• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makanan Bergula Dan Kerusakan Gigi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makanan Bergula Dan Kerusakan Gigi"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MAKANAN BERGULA DAN KERUSAKAN GIGI

MAKANAN BERGULA DAN KERUSAKAN GIGI

Oleh : Ir. Sutrisno Koswara, MSi Oleh : Ir. Sutrisno Koswara, MSi

www. ebookpangan.com www. ebookpangan.com

Meskipun gula pasir sudah menjadi bagian menu kita sehari-hari sejak lama, tapi Meskipun gula pasir sudah menjadi bagian menu kita sehari-hari sejak lama, tapi ternyata gula dalam makanan juga menjadi isu kontraversial pada beberapa tahun ternyata gula dalam makanan juga menjadi isu kontraversial pada beberapa tahun terakhir. Isu ini begitu luasnya sehingga telah melibatkan diskusi dan pendapat para terakhir. Isu ini begitu luasnya sehingga telah melibatkan diskusi dan pendapat para dokter, ilmuwan, ahli gizi, warga negara sipil dan militer, pemerintah dan industri pangan dokter, ilmuwan, ahli gizi, warga negara sipil dan militer, pemerintah dan industri pangan sendiri. Berbagai kelompok masyarakat dan ilmuwan, khususnya para ahli kesehatan dan sendiri. Berbagai kelompok masyarakat dan ilmuwan, khususnya para ahli kesehatan dan gizi berpendapat bahwa manusia akan lebih sehat bila mereka mengkonsumsi gula lebih gizi berpendapat bahwa manusia akan lebih sehat bila mereka mengkonsumsi gula lebih sedikit. Bukan karena gula dapat mendatangkan malapetaka bagi manusia, tetapi karena sedikit. Bukan karena gula dapat mendatangkan malapetaka bagi manusia, tetapi karena kontribusi gula dalam makanan hanyalah terletak pada rasa dan kalori saja. Masalahnya, kontribusi gula dalam makanan hanyalah terletak pada rasa dan kalori saja. Masalahnya, pada jaman moderen ini gula merupakan bumbu atau ingredien yang paling banyak  pada jaman moderen ini gula merupakan bumbu atau ingredien yang paling banyak  digunakan dalam berbagai jenis makanan.

digunakan dalam berbagai jenis makanan.

Diantara kerugian yang paling banyak disorot dari pemakaian gula pasir dalam Diantara kerugian yang paling banyak disorot dari pemakaian gula pasir dalam makanan bergula seperti permen, snack, minuman adalah kerusakan atau pengeroposan makanan bergula seperti permen, snack, minuman adalah kerusakan atau pengeroposan gigi, terutama pada anak-anak. Karena dapat menyebabkan kerusakan atau karies gigi, gigi, terutama pada anak-anak. Karena dapat menyebabkan kerusakan atau karies gigi, maka gula digolongkan sebagai senyawa kariogenik. Tetapi, dengan mengerti mengapa maka gula digolongkan sebagai senyawa kariogenik. Tetapi, dengan mengerti mengapa dan bagaimana gigi dapat rusak akibat mengkonsumsi gula atau makanan bergula tinggi, dan bagaimana gigi dapat rusak akibat mengkonsumsi gula atau makanan bergula tinggi, kita dapat mencegah karies gigi tersebut. Sehingga kesehatan gigi, terutama gigi kita dapat mencegah karies gigi tersebut. Sehingga kesehatan gigi, terutama gigi anak-anak kita dapat dijaga.

anak kita dapat dijaga.

Mengenal Gula Pasir Mengenal Gula Pasir

Gula pasir atau sukrosa adalah jenis gula terbanyak di alam, diperoleh dari Gula pasir atau sukrosa adalah jenis gula terbanyak di alam, diperoleh dari ekstraksi batang tebu, umbi beet, nira palem dan nira pohon maple. Jenis gula ini paling ekstraksi batang tebu, umbi beet, nira palem dan nira pohon maple. Jenis gula ini paling banyak dikonsumsi dalam rumah tangga, rumah makan, catering dan sebagainya. Sukrosa banyak dikonsumsi dalam rumah tangga, rumah makan, catering dan sebagainya. Sukrosa lebih dikenal sebagai gula pasir. Sebuah molekul sukrosa terdiri dari 2 molekul gula yaitu lebih dikenal sebagai gula pasir. Sebuah molekul sukrosa terdiri dari 2 molekul gula yaitu satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. Oleh pemberian zat kimia (asam) satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. Oleh pemberian zat kimia (asam) molekul sukrosa pecah menjadi dua molekul tersebut.

(2)

Karena glukosa kurang manis dari sukrosa dan fruktosa lebih manis dari sukrosa, Karena glukosa kurang manis dari sukrosa dan fruktosa lebih manis dari sukrosa, terjadilah pemecahan sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa masih sulit dideteksi oleh terjadilah pemecahan sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa masih sulit dideteksi oleh cecapan kita. Pemecahan sukrosa memang terjadi khususnya pada makanan yang bersifat cecapan kita. Pemecahan sukrosa memang terjadi khususnya pada makanan yang bersifat asam. Sukrosa sering digunakan tolok ukur tingkat kemanisan gula-gula lain.

asam. Sukrosa sering digunakan tolok ukur tingkat kemanisan gula-gula lain.

Bila sukrosa atau gula pasir dinilai memiliki kemanisan 1, maka glukosa hanya Bila sukrosa atau gula pasir dinilai memiliki kemanisan 1, maka glukosa hanya memiliki kemanisan 0,74, laktosa 0,16, maltosa 0,32, galaktosa 0,32 dan fruktosa 1,73 memiliki kemanisan 0,74, laktosa 0,16, maltosa 0,32, galaktosa 0,32 dan fruktosa 1,73 serta gula invert (glukosa dan fruktosa perbandingannya 1 : 1) 1,30. Sedangkan bila serta gula invert (glukosa dan fruktosa perbandingannya 1 : 1) 1,30. Sedangkan bila dibandingkan dengan pemanis buatan maka perbandingan kemanisannya adalah sebagai dibandingkan dengan pemanis buatan maka perbandingan kemanisannya adalah sebagai berikut :xilitol 1, sukralosa 600, siklamat 30, acesulfame-K 150, dulcin 250, thaumatin berikut :xilitol 1, sukralosa 600, siklamat 30, acesulfame-K 150, dulcin 250, thaumatin 3.500, steviosida 300, suosan 350, aspartam 200, P-4000 4.000, D-triptofan 35 dan asam 3.500, steviosida 300, suosan 350, aspartam 200, P-4000 4.000, D-triptofan 35 dan asam sukrolonik 200.000.

sukrolonik 200.000.

Prevalensi Karies Gigi Prevalensi Karies Gigi

Sakit keropos gigi, disebut juga karies gigi merupakan penyakit yang sering Sakit keropos gigi, disebut juga karies gigi merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak-anak. Di Amerika saja, yang tergolong sudah maju, hasil survai terjadi pada anak-anak. Di Amerika saja, yang tergolong sudah maju, hasil survai menunjukkan bahwa penyakit karies gigi melanda hampir 100 persen populasi anak, menunjukkan bahwa penyakit karies gigi melanda hampir 100 persen populasi anak, mulai dari anak-anak yang memiliki gigi berlobang kecil, yang perlu ditambal, serta yang mulai dari anak-anak yang memiliki gigi berlobang kecil, yang perlu ditambal, serta yang telah dicabut.

telah dicabut.

Prevalensi atau kasus terjadinya karies gigi di antara bayi dan anak-anak kecil Prevalensi atau kasus terjadinya karies gigi di antara bayi dan anak-anak kecil prasekolah telah diteliti oleh banyak ahli dan ternyata paling sedikit 25 persen karies gigi prasekolah telah diteliti oleh banyak ahli dan ternyata paling sedikit 25 persen karies gigi terdapat pada anak-anak yang berusia 2 tahun dan hampir sebanyak duapertiga dari terdapat pada anak-anak yang berusia 2 tahun dan hampir sebanyak duapertiga dari seluruh jumlah anak-anak berusia 3 tahun menderita karies gigi.

seluruh jumlah anak-anak berusia 3 tahun menderita karies gigi. Demikian juga dengan diDemikian juga dengan di Inggris, Jepang dan Hongaria yang masyarakatnya senang sekali mengkonsumsi gula, Inggris, Jepang dan Hongaria yang masyarakatnya senang sekali mengkonsumsi gula, sehingga kerusakan gigi lebih banyak ditemui. Konsumsi gula yang tinggi berpengaruh sehingga kerusakan gigi lebih banyak ditemui. Konsumsi gula yang tinggi berpengaruh terhadap keutuhan gigi terutama pada anak-anak, dan permen yang merupakan terhadap keutuhan gigi terutama pada anak-anak, dan permen yang merupakan kegemaran anak-anak berperan besar dalam hal ini.

kegemaran anak-anak berperan besar dalam hal ini.

Di Indonesia, keadaannya sangat berbeda antara kota dan desa. Di kota-kota Di Indonesia, keadaannya sangat berbeda antara kota dan desa. Di kota-kota besar, konsumsi gula dan makanan bergula terutama oleh anak-anak, diperkirangan besar, konsumsi gula dan makanan bergula terutama oleh anak-anak, diperkirangan cukup tinggi. Hal ini secara tidak langsung terlihat dari banyak kasus karies gigi pada cukup tinggi. Hal ini secara tidak langsung terlihat dari banyak kasus karies gigi pada anak-anak sekolah di kota. Di desa, konsumsi gula dalam bentuk permen dan makanan anak-anak sekolah di kota. Di desa, konsumsi gula dalam bentuk permen dan makanan

(3)

bergula lainnya masih rendah, sehingga masih banyak anak-anak desa mempunyai gigi bergula lainnya masih rendah, sehingga masih banyak anak-anak desa mempunyai gigi yang indah-indah karena konsumsi gula yang rendah. Demikian pula dengan orang-orang yang indah-indah karena konsumsi gula yang rendah. Demikian pula dengan orang-orang Cina dan Eithiopia yang sedikit sekali mengkonsumsi gula, karena itu giginya Cina dan Eithiopia yang sedikit sekali mengkonsumsi gula, karena itu giginya indah-indah.

indah.

Di daratan

Di daratan Eropa pada Eropa pada waktu sedang waktu sedang dilanda perang dilanda perang dunia, dunia, di di mana mana gula sukrosagula sukrosa tidak banyak ditemukan di pasaran, angka kasus karies menurun drastis. Tetapi pada tidak banyak ditemukan di pasaran, angka kasus karies menurun drastis. Tetapi pada masa-masa damai setelah perang, kasus karies meningkat lagi, sama keadaannya seperti masa-masa damai setelah perang, kasus karies meningkat lagi, sama keadaannya seperti keadaan sebelum perang. Kasus karies gigi meningkat seirama dengan meningkatnya keadaan sebelum perang. Kasus karies gigi meningkat seirama dengan meningkatnya konsumsi gula pasir sukrosa bagi masyarakat setempat.

konsumsi gula pasir sukrosa bagi masyarakat setempat.

Karies Gigi Karies Gigi

Karies gigi adalah penyakit keropos yang dimulai pada lokasi tertentu pada bagian Karies gigi adalah penyakit keropos yang dimulai pada lokasi tertentu pada bagian gigi, dan diikuti proses kerusakan atau pembusukan gigi secara cepat. Karies gigi dimulai gigi, dan diikuti proses kerusakan atau pembusukan gigi secara cepat. Karies gigi dimulai dengan terjadinya

dengan terjadinya pengikisan mineral-mineral dari pengikisan mineral-mineral dari permukaan atau permukaan atau enamel enamel gigi, olehgigi, oleh asam organik hasil fermentasi karbohidrat makanan (terutama gula pasir dan pati-patian) asam organik hasil fermentasi karbohidrat makanan (terutama gula pasir dan pati-patian) yang tertinggal melekat pada bagian-bagian dan sela-sela gigi oleh bakteri-bakteri asam yang tertinggal melekat pada bagian-bagian dan sela-sela gigi oleh bakteri-bakteri asam laktat.

laktat.

Bahwa gula pasir atau sukrosa merupakan salah satu penyebab karies gigi yang Bahwa gula pasir atau sukrosa merupakan salah satu penyebab karies gigi yang utama telah secara jelas dapat dibuktikan pada binatang percobaan. Pada penelitian utama telah secara jelas dapat dibuktikan pada binatang percobaan. Pada penelitian tersebut

tersebut juga juga diungkapkan diungkapkan bahwa bahwa sesungguhnya sesungguhnya faktor faktor yang yang menyebabkan menyebabkan terjadinyaterjadinya karies

karies adalah adalah adanya adanya makanan makanan yang yang mengandung mengandung sukrosa sukrosa tinggi tinggi dan dan kebetulankebetulan tertinggal cukup lama

tertinggal cukup lama pada gusi dan pada gusi dan gigi. Jadi bila seluruh gula gigi. Jadi bila seluruh gula sukrosa yang dikonsumsisukrosa yang dikonsumsi langsung tertelan masuk ke dalam perut tanpa ada yang tertinggal pada gigi, maka hal itu langsung tertelan masuk ke dalam perut tanpa ada yang tertinggal pada gigi, maka hal itu tidak akan menyebabkan penyebab karies gigi Ternyata sukrosa dalam bentuk makanan tidak akan menyebabkan penyebab karies gigi Ternyata sukrosa dalam bentuk makanan yang bersifat lengket akan lebih besar peluangnya sebagai penyebab karies.

yang bersifat lengket akan lebih besar peluangnya sebagai penyebab karies.

Dari hasil berbagai penelitian terhadap binatang percobaan dan juga penelitian Dari hasil berbagai penelitian terhadap binatang percobaan dan juga penelitian yang

yang dilaksanakan langsung dilaksanakan langsung pada pada manusia, mmanusia, mengungkapkan bahwa engungkapkan bahwa berbagai jenis berbagai jenis gulagula dan hubungannya sebagai penyebab terjadinya karies gigi telah dinilai berdasarkan urutan dan hubungannya sebagai penyebab terjadinya karies gigi telah dinilai berdasarkan urutan kegawatannya terhadap terjadinya karies yaitu sebagai berikut: gula sukrosa yang paling kegawatannya terhadap terjadinya karies yaitu sebagai berikut: gula sukrosa yang paling gawat, diikuti oleh glukosa, maltosa, laktosa, fruktosa, sorbitol dan xylitol. Hampir gawat, diikuti oleh glukosa, maltosa, laktosa, fruktosa, sorbitol dan xylitol. Hampir

(4)

seluruh peneliti yang bekerja pada bidang tersebut yakin bahwa sukrosa merupakan seluruh peneliti yang bekerja pada bidang tersebut yakin bahwa sukrosa merupakan perangsang dan penyebab terjadinya karies gigi pada manusia.

perangsang dan penyebab terjadinya karies gigi pada manusia.

Berbagai hasil penelitian telah dapat dibuktikan bahwa kasus karies gigi pada Berbagai hasil penelitian telah dapat dibuktikan bahwa kasus karies gigi pada anak-anak sebetulnya dapat diturunkan dengan bermakna (nyata) hanya dengan anak-anak sebetulnya dapat diturunkan dengan bermakna (nyata) hanya dengan melakukan penggantian komponen sukrosa dalam makanan dengan glukosa, fruktosa melakukan penggantian komponen sukrosa dalam makanan dengan glukosa, fruktosa atau jenis gula lain. Dengan alasan tersebut "chewing gum" sering diberi sorbitol, atau jenis gula lain. Dengan alasan tersebut "chewing gum" sering diberi sorbitol, pengganti sukrosa.

pengganti sukrosa.

Proses Terjadinya Karies Proses Terjadinya Karies

Karies gigi pada manusia merupakan salah satu penyakit yang sangat luas Karies gigi pada manusia merupakan salah satu penyakit yang sangat luas penyebarannya, diperkirakan melanda lebih banyak dari 90 persen dari jumlah penduduk  penyebarannya, diperkirakan melanda lebih banyak dari 90 persen dari jumlah penduduk  dewasa, dan

dewasa, dan lanjut usia. lanjut usia. Secara umum Secara umum diterima alasan diterima alasan bahwa terjadinya karies bahwa terjadinya karies gigigigi akibat dari kebiasaan makan yang salah, terutama karena terlalu seringnya mencerna akibat dari kebiasaan makan yang salah, terutama karena terlalu seringnya mencerna makanan yang mengandung sukrosa.

makanan yang mengandung sukrosa. Penyakit

Penyakit tersebut dimulai dari tersebut dimulai dari ulah bakteri atau ulah bakteri atau kuman-kuman yang kuman-kuman yang berada padaberada pada permukaan gigi. Daya kariogenetiknya dari kuman tersebut timbul karena adanya permukaan gigi. Daya kariogenetiknya dari kuman tersebut timbul karena adanya produksi asam laktat oleh beberapa jenis bakteri asam laktat, dengan akibat pH cairan di produksi asam laktat oleh beberapa jenis bakteri asam laktat, dengan akibat pH cairan di sekitar gigi tersebut menjadi rendah atau bersifat sangat asam. Kondisi mana cukup kuat sekitar gigi tersebut menjadi rendah atau bersifat sangat asam. Kondisi mana cukup kuat untuk melarutkan mineral-mineral dari permukaan gigi, sehinga gigi jadi keropos.

untuk melarutkan mineral-mineral dari permukaan gigi, sehinga gigi jadi keropos. Di

Di dalam dalam rongga rongga mulut mulut manusia manusia terdapat terdapat berbagai berbagai jenis jenis mikroba mikroba atau atau bakteribakteri yang banyak kaitannya dengan pembentukan asam laktat yaitu

yang banyak kaitannya dengan pembentukan asam laktat yaitu Streptococcus mutant, S.Streptococcus mutant, S. sanguis, S. nitis, S. salivarius

sanguis, S. nitis, S. salivarius, dan spesies, dan spesies laktobacilluslaktobacillus. Semua jenis bakteri tersebut. Semua jenis bakteri tersebut terkenal pandai membentuk senyawa polimer ekstra sellular dari sukrosa, tetapi tidak dari terkenal pandai membentuk senyawa polimer ekstra sellular dari sukrosa, tetapi tidak dari karbohidrat lain.

karbohidrat lain.

Dari berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa strain bakteri

Dari berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa strain bakteri S. mutant S. mutant ,, berperanan sangat penting sebagai penyebab terjadi karies gigi. Dan hal itu mungkin, berperanan sangat penting sebagai penyebab terjadi karies gigi. Dan hal itu mungkin, karena

karena S. mutansS. mutans mampu memproduksi senyawa glukan (atau juga disebut mutan) dalammampu memproduksi senyawa glukan (atau juga disebut mutan) dalam   jumlah yang besar dari sukrosa dengan pertolongan enzim ekstra selulair yang disebut   jumlah yang besar dari sukrosa dengan pertolongan enzim ekstra selulair yang disebut

Glucosyl transferase Glucosyl transferase..

(5)

Bagaimana sampai

Bagaimana sampai sukrosa sukrosa dapat menjadi penyebab dapat menjadi penyebab karies gigi telah karies gigi telah lama dapatlama dapat diungkapkan oleh Mäkinen pada tahun 1977 sebagai berikut: seperti telah dijelaskan di diungkapkan oleh Mäkinen pada tahun 1977 sebagai berikut: seperti telah dijelaskan di atas mikroba keriogenik 

atas mikroba keriogenik  StreptococcusStreptococcus yang berada dalam mulut, secara anaerobik yang berada dalam mulut, secara anaerobik  melalui

melalui enzim enzim yang yang diproduksinya mampu diproduksinya mampu mencerna mencerna atau atau menghidrolisis sukrosamenghidrolisis sukrosa menjadi glukosa

menjadi glukosa dan fruktosa. dan fruktosa. Dari hasil Dari hasil metabolisma metabolisma jenis gula jenis gula tersebut, terbentuklahtersebut, terbentuklah polimer rantai panjang dari glukosa yang disebut

polimer rantai panjang dari glukosa yang disebut dekstrandekstran atau polimer rantai panjangatau polimer rantai panjang dari

dari fruktosa fruktosa yang yang disebutdisebut levanslevans. Jenis polimer-polimer tersebut kemudian berkembang. Jenis polimer-polimer tersebut kemudian berkembang menjadi noda pada permukaan gigi. Noda-noda tersebut bersifat gel yang sangat lengket menjadi noda pada permukaan gigi. Noda-noda tersebut bersifat gel yang sangat lengket sekali.

sekali. Proses Proses pengeroposan gigi pengeroposan gigi sendiri sendiri disebabkan disebabkan oleh oleh pengaruh pengaruh asam asam laktat, yaitulaktat, yaitu produk hasil sampingan dari metabolisir fruktosa dan levans.

produk hasil sampingan dari metabolisir fruktosa dan levans.

Kebiasaan Makan dan Kerusakan Gigi Kebiasaan Makan dan Kerusakan Gigi

Sebenarnya susu sapi dalam bentuk susu formula yang belum ditambah gula pasir, Sebenarnya susu sapi dalam bentuk susu formula yang belum ditambah gula pasir, tidak bersifat kariogenik, tetapi malahan bersifat pelindung terhadap sukrosa serta jenis tidak bersifat kariogenik, tetapi malahan bersifat pelindung terhadap sukrosa serta jenis makanan lain yang bersifat kariogenik. Jenis makanan tersebut dikategorikan bersifat makanan lain yang bersifat kariogenik. Jenis makanan tersebut dikategorikan bersifat kariostatik. Disamping susu, ternyata keju juga bersifat kariostatik. Sayang sekali kariostatik. Disamping susu, ternyata keju juga bersifat kariostatik. Sayang sekali penjelasan yang gamblang mengenai bagaimana, melalui cara dan mekanisme apa, penjelasan yang gamblang mengenai bagaimana, melalui cara dan mekanisme apa, sehingga susu sapi dan keju mampu bersifat kariostatik masih belum dapat dinalarkan. sehingga susu sapi dan keju mampu bersifat kariostatik masih belum dapat dinalarkan. Salah satu teori yang menjelaskan hal itu adalah, kemungkinan tingginya kandungan Salah satu teori yang menjelaskan hal itu adalah, kemungkinan tingginya kandungan kalsium dan fosfat dalam produk-produk tersebut, sehingga mampu menekan proses kalsium dan fosfat dalam produk-produk tersebut, sehingga mampu menekan proses demineralisasi enamel gigi melalui sistem efek ion biasa. Kasein dalam susu dapat demineralisasi enamel gigi melalui sistem efek ion biasa. Kasein dalam susu dapat mengurangi daya kelarutan enamel gigi.

mengurangi daya kelarutan enamel gigi.

Di samping susu dan keju, beberapa biji-bijian yang tinggi kandungan phytatnya Di samping susu dan keju, beberapa biji-bijian yang tinggi kandungan phytatnya seperti kacang-kacangan juga bersifat kariostatik, mampu menghambat tumbuhnya seperti kacang-kacangan juga bersifat kariostatik, mampu menghambat tumbuhnya penyakit karies gigi. Tetapi phytat dapat mengganggu keseimbangan mineral dalam penyakit karies gigi. Tetapi phytat dapat mengganggu keseimbangan mineral dalam tubuh.

tubuh. Jadi Jadi tidak tidak bijaksana bijaksana menganjurkan menganjurkan makanan makanan yang yang tinggi tinggi kandungan kandungan phytatnyaphytatnya bagi makanan bayi. Sifat phytat tersebut kemungkinan besar disebabkan karena bagi makanan bayi. Sifat phytat tersebut kemungkinan besar disebabkan karena kandungan gugusan fosfatnya dalam molekul asam phytat.

kandungan gugusan fosfatnya dalam molekul asam phytat.

Bayi dan anak kecil ada yang dibiasakan "ngemut" dot susu botol atau botol yang Bayi dan anak kecil ada yang dibiasakan "ngemut" dot susu botol atau botol yang berisi air gula sambil tidur. Dengan demikian memungkinkan terjadinya laju penyedotan berisi air gula sambil tidur. Dengan demikian memungkinkan terjadinya laju penyedotan

(6)

isi botol lebih cepat dari laju penelanan, sehingga sering susu berada di dalam mulut isi botol lebih cepat dari laju penelanan, sehingga sering susu berada di dalam mulut terlalu lama. Dan akibatnya bayi-bayi yang dibiasakan melakukan praktek demikian, terlalu lama. Dan akibatnya bayi-bayi yang dibiasakan melakukan praktek demikian, akan mengalami karies gigi dan rusak gigi khususnya di bagian atas depan. Hal itu terjadi akan mengalami karies gigi dan rusak gigi khususnya di bagian atas depan. Hal itu terjadi karena disebabkan adanya kadar gula, khususnya sukrosa yang sering ditambahkan ke karena disebabkan adanya kadar gula, khususnya sukrosa yang sering ditambahkan ke dalam susu formula atau ke dalam air teh manis (dengan gula pasir). Dari penjelasan dalam susu formula atau ke dalam air teh manis (dengan gula pasir). Dari penjelasan tersebut susu formula atau formula lanjutan tanpa sukrosa memiliki banyak keuntungan tersebut susu formula atau formula lanjutan tanpa sukrosa memiliki banyak keuntungan dalam pencegahan karies gigi.

dalam pencegahan karies gigi.

Snack dan makanan jajanan yang dikonsumsi antar makan pagi, siang dan malam, Snack dan makanan jajanan yang dikonsumsi antar makan pagi, siang dan malam, ternyata bersifat kondusif terhadap terjadinya karies gigi. Hal itu disebabkan karena ternyata bersifat kondusif terhadap terjadinya karies gigi. Hal itu disebabkan karena kandungan karbohidratnya, khususnya kandungan gula sukrosanya dalam jenis makanan kandungan karbohidratnya, khususnya kandungan gula sukrosanya dalam jenis makanan tersebut.

tersebut. Contoh makanan Contoh makanan snack tersebut adalah snack tersebut adalah cookies, cakes, chewing gum, cookies, cakes, chewing gum, minumanminuman beverages, termasuk minuman terkarbonasi, permen dan snack lain yang tinggi beverages, termasuk minuman terkarbonasi, permen dan snack lain yang tinggi kandungan sukrosanya.

kandungan sukrosanya.

Pencegahan Karies Pencegahan Karies

Karena melarang makan snack sulit sekali, maka cara yang terbaik adalah Karena melarang makan snack sulit sekali, maka cara yang terbaik adalah menyediakan/memilih makanan snack yang rendah kandungan disacharida dan menyediakan/memilih makanan snack yang rendah kandungan disacharida dan monosacharidanya. Misalnya buah-buahan segar, sayuran, roti tawar, peanut butter, keju monosacharidanya. Misalnya buah-buahan segar, sayuran, roti tawar, peanut butter, keju dan lainnya.

dan lainnya. Seperti

Seperti telah telah disinggung disinggung di di atas, atas, bahwa bahwa sesungguhnya sesungguhnya faktor faktor yang yang menyebabkanmenyebabkan terjadinya

terjadinya karies karies adalah adalah adanya adanya makanan makanan yang yang mengandung mengandung gula gula pasir pasir atau atau sukrosasukrosa tinggi

tinggi dan dan kebetulan kebetulan tertinggal cukup tertinggal cukup lama lama pada pada gusi gusi dan dan gigi. Jadi gigi. Jadi bila bila seluruh seluruh gulagula sukrosa yang dikonsumsi langsung tertelan masuk ke dalam perut tanpa ada yang sukrosa yang dikonsumsi langsung tertelan masuk ke dalam perut tanpa ada yang tertinggal pada gigi, maka hal itu tidak akan menyebabkan penyebab karies gigi. Dengan tertinggal pada gigi, maka hal itu tidak akan menyebabkan penyebab karies gigi. Dengan demikian sebaiknya gigi harus segera dibersihkan misalnya dengan banyak minum air demikian sebaiknya gigi harus segera dibersihkan misalnya dengan banyak minum air putih, atau lebih baik lagi jika berkumur atau sikat gigi setelah makan permen, snack atau putih, atau lebih baik lagi jika berkumur atau sikat gigi setelah makan permen, snack atau kue-kue bergula lainnya.

kue-kue bergula lainnya.

0oo0 0oo0

Referensi

Dokumen terkait

Standar kompetensi lulusan ini menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, bahan ajar, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi

seseorang untuk bekerja dengan giat sehingga dapat mencapai hasil kerja yang1. optimal sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan perusahaan.” 3 Sedangkan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, penelitian ini bertujuan untuk:.. Menganalisis pengaruh penggunaan pembelajaran berbasis masalah pada konsep alat

126 Penentuan Koefisien Momen Inersia Benda Tegar Berbasis Arduino (Rustan, Linda handayani) Penentuan nilai k dapat dilakukan dengan menggunakan kalkulus melalui metode

Penelitian ini telah menghasilkan suatu desain pembelajaran dalam bentuk lintasan belajar ( learning trajectory ) dari bentuk informal ke bentuk formal pada

Menurut Hazberg (2002), bahwa karyawan termotivasi untuk bekerja disebabkan oleh 2(dua) faktor yaitu : 1) faktor intrinsik yaitu daya dorong yang timbul dari dalam diri

Karena PT Trakindo Utama ingin memberikan sesuatu yang baik disamping brosur yang telah ada namun media informasi komputer merupakan solusi yang baik agar dalam segi laya nan

AKOMODASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PADA MAHASISWA (Studi Kasus Akomodasi Komunikasi Antar Budaya pada Mahasiswa Aceh dan Nusa Tenggara Timur Program Pendidikan Profesi