Ia
juga mengemukakan bahwa sebagaialumni
Universitas Airlangga merasa bangga atas capaian-capaian yang diperoleh almamaternya.Istilah
Center of Excellenceyang
diucapkan
oleh
)aksaAgung,
M.A.
Rahman, S.H.
telah
menghenyakkan sebagian besar sivitasakademika Universitas Airlangga karena
kalimat
pendek tersebutmerupakan
bukti
adanya pengakuan
dari
masyarakat
bahwa Universitas Airlangga merupakan universitas unggul dan terkemuka"IGjagung: Unair Center of Ercellence I(eiaksaan Jatim," dalam Warta Unair, Edisi VI, Sep-tember-Oktober 2004, hlm. l0
d
#
t
yang
memiliki kontribusi
besarbagi masyarakat.
Secara leksikon excellencememiliki
arti
unggul
atau
mutu
yang
baik
sekali,
yang mengakui adanya kemenonjolan yang luar biasa dibandingkan dengan yang lainnya. Apa yangdiungkapkan
oleh JaksaAgung
merupakan pengakuandan
penghargaan yangluar
biasa terhadap Universitas Airlangga yang patut dij aga keberlangsungannya.Istilah
yang diucapkan oleh JaksaAgung,
M.A.
Rahman,
S.H., Center of Excellencr,perlahan-lahan menjadi
popular
namun
belum dijadikan landasan gerak resmi dari Universitas Airlangga. Penegasan mengenai kalimat tersebut muncul hembali dalam pidato Rektor yangdiucapkan pada
SidangUniversitas Airlangga dalam rangka
DiesNatalis
ke-52 Universitas Airlangga padaTahun
2006. Dies Natalisyang
jatuh
setiaptanggal
l0
November
selaludiperingati
denganpidato Rektor
berupa penyampaian capaian UniversitasAirlangga
selama satu tahun berjalan.Dies Natalis ke-52 merupakan Dies Natalis yang
culop
istimewa, karena pada ulangtahun
UniversitasAirlangga
saatitu
bertepatandengan penetapan
status Badan
Hukum
Milik
Negara
yang
ditetapkan
padatanggal
14 September2006.
Padatahun
ini
pula bertepatan dengan pengangkatan Prof. Dr. Fasich,Apt.
sebagai Rektor UniversitasAirlangga,yang ditetapkan
padatanggal
15Juni
2006. Dengan demikian, pidato Rektor dalam Sidang Universitas AirlanggaBHMN
merupakan pidato Rektor yang dibacakan pertamakali
oleh Prof. Dr. Fasich,Apt.
Tema besar
peringatan Dies Natalis Universitas Airlangga
ke-52
adalah "IJniversitas Airlangga Melangkah
Menuju
Smart Campws"Melalui
Akuntabilitas, I(emandirian,
Internasionalisasi, dan I(esejahteraan." Tema utama DiesNatalis
padawaktu
itu tidak
menyinggung sama sekali istilah Center of Excellence , namttn istllah Smart Campws sebenarnya mendekati
istilah
excellenceitu
sendiri.Menurut
kamus, Smart
memiliki
arti
cerdas,pintar,
bijak.Arti
tersebuttentu
sajamemiliki
kesejajaran denganistilah
excellence. Menggarisbawahitema Dies
Natalis
kali ini,
Rektor dalam pidatonya mengemukakan bahwa Universitas Airlangga harus meniadi Center of Excellenceuntuk
pendidikan dan pengembangan keilmuan.2
falan
untuk
mencapai Universitas
Airlangga menjadi
Centerof
Excellene
menurut Rektor akan
dijabarkan
dalam
Strategi
Pengembangan (Jniversitas Airlangga yangdifokuskan
padatiga
isukritis, yaitu
peningkatan
daya saing bangsa,otonomi
pengelolaanpendidikan,
dan
peningkatan kesehatan organisasi.
Strategi
peningkatan daya saing bangsa diarahkan pada peningkatan relevansi lulusan dalam penguasaan kompetensi keilmuan dan kompetensi
sal
sftl// dalam kerangka memenuhi kebutuhan tenaga kerja nasional dan persaingan dunia kerja internasional.Hal
lain
adalah meningkatkankepakaran Universitas
Airlangga dalam
penguasaan
ilmu
pengetahuan dan teknologi
mutakhir
dalam rangkaikut
mendorongpembangunan nasional
dalam
persainganinternasional.
Dengan demikian, Universitas Airlangga iuga harus meningkatkan kontribusi kepakarannya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah danekonomi
nasional.Harapan
terakhir dari
keterlibatan
UniversitasAirlangga dalam meningkatkan
daya saing bangsa adalah meniadiExcellence (Jniversity, universitas yang unggul
di
segala bidang.3Strategi
lain
adalah
otonomi
pengelolaan
pendidikan.
Hal
itu
merupakan konsekuensi logis
atasperubahan status
meniadi UniversitasAirlangga
BHMN, yaitu diberi
kewenangan yang besaruntuk
mengelola penyelenggaraan pendidikan secaramandiri
terlepasdari
intervensi pemerintah. Dalam bidangini,
strategi pengembangandiarahkan
pada terlaksananya reformasihukum
(legal reform)yu.g
mendukung penuh
implementasiotonomi perguruan
tinggi
secara kondusif bagi peningkatan kualitas. Hal tersebut juga diimbangi denganFasich, Pidan Rektor Pada Dies Nntnlis Universitas Airlangga IG-52 dalarn Sidang Universitas Airlmgga, (Surabaya: Airlangga Universitv Press, 2006)
peningkatan
pendanaan masyaral<at, blockgrant
dalam memenuhikebutuhan
penyelenggaraanpendidikan
tinggi
berkualitas
dankebutuhan
program peningkatankualitas
pembelajaran. Partisipasi pemerintah daerah dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerahuntuk
pembangunan ekonomi daerah juga diharapkan akanmeningkat.
Serta, meningkatnya pendapatan Universitas Airlangga melalui program-program pembangkitan pend ap atan (revenue gen eratingactivities), penggalangan
kerja
samadalam
pendanaanpendidikan
seialan dengan visi dan misi Universitas Airlangga.4Strategi pengembangan ketiga adalah kesehatan organisasi, yang
diarahkan
pada implementasi UniversitasAirlangga
sebagai BadanHukum
Milik
Negara dengan terselenggaranya program-programinstitusi
yangefektif,
efisien,berkelanjutan
(sustainable) dan dapatdipertanggungjawabkan. Selain
itu
juga
terciptanya
manajemen perguruantinggi
yang berdasarkan padanilai-nilai
penyelenggaraanpendidikan tinggi
yangbaik
(good governance). Secara praksis gagasan tersebutdiimpelentasikan dalam bentuk
terselenggaranyajaminan
mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi; terselenggaranya pelayanan akademik yang menciptakan kepuasan stakeholders dan mendukung
capaian
kinerja akademik;
terselenggaranyapengelolaan
proses belajar-mengajar secara profesional;terbangunnya
profesionalisme tenaga penunjang; serta pengelolaan keuangan yang akuntabel dan mendukung strategi pengembangan LJniversitas Airlangga.sStrategi pengembangan Universitas Airlangga
untuk
menjadikan universitasini
menjadi Center of Ercellerucekemudian dijadikan landasan kerja dan program kerja Rektor Universitas Airlangga periode 2006-20I0. Program kerja tersebut diiabarkan dalam program kerja tahunan yang mengusung tema utama yang berbedauntuk
setiap tahunnya. Thhun 2006 mengusung tema tahun manajemen sistem dan perbaikanIbid.,hlm.7 rbid.
4
Wakil Rektor II periode 2oo6-zoro, Prof. Dr. Muslich Anshori, S.E., M.Sc. (Sumber: wwwunair.ac.id)
kualitas dengan fokus program kerja pada bidang sistem
dan organisasi, pendidikan, sumber daya manusia, manajemen keuangan,peningkatan
pendapatan, manaiemen aset, dan manajemen sistem. Tahun 2OO7 adalah tahun pengendalian sistem kualitas dengan fokus kegiatan pendidikan, penelitian dan pengembangan, pelayanan pada masyarakat, sumber daya manusia, manaiemen sarana prasarana, dan manajemen informasi. Tahun 2008 adalahtahun
pengembangan kualitas dengan fokus semua program kerjatahun
2007. Tahun 2009adalah
tahun
rekayasaulang dan
budaya
kualitas
dengan fokuskegiatan pendidikan, penelitian dan
pengembangan, sumber daya manusia, manaiemen keuangan, dan peningkatan pendapatan. Dan,tahun
2010, sebagaitahun
akhir
periodekepemimpinan Prof.
Dr. Fasich,Apt.
adalah tahun terwujudnya universitas unggulan (excellence)dengan fokus kegiatan
pendidikan, penelitian, dan
pengembangan, pengabdian pada masyarakat, manajemen fasilitas daninfrastruktur,
serta manaiemen informasi.
Menurut
Rektor, pada tahap
ini
lJniversitas Airlangga telah dapat menerapkan good glvernarLce, spirit of
excellence, serta terwujudnya atmosfir akademik unggul.6
Pidato Rektor Universitas Airlangga yang dibacakan dalam sidang universitas tersebut menunjukkan bahwa setelah Universitas Airlangga
ditetapkan
sebagai universitasBHMN,
muncul
kemauan yangkuat
agar
universitas
ini
betul-betul
berkembang
meniadi
universitas
terkemuka yang mampu bersaing
denganuniversitas-universitas
terkemuka
lainnya,
baik
di
Indonesia maupun
di
tingkat
dunia.Dengan bermodalkan status
BHMN
maka Universitas Airlangga
bertekad
untuk
menjadikan
dirinya
sebagaiuniversitas unggul
di
tingkat
dunia. Filosofi"unggul"
atau excellen s terus dilecutkan kepadasivitas akademika Universitas Airlangga
untuk
menumbuhkan
kesadaran
baru
bahwa
eksistensiuniversitas
ini
bukan
hanva di
tingkat
lokal, tetapi jugadi tingkat
internasional.Terinspirasi dengan slogan yang melekat pada berbagai perusahaan yang kemudian berubah menjadi branding