• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Oleh: INDANA ZULFA NIM :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI. Oleh: INDANA ZULFA NIM :"

Copied!
145
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPEPICTURE AND PICTURE DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI MATERI

POKOK SEL PESERTA DIDIK KELAS XI MAN 2 PEKALONGAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam

Dalam Ilmu Pendidikan Biologi

Oleh:

INDANA ZULFA

NIM : 053811424

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

(2)

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG FAKULTAS TARBIYAH

Jl. Prof. Dr. Hamka KM 1 Ngaliyan Telp. (024)7601291 Semarang 50185

PENGESAHAN Skripsi Saudara : Indana Zulfa

NIM : 053811424

Jurusan : TADRIS BIOLOGI

Dengan Judul : Model Pembelajaran Kooperatif TipePicture and Picture Dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Biologi Peserta Didik Kelas XI MAN 2 Pekalongan

Telah dimunaqosyahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang pada tanggal:

29 Juni 2010

Dan dapat diterima sebagai kelengkapan ujian akhir dalam rangka menyelesaikan studi Program Sarjana Strata 1 (S.1) tahun akademik 2009/2010 guna memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah/Tadris Biologi.

Dewan Penguji

Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,

Hj. Muntholi’ah, M.Pd. Nur Khasanah, S.Pd. M.Kes. NIP. 19670319 199303 2001 NIP. 19751113 200501 2001

Penguji I, Penguji II,

Lianah, M.Pd. Andi Fadllan, M.Si.

NIP. 131914973000002000 NIP. 19800915 200501 1006

Pembimbing I, Pembimbing II,

Lianah, M.Pd. Drs. H. Abdul Wahid, M. Ag NIP. 19590313 198103 2 007 NIP. 19691114 199403 1 003

(3)

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG FAKULTAS TARBIYAH

Jl. Prof. Dr. Hamka KM 1 Ngaliyan Telp. (024)7601291 Semarang 50185

PERSETUJUAN PEMBIMBING Lamp : 4 (Empat) eks.

Hal : Naskah Skrispsi a.n Sdri. Indana Zulfa

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya bersama ini saya kirim naskah skripsi saudari:

Nama : Indana Zulfa NIM : 053811424

Judul : Model PembelajaranPicture and Picturedalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Biologi Materi Pokok Sel Peserta Didik Kelas XI MAN 2 Pekalongan.

Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat segera dimunaqosyahkan.

Demikian harap menjadi maklum.

Wassalmu'alaikum Wr. Wb.

Semarang, Juni 2010

Pembimbing I Pembimbing II

Lianah, M.Pd. Drs. H. Abdul Wahid, M.Ag. NIP. 131914973000002000 NIP. 196911141994031003

(4)

MOTTO

t

,

n

=

y

z

u

r

@

¨

à

2

&

ä

ó

Ó

x

«

¼

ç

n

u

£

s

)

s

ù #

\

ƒ

Ï

ø

)

s

?

ÇËÈ

” …dan Dia (Allah) menciptakan segala sesuatu, lalu menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat “ (surat Al Furqan ayat 2)1

1

Abdul Aziz Abdur Rouf Al Hafidz,Mushaf Al Qur an Terjemah Edisi Tahun 2002, (Jakarta: Al Huda, 2002), hlm 360.

(5)

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan dan kebanggan hati, Kupersembahkan karya tulis skripsi ini untuk orang-orang yang telah memberi arti dalam perjalanan hidupku :

1. Ayahanda (H. Ahmad Makmur, H.Y) dan Ibunda (Hj. Qodriiyah, H.R) tercinta, yang senantiasa mencurahkan kasih sayangnya serta mendo’akan ku selama ini guna meraih perjuangan dan cita-citaku.

2. Adikku tersayang Laili Muafifah yang selalu memberi semangat dan motivasi hingga terselesaikan karya tulis skripsi ini.

3. Teman-teman Tadris Biologi 2005 yang selama ini menemani perjuanganku.

Pada akhirnya semua itu punya arti karenanya, kupersembahkan karya sederhana ini untuk segala ketulusan kalian semua.

(6)

PERNYATAAN

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain dan diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, 29 Juni 2010 Deklarator

Indana Zulfa NIM. 053811424

(7)

ABSTRAK

Indana Zulfa (NIM. 053811424).Model Pembelajaran Kooperatif TipePicture And Picture

Dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Biologi Materi Pokok Sel Peserta Didik Kelas XI MAN 2 Pekalongan. Skripsi. Semarang:Program Strata 1 Program Studi Tadris Biologi Jurusan Tadris Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2010.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar biologi terutama pada materi pokok sel denganCooperative Learning yaitu model pembelajaranPicture and Picture. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (action research) yang melibatkan empat komponen yakni:Planning(rencana),Action(tindakan),Observation

(pengamatan),Reflection (refleksi).

Subyek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPA 3 MAN 2

Pekalongan yang berjumlah 32 siswa. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus, dimana setiap siklusnya terdiri dari; 1)planning

(rencana); untuk mengidentifikasi masalah dan merencanakan kegiatan pembelajaran dan membuat instrumen penelitian. 2)action(tindakan); melaksanakan model pembelajaran

Picture and Picturepada mata pelajaran biologi materi pokok sel . 3)observation

(pengamatan); pengambilan data tentang aktivitas belajar melalui tes evaluasi, lembar observasi, serta lembar kuesioner. 4)reflection (refleksi); menganalisis data hasil pengamatan.

Dari hasil penelitian diperoleh: Hasil pengamatan aktivitas peserta didik pada siklus I yakni rata-rata aktivitas peserta didik dengan guru adalah 61,56% dan rata-rata aktivitas peserta didik dengan peserta didik adalah 66,79%, Dan jumlah keseluruhan aktivitas peserta didik adalah 77,78%. Untuk hasil pengamatan aktivitas peserta didik pada siklus II aktivitas peserta didik dengan guru adalah 78,43% dan rata-rata aktivitas peserta didik dengan peserta didik adalan 83,78%, dan jumlah keseluruhan aktivitas peserta didik 94,44 %.

Berdasarkan hasil penelitian ini maka model pembelajaranPicture and Picture

dapat meningkatkan aktivitas belajar biologi materi pokok sel peserta didik kelas XI MAN 2 Pekalongan.

(8)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah Swt yang telah memberikan rahmat, hidayat, taufiq dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik. Pada akhirnya bisa digunakan sebagai salah satu syarat guna memperoleh nilai akhir munaqosah sebagai salah satu syarat kelulusan. Demikian juga shalawat serta salam semoga terabadikan bagi baginda Rasul Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya. Dengan senantiasa memanjatkan rasa syukur atas segala rahmat yang telah diberikan, serta bantuan, arahan sekaligus bimbingan dari berbagai pihak sehingga dapat

terselesaikannya penelitian ini, maka penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hadjar, M.Pd, Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

2. Ibu Lianah, M.Pd. dosen pembimbing I dan Bapak Drs. Abdul Wahid, M. Ag selaku pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi..

3. Bapak dan ibu dosen serta segenap Civitas Akademik Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

4. Bapak Drs. H. Jalaludin, Kepala Sekolah MAN 2 Pekalongan yang telah memberikan izin untuk peneliti melaksanakan penelitian.

5. Bapak Kepala Perpustakaan IAIN Walisongo yang telah mempermudah dalam mendapatkan buku-buku kepustakaan.

6. Ayahanda (H. Ahmad Makmur, H.Y) dan Ibunda (Hj. Qodriyah, H.R) yang tercinta, yang telah memberikan cinta dan kasih sayang serta do’a restu terhadap studi penulis.

7. Adikku tersayang Laili Muafifah yang selalu memberikan semangat dan motivasi sehingga terselesaikan karya tulis skripsi ini.

8. Bapak dan Ibu Abduh yang selalu membimbing dan menjagaku selama ku berjuang. 9. Sahabat-sahabat kost Alfinfaza yang selalu menemani dan memberi dukungan.

10. Teman-teman tercinta di Jurusan Tadris Biologi 2005 yang telah memberikan motivasi bagi penulis.

(9)

Semoga amal baik mereka di atas mendapatkan balasan dan yang lebih dari Allah Swt. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan penelitian ini, masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dari segi isi dan penulisan. Oleh karena itu, penulis akan sangat berbahagia apabila pembaca senantiasa memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan penelitian ini.

Akhirnya mudah-mudahan karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis, dunia pendidikan dan pembaca pada umumnya.

Semarang, 29 Juni 2010

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……….. i

HALAMAN ABSTRAK...……… ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING………..………... iii

PENGESAHAN PENGUJI………... iv

PERNYATAAN... v

MOTTO……… vi

PERSEMBAHAN... vii

KATA PENGANTAR………... viii

DAFTAR ISI………... x

DAFTAR GAMBAR...………... xiii

DAFTAR TABEL………... xiv

DAFTAR LAMPIRAN………. xv

BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.………. 1

B. Rumusan masalah ………..………. 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………... 4

D. Penegasan Istilah...…………..………... 4

BAB II: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Landasan teori 1. Hakekat Belajar dan Pembelajaran………..……….. 8

a. Belajar……….. 8

b. Pembelajaran……… 12

2. Aktivitas Belajar dan Macam-macamnya……….. 13

3. Hakekat Pembelajaran Biologi……… 16

4. Tujuan Pembelajaran Biologi………. 17

5. Model Pembelajaran kooperatifPicture and Picture……...…. 18

a. Model Pembelajaran……… 18

(11)

c. Picture and Picture... 22

6. Materi Pokok Sel………... 23

a. Pengertian Sel……….. 24

b. Bagian Sel dan Organel Sel………... 26

c. Sel Tumbuhan dan Sel Hewan……….… 33

d. Transpor Melalui Membran Sel……….. 34

7. Penerapan Model PembelajaranPicture and Picture Pada Materi Pokok Sel………. 37

B. Kajian Penelitian Yang Relevan ……….... 40

C. Hipotesis Tindakan………...………. 41

BAB III: METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian………...………... 42

B. Waktu dan Tempat Penelitian...……….... 42

C. Subyek Penelitian………... 42

D. Kolaborator Penelitian..………... 42

E. Jadwal Penelitian…...………... 43

F. Teknik Pengumpulan Data………... 44

G. Metode Penelitian……….... 45

H. Metode Analisis Data………... 51

I. Indikator Keberhasilan………. 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Situasi dan Kondisi Tempat ..………. 57

B. Data Hasil Penelitian..………. 57

1. Pra Siklus………. 58

2. Hasil Penelitian Siklus I……….. 61

3. Hasil Penelitian Siklus II………. 70

C. Pembahasan……… 80

1. Siklus I………. 80

(12)

BAB V: KESIMPULAN SARAN DAN PENUTUP

A. Kesimpulan……….. 89 B. Saran..……..….………... 99 C. Penutup.…..….………... 99 DAFTAR KEPUSTAKAAN

(13)

DAFTAR GAMBAR 1. Gambar 2.1 : Membran Sel dan Ribosom (hlm 27 ).

2. Gambar 2.2 : Retikulum Endoplasma Kasar dan Retikulum Endoplasma Halus (hlm 29).

3. Gambar 2.3 : Badan Golgi (hlm 30). 4. Gambar 2.4 : Mitokondria (hlm 31). 5. Gambar 2.5 : Plastida (hlm 31) 6. Gambar 2.6 : Vakuola (hlm 32)

7. Gambar 2.7 : Sel Tumbuhan dan Sel Hewan (hlm 33)

8. Gambar 2.8 : Osmosis Sel Tumbuhan dan Sel Hewan (hlm 35) 9. Gambar 2.9 : Difusi (hlm 36)

10. Gambar 2.10 : Transpor Aktif (hlm 37)

11. Gambar 4.1 : Histogram Aktivitas PD dengan Guru maupun PD dengan PD (hlm 888)

(14)

DAFTAR TABEL

1. Tabel 2.1. : Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan (hlm 33) 2. Tabel 3.1 : Jadwal Penelitian (hlm 43)

3. Tabel 4.1 : Rekap hasil Angket (hlm 59)

4.

Table 4.2 : Hasil Angket Penelitian (hlm 60)

5. Tabel 4.3 : Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik dengan Guru Siklus I (hlm 62)

6. Tabel 4.4 : Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik dengan Peserta Didik Siklus I (hlm 65)

7. Tabel 4.5 : Lembar Pengamatan Seluruh Aktifitas Peserta Didik Siklus I (hlm 68)

8. Tabel 4.6 : Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik dengan Guru Siklus II (hlm 72)

9. Tabel 4.7 : Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik dengan Peserta Didik Siklus II (hlm 75)

10. Tabel 4.8 : Lember Pengamatan Seluruh Aktifitas Peserta Didik Siklus II (hlm 78)

11. Tabel 4.10 : Aktivitas Peserta Didik dengan Peserta Didik Maupun Peserta Didik dengan Guru (hlm 87)

(15)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar peserta didik XI IPA 3 Lampiran 2. Daftar kelompok siklus I Lampiran 3. Daftar kelompok siklus II Lampiran 4. Lembar wawancara

Lampiran 5. Jurnal harian kelas XI IPA 3 lampiran 6. Silabus

Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I Lampiran 8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II Lampiran 9. Angket penelitian

Lampiran 10. Lembar diskusi siklus I Lampiran 11. Lembar diskusi siklus II Lampiran 12. Daftar aktivitas peserta didik

Lampiran 13. Lembar observasi pengelolaan pembelajaran siklus I Lampiran 14. Lembar observasi pengelolaan pembelajaran siklus II

Lampiran 15. Rekap hasil observasi keaktifan Peserta didik kelas Xi IPA 3 MAN 02 Pekalongan

Lampiran 16. Dokumentasi PembelajaranPicture and Picture Lampiran 17. Transkip Ko Kurikuler

Lampiran 18. Piagam Passka 2005 Lampiran 19 Piagam KKN Lampiran 20 Usulan pembimbing Lampiran 21 Surat ijin penelitian Lampiran 22 Surat keterangan

(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia, baik dalam bidang ekonomi, sosial, budaya maupun pendidikan. Jalur yang tepat untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah melalui jalur pendidikan.2

Menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan masyarakat bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.3 Oleh karena itu melalui proses pendidikan diharapkan peserta didik dapat mengalami perubahan yang lebih baik serta memiliki pengetahuan dan keterampilan dan dapat menerapkan nilai-nilai pendidikan dalam kehidupannya baik sebagai pribadi maupun sosial.

Pendidikan merupakan sarana terbaik dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, maka setiap individu yang terlibat dalam dunia pendidikan dituntut berperan secara maksimal guna meningkatkan mutu pendidikan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan menggunakan strategi pembelajaran yang efektif yang sesuai dengan pendekatan cara belajar peserta didik aktif.

Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam

kompetensi, keterampilan dan sikap. Belajar dimulai sejak manusia lahir sampai akhir hayat. Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.4 Perubahan sebagai hasil proses dapat ditunjukkan dengan berbagai

2

Masrur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, (Jakarta : Bumi Aksara, 2008), hlm. 227.

3

Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), hlm. 2.

4

Nana Sujana, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 28.

(17)

bentuk seperti dalam konteks pengetahuan, pemahaman sikap, tingkah laku, keterampilan, kecakapan dan lain-lain yang ada atau terjadi pada individu.5

Dalam belajar sangat diperlukan adanya, aktivitas tanpa aktivitas belajar tidak mungkin berlangsung dengan baik. Aktivitas dalam belajar dipahami sebagai

serangkaian kegiatan jiwa raga, psikofisik, menuju perkembangan individu yang menyangkut unsur cipta(kognitif), rasa(efektif) dan karsa(psikomotor).6

Aktivitas guru dan peserta didik sebagai pelaku utama dalam kegiatan belajar mengajar mutlak diperlukan demi terciptanya tujuan belajar. Aktivitas guru yang mampu membangkitkan aktivitas dan mampu memancing kreatifitas peserta didik, sehingga kegiatan belajar mengajar dinamis. Peserta didik yang aktif mendengar, berfikir, bertanya, menjawab, menanggapi pertanyaan merupakan indikator siswa aktif.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan cabang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis. IPA bukan hanya sekedar penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Proses pembelajarannya menitik beratkan pada pemberian pengalaman langsung kepada peserta didik untuk mengembangkan kemampuan agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara alamiah. Biologi pada hakekatnya merupakan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), oleh karena itu seorang guru dalam penyampaian materi pelajaran biologi haruslah mengetahui metode dan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

Salah satu materi biologi yang dianggap sulit adalah materi pokok sel. Mengingat bervariasinya kemampuan peserta didik dalam menerima pelajaran maka perlu adanya dukungan berupa model-model pembelajaran. Jika dalam penyampaian materi digunakan dengan menggunakan metode konvensional (ceramah) tanpa adanya variasi, peserta didik menjadi bosan dan kurang aktif terlibat dalam pembelajaran, peserta didik akan lebih senang jika model pembelajaran yang

digunakan bukan hanya sebagai alat untuk menyampaikan informasi saja. Melainkan

5

Oemar Hamalik,Proses Belajar Mengajar, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2004), hlm. 29. 6

(18)

dapat mendorong peserta didik aktif terlibat secara langsung dalam pembelajaran, karena tidak semua materi biologi dapat dengan mudah dipahami oleh peserta didik.

Di MAN 2 pekalongan proses pembelajaran biologi masih sering

menggunakan metode pembelajaran konvensional (ceramah). Hal ini menyebabkan peserta didik jenuh (bosan) dan kurang aktif dalam proses pembelajaran.

Agar pemahaman peserta didik terhadap materi sel mengalami peningkatan dan kegiatan belajar mengajar berjalan lebih efektif. Maka salah satu alternatif yang diambil adalah melalui penggunaan model pembelajaranPicture and Picture, model pembelajaran ini menyajikan materi serta memperlihatkan gambar yang berkaitan dengan materi.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul : Model Pembelajaran Kooperatif TipePicture And Picture Dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Biologi Materi Pokok Sel Peserta Didik Kelas XI MAN 2 Pekalongan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka permasalahan yang akan di bahas penelitian ini adalah :

1. Apakah model pembelajaran Kooperatif tipePicture and Picture dapat

meningkatkan aktivitas belajar biologi materi pokok sel peserta didik kelas XI MAN 2 Pekalongan ?

2. Apakah bentuk-bentuk perilaku yang menyertai peningkatan aktivitas belajar peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipePicture and Picture?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui apakah model pembelajaran Kooperatif tipePicture and Picture dapat meningkatkan aktivitas belajar biologi materi pokok sel peserta didik kelas XI MAN 2 Pekalongan.

(19)

b. Untuk mengetahui bentuk-bentuk perilaku yang menyertai peningkatan aktivitas belajar peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipePicture and Picture.

2. Manfaat Penelitian

Hasil dari pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain :

a. Bagi Siswa

1) Dengan menggunakan model pembelajaranPicture anda Picture

diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berfikir siswa secara kreatif inovatif.

2) Dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipePicture and Picture diharapkan aktivitas belajar peserta didik dapat meningkat.

b. Bagi Guru

Dapat memberi informasi tentang modal pembelajaran yang aktif dan kreatif dan meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa.

c. Bagi Sekolah

Dapat dijadikan bahan kajian bersama agar dapat meningkatkan kualitas sekolah.

d. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menambah pengalaman yang baru, yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar dimasa mendatang.

D. Penegasan Istilah

Untuk mempertegas dan memperjelas makna judul dari penelitian ini, maka perlu diberikan beberapa istilah, yaitu :

1. Model PembelajaranPicture and Picture

Model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan.7 Sedangkan pembelajaran adalah proses, cara, perubahan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.8 Model

7

Udin S. Winataputra, dkk,Strategi Belajar Mengajar IPA, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2001), hlm. 34.

8

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa, Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 2002), hlm. 17.

(20)

pembelajaran adalah suatu pola atau langkah-langkah pembelajaran tertentu yang diterapkan agar tujuan atau kompetensi dari hasil belajar yang diharapkan akan cepat dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien.9

Model pembelajaranPicture and Picture adalah suatu model belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis.10 Model pembelajaranPicture and Picture merupakan salah satu model

pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2. Meningkatkan

Meningkatkan berasal dari kata tingkat yang artinya menaikkan derajat, taraf dan sebagainya.11 Meningkat dalam penelitian ini adalah menaikkan aktivitas belajar peserta didik dalam proses pembelajaran.

3. Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang berusaha memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan.12 Aktivitas belajar dalam judul penelitian ini adalah kegiatan yang dilakukan peserta didik ketika proses belajar di kelas berlangsung. Menurut Paul D. Dierich aktivitas belajar tersebut meliputi :13

a. Kegiatan-kegiatan : membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, mengamati orang lain bekerja, atau bermain.

b. Kegiatan-kegiatan lisan (oral) : mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan suatu pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi.

c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan : mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan, atau diskusi kelompok.

9

Amin Suyitno, Pemilihan Model-Model Pembelajaran dan Penerapannya di SMP, (Semarang: 2007), hlm. 1.

10

http://learning-with-me.blogspot.com/2006/09/pembelajaran.html#3. Jum’at, 15 Mei 2009, Jam 18.54.

11

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Depdiknas,loc. cit.,hlm. 427. 12

Wina Sanjaya,Kajian Kurikulum dan Pembelajaran, (Bandung : Sekolah Pasca Sarjana, 2007), hlm. 132.

13

(21)

d. Kegiatan-kegiatan menulis : menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, membuat sketsa, atau rangkuman, mengerjakan tes, mengisi angket. e. Kegiatan-kegiatan menggambar : menggambar, membuat grafik, diagram,

peta, dan pola.

f. Kegiatan-kegiatan metrik : melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan (simulasi).

g. Kegiatan-kegiatan mental : merenungkan, mengingat, memecahkan, masalah, menganalisis, faktor-faktor, menemukan hubungan-hubungan, membuat keputusan.

h. Kegiatan-kegiatan emosional : minat, membedakan, berani, tenang. 4. Biologi

Biologi adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk makhluk hidup, hewan, tumbuhan, dan jasad renik, masing-masing dikenal sebagai zoologi dan botani.14 Pembelajaran biologi merupakan proses yang diselenggarakan guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana memperoleh dan memproses pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam mempelajari seluk beluk makhluk hidup.

5. Sel

Sel adalah unit struktur dan fungsional terkecil pada makhluk hidup.15 Sel merupakan bagian terkecil dari organisme, terdiri dari satu atau lebih inti,

protoplasma dan zat-zat multi yang berada disekelilingnya. T. Schwam dan M. Schpelden merumuskan teori sel berbunyi : Sel adalah unit, dasar kehidupan, semua tumbuh-tumbuhan dan hewan di bangun atas sel-sel. Sementara H.J. Dutrochot menemukan bahwa semua tumbuhan dan hewan terdiri dari sel

14

M.H. Sitorus,Istilah-istilah Biologi, (Bandung : Irama Widjaya, 1999), hlm. 23. 15

(22)

berbentuk gembungan yang sangat kecil.16 Sel merupakan salah satu materi pokok yang disajikan dalam pembelajaran biologi peserta didik kelas XII baik SMA maupun MA.

16

(23)

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Landasan Teori

1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran a. Belajar

1) Pengertian Belajar

Untuk memahami tentang pengertian belajar akan diawali dengan mengemukakan beberapa definisi tentang belajar. IPA tidak hanya

merupakan kumpulan-kumpulan pengetahuan tentang benda atau makhluk hidup, tetapi merupakan cara kerja, cara berpikir dan cara memecahkan masalah.17 Berkaitan dengan pengertian belajar yang berhubungan dengan IPA, beberapa ahli memberikan definisi teori belajar sebagai berikut : a) Teori belajar menurut Koffaka dan Kohler

Teori belajar yang dikemukan oleh Koffaka dan Kohler berupa teori “Gestalt” yakni memperoleh problem yang dihadapi. Belajar yang penting bukan mengulangi hal-hal yang harus dipelajari, akan tetapi mengerti dan memperoleh insight.18

b) Teori belajar menurut Pieget

Piaget memandang belajar sebagai tindakan yang menyangkut pikiran, tindakan kognitif menyangkut tindakan tindakan penataan dan pengadaptasian terhadap lingkungan. Teori piaget mengenai terjadinya belajar didasari atas 4 konsep dasar, yang skema, asimilasi, akomodasi dan keseimbangan.19

c) Teori belajar menurut Bruner

Bruner mengemukakan teorinya yang disebut “Free DiscoverLearning ,menurut teori ini proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberi kesempatan kepada siswa

17

Udin. S. Winataputra, dkk,Op Cit,hlm 123 18

http://digilib .unnes.ac.adgsdi/collect/p/index/assoc/HASHO114.dir/doc.pdf, Kamis, 29April 2010, Jam 14.05 19

Pristiadi Utomo,Http://ilmuwanmuda.wordprees.com/piaget-dan-teorinya/, Kamis, 29 April 2010, Jam 13.46

(24)

untuk menemukan suatu aturan (termasuk konsep, teori, definisi dan sebagainya) melalui contoh-contoh yang menggambarkan (mewakili) aturan yang menjadi sumbernya.20

d) Teori belajar menurut W.S Winkel

W.S Wingkel dalam bukunya Psikologi pengajaran

merumuskan bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental/ psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai-nilai sikap.21

Belajar adalah mencari informasi atau pengetahuan baru dari sesuatu yang sudah ada di alam. Belajar akan membawa suatu perubahan pada individu-individu yang belajar. Perubahan ini tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga bentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, dan penyesuaian diri.22 Dalam perkembangan intelektual terjadi proses sederhana seperti melihat, menyentuh, menyebut nama benda dan melakukan percobaan. Belajar IPA bermula dari hal-hal yang kongret, memandang sesuatu y6ang dipelajari secara terpadu dan melalui suatu proses sehingga terjadi suatu perubahan prilaku yang diakibatkan oleh pengalaman.

2) Prinsip-prinsip belajar

Dari beberapa definisi belajar yang telah dikemukakan oleh ahli dapat disimpulkan prinsip-prinsip belajar antara lain :

a) belajar akan berhasil jika disertai kemauan dan tujuan tertentu. b) Belajar akan lebih berhasil jika disertai berbuat, latihan dan ulangan. c) Belajar lebih berhasil jika memberi sukses yang menyenangkan. d) Belajar lebih berhasil jika tujuan belajar berhubungan dengan aktivitas

belajar itu sendiri atau berhubungan dengan kebutuhan hidupnya. e) Belajar lebih berhasil jika bahan yang sedang dipakai difahami, bukan

sekedar menghafal fakta.

20

Prasetya Irawan, dkk,Teori Belajar , Motivasi, dan Keterampilan Mengajar, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), hlm 11. 21

W.S Winkel,Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 1996), hlm 53. 22

Arif S.Sadiman, dkk,Media Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), Cet.10, hlm. 21.

(25)

f) Dalam proses belajar memerlukan bantuan dan bimbingan orang lain. g) Hasil belajar dibuktikan dengan adanya perubahan dalam diri si

pelajar.

h) Ulangan dan latihan perlu, akan tetapi harus didahuluin pemahaman.23 Dalam Islam masalah belajar memiliki dasar dan tujuan yang terdapat dalam al Qur'an, sebagaimana dalam QS. Al Alaq ayat 1-5 sebagai berikut:

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu itu paling pemurah.yang mengajarkan manusia

mempergunakan kalam. Dia mengajarkan manusia tentang apa yang belum diketahuinya.24

Islam mewajibkan pemeluknya untuk belajar dan

mengembangkan kemampuan nalarnya secara terus-menerus bukan saja terhadap objek-objek di luar darinya (dunia flora dan fauna, dunia anorganik, serta alam raya), tetapi juga terhadap kehidupannya sendiri baik sebagai perorangan maupun sebagai suatu komunitas.25

Karena begitu pentingnya seseorang menuntut ilmu terutama bagi setiap Muslim sehingga selain dalam al Qur’an, dalam hadits Rasulullah Saw, juga dijelaskan bahwa belajar merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap muslim yang berbunyi:

:

:

)

(

23

Mustakim,Psikologi Pendidikan,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2010), hlm 69. 24

Abdul Aziz Abdur Rouf Al Hafidz,Mushaf Al Qur an TerjemahEdisi Tahun 2002, (Jakarta: Al Huda, 2002), hlm 598. 25

(26)

Dari Anas dia berkata: Rasullullah Saw, bersabda: menuntut ilmu dwajibkan kepada setiap muslim.(HR. Muslim)26

Menurut Syekh Abdul Azizdan Abdul Majid dalam kitab At-Tarbiyatul wa Thuruqut Tadris mendenifisikan belajar sebagai berikut:

(Belajar adalah merupakan perubahan tingkah laku pada hati (jiwa) si pelajar berdasarkan yang sudah dimiliki menuju perubahan baru).

Menurut Lestar D.Crow,Ph.D dan Alice Crow,Ph.D. mengemukakan definisi belajar : Learning is the acquisition of habits, knowledge, and attitudes. It involves new ways of doing things, and it operates in an individual s attempts to overcome obstacles or to adjust to new situations. 28(belajar adalah hal memperoleh kebiasaan, pengetahuan, dan sikap. Belajar melahirkan cara-cara baru untuk melakukan sesuatu dan mengusahakan individu mengatasi rintangan atau menyesuaikan diri dengan situasi baru).

Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungnnya. Jadi ciri khas suatu suatu proses

belajar adalah jika individu tersebut mengalami perubahan. Perubahan-perubahan itu sebagai indikasi telah terjadinya proses belajar.

b. Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana belajar dalam memperoleh dan memproses pengetahuan, ketrampilan dan sikap.29

Menurut Oemar Hamalik, Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, pelengkap, dan

26

Imam Abi Faraj Abdurrohman Ali Ibnu Jauzi, Dar Al Kutub Al Ilmiyah, Beirut Lebanon, 1997 M,t.t, hlm. 154.

27

Maulana Muhammad Ali,Kitab Hadits Pegangan,(Jakarta: Darul Kutubil Islamiyah, 1992), hlm 42.

28

Crow,Education Psychology,(U.S.A: American Book Company 1958), hlm 12. 29

(27)

prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga laboratorium. Material meliputi buku-buku, papan tulis dan kapur, fotografi, slide dan film, audio dan video tape. Fasilitas dan

perlengkapan terdiri dari ruang kelas, perlengkapan audiovisual, juga komputer, prosedur, meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktek, belajar, ujian dan sebagainya.30

Sedangkan menurut Sukintaka Pembelajaran mengandung pengertian, bagaimana para guru mengajarkan sesuatu kepada peserta didik, tetapi di samping itu juga terjadi peristiwa bagaimana peserta didik mempelajarinya. Jadi, di dalam suatu peristiwa pembelajaran terjadi dua kejadian secara bersama, ialah pertama, ada satu pihak yang memberi dan kedua, pihak lain yang menerima. Oleh sebab itu, dalam peristiwa tersebut dapat dikatakan terjadi proses interaksi edukatif.31

Sistem pembelajaran tidak dapat dilaksanakan dengan cara membaca buku, belajar di kelas atau di sekolah saja, karena pembelajaran diwarnai oleh organisasi dan interaksi antara berbagai komponen yang saling berkaitan, untuk mempelajarkan peserta didik.32

Ada tiga macam ciri khas yang terkandung dalam sistem pembelajaran, ialah :

1) Rencana, ialah penataan ketenagaan, material, dan prosedur, yang merupakan unsur-unsur sistem pembelajaran khusus.

2) Kesalingtergantungan, antara unsur-unsur sistem pembelajaran yang serasi dalam suatu keseluruhan.

3) Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai. Tujuan utama sistem pembelajaran adalah agar siswa belajar.33

Dalam proses pendidikan pembelajaran merupakan salah satu aktivitas yang paling utama. Sehingga keberhasilan dari pendidikan tergantung pada

30

Oemar Hamalik,Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 57. 31

Sukintaka, Teori Pendidikan Jasmani, Filosofis, Pembelajaran dan Masa Depan, (Bandung: Nuansa Cendekia, 2004), hlm. 55.

32

Oemar Hamalik,op.cit., hlm. 57. 33

(28)

efektif tidaknya pembelajaran. Unsur-unsur minimal yang harus ada dalam sistem pembelajaran adalah peserta didik, suatu tujuan dan suatu prosedur kerja untuk mencapai tujuan.

2. Aktivitas belajar

Aktivitas merupakan segala kegiatan yang yang dilaksanakan baik secara jasmani dan rohani. Dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas, tanpa aktivitas belajar tidak mungkin berlangsung dengan baik. Aktivitas dalam belajar dipahami sebagai serangkain kegiatan jiwa raga, psikofisik, menuju

perkembangan individu yang menyangkut unsur cipta (kognitif), rasa (efectif) dan karsa (psikomotor).34 Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang berusaha memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Aktivitas guru dan peserta didik sebagai pelaku utama dalam kegiatan belajar mengajar mutlak diperlukan demi terciptanya tujuan belajar. Aktivitas guru harus mampu membangkitkan aktivitas peserta didik dan mampu memancing kreatifitas peserta didik, sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi dinamis. Peserta didik aktif mendengar, berfikir, bertanya, menjawab, menanggapi pertanyaan

merupakan indikator siswa aktif.

Pendidikan modern lebih menitik beratkan pada aktivitas sejati, dimana peserta didik belajar sambil bekerja. Dengan bekerja peserta didik memperoleh pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan perilaku lainnya termasuk sikap dan nilai. Sehubungan dengan hal tersebut sistem pembelajaran dewasa ini sangat menekankan pada pendayagunaan asas keakitifan (aktivitas) dalam proses belajar dan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Menurut Paul D.Dierich aktivitas belajar tersebut meliputi :

a. Kegitan-kegiatan visual: membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, mengamati orang lain bekerja, atau bermain.

34

(29)

b. Kegiatan-kegiatan lisan (oral): mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu keejadian, mengajuakan suatu pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi.

c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan: mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok.

d. Kegiatan-kegiatan menulis: menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, membuat sketsa, atau rangkuman, mengerjakan tes, mengisi angket.

e. Kegiatan-kegiatan menggambar: menggambarr, membuat grafik, diagram, peta dan pola.

f. Kegiatan-kegiatan metrik: melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan pameran (simulasi).

g. Kegiatan-kegiatan mental: merenungkan, mengingatkan, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, menemukan hubungan-hubungan, membuat keputusan.

h. Kegiatan-kegiatan emosional : minat, membedakan ,berani, tenang.

Pengunaan aktivitas dalam pembelajaran memiliki manfaat tertentu, antara lain:

a. Siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri. b. Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa. c. Memupuk kerjasama yang harmonis dikalangan para siswa yang pada

gilirannya dapat memperlancar kerja kelompok.

d. Siswa belajar dan bekerja berdasarkan minat dan kemampuan sendiri, sehingga sangat bermanfaat dalam rangka pelayanaan perbedaan individual. e. Memupuk disiplin belajar dan suasana belajar yang demokratis dan

kekeluargaan, musyawarah dan mufakat.

f. Membina dan memupuk kerjasama antara sekolah dan masyarakat, antara guru dan orang tua siswa, yang bermanfaat dalam pendidikan siswa.

(30)

g. Pembelajaran dan belajar dilaksanakan secara realistik dan konkrit, sehingga dapat mengembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta menghindarkan terjadinya verbalisme.

h. Pembelajaran dan belajar menjadi lebih hidup.35

Dalam belajar sangat diperlukan adanya aktvitas, tanpa adanya aktivitas proses belajar tidak mungkin belajar dengan baik. Dalam setiap proses belajar, peserta didik selalu menampakkan keaktifan. Aktifnya peserta didik selama proses belajar memgajar merupakan salah satu indikator atau motivasi peserta didik untuk belajar. Keaktifan itu beragam bentuknya, mulai dari kegiatan fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang susah diamati. Kegiatan fisik bisa berupa membaca, mendengar, menulis, berlatih ketrampilan-ketrampilan, dan sebagainya.sedangkan kegiatan psikis misalnya menggunakan khasanah

pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi, membandingkan satu konsep yang lain, menyimpulkan hasil percobaan, dan kegiatan psikis lain.36

Keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dan peserta didik ataupun peserta didik yang lain. Aktivitas yang timbul dari peserta didik akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan prestasi.

3. Hakekat Pembelajaran Biologi

Biologi berasal dari katabios yang berarti hidup, danlogos yang berarti ilmu.37 Biologi adalah cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Sains yang mempelajari khusus tentang makhluk hidup. Biologi merupakan ilmu

pengetahuan yang mempelajari tentang kehidupan, yang berarti bahwa senua

35

Oemar Hamalik,op.cit., hlm. 90-91. 36

Dimyati, dan Mujiono,Belajar dan Pembelajaran,(Jakarta: PT Rhineka Cipta, 1999), hlm. 45. 37

(31)

benda yang hidup menjadi objek Biologi, oleh karena itu Biologi berobjek pada benda-benda hidup.38 Pada umumnya IPA mempunyai peran penting dalam mutu pendidikan, khususnya di dalam menghasilkan peserta didik yang berkualitas, yaitu manusia yang mampu berpikir kritis, kreatif, logis dan inisiatif.

Dalam Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP) pokok pembelajaran IPA memiliki materi yang memuat kajian dimensi objek, tingkat organisasi objek dan tema atau persoalan aspek, Fisis, Kimia dan Biologi. Pada aspek Biologi IPA mengkaji berbagai fenomena pada makhluk hidup berbagai tingkat organisasi kehidupan dan interaksinya dengan faktor lingkungan.39 Biologi merupakan salah satu cabang dari ilmu pengetahuan alam (IPA) yang memiliki kekhasan dibanding dengan ilmu alam lain, objek kajian Biologi berupa benda konkrit dan dapat ditangkap indera, dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris (pengalaman nyata), memiliki langkah yang sistematis yang bersifat baku dan menggunakan cara berpikir logis.

Pengetahuan Biologi yang dipelajari siswa SMA lebih menekankan pada fenomena alam dan penerapannya yang meliputi beberapa aspek dan secara umum terdapat dalam rambu-rambu KTSP yaitu Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22 tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan.40 Di kelas XI IPA semester I mata pelajaran Biologi SMA membahas beberapa materi pokok yang sulit dipelajari hanya dengan metode konvensional (ceramah). Sehingga penulis memilih penelitian di kelas XI IPA semester I dan lebih mengkhususkan pada materi pokok Sel.

4. Tujuan Pembelajaran Biologi

Semakin pesatnya perkembangan IPTEK dalam berbagai bidang di masyarakat, terutama bidang pendidikan. Oleh karena itu, diperlukan cara

38

Abu Ahmadi dan Widodo Supriono,op.cit., hlm. 9. 39

Sismato “Menakar Integrasi IPA dalam KTSP”, http://Re-Searchengines.Com/0707sismato,Html,Kamis, 22 April 2010, Jam 11.10 40

(32)

pembelajaran menyiapkan peserta didik untuk mampu berfikir logis, kritis, kreatif, serta berargumentasi secara benar.

Mata pelajaran Biologi dikembangkan melalui kemampuan berpikir analisis, induktif, dan deduktif untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alam sekitar.

Mata pelajaran Biologi bertujuan untuk :

a. Membentuk sikap positif terhadap Biologi dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan Tuhan YME

b. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerja sama dengan orang lain

c. Mengembangkan pengalaman dengan cara percobaan serta mengkomunikasikan percobaan secara lisan dan tertulis.

d. Mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip Biologi

e. Mengembangkan konsep dan prinsip Biologi dan saling keterkaitannya dengan IPA lainnya serta mengembangkan prngetahuan, keterampilan dan sikap percaya diri

f. Menerapkan konsep dan prinsip Biologi untuk menghasilkan karya teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia

g. Meningkatkan kesadaran dan berperan serta dalam menjaga kelestarian lingkungan41

Biologi dapat membantu peserta didik memahami alam dan gejalanya, untuk itu dalam pembelajaran Biologi harus memberi pengalaman belajar kepada peserta didik, agar peserta didik dapat mengerti dan memahami secara langsung alam sekitar.

5. Metode Pembelajaran Kooperatif Picture and Picture. a. Model Pembelajaran

41

http://aansma11.blogspot.com/2007/06/ktsp-biologi-smama.html, Jumat, 19 April 2010 Jam 15.34.

(33)

Model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan.42 Model pembelajaran adalah kumpulan-kumpulan melukiskan prosedur yang sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar.43

Model pembelajaran merupakan pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial.

Melalui model pembelajaran guru dapat membantu peserta didik mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan ide.44

b. Pembelajaran Kooperatif 1) Pengertian

Cooperative learning berasal dari katacooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim.45Cooperative learning merupakan pembelajaran yang banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada peserta didik dan mengatasi masalah guru dalam mengaktifkan peserta didik.

Menurut Thomson pembelajaran kooperatif menambah unsur-unsur interaksi sosial pada pembelajaran IPA. Dalam pembelajara kooperatif peserta didik belajar bersama-sama dalam kelompok– kelompok kecil saling membantu satu sama lain. Kelas disusun dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa dengan kemampuan yang heterogen, maksud kelompok heterogen adalah terdiri dari campuran kemampuan siswa, jenis kelamin dan suku.46

42

Udin S. Winataputra, dkk, Strategi Belajar Mengajar IPA, (Jakarta : Universitas Terbuka, 2001), hlm. 34.

43

Prasetya Irawan,Op Cit,hlm 78. 44

Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 46.

45

Isjoni, Cooperative Learning Mengembangkan Kemampuan Belajar Kelompok, (Bandung: Alfabeta, 2007), hlm. 15.

46

(34)

Anita Lie menyatakan cooperative learning dengan istilah pembelajaran gotong royong, yaitu sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bekerjasama dengan siswa lain dalam tugas-tugas yang terstruktur. Lebih jauh dikatakan,cooperative learning hanya berjalan kalau sudah terbentuk suatu kelompok atau suatu tim yang di dalamnya siswa belajar secara terarah untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan jumlah anggota kelompok pada umumnya terdiri dari 4-6 orang saja.

David dalam bukunya Learning Togheter and Alone

mengemukakan bahwa ”Cooperative learning is a complex instruction procedure that requires conceptual knowledge. 47(Pembelajaran

kooperatif merupakan prosedur pembelajaran yang bersifat kompleks dan membutuhkan pengetahuan konseptual).

Dalam pembelajaran kooperatif peserta didik tidak hanya mempelajari materi saja, peserta didik juga harus mempelajari

keterampilan khusus yang disebut keterampilan kooperatif. Ketrampilan ini berfungsi untuk melancarkan hubungan kerja dan tugas, peranan hubungan kerja dapat dibngun dengan membagi tugas anggota kelompok selama kegiatan.

Keberhasilan kooperatif merupakan keberhasilan bersama dalam sebuah kelompok. Setiap anggota kelompok tidak hanya melaksanakan tugas masing-masing tetapi perlu adanya kerjasama anggota kelompok. Sebagaimana firman Allah SWT di dalam Al Qur’an Al Maidah ayat 2 yang menganjurkan untuk saling bekerjasama :

...

(

#

q

ç

R

u

r

$

y

è

s

?

u

r

Ÿ

w

u

r

(

#

q

ç

R

u

r

$

y

è

s

?

n

?

t

ã

É

O

ø

O

M

}

$

#

È

u

r

ô

ã

è

ø

9

$

#

u

r

...

…”dan tolong menolonglah kamu atas kebaikan dan takwa dan janganlah kamu tolong menolong atas kejelekan dan dosa”… 48

Menurut Johson dan Johson ada empat elemen dasar dalam pembelajaran kooperatif yaitu :

47

David W.Johnson,Learning Together and Alone,(Boston: University of Minnesota, 1999), hlm. 20.

48

(35)

1) Saling ketergantungan positif 2) Interaksi tatap muka

3) Akuntabilitas individual

4) Keterampilan menjalin hubungan interpersonal49

Pembelajaran koopertif menampakkan wujudnya dalam bentuk belajar kelompok, dalam belajar kelompok kooperatif peserta didik tidak diperkenankan mendominasi atau menggantungkan diri pada peserta didik lain. Keberhasilan kooperatif merupakan keberhasilan bersama dalam sebuah kelompok. Setiap anggota kelompok tidak hanya melaksanakan tugas masing-masing tetapi perlu adanya kerjasama sesama anggota kelompok.

2) Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif membutuhkan partisipasi dan kerjasama dalam kelompok pembelajaran. Tujuan utama dalam model pembelajaran kooperatif adalah agar peserta didik dapat belajar secara berkelompok bersama teman-temannya dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat mereka secara berkelompok.50

Trianto mengemukakan tujuan dari pembelajaran kooperatif yaitu untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakangnya.51

Johnson dan Johnson juga menerangkan dari data hasil penelitian menunjukkan bahwa belajar kooperatif akan mendorong siswa belajar lebih banyak materi pelajaran, merasa lebih nyaman dan termotivasi untuk belajar, mencapai hasil belajar yang tinggi, memiliki kemampuan

49

Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar, (Jakarta: PT Rhineka Cipta, 2003), hlm121-122

50

Isjoni, Op it,hlm. 21. 51

Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 42.

(36)

yang baik untuk berfikir secara kritis, memiliki sikap positif terhadap objek studi, menunjukkan kemampuan yang lebih baik dalam aktivitas kerjasama, memiliki aspek psikologis yang lebih sehat dan mampu menerima perolehan yang ada di antara teman satu kelompok.52

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai tiga tujuan antara lain sebagai berikut:

a) Untuk meningkatkan kinerja peserta didik dalam tugas-tugas akademik. b) Memberikan peluang kepada peserta didik yang berbeda latar belakang

dan kondisi untuk belajar menghargai satu sama lain.

c) Mengajarkan kepada peserta didik keterampilan kerjasama dan kolaborasi.53

c. Picture and Picture

Pictureartinya gambar, sedangkanPicture and Picture adalah gambar dan gambar.Model pembelajaranPicture and Picturemerupakan suatu model belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Model pembelajaran Picture and Picturemerupakan salah satu model pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Adapun langkah-langkah model pembelajaranPicture and Picture adalah sebagai berikut:

1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 2) Menyajikan materi sebagai pengantar

3) Guru menunjukan atau memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi

4) Guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian

memasang/menggurutkan gambar-gambar menjadi gambar atau urutan yang logis

5) Guru menanyakan alasan atau dasar urutan pemikiran urutan gambar tersebut

52

Slamet Suyanto,Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Yogyakarta: Hikayat, 2005), hlm. 149.

53

(37)

6) Dari alasan/urutan gambar tersebut guru mulai menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai

7) Guru menyimpulkan hasil pembelajaran.54

Model pembelajaran ini tentu saja memiliki kelebihan dan kekurangan, kelebihan dari model pembelajaran ini adalah: guru kemampuan masing-masing peserta didik dan melatih peserta didik untuk berpikir logis dan sistematis.seadangkan kekurangan dari model pembelajaran ini adalah memakan waktu yang banyak (kurang efektif).55

Namun perlu diingat bahwa langkah-langkah model pembelajaran Picture and Pictureyang telah dijabarkan sebelumnya tidak menjadi patokan tetap, artinya langkah-langkah tersebut bias divariasi dengan tindakkan lainnya supaya bias lebih efektif dan inofatif. Dalam pembelajaran ini yang terpenting adalah peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajaran

sehingga peserta didik mudah dalam memahami dan menguasai materi yang diajarkan.

6. Materi Pokok Sel

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) materi tentang sel merupakan materi dalam pembelajaran IPA biologi untuk kelas XI semester I, terdapat materi pokok mengenai sel dengan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator sebagai berikut:

Standar Kompetensi (SK) : 1. Memahami struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan.

Kompetensi Dasar (KD) : 1.1. Mendeskripsikan komponen kimiawi sel, struktur dan funsi sel sebagai unit terkecil kehidupan.

54

Agus Suprijono,Op Cit,hlm 125. 55

(38)

1.2. Mengidentifikasi organel sel tumbuhan dan hewan.

1.3. Membandingkan mekanisme trandspor pada membrane (difusi, osmosis, transport aktif, endositosis dan eksositosis)

Indikator :

1. Menyebutkan organela sel tumbuhan dan hewan 2. Membedakan organela sel tumbuhan dan hewan 3. Menjelaskan fungsi organela sel tumbuhan dan hewan 4. Menjelaskan difusi, osmosis, dan transpor aktif 5. Membedakan osmosis sel hewan dan sel tumbuhan

6. Mendeskripsikan kotranspor, endositosis dan eksositosis56

a. Pengertian Sel

Sel berasal dari kata “cella” yang berarti ruang berukuran kecil, maka sel merupakan unit terkecil yang menjadi dasar kehidupan.57 Sel pertama kali dilihat oleh ilmuan Inggris yang bernama Robert Hooke (1665) pada saat mengamati penampang melintang sayatan tipis gabus dari batang tumbuhan di bawah mikroskop.Ia melihat rongga kosong segi enam mirip kamar sehingga ia menamakannya sel (cellula/ kamar). Dan berisi bahan kehidupan yang disebutprotoplasma.58

Max Schultz dan Thomas Huxley menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan fungsional kehidupan yang menunjukan bahwa aktivitas yang berlangsung dalam tubuh makhluk hidup tercermin dalam aktivitas dalam sel.

Rudolf Virchow (1858) mengemukakan bahwa sel berasal dari sel (Omnis cellula e cellula), sehingga lahirlah teori “sel merupakan kesatuan pertumbuhan” dan setelah di temukannya gen dalam kromosom yang ada di

56

Teacher’s Guide,Biologi 2 for Senior High School, (Semarang: Yudistira, 2006), hlm. 7 – 11. 57

http//id.wikipedia.org/wiki/berkas:sel-tumbuhan.png, Sabtu, 13 Juni 2009 Jam 16.42 58

Kus Irianto,Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramesdis,(Bandung: Yrama Widya), hlm 14

(39)

dalam nukleus maka lahirlah teori “sel merupakan kesatuan hereditas dari makhluk hidup”.

Sedangkan Walther Flemming dan Eduard Strasburger (1875), mengamati pembelahan sel pada reproduksi sel sehingga memunculkan teori “sel merupakan kesatuan reproduksi dari makhluk hidup”.59

Sel merupakan bagian terkecil dari organisme, terdiri dari satu atau lebih inti,protoplasma, dan zat-zat mati yang berada disekelilingnya. T. Schwann dan M. Schleiden merumuskan teori sel yang berbunyi: “Sel adalah unit dasar kehidupan. Semua tumbuh-tumbuhan dan hewan dibangun atas sel-sel.” Sementara H.J Dutrochet menemukan bahwa semua tumbuhan dan hewan terdiri dari sel berbentuk gembungan yang sangat kecil.60

Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan

berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya dapat terpenuhi. Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular), misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan (protozoa) atau dari banyak sel (multiselular). Secara umum setiap sel memiliki 4 komponen berikut : a) Membran atau selaput sel disebut jugaplasma lemma.

b) Plasma atau cairan sel disebut sitoplasma.

c) Inti sel (nukleus), dipisahkan dari sitoplasma oleh selaput yang lebih tebal dari pada membran sel sendiri. Inti sel mengandung cairan yang lebih kental dari pada sitoplasma.

d) Organel atau mikro organel sel yang terdapat dalamsitoplasma antara lainmitokondria, alat golgi, plastida, vakuola, sentriol, inti sel dan nukleolus.61

59

D.A. Pratiwi, dkk.,Biologi Untuk SMA Kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2007), hlm. 8 60

Wildan Yatim,Biologi Modern Biologi Sel, (Bandung: Tarsito, 2003), hlm.1. 61

(40)

Seiring dengan perkembangan teknologi mikroskop, ditemukan dua tipe struktur sel, yaitu sel prokariotik yakni sel yang tanpa membran inti contoh sel bakteri, dan sel eukariotik yakni sel yang memiliki membran inti, sehingga terjadi pemisahan antara inti sel dan sitoplasma contoh sel hewan dan tumbuhan.62

b. Bagian sel dan Organel sel

Bagian sel dan organel sel dapat diuraikan sebagai berikut : 1) Membran sel (membran plasma)

Membran plasma merupakan bagian sel yang paling luar yang membatasi isi sel dan sekitarnya. Membran plasma mengendalikan lalu-lalang zat ke dalam dan luar sel, membran plasma terdiri dari lapisan protein yang rapat (lapisan luar dan dalam) yang mengelilingi lapisan fosfolipid yang lebih tebal namun tidak begitu rapat.63

Gambar 2.1 membran sel dan ribosom64 2) Nukleus (inti sel)

Inti sel merupakan bagian sel yang paling mencolok diantara organel-organel di dalam sel. Di dalam inti sel terdapat :

62

Diah Aryulina, dkk., Diah Aryulina, dkk.,Biologi I SMA dan MA Untuk Kelas XI,(Jakarta: Esis, 2007), hlm. 6. 63

George H. Fried, dan George J. Hademenos,Schaum s Outlines Biologi Edisi Kedua, (Jakarta: Erlangga, 2006 ), hlm 37.

64

http://www.e-dukasi.net/mapok/mp-files/mp-303/image/hal 13 jpg, Selasa 16 Februari 2010 Jam 10.43

(41)

a) Nukleolus(anak inti)

Berfunsi mensintesis berbagai macam molekul RNA (asan ribonukleat) yang digunakan dalam perakitan ribosom. b) Nukleoplasma (cairan inti)

Merupakan zat yang tersusun dari protein. c) Butirankromatin

Terdapat pada nukleoplasma, nampak jelas pada saat sel tidak membelah, butiran kromatin menebal menjadi struktur seperti benang yang disebut kromosom.65

3) Sitoplasma

Sitoplasma (cairan sel) matriks yang berada di bagian dalam membran plasma akan tetapi di luarnukleus.Sitoplasma tersusun dari sitosol yang bersifatkoloid (kental).

Sitoplasma mempunyai fungsi sebagai berikut:

a) Tempat terjadinya metabolisme sitisolik, misalnya glikolisis serta tempat terjadinya sintesis protein olehribosom

b) Tempat penyimpanan bahan kimia yang berguna bagi metabolisme sel, misalnya enzim, protein dan lemak

c) Sarana atau fasilitator agar organel tertentu di dalam sel dapat bergerak, hal ini dikarenakan adanya aliran sitoplasma.66 4) Organel sel

a) Ribosom

Ribosom merupakan butiran kecil nukleoprotein yang tersebar di dalam sitoplasma atau melekat diretikulum endoplasma. Bahan penyusunribosom adalah protein dan RNA ribosomal (RNAr). Ribosom merupakan tempat sintesis protein.67Ribosom yang tersebar bebas di sitoplasma berguna untuk mensintesis protein yang

berfungsi di dalamsitoplasma, sedangkanribosom yang melekat

65

D.A. Pratiwi, dkk.,Op Cit,hlm. 8. 66

Diah Aryulina, dkk.,Op Cit, hlm. 15.

67

(42)

pada permukaan RE berfungsi untuk mensintesis protein yang hasilnya masuk ke lumen RE.

b) Retikulum endoplasma

Retikulum endoplasma (RE) merupakan serangkaian saluran bermembrab yang melintang di dalam sitoplasma. Retikulum endoplasma (RE) membentuk jaringan bersambung-sambung yang membentang dari membran sel sampai ke membran nukleus.68

Ada dua macam RE, yaitu RE kasar dan RE halus. Disebut RE kasar karena permukaanya di tempeli olehribosom, sedangkan RE halus tidak ditempeli olehribosom sehingga permukaannya halus.

Gambar 2.2 RE kasar dan RE halus69 c) Badan golgi

Badan golgi merupakan kantung pipih bertumpuk yang tersusun dari ukuran besar hingga ukuran kecil dan terikat membran. Badan golgi mempunyai fungsi antara lain sebagai berikut :

1) Membentuk kantong-kantong (vesikula) untuk sekresi, terutama pada sel-sel kelenjar

2) Membentukmembran plasma

3) Membentuk dinding sel pada sel tumbuhan

68

George H. Fried, dan George J. Hademenos,Op Cit, hlm 38

69

http://images.google.com/imgres?imgurl=http://aribudiyanto.ictjogja.net/btkpsd/SD5 _sel hewan-tumbuhan/images/retikulum endoplasma, Kamis 25 Februari 2010 Jam 11.23. _dan_kesehatan_clip_image002.jpg&imgrefurl

(43)

4) Membentukakrosom padaspermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.

Gambar 2.3 Badan golgi70 d) Lisosom

Lisosom merupakan kantong yang dikelilingi membran tunggal yang digunakan sel untuk mencerna makro molekul.Lisosom

dihasilkan olehbadan golgi.Lisosom berfungsi untuk mencerna makromolekul secara intraseluler dan merusak sel-sel asing. e) Mitokondria

Mitokondria merupakan organel sel bermembran rangkap yang sangat penting untuk metabolisme energi dalam sel,mitokondria tediri dari membran luar dan membran dalam yang berlekuk-lekuk (krita). Membran luarmitokondria berfungsi sebagai pembatas antara bagian dalammitokondria dansitoplasma, sedangkan membran dalammitokondria berfungsi melangsungkan rantai respirasi yang menghasilkan ATP (energi).Mitokondriaberfungsi sebagai tempat berlangsungnya pernafasan sel dan pembentukan tenaga (energi).71

70

http://images.google.com/imgres?imgurl, sel-badan golgi.png, Kamis, 25 Februari 2010 Jam 11.34

71

(44)

Gambar 2.4 Mitokondria72 f) Peroksisom

Peroksisom adalah kantong yang memiliki membran tunggal. Peroksisom berisi berbagai enzim dan yang paling khas dalah enzim katalase.

g) Plastida

Plastida adalah organel yang hanya terdapat pada sel tumbuahan. Ada tiga macam plastida yaitu :

1) Kloroplas yaitu plastida yang mengandung klorofil, klorofil berfungsi pada saat fotosintesis

2) Kromoplas yaitu plastida yang berwarna kuning, jingga dan merah karena mengandung karoten

3) Leukoplas yaitu plastida yang tidak berwarna,leukoplas biasanya berguna untuk menyimpan cadangan makanan.

Gambar 2.5 Plastida73

72

http://images.google.com/imgres?imgurl, sel-mitokondria.png, Kamis, 25 Februari 2010 Jam 11.46

(45)

h) Dinding sel

Bahan utama penyusun dinding sel adalah berupa zat kayu yaitu selulosa yang tersusun dari glukosa. Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan yang merupakan lapisan rangkap di luar selaput plasma74.

i) Vakuola

Vakuola merupakan organel sel bermembran yang berisi cairan vakuola.Vakuola terdapat pada sel hewan dan sel tumbuhan, namun vakuola pada sel tumbuhan memiliki fungsi yang lebih nyata dibandingkan denganvakuola sel hewan.

Gambar 2.6 Vakuola j) Sentriol

Sentriol merupakan sepasang struktur seperti silinder yang memiliki lubang di tengah dan tersusun dari proteinmikrotubulus, sentriol tersusun darimikrotubulus yang membentuk suatu struktur protein seperti jala yang disebut dengan benang spindel.Sentriol berperan untuk mengatur polaritas (kutub) pembelahan sel hewan dan mengatur pemisahan kromosom selama pembelahan sel,sentriol hanya terdapat pada sel hewan.75

c. Sel tumbuhan dan Sel hewan

73

http://images.google.com/imgres?imgurl, sel tumbuhan-plastida.png, Kamis, 25 Februari 2010 Jam 11.48

74

Kus Irianto,Op Cit,hlm 18 75

(46)

Pada sel hewan dan sel tumbuhan mempunyai perbedaan sebagai berikut :76

Tabel 2.1

No Sel Tumbuhan Sel Hewan

1. 2.

3.

4.

Memiliki dinding sel. Memiliki vakuola yang berukuran besar. Memiliki plastida (kloroplas, kromoplas, leukoplas).

Tidak memiliki sentriol.

Tidak memiliki dinding sel. Memiliki vakuola berukuran kecil.

Tidak memiliki plastida.

Memiliki sentriol.

Gambar 2.7 Sel Tumbuhan dan Sel Hewan77 d. Transpor melaluimembran sel

Membran sel bersifat semipermeabel atau selektif permeabel yakni membran sel hanya dapat dilalui oleh air dan zat-zat yang terlarut di dalamnya, membran sel berfungsi mengatur gerak materi atau transportasi dari atau luar sel. Transpor melalui membran sel dapat di bedakan menjadi dua yakni transpor pasif dan aktif.78

76

Diah Aryulina, dkk.,Op Cit, hlm. 20. 77

http://id.wikipedia.org/wiki/gambarseltumbuhandanhewan(biologi). Sabtu, 13 Juni 2009 Jam 16.57.

78

(47)

1) Transpor pasif

Transpor pasif adalah transpor ion, molekul dan senyawa yang tidak memerlukan energi untuk melewati membran plasma. Transpor aktif mengakup osmosis dan difusi

a) Osmosis

Perpindahan pelarut (misalnya air) melalui membran selektif permiabel dari konsentrasi pelarut lebih tinggi (hipotonik) menuju konsentrasi pelarut yang rendah (hipertonik). Kondisi osmotik sel yang bervariasi selalu dialami oleh sel hewan dan tumbuhan. Sel hewan tidak memiliki dinding sel sehingga lebih mudah rusak akibat masuknya air, namun sel tumbuhan relatif tidak mudah rusak akibat masuknya air karena memiliki dinding sel.

Gambar 2.8 osmosis sel tumbuha dan sel hewan79

b) Difusi

Difusi adalah perpindahan zat (gas, padat atau cair) dengan atau tanpa melewati membran dari daerah yang konsentrasinya tinggi

79

(48)

ke daerah yang konsentrasinya rendah sehingga konsentrasi zat menjadi sama. Contoh pada hewan bersel satu, oksigen diambil dari lingkungannya hanya dengan cara difusi. Oksigen dapat berdifusi ke dalam hewan unisel tersebut karena konsentrasi oksigen di udara lebih tinggi dari pada dalam sel.80

Gambar 2.9 difusi 2) Transpor aktif

Transpor aktif memerlukan energi untuk membawa molekul dari satu sisi membran ke membran lainnya. Transpor aktif juga memerlukan protein sebagai pembawa atau kendaraan untuk melewati membran. Transpor aktif dibedakan menjadi :

a) Pompa ion

Pompa ion adalah transpor ion melewati membran plasma yang melawan gradien konsentrasi

b) Kantranspor

Kontraspor adalah transpor suatu zat yang mengaktifkan transpor zat lain.

c) Endositosis dan eksositosis

Endositosis adalah peristiwa pembentukan kantong membran sel saat larutan atau partikel ditransfer ke dalam sel. Dibedakan

80

(49)

menjadi 2:pinositosis (zat yang dimasukan berupa zat cair) dan fagositosis (zat yang dimasukan berupa benda padat).

Sedangkan eksositosis pergerakan kantong membran kepermukaan sel dan mengosongkan isi sel keluar.81

Gambsr 2.10

Maksud dari gambar di atas adalah :

a. Ikatan Na+ di dalam sitoplasma dengan protein merangsang fosforilasi oleh ATP

b. Fosforilasi menyebabkan protein berubah bentuk

c. Dengan mengubah bentuk Na+ dilepas keluar sel dan K+ dari luar sel diikat. d. Ikatan K+ merangsang dilepasnya kelompok fosfat

e. Hilangnya fosfat mengembangkan bentuk semula protein ikatan K+ dilepas dalam sel.

f. Siklus kembali seperti semula.

7. Penerapan Model PembelajaranPicture and Picturepada Materi Pokok Sel pendidiakn merupakan suatu kegiatan belajar yang berlangsung

sepanjang waktu kehidupan manusia.82 Proses pembelajaran atau pendidikan memungkinkan seseorang menjadi lebih manusiawi, sehingga disebut dewasa

81

Ibid,hlm. 17. 82

Suparlan Suhartono, Wawasan Pendidikan Sebuah Pengantar Pendidikan, (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2008), hlm.57.

(50)

dan mandiri.83 Bertumbuh menjadi dewasa dan mandiri berarti semakin mampu bertanggung jawab atas diri sendiri, mampu menyatakan pendapat, dan mampu mengeluarkan potensi-potensi yang dipercayakan Sang Pencipta. Bertumbuh menjadi dewasa dan mandiri berarti semakin mengenal dan menjadi diri sendiri, menjauhkan kecenderungan suka meniru atau sekedar ikut-ikutan, dan semakin jujur dengan diri sendiri.84

Penerapan model pembelajaranPicture and Picture sangat erat dengan sikap mandiri, jujur serta mampu bertanggung jawab terhadap diri sendiri. Sikap kemandirian peserta didik ini tampak ketika peserta didik ditunjuk ke depan kelas untuk menyusun gambar-gambar tanpa pengaruh peserta didik yang lain, sikap kejujuran tampak ketika peserta didik ditunjuk untuk menjelaskan susunan gambar-gambar tersebut tanpa bantuan temannya yang lain, sedangkan sikap tanggung jawab terhadap dirinya sendiri nampak ketika setiap peserta didik harus terlibat secara aktif dalam diskusi kelompok, mereka tidak boleh

bergantung kepada teman lain, meskipun berada dalam satu kelompok dan harus bisa mempertanggung jawabkan apa saja yang mereka lakukan atas nama

kelompok masing-masing.

Adapun perencanaan langkah-langkah Penerapan model pembelajaran Picture and Picture pada materi pokok sel pada siklus I dan siklus II, adalah sebagai berikut :

a. Siklus I

Pada siklus I, proses pembelajaran biologi diawali dengan penyampaian materi pokok sel pada sub bab pertama, yaitu mengenai organel sel tumbuhan dan sel hewan., yang di sertai gambar-gambar yang berkaitan dengan materi. Kemudian dilanjutkan dengan pembagian kelompok secara acak (heterogen) dilanjutkan dengan diskusi kelompok. Setelah itu barulah dilaksanakan model pembelajaranPicture and Picture, dengan langkah-langkah sebagai berikut :

83

Andrias Harefa,Menjadi Manusia Pembelajar, (Jakarta: Kompas, 2009), hlm. 37. 84

(51)

1) Guru menyajikan materi sebagai pengantar

2) Guru menunjukan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi 3) Guru membagikan gambar tersebut kepada masing-masing kelompok

untuk dirangkai

4) Guru menunjuk/ memanggil siswa secara acak untuk mengurutkan/ merangkai gambar-gambar menjadi urutan logis

5) Dari gambar tersebut guru memulai menanamkan materi sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.

6) Guru menyimpulkan hasil pembelajaran 7) evaluasi

b. Siklus II

Sama halnya dengan siklus I, pada siklus II proses pembelajaran biologi juga diawali dengan penyampaian sub bab kedua, yaitu mengenai transpor pada membran sel, yang di sertai gambar-gambar yang berkaitan dengan materi. Kemudian dilanjutkan dengan pembagian kelompok secara acak (heterogen) dilanjutkan dengan diskusi kelompok. Setelah itu barulah dilaksanakan model pembelajaranPicture and Picture, dengan langkah-langkah yang sedikit berbeda dengan siklus I, seperti dibawah ini : 1) Guru menyajikan materi sebagai pengantar

2) Guru menunjukan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi 3) Guru menjelaskan keterkaitan gambar dengan materi

4) Guru membagikan gambar tersebut kepada masing-masing kelompok untuk dirangkai, gambar untuk diskusi diperbanyak

5) Guru menunjuk/ memanggil siswa secara acak untuk mengurutkan/ merangkai gambar-gambar menjadi urutan logis

6) Guru memberikan bimbingan secara merata agar peserta didik menjadi lebih efektif

7) Dari gambar tersebut guru memulai menanamkan materi sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.

8) Guru menyimpulkan hasil pembelajaran 9) Evaluasi

Gambar

Gambar 2.1 membran sel dan ribosom 64 2) Nukleus (inti sel)
Gambar 2.2 RE kasar dan RE halus 69 c) Badan golgi
Gambar 2.4 Mitokondria 72 f) Peroksisom
Gambar 2.6 Vakuola j) Sentriol
+5

Referensi

Dokumen terkait

Pentingnya program S.T.A.B.L.E dalam upaya menurunkan angka kesa kitan dan kematian bayi serta masih terbatasnya penelitian tentang stabilisasi bayi pasca resusitasi

hukum adalah sudah tepat, yaitu apabila diteliti bahwa perbuatan melawan hukum yang dilakukan Muhammad Nuzul adalah dalam hal larangan untuk tidak melakukan

Sistem Distribusi Tenaga Listrik untuk Tegangan Menengah yang akan dikembangkan adalah Sistem Distribusi Tegangan 20 KV menggunakan hantaran udara dan atau kabel

Dari pengamatan diketahui bahwa kumbang penggerek Xystrocera globosa menyerang kayu bawang umur 15 bulan dengan persentase dan intensitas serangan sebesar 3,82% dan

 Akibat hukum bagi Putusan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang mana  permohonan PKPU yang telah ditetapkan sebagai PKPU sementara, di mana

Peralatan T-DME (Terminal DME)dibandara Soekarna Hatta merupakan DME yang dipasangkan dengan salah satu Instrument Landing System (ILS) yaitu Glide Path yang

Berbagai cara dilakukan oleh pengurus komunitas motor COMPAG untuk meningkatkan disiplin berlalu lintas para anggotanya seperti pembuatan peraturan yang berlandaskan

Kelebihan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah melakukan analisis terhadap sistem informasi akuntansi pemberian kredit untuk meningkatkan perkreditan