• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIFITAS HANDOUT YANG DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI JARINGAN HEWAN KELAS XI SMA NEGERI 2 SOLOK SELATAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EFEKTIFITAS HANDOUT YANG DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI JARINGAN HEWAN KELAS XI SMA NEGERI 2 SOLOK SELATAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 EFEKTIFITAS HANDOUT YANG DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI JARINGAN

HEWAN KELAS XI SMA NEGERI 2 SOLOK SELATAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Intan Purnama Sari, Nursyahra Dan Diana Susanti

Program Studi Pendidikan Biologi Ssekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan(STKIP) PGRI Sumatera Barat

Intanpurnamasari251@gmail.com

Abstract- This research is distributed because previous research has developed handout with a maps on concept the material of animal tissue for class SMA N 2 Solok Selatan just until done test validity and effectiveness of the practicalitation while the test has not been performed. The aimp of this research is to know the effectiveness in learning, whether effective or not. Teachers in this school commonly used to use handbook, LKS, chart, torso, photos or picture so that learning does not pull interest of student in learning. Realizing of this condition, the writer used this way to increase activity, motivation dan result of students of class XI SMA N 2 Solok Selatan. The purpose of this research was to look at the effectiveness of handout with a maps on concept the material of animal tissue, which include activites, motivation, and student learning outcomes. This research is development of (research dan development with 4D model). Design of this research is before-after. This research used handout with a map concept as sample in lesson of senior high school 2 grade XI Solok Selatan. The analisis of learning results used testing-t. Based on the learning result finish, the writer found 83,3%, the increasing of activities is 71,85%, and the motivation of students is 91,13%. Based on analysis data which has found by testing of statistic and effectivity, it can draw a conclusion that using a handout with a map concept is effective from activity, motivation and learning result side in this school and lesson.

Keyword: Effectivity, Handout, Activity, Motivation, and Result of the study PENDAHULUAN

Pembelajaran merupakan upaya untuk mengarahkan siswa ke dalam proses belajar mengajar sehingga mereka memahami tujuan pembelajaran sesuai apa yang diharapkan. Dalam pembelajaran biologi, guru harus mampu merancang dan menggunakan strategi, metode dan bahan ajar yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Menciptakan suasana dan kondisi yang efektif dalam pembelajaran juga didukung oleh faktor-faktor tertentu seperti lingkungan belajar, keahlian guru dalam mengajar, fasilitas dan sarana yang memadai serta kerjasama yang baik antara guru dan peserta didik.

Proses pembelajaran disekolah juga memerlukan strategi, metode dan sumber belajar atau bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Banyak bahan ajar atau media yang dapat digunakan oleh guru dalam proses

pembelajaran, seperti handout, buku, LKS, charta, torso, foto atau gambar. Pemilihan dan penggunaan sumber belajar atau media dalam proses pembelajaran dengan tepat dapat memenuhi tujuan pembelajaran seperti hasil belajar siswa. Menurut Kemp, dkk (1994)

dalam Trianto (2010:185) keberhasilan pembelajaran sangat bergantung pada penggunaan sumber pembelajaran atau media yang dipilih. Jika sumber-sumber pembelajaran dipilih dan disiapkan dengan hati-hati, maka dapat memenuhi tujuan pembelajaran.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan pada tanggal 20 April 2016 di SMAN 2 Solok Selatan, diketahui bahwa siswa belum mencapai ketuntasan belajar biologi secara keseluruhan, kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk pelajaran biologi yang ditetapkan disekolah adalah 75. Rendahnya hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai

(2)

rata-2 rata ulangan harian biologi pada materi

jaringan hewan kelas XI Semeter I di SMA Negeri 2 Solok Selatan tahun pelajaran 2015/2016. Nilai yang diperoleh siswa pada tahun pelajaran 2015/2016 kelas XI.1 (58,27), XI.2 (54,71). Nilai tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa SMA Negeri 2 Solok Selatan masih di bawah KKM yang ditetapkan sekolah. Guru di sekolah tersebut menggunakan buku penerbit Erlangga dan buku Biologi dari Depdiknas dalam proses pembelajaran. Buku tersebut memiliki keterbatasan terhadap warna dan gambar yang kurang sesuai dengan yang aslinya dan kurang memiliki gambar di setiap materi sementara pada materi tersebut membutuhkan gambar untuk mempermudah siswa untuk memahami materi tersebut dengan kekurangan seperti itu sehingga siswa kurang termotivasi dalam belajar. Pembelajaran biologi dengan menggunakan handout bergambar disertai peta konsep belum pernah digunakan.

Penelitian tentang pengembangan

handout pada umumnya hanya sampai tahap

validitas dan praktikalitas. Sedangkan tahap selanjutnya yaitu uji efektivitas jarang dilakukan. Handout yang akan peneliti gunakan yaitu handout bergambar disertai peta konsep yang telah dikembangkan dan di uji validitas dan praktikalitas oleh Engla (2016) dengan hasil valid 87,46% dan praktis 90,79%, sedangkan uji efektivitas pada handout ini belum dilakukan. Uji efektivitas yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah handout tersebut efektif atau tidaknya dalam proses pembelajaran khususnya pada materi jaringan hewan. Peneliti juga melihat bagaimana aktivitas, motivasi, dan hasil belajar siswa setelah menggunakan handout bergambar disertai peta konsep. Oleh karena itu, penulis telah melakukan penelitian dengan judul “Efektifitas Handout Bergambar disertai Peta Konsep pada Materi Jaringan Hewan Kelas XI SMA Negeri 2 Solok Selatan Tahun Pembelajaran 2016/2017”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas handout pada materi jaringan hewan terhadap aktivitas, motivasi dan hasil belajar siswa.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini telah dilakukan di SMAN 2 Solok Selatan pada kelas XI.1 pada bulan Agustus - September 2016. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan (Research and Development) yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menguji keefektifan suatu produk. Dalam penelitian ini produk yang diamati adalah

handout pada materi Jaringan hewan.

Rancangan penelitian yang digunakan merupakan penggunaan satu kelas sebagai kelas uji dengan menggunakan desain eksperimen (before-after) yaitu membandingkan efektivitas dan efisiensi keadaan sebelum dan sesudah menggunakan

handout yang digambarkan oleh Sugiyono

(2012: 303), sebagai berikut:

Keterangan: Desain eksperimen

(before-after). O1 nilai pretest (sebelum

menggunakan Handout). O2

nilai post-test (setelah menggunakan Handout).

Subjek uji penelitian ini adalah

handout materi Jaringan hewan. Dalam

melihat efektifitas media dilakukan uji coba terbatas terhadap siswa kelas XI.1 yang berjumlah 25 orang siswa. Jenis data yang diambil pada penelitian ini adalah data primer. Data diambil berupa hasil pengamatan aktivitas, motivasi, dan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung melalui instrumen penilaian pada observer. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu berupa lembaran penilaian aktivitas, angket motivsi dan lembar soal.

Data tentang aktivitas belajar siswa terhadap kegiatan dianalisis dengan menggunakkan persentase (%) yang dimodifikasi dari Arikunto (2013:226) yaitu: persentase = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 𝑕 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100%

Hasil belajar belajar dilihat berdasarkan perbandingan nilai pretest (O1)

posttest (O2). Jika nilai posttest (O2) lebih

tinggi dari pada nilai pretest (O1) maka proses

pembelajaran menggunakkan handout tersebut

(3)

3 efektif (Sugiyono, 2012:303). Nilai hasil

belajar juga dilihat berdasarkan kriteria ketentuan maksimum yang diperoleh siswa.

Data angket motivasi diperoleh dengan cara menghitung skor siswa yang menjawab masing-masing item sebagai mana terdapat pada angket. Data tersebut dianalisis dengan teknik persentase yang dinyatakan oleh Arikunto (2013:266) sebagai berikut:

Persentase =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑠𝑖 𝑛𝑔−𝑚𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔 𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑖𝑡𝑒𝑚 x100% HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Deskripsi Data

Dari hasil penelitian yang dideskripsikan adalah ada hasil belajar Biologi yang diperoleh siswa setelah test awal (Pretest) dan tes akhir (Posttest) dilaksanakan pada kelas sampel. Deskripsi ini bertujuan untuk mengetahui tentang aktivitas, motivasi dan hasil belajar Biologi siswa setelah mempelajari materi jaringan hewan menggunakan handout yang diawali peta konsep.

1. Aktivitas Belajar Siswa

Hasil rata-rata pengamatan aktivitas siswa yaitu 71,85% dengan kriteria tinggi.

Gambar 4. Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa :

Aspek A memperhatikan penjelasan guru, aspek B mempelajari materi yang ada pada

handout yang disertaipeta konsep,

aspek C berdiskusi kelompok, aspek D mempersentasikan hasil diskusi kelompok, aspek E menyimpulkan pelajaran.

2. Motivasi Belajar Siswa

Hasil persentase rata-rata motivasi belajar siswa yaitu 91,13% dengan kriteria sangat tinggi.

Gambar 5. Diagram Angket Motivasi Belajar 3. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar yang didapatkan dari pre-test dan post-pre-test pada setiap pertemuan dapat dilihat pada Gambar dibawah ini.

B. Pembahasan

1. Aktivitas Belajar Siswa

Dari hasil penelitian menunjukkan secara umum bahwa aktivitas siswa selama pembelajaran menggunakan

Handout yang diawali peta konsep dapat

dilihat pada setiap indikator sebagai berikut ini.

Pada aspek memperihatkan penjelasan guru pada setiap pertemuan siswa rata-rata memperhatikan penjelasan guru. Aktivitas siswa memperlihatkan penjelasan guru mengalami peningkatan setiap pertemuannya. Persentase dari empat pertemuan adalah 80,53 %. Hal ini dilihat dari ketika guru menjelaskan materi dan dengan adanya pertanyaan-petanyaan yang diberikan guru sehingga dapat memotivasi siswa untuk memperlihatkan penjelasan guru, berarti menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu dalam memperlihatkan penjelasan guru. Selain iu siswa juga siswa tidak terpengaruh dengan suasana luar dalam memperhatikan penjelasan

80,53 84,19 83,1 84,18 27,28 0 20 40 60 80 100 Aspek A Asppek B Aspek C Aspek D Aspek E P er se nt as e m akt iv it as be la ja r sis w a 89,37 92,01 88,89 94,27 0 20 40 60 80 100

Minat Relevan Harapan Kepuasan

P ers en ta se m o ti v as i b el aj ar 0 50 100 36,36 39,13 33,68 51,67 66,4 84,35 76,84 85,45 83,3 R a ta -R a ta H a si l B el a ja r S is w a Pre-test Post-test Tes Akhir

(4)

4 guru pada saat proses pembelajaran

berlangsung. Siswa juga tidak mengerjakan pekerjaan lain karena mereka terfokus untuk memperhatikan penjelasan guru. Menurut Sardiman (2011:77) memberikan motivasi kepada siswa untuk memperhatikan penjelesan guru, berarti menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu dalam memperhatikan penjelasan guru.

Pada aspek mempelajari materi yang ada pada handout yang disertai peta konsep siswa merasa termotivasi mendalami materi tentang jaringan hewan karena handout memiliki gambar yang lengkap dan warna memahami

handout yang diawali peta konsep.

rata-rata aktivitas siswa mempelajari materi yang ada pada handout dari empat pertemuan adalah 84,19 %. Hal ini memperlihatkan keinginan siswa untuk membaca dan memahami dalam handout. Menurut Prastowo (2011:79) mengatakan

handout dibuat dengan tujuan untuk

memperlancar dan memberikan bantuan informasi atau materi pembelajaran sebagai pegangan bagi peserta didik. Selain itu siswa tertarik dengan handout yang disertai peta konsep yang diberikan karena handout memiliki warna, gambar yang jelas. Menurut Dimyanti dan Mudjiono (2006:39) usaha guru mendinamisasikan belajar berkenaan dengan kesiapan siswa untuk menghadapi bahan ajar dan penciptaan suasana belajar yang menyenangkan, membuat siswa tidak terpengaruh oleh situasi yang ada diluar kelas.

Pada aspek berdiskusi kelompok sebelumnya siswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil dan diberikan tugas untuk menjawab soal yang ada di

handout. Rata-rata persentase aktivitas

siswa pada aspek berdiskusi kelompok dari empat pertemuan adalah 83,1 %. Hal ini memperlihatkan bahwa dengan menggunakkan handout yang diawali peta konsep dapat mengembangkan imajinasi siswa untuk berpendapat dan mengajukan pertanyaan yang belum dipahami sebelumnya siswa dibagi dalam

beberapa kelompok kecil dan siswa disuruh untuk mengerjakan latihan yang diberikan oleh guru, siswa berdiskusi dan mengelurkan pendapat kepada kelompok kecilnya sehingga bias menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Menurut Lufri (2006:37) menyatakan pemberian tugas merupakan metode yang menugaskan kepada anak didik untuk mengerjakan sesuatu dengan tujuan memantapkan, mendalami dan memperkaya materi yang sudah dipelajari atau menemukkan pengetahuan. Menurut Slameto (2010:26) dalam belajar setiap siswa harus diusahakan berpartisipasi aktif untuk meningkatkan dan mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam proses belajar peserta didik dapat mengungkapkan pendapatnya.

Pada aspek mempersentasekan hasil diskusi kelompok siswa mau bertanya disebabkan karena mereka mengerti dengan pelajaran yang diberikan dikelas serta berusaha menguasai materi yang ada. Rata-rata persentase aktivitas siswa pada aspek mempersentasekan hasil diskusi kelompok dari empat pertemuan adalah 84,18 %. Hal ini memperlihatkan kemauan siswa untuk bertanya atau menanggapi kepada kelompok dalam diskusi kelas. Menurut Lufri (2007:32) salah satu metode tanya jawab adalah anak didik harus sudah punya bakal awal penting topik yang akan dipelajari artinya anak didik harus belajar terlebih dahulu sebelum materi di bahas. Menurut Lufri (2006:33) anak didik yang suka berfikir biasanya sangat termotivasi dengan metode tanya jawab. Menurut Slameto (2010:26) dalam belajar setiap siswa harus diusahakan berpartisipasi aktif untuk meningkatkan dan mencapai tujuan yang diinginkan.

Pada aspek menyimpulkan pelajaran aktivitas siswa yang menyempurnakan simpulan juga mendapatkan persentase yang rendah dari pada aktivitas lain, hal ini dilihat persentasenya adalah 27,28 %, memperlihatkan kemauan siswa untuk ikut menyempurnakan simpulan teman

(5)

5 tidak beberapa siswa karena mereka telah

paham dan mengerti ketika temanya menyempurnakan simpulan yang telah dikemukakan. Siswa yang antusias dalam menyimpulkan materi karena mereka ingin mengemukkan pendapat apa yang ada dalam pekiran mereka saat mempelajari materi system jaringan hewan yang menggunakan handout yang diawali peta konsep. Menurut Slameto (2010:59) menyatakan bahwa kesiapan adalah kesediaan untuk memberikan respon atau beraksi dalam menyimpulkan hasil diskusi yang telah dilakukan. 2. Motivasi Belajar Siswa

Hasil penelitian motivasi belajar siswa melalui angket motivasi yang disebarkan ke siswa menunjukkan adanya pengaruh handout yang diawali peta konsep terhadap motivasi belajar siswa. Dilihat berdasarkan beberapa item dari empat indikator, dengan rata-rata 91,13 %. Hali ini dikarenakan adanya keterkaitan antara isi handout dengan materi yang dipelajari sehingga proses pembelajaran lebih mudah dan praktis dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi siswa. Dilihat berdasarkan kelompok respondennya, rata-rata persentase keempat indikator dari masing-masing item dapat dilihat sebagai berikut. 1. Minat / perhatian (interest)

Motivasi siswa dilihat dari klompok responden, indikator minat/perhatian ini mendapat rat-rata 89,37 %. Hal ini memperlihatkan bahwa siswa mempunyai minat dan perhatian yang tinggi dalam proses pembelajaran sehingga siswa antusias, senang dan tertarik dan sungguh-sungguh dalam mengikuti proses pembelajaran dan mempelajari materi dengan menggunakan handout yang diawali peta konsep dalam handout yang diberikan terdapat gambar yang jelas dan mudah dipahami siswa dibandinngkan dengan proses pembelajaran sebelumnya hanya menggunakan buku cetak dari perpustakaan membuat siswa kurang

termotivasi untuk membacanya karena kebanyakan buku yang ada diperpustakaan memiliki gambar yang kurang jelas dan dominan berwarna hitam putih sehingga menurunnya minat siswa dalm belajar. Sebagaimana yang dikatakan oleh Sadiman, (2012: 28-29) bahwa media grafis/gambar berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang akan cepat dilupaan atau diabaikan bila digrafiskan. Sudjana dan Rivai dalam Arsyat (2006 :24) mengemukakan manfaat media dalam proses belajar siswa adalah pembelajaran akan menarik perhatian siswa sehingga akan menumbuhkan motivasi belajar, bahan pembelajaran lebih jelas maknanya sehingga mudah dipahami dan memungkinkan siswa mencapai tujuan pembelajaran.

2. Relevan (relevance)

Motivasi siswa dilihat dari kelompok responden, indikator relevan mendapat rata-rata 92,01 %. Hal ini menunjukkan bahwa isi dari handout yang diberikan berkaitan dengan kehidupan manusia yang relevan sehingga sesuai dengan kebutuhan dan kondisi siswa sehingga siswa cepat mengerti dan paham terhadap materi yang dipelajari. Dengan adanya handout tersebut proses pembelajaran lebih mudah dan menarik dan handout tersebut praktis sesuai dengan kebutuhan siswa, Karena handout yang diberikan sesuai dengan kebutuhan siswa, karena handout yang diberikan sesuai dan cocok untuk materi jaringan hewan. Sebagaimana yang dikatakan oleh Miller

dalam (Ridwan, 2010:203) proses belajar

sangat efektif apabila bahan yang dipelajari dikaitakan langsung dengan tujuan-tujuan pribadi siswa atau kehidupan sehari-hari.

3. Harapan (expentancy)

Motivasi siswa dilihat dari kelompok responden, indikator harapan mendapat rata-rata 88,89 %. Indikator ini bertujuan untuk mengetahui harapan siswa

(6)

6 terhadap handout yang diberikan dan

melihat keaktifan siswa dalam memberikan respon/pendapat saat proses pembelajaran berlangsung. Harapan yang diinginkan siswa yaitu agar materi pembelajaran biologi lainnya dapat menggunakan handout bergambar yang disertai peta konsep. Dengan adanya bahan ajar/media yang bagus akan dapat menarik perhatian dan minat siswa dalam belajar. Sehingga siswa akan termotivasi dalam belajar. Dalam hal ini kurangnya keinginan siswa dalam merespon atau memberikan pendapat saat proses pembelajaran karena siswa kurang memahami materi yang diberikan sehingga tidak ada keinginansiswa untuk memberikan pendapat saat proses pembelajaran. Menurut Dimyati (2013:42) mengatakan bahwa perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhan. Kurangnya keinginan siswa dalam merspon atau meberikan pendapat juga dipengaruhi oleh interaksi antar guru dan siswa selama proses pembelajaran sebagaimana yang dikatakan oleh Slameto (2010:66) yaitu kurangnya interaksi antar guru dan siswa akan menyebabkan proses pembelajaran kurang menyenangkan, sehingga siswa segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar.

4. Kepuasan (satisfaction)

Kepuasan dalam motivasi mendapatkan rata-rata 94,27 %. Dalam indikator kepuasan ini, siswa merasa puas melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan handout yang diawali peta konsep. Handout tersebut menjadikan proses pembelajaran menjadi bermakna dan juga siswa merasa lebih mudah memahami materi jaringan hewan karena di awali peta konsep. Sardiman (2001:75) menyatakan bahwa motivasi merupakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga apabila seseorang mau dan ingin melakukkan sesuatu, dan bila ia tidak suka maka akan berusaha untuk

meniadakan atau mengelak perasaan yang tidak suka itu. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan media yang tepat meningkatkan motivasi belajar siwa. Pemberian handout akan menigkatkan minat dan harapan siswa serta memberikan kepuasan tersendiri bagi siswa. Jika minat untuk belajar sudah meningkat, otomatis siswa akan termotivasi untuk belajar sehingga hasil belajar pun akan meningkat. Sebagaimana yang dikatakan oleh Riduwan, (2010:201) motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya kegiatan belajar siswa. Belajar tanpa motivasi sulit untuk mencapai keberhasilan secara optimal. Motivasi menentukan tingkatberhasiltidaknya kegiatan belajar siswa. Motivasi menjai salah satu faktor yang trut menentukan belajar yang efektif.

3. Hasil Belajar Siswa

Meningkatkan aktivitas dan motivasi juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini disebabkan karena penggunaan handout yang diawali peta konsep. Hal ini disebabkan karena ketika diberikan handout siswa terlihat aktif dan termotivasi dalm proses pembelajaran. Karena handout yang diberikan bergambar dan dilengkapi peta konsep sehingga menarik minat siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan antusias. Hal ini dilihat dari rata-rata nilai

posttest (O2) yaitu, 78,26 % lebih tinggi

dibandingkan rata-rata pretest (O1) yaitu

40,21 %. Sugiyono (2012:303) juga menjelaskan bahwa jika O2 lebih tinggi

dari pada O1 maka proses pembelajaran

menggunakan handout efektif. Menurut Usman dalam Diana (2015:31) Pembelajaran yang efektif dapat membuat siswa belajar secara secara aktif, perhatian dan minat siswa untuk belajar meningkat dan tumbuhnya motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran.

Setelah dilakukan tes akhir rata-rata persentase 83,3 % yang diikuti 24 orang siswa dimana 20 orang siswa yang tuntas

(7)

7 dan 4 orang siswa tidak tuntas. Dapat

dikatakan bahwa penggunaan handout yang disertai peta konep dalam pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar siswa karena dilihat dari setiap pertemuan dapat meningkatkan aktivitas, motivasi dan hasil belajar siswa. Hal ini disebabkan karena ketika diberikan

handout yang disertai peta konsep siswa

merasa tertarik dan berminat untuk mengikuti pembelajaran biologi, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar. Menurut Djamarah (2010:107) menyatakan bahwa apabila hasil belajar yang dicapai siswa dalam tes adalah 65%-75%, siswa tersebut dipandang telah menguasai bahan pelajaran yang bersangkutan.

Menurut Majid (2011:175) menyatakan bahwa handout merupakan bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Bahan ajar beruapa handout dapat juga dikategorikan sebagai media pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam memahami penjelasan yang verbal, karena media adalah alat pembawa pesan dari guru kesiswa. Hal itu dapat dilihat dari cara pengujian efektivitas disimpulkan bahwa proses pembelajaran menggunakan handout

yang diawali peta konsep efektif atau berpengaruh terhadap hasil belajar siswa biologi kelas XI.1 SMAN 2 Solok Selatan.

PENUTUP

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa handout yang diawali peta konsep efektif dari segi aktivitas, motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI SMAN 2 Solok Selatan pada materi Jaringan hewan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktik. Jakarta: Bumi

Aksar

. 2012. Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan

Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat

Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah

Dimyanti dan Mudjiono. 2006. Belajar dan

Pembelajaran. Jakarta : Rineka

Cipta.

. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Strategi

Beajar Mengajar. Jakarta : Rineka

Cipta.

Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan

Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung. CV Pustaka Setia

Jufri, A. Wahab. 2013. Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung. Reka Cipta.

Lufri, Yunus & Sudirman. 2007. Memahami

Metodologi dan Melakukan Penelitian. UNP. Padang

Majid, Abdul. 2011. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru.

Bandung. Remaja Rosdakarya Mirosa, Dhika. 2015. Efektivitas Lembar

Kerja Siswa (LKS) yang Diawai Peta Konsep Disertai Gambar pada Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan Pada Kelas XI Semester I Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi. STKIP PGRI.

Mulyasa. 2010. Implementasi Kurikulum

tngkat Satuan Pendidikan. Jakarta

PT Bumi Aksara

Oksilawati, Gela. 2015. “Uji Efektifitas

Handout Bergambar yang Dawali Peta Konsep Pada Materi Sistem Reproduksi Manusia Kelas IX Semester I Tahun Pelajaran 2014/

(8)

8

2015 “.Skripsi. Padang : STKIP

PGRI.

Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif

Membuat Bahan Ajar Inovatif.

Yogyakarta: Diva Press

Riduwan. 2007. Belajar Mudah Penelitian

untuk Guru-Karyawan dan Pemuda-Pemuda. Bandung: Alfabeta.

. 2010. Belajar Mudah Penelitian

untuk Guru-Karyawan dan Pemuda-Pemuda. Bandung: Alfabeta.

Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna

Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Sadiman, Arief S. 2012. Media Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Sardiman. 2012. Interaksi Dan Motivasi

Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press

. 2011. Interaksi Dan Motivasi

Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor

yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta

Sri Wahyuni, Engla. 2016. “Pengembangan

Handout Bergambar yang Disertai Peta Konsep Pada Materi Jaringan Hewan Kelas XI SMA 2 Negeri Solok Selatan Tahun Pelajaran 2016/2017”.

Skripsi. STKIP PGRI.

Sudijono, Anas. 2009. Pengatur Evaluasi

Pendidikan. Jakarta PT.Grafindo

Persada

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian

Pendidikan (Pendekatan

Kuantitatif, kualitatif, dan R & D).

Bandung: Alfabeta.

Susanti, Yuni dan Azwir. 2015.

Pengembangan Media

Pembelajaran Ineraktif

Berorientasi Konstruktivisme Pada Materi Cleavage dan Blastulasi Untuk Perkuliahan Perkembangan Hewan. UNP. Padang

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: konsep, landasan dan Implementasi

pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Usman, user. 2007. Menjadi Guru Profesional.

Gambar

Gambar 4. Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar  Siswa :

Referensi

Dokumen terkait

Penjamah makanan adalah orang yang secara langsung berhubungan dengan makanan dan peralatan mulai dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan, pengangkutan sampai penyajian

Keberatan PT Karawang Cipta Persada adalah mengenai Nilai Ganti Kerugian yang Layak dan Adil sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 2 tahun 2012

Pada penelitian kali ini akan membahas mengenai pokok bahasan geometri tentang bagaimana proses berpikir siswa pada pembelajaran geometri kelas X SMA berdsarkan Teori Van

Pendidikan Sekolah Dasar (SD) merupakan jenjang dasar, pondasi bagi peserta didik dalam pendidikan di Sekolah Dasar membangun dasar pengetahuan peserta didik untuk

Ada beberapa alasan yang menyebabkan seseorang berhenti atau putus hubungan kerjanya dengan perusahaan, ada yang bersifat karena peraturan perundang-undangan, tapi

Bahagialah kita, Bangsa Indonesia, bahwa hampir di sctiap daerah di seluruh tanah air hingga kini masih tersimpan karya-karya sastra lama, yang pada hakekatnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran

pembuatan kapal ikan masih kurang dikuasai. 3) Belum ada informasi (data-data) prototipe kapal ikan yang dikaitkan dengan alat tangkap, wilayah penangkapan dan kondisi perairan bagi