• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal Tak Rpk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Proposal Tak Rpk"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TA(TAK) PADA PK) PADA PASIEN DENGAASIEN DENGANN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

RESIKO PERILAKU KEKERASAN

A.

A. LALATTAAR BR BELAELAKANKANGG Man

Manusiusia a adaadalah lah makmakhluhluk k sossosialial, , yanyang g teruterus s menmeneruerus s memmembutbutuhkuhkanan ad

adanyanya a ororanang g lailain n di di sesekikitartarnynya. a. SaSalalah h satsatu u kekebubututuhahan n mamanunusia sia ununtutuk k  melakukan interaksi dengan sesama manusia. Interaksi ini dilakukan tidak  melakukan interaksi dengan sesama manusia. Interaksi ini dilakukan tidak  selamanya memberikan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh selamanya memberikan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh indiv

individu, sehingga idu, sehingga mungmungkin kin terjadi suatu terjadi suatu gangggangguan uan terhadterhadap ap kemamkemampuanpuan individu untuk interaksi dengan orang lain.

individu untuk interaksi dengan orang lain. Kel

Kelompompok ok adaadalah lah kumkumpulpulan an indindiviividu du yanyang g memmemilih ilih hubhubungungan an satusatu dengan yang lain. Anggota kelompok mungkin datang dari berbagai latar  dengan yang lain. Anggota kelompok mungkin datang dari berbagai latar   belakang

 belakang yang yang harus harus ditangani ditangani sesuai sesuai dengan dengan keadaannya, keadaannya, seperti seperti agresif,agresif, takut, kebencian, kompetitif, kesamaan ketidaksamaan, kesukaan dan menarik  takut, kebencian, kompetitif, kesamaan ketidaksamaan, kesukaan dan menarik  diri.

diri. T

Teerarapi pi kekelolompmpok ok adadalaalah h susuatatu u pspsikikototeraerapi pi yayang ng didilalakukukakan n ololeheh sekelompok penderita bersamasama dengan jalan diskusi satu sama lain yang sekelompok penderita bersamasama dengan jalan diskusi satu sama lain yang dipimpin, diarahkan oleh terapis!petugas kesehatan yang telah dilatih.

dipimpin, diarahkan oleh terapis!petugas kesehatan yang telah dilatih.

Terapi aktivitas kelompok itu sendiri mempermudah psikoterapi dengan Terapi aktivitas kelompok itu sendiri mempermudah psikoterapi dengan sejumla

sejumlah h pasien dalam "aktu yang pasien dalam "aktu yang sama. Manfaat terapi sama. Manfaat terapi aktiviaktivitas tas kelomkelompok pok  yaitu agar pasien dapat belajar kembali bagaimana cara bersosialisasi dengan yaitu agar pasien dapat belajar kembali bagaimana cara bersosialisasi dengan or

oranang g lalainin, , sesesusuai ai dedengngan an kekebubututuhahannnnyya a memempmpererkekenanalklkan an didiririnynya.a. Men

Menanyanyakakan an hahalhlhal al yayang ng sedsedererhahana na dadan n memembmberierikakan n resrespopon n terterhahadadapp  pertanyaan

 pertanyaan yang yang lain lain sehingga sehingga pasien pasien dapat dapat berinteraksi berinteraksi dengan dengan orang orang lainlain dan dapat merasakan arti berhubungan dengan orang lain.

dan dapat merasakan arti berhubungan dengan orang lain. T

Tererapi api aktiaktivitvitas as kelkelompompok ok serisering ng dipdipakaakai i sebsebagaagai i terterapi api tamtambahbahan.an. #i

#ilsolson n dan dan KneKneisl isl menmenyatyatakaakan n bahbah"a "a teraterapi pi aktaktiviivitas tas kelkelompompok ok adaadalahlah ma

manunualal, , rerekrkreaeasi, si, dadan n teteknknik ik krkreateatif if ununtutuk k mememfmfasiasilitlitasi asi pepengngalalamamanan seseorang serta meningkatkan repon social dan harga diri.

seseorang serta meningkatkan repon social dan harga diri. $a

$ada da papasisien en dedengngan an peperirilaklaku u kekekekerarasan san selselalalu u cecendndererunung g ununtutuk k  mela

(2)

$erilaku kekerasan tidak jauh dari kemarahan. Kemarahan adalah perasaan  jengkel yang timbul sebagai respon terhadap kecemasan yang dirasakan sebagai ancaman. %kspresi marah yang segera karena suatu sebab adalah "ajar dan hal ini kadang menyulitkan karena secara kultural ekspresi marah yang tidak diperbolehkan. &leh karena itu, marah sering diekspresikan secara tidak langsung.

Kemarahan yang ditekan atau purapura tidak marah akan mempersulit diri sendiri dan mengganggu hubungan interpersonal. $engungkapan kemarahan dengan langsung dan tidak konstruktif pada "aktu terjadi akan melegakan individu dan membantu mengetahui tentang respon kemarahan seseorang dan fungsi positif marah.

Atas dasar tersebut, maka dengan terapi aktivitas kelompok 'TAK(  pasien dengan perilaku kekerasan dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Tentu saja pasien yang mengikuti terapi ini adalah pasien yang mampu mengontrol dirinya dari perilaku kekerasan sehingga saat TAK pasien dapat bekerjasama dan tidak mengganggu anggota kelompok lain.

B. TUJUAN ). Tujuan *mum

$asien dapat mencegah perilaku kekerasan +. Tujuan Khusus

a. $asien dapat mengenal perilaku kekerasan yang biasa dilakukan  b. $asien dapat mencegah perilaku kekerasan melalui kegiatan fisik 

c. $asien dapat mencegah perilaku kekerasan dengan cara social

d. $asien dapat mencegah perilaku kekerasan dengan kegiatan spiritual e. $asien dapat mencegah perilaku kekerasan dengan cara patuh minum

obat

C. ISI (PERILAKU KEKERASAN) 1. Definisi

$erilaku kekerasan atau agresif merupakan suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai seseorang secara fisik maupun psikologis. erdasarkan definisi ini maka perilaku kekerasan dapat dibagi menjadi

(3)

dua yaitu perilaku kekerasan secara verbal dan fisik. Sedangkan marah tidak harus memiliki tujuan khusus. Marah lebih menunjuk kepada suatu  perangkat perasaanperasaan tertentu dengan perasaan marah.

2. Penye! "e#i$!%& %e%e#!s!n

kemarahan adalah kombinasi dari segala sesuatu yang tidak enak, cemas, tegang, demam, sakit hati, dan frustasi. eberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kemarahan yaitu frustasi, hilangnya harga diri, kebutuhan akan status, dan prestise yang tidak terpenuhi.

• -rustasi seseorang yang mengalami hambatan dalam mencapai tujuan!keinginan yang diharapkannya menyebabkan ia menjadi frustasi. Ia merasa terancam dan cemas. /ika tidak mampu menghadapi rasa frustasi itu dengan cara lain tanpa mengendalikan orang lain dan keadaan sekitarnya misalnya dengan kekerasan.

• 0ilangnya harga diri pada dasarnya manusia itu mempunyai kebutuhan yang sama untuk dihargai. /ika kebutuhan ini tidak  terpenuhi akibatnya individu tersebut mungkin akan merasa rendah diri, tidak berani bertindak, gampang tersinggung, gampang marah, dan sebagainya.

• Kebutuhan akan status dan  pretise manusia pada umumnya mempunyai keinginan untuk mengaktualisasikan dirinya, ingin dihargai dan diakui statusnya.

'. Ren!n #es"*n +!#!,

1espon kemarahan dapat di fluktuasi dalam rentang adaptifmal adaptif. 1entang respon kemarahan dapat digambarkan sebagai berikut

(4)

Asertif -rustasi $asif Agresif Kekerasan

2ambar. 1entang 1espons $erilaku Kekerasan Sumber Keliat ')333(

Kee#!n!n-1. Asertif   individu dapat mengungkapkan marah tanpa menyalahkan orang lain dan memberikan ketenangan.

2. -rustasi  individu gagal mencapai tujuan kepuasan saat marah dan tidak dapat menemukan alternatif 

'. $asif   individu tidak dapat mengungkapkan perasaannya . Agresif    perilaku yang menyertai marah

/. Kekerasan   perasaan marah dan bermusuhan yang kuat serta hilangnya kontrol

Tabel. $erbandingan antara perilaku asertif, pasif dan agresif!kekerasan

P!sif Ase#if A#esif

Isi Pe+i0!#!!n  4egatif dan

merendahkan diri, contohnya  perkataan 56apatkah saya78 56apatkah kamu78 $ositif dan mena"arkan diri, contohnya  perkataan 5Saya dapat98 5Saya akan98 Menyombongkan diri, merendahkan orang lain, contoh  perkataan

5Kamu selalu98 5Kamu tidak  pernah98 Te%!n!n s&!#! :epat lambat,

mengeluh

Sedang Keras dan ngotot

P*sisi !!n Menundukkan kepala

Tegap dan santai Kaku, condong ke depan

J!#!%  Menjaga jarak dengan sikap acuh!mengabaikan

Mempertahankan  jarak yang aman

Siap dengan jarak akan menyerang orang lain

Pen!+"i$!n ;oyo, tidak dapat tenang

Sikap tenang Mengancam, posisi menyerang K*n!% +!! Sedikit!sama sekali tidak  Mempertahankan kontak mata sesuai dengan hubungan

Mata melotot dan dipertahankan

(5)

. Ge!$! +!#!,

Kemarahan dinyatakan dalam berbagai bentuk, ada yang menimbulkan pengrusakan, tetapi ada juga yang hanya diam seribu  bahasa. 2ejalagejala atau perubahanperubahan yang timbul pada pasien

dalam keadaan marah diantaranya sebagai berikut a. -isik  

Mata melotot,!pandangan tajam, tangan mengepal, rahang mengatup, "ajah memerah dan tegang, serta postur tubuh kaku.

 b. <erbal

Mengancam, mengumpat dengan katakata kotor, berbicara dengan nada keras, kasar dan ketus.

c. $erilaku

Menyerang orang lain, melukai diri sendiri!orang lain, merusak  lingkungan, amuk!agresif.

d. %mosi

Tidak adekuat, tidak aman dan nyaman, merasa terganggu, dendam,  jengkel, tidak berdaya, bermusuhan, mengamuk, ingin berkelahi,

menyalahkan dan menuntut. e. Intelektual

Mendominasi, cere"et, kasar, berdebat, meremehkan dan tidak   jarang mengeluarkan katakata bernada sarkasme.

f. Spiritual

Merasa diri berkuasa, merasa diri benar, keraguraguan, tidak   bermoral, dan kreativitas terhambat.

g. Sosial

Menarik diri, pengasingan, penolakan, kekerasan, ejekan, dan sindiran.

h. $erhatian

olos, melarikan diri, dan melakukan penyimpangan seksual

/. Pe#i$!%& +!#!,

$erilaku yang berkaitan dengan perilaku kekerasan antara lain a. Menyerang atau menghindar 'fight of flight(

$ada keadaan ini respon fisiologis timbul karena system syaraf  otonom bereaksi terhadap sekresi

 b. Menyatakan secara asertif 'assertiveness(

$erilaku yang sering ditampilkan individu dalam mengekspresikan kemarahannya yaitu dengan perilaku pasif, agresif, dan asesif.

(6)

$erilaku asertif adalah cara yang terbaik untuk mengekspresikan marah karena individu dapat mengekspresikan rasa marahnya tanpa menyakiti orang lain secara fisik maupun psikologis. 6i samping itu  perilaku ini dapat juga untuk mengembangkan diri pasien.

c. Memberontak 'acting out(

$erilaku yang muncul basanya disertai akibat konflik perilaku 5acting out 8 untuk menarik perhatian orang lain.

d. $erilaku kekerasan

Tindakan kekerasan atau amuk yang ditujukan kepada diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan.

3. Me%!nis+e %*"in

Mekanisme koping adalah tiap upaya yang diarahkan pada  penatalaksanaan stres, termasuk upaya penyelesaian masalah langsung dan mekanisme pertahanan yang digunakan untuk melindungi diri. Kemarahan merupakan ekspresi dari rasa cemas yang timbul karena adanya ancaman. eberapa mekanisme koping yang dipakai pada pasien marah untuk melindungi diri antara lain

a. Sublimasi menerima suatu pengganti yang mulia artinya dimata masyarakat untuk suatu dorongan yang mengalami hambatan  penyaluran secara normal. Misalnya seseorang yang sedang marah melampiaskan kemarahannya pada obyek lain seperti meremas adonan kue, meninju tembok, dan sebagainya, tujuannya adalah untuk mengurangi ketagangan akibat rasa marah.

 b. $royeksi menyalahkan orang lain mengenai kesukarannya atau keinginannya yang tidak baik. Misalnya seseorang "anita muda yang menyangkal bah"a ia mempunyai perasaan seksual terhadap rekan sekerjanya, berbalik menuduh bah"a temannya tersebut mencoba merayu, mencumbunya.

c. 1esepsi mencegah pikiran yang menyakitkan atau membahayakan masuk kealam sadar. Misalnya seseorang anak yang sangat benci  pada orang tuanya yang tidak disukainya. Akan tetapi menurut ajaran

(7)

tua merupakan hal yang tidak baik dan dikutuk oleh Tuhan, sehingga  perasaan benci itu ditekannya dan akhirnya ia dapat melupakannya. d. 1eaksi formasi mencegah keinginan yang berbahaya bila

diekspresikan, dengan melebihlebihkan sikap dan perilaku yang  berla"anan dan menggunakannya sebagai rintangan. Misalnya seseorang yang tertarik pada teman suaminya, akan memperlakukan orang tersebut dengan kasar.

e. 6isplacement melepaskan perasaan yang tertekan bisaanya  bermusuhan, pada obyek yang tidak begitu berbahaya seperti yang  pada mulanya membangkitkan emosi itu. Misalnya Timmy berusia = tahun marah karena ia baru saja mendapat hukuman dari ibunya karena menggambar di dinding kamarnya. 6ia mulai bermain  perangperangan dengan temannya.

D. JAD4AL KEGIATAN

$elaksanaan kegiatan terapi aktivitas kelompok pada pasien dengan resiko perilaku kekerasan, yaitu

a. 0ari!Tanggal  Sabtu, > Agustus +?)@ dan Senin, )? Agustus +?)@  b. #aktu  $kl. ?3.? B )?.)? #ITA

c. Alokasi "aktu  $erkenalan dan pengarahan '@ menit( Terapi kelompok '? menit(

$enutup '@ menit( d. Tempat  1uang 6ual 6iagnosa

E. SESI 5ANG DIGUNAKAN

6alam terapi aktivitas kelompok dibagi menjadi = sesi, yaitu  a. S%SI I  Mengenal $erilaku Kekerasan yang iasa 6ilakukan  b. S%SI II  Mencegah $erilaku Kekerasan melalui kegiatan fisik 

c. S%SI III  Mencegah perilaku kekerasan dengan kegiatan social d. S%SI I<  Mencegah perilaku kekerasan dengan kegiatan spiritual e. S%SI <  Mencegah perilaku kekerasan dengan patuh meminum obat

6. PESERTA TAK  a. Kriteria pasien

)( $asien yang bisa kooperatif dan tidak mengganggu  berlangsungnya Terapi Aktifitas Kelompok 

(8)

+( Kondisi fisik dalam keadaan baik  ( Mau mengikuti kegiatan terapi aktifitas

(9)

 b. $roses seleksi

)( Mengobservasi pasien yang masuk kriteria. +( Mengidentifikasi pasien yang masuk kriteria. ( Mengumpulkan pasien yang masuk kriteria.

=( Membuat kontrak dengan pasien yang setuju ikut TAK, meliputi menjelaskan tujuan TAK pada pasien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok.

G. ANTISIPASI MASALA7

a. $enanganan terhadap pasien yang tidak aktif dalam aktivitas )( Memanggil pasien

+( Memberi kesempatan pada pasien untuk menja"ab sapaan pera"at atau pasien lain

 b. ila pasien meninggalkan kegiatan tanpa iCin )( $anggil nama pasien

+( Tanyakan alasan pasien meninggalkan kegiatan c. ila pasien lain ingin ikut

)( erikan penjelasan bah"a kegiatan ini ditujukan kepada pasien yang telah dipilih

+( Katakan pada pasien bah"a ada kegiatan lain yang mungkin didikuti oleh pasien tersebut

7. URAIAN TUGAS DAN SUSUNAN PELAKSANA U#!i!n T&!s Ti+ Te#!"is

a. ;eader  *raian tugas

)( Mengkoordinasi seluruh kegiatan +( Memimpin jalannya terapi kelompok  ( Memimpin diskusi

(10)

 b. &bserver  *raian tugas

)( Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan "aktu, tempat dan jalannya acara

+( Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga evaluasi kelompok 

c. -asilitator  *raian tugas

)( Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok

+( Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan

( Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan

=( Membimbing kelompok selama permainan diskusi @( Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan

D( ertanggung ja"ab terhadap program antisipasi masalah

N!+!8N!+! Ti+ Te#!"is !. SESI I

;eader  Indah 6"i Astuti &bserver  Alpianor  

-asilitator  -arida 1audah Selvia 0arum Sari . SESI II

;eader  Selvia 0arum Sari &bserver  Alpianor

-asilitator  -arida 1audah Indah 6"i Astuti 0. SESI III

;eader  -arida 1audah &bserver  Indah 6"i Astuti -asilitator  Alpianor  

(11)

. SESI IV

;eader  Alpianor

&bserver  Indah 6"i Astuti -asilitator  0elma 1asyida

-arida 1audah e. SESI V

;eader  0elma 1asyida

&bserver  -arida 1audah -asilitator  Alpianor  

Indah 6"i Astuti

I. RENCANA PELAKSANAAN

a. Memilih pasien yang mengikuti TAK sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan di 1uangan 6ual 6iagnosa '4ilam( 1S/6 Sambang ;ihum  b. $eserta TAK 3 orang

c. $ersiapan "aktu yang akan digunakan ada dalam Tabel ).

Tabel ). Tabel 1incian Alokasi #aktu TAK 'Sabtu, > Agustus +?)@(

N*. Kei!!n A$*%!si

9!%&

Kee#!n!n ). Tahap orientasi

• Memberi salam terapeutik salam dari terapis

• %valuasi!validasi

menanyakan perasaan  pasien saat ini

• Kontrak 

@ menit 6i pimpin oleh ;eader  

+. Tahap kerja • Sesi I • Sesi II • Sesi III )? menit )? menit )? menit

6i pimpin oleh ;eader  6i pimpin oleh ;eader  6i pimpin oleh ;eader  . Tahap terminasi

• %valuasi

• 1encana tindak lanjut • Kontrak yang akan datang

@ menit 6i pimpin oleh ;eader  

Tabel +. Tabel 1incian Alokasi #aktu TAK 'Senin, )? Agustus +?)@(

(12)

9!%&

). Tahap orientasi

• Memberi salam terapeutik

salam dari terapis

• %valuasi!validasi

menanyakan perasaan  pasien saat ini

• Kontrak 

@ menit 6i pimpin oleh ;eader  

+. Tahap kerja

• Sesi I< • Sesi <

)? menit )? menit

6i pimpin oleh ;eader  6i pimpin oleh ;eader  . Tahap terminasi

• %valuasi

• 1encana tindak lanjut • Kontrak yang akan datang

@ menit 6i pimpin oleh ;eader  

d. Setting Tempat

(13)

 &bserver 

 $asien

/umlah $era"at

Mahasis"a 4ers  = &rang :I  + &rang $asien  3 &rang J. PROSES PELAKSANAAN 'Terlampir( K. PROSES EVALUASI ). %valuasi input

E Tim berjumlah = orang dengan ) ;eader, + -asilitator, ) &bserver. E ;ingkungan nyaman

+. %valuasi $roses

E ;eader F :o ;eader berada di samping pasien dan menjelaskan  peraturan permainan dengan jelas.

E -asilitator menempatkan diri di samping pasien

E &bserver menempatkan diri di samping barisan pasien untuk  menga"asi jalannya kegiatan.

E Minimal >? orang pasien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan dari a"al sampai selesai.

E Minimal @ orang pasien aktif mengikuti kegiatan, maksimal + orang yang keluar.

. %valuasi 0asil

E G?H $asien dapat mengenal perilaku kekerasan yang biasa dilakukan

E G?H $asien dapat mencegah perilaku kekerasan melalui kegiatan fisik 

E G? H $asien dapat mencegah perilaku kekerasan dengan cara social E @?H $asien dapat mencegah perilaku kekerasan dengan kegiatan

spiritual

E >?H $asien dapat mencegah perilaku kekerasan dengan cara patuh minum obat

(14)

DA6TAR PUSTAKA

Keliat, udi Anna. Kepera"atan /i"a Terapi Aktivitas Kelompok. /akarta %2:. +??@.

Gambar

Tabel ). Tabel 1incian Alokasi #aktu TAK 'Sabtu, &gt; Agustus +?)@(

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan hasil Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi di RSJD Surakarta termasuk dalam kategori mempunyai kemampuan komunikasi verbal pasien skizofrenia dalam menarik

PENGARUH PEMBERIAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU KLIEN.. ISOLASI SOSIAL DI RUANG GELATIK RS JIWA PROF HB

Bagaimana gambaran kemampuan berinteraksi sosial pasien dengan isolasis sosial dalam terapi aktivitas kelompok (TAK) sosialisasi di Rumah Sakit Jiwa Menur Provinsi Jawa

Dari hasil analisa pengaruh terapi aktivitas kelompok sosialisasi sesi II dengan psikodrama terhadap peningkatan interaksi sosial pada pasien isolasi sosial dengan uji

Tindakan keperawatan yang dapat diberikan kepada pasien dengan masalah isolasi sosial adalah tindakan keperawatan Generalis, Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi (TAKS),

Tujuan : Diketahuinya pengaruh terapi aktivitas kelompok sosialisasi terhadap kemampuan sosialisasi pada pasien isolasi sosial di Rumah Sakit Grhasia Provinsi DIY1.

Sosialisasi tersebut juga bisa dilakukan terhadap pasien gangguan jiwa yakni dengan cara terapi modalitas yang satu diantaranya adalah terapi aktivitas kelompok:

Hasil penelitian didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi dengan kemampuan interaksi sosial pasien harga