• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKSPLORASI TU MBUHAN ANGGREK 01 KAWASAN TAMAN NASIONAL KERINCI SEBLAT, JAMBI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EKSPLORASI TU MBUHAN ANGGREK 01 KAWASAN TAMAN NASIONAL KERINCI SEBLAT, JAMBI"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

B.erk. Penel. Hayati Edisi Khusus: 7A (1-5),2011

EKSPLO

RASI TU

MBUHAN

ANGGREK 01 KAWASAN TAMAN

NASIONAL

KERINCI SEBLAT, JAMBI

Estl Munawaroh*

Pusat konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor Jln. Ir. H. juanda 13, Bogor

*Corresponding author: munawaroh.esti@yahoo.com

ABSTRACT

Kerinci Seblat National Park located in the middle group of the Bukit Barisan. In general has bumpy steep and sharp topography, altitude ranges from 200 to 3805m above sea level. o/ploration activities have been conducted in this area to inventory the plants and collecting orchids for ex-situ conservation purposes. Results of the inventory and collection of 32 species of orchids, consisting of 14 genera and 3 species of epiphytic genera terrestrial species. Several types of orchids that were collected and the way elected conservation will be discussed in this paper.

Key words: ex-situ conservation, exploration, national parks the Kerinci Seblat, orchid plants

PENGANTAR

Flora adalah salah satu sumberdaya hayati yang menjadi penunjang dan penyangga kehidupan manusia dan mahluk hidup lain. Tanpa flora, manusia tidak dapat bertahan hidup dimuka bumi ini, baik flora sebagai penghasil udara bersih, maupun sebagai sumber kebutuhan hidup jasmani, papan, pangan, sandang dan obat-obatan. Integrasi flora, fauna, tanah, udara bersih dan sinar matahari akan memberikan kehidupan yang nyaman bagi manusia, sehingga terjamin kelestarian manusia dan lingkungan di muka bumi ini.

Dengan posisi utama flora dalam kehidupan manusia, maka sudah seyogyanya dan sewajamya manusia memiliki persepasi dan tindakan yang sarna dalam mengelola flora untuk memenuhi kebutuhan hidup serta meningkatkan peran flora bagi mahluk hidup lain dalam mata rantai makan<:l:n makhluk di muka bumi ini. Dengan kata lain, etika pemanfaatan flora harus menjadi kesadaran dan langkah utama manusia dalam mengelola sumberdaya alam hayati flora. Konservasi adalah salah satu etika pilihan yang disadari dan akan menjamin kesejahteraan manusia dan makhluk lain.

Sesuai dengan prinsip dan konsep strategi konservasi dunia, konservasi memiliki tiga aspek yang satu tak dapat dipisahkan dari yang lain yaitu, perlindungan proses ekologis, pengawetan keanekaragaman jenis bermaksud untuk menyangga agar keanekaragaman jenis dimaksud tidak punah. Pengawetan merupakan suatu usaha dan tindakan konservasi untuk menjamin keanekaragaman jenis, meliputi penjagaan agar unsur-unsur tersebut tidak punah agar masing-masing unsur dapat berfungsi dalam alam dan agar senantiasa siap untuk sewaktu-waktu dimanfaatkan bagi kesejahteraan manusia.

Potensi Sumber Daya Hayati, baik flora dan fauna di Indonesia dikenal sangat melimpah dan beraneka ragam, yaitu sekitar 400.000 jenis. Potensi yang sangat besar ini merupakan salah satu modal bagi pembangunan Nasional. Banyak jenis-jenis hayati yang telah dimanfaatkan secara lestari untuk kepentingan perdagangan, namun banyak lagi yang belum dikembang biakkan atau diperbanyak untuk

dimanfaatkan. .

Wilayah Propinsi J ambi sendiri mempunyai kekayaan sumber daya alam yang tak terkira nilainya baik flora maupun faunanya. Jika potensi jenis flora tidak ada yang membudidayakan atau memperbanyak, lambat laun kekayaan jenis hayati ini akan cepat punah. Berdasarkan keadaan tersebut, peranan kawasan konservasi baik in-situ maupun ex-situmenjadi lebihpenting di masakini maupun mendatang. Dalam Agenda 21 telah ditegaskan perlunya upaya peningkatan konservasi tumbuhan secara ex-situ dalam bentuk kebun raya. Kegiatan penelitian Eksplorasi Tumbuhan Anggrek di Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, Jambi, diharapkan tumbuhan anggrektersebut dapat dilestarikan dan dikembangkan di Kebun Raya Bogor.

BAHAN DAN CARA KERJA

Kegiatan eksplorasi dilakukan dengan cara metode acak menjelajahi kawasan hutan yang dieksplorasi. Setiap jenis angrek yang dijumpai diupayakan untuk dikoleksi. Cara pengoleksian jenis anggrek epifit yaitu diambil pelan-pelan agar daunnya tidak rusak, kemudian diberi label dan diikat dalam satu kelompok. Untukjenis anggrek tanah dibalut dengan kertas tissue kemudian dimasukkan kedalam plastik. Pemeliharaan di lapangan, material

(2)

tumbuhan anggrek yang epipfit perawatannya cukup

dengan cara menggantung dan menyiram dengan spreyer setiap harinya, sedangkan untukjenis anggrek tanah yang sudah dibalut kertas tissue, cukup dengan mencelupkan ke dalam air setiap pagi atau sore.

HASIL

Tumbuhan anggrek yang berhasil dikoleksi sebanyak kurang lebih 32 jenis, 17 marga. Berdasarkan habitatnya tumbuhan anggrek terbagi dalam 2 katagori yaitu anggrek tanah (terrestrial) dan anggrek pohon (epifit). Dari koleksi yang didapat 14 marga (28 jenis) merupakan anggrek epmt dan 3 marga (3 jenis) merupakan anggrek tanah (terrestrial). Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel1. Daftar Jenis Anggrek di Taman Nasionpl Kerinci Seblat

No. Nama latin

1. Acriopsis javanica Reinw.

2. Agrostophyllum bicuspidum J.J.Sm

3. Agrostophyllum majus Hook.F.

4. Apendicula corn uta 8!.

5. Bulbophyllum angustifolium Lind!.

6. Bulbophyllum flavescens. Lind!.

7. Bulbophyllum odoratum Lindl

8. Bulbophyllum ovalivolium Lind!.

9. BulbophylllJm sp.

10. Claderia viridiflora Hook.f 11. Coe/ogyne dayana Rehb. f.

12. Coe/ogyne minata Lind!.

13. Coe/ogyne sp.

-14. Cymbidium bicolor Lind!.

15. Dendrobium sp.

16. Eria pilifera Rind!, 17. Eria monostachya Lind!.

18. Eria oblitterata Rchb.f. 19. Eria puchella Lind!.

20. Eria rigida Rchb.f.

21. Eria sp.

22. Eria sp.

23. Flickingeria sp.

24. Lipparis compressa Lind!.

25. Liparis viridiflara Lind!.

26. Microsaccus sp.

27. Nervilia araguana Gaud.

28. Oberonia anceps Lind!.

29. Plocoglottis acuminate

30. Phalaenopsis cornucervi Rehb. f.

31. Trixcpermum trichoglottis O. Kuntze 32. Vanda sumatrana J. J. Sm

PEMBAHASAN

Keadaan Umum kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat

Taman N asional Kerinci Seblat yang selanjutnya disingkat TNKS berada di bagian tengah gugusan Bukit Barisan yang meliputi 4 propinsi (Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu dan Sumatra Selatan) dan 13 kabupaten. Taman nasional ini membentang sepanjang 350 km dari barat daya sampai ke tenggara dengan lebar rata-rata 50 km dan luas area mencapai 1.389.510 hektar sehingga menjadi kawasan

taman nasional terluas ke-2 di Indonesia.

Taman N asional Kerinci Seblat pada umumnya bertopografi bergelombang, berlereng curam, dan tajam. Ketinggian temp at berkisar antara 200 sampai 3.805 m

Suku Habitus Ketlnggian (m. dpl)

Orchidaceae Epifit 1290-1340 Orchidaceae Epifit 1100-1200 Orchidaceae Epifit 1000-1150 Orchidaceae Epifit 1220-1310 Orchidaceae Epifit 1050-1270 Orchidaceae Epifit 1220-1310 Orchidaceae Epifit 1050-1270 Orchidaceae Epifit 1290-1340 Orchidaceae Epifit 1050-1270 Orchidaceae Epifit 1290-1340 Orchidaceae Epifit 1100-1200 Orchidaceae Epifit 1000-1150 Orchidaceae Epifit 1100-1200 Orchidaceae Epifit 1290-1340 Orchidaceae Epifit 1050-1270 Orchidaceae Epifit 1290-1340 Orchidaceae Epifit 1100-1200 Orchidaceae Epifit 1000-1150 Orchidaceae Epifit 1100-1200 Orchidaceae Epifit 1100-1200 Orchidaceae Epifit 1220-1310 Orchidaceae Epifit 1290-1340 Orchidaceae Epifit 1290-1340 Orchidaceae Epifit 1290-1340 Orchidaceae Epifit 1100-1200 Orchidaceae Epifit 1290-1340 Orchidaceae Terestrial 1100-1200 Orchidaceae Epifit 1290-1340 Orchidaceae Terestrial 1290-1340 Orchidaceae Epifit 1290-1340 Orchidaceae Epifit 1290-1340 Orchidaceae Epifit 1290-1340

(3)

Munawaroh 3 dpl. Topografi relatif datar terdapat di daerah enclave Kab.

Kerinei.

Iklim kawasan TNKS tidakjauh berbeda dengan iklim daerah pegunungan Indonesia pada umumnya. Rata-rata eurah hujan tahunan berkisar antara 3.000 mm. Musim hujan berlangsung dari bulan September sampai dengan Pebruari dengan puneak musim hujan pada bulan Desember. Musim kemarau berlangsung dari bulan April sampai Agustus. Suhu udara rata-rata bervarisi, yaitu 28° C di dataran rendah, 20° C di Lembah Kerinei dan

~o C di

puneak G. Kerinei.

Berbagai tipe ekosistem terdapat di dalam kawasan TNKS, yaitu mulai dari hutan hujan dataran rendah, hut an perbukitan, hutan rawa, lahan basahpegunungan, ekosistem gunung dan alpin. Maka tidaklah mengherankan j ika kawasan ini menyimpan ke~ayaan hayati yang eukup tinggi. TNKS merupakan hunian bagi 85 j~nis dari 199 Mamalia Sumatra dan 371 jenis Aves. Lebih dari 4000 jenis tumbuhan tereatat di TNKS, termasuk di dalamnya 300 jenis anggrek Maka tepatlah kiranya bila TNKS ditetapkan menjadi salah satu Situs Warisan Kekayaan Alam Dunia dengan nama "Situs Warisan Alam Hutan Hujan Tropis Sumatra". Koleksi tumbuhan Anggrek

Berdasarka hasil pengamatan didapatkan terdapat berbagaijenis anggrek Jenis anggrek tanah yang ditemukan adalahjenis Plocoglottis acuminata Bl., Nervilia araguana Gaud dan Claderia viridiflora Hookf. tepatnya di hutan pinggiran sepanjang jalan trans Km 25-Km 28 (Hut an Sungai Kunyit), pada umumnya tanah merah, agak liat, dan sedikit pasir.

Jenis Plocoglottis acuminata Bl. merupakan anggrek tanah dengan bolb semu, panjang sampai 9 em, daun tunggal, berbentuk laneeolet-aeuminate-plieate, 10-17 em, lebar 5-7 em, wama hjau tua, daun muda hijau muda mengkilat, susunan bung a pada tangkai yang keluar dari pangkal bulb semu, jumlah bunga dapat meneapai 5-12 bunga, bentuk sepal dan petal sangat menarik, mekar tidak bersamaan, sangat berpotensi untuk tanaman hias. Jenis anggrek ini banyak ditemukan di kawasan yang dekat dengan sumber air. Tumbuh dikawasan dengan ketinggian 500-1200 m dpl (Comber, 1990).

Nervilia araguana Gaud, jenis anggrek tanah ini merupakan tumbuhan kecil, tingkat hidup vegetatif, hanya mempunyai satu daun saja, tidak berbatang, daun bertangkai langsung dari akar, panjang tangkai ± 9-17em, bentuk jantung, pada penaneapan tangkai daun bentuk laneip, panjang ± 8-11 em, lebar ± 8-11 em, susunan pertulangan daun menjari, dekat tepi daun melengkung sedikit, berbulu

halus. Tumbuh di kawasan yang serasahnya tebal dan lembab. Tumbuh pada ketinggian diatas 400 m dpl.

Claderia viridiflora Hookf, jenis ini termasuk anggrek tanah yang tumbuh menjalar, pada ruas-ruasnya nuneul tunas batang dengan beberapa daun 5-8 helai, bentuk jorong-lanset, panjang 10-30 em, lebar 5-7 em. Perbungaan muneul disela-sela daunnya, bunga mekar satu persatu, wama hijau muda kekuningan, mempunyai urat hijau tua. Diketemukan di kawasan yang kelembabannya antara 80-90%. Jenis ini penyebarannya antara lain di Pulau Sumatera, Pulau kalimantan, dan PUlaujawa (Comber, 2001).

Tumbuhan anggrek yang termasuk jenis anggrek epifit yang berhasil dieksplorasi dan di inventarisasi di kawasan Taman Nasional Kerinei Seblat eukup beragam dan tumbuh di dataran tinggi. Jenis-jenis anggrek epifit yang diketemukan kurang lebih ada 29 jenis, termasuk dalam 14 marga. Di ketinggian diatas 1000m dpl, ditemukan 1 jenis Phalaeonopsis yaitu Phalaeonopsis cornu-servi. JenisPhalaeonopsis yang ditemukan dan bunganya sangat menarik adalahjenis Phalaeonopsis cornu-servi, merupakan anggrek epifit, berbatang pendek Daun berjumlah 4-9, duplikasi, bentuk tombak terbalik-memanjang, panjang

± 15-25 em, lebar ± 3,0-6,0 em, wama hijau kekuningan. Bunga tanda kadang-kadang bereabang, menemb~s sarung daun, tangkai bulat, sumbu ta~dan dan daun pelindung pipih, lebar, bunga biasa mekar satu-satu, bung a sedang diameter

±

3,0-3,5 em. Wama kuning kehijauan, bintik-bintik eoklat, Bibir bertaju 3, berkuku, taju samping-tegak, sejajar, dekat, bagian bawah pipih ungu, bagian atas menebal membentuk eekungan kearah belakang, wama kuning, eekungan bagian bawah titik-tititk ungu eoklat. Penyebarannya meliputi Sumatra, Kalimantan india dan Birma (Latif, 1960).

Jenis Agrostophyllum yang diketemukan di kawasan tersebut ada 2 jenis yaitu Agrostophyllum majus dan Agrostophyllum bicuspidum. Kedua jenis tersebut banyak dijumpai ditempat yang sedikit terbuka dimana intensitas matahari eukup dan kelembaban antara 50-70%.

J enis Acriops is yang ditemukan hanya satu j enis yaitu A criops is javanica, merupakan anggrek epifit, berumpun. Daun berbentuk pita memanjang, berukuran ± 15-20 em x ± 2-2,5 em. Perbungaan bereabang, tersusun dalam malai panjangmeneapai 55 em. Bunga berukurankeeil, berwama ungu keputihan. Jenis ini banyak dijumpai di tempat-tempat yang sedikit terbuka dan kelembaban tinggi.

Sedangkan marga Coeologyne ada 3 jenis, yaitu Coeologyne dayana, Coeologyne miniata dan ada satu jenis yang belum berhasil diidentifikasi masih Coeologyne sp, setelah ditumbuhkembangkan dan berbunga akan memudahkan untuk menentukan j enis Coeologyne tersebut.

(4)

Jenis anggrek Coeologyne tersebut diketemukan menempel

di tebing batu atau pohon yang berlumut.

Tempat yang sangat terbuka dengan tanah bereadas

yang ditumbuhi lumut dengan ketinggian sekitar 1200-1350 m dpl. dapat ditemukan jenis-jenis anggrek epifit,

diantaranya adalah Bulbophyllum spp., Eria spp., dan

Liparis spp.

Marga Bulbophyllum merupakan anggrek epifit yang

simpodial, berumbi semu beruas satu, kebanyakan berdaun

satu, akar rimpang merayap, jenis yang diketemukan ada

5 jenis yaitu Bulbophyllum odoratum, Bulbophyllum

ovalifolium, Bulbophyllum flaveseens, Bulbophyllum angustijolium dan Bulbophyllum sp.

Sedangkan marga Eria ada 7 jenis dan yang berhasil

diidentifikasi ada 5 jenis, antara lain Jenis Eria monostaehya,

Eria oblitterata, Eria rigida, Eria puehella dan Eria pilijera, sedangkan 2 jenis lainnya masih Eria sp .• Jenis

Eria yang diketemukan pada umumnya tanpa bunga, jadi

untuk mengidentifikasi dengan eiri daun atau batang dari tumbuhan tersebut.

Marga Liparis yang telah teridentifikasi ada 2 jenis

antara lain Liparis eompresa dan Liparis parviflora. Jenis

Liparis paviflora yang tumbuh menggerombol bolb panjang

± 4-8 em, lingkar bob ± 6-7 em, warna hijau terang,

sewaktu masih muda tertutup sisik halus atau seludang tipis.

Daun sepasang, wama hijau terang, panjang ± 14-30 em,

lebar ± 2,5-4,5 em, bentuk daun laneeolatus, tulang daun

bawah menonjol kebawah sangat jelas. Bunga terminal,

panjang bukir ± 25-55 em, bunga keeil-keeil, bibir bunga

wamanya orange sangat menarik, mekar bunga bersamaan. Jenis Liparis di alam banyak sekali penyebarannya ada di

pulau-pulau seluruh Indonesia.

Rutan sekunder sekeliling hut an rusak terletak pada ketinggian 1290-1300m dpl. Topografi berbukit-bukit dengan tebing agak euram. Tanah merah ditutupi lapisan

tanah humus dengan ketebalan ± 5-10 em. Pohon yang

tumbuh di area ini termasuk suku Lauraeeae, Meliaeeae

dan Euphorbiaeeae. Tumbuhan bawah berbunga yang

banyak ditemukan termasuk dalam suku Zingiberaeeae,

Maranthaeeae, dan Gesneraeeae. Di kawasan ini

diketemukan jenis anggrek Vanda sumatrana yang

tumbuh menempel di pohon yang sudah lapuk. Jenis Yanda Sumatran ini mempunyai batang sangat kuat. Daun tebal dengan ujung membagi dua tidak sarna besar, melengkung terbalik, panjang ± 40 em dan lebar ± 4. Tangkai bunga 3-7

kuntum. Bunga besar ± 6 em, daun kelopak dan daun tajuk

kemerahan melengkung terbalik; daun kelopak berbentuj

bulat telur, panjang bibir bung a ± 3 em, berkeping tiga dan

dibagian pangkalnya berwama putih. Vanda sumatrana

tumbuh di Sumatra pada umumnya dari ketinggian diatas 300 m dpl.

Kawasan yang sangat terbuka dan eukup lembab di

lereng sebelah kiri jalan banyak ditumbuhi perdu Piper

aduneum sehingga seolah-olah merupakan hutan-hutan

keeil P. aduneum. Area tertutup P. aduneum ini seringkali

terputus diselingi area semak belukar yang ditumbuhi

tumbuhan paku Dieranopteris linearis, ilalang, dan

Pteridium aquilinum. Beberapa jenis anggrek tumbuh di

tebing-tebing di pinggir hutan. Di antaranya adalah

jenis-jenis dari Dendrobium sp, Cymbidium bieolor, Mieroeos sp.

dan Oberonia aneeps. Jenis Oberonia aneeps merupakan anggrek epifit dengan batang langsing, tetapi tidak terlihat,

karena tertutup daun, panjang ± 15-30 em, diameter

± 1-2 mm, waktu tunas muda tegak eondong, setelah tua

menngantung. Daun duplikatif, menangkup, bertunggangan, pipih, seluruhnya memeluk batang, sebagian pangkal melekat, bentuk parohan daun tombak asimetris, ujungnya mengarah keluar atau punggungnya bengkok ke dalam, tepi wama hijau keputihan, hingga memberi kontras wama

dengan hijau daun seperti keris, panjang ± 2-2,5 em, lebar

± 0,5-0,8 em, keseluruhan daun merupakan bentuk pita

yang indah. Bunga bulir atau tandad dengan tangkai bunga sangat pendek. J enis ini banyak dijumpai ditempat yang

terang dengan intensitas eahaya matahari eneapai 50%.

Dari semua jenis anggrek yang kita dapatkan ada beberapa tumbuhan yang masih belum tahu nama jenisnya, saat ini masih ditumbuhkembangkan di Kebun Raya Bogor.

Dengan begitu dapat di ketahui bahwa Taman Nasional

Kerinei Seblat (TNKS) merupakan kawasan pelestarian alam

dengan berbagai tipe vegetasi, dari vegetasi dataran rendah

(200-600 m dpl) sampai vegetasi sub alpine (2.300--3.200 m

dpl.). Topografi TNKS yangpada umumnya bergelombang dan euram dengan komposisi tanah berkapur merupakan habitat yang eoeok bagi pertumbuhan anggrek.

Rasil penelitian dan eksplorasi tumbuhan anggrek di kawasan Taman Nasional Kerinei Seblat adalah kurang lebih 32 jenis dan 17 marga yaitu 14 marga (28 jenis) anggrek epifit dan 3 marga (3 jenis) merupakan anggrek tanah (terrestrial).

Berbagai tipe ekosistem terdapat di dalam kawasan Taman Nasional Kerinei Seblat, yaitu mulai dari hutan hujan

dataran rendah, hutan perbukitan, hutan rawa, lahan basah

pegunungan, ekosistim gunung dan alpin. Maka tidaklah mengherankan jika kawasan ini menyimpan kekayaan hayati yang eukup tinggi. Oleh karena itu eksplorasi sebagai bagian dari rangkaian penelitian dan konservasi flora seeara Ex-situ perlu dilakukan untukmelestarikanjenis tumbuhan

(5)

Munawaroh 5

anggrek yang akan hilang karena perusakan kawasan yang terus menerus.

KEPUSTAKAAN

Comber JB, 1990. Orchid of Java. Bentham-Moxon Trust. Royal

Botanic Garden Kew-Surrey England. England.

Comber JB, 2001. Orchid of Sumatera. Bentham-Moxon Trust. Royal Botanic Garden Kew-Surrey England. England. Latif SM, 1960. Bunga Anggrek. Permata Belantara Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya dilakukan karakterisasi tepung tapioka (kadar pati, amilosa, amilopektin, profil pasting pati dan Swelling Power ), aplikasi pembuatan pilus dengan lima kombinasi

Peningkatan taraf Acacia mangium dari 15% sampai dengan 45% yang diikuti dengan penurunan konsentrasi N-NH 3 diduga berhubungan dengan penurunan aktivitas bakteri proteolitik

Minyak simplah adalah produk lokal Aceh dari proses fermentasi kelapa yang mempunyai manfaat seperti minyak kelapa murni (VCO). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

Semua kegiatan tersebut, dan juga kegiatan dan aktivitas seni budaya lainnya yang dilaksanakan oleh masyarakat Kelurahan Ubud, telah menjadi suatu tradisi yang dijalankan secara

Bentuk lambung kapal adalah salah satu bagian penting dalam pembangunan sebuah kapal.Pada dasarnya bentuk ini dipengaruhi oleh fungsi dari kapal yang akan

Pembangunan sistem pematusan/drainase dilakukan secara terpadu dengan pembangunan prasarana dan sarana Kabupaten yang lain, yang mendukung rencana pengembangan

Penelitian mengenai hubungan senam hamil dengan lama kala II persalinan spontan pada primigravida di Rumah Sakit &#34;X&#34; di Surabaya dilaksanakan pada bulan juli hingga

FAKULTAS DIRASAT ISLAMIYAH WA AL- ARABIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF