1.
1. Kemampuan apa saja yg diperlukan seorang analisKemampuan apa saja yg diperlukan seorang analis 2.
2. Bila anda diminta untuk melakukan presentasi singkat tentang pengembangan SI ke user danBila anda diminta untuk melakukan presentasi singkat tentang pengembangan SI ke user dan manajemen, jelaskan topik apa yang perlu disampaikan
manajemen, jelaskan topik apa yang perlu disampaikan 3.
3. Buatlah daftar stakeholder dalam sistem informasi di lingkungan kerja anda. Klasifikasikan untukBuatlah daftar stakeholder dalam sistem informasi di lingkungan kerja anda. Klasifikasikan untuk masing2 stakeholder (pemilik, pengguna, desainer, pembangun dan analis sistem)
masing2 stakeholder (pemilik, pengguna, desainer, pembangun dan analis sistem) 4.
4. Jelaskan kegiatan apa saja yang harus dikerjakan ketika kita Jelaskan kegiatan apa saja yang harus dikerjakan ketika kita akan membangun suatu sistemakan membangun suatu sistem informasi. Bagaimana cara me
informasi. Bagaimana cara melakukannya?lakukannya?
Cari topik atau pembahasan tentang analisis dan perancangan sistem informasi (lebih dari 1 sumber). Cari topik atau pembahasan tentang analisis dan perancangan sistem informasi (lebih dari 1 sumber). Tuliskan sumbernya
Tuliskan sumbernya
Stake Holder dalam Sistem Informasi Stake Holder dalam Sistem Informasi Hanif Al Fatta M.kom
Hanif Al Fatta M.kom Abstraks
Abstraks
Dalam 2 dasawarsa terakhir komputer telah menjelma menjadi
Dalam 2 dasawarsa terakhir komputer telah menjelma menjadi industri raksasa di antaraindustri raksasa di antara jajaran industri-industri lain yang lebih tua. Si
jajaran industri-industri lain yang lebih tua. Sistem informasi sebagai salah satu bagian dstem informasi sebagai salah satu bagian dariari industri ini juga berkembang pesat. Permintaan akan produk Sistem informasi juga kian industri ini juga berkembang pesat. Permintaan akan produk Sistem informasi juga kian meningkat. Ada 3 pihak diibalik industri ini: pasar, produk/software Sistem Informasi dan meningkat. Ada 3 pihak diibalik industri ini: pasar, produk/software Sistem Informasi dan pemain (stake holder). Pada bab ini kita akan membahas pihak terakhir yaitu stake holder
pemain (stake holder). Pada bab ini kita akan membahas pihak terakhir yaitu stake holder dalamdalam dunia Sistem informasi, karena permintaan akan tenaga kerja
dunia Sistem informasi, karena permintaan akan tenaga kerja dibidang ini meningkat pesat didibidang ini meningkat pesat di tahun-tahun terakhir.
tahun-tahun terakhir.
Kata kunci : sistem informasi, stake holder, software Kata kunci : sistem informasi, stake holder, software Stake Holder
Stake Holder
Stake Holder adalah orang yang memiliki kepentingan tertentu pada suatu ke
Stake Holder adalah orang yang memiliki kepentingan tertentu pada suatu ke giatangiatan bisnis. Di dalam pengembangan sebuah sistem informasi whitten et al membagi stake bisnis. Di dalam pengembangan sebuah sistem informasi whitten et al membagi stake holder pada pengembangan sistem informasi menjadi :
holder pada pengembangan sistem informasi menjadi : nager SI
Pembagian ini didasarkan pada perbedaan karakteristik pekerjaan yang mereka Pembagian ini didasarkan pada perbedaan karakteristik pekerjaan yang mereka lakukan untuk menyelesaikan suatu proyek sistem informasi. Perbedaan ini bukan lakukan untuk menyelesaikan suatu proyek sistem informasi. Perbedaan ini bukan berarti salah satu memiliki peran yang lebih penting tetapi bersama-sama
berarti salah satu memiliki peran yang lebih penting tetapi bersama-sama salingsaling mendukung penyelesaian suatu proyek system informasi.
mendukung penyelesaian suatu proyek system informasi. Manager SI
Manager SI
Dalam suatu tim yang tangguh pasti dijumpai pemimpin yang berbakat. Untuk Tim Dalam suatu tim yang tangguh pasti dijumpai pemimpin yang berbakat. Untuk Tim pengembangan proyek sistem informasi manager sistem informasi merupakan pengembangan proyek sistem informasi manager sistem informasi merupakan pemimpin tim ini. Manager dalam departemen sistem informasi memiliki peranan pemimpin tim ini. Manager dalam departemen sistem informasi memiliki peranan secara langsung dalam proses pengembangan sistem jika organisasi yang
secara langsung dalam proses pengembangan sistem jika organisasi yang ditanganinya berskala kecil. Manager SI berperan dalam mengalokasikan dan ditanganinya berskala kecil. Manager SI berperan dalam mengalokasikan dan mengawasi proyek pengembangan sistem daripada terlibat langsung dalam proses mengawasi proyek pengembangan sistem daripada terlibat langsung dalam proses pengembangan sistem.
pengembangan sistem.
Pada departemen IT berskala besar ,
Pada departemen IT berskala besar , manager IT biasanya terbagi lagi menjadimanager IT biasanya terbagi lagi menjadi manager-manager dengan tanggung-jawab lebih spesifik, misalnya :
manager-manager dengan tanggung-jawab lebih spesifik, misalnya :
Information Officer dan berada dibawah president atau direktur perusahaan. Information Officer dan berada dibawah president atau direktur perusahaan.
-manager lain yang memimpin divisi-divisi pada departemen -manager lain yang memimpin divisi-divisi pada departemen ITIT misalnya manager pengembangan SI, Manager operasi ,manager programmer misalnya manager pengembangan SI, Manager operasi ,manager programmer SI dan lain-lain
SI dan lain-lain
Sebagai pemimpin, manager tidak harus terlibat langsung pada proses pembuatan Sebagai pemimpin, manager tidak harus terlibat langsung pada proses pembuatan sistem informasi. Untuk memonitor pekerjaan dari stake holder yang lain manager sistem informasi. Untuk memonitor pekerjaan dari stake holder yang lain manager
Pembagian ini didasarkan pada perbedaan karakteristik pekerjaan yang mereka Pembagian ini didasarkan pada perbedaan karakteristik pekerjaan yang mereka lakukan untuk menyelesaikan suatu proyek sistem informasi. Perbedaan ini bukan lakukan untuk menyelesaikan suatu proyek sistem informasi. Perbedaan ini bukan berarti salah satu memiliki peran yang lebih penting tetapi bersama-sama
berarti salah satu memiliki peran yang lebih penting tetapi bersama-sama salingsaling mendukung penyelesaian suatu proyek system informasi.
mendukung penyelesaian suatu proyek system informasi. Manager SI
Manager SI
Dalam suatu tim yang tangguh pasti dijumpai pemimpin yang berbakat. Untuk Tim Dalam suatu tim yang tangguh pasti dijumpai pemimpin yang berbakat. Untuk Tim pengembangan proyek sistem informasi manager sistem informasi merupakan pengembangan proyek sistem informasi manager sistem informasi merupakan pemimpin tim ini. Manager dalam departemen sistem informasi memiliki peranan pemimpin tim ini. Manager dalam departemen sistem informasi memiliki peranan secara langsung dalam proses pengembangan sistem jika organisasi yang
secara langsung dalam proses pengembangan sistem jika organisasi yang ditanganinya berskala kecil. Manager SI berperan dalam mengalokasikan dan ditanganinya berskala kecil. Manager SI berperan dalam mengalokasikan dan mengawasi proyek pengembangan sistem daripada terlibat langsung dalam proses mengawasi proyek pengembangan sistem daripada terlibat langsung dalam proses pengembangan sistem.
pengembangan sistem.
Pada departemen IT berskala besar ,
Pada departemen IT berskala besar , manager IT biasanya terbagi lagi menjadimanager IT biasanya terbagi lagi menjadi manager-manager dengan tanggung-jawab lebih spesifik, misalnya :
manager-manager dengan tanggung-jawab lebih spesifik, misalnya :
Information Officer dan berada dibawah president atau direktur perusahaan. Information Officer dan berada dibawah president atau direktur perusahaan.
-manager lain yang memimpin divisi-divisi pada departemen -manager lain yang memimpin divisi-divisi pada departemen ITIT misalnya manager pengembangan SI, Manager operasi ,manager programmer misalnya manager pengembangan SI, Manager operasi ,manager programmer SI dan lain-lain
SI dan lain-lain
Sebagai pemimpin, manager tidak harus terlibat langsung pada proses pembuatan Sebagai pemimpin, manager tidak harus terlibat langsung pada proses pembuatan sistem informasi. Untuk memonitor pekerjaan dari stake holder yang lain manager sistem informasi. Untuk memonitor pekerjaan dari stake holder yang lain manager
secara efektif berkomunikasi dengan stake holder yang lain melalui pemain kunci secara efektif berkomunikasi dengan stake holder yang lain melalui pemain kunci yaitu system analis.
yaitu system analis. System Analis System Analis
Sistem analis adalah profesi yang bagus untuk memulai karir dibidang IT. Pekerjaan Sistem analis adalah profesi yang bagus untuk memulai karir dibidang IT. Pekerjaan sebagai system analis menawarkan tantangan kerja yang dinamis dan variatif. Sistem sebagai system analis menawarkan tantangan kerja yang dinamis dan variatif. Sistem analis merupakan individu kunci dalam proses pengembangan
analis merupakan individu kunci dalam proses pengembangan sistem. Sistem analissistem. Sistem analis mempelajari masalah dan kebutuhan dari
mempelajari masalah dan kebutuhan dari organisasi untuk menentukan bagaimanaorganisasi untuk menentukan bagaimana orang, data, proses, komunikasi dan teknologi informasi dapat meningkatkan
orang, data, proses, komunikasi dan teknologi informasi dapat meningkatkan pencapaian bisnis. Seorang sistem analis juga merupakan orang yang paling pencapaian bisnis. Seorang sistem analis juga merupakan orang yang paling
bertanggung jawab pada proses analisis dan perancangan sistem informasi. Tugas bertanggung jawab pada proses analisis dan perancangan sistem informasi. Tugas utama dari seorang sistem analis adalah menentukan bentuk sistem yang akan utama dari seorang sistem analis adalah menentukan bentuk sistem yang akan dibangun nantinya. Keputusan ini tidak mudah kesalahan mene
dibangun nantinya. Keputusan ini tidak mudah kesalahan mene ntukan format sistemntukan format sistem yang akan dibangun akan berakibat pada gagalnya proyek yang dikerjakan. Oleh yang akan dibangun akan berakibat pada gagalnya proyek yang dikerjakan. Oleh sebab itu seorang sistem analis yang sukses harus memiliki dan dibekali dengan sebab itu seorang sistem analis yang sukses harus memiliki dan dibekali dengan beberapa keahlian spesifik seperti :
beberapa keahlian spesifik seperti : Keahlian analisis
Keahlian analisis
Keahlian analisis diperlukan untuk memahami organisasi yang memer
Keahlian analisis diperlukan untuk memahami organisasi yang memer lukan sistemlukan sistem informasi yang akan dibangun. Keahlian analisis digunakan untuk mem
informasi yang akan dibangun. Keahlian analisis digunakan untuk mem etakanetakan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan klien yang
permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan klien yang bisa diselesaikan denganbisa diselesaikan dengan sistem informasi dan yang tidak.
sistem informasi dan yang tidak. Kemampuan analisis juga diperlukan untukKemampuan analisis juga diperlukan untuk
memecahkan masalah yang telah ditemukan lagi menggunakan teknologi berbasis memecahkan masalah yang telah ditemukan lagi menggunakan teknologi berbasis komputer. Keseluruhan aktivitas ini akan sangat terbantu dengan memandang komputer. Keseluruhan aktivitas ini akan sangat terbantu dengan memandang organisasi sebagai suatu sistem. Dengan
organisasi sebagai suatu sistem. Dengan menganalisa komponen-komponennya makamenganalisa komponen-komponennya maka seorang sistem analis akan lebih mudah memahami keseluruhan proses bisnis yang seorang sistem analis akan lebih mudah memahami keseluruhan proses bisnis yang berjalan dan menemukan sub
Keahlian teknis Keahlian teknis
Tugas utama seorang analis adalah menentukan bentuk sistem terkomputerisasi Tugas utama seorang analis adalah menentukan bentuk sistem terkomputerisasi seperti apa yang dapat menyelesaikan masalah yang telah ditemukan pada seperti apa yang dapat menyelesaikan masalah yang telah ditemukan pada perusahaan atau organisasi klien. Karena permasalahan yang ditemukan harus perusahaan atau organisasi klien. Karena permasalahan yang ditemukan harus diselesaikan dengan teknologi computer maka
diselesaikan dengan teknologi computer maka keahlian teknis yang dibutuhkankeahlian teknis yang dibutuhkan adalah penguasaan teknologi software maupun hardware. Seorang sistem analis adalah penguasaan teknologi software maupun hardware. Seorang sistem analis dituntut untuk mengenal dan menguasai software maupun hardware terbaru, dituntut untuk mengenal dan menguasai software maupun hardware terbaru, mengetahui keunggulan maupun batasan dari t
mengetahui keunggulan maupun batasan dari t eknologi-teknologi tersebut. Hal inieknologi-teknologi tersebut. Hal ini akan sangat membantu analis dalam memilih teknologi yang tepat untuk keperluan akan sangat membantu analis dalam memilih teknologi yang tepat untuk keperluan klien yang sangat spesifik. Keahlian
klien yang sangat spesifik. Keahlian teknis bias diperoleh dari pendidikan formal,teknis bias diperoleh dari pendidikan formal, pelatihan khusus maupun jam terbang yang panjang dalam mengembangkan proyek pelatihan khusus maupun jam terbang yang panjang dalam mengembangkan proyek Sistem Informasi.
Sistem Informasi. Keahlian Managerial Keahlian Managerial
Salah satu tugas sistem analis adalah menjadi tangan kanan Manager Sistem I
Salah satu tugas sistem analis adalah menjadi tangan kanan Manager Sistem I nformasinformasi dalam mengatur sumber daya proyek dalam skala kecil. Sistem analis bertanggung dalam mengatur sumber daya proyek dalam skala kecil. Sistem analis bertanggung jawab mengatur sumber daya yang di bawah kendalinya seperti programmer da jawab mengatur sumber daya yang di bawah kendalinya seperti programmer dann
teknisi. Pengalokasian tugas yang tepat sangat berpengaruh pada cepat lambatnya teknisi. Pengalokasian tugas yang tepat sangat berpengaruh pada cepat lambatnya penyelesaian proyek . Sistem analis juga harus mampu memprediksi resiko dan penyelesaian proyek . Sistem analis juga harus mampu memprediksi resiko dan perubahan factor-faktor eksternal seperti kenaikan harga hardware,
perubahan factor-faktor eksternal seperti kenaikan harga hardware, perubahanperubahan kebutuhan klien, munculnya produk pesaing dan
kebutuhan klien, munculnya produk pesaing dan lain-lain.lain-lain. Interpersonal skills
Interpersonal skills
Sistem analis adalah pihak yang berkomunikasi aktif keluar dengan klien maupun ke Sistem analis adalah pihak yang berkomunikasi aktif keluar dengan klien maupun ke dalam dengan stake holder yang lain. Keahlian berkomunikasi sangat diperlukan dalam dengan stake holder yang lain. Keahlian berkomunikasi sangat diperlukan untuk menjaring informasi yang akurat tentang masalah yang ada pada
untuk menjaring informasi yang akurat tentang masalah yang ada pada klien.klien.
Kadang-kadang ada beberapa jenis klien yang tertutup atau kurang memahani proses Kadang-kadang ada beberapa jenis klien yang tertutup atau kurang memahani proses
bisnisnya sendiri. Disinilah kemampuan berkomunikasi dari sistem analis sangat bisnisnya sendiri. Disinilah kemampuan berkomunikasi dari sistem analis sangat menentukan keberhasilan identifikasi masalah. Komunikasi juga diperlukan untuk menentukan keberhasilan identifikasi masalah. Komunikasi juga diperlukan untuk mempresentasikan pekerjaan dari analis maupun stake holder yang lain yang perlu mempresentasikan pekerjaan dari analis maupun stake holder yang lain yang perlu diketahui oleh user. Komunikasi juga
diketahui oleh user. Komunikasi juga diperlukan untuk koordinasi dan instruksidiperlukan untuk koordinasi dan instruksi dengan stakeholder yang lain. Dengan menjalin komunikasi secara efektif dengan dengan stakeholder yang lain. Dengan menjalin komunikasi secara efektif dengan stake holder yang lain, perkembangan proyek selalu dapat diketahui, stake holder yang lain, perkembangan proyek selalu dapat diketahui, perubahan-perubahan terbaru bisa dimonitor
perubahan terbaru bisa dimonitor dan direspons.dan direspons.
Adapun hal-hal tanggung jawab dari seorang sistem analis meliputi : Adapun hal-hal tanggung jawab dari seorang sistem analis meliputi : 1. Pengambilan data yang efektif dari sumber bisnis
1. Pengambilan data yang efektif dari sumber bisnis 2. Aliran data menuju ke komputer
2. Aliran data menuju ke komputer
3. Pemrosesan dan penyimpanan data dengan komputer 3. Pemrosesan dan penyimpanan data dengan komputer
4. Aliran dari informasi yang berguna kembali ke proses bisnis dan 4. Aliran dari informasi yang berguna kembali ke proses bisnis dan penggunanya
penggunanya
Gambar 1 Posisi sistem analis di antara stack holder yang lain Gambar 1 Posisi sistem analis di antara stack holder yang lain Programmer
Programmer
Individu yang menjadi personil kunci dan menja
Individu yang menjadi personil kunci dan menjalankan “dirty work” dalamlankan “dirty work” dalam pengembangan proyek sistem informasi adalah programmer. Tugas utama dari pengembangan proyek sistem informasi adalah programmer. Tugas utama dari
Programmer adalah mengubah Spesifikasi sistem yang diberikan oleh sistem analis ke Programmer adalah mengubah Spesifikasi sistem yang diberikan oleh sistem analis ke dalam instruksi yang bisa dijalankan oleh komputer. Langkah mngubah ke dalam dalam instruksi yang bisa dijalankan oleh komputer. Langkah mngubah ke dalam kode yang bisa dijalankan komputer ini disebut coding. Coding merupakan pekerjaan kode yang bisa dijalankan komputer ini disebut coding. Coding merupakan pekerjaan yang membutuhkan waktu dan ketelitian yang besar. Porsi waktu terbesar
yang membutuhkan waktu dan ketelitian yang besar. Porsi waktu terbesar daridari pengembangan sistem biasanya dihabiskan disini. Deadline yang pendek
pengembangan sistem biasanya dihabiskan disini. Deadline yang pendek dan jamdan jam kerja yang ketat merupakan tantangan ter
kerja yang ketat merupakan tantangan ter sendiri untuk programmer. Untuksendiri untuk programmer. Untuk
mempermudah pekerjaan programmer, biasanya programmer memanfaatkan code mempermudah pekerjaan programmer, biasanya programmer memanfaatkan code generator. Code generator mer
Aided Software Engineering). Code generator telah dikembangkan untuk
menghasilkan kode dari spesifikasi yang telah dibuat, menghemat waktu dan biaya. Tujuan dari penggunaan CASE (Computer Aided Software Engineering) adalah untuk menyediakan beberapa code generator yang secara otomatis menghasilkan 90% atau lebih dari spesifikasi sistem normal yang diberikan oleh programmer secara normal. Dengan teknik ini diharapkan pekerjaan programmer bisa lebih ringan.
Business manager
Kelompok lain dalam pengembangan sistem adalah manajer bisnis misalnya kepala bagian atau kepala departemen atau eksekutif perusahaan. Manajer-manajer ini penting karena mereka memiliki kekuatan pendanaan pengembangan sistem dan mengalokasikan sumber daya yang diperlukan untuk keberhasilan proyek.
Teknisi lainnya
Masih banyak lagi teknisi lain yang terlibat dalam pengembangan sistem. Salah satunya adalah database administrator. Untuk perusahaan besar dengan skala data yang besar, data didalam database harus dijamin terorganisasi dengan baik, sehingga ketika aplikasi lain memerlukan transfer data dari database, bisa dilayani dengan cepat. Database administrator juga bertanggungjawab pada keamanan data baik dari serangan virus maupun pihak luar yang tidak punya hak akses untuk melihat dan mengubah data. Teknisi lainnya adalah teknisi jaringan dan teknisi hardware. Perangkat lunak tidak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan hardware yang bekerja dengan baik. Transfer data juga t idak bisa dilakukan jika media media transfernya mengalami permasalahan. Untuk itu perlu personil khusus yang ditugaskan merawat hardware maupun infrastruktur jaringannya.
_________________________________________________________ Kesimpulan
_________________________________________________________
a. Perkembangan dalam bisnis sistem informasi membuka peluang karir baru sebagai professional pada perusahaan-perusahaaan IT.
b. Beberapa profesi yang bisa ditekuni sebagai karir antara lain : Manager Sistem Informasi, Sistem Analis, Programmer, Database Administrator, Network
Engineer dan Hardware Support. Daftar Pustaka
Al fatta, Hanif, 2007, Analisis dan perancangan system informasi untuk keunggulan perusahaan dan organisasi kelas dunia, Andi offset – STMIK
ANALISIS & PERANCANGAN
SISTEM INFORMASI
Mata Kuliah ini disajikan pada LPLK STEKOMINDO (Sains Teknolo gi Komunikasi dan
Komputer Indonesia). bagi mahasiswa-mahasiswi yang ingin men-download materi
diperkenankan, dan diharapkan memberikan komentar yang konstruktif demi kemajuan
perkuliahan.
Analisis Biaya MAnfaat
Teknik Pengumpulan Data
ANALIS & ANALISIS SISTEM 1. ANALIS SISTEM
Analis sistem (systems analyst) adalah orang yang menganalisis sistem (mempelajari
masalah-masalah yang timbul dan menentukan kebutuhankebutuhan pemakai sistem ) untuk
mengidentifikasikan pemecahan yang beralasan. Sebutan lain dari seprang analis sistem adalah
analis informasi.
1.1 Fugsi Analis
Adapun fungsi analis sistem adalah sebagai berikut.
2)
Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan
pemakai
3)
Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat
4)
Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya.
Fungsi analis sistem dapat dirinci lagi kedalam tugas-tugas teknis da n umum.
1.1.1 Tugas-tugas umum analis sistem
Tugas-tugas umum analis sistem adalah sebagai berikut.
1)
Mengumpulkan dan menganalisis dokumen-dokumen, file-file, formulirformulir yang
berkaitan dengan sistem yang berjalan.
2)
Menyusun laporan dan sistem yang berjalan yang secara garis besar berisikan informasi
mengenai kekurangan-kekurangan dan selanjutnya memberikan laporan tersebut secara lisan
kepaa pemakai
3)
Merancang suatu sistem perbaikan dan mengidentifikasikan aplikasiaplikasi untuk
penerannya pada komputer
4)
Menganalisis dan menyusun biaya-biaya yang diperlukan dan manfaat yang akan diperoleh
dari sistem yang baru.
5) Mengawasi kegiatan dalam penerapan sistem yang baru.
1.1.2 Tugas-tugas Teknis Analis Sistem
Adapun tugas-tugas teknis analis sistem adalah sebagai berikut.
1)
Menyusun beban kerja yang akan dikerjakan oleh team dalam menerapkan sistem yang
baru
2)
Menyusun prosedur untuk mengawasi penerapan sistem yang baru
3)
Menyusun data flow diagram, diagram alir sistem dan diagram alir informasi yang akan
digunakan sebagai pedoman dalam merancang sistem sera terinci
4)
Merancang cara yang terbaik untuk pengawasan terhadap data terutama terhadap data-data
yang bersifat sangat penting dan rahasia
5)
Menyusun file-file yang digunakan dalam penerapan secara efektif dan efisien
6)
Merancang bentuk input dan output yang akan digunakan pada sistem yang baru
7) Menyusun dokumentasi dari semua kegiatan yang dilakukan analis sistem dalam merancang
sistem yang baru.
1.2 Pribadi Analis Sistem
Seorang analis sistem selain dituntut dengan tugas-tugas yan g sangat berat juga dituntut
kepribadian yang cukup balk. Beberapa sifat yang harus dimilki oleh seorang analis sistem
adalah sebagai berikut.
1) Mampu bekerja sama dengan orang lain.
2) Mempunyai kemampuan komunikasi yang balk dengan semua pihak yang terlibat dalam
pengembangan sistem
3) Bersikap dewasa dalam artian mampu mengendalikan emosi dan bersikap terbuka untuk
menerima kritik dan saran
4) Bersikap sopan santun kepada komunitas yang ada dalam organisasi pemakai sistem
5) Mempunyai pendirian dalam menyampaikan segala saran-saran yang terbaik untuk
memecahkan masalah yang ada pada pemakai
6)
Bersikap tegas menyampaikan saran-saran terhadap sistem yang akan dikerjakan
7)
Bertindak secara metodik dalam menjalankan tugas-tugasnya. Bertindak secara metodik
adalah bertindak sesuai dengan langkah-langkah kegiatan yang sudah ditentukan
8)
Bersifat akurat dalam menghitung perkiraan biaya, keuntungan dan jadual penerapan
sistem yang baru.
9)
Bersifat kreatif dalam menciptakan pemecahan masalah yang terbaik dan tepat.
Ujian : Take Home
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Waktu Penyerahan : 26 September 2012
Waktu Upload : 25 September 2012
Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc.
Jelaskan dan berikan contoh langkah-langkah yang diperlukan dalam siklus
pengembangan suatu sistem informasi untuk membangun dan mengimplementasikan sistem
informasi bisnis di suatu perusahaan. Jelaskan pula bagaimana prototyping dapat digunakan
sebagai suatu teknik yang efektif untuk meningkatkan proses pembangunan sistem bagi end
users (pengguna sistem informasi) dan bagi IT specialists (para spesialis sistem informasi).
Jawaban:
Sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk
mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses
transf ormasi yang teratur (O’Brien, 2005). Sedangkan informasi adalah data yang telah diubah
men jadi konteks yang berarti dan bergun a bagi para pemakai akhir tertentu (O’Brien, 2005).
Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan
sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.
Mengapa Suatu Sistem Perlu Pengembangan 1. Adanya permasalahan-permasalahann berupa:
Adanya permasalahan pada sistem yang lama yang menyebabkan sistem tersebut tidak
dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.
Adanya pertumbuhan organisasi yang menyebabkan kebutuhan informasi yang semakin
luas, peningkatan jumlah data yang harus diolah semakin meningkat, perubahan prinsip
akuntansi yang baru menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru, karena sistem
yang lama tidak efektif lagi dan tidak dapat memenuhi lagi semua kebutuhan informasi
yang dibutuhkan manajemen.
2. Untuk meraih peluang dan kesempatan
Dalam keadaan persaingan pasar yang ketat, kecepatan informasi atau efisiensi waktu sangat
menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana yang telah disusun untuk meraih
kesempatan-kesempatan dan peluang-peluang pasar, sehingga teknologi informasi perlu
digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi agar dapat mendukung proses
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen.
3. Adanya instruksi dari pimpinan atau adanya peraturan pemerintah
Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi-instruksi dari atas
pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti misalnya peraturan pemerintah
Langkah-Langkah Siklus Pengembangan Sistem
Bila dalam operasi sistem yang sudah dikembangkan terdapat masalah yang tidak dapat
diatasi dalam tahap pemeliharaan sistem, maka sistem tersebut memerlukan pengembangan.
Untuk mengembangankan suatu sistem terdapat 6 langkah yang perlu dilaksanakan, berikut
langkah-langkah pengembangkan sistem:
1. Perencanaan Sistem
Dalam fase perencanaan sistem :
Dibentuk suatu struktur kerja strategis yang luas dan pandangan sistem informasi baru
yang jelas yang akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan pemakai informasi.
Proyek sistem dievaluasi dan dipisahkan berdasarkan prioritasnya. Proyek dengan
prioritas tertinggi akan dipilih untuk pengembangan.
Sumber daya baru direncanakan untuk, dan dana disediakan untuk mendukung
pengembangan sistem.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam perencanaan sebuah system:
faktor-faktor kelayakan yang berkaitan dengan kemungkinan berhasilnya sistem
informasi yang dikembangkan dan digunakan,
faktor-faktor strategis yang berkaitan dengan pendukung sistem informasi dari sasaran
bisnis dipertimbangkan untuk setiap proyek yang diusulkan. Nilai-nilai yang dihasilkan
dievaluasi untuk menentukan proyek sistem mana yang akan menerima prioritas yang
tertinggi.
Dalam perencaan, terdapat beberapa kriteria-kriteria kelayakan yang harus
dipenuhi/diperhatikan, berikut kriteria-kriteria kelayakan:
Kelayakan teknis: untuk melihat apakah sistem yang diusulkan dapat dikembangkan dan
diimplementasikan dengan menggunakan teknologi yang ada atau apakah teknologi yang
baru dibutuhkan.
Kelayakan ekonomis: untuk melihat apakah dana yang tersedia cukup untuk mendukung
estimasi biaya untuk sistem yang diusulkan.
Kelayakan legal: untuk melihat apakah ada konflik antara sistem yang sedang
dipertimbangkan dengan kemampuan perusahaan untuk melaksanakan kewajibannya
secara legal.
Kelayakan operasional: untuk melihat apakah prosedur dan keahlian pegawai yang ada
cukup untuk mengoperasikan sistem yang diusulkan atau apakah diperlukan
penambahan/pengurangan prosedur dan keahlian.
Kelayakan rencana: berarti bahwa sistem yang diusulkan harus telah beroperasi dalam
waktu yang telah ditetapkan. Selain layak, proyek sistem yang diusulkan harus
mendukung faktor-faktor strategis,seperti
Produktivitas: mengukur jumlah output yang dihasilkan oleh input yang tersedia. Tujuan
produktivitas adalah mengurangi atau menghilangkan biaya tambahan yang tidak berarti.
Produktivitas ini dapat diukur dengan rasio antara biaya yang dikeluarkan dengan jumlah
unit yang dihasilkan.
Diferensiasi: mengukur bagaimana suatu perusahaan dapat menawarkan produk atau
Diferensiasi dapat dicapai dengan meningkatkan kualitas, variasi, penanganan khusus,
pelayanan yang lebih cepat, dan biaya yang lebih rendah.
Manajemen: melihat bagaimana sistem informasi menyediakan informasi untuk
menolong manajer dalam merencanakan, mengendalikan dan membuat keputusan.
Manajemen ini dapat dilihat dengan adanya laporanlaporan tentang efisiensi
produktivitas setiap hari.
2. Analisis Sistem
Dalam fase analisis sistem:
Dilakukan proses penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan hubungan
timbal- balik yang terkait dalam pengembangan sistem; definisi masalah, tujuan, kebutuhan,
prioritas dan kendala-kendala sistem; ditambah identifikasi biaya, keuntungan dan
estimasi jadwal untuk solusi yang berpotensi.
Fase analisis sistem adalah fase profesional sistem melakukan kegiatan analisis sistem.
Laporan yang dihasilkan menyediakan suatu landasan untuk membentuk suatu tim
proyek sistem dan memulai fase analisis sistem.
Tim proyek sistem memperoleh pengertian yang lebih jelas tentang alasan untuk
mengembangkan suatu sistem baru.
Ruang lingkup analisis sistem ditentukan pada fase ini. Profesional sistem mewawancarai
calon pemakai dan bekerja dengan pemakai yang bersangkutan untuk mencari
penyelesaian masalah dan menentukan kebutuhan pemakai.
Beberapa aspek sistem yang sedang dikembangkan mungkin tidak diketahui secara penuh
pada fase ini, jadi asumsi kritis dibuat untuk memungkinkan berlanjutnya siklus hidup
pengembangan sistem.
Pada akhir fase analisis sistem, laporan analisis sistem disiapkan. Laporan ini berisi
penemuan-penemuan dan rekomendasi. Bila laporan ini disetujui, tim proyek sistem siap
untuk memulai fase perancangan sistem secara umum. Bila laporan tidak disetujui, tim
proyek sistem harus menjalankan analisis tambahan sampai semua peserta setuju.
3. Perancangan Sistem secara Umum/Konseptual
Dalam fase perancangan sistem:
Harus berguna, mudah dipahami dan mudah digunakan
Harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan
Harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan transaksi, pelaporan
manajemen dan mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, termasuk
tugas-tugas yang lainnya yang tidak dilakukan oleh komputer
Harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masingmasing
komponen dari sistem informasi yang meliputi data dan informasi, simponan data,
metode-metode, prosedur-prosedur, orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak dan
pengendalian intern.
Akhir fase perancangan sistem secara umum menyediakan point utama untuk keputusan
investasi. Oleh sebab itu dalam fase evaluasi dan seleksi sistem ini nilai kualitas sistem dan
biaya/keuntungan dari laporan dengan proyek sistem dinilai secara hati-hati dan diuraikan dalam
laporan evaluasi dan seleksi sistem. Jika tak satupun altenatif perancangan konseptual yang
dihasilkan pada fase perancangan sistem secara umum terbukti dapat dibenarkan, maka semua
altenatif akan dibuang. Biasanya, beberapa alternatif harus terbukti dapat dibenarkan, dan salah
satunya dengan nilai tertinggi dipilih untuk pekerjaan akhir. Bila satu alternatif perancangan
sudah dipilih, maka akan dibuatkan rekomendasi untuk sistem ini dan dibuatkan jadwal untuk
perancangan detailnya.
5. Fase Perancangan Sistem secara Detail/Fungsional
Fase perancangan sistem secara detail menyediakan spesifikasi untuk perancangan secara
konseptual. Pada fase ini semua komponen dirancang dan dijelaskan secara detail. Perencanaan
output (layout) dirancang untuk semua layar, form-form tertentu dan laporan-laporan yang
dicetak. Semua output dan input direview dan disetujui oleh pemakai dan didokumentasikan.
Semua input ditentukan dan format input baik untuk layar dan form-form biasa direview dan
disetujui oleh pemakai dan didokumentasikan. Prosedur ditulis untuk membimbing pemakai dan
pesonel operasi agar dapat bekerja dengan sistem yang sedang dikembangkan. Kendali-kendali
yang dibutuhkan untuk melindungi sistem baru dari macam-macam ancaman dan error
ditentukan.
Laporan ini akan berisis semua spesifikasi untuk masing-masing rancangan sistem yang
terintegrasi menjadi satu kesatuan. Laporan ini dapat juga dijadikan sebagai buku pedoman yang
lengkap untuk merancang, membuat kode dan menguji system, instalasi peralatan, pelatihan, dan
tugas-tugas implementasi lainnya.
Tujuan dilakukannya review secara menyeluruh ini adalah untuk menemukan error dan
kekurangan rancangan sebelum implementasi dimulai. Jika error dan kekurangan atau sesuatu
yang hilang ditemukan sebelum implementasi sistem, sumber daya yang bernilai dapat
diselamatkan dan kesalahan yang tidak diinginkan terhindari. Setelah semua review secara
menyeluruh selesai dilaksanakan, perubahan-perubahan dibuat dan pemakai dan manajer sistem
menandatangani laporan perancangan secara detail.
6. Implementasi Sistem dan Pemeliharaan Sistem
Pada fase implementasi sistem dan pemeliharaan sistem:
sistem siap untuk dibuat dan diinstalasi.
Sejumlah tugas harus dikoordinasi dan dilaksanakan untuk implementasi sistem baru.
laporan implementasi yang dibuat pada fase ini ada dua bagian, yaitu rencana
implementasi dalam bentuk Gant Chart atau Program and Evaluation Review Technique
(PERT) Chart dan penjadwalan proyek dan teknik manajemen. Bagian kedua adalah
laporan yang menerangkan tugas penting untuk melaksanakan implementasi sistem,
seperti :
o
Persiapan lokasi peletakkan sistem
oInstalasi peralatan yang digunakan
oPengujian Sistem
o
Pelatihan untuk para pemakai sistem
oPersiapan dokumentasi
Metodologi Pengembangan Sistem
Metode adalah suatu cara, teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. Metodologi
Pengembangan sistem berarti metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan,
aturan-aturan dan kerangka pemikiran yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem
informasi.
Klasifikasi dari metodologi :
1. Functional decomposition methodologies
Metodologi ini menekankan pada pemecahan dari sistem ke dalam subsistem-subsistem yang
lebih kecil, sehingga akan lebih mudah untuk dipahami, dirancang dan ditetapkan. Yang
termasuk dalam kelompok metodologi ini adalah :
HIPO ( Hierarchy plus Input Process Output )
Stepwise Refinement (SR) atau Iterative Stepwise Refinement (ISR)
Information Hiding
2. Data Oriented Methodologies
Metodologi ini menekankan pada karakteristik dari data yang akan diproses. Dikelompokkan ke
dalam dua kelas, yaitu :
1. Data flow oriented methodologies, sistem secara logika dapat digambarkan secara logika
dari arus data dan hubungan antar fungsinya di dalam modul-modul di sistem. Yang
termasuk dalam metodologi ini adalah :
SADT (Structured Analysis and Design Techniques)
Composite Design
SSAD (Structured System Analysis and Design)
1. b.
Data Structured oriented methodologies, Metodologi ini menekankan struktur dari
input dan output di system,yang termasuk dalam metodologi ini adalah :
JSD (Jackson’s System Development)
W/O (Warnier/Orr)
Yang termasuk dalam metodologi ini adalah :
ISDOS ( Information System Design dan Optimization System), merupakan perangkat
lunak yang dikembangkan di University of Michigan. Kegunaan dari ISDOS adalah
mengotomatisasi proses pengembangan sistem informasi. ISDOS mempunyai dua
komponen, yaitu :
1. PSL ( Program Statement Language), merupakan komponen utama dari ISDOS, yaitu
suatu bahasa untuk mencatat kebutuhan pemakai dalam bentuk machine readable form.
PSL dirancang sehingga output yang dihasilkannya dapat dianalisis oleh PSA.
2. PSA ( Program Statement Analyzer ) merupakan paket perangkat lunak yang mirip dengan
kamus data (data dictionary) dan digunakan untuk mengecek data yang dimasukkan,
disimpan, dianalisis dan yang dihasilkan sebagai output laporan.
Prototyping
Prototyping adalah salah satu metode siklus hidup sistem yang didasarkan pada
konsep model bekerja. Prototyping adalah bentuk dasar atau model awal dari suatu sistem atau
bagian dari suatu sistem. Prototyping adalah proses pengembangan model awal tersebut untuk
digunakan terlebih dahulu dan ditingkatkan terus menerus sampai didapatkan sistem yang utuh,
artinya sistem akan dikembangkan lebih cepat daripada metode tradisional dan biayanya menjadi
lebih rendah. Tujuan dari Prototyping ialah untuk memperkecil resiko rekayasa-ulang proses
bisnis. Bila tidak mungkin dibuat prototipe-nya, maka dengan inovasi bertahap, sedemikian rupa
sehingga manajemen dapat memimpin melalui serangkaian perubahan yang layak. Prototype
dapat memberikan ide bagi pembuat dan pemakai potensial tentang cara sistem berfungsi dalam
bentuk lengkapnya.
Terdapat dua macam prototype, yaitu:
1. Prototype yang akan dikembangkan menjadi system operasional, bentuk ini sering
disebut sebagai evolutionary protoyipe.
2. Prototype yang hanya akan menjadi cetak biru (blue print) dari system yang
dikembangkan, bentuk ini sering disebut sebagai throwaway prototype.
Manfaat digunakannya prototype adalah membuat pengembang sistem dan pemakai mempunyai
ide tentang bagaimana bentuk akhir dari sistem akan bekerja. Adapun kegiatan menghasilkan
prototype disebut juga dengan prototyping.
1. Tahap proses pembuatan prototype pertama (evolutionary prototype):
1. Tentukan kebutuhan. Tentukan apa kebutuhan user . Analis sistem mewawancarai
user untuk mendapatkan ide tentang apa yang diinginkan oleh user dari sistem
yang akan dikembangkan.
2. Membuat prototype, pada tahap ini analis sistem bekerja sama dengan ahli
computer yang lain, dengan memanfaatkan satu atau beberapa alat bantu untuk
pembuatan dan pengembangan prototype.
3. Evaluasi, pada tahap ini analis sistem memperkenalkan prototype kepada user ,
menuntun user untuk mengenali karakteristik dari prototype. Dari kesempatan uji
coba ini, user akan memberikan pendapatnya pada analis sistem. Kalau prototype
diterima dilanjutkan ke tahap 4. Kalau ada perbaikan maka langkah berikutnya
adalah mengulangi tahap1, 2 dan 3 dengan pengertian yang lebih baik tentang
apa yang diinginkan oleh user .
4. Gunakan Prototype. Prototype menjadi sistem yang operasional.
5. Tahap-tahap proses pembuatan prototype tipe kedua (throwaway prototype)
1. Tentukan kebutuhan. Tentukan apa kebutuhan user . Analis sistem
mewawancarai user untuk mendapatkan ide tentang apa yang diinginkan
oleh user dari sistem yang akan dikembangkan.
2. Buat prototype. Analis sistem bekerja sama dengan ahli computer yang
lain, dengan memanfaatkan satu atau beberapa alat bantu untuk pembuatan
prototype, mengembangkan prototype.
3. Evaluasi. Analis sistem memperkenalkan prototype kepada user ,
menuntun user untuk mengenali karakteristik dari prototype. Dari
kesempatan uji coba ini, user akan memberikan pendapatnya pada analis
sistem. Kalau prototype diterima dilanjutkan ketahap 4. Kalau ada
perbaikan maka langkah berikutnya adalah mengulangi tahap1, 2 dan 3
dengan pengertian yang lebih baik tentang apa yang diinginkan oleh user .
4. Program sistem. Pemrogram memanfaatkan prototype sebagai pedoman
untuk mengembangkan sistem yang operasional.
Persamaan dan perbedaan dari dua prototype tersebut adalah :
Pada tipe pertama, prototype yang dibuat akan menjadi sistem operasional. Artinya
prototype dikembangkan sesuai dengan karakteristik dan bentuk akhir dari produk yang
diinginkan.
Pada tipe kedua, prototype yang dibuat hanya akan memperlihatkan perkiraan bentuk
sistemnya saja, tidak berisi komponen-komponen penting lainnya.
Manfaat dilakukanya prototyping:
Terjadi komunikasi antara user dengan pengembang sistem, sehingga Analis sistem dapat
bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan user
Peningkatan peran user pada pengembangan sistem
Sistem dapat dikembangkan lebih cepat
Tahap implementasi menjadi lebih mudah, karena user sudah mengenali apa yang dapat
dihasilkan oleh sistem yang dikembangkan.
Ciri-ciri prototype yang baik adalah :
Beresiko tinggi. Problemnya tidak terstruktur dengan baik, perubahan-perubahan sering
terjadi sepanjang waktu, dan kebutuhan datanya tidak tentu.
Dialog User – Komputer. Tampilan layar sebagai sarana interaksi antara user dengan
Banyak User. Kesepakatan untuk rancangan rinci sulit diperoleh tanpa ebuah bentuk yang
dapat diperlihatkan kepada user.
Ingin cepat selesai. User ingin segera melihat bagimana sistem bekerja
Singkat. Sistem hanya dipakai untuk jangka waktu yang singkat saja.
Inovatif. Sistem adalah sesuatu yang sangat inovatif, me-manfaatkan teknologi perangkat
keras maupun perangkat lunak yang canggih (terbaru).
Berubah-ubah. Sistem memahami apa yang diinginkan oleh user Aplikasi yang tidak
mempunyai cirri-ciri seperti diatas, umumnya dapat dikembangkan dengan Daur Hidup
Pengangmabnag Sistem Tradisional (klasik).
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa prototyping dapat menjadi suatu teknik yang
baik dalam memperbaiki suatu sistem yang akan di implementasikan. Manfaatnya bagi end user
ialah, end user akan menikmati hasil akhir atau dengan kata lain suatu sistem yang sudah
diperbaharui, sehingga kemungkinan untuk terjadinya masalah sangat kecil, karena sistem akhir
merupakan hasil-hasil perbaikan dari prototype. Sedangkan untuk IT spesialis dapat membantu
mereka dalam pekerjaan mereka sebagai IT spesialis.
DAFTAR PUSTAKA
http://cantony.wordpress.com/category/it/
http://studied-wall.blogspot.com/2012/04/sistem-informasi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Protoyping_perangkat_lunak
O’Brien JA, Marakas G. 2005. Management Information sistem. Ninth edition. Boston: Mc
Graw Hill, Inc
http://umarmansyuri.wordpress.com/category/rekayasa-software/
http://yuliagroups.wordpress.com/pengertian-prototype/
This entry was posted by adytia48 on September 25, 2012 at 1:42 pm, and is filed under
Uncategorized. Follow any responses to this post through RSS 2.0. You can leave a response or
trackback from your own site.
MAKALAH
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI HASIL BELAJAR MAHASISWA ONLINE PADA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SERANG RAYA (UNSERA)
DISUSUN OLEH : NAMA : HARSITI NIM : 332208665
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INFORMASI BENARIF INDONESIA 2009
2
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas Rahmat, Taufiq, dan Hidayah serta InayahNya, Makalah dengan Judul : ”Analisa dan Perancanga Sistem Informasi Hasil Belajar MAhasiswa pada Fakultas Teknologi Informasi
UNSERA” ini dapat diselesaikan oleh penulis. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu persyarataan dalam mendapatkan nilai matakuliah Change Manajemen IT pada Program Pasca Sarjana Magister Komputer Sekolah Tinggi Teknologi Informasi (STTI) Benarif Indonesia.
Makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai
pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggitingginya kepada :
1. Bapak Dr. Wiweka, MT., selaku Dosen Matakuliah Change Manajement IT pada Program Magister Komputer Sekolah Tinggi Teknologi
Informasi Benarif Indonesia, yang telah memberikan banyak pengetahuan mengenai Manajemen IT.
2. Rekanrekan Mahasiswa Program Magister Komputer Angkatan 33 Kelas Cilegon yang telah memberkan dorongan untuk dapat
menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.
Semoga Allah SWT berkenan memberikan balasan yang sesuai
dengan budi baik yang telah mereka berikan. Penulis berharap semoga Makalah ini bermanfaat bagi pengembangan pendidikan, terutama di bidang Teknologi Informasi.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb Serang, 26 Mei 2009 Penulis, Harsiti 3 ABSTRAKSI
Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa di dalam dunia pendidikan
merupakan salah satu faktor yang sangat penting, karena dengan adanya penilaian hasil belajar, maka akan terlihat dengan jelas tingkat
keberhasilan suatu penyelenggaraan pendidikan (universitas) dalam mendidik mahasiswanya. Adanya penilaian hasil belajar, juga akan memberikan gambaran yang jelas tentang prestasi hasil belajar mahasiswa, baik secara individu ataupun menyeluruh.
Universitas Serang Raya merupakan hasil penggabungan STMIK Serang dan STIE Serang sebagai bukti komitmen Yayasan Pendidikan
Informatika dalam menjawab tantangan globalisasi serta kematangan akan kepedulian SDM yang berkualitas. Penilaian hasil belajar mahasiswa khususnya di Fakultas Ilmu Komputer sudah menggunakan suatu system yang disebut dengan Sistem Manajemen Perguruan Tinggi, tetapi pada system ini masih terdapat beberapa kekurangan diantaranya nilai hanya
bisa dapat diakses di dalam lingkungan kampus, sehingga mahasiswa ketika ingin melihat harus datang ke kampus, pengolahan data mahasiswa membutuhkan waktu yang lama dan informasi yang dihasilkan kurang berkualitas dan bernilai.
Solusi pemecahan masalah dari kasus tersebut adalah dengan
membuat sebuah sistem informasi penilaian hasil belajar mahasiswa
berbasis web . Adanya sistem ini, diharapkan dapat memperbaharui sistem yang lama dengan sistem baru, sehingga pengolahan data nilai
mahasiswa akan lebih cepat, akurat dan informasi yang dihasilkan akan lebih berkualitas dan bernilai. Selain itu, dengan adanya sistem informasi ini, siswa dapat dengan mudah mengakses informasi tentang nilai hasil belajarnya darimana saja dan kapan saja dengan menggunakan
fasilitas internet .
Kata Kunci : Penilaian Hasil Belajar, Globalisasi, Internet. 4 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL……….. KATA PENGANTAR……… ABSTRAKSI……… DAFTAR ISI……….. BAB I. PENDAHULUAN……… 1.1. Latar Belakang………. 1.2. Identifikasi Masalah……… 1.3. Batasan Masalah………. 1.4. Tujuan dan Manfaat………..
1.5. Metodologi Penelitian……… 1.6. Sistematika Penulisan………..
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA……….. 2.1. Tinjauan Penelitian……….
2.2. Dasar Teori………. 2.2.1. Definisi Sistem………. 2.2.2. Definisi Informasi……… 2.2.3. Definisi Sistem Informasi………. 2.2.4. Definisi Penilaian Hasil Belajar……….. 2.2.4.1. Prinsip Penilaian……….
2.2.4.2. Aspek Yang Diukur Dalam Penilaian ..
2.3. Sejarah Berdirinya Universitas Serang Raya………… 2.3.1. Visi dan Misi ………
5
2.3.2. Tujuan UNSERA……….
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN……… 3.1. Tahapan Perencanaan………
3.2. Tahapan Analisa ……….. 3.3. Tahapan Perancangan ……….. 3.4. Tahapan Implementasi ………. 3.5. Tahapan Penggunaan………
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN………. 4.1. Tahapan Perencanaan……….
4.2. Tahapan Analisa ……… 4.2.1. Analisa Masukan………..
4.2.2. Analisa Keluaran……….. 4.2.3. Analisa Proses……….. 4.3. Tahap Perancangan………. 4.3.1. DAD Sistem Informasi Hasil Belajar Mahasiswa 4.3.2. Rancangan Tabel……….. 4.4. Tahapan Implementasi ……….. 4.5. Tahapan Penggunaan……….
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN……… 5.1. Kesimpulan………. 5.2. Saran………. 6 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
Mahasiswa merupakan salah satu komponen masyarakat ilmiah
dalam perguruan tinggi. Mereka merupakan input yang diharapkan dapat menjadi output yang dapat mengimbangi bahkan mengembangkan
IPTEKS. Untuk mengolah input menjadi output yang berkualitas dan
handal tidaklah mudah, karena hal ini memerlukan perjalanan panjang dan sejarah khususnya tentang apa saja yang menjadi tolak ukur untuk
menciptakan output yang berkualitas dan mampu bersaing di pasaran. Salah satu tolak ukurnya adalah penilaian hasil belajar mahasiswa yang ditangani oleh Bagian Akademik. Penilaian dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan terhadap proses dan hasil belajar sesuai dengan karakteristik program studi yang bersangkutan sehingga diperoleh
informasi yang lengkap. Semua proses penilaian ini dilakukan di Bagian Akademik, dimulai dari proses input Data Program Studi, Data Mahasiswa, Data Dosen, Data Mata Kuliah. Datadata tersebut akan diolah dan
menghasilkan informasi seperti Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. Penilaian dapat dilakukan dengan perpaduan dari berbagai bentuk penilaian melalui ujian, pelaksanaan tugas, lembar evaluasi diri, lembar pengamatan atau bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik masing masing mata kuliah dan program studi. Selanjutnya, bila proporsi nilai para mahasiswa berada di atas standar yang ditentukan lebih besar dari
7
kelompok mahasiswa dengan nilai di bawah standar maka pengajaran yang selama ini telah dilangsungkan dianggap bermutu.
Sistem Informasi Akademik di Fakultas Ilmu Komputer untuk
semua Program Studi (Teknik Informasi Jenjang Str ata1, Sistem Informasi Jenjang Strata1 dan Akuntansi Komputer Jenjang D iploma III) sudah menggunakan sistem yang sudah terkomputerisasi. Proses pengolahan data akademik (Data Program Studi, Data Mahasiswa, Data Dosen, Data Mata Kuliah, Kartu Rencana Studi, Kartu Hasil Studi dan Transkip Nilai) dilakukan dengan menggunakan program yang sudah terintegrasi dengan database, namun hanya bisa diakses di dalam kampus saja atau belum dapat diakses secara online. Keadaan demikian mengakibatkan antrian mahasiswa yang akan mengakses sistem karena keterbatasan komputer yang tersedia. Sistem Akademik yang sudah berjalan memiliki beberapa kelemahan diantaranya pengisian KRS masih m anual, yaitu mahasiswa datang ke kampus, mengisi formulir yang harus ditandatangani Ketua
Program Studi.
Untuk mengatasi permasalahanpermasalahan di atas,
diharapkan sistem yang baru yaitu Sistem Informasi Akademik Online dapat memberikan solusi terbaik.
1.2. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi permasalahannya, yaitu :
1. Sistem yang sedang berjalan hanya bisa diakses di dalam lingkungan kampus saja atau belum online.
8
2. Pengisian Kartu Rencana Studi masih manual.
3. Dosen Pengampu Mata Kuliah sering terlambat menyerahkan hasil pengolahan nilai mahasiswa.
4. Sering terjadi kekeliruan pada proses input data mata kuliah, yaitu ketidakcocokan antara kode mata kuliah, nama mata kuliah dan sks.
5. Pencetakan Kartu Hasil Belajar sering terlambat.
6. Sistem belum dapat mencetak Transkip Nilai secara otomatis.
7. Kesalahan pada proses input data mata kuliah, terutama ko de mata kuliah sering berbedabeda.
1.3. BATASAN MASALAH
Dalam Sistem Informasi Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa ini
hanya dibatasi pada pengolahan data dimulai dari proses pengolahan nilai yaitu nilai kehadiran, tugas, UTS dan UAS yang akan menghasilkan keluaran berupa kartu hasil studi dan daftar nilai di Fakultas Teknologi
Informasi Universitas Serang Raya. 1.4. TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan dan manfaat dari penulisan ini adalah :
1. Menempuh ujian mata kuliah Proyek Tehnologi Informasi Dan Perubahan Manajamen
2. Sistem yang baru akan lebih baik dari sistem yang lama, sehingga mampu menyediakan informasi yang akurat dan cepat kepada Mahasiswa.
9
3. Memanfaat koneksi internet untuk layanan kepada mahasiswa, khususnya untuk Sistem Informasi Penilaian Hasil Belajar
Mahasiswa.
4. Melalui system online, Dosen dapat menginputkan sendiri nilai mahasiswa dari setiap mata kuliah yang diampu.
5. Proses pengolahan data akademik menjadi lebih mudah dan fleksibel.
1.5. METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian yang digunakan penulis adalah : 1. Observasi, yaitu penulis melakukan pengamatan langsung terhadap Sistem Informasi Akademik yang sudah diterapkan di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Serang Raya.
2. Menganalisa dan mengidentifikasi segala permasalahan yang timbul dengan diterapkannya Sistem Informasi Akademik. 3. Menganalisa dan membuat pemecahan masalah dari sistem yang berjalan hingga mengusulkan system yang baru.
1.6. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan meliputi : Latar Belakang Masalah, Identifikasi Permasalahan, Batasan Masalah, Tujuan dan Manfaat, Metodologi Penelitian dan Sistematika Pe nulisan.
10
BAB II LANDASAN TEORI
Menjelaskan tentang konsepkonsep teoritis sistem infromasi dari tinjauan (database analyst). Dan sedkiti menerangkan peralatan pendukung dalam pengembangan Sistem aplikasi berbasis database
BAB III METODOLOGI SISTEM INFOMASI
Berisikan tentang analisa sistem yang sedang berjalan dan sistem yang diusulkan dari mulai tahapan perencanaan sampai dengan tahapan penggunaan.
BAB IV HASIL DAN BAHASAN
Menjelaskan pembahasan masalah yang terdapat dalam
metodologi system informasi dimulai dari tahapan perencanaan sampai dengan tahapan penggunaaan.
BAB V PENUTUP
Penutup meliputi : Kesimpulan dan saransaran. 11
BAB II
2.1 TINJAUAN PENELITIAN
Ubaidillah (2008). “Perancangan dan Implementasi Sistem
Informasi Penilaian Siswa (Studi Kasus : Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) BojonegaraPuloampel)”.
Pada penelitian ini membuat program aplikasi yang telah dibuat yaitu sebuah sistem informasi penilaian siswa yang berbasis komputerisasi dan berjalan dengan teknik stand alone (PC) yang didalamnya terdapat kemudahan dalam pengoperasian dan pemeliharaan data penilaian siswa yang ada pada akhirnya dapat menyelesaikan berbagai macam permasalahan yang berkaitan dengan penilaian siswa seperti membuat laporan penilaian siswa khususnya di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Bojonegara Puloampel dan untuk ke depan sistem ini dapat digunakan untuk sekolahsekolah lain yang membutuhkan.
Mohammad Nurhidayat Mursalin (2007). “Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Akademik pada Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) La Tansa Mashiro Rangkasbitung Banten”. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) La Tansa Mashiro
merupakan Sekolah Tinggi yang bergerak dalam bidang pendidikan Agama Islam yang terdapat pada Perguruan Tinggi La Tansa
Mashiro Rangkasbitung. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) La 12
Tansa Mashiro mempunyai tiga jurusan dengan jenjang strata satu (S1) yaitu jurusan pendidikan Agama Islam (Tarbiyah), jurusan penerangan dan penyiaran Agama (Da’wah) dan jurusan Ekonomi
Islam(Syari’ah).
Pada penelitian ini Sistem Akademik yang dimiliki Sekolah
Tinggi Agama Islam (STAI) La Tansa Mashiro masih dikelola secara manual sehingga masih banyak kekurangankekurangan yang
terdapat pada sistem tersebut, diantaranya ialah lamanya penerbitan kartu hasil studi mahasiswa, lamanya pencarian akibat terlalu banyak data, tidak adanya sistem peringatan jika terj adi kejanggalan
kejanggalan atau kessalahan pada data dan kurang cepat dan akuratnya informasi yang dikeluarkan. Maka penulis membuat sebuah program aplikasi yang dapat memenuhi kebutuhan bagian Akademik dan menjadi solusi dari permasalahan yang terdapat pada Sistem Informasi manual pada Sistem Akademik Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) La Tansa Mashiro dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dan databasenya menggunakan SQL Server 2000 serta untuk laporannya
menggunakan Crystal Report 9. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempercepat penerbitan kartu hasil studi mahasiswa, mempercepat pencarian data, menciptakan sistem peringatan agar tidak te rjadi kejanggalankejanggalan atau kesalahan pada data dan untuk menghasilkan informasi yang cepat dan akurat.
13
2.2. DASAR TEORI 2.2.1 Definisi Sistem
Terdapat banyak sekali definisi sistem yang dikemukakan oleh para ahli. Dalam hal ini penulis mencoba untuk
mengemukakan definisi sistem yang cukup bisa diterima secara logis, yaitu:
Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabelvariabel yang saling
terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung sama lain.
Menurut Mc. Leod (1995) mendefinisikan Sistem sebagai sekelompok elemenelemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan.
Menurut Scott (1996) sistem terdiri dari unsurunsur seperti masukan (input), pengolahan (processing), serta keluaran (output).
Dari ketiga definisi sistem diatas maka penulis
mengambil sebuah kesimpulan bahwa, sistem adalah suatu elemenelemen yang saling berhubungan satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
14
2.2.2. Definisi Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah
kenyataan yang menggambarkan suatu kejadiankejadian dan kesatuan nyata. Kejadiankejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu.
Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis, sistem
informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporanlaporan yang diperlukan.
2.2.4. Definisi Penilaian Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar pada dasarnya adalah
mempermasalahkan, bagaimana pengajar dapat mengetahui hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Pengajar harus mengetahui sejauh mana pebelajar telah mengerti bahan yang telah diajarkan atau sejauh mana tujuan/kompetensi dari kegiatan pembelajaran yang dikelola dapat dicapai. Tingkat 15
pencapaian kompetensi atau tujuan instruksional dari kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan itu dapat dinyatakan dengan nilai.
2.2.4.1. Prinsip Penilaian
1. Tujuan utama evaluasi harus untuk meningkatkan kualitas hasil belajar mahasiswa dan proses belajar mengajar, bukan sekedar penilaian.
2. Evaluasi harus menyandarkan diri pada umpan balik mahasiswa, sebagai elemen substansial dan utama dalam proses belajar mengajar.
representatif dari keseluruhan aktivitas proses belajar mengajar.
4. Apapun hasil evaluasi seharusnya selalu terkait dengan pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kemajuan prestasi
5. Masingmasing instrumen evaluasi harus didesain untuk responden khusus dengan pernyataan
pernyataan yang dapat dijawabnya.
6. Pengadministrasian evaluasi harus mengikuti prosedur yang memadai untuk menjaga validitas informasi yang diperoleh.
16
7. Skema evaluasi harus menyatakan secara jelas siapa yang melakukan evaluasi dan untuk tujuan apa.
2.2.4.1. Aspek Yang Diukur Dalam Penilaian 1. Kognitif, meliputi :
a. Pengetahuan (recalling), kemampuan mengingat b. Pemahaman (Comprehension), kemampuan memahami (misalnya: menyimpulkan suatu paragraf)
c. Aplikasi (application), kemampuan penerapan (misalnya : menggunakan suatu informasi /
pengetahuan yang diperolehnya untuk memecahkan masalah).
d. Analisis (Analysis), kemampuan menganalisa suatu informasi yang luas menjadi bagianbagian kecil (misalnya : menganalisis bentuk, jenis atau arti suatu puisi).
e. Sintesis (syntesis). Kemampuan menggabungkan beberapa informasi menjadi suatu kesimpulan (misalnya : memformulasikan hasil penelitian di laboratorium)
f. Evaluasi (Evaluation), kemampuan
mempertimbangkan mana yang baik dan mana yang burukl dan memutuskan untuk mengambil tindakan 17
tertentu. 2. Afektif
a. Menerima (receiving) termasuk kesadaran,
keinginan untuk menerima stimulus, respon, control dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar.
b. Menanggapi (responding): reaksi yang diberiokan: ketepatan aksi, perasaan, kepuasan dll.
c. Menilai (evaluating):kesadaran menerima norma, system nilai dll.
d. Mengorganisasi (organization): pengembangan norma dan nilai organisasi system nilai
e. Membentuk watak (characterization): system nilai yang terbentuk mempengaruhi pola kepribadian dan
tingkah laku 3. Psikomotor
Psikomotor merupakan tindakan seseorang yang dilandasi penjiwaan atas dasar teori yang dipahami dalam suatu mata pelajaran.
Ranah psikomotor : Meniru (perception) Menyusun (Manipulating)
Melakukan dengan prosedur (precision)
Melakukan dengan baik dan tepat (articulation) Melakukan tindakan secara alami (naturalization) 18
2.3. Sejarah Berdirinya Universitas Serang Raya Lahirnya Universitas Serang Raya (UNSERA) tidaklah berlangsung dalam waktu singkat, melainkan melalui perencanaan begitu panjang. UNSERA adalah suatu citacita dari almarhum HM. Rachmatullah Siddik, pendiri Yayasan Pendidikan Informatika. Beliau yang sejak lahir tahun 1950an telah bergelut di dunia perguruan tinggi di Banten adalah sebuah keharusan, karena berdasar pada realita bahwa belum semua masyarakat Banten mengeyam pendidikan tinggi, yang disebabkan oleh dua sebab yaitu biaya pendidikan yang tidak terjangkau dan akses untuk melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi masih terbatas karena masih
lembaga setingkat perguruan tinggi yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Informatika adalah sebagai berikut : Akademik Manajemen Informatika Komputer (AMIK) Serang, Sekolah Tinggi Manejemen I nformatika (STMIK) Serang dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Serang. Seiring berlalunya waktu, ketiga perguruan tinggi ini pun mengalami perkembangan pesat, yang ditandai dengan meningkatnya jumlah mahasiswa pada masingmasing lembaga tersebut.
Melihat perkembangan yang begitu pesat dari lembaga lembaga pendidikan tingginya itu, sejak 2008 lal YPI yang 19
diketuai oleh putra bungsu almarhum Rachmatullah Siddik yaitu H. Mulya Rahayu, Lc, mengajukan pembangunan STIE dan STMIK Serang menjadi universitas kepada Mendiknas. Alasannya dengan menjadi universitas, kebutuhan masyarakat akan pendidikan dapat semakin terpenuhi, dan dari sisi
kelembagaan dapat lebih terkontribusi lagi terhadap dunia pendidikan. Ketua YPI mengatakan jika kemudian UNSERA berdiri, itu merupakan bagian dari proses panjang sekali sekaligus bagian perwujudan citacita almarhum. Dan Alhamdulillah, citacita dapat diwujudkan sekarang dengan keluarnya SK penetapannya.
Dengan penggabungan STMIK Serang dan STIE Serang ini, yang kemudian menjadi UNSERA memiliki 5 (lima) Fakultas
dan 4 (empat) Program Diploma III, yaitu : 1. Fakultas Teknologi Informasi
a. Teknik Informatika (S1) b. Sistem Informasi (S1) 2. Fakultas Teknik a. Teknik Kimia (S1) b. Teknik Sipil (S1) c. Teknik Industri (S1) 3. Fakultas Ekonomi a. Akuntansi (S1) b. Manajemen (S1) 20 4. Fakultas Komunikasi a. Komunikasi (S1)
5. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik a. Administrasi Negara (S1) 6. Program Diploma III
a. Keuangan dan Perbankan (D3) b. Manajemen Perusahaan (D3) c. Manajemen Pemasaran (D3) d. Akuntansi Komputer (D3) 2.3.1. Visi dan Misi UNSERA 2.3.1.1.Visi UNSERA :
Menjadi universitas terbaik dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang handal, bermartabat dan
berwawasan global. 2.3.1.2. Misi UNSERA :
a) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran akademik yang profesional.
b) Menyelenggarakan penelitian yang kreatif dan inovatif untuk menunjang pengembangan
pendidikan.
c) Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat secara konsisten dan berkesinambungan.
21
d) Mendidik generasi yang siap menghadapi perubahan global dengan menguasai keahlian ilmu pengetahuan dan teknologi berlandaskan keimanan dan ketaqwaan.
2.3.2. Tujuan UNSERA
Tujuan UNSERA adalah untuk menyiapkan para
mahasiswa menjadi bagian masyarakat yang memiliki
kemampuan, ketrampilan dan pengetahuan yang kompetitif di tingkat global, sebagai sumbangsih yang berguna bagi bangsa dan negara.
22 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tahapan Perencanaan
pengguna ke dalam spesifikasi kebutuhan system (SRS – System / Software Requirement Spesification). Spesifikasi kebutuhan system ini bersifat menangkap semua yang dibutuhkan system dan dapat terus diperbaharui secara iterative selama berjalannya proses
pengembangan system. 3.2. Tahapan Analisa
Menurut Yogiyanto (Tahun 1989) :
Analisa Sistem atau System Analysis, dapat didefinisikan sebagai“ Penguraian dari suatu system informasi yang utuh ke dalam bagianbagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasikan dan mengevaluasi permaslahanpermasalahan, kesempatankesempatan, hambatanhambatan yang terjadi dan kebutuhankebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”.
Dalam tahapan ini, segala permasalahan diidentifikasi baik kelebihan dan kekurangan system. Tahap analisa dilakukan pada system yang sedang berjalan pada saat itu untuk menemukan dan menganalisa kendalakendala yang terjadi, mencari alternative solusi permasalahan dan menentukan salah satu solusi yang tepat.
23
3.3. Tahapan Perancangan
Tahap perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama, yaitu :
a. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem. b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang
bangun yang lengkap kepada programmer dan ahliahli teknis lainnya yang terlibat.
3.3.1. Diagram Arus Data (DAD) atau Diagram Flow Data (DFD) Diagram Arus Data (DAD) atau Diagram Flow Data (DFD)
merupakan model dari suatu sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil untuk memudahkan analisa yang dimulai dari diagram konteks, diagram overview dan diagram rinci yang tersusun secara bertingkat.
3.3.2. Entity Relationship Diagram (ER Diagram)
ER Diagram merupakan diagram yang menggambarkan hubungan data antara objek yang terdapat di dalam sistem tanpa memberikan informasi apapun tentang fungsi yang 24
menghasilkan atau menggunakan data tersebut. Komponen E R Diagram terdiri dari :
a. Entity adalah sesuatu yang digambarkan dengan sekumpulan attribute yang dimilikinya, dimana atribut tersebut akan dimanipulasi di dalam sistem. Untuk memberi nama entity digunakan kata benda, dimana masingmasing entity tidak boleh memiliki nama yang sama.
b. Relationship mengindikasikan hubungan antara dua atau lebih entity dan menggunakan kata kerja untuk
menggambarkan hubungan tersebut.
yang menyediakan penjelasan detail tentang entity atau relationship tersebut.
d. Cardinality menggambarkan banyaknya entity yang direlasikan ke suatu entity lain dengan suatu relationship. 3.3.3. Normalisasi
Proses normalisasi merupakan proses pengelompokkan
data elemen menjadi tabeltabel yang menunjukkan entity dan relasinya. Pada proses ini selalu diuji pada beberapa kondisi apakah ada kesulitan pada saat menambah (Insert), menghapus (Delete), mengubah (Update), dan menbaca (Select) pada basis data.
25
3.4. Tahapan Implementasi
Suatu rencana implementasi perlu dibuat terlebih dahulu
supaya dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Semua biaya yang akan dikeluarkan untuk kegiatan implemantasi perlu dianggarkan dalam bentuk anggaran biaya.
Kegiatankegiatan yang akan dilakukan dalam implementasi adalah a. Pemilihan dan pelatihan personil
b. Pemilihan tempat dan instalasi H/W dan S/W c. Pemrograman dan pengetesan program d. Pengetesan Sistem
e. Konversi Sistem
3.5. Tahapan Penggunaan