KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Tinjauan Ekonomi
&
Keuangan Daerah
Provinsi Gorontalo
Daftar isi
3
Daftar Isi
Peta Gorontalo ... 2
Daftar isi ... 3
Kata Pengantar ... 4
selayang Pandang ... 5
Geografis dan Demografis ... 6
Kondisi Pelayanan Publik ... 8
Kondisi Perekonomian ... 17
Kesejahteraan Masyarakat ... 23
Gambaran Umum Keuangan Daerah ... 28
Kondisi Keuangan Daerah ... 41
Ucapan Terima Kasih ... 47
Kondisi geografis, budaya, tipologi ekonomi yang sangat bervariasi antar-daerah menuntut adanya strategi kebijakan yang berbeda-beda pula agar mampu mendorong akselerasi pembangunan daerah. selaras dengan hal tersebut, otonomi daerah dan desentralisasi fiskal telah pula membuka kesempatan bagi daerah untuk mengarahkan kebijakan publiknya menyesuaikan dengan kebutuhan dan potensi unggulan daerah yang dimilikinya. inovasi, kreatifitas, sensitifitas dan kejelian pemerintah daerah dalam meramu kebijakan akan menjadi kunci keberhasilan pembangunan daerah.
setelah lebih dari satu dasawarsa pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal, sudah banyak kemajuan dan peningkatan yang terjadi, baik dari sisi pelayanan publik, kondisi keuangan, maupun imbasnya pada perekonomian daerah. Untuk itulah, informasi dan gambaran mengenai kondisi pelayanan publik, kondisi keuangan daerah maupun profil perekonomian daerah menjadi penting untuk ditinjau lebih jauh dari berbagai sudut pandang.
Buku Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah Prov. Gorontalo ini diharapkan mampu memberikan informasi dan gambaran menyeluruh bagi para stakeholder mengenai profil keuangan daerah serta perekonomian daerah di Prov. Gorontalo. Kami berharap bahwa buku ini bisa dijadikan sebagai salah satu referensi yang informatif, komprehensif namun juga ringkas, dalam pengambilan kebijakan yang terkait dengan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal.
Jakarta, Desember 2012 Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan
selayang Pandang
5
Selayang Pandang
Provinsi Gorontalo dibentuk berdasarkan Undang-Undang nomor 38 Tahun 2000 tanggal 22 Desember 2000. sebelumnya Gorontalo merupakan wilayah Kabupaten Gorontalo dan Kota Madya Gorontalo di sulawesi Utara. rakyat Gorontalo yang dipelopori oleh H. nani Wartabone berjuang dan merdeka dari panjajahan kolonial Belanda pada tanggal 23 Januari 1942, sebelum kemerdekaan republik indonesia. kemudian setelah meraih kemerdekaan tersebut, mereka menyatakan untuk menyatu dengan negara republik indonesia dengan semboyan “sekali ke Djogdja tetap ke Djogdja”.
Terinspirasi oleh semangat Hari Patriotik 23 Januari 1942, maka pada tanggal dan bulan yang sama pada tahun 2000, rakyat Gorontalo yang diwakili oleh Dr. ir. nelson Pomalingo, MPd ditemani oleh natsir Mooduto sebagai ketua Panitia Persiapan Pembentukan Provinsi Gorontalo Tomini raya (P4GTr) serta sejumlah aktivis, atas nama seluruh rakyat Gorontalo mendeklarasikan berdirinya Provinsi Gorontalo yang terdiri dari
Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo terlepas dari sulawesi Utara.
Penduduk Gorontalo sebagian besar terdiri dari suku Gorontalo (90%) dan 3 suku lainnya yaitu suku suwawa, suku Bone, suku Atinggola, dan Mongondow dengan mayoritas penduduknya memeluk agama islam (97.81%).
Menurut sejarah, Jazirah Gorontalo terbentuk kurang lebih 400 tahun lalu dan merupakan salah satu kota tua di sulawesi selain Kota Makassar, Pare-pare dan Manado. Gorontalo pada saat itu menjadi salah satu pusat penyebaran agama islam di indonesia Timur yaitu dari Ternate, Gorontalo, Bone. Gorontalo kemudian bertumbuh menjadi salah satu wilayah dengan pengaruh kuat agama islam serta termasuk 19 wilayah adat di indonesia. Antara agama dengan adat di Gorontalo menyatu dengan istilah “Adat bersendikan syara’ dan syara’ bersendikan Kitabullah”.
Geografis dan Demografis
No Daerah Jumlah Penduduk Luas (Ha) 1 Kab. Boalemo 129.253 1.735,93 2 Kab. Gorontalo 355.988 2.207,58 3 Kab. Pohuwato 128.748 4.291,81 4 Kab. Bone Bolango 141.915 1.889,04 5 Kab. Gorontalo Utara 104.133 1.777,03 6 Kota Gorontalo 180.127 66,25 1.040.164 11.967,64Provinsi Gorontalo
Provinsi Gorontalo terletak antara 0° 19’ – 1° 15’ Lintang Utara dan 121° 23’ – 123° 43’ Bujur Timur. Wilayah provinsi ini berbatasan langsung dengan dua provinsi lain, diantaranya Provinsi sulawesi Tengah di sebelah Barat dan Provinsi sulawesi Utara di sebelah Timur. sedangkan
Permukaan tanah di Provinsi Gorontalo sebagian besar adalah perbukitan. oleh karenanya, provinsi ini mempunyai banyak gunung dengan ketinggian yang berbeda-beda. Di samping mempunyai banyak gunung, provinsi ini juga dilintasi banyak sungai.
Dengan kondisi wilayah Provinsi Gorontalo yang letaknya di dekat garis khatulistiwa, menjadikan daerah ini mempunyai suhu udara yang cukup panas. Provinsi Gorontalo mempunyai kelembaban udara yang relatif tinggi, rata-rata kelembaban pada tahun 2010 mencapai 83,5 persen. sedangkan untuk curah hujan tertinggi terdapat di bulan Mei dengan 378 mm.
Propinsi Gorontalo terdiri dari 5 Kabupaten dan 1 Kota, dengan ibukota di Kota Gorontalo. Kabupaten dengan wilayah paling luas adalah Kabupaten Pohuwato, diikuti oleh Kabupaten Gorontalo dan Bone Bolango. Penduduk terbesar menempati daerah Kabupaten Gorontalo yang juga merupakan Kabupaten terluas kedua. Meskipun demikian, kepadatan penduduk tertinggi ada pada Kota Gorontalo yang hanya memiliki luas 66.25 hektar (km2) namun ditempati oleh 180.127 jiwa (terbesar kedua setelah Kab. Gorontalo). Jumlah penduduk Gorontalo Jumlah Penduduk (orang) dan luas Wilayah (Ha),
Pelayanan Publik
7
Kondisi Pelayanan Publik
1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. Infrastruktur
4.
Perusahaan Air Minum
5.
Sumber Daya Listrik
No. Kab/Kota Sekolah Guru Murid Rasio Murid/ Guru Rasio Murid/ Sekolah 1 Kab. Boalemo 137 1.374 20.415 14,86 149,01 2 Kab. Gorontalo 314 3.547 50.063 14,11 159,44 3 Kab. Pohuwato 121 1.349 18.676 13,84 154,35
4 Kab. Bone Bolango 138 1.280 19.405 15,16 140,62
5 Kab. Gorontalo Utara 112 940 15.243 16,22 136,10
6 Kota Gorontalo 123 1.671 22.316 13,35 181,43
Provinsi Gorontalo 945 10.161 146.118 14,38 154,62
Jumlah Sekolah, Guru dan Murid Sekolah Dasar (SD) se-Provinsi Gorontalo tahun 2009
Dari 945 sD yang ada di Propinsi Gorontalo, terdistribusi secara hampir merata ke seluruh Kabupaten/Kota, dengan jumlah sekolah terbanyak ada di Kabupaten Gorontalo yang merupakan kabupaten terluas di Provinsi Gorontalo. sementara, seiring dengan kepadatan penduduk yang sangat tinggi di Kota Gorontalo, maka rasio murid per sekolah tertinggi juga terdapat pada Kota Gorontalo. secara rata-rata, rasio jumlah murid per jumlah guru di Gorontalo mencapai 14 orang murid per satu guru. rasio ini relatif cukup baik, karena bahkan lebih rendah dari beberapa wilayah di Jawa yang rata-ratanya mencapai 22. rasio murid per guru tertinggi adalah di Kabupaten Gorontalo Utara. sementara di Kota Gorontalo yang tingkat kepadatan murid per sekolahnya tertinggi, ternyata memiliki
Pelayanan Publik
9
No. Kabupaten/Kota Sekolah Guru Murid Rasio Murid/ Guru Rasio Murid/ Sekolah 1 Kab. Boalemo 58 515 6.206 12,05 107,00 2 Kab. Gorontalo 134 1.311 14.406 10,99 107,51 3 Kab. Pohuwato 45 436 6.509 14,93 144,64
4 Kab. Bone Bolango 39 598 6.235 10,43 159,87
5 Kab. Gorontalo Utara 50 482 4.479 9,29 89,58
6 Kota Gorontalo 29 771 10.285 13,34 354,66
Provinsi Gorontalo 355 4.113 48.120 12 136
Jumlah Sekolah, Guru dan Murid Sekolah lanjutan tingkat Pertama (SltP) se-Provinsi Gorontalo tahun 2009
Hampir sama dengan fasilitas ketersediaan sD, maka jumlah sMP terbanyak juga terdapat di Kabupaten Gorontalo, yaitu terdapat 134 sMP dengan jumlah murid mencapai hampir 14,5 ribu murid. Begitu juga dengan densitas murid per sekolah, sama dengan kondisi sD, maka densitas tertinggi adalah di Kota Gorontalo. Meskipun begitu, berbeda dengan kondisi sD dimana rasio murid terhadap guru di Kota Gorontalo memiliki angka terendah, rasio murid terhadap Guru tingkat sMP di Kota Gorontalo memiliki angka tertinggi kedua yang mencapai 13 murid per guru.
2009
2010
1
Kab. Boalemo
95,26
95,69
2
Kab. Gorontalo
94,57
94,93
3
Kab. Pokuwato
97,04
97,05
4
Kab. Bone Bolango
97,15
97,41
5
Kab. Gorontalo Utara
93,77
93,84
6
Kota Gorontalo
99,42
99,43
No.
Daerah
Angka Melek huruf (%)
Prov. Gorontalo
95,77
96,00
angka Melek Huruf (aMH) se-Provinsi Gorontalo tahun 2009-2010
salah satu indikator dasar yang menggambarkan tingkat kemajuan di bidang pendidikan adalah angka melek huruf. Di Propinsi Gorontalo, secara rata-rata angka melek hurufnya relatif cukup tinggi yaitu 96%. Angka melek huruf tertinggi berada di ibukota propinsi, yaitu Kota Gorontalo yang mencapai 99,43%. sementara, kabupaten termuda, yaitu Kabupaten Gorontalo Utara ternyata angka melek hurufnya masih jauh di bawah rata-rata, karena hanya mencapai kisaran 93%.
Pelayanan Publik
11
No. Kabupaten / Kota Angka PartisipasiKasar (APK)
Angka Partisipasi
Murni (APM) No. Kabupaten / Kota
Angka Partisipasi Kasar (APK)
Angka Partisipasi Murni (APM)
1 Kab. Boalemo 115,19 93,96 1 Kab. Boalemo 83,92 60,70
2 Kab. Bone Bolango 120,78 98,52 2 Kab. Bone Bolango 99,79 73,43
3 Kab. Gorontalo 115,49 94,21 3 Kab. Gorontalo 80,52 60,71
4 Kab. Gorontalo Utara 91,84 72,74 4 Kab. Gorontalo Utara 92,66 70,80
5 Kab. Pohuwato 117,53 95,87 5 Kab. Pohuwato 88,77 68,11
6 Kota Gorontalo 114,40 95,41 6 Kota Gorontalo 112,33 84,37
Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) SD se-Provinsi Gorontalo Tahun 2009/2010
Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) SMP se-Provinsi Gorontalo Tahun 2009/2010
Angka partisipasi sekolah (baik APK dan APM) untuk sD menunjukkan rasio banyaknya anak pada usia 7-12 tahun yang bersekolah di sD. APK bisa lebih dari 100% karena termasuk anak yang diluar usia 7-12 yang sekolah di sD, namun APM maksimal 100% karena hanya menghitung anak usia 7-12 tahun yang bersekolah sD pada cakupan wilayah tertentu. Di Propinsi Gorontalo, APK dan APM tertinggi adalah Kab. Bone Bolango. sementara yang terendah adalah Kab. Gorontalo Utara.
Angka partisipasi sekolah (baik APK dan APM) untuk sMP menunjukkan rasio banyaknya anak pada usia 13-15 tahun yang bersekolah di sMP. Di Propinsi Gorontalo, APK dan APM untuk tingkat sMP yang tertinggi adalah Kota Gorontalo. sementara yang terendah justru Kabupaten Gorontalo yang APK dan APM sD-nya cukup tinggi di Gorontalo. sebaliknya, Kab. Gorontalo Utara yang APK dan APM sD-nya terendah di Gorontalo, menunjukkan APK dan APM sMP yang cukup tinggi.
Kab/Kota Rumah Sakit Puskesmas Puskesmas Pembantu Puskesmas Keliling Apotik Toko Obat Berijin Pedagang Besar Farmasi Kab. Boalemo 1 10 36 17 1 2 -Kab. Gorontalo 1 20 97 20 17 12 -Kab. Pohuwato 1 16 22 11 6 3
-Kab. Bone Bolango 2 19 46 20 2 9
Kab. Gorontalo Utara - 12 43 12 1 7
-Kota Gorontalo 1 7 33 7 33 20 7
Provinsi Gorontalo 6 84 277 87 60 53 7
Jumlah Sarana Kesehatan se-Provinsi Gorontalo tahun 2010
sarana Kesehatan di Provinsi Gorontalo masih tergolong sedikit karena rata-rata per kabupaten/kota hanya memiliki 1 rumah sakit. sarana kesehatan yang berupa Puskesmas terbanyak ada di Kab. Gorontalo yaitu hampir mencapai 25% dari seluruh jumlah rs di Gorontalo. Di setiap Kabupaten di wilayah Gorontalo telah terdapat rs, paling tidak 1 unit rs kecuali pada Kabupaten Gorontalo Utara. sementara untuk pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat akan terlayani melalui Puskesmas dan untuk daerah-daerah terpencil melalui Puskesmas Keliling. Jumlah Puskesmas terbanyak terdapat di Kab Gorontalo sebanyak 20 dan Bone Bolango sebanyak 19 unit. Hal ini selaras dengan cakupan wilayah di kedua daerah tersebut yang sangat luas.
Pelayanan Publik
13
2009
2010
1
Kab. Boalemo
67,78
68,04
2
Kab. Gorontalo
68,17
68,63
3
Kab. Pokuwato
67,44
67,66
4
Kab. Bone Bolango
68,22
68,56
5
Kab. Gorontalo Utara
66,47
66,65
6
Kota Gorontalo
66,44
66,8
No
Daerah
Angka Harapan Hidup
(tahun)
Provinsi Gorontalo
66,50
66,81
angka Harapan Hidup (aHH) se-Provinsi Gorontalo tahun 2009-2010
Angka Harapan Hidup pada dasarnya menunjukkan tingkat pencapaian derajat kesehatan masyarakat. semakin tinggi derajat kesehatan tersebut, maka hasil akhirnya adalah angka harapan hidup yang lebih tinggi. secara nasional, pada tahun 2010 angka harapan hidup masyarakat indonesia adalah 70,76 tahun dan pada tahun 2025 diharapkan mencapai 73,7 tahun. Dengan demikian, angka harapan hidup propinsi Gorontalo lebih rendah daripada angka nasional. secara keseluruhan, Kabupaten Gorontalo menduduki posisi tertinggi pada tahun 2010 dengan harapan hidup mencapai 68.63 tahun.
Kabupaten/Kota
Negara
Provinsi
Kabupaten/Kota
Jumlah
1
Kab. Boalemo
102,00
78,10
693,18
873,28
2
Kab. Gorontalo
75,42
127,99
1.346,19
1.549,60
3
Kab. Pohuwato
182,00
115,00
355,00
652,00
4
Kab. Bone Bolango
68,29
130,00
425,00
623,29
5
Kab. Gorontalo Utara
-
-
408,47
408,47
6
Kota Gorontalo
13,86
27,58
221,39
262,83
Provinsi Gorontalo
441,57
478,67
3.449,23
4.369,47
Panjang Jalan Menurut Pemerintahan yang Berwenangmengelolanya (km) se-Provinsi Gorontalo tahun 2010
Dari keseluruhan jalan sepanjang 4.369,47 Km panjang jalan di Gorontalo, 79% merupakan jalan Kab/Kota, 11% jalan Propinsi dan sisanya adalah jalan negara. Kabupaten Gorontalo memiliki jalan yang paling panjang yang mencapai 1500km sesuai dengan luas yang dimilikinya. sesuai dengan luas wilayah yang dimilikinya serta lokasinya yang berbatasan langsung dengan provinsi lain, maka Kabupaten Pohuwato memiliki jalan provinsi terpanjang di Gorontalo.
Pelayanan Publik
15
No
Kabupaten/Kota
Aspal
Tidak Diaspal
Lainnya
Jumlah
1
Kab. Boalemo
422,83
262,66
7,69
693,18
2
Kab. Gorontalo
464,15
155,05
726,99
1.346,19
3
Kab. Pohuwato
404,00
185,00
63,00
652,00
4
Kab. Bone Bolango
288,30
305,00
30,00
623,30
5
Kab. Gorontalo Utara
97,69
309,89
0,88
408,46
6
Kota Gorontalo
252,00
533,00
5,49
790,49
Provinsi Gorontalo
1.928,97
1.750,60
834,05
4.513,62
Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan(km) se-Provinsi Gorontalo tahun 2010
Dari segi km panjang jalan yang dalam kondisi diaspal, maka jalan di Kab. Gorontalo mempunyai jalan aspal yang terpanjang yaitu 464.15 km, diikuti oleh Boalemo sepanjang 422.83 km. Dari angka persentase, ternyata yang mempunyai jalan dalam kondisi baik paling panjang adalah Kab. Pohuwato yang mencapai lebih dari 61%. sementara itu, Gorontalo Utara mempunyai persentase kondisi jalan lainnya yang paling rendah, sedangkan Kab. Gorontalo mempunyai persentase jalan lainnya yang paling tinggi yaitu mencapai 54%.
Daya Tersambung
Terjual
(VA)
(KWh)
1
Kab. Boalemo
10.015
6.949.300
11.442.873
2
Kab. Gorontalo
38.391
32.667.220
62.209.335
3
Kab. Pohuwato
12.234
11.172.250
23.956.276
4
Kab. Bone Bolango
14.287
9.630.300
16.832.642
5
Kab. Gorontalo Utara
13.484
9.252.800
14.684.614
6
Kota Gorontalo
24.425
36.029.050
76.666.684
Kabupaten/Kota
Pelanggan
Penjualan tenaga listrik Menurut, 2010
Daya tersambung dan terjual terbanyak ada di Kota Gorontalo dan diikuti oleh Kabupaten Gorontalo dengan perbedaan yang cukup signifikan terhadap Kabupaten lainnya di Gorontalo. Kab. Boalemo mendapatkan distribusi paling sedikit dibandingkan dengan daerah lainnya.
Perekonomian
17
Kondisi Perekonomian
1.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
2. Perhotelan
3.
Produksi Tanaman Pangan
4.
Produksi Perkebunan
5.
Produksi Ternak
6.
Produksi Perikanan
7. Industri
sebagaimana diketahui, perekonomian propinsi Gorontalo sangat ditopang oleh sektor pertanian yang kontribusinya terhadap PDrB mencapai 29%, yaitu mencapai rp2.3 triliun dari total PDrB Gorontalo sebesar rp.8 Triliun. industri Jasa-Jasa mempunyai kontribusi yang cukup besar juga, yaitu di kisaran 28%. industri pengolahan mencapai rp2.2 triliun.
Produk Domestik regional Bruto atas Dasar Harga Berlaku Menurut lapangan Usaha (2010) Pertanian 29% Jasa-Jasa 28% Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 10% Perdagangan, Hotel dan Restoran 10% Pengangkutan dan Komunikasi 9% Bangunan dan Konstruksi 7% Industri Pengolahan 5% Pertambangan 1%
Listrik, Gas dan Air Minum
1% Other
Perekonomian
19
No Kab/Kota Padi
Sawah Padi
Ladang Padi Palawija Jagung Kedelai
Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar 1 Kab. Boalemo 6.961 32 6.993 32.918 32.454 109 121 78 118 38 2 Kab. Gorontalo 20.105 14 20.119 32.298 30.350 300 1.161 214 167 106 3 Kab. Pohuwato 5.884 - 5.884 70.855 68.004 2.458 124 114 76 79
4 Kab. Bone Bolango 3.662 3 3.665 3.731 3.252 6 183 118 112 60
5 Kab. Gorontalo Utara 7.088 518 7.606 10.123 9.720 11 284 54 34 20
6 Kota Gorontalo 1.714 - 1.714 95 53 1 - 36 5
-Provinsi Gorontalo 45.414 567 45.981 150.020 143.833 2.885 1.873 614 512 303 luas Panen tanaman Bahan
Makanan (ha), 2010
Tanaman padi secara keseluruhan masih merupakan tanaman pangan yang paling dominan di wilayah Gorontalo, utamanya di daerah Kab. Gorontalo. sementara palawija juga banyak ditanam, namun hanya terkonsentrasi di wilayah Pohuwato, Gorontalo, dan Boalemo, termasuk juga tanaman jagung.
Kab/Kota
Kuda
Sapi
Sapi Perah
Kambing
Babi
Kab. Boalemo
97
23.579
-
3.657
1.695
Kab. Gorontalo
1.192
71.245
-
36.850
-Kab. Pohuwato
202
63.786
-
22.269
10.397
Kab. Bone Bolango
4.303
41.103
21
20.571
15
Kab. Gorontalo Utara
271
49.145
-
15.243
547
Kota Gorontalo
1.717
3.889
-
8.519
-Provinsi Gorontalo
7.782
252.747
21
107.109
12.654
Jumlah ternak menurutJenisnya (ekor), 2010
Dari segi jumlah hewan ternak, nampak bahwa jumlah ternak sapi jauh lebih tinggi dibandingkan hewan ternak lainnya. Ternak kambing juga relatif banyak dibandingkan dengan sapi perah, sementara jumlah hewan ternak babi di Gorontalo terpusat di Pohuwato.
Perekonomian
21
Kab/Kota
Ikan Darat
Ikan Laut
Kab. Boalemo
26.344,94
16.644,00
Kab. Gorontalo
3.627,10
6.467,00
Kab. Pohuwato
38.260,95
11.771,00
Kab. Bone Bolango
309,37
11.065,00
Kab. Gorontalo Utara
24.147,60
14.366,00
Kota Gorontalo
1.738,56
12.012,00
Provinsi Gorontalo
94.428,52
72.325,00
Produksi Ikan Darat dan Ikanlaut (ton), 2010
Kabupaten Pohuwato mendominasi produksi ikan Darat dan Kabupaten Boalemo mendominasi produksi ikan Laut di Provinsi Gorontalo. Kabupaten Gorontalo merupakan Kabupaten dengan total penghasilan ikan terendah di Provinsi Gorontalo yang hanya mencapai 10.000 ton.
No Golongan Pokok Industri Jumlah Perusahaan
1 Makanan, Minuman, dan tembakau 12
2 Tekstil, pakaian jadi, dan kulit 8
3 Kayu dan barang-barang dari kayu 5
4 Kertas dan barang-barang dari kertas, percetakan, penerbitan 5
5 Kimia dan Barang-barang dari Bahan Kimia 1
6 Barang Galian Bukan Logam kecuali minyak bumi 1
7 Logam dasar
-8 Barang-barang dari Logam kecuali Mesin & Peralatannya 1 9 Alat Angkutan Selain Kendaraan Bermotor Roda Empat
-10 Furniture dan Industri Pengolahan Lainnya 2
Jumlah 35
Jumlah Perusahaan Industri Besar dan Sedang, 2010
industri di Gorontalo masih didominasi oleh industri penghasil Makanan, Minuman, dan tembakau yang disusul oleh industri tekstil, pakaian jadi, dan kulit.
Perekonomian
23
2009
2010
2009
2010
2009
2010
1
Kab. Boalemo
6
8
63
80
85
103
2
Kab. Gorontalo
7
10
64
99
87
147
3
Kab. Pohuwato
14
14
173
165
259
288
4
Kab. Bone Bolango
-
-
-
-
-
-5
Kab. Gorontalo Utara
2
2
27
27
34
34
6
Kota Gorontalo
39
42
754
820
1.110
1.177
68
76
1.081
1.191
1.575
1.749
Provinsi Gorontalo
Kabupaten/Kota
Akomodasi
Kamar
Tempat Tidur
Jumlah akomodasi, Kamar dan tempat tidur Hotel, 2010
Jumlah akomodasi terbanyak di Gorontalo berada di ibukota Gorontalo, yaitu mencapai 42 hunian akomodasi yang menyediakan lebih dari 800 kamar dengan lebih dari 1100 tempat tidur. Daerah lainnya relatif masih sangat sedikit, kecuali Pohuwatu yang mempunyai fasilitas akomodasi dengan kisaran 280 tempat tidur.
Kesejahteraan Masyarakat
1.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
2.
Tingkat Pengangguran Terbuka
Kesejahteraan Masyarakat
25
2009
2010
1
Kab. Boalemo
68,03
68,69
2
Kab. Gorontalo
69,55
70,07
3
Kab. Pokuwato
69,43
69,77
4
Kab. Bone Bolango
71,19
71,71
5
Kab. Gorontalo Utara
68,41
68,81
6
Kota Gorontalo
72,44
73,08
Provinsi Gorontalo
69,79
70,28
No.
Daerah
IPM
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) se-Provinsi Gorontalo tahun 2009-2010
iPM propinsi Gorontalo mencapai 70,28 pada tahun 2010, dimana pada tahun tersebut posisi iPM Gorontalo berada di peringkat keempat dari keseluruhan propinsi di sulawesi. ibukota Gorontalo mempunyai iPM tertinggi di Gorontalo, diikuti oleh Kabupaten Bone Bolango. sementara, Kabupaten termuda yaitu Gorontalo Utara mempunyai iPM paling rendah yaitu 68,81.
Desember Tahunan Desember Tahunan Desember Tahunan 1 KOTA JAYAPURA 0,31 1,95 1,87 4,43 0,36 3,39 2 KOTA SORONG 0,36 3,28 -1,3 7,9 1,19 0,92 3 KOTA TERNATE 0,94 3,83 1,15 5,25 1,61 4,45 4 KOTA AMBON 3,49 6,41 1,3 8,52 0,43 2,91 5 MAMUJU 0,84 1,77 0,24 5,06 0,03 4,83 6 KOTA GORONTALO -0,82 4,26 0,59 7,29 0,66 4,03 7 KOTA KENDARI 0,11 4,52 0,28 3,87 0,19 5,1 8 KOTA PALOPO 0,21 4,12 0,69 3,94 0,18 3,31 9 KOTA PARE-PARE -0,44 1,39 1,32 5,7 0,69 1,63 10 KOTA MAKASSAR 0,49 3,21 1,15 6,64 0,77 2,85 11 WATAMPONE 0,61 6,67 0,65 6,59 0,04 3,87 12 KOTA PALU 0,88 5,6 1,73 6,3 1,52 4,44 13 KOTA MANADO 0,38 2,34 1,5 6,15 0,94 0,7 No DAERAH 2009 2010 2011
Inflasi 66 Kota tahun 2007-2011 (Desember & tahunan)
Kota Gorontalo merupakan salah satu diantara 66 Kota yang dipantau inflasinya secara rutin. Terdapat 9 Kota di seluruh sulawesi. Pada tahun 2011, inflasi tahunan Kota Gorontalo relatif cukup tinggi dibandingkan Kota lain di Pulau sulawesi, yaitu mencapai 4%. Dengan angka tersebut, Kota Gorontalo berada di atas rata-rata inflasi kota-kota di sulawesi.
Kesejahteraan Masyarakat
27
Pengangguran (Orang) TPT (%) Pengangguran (Orang) TPT (%) Pengangguran (Orang) TPT (%) 1 Kab. Boalemo 2.452 4,53 2.311 4,05 2.187 3,80 2 Kab. Gorontalo 7.680 4,69 7.155 4,37 6.204 3,91 3 Kab. Pohuwato 2.208 4,49 2.249 4,07 2.345 4,054 Kab. Bone Bolango 5.734 10,08 4.929 8,28 2.486 3,93
5 Kab. Gorontalo Utara 1.250 2,82 893 1,99 1.808 3,92
6 Kota Gorontalo 7.027 8,88 6.036 7,92 4.787 5,88
No. Kabupaten/Kota
Agustus 2009 Agustus 2010 Agustus 2011
4,26
Provinsi Gorontalo 26.351 5,89 23.573 5,16 19.817
Jumlah pengangguran di Gorontalo, terus mengalami penurunan dalam 3 tahun terakhir. Pada Jumlah Pengangguran dan
tingkat Pengangguran terbuka (tPt), tahun 2009-2011
Jumlah pengangguran di Gorontalo, terus mengalami penurunan dalam 3 tahun terakhir. Pada Agustus 2011, tingkat pengangguran hanya mencapai 4.26%. Tingkat pengangguran tertinggi terdapat di Kota Gorontalo yang mencapai 5.88%, sementara tingkat pengangguran terendah adalah di Kabupaten Boalemo.
2009
2010
2009
2010
1
Kab. Boalemo
24,39
25,70
20,74
19,64
2
Kab. Gorontalo
66,91
67,10
21,48
18,87
3
Kota Gorontalo
8,26
9,90
5,29
5,49
4
Kab. Pohuwato
22,49
24,20
21,15
18,75
5
Kab. Bone Bolango
24,08
25,10
19,97
17,65
6
Kab. Gorontalo Utara
18,99
20,40
21,50
19,60
Provinsi Gorontalo
165,11
172,30
18,34
16,56
No.
Kabupaten/Kota
Jumlah (000 jiwa)
Persentase
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin se-Provinsi Gorontalo tahun 2007-2009
Terdapat kenaikan jumlah penduduk miskin di Propinsi Gorontalo pada tahun 2010, dibandingkan dengan tahun 2009, tetapi persentasenya mengalami penurunan. Tingkat kemiskinan pada tahun 2010 mencapai 16.56%. Persentase kemiskinan di Kota Gorontalo adalah yang paling rendah, yaitu hanya 5.49% penduduk yang berstatus miskin. Tingkat kemiskinan tertinggi terdapat di Kabupaten Boalemo, meskipun memiliki tingkat
Keuangan Daerah
29
Gambaran Umum Keuangan Daerah
Komposisi APBD Prov. Gorontalo
Agregat Prov., Kab., dan Kota
2008 2009 2010 2011 2012 Pendapatan 2.548,44 2.749,95 2.983,94 3.514,27 3.697,10 Belanja 2.505,78 2.886,97 2.883,49 3.505,86 3.836,39 Surplus/Defisit 42,65 (137,02) 100,45 8,41 (139,29) Pembiayaan 268,91 297,77 151,92 242,90 25,00 (500,00) 500,00 1.000,00 1.500,00 2.000,00 2.500,00 3.000,00 3.500,00 4.000,00 4.500,00 M ilia r R up ia h
Keuangan Daerah
31
Komposisi Pendapatan APBD Prov. Gorontalo
Agregat Prov., Kab.,dan Kota
Keterangan: 2008-2011 realisasi; 2012 Anggaran
2008 2009 2010 2011 2012 PAD 194,99 232,13 251,30 287,79 335,38 Daper 2.099,56 2.335,86 2.325,07 2.582,39 3.034,23 L2PyS 253,89 181,96 407,56 644,08 327,49 500,00 1.000,00 1.500,00 2.000,00 2.500,00 3.000,00 3.500,00 M ilia r R up ia h
Komposisi Belanja APBD Prov. Gorontalo
Agregat Prov., Kab.,dan Kota
2008 2009 2010 2011 2012 B. Pegawai 1.058,68 1.228,14 1.488,58 1.735,95 2.015,83 B. Barang Jasa 502,42 565,90 518,07 668,75 705,38 B. Modal 765,27 910,76 646,97 841,07 788,40 B. Lain2 179,41 182,16 229,86 260,10 326,78 500,00 1.000,00 1.500,00 2.000,00 2.500,00 M ilia r R up ia h
Keuangan Daerah
33
Uraian PAD Pajak daerah Retribusi daerah Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Lain-lain PAD yang sah
Kabupaten/Kota 119.360 20.941 37.257 6.443 54.720
Provinsi 122.194 108.629 41 13.524
Komposisi Pendapatan Asli Daerah APBD Prov. Gorontalo
Agregat Prov., Kab., dan Kota (rata-rata realisasi APBD 2008-2011)
Komposisi PAD Kab/Kota
Komposisi PAD Prov.
(Dalam Juta Rupiah) 17,5% 31,2% 5,4% 45,8% Pajak daerah Retribusi daerah Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Lain-lain PAD yang sah
88,9% 0,0%
Komposisi Pajak Daerah APBD Prov. Gorontalo
(Perbandingan rata-rata realisasi APBD 2008-2010 dengan realisasi APBD 2011)
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor Pajak Kendaraan
Bermotor PermukaanPajak Air
Pajak Kendaraan
Diatas air
Bea Balik Nama Kendaraan di atas air
rata-rata 2008-2010 50,117 27,549 22,123 0,145 0,030 0,018
(Dalam Juta Rupiah)
0,0 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor Pajak Kendaraan
Bermotor PermukaanPajak Air Pajak KendaraanDiatas air Bea Balik NamaKendaraan di atas air
%
Keuangan Daerah
35
(Dalam Juta Rupiah)Komposisi Pajak Daerah APBD Kab./Kota Prov. Gorontalo
(Perbandingan rata-rata realisasi APBD 2008-2010 dengan realisasi APBD 2011)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Pajak Penerangan Jalan Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C
BPHTB RestoranPajak ReklamePajak Pajak Hotel lain-lain HiburanPajak Pajak Air Tanah ParkirPajak
rata-rata 2008-2010 43,21 24,71 0,00 13,06 8,85 5,69 3,38 1,09 0,00 0,02 2011 37,82 19,35 15,67 14,99 5,79 4,02 1,21 1,04 0,10 0,03 0,0 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 % rata-rata 2008-2010 2011
Tren simpanan Pemda se-Provinsi Gorontalo di Perbankan
Agregat Prov., Kab., dan Kota
0 100 200 300 400 500 600
Jan feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt sep Okt Nov Des
M ilia r R up ia h 2009 2010 2011 2012
Keuangan Daerah
37
Potret Dana simpanan Pemda di Perbankan Prov. Gorontalo
Dalam bentuk Tabungan, simpanan Berjangka dan Giro Agregat Prov., Kab., dan Kota
2008 2009 2010 2011 GORONTALO 221.007 153.203 150.351 125.071 Nasional 71.601.901 59.812.944 62.088.098 80.445.845 0 2.000.000 4.000.000 6.000.000 8.000.000 2008 2009 2010 2011 GORONTALO Nasional 10.000.000 30.000.000 50.000.000 70.000.000 90.000.000
Trend Persentase Dana idle Terhadap realisasi Belanja Daerah
Prov. Gorontalo
Agregat Prov., Kab., dan Kota
2009 2010 2011
NAS GORONTALO NAS GORONTALO NAS GORONTALO
Belanja 389,7 2,89 424 2,88 498,1 3,51
+ Trend persentase dana idle terhadap realisasi belanja daerah di wilayah Provinsi Gorontalo mengalami penurunan
+ Hal ini menunjukkan bahwa penyerapan belanja semakin baik di wilayah Provinsi Gorontalo
5,31% 5,21% 3,57% 15,35% 14,64% 16,15% 0,00% 2,00% 4,00% 6,00% 8,00% 10,00% 12,00% 14,00% 16,00% 18,00% 2009 2010 2011 GORONTALO Nasional
Keuangan Daerah
39
Estimasi realisasi Belanja Daerah Agregat Prov., Kab. dan Kota
sampai Dengan Bulan september 2012
(Persentase)
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des 2011 4.766 8.450 14.016 20.283 26.774 33.085 42.448 54.399 58.753 67.065 76.116 98.840 2012 4.890 8.247 13.265 20.141 26.240 34.541 42.777 50.794 57.773 4.766 8.450 14.016 20.283 26.774 33.085 42.448 54.399 58.753 67.065 76.116 98.840 4.890 8.247 13.265 20.141 26.240 34.541 42.777 50.794 57.773 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 % 2011 2012
secara persentase, estimasi realisasi belanja daerah sampai dengan bulan september 2012 adalah sebesar 57,8%, lebih rendah dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun 2011.
Estimasi realisasi Belanja Daerah
Agregat Prov. Gorontalo
sampai Dengan Bulan september 2012
(Persentase)
+ rata-rata realisasi APBD 2012 sampai dengan bulan september 2012 agregat per prov. adalah sebesar 57,8%. + Terdapat 12 daerah yang mempunyai realisasi belanja di bawah rata-rata sedangkan 21 daerah mempunyai
realisasi belanja di atas rata-rata.
+ realisasi belanja terendah adalah Prov. Kalimantan Timur yaitu sebesar 41,6% sedangkan yang tertinggi adalah 57,8 00 10 20 30 40 50 60 70 80 Kalt im Riau DK I Ba be l Pa pu a Pap bar Kals el Bali Ba nt en Be ngk ul u Kalb ar Su m ut Ja m bi Su m ba r Ja ba r DI Y Kalt en g Su m se l Ke pr i Ac eh Ja te ng Su ltra NTT Su lb ar N TB Su lte ng M alu ku Jat im La m pu ng Go ro nt alo Su lse l Su lu t M alu t
Keuangan Daerah
41
opini BPK atas LKPD Pemda
se-Provinsi Gorontalo
Nama Daerah OPINI BPK
2008 2009 2010
Prov. Gorontalo WDP WDP WDP
Kab. Boalemo WDP WDP WDP
Kab. Bone Bolango TMP WDP WDP
Kab. Gorontalo WDP WTP WTP
Kab. Gorontalo Utara WDP WDP WDP
Kab. Pohuwato WDP WDP WDP
Kondisi Keuangan Daerah
Indikator Kondisi Keuangan Daerah
1.
Rasio Pendapatan Daerah / Jumlah Penduduk
2.
Rasio PAD/ Total Pendapatan Daerah
3.
Rasio Ruang Fiskal / Total Pendapatan Daerah
4.
Rasio Pajak Daerah dan Retribusi Daerah/ PDRB
5.
Rasio Belanja Modal / Total Belanja Daerah
6.
Rasio Total Pendapatan Daerah / Total Belanja Daerah
7.
Rasio Belanja Pegawai Tidak Langsung / Total Belanja Daerah
8.
Rasio SiLPA tahun sebelumnya / Belanja Daerah
Kondisi Keuangan Daerah
43
Kondisi Keuangan Daerah
Prov. Gorontalo Agregat Prov., Kab., dan Kota
Pendapatan Daerah / Jumlah Penduduk
PAD / Total Pendapatan Daerah
+ rasio ini mengukur tingkat kemampuan daerah dalam melayani per satu orang penduduknya
+ rasio pendapatan daerah per kapita provinsi Gorontalo memiliki tren meningkat seperti tren pendapatan per kapita nasional. namun demikian, pendapatan per kapita Provinsi Gorontalo lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan per kapita nasional
+ rasio ini mengukur tingkat kemandirian daerah yaitu kemampuan daerah dalam mendanai belanjanya dengan pendapatan asli daerah (PAD)
+ rasio PAD Per Total Pendapatan Daerah Provinsi Gorontalo memiliki tren yang relatif stabil tiap tahun anggaran. namun demikian, rasio PAD per total Pendapatan Daerah Provinsi Gorontalo lebih rendah dibandingkan rasio secara nasional
1.462,69 1.601,20 1.640,40 1.823,58 2.217,44 2.082,65 2.621,29 2.794,80 2.868,72 3.378,57 0 500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500 4.000 2007 2008 2009 2010 2011 Ri bua n
Nasional prov. Gorontalo
0,16 0,18 0,18 0,19 0,21 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,05 0,10 0,15 0,20 0,25 2007 2008 2009 2010 2011
Kondisi Keuangan Daerah
Prov. Gorontalo Agregat Prov., Kab., dan Kota
Ruang Fiskal / Total Pendapatan Daerah
Pajak Daerah + Retribusi Daerah / PDRB
+ rasio ini mengukur seberapa besar ruang fiskal atau keleluasaan yang dimiliki daerah dalam menggunakan dananya secara bebas dalam menentukan prioritas belanja yang akan didanai
+ Tren rasio ruang fiskal per total pendapatan daerah Provinsi Gorontalo memiliki kecenderungan menurun seperti halnya rasio secara nasional. rasio ruang fiskal per total pendapatan daerah Provinsi Gorontalo lebih rendah
+ rasio ini mengukur tingkat kemampuan daerah dalam menggali potensi pajak dan retribusi daerahnya
+ Tren rasio pajak daerah dan retribusi daerah per PDrB Provinsi Gorontalo memiliki tren menurun berbeda dengan slope tren nasional yang cenderung menaik. namun demikian, rasio pajak daerah dan retribusi daerah per PDrB Provinsi Gorontalo memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan rasio secara nasional.
0,55 0,49 0,44 0,41 0,40 0,45 0,42 0,37 0,33 0,27 0,20 0,40 0,60 2007 2008 2009 2010 2011 Nasional prov. Gorontalo
1,34% 1,42% 1,27% 1,33% 1,58% 2,27% 2,47% 2,16% 2,05% 2,11% 0,00% 0,50% 1,00% 1,50% 2,00% 2,50% 3,00% 2007 2008 2009 2010 2011
Kondisi Keuangan Daerah
45
Kondisi Keuangan Daerah
Prov. Gorontalo Agregat Prov., Kab., dan Kota
Belanja Modal / Total Belanja
+ rasio ini mengukur seberapa besar daerah mengalokasikan belanja modal terhadap total belanjanya
+ Tren rasio belanja modal per total belanja Provinsi Gorontalo cenderung fluktuatif naik dan turun, namun sedikit meningkat di tahun 2011. namun demikian, rasio belanja modal per total belanja Gorontalo lebih tinggi dibandingkan dengan rasio secara nasional
+ rasio ini mengukur tingkat kemampuan keuangan daerah dalam mendanai belanja daerah
+ Tren rasio total pendapatan daerah per total belanja daerah di Provinsi Gorontalo cenderung fluktuatif mengalami penurunan pada tahun 2009 kemudian naik pada tahun 2010, dan turun lagi pada tahun 2011. Pada tahun 2011, rasio total pendapatan daerah per total belanja daerah Provinsi Gorontalo lebih rendah dibandingkan dengan rasio secara nasional.
Rasio Total Pendapatan Daerah /
Total Belanja Daerah
28,95% 27,46% 26,19% 22,17% 21,67% 32,17% 30,54% 31,55% 22,44% 23,99% 0,00% 5,00% 10,00% 15,00% 20,00% 25,00% 30,00% 35,00% 2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Gorontalo
103,64% 102,66% 97,04% 102,22% 105,70% 97,56% 101,70% 95,25% 103,48% 100,24% 90,00% 95,00% 100,00% 105,00% 110,00% 2007 2008 2009 2010 2011
Kondisi Keuangan Daerah
Prov. Gorontalo Agregat Prov., Kab., dan Kota
Rasio Belanja Pegawai Tidak Langsung /
Total Belanja Daerah
Rasio SiLPA Tahun Sebelumnya / Belanja Daerah
+ rasio ini mengukur seberapa besar daerah mengalokasikan belanja pegawai tidak langsung terhadap total belanjanya
+ rasio belanja pegawai tidak langsung per total belanja daerah Provinsi Gorontalo cenderung meningkat pada tahun 2009 dan 2010 kemudian menurun pada tahun 2011. Pada tahun 2011, rasio belanja pegawai tidak langsung per total belanja daerah Provinsi Gorontalo lebih rendah dibandingkan dengan rasio secara nasional.
+ rasio ini mengukur proporsi siLPA tahun sebelumnya terhadap belanja daerah tahun berjalan
+ rasio siLPA terhadap belanja daerah Provinsi Gorontalo cenderung menurun sama dengan rasio secara nasional yang juga cenderung turun, namun untuk Provinsi Gorontalo ini sedikit naik pada tahun 2011. namun demikian, pada tahun 2011 rasio siLPA terhadap belanja Provinsi Gorontalo
28,4% 35,9% 39,4% 40,6% 40,2% 27,7% 22,7% 32,1% 38,9% 36,0% 0,0% 10,0% 20,0% 30,0% 40,0% 50,0% 2007 2008 2009 2010 2011 Nasional prov. Gorontalo
20,06% 17,07% 17,56% 12,29% 11,47% 5,95% 11,08% 10,19% 6,25% 7,34% 0,00% 5,00% 10,00% 15,00% 20,00% 25,00% 2007 2008 2009 2010 2011 Nasional prov. Gorontalo
Kondisi Keuangan Daerah
47
Kondisi Keuangan Daerah
Prov. Gorontalo Agregat Prov., Kab., dan Kota
Rasio Pembayaran Pokok Hutang dan Bunga /
Total Pendapatan Daerah
+ rasio ini mengukur proporsi pembayaran pokok utang dan bunga yang harus dibayar dari pendapatan daerah dalam satu periode. + rasio pembayaran pokok utang dan bunga per total pendapatan
daerah di Provinsi Gorontalo memiliki tren yang fluktuatif. Pada tahun 2011, rasio pembayaran pokok utang dan bunga per total pendapatan daerah Provinsi Gorontalo lebih rendah dibandingkan rasio secara nasional.
0,59% 0,45% 0,68% 0,78% 0,70% 0,21% 0,08% 0,00% 0,85% 0,20% 0,00% 0,20% 0,40% 0,60% 0,80% 1,00% 2007 2008 2009 2010 2011
Penyusunan buku “Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah” dilaksanakan dengan kerjasama yang solid dan tidak akan dapat terselesaikan tanpa kontribusi dari seluruh pihak di lingkungan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan. oleh karena itu apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya disampaikan dalam rangkaian kata berikut ini:
+ Ucapan terima kasih ditujukan kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Dr. Marwanto Harjowiryono – dan Direktur Evaluasi Pendanaan dan informasi Keuangan Daerah Drs. Yusrizal ilyas, MPA – yang telah memberikan arahan dan bimbingan hingga terselesaikannya penyusunan buku ini. + Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada subdirektorat
Data Keuangan Daerah, Direktorat Evaluasi Pendanaan dan informasi Keuangan Daerah yang telah menyediakan data ringkasan APBD 2012 dan realisasi APBD 2011 melalui sistem informasi Keuangan Daerah dan kepada Bagian Umum, sekretariat Jenderal Perimbangan Keuangan
yang telah menyediakan data Daerah Dalam Angka dan memfasilitasi hingga tersedianya buku ini.
+ selanjutnya terima kasih kepada tim dari subdirektorat Evaluasi Dana Desentralisasi dan Perekonomian Daerah yang terdiri dari Putut Hari satyaka, sE. MPP; Krisnandar, sE; Prasetyo indro s.,sE, ME; Aris soedjatmiko, s.sos, MM; Wahyu Widjayanto, sE, MM; Edi soeprijono, s.sos; Arif Zainuddin Fansyuri, Ak., ME; Femmy Ferdiansyah, sH; Chrisliana Tri Ferayanti, sE, ME; Lukman Adi santoso, sE., ME.; Mauliate H. silitonga, sE; nanag Garendra Timur, s.si; rizki Anggunani, s.si; shinta Theresia Purba; virgin Marthalia yang telah melakukan input dan pengolahan data sekaligus mendukung penulisan dan melakukan editing buku ini. Terima kasih atas kerja kerasnya.
sumber Data
49
siKD, Kementerian KeuanganProv. Gorontalo Dalam Angka 2007 – 2010, BPs www.Gorontaloprov.go.id