• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N No. 12/PDT.G/2012/PN.BJ. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N No. 12/PDT.G/2012/PN.BJ. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N No. 12/PDT.G/2012/PN.BJ.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Binjai yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata pada peradilan tingkat pertama, menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara:

R O S I T I , Umur 32 tahun, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, alamat Jl. Berlian Sari No. 195 Lk. IV Kelurahan Kedai Durian Kec. Medan Johor, Kota Medan, dalam hal ini memilih domisili hukum dikantor kuasanya dan diwakili oleh kuasa hukumnya yaitu EFFENDY SINUHAJI, SE,SH.Msi, Advokat/Pengacara/Penasehat Hukum/Konsultan Hukum pada kantor Hukum EFFENDY SINUHAJI, SE,SH.Msi & Rekan, berkantor dan beralamat dijalan Bambu II, Komplek Graha Niaga Blok A No. 5 Medan berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 25 Juni 2012 yang selanjutnya disebut sebagai pihak PENGGUGAT;

M e l a w a n

J O H A N, Umur 34 tahun, pekerjaan wiraswasta, alamat Jl. Jenderal Gatot Subroto No. 304 Kel. Sukamaju Kec. Binjai Barat, Kota Binjai, yang selanjutnya disebut sebagai pihak TERGUGAT ;

Pengadilan Negeri tersebut ;

Setelah membaca berkas perkara dan surat-surat yang bersangkutan;

(2)

Setelah melihat surat-surat bukti yang diajukan di persidangan;

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan, untuk Penggugat telah datang menghadap Penggugat kepersidangan sedangkan Tergugat tidak pernah datang atau mengirimkan wakilnya yang sah untuk menghadap ke persidangan meskipun telah dipanggil secara sah dan patut;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim setelah melakukan pemanggilan secara sah dan patut namun pihak Tergugat tetap tidak hadir sehingga tidak dilakukan upaya perdamaian, kemudian dibacakan surat gugatan Penggugat dan atas pertanyaan Hakim Ketua Majelis Penggugat tetap pada dalil gugatannya serta tidak ada perubahan;

Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan gugatan dengan surat gugatannya tertanggal 03 Juli 2012 yang telah terdaftar di kepaniteraan Pengadilan Negeri Binjai di dalam register bersangkutan pada tanggal 10 Juli 2012 dengan Registrasi Nomor: 12/PDT.G/2012/PN.BJ telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut:

1. Bahwa pada tanggal 05 Desember tahun 2008 antara Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan perkawinan secara agama yang telah dilangsungkan dihadapan pemuka agama Budha yang bernama Pandita M.U, Brahmanja di Vihara Borobudur jalan Imam Bonjol No. 21 Medan sesuai dengan Catatan pernikahan Buddhis No. 095/PBVB/08 (Bukti P-1);

2. Bahwa atas perkawinan antara Penggugat dan Tergugat yang telah dilangsungkan secara agama maka perkawinan tersebut telah didaftarkan dan tercatat pada Kantor Dinas Kependudukan Kota Medan sesuai dengan Kutipan Akta Perkawinan No. 2007 / 2008 tanggal 05 Desember 2008 (Bukti P-2);

(3)

3. Bahwa selama hidup bersama dari perkawinan Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 1 (satu) orang anak laki-laki yang bernama :

MARCELL VIJAYA, jenis kelamin :laki-laki, lahir di Medan pada tanggal 20 Oktober 2011, usia sekarang + 8 bulan dan kelahirannya telah didaftarkan di Kantor Catatan Sipil Kota Medan berdasarkan kutipan Akta Kelahiran No. 9.223/U/Mdn/2011 pada tanggal 02 November 2012 (Bukti P-3);

4. Bahwa pada awal-awal masa-masa perkawinan Penggugat dan Tergugat tinggal bersama-sama dan menumpangi dirumah ibu Penggugat di Jalan Berlian Sari No. 195 Lk.IV Kelurahan Kedai Durian Kec. Medan Johor Kota Medan;

5. Bahwa pada awal-awal masa-masa perkawinan Penggugat dan Tergugat hidup dalam keluarga yang harmonis, sehingga Penggugat merasakan arti sebuah perkawinan dalam satu mahligai rumah tangga yang penuh dengan kebahagiaan;

6. Bahwa setelah 3 (tiga) bulan sejak perkawinan Penggugat dan Tergugat, Tergugat sering keluar kota katanya untuk bekerja, terkadang berminggu-minggu tidak pulang kerumah sehingga Penggugat sangat kwatir akan keadaan Tergugat, akan tetapi pada saat pulang kerumah Penggugat mengutarakan kekhawatiran Penggugat terhadap Tergugat, akan tetapi Tergugat langsung marah sehingga pertengkaran selalu saja terjadi, akan tetapi demi menjaga keutuhan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat maka Penggugat selalu mengalah dan bersabar dengan harapan perangai buruk dari Tergugat berubah;

7. Bahwa sekitar awal tahun 2009, Tergugat tidak pulang kurang lebih 2 (dua) bulan tidak pulang kerumah dan tidak ada kontak baik via handphone dengan Tergugat dan pada saat Tergugat pulang kerumah menemui Penggugat, dan Penggugat menanyakan keadaan Tergugat dan kekhawatiran akan keadaan Tergugat, akan tetapi Tergugat langsung marah katanya dia lagi berbisnis dengan teman Tergugat jadi nggak bisa diganggu, Penggugat sangat sakit hati dengan perlakuan Tergugat terlebih-lebih lagi Tergugat tidak ada memberi nafkah dan uang belanja kepada

(4)

Penggugat sehingga dengan keadaan sangat terpaksa Penggugat harus menyambung kehidupan Penggugat dengan mengajar les privat kesana kemari, semua keadaan itu Penggugat ceritakan kepada Tergugat tetapi Tergugat marah dan pertengkaran tidak bisa dihindarkan lagi;

8. Bahwa pada pertengahan Maret tahun 2009 Tergugat diadukan karena terkait kasus pidana (penipuan) sehingga akibat perbuatan Tergugat, maka Tergugat dipenjara selama + 10 bulan, dan selama Tergugat dipenjara di Tanjung Gusta, tiap minggu Penggugat mengunjungi Tergugat kepenjara walaupun terkadang malu dengan keadaan rumah tangga terlebih lagi dengan keadaan Tergugat yang dipenjara sehingga jadi bahan gunjingan sama tetangga-tetangga Penggugat, akan tetapi Penggugat bersabar dengan harapan Tergugat bisa berubah dan kembali membina rumah tangga yang sudah diambang kehancuran;

9. Bahwa setelah keluar dari penjara sekitar tahun 2010, Penggugat kembali bersama Tergugat hidup bersama walaupun Penggugat harus mengajar privat les untuk menghidupi rumah tangga karena Tergugat tidak bekerja tapi bagi Penggugat bukan masalah karena tujuan Penggugat supaya Tergugat berubah dan rumah tangga Penggugat dan Tergugat tetap utuh;

10. Bahwa pada awal-awal tahun 2011, Penggugat sangat merasa bahagia karena Penggugat dinyatakan oleh Medis lagi hamil, dan kebahagiaan ini Penggugat utarakan kepada Tergugat, akan tetapi Tergugat tidak ada respon terhadap kehamilan Penggugat, bahkan setelah tahu Penggugat hamil, Tergugat malah bersikeras untuk mencari pekerjaan tanpa mendampingi Penggugat yang masih sangat butuh kasih sayang dan bermanja-manja dari Tergugat pada masa-masa kehamilan Penggugat, akan tetapi walau hati kecil Penggugat tidak terima, untuk menghindari pertengkaran maka Penggugat mengalah;

11. Bahwa selama masa-masa kehamilan Penggugat, Tergugat hanya beberapa kali saja menjumpai Penggugat, terus Tergugat langsung pergi lagi tanpa pernah memberikan uang belanja dan memperhatikan Penggugat, dan Penggugat sangat

(5)

sakit hati ditinggal pergi oleh Tergugat begitu saja tapi Penggugat bersabar karena takut anak yang dilahirkan oleh Penggugat tidak mempunyai ayah;

12. Bahwa setelah anak Penggugat dan Tergugat lahir beberapa hari kemudian Tergugat pergi lagi tanpa tujuan yang jelas, akibat perlakuan Tergugat, Penggugat sama sekali tidak dapat menerima perbuatan Tergugat karena anak laki-laki sebagai anugerah Tuhan dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat akan tetapi Tergugat tidak peduli, sehingga hal ini Penggugat adukan kepada ibu mertua Penggugat dan keluarga-keluarga lainnya, tetapi Tegugat tidak mau tahu dengan keadaan Penggugat dan bayi laki-laki Penggugat, walaupun sudah dibujuk untuk pulang dan memperhatikan keluarga perangai buruk Tergugat tetap saja tidak berubah dan tidak mau pulang kerumah;

13. Bahwa walaupun prilaku Tergugat sudah sangat kelewatan atau diluar batas kewajaran akan tetapi melihat kepentingan anak dan perkembangan jiwa anak-anak serta mempertahankan keutuhan rumah tangga, Penggugat tetap bersabar walaupun bathin Penggugat sangat tersiksa dan menderita terlebih lagi sudah 1 ½ (satu) tahun Tergugat tidak pulang kerumah dan keberadaan Tergugat pun tidak diketahui oleh Penggugat;

14. Bahwa segala perbuatan dan tindakan yang dilakukan oleh Tergugat kepada Penggugat selama hidup bersama dalam rumah tangga, sama sekali bukan mencerminkan sosok seorang suami dan kepala rumah tangga yang baik dan wajib melindungi istri dan memenuhi segala keperluan keluarga dan memenuhi kebutuhan lahiriah dan bathiniah sehingga hal ini sangat-sangat bertentangan dengan apa yang diamanatkan dalam Pasal 34 ayat 1 Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yaitu ”suami wajib melindungi istrinya dan memberikan segala sesuatu keperluan hidup berumah tangga sesuai dengan

kemampuannya” ;

Dan menurut hukum dan hakikatnya perkawinan bertujuan untuk membentuk rumah tangga yang rukun, damai, bahagia adanya saling menghormati, mencintai,

(6)

melindungi dan saling setia terlebih lagi sebagaimana diatur dalam vide Pasal 30 jo. Pasal 31 ayat (1) Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan yaitu ”suami istri memikul kewajiban yang luhur untuk menegakkan rumah tangga yang menjadi sendi dasar susunan masyarakat jo. Pasal 30 (1) ”Hak dan kedudukan istri adalah seimbang dengan hak dan kedudukan suami dalam kehidupan rumah tangga dan pergaulan hidup bersama-sama dalam masyarakat”;

15. Bahwa perceraian bukanlah tujuan dari perkawinan, tetapi dari prilaku, sifat dan sikap Tergugat yang buruk, yang tidak pernah jujur dan terbuka kepada Penggugat dan juga rangkaian peristiwa-peristiwa diatas maka cukup beralasan kiranya Penggugat mengajukan perceraian sebagaimana dimaksud pada Pasal 19 huruf (a), (d) dan (f) Peraturan Pemerintah tahun 1975 yang menegaskan ”perceraian dapat terjadi karena alasan atau alasan-alasan sbb :

(a) Salah satu pihak berbuat zinah atau jadi pemabok, pemadat, pejudi dan lain sebagainya yang sukar disembuhkan;

(d) Salah satu pihak melakukan kejahatan atau penganiayaan berat yang membahayakan pihak lain;

(f) Antara suami dan istri terus-menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga terhadap serangkaian perbuatan-perbuatan Tergugat yang telah melanggar ketentuan diatas telah mengakibatkan Penggugat mengalami penderitaan bathin yang berkepanjangan dan beban mental yang cukup berat dan juga bisa berdampak kepada terganggunya perkembangan phisikologis anak Penggugat yang semestinya masih butuh perlindungan, kasih sayang dan bimbingan dari Penggugat dan Tergugat;

16. Bahwa sesuai dengan fakta-fakta dan kejadian diatas, rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak dapat lagi dipertahankan dan tidak mungkin lagi dipersatukan karena alasan-alasan sbb :

(7)

- Sejak tahun 2010 sampai dengan sekarang Tergugat tidak mau lagi menafkahi segala kebutuhan lahir dan bathin Penggugat;

- Antara Penggugat dan Tergugat telah pisah meja dan ranjang sejak tahun 2011 sampai sekarang;

- Sejak tahun 2011 keberadaan Tergugat tidak tahu sama sekali;

- Tergugat menelantarkan kehidupan Penggugat dan anak laki-laki Penggugat yang masih kecil;

- Sifat Tergugat yang mudah pemarah, dan tidak pernah memberikan biaya kehidupan buat penggugat dan anak laki-laki Penggugat yang masih kecil yang sangat membutuhkan biaya besar;

- Tidak adanya kesepahaman hidup untuk merajut kembali rumah tangga yang telah hancur;

- Pertengkaran yang terjadi terus menerus, tidak terjalinnya komunikasi yang harmonis layaknya suatu rumah tangga yang normal;

17. Bahwa oleh karena itu Penggugat dengan tekad yang sudah sangat teguh dan bulat, sudah sangat siap untuk berpisah dengan Tergugat, karenanya cukup beralasan hukum kiranya bagi Pengadilan Negeri Binjai untuk memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat dan menyatakan putusnya perkawinan penggugat dan Tergugat dengan alasan perceraian ;

Maka berdasarkan dalil-dalil gugatan Penggugat di atas, dengan segala kerendahan hati Penggugat memohon kepada Yang Terhormat Ketua Pengadilan Negeri Binjai agar berkenaan untuk menetapkan suatu hari persidangan dan memanggil para pihak dalam perkara ini, serta memeriksa dan mengadili perkara ini dan selanjutnya mengambil putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

(8)

2. Menyatakan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat yang telah didaftarkan dan tercatat pada Kantor Dinas Kependudukan Kota Medan sesuai dengan Kutipan Akta perkawinan, No. 2007/2008 tanggal 05 Desember 2008 putus karena perceraian dengan segala akibat hukumnya;

3. Memberikan hak asuh anak, kepada Penggugat sampai anak yang menjadi dewasa hasil perkawinan antara Penggugat dan Tergugat yang bernama yang bernama MARCELL VIJAYA jenis kelamin : laki-laki, lahir di Medan pada tanggal 20 Oktober 2011, usia sekarang + 8 bulan dan kelahirannya telah didaftarkan di Kantor Catatan Sipil Kota Medan berdasarkan Kutipan Akta Kelahiran No. 9.213/U/Mdn/2011 pada tanggal 02 November 2011, berada dalam pengasuhan dan pengawasan penggugat;

4. Memerintahkan Panitera/Sekretaris Pengadilan Negeri Binjai untuk mengirimkan sehelai putusan perceraian yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Kantor Catatan Sipil Kota Medan;

5. Menyatakan bahwa putusan ini dapat dijalankan dengan serta merta walaupun ada Banding, Kasasi dan verzet;

6. Menghukum Tergugat untuk membayar seluruh ongkos perkara yang timbul;

7. Jika Majelis berpendapat lain, mohon Putusan seadil-adilnya ;

Menimbang, bahwa atas Gugatan tersebut Tergugat tidak mengirimkan wakilnya maupun jawaban terhadap gugatan tersebut meskipun telah dipanggil secara sah dan patut ;

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatan penggugat di persidangan telah mengajukan bukti surat yaitu :

1.

Bukti P-1 : fotokopi Catatan pernikahan Buddhis No. 095/PBVB/08 tertanggal 05 Desember 2008;

(9)

2.

Bukti P-2 : fotokopi kutipan Akta Perkawinan antara Johan dan Rositi yang dikeluarkan oleh Kantor Catatan Sipil Kota Medan tertanggal 05 Desember 2008;

3.

Bukti P-3 : fotokopi kutipan Akta Kelahiran atas nama : MARCELL VIJAYA yang dikeluarkan oleh Kantor Catatan Sipil Kota Medan tertanggal 02 November 2011;

Menimbang, bahwa surat-surat tersebut bermaterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya sehingga memenuhi ketentuan UU nomor 13 tahun 1985 jo. PP nomor 24 tahun 2000 dan sah sebagai bukti dipersidangan;

Menimbang, bahwa Penggugat disamping mengajukan alat bukti surat, Penggugat juga mengajukan 2 (dua) orang saksi dipersidangan yang memberikan keterangan di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

Saksi ke-1 : RITA ;

- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat ;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat menikah pada tahun 2008 dengan adat Tionghoa di Medan;

- Bahwa saksi hadir ketika Penggugat dan Tergugat menikah;

- Bahwa dari hasil perkawinannya Penggugat dan Tergugat dikaruniai seorang anak laki-laki yang berumur sekira 9 (sembilan) bulan bernama MARCELL VIJAYA;

- Bahwa setahu saksi Penggugat dan Tergugat sudah berpisah sejak 1 (satu) bulan setelah anaknya lahir;

- Bahwa Tergugat tidak mempunyai pekerjaan;

- Bahwa Penggugat adalah guru les privat;

- Bahwa Penggugat tidak dinafkahi dan Tergugat banyak memiliki hutang;

(10)

Saksi ke-2 : HELMI ;

- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena saksi bersepupu dengan Penggugat;

- Bahwa setahu saksi Tergugat tidak pernah menafkahi Penggugat sejak lama;

- Bahwa antara Penggugat dan Tergugat melangsungkan perkawinan berdasarkan cinta;

- Bahwa dari hasil perkawinannya Penggugat dan Tergugat dikaruniai seorang anak laki-laki yang berumur sekira 9 (sembilan) bulan bernama MARCELL VIJAYA;

- Bahwa anak Penggugat dan Tergugat masih kecil dan belum bersekolah serta saat ini dinafkahi dan diasuh oleh Penggugat;

- Bahwa Penggugat tinggal dirumah orangtuanya sejak menikah;

Atas keterangan saksi tersebut Penggugat membenarkan;

Menimbang, bahwa Penggugat tidak mengajukan kesimpulan;

Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini maka segala sesuatu yang terjadi dan tercatat dalam Berita Acara Persidangan dianggap telah termuat dan dipertimbangkan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan putusan ini ;

Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat tidak akan mengajukan sesuatu apa lagi, hanya mohon putusan ;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan surat gugatan Penggugat adalah seperti diuraikan diatas ;

(11)

Menimbang, bahwa yang menjadi dasar diajukannya gugatan ini adalah Penggugat menuntut agar perkawinannya dengan Tergugat yang dilaksanakan pada tanggal 05 Desember 2008 secara agama Budha dan telah didaftarkan dicatatan sipil dengan akta perkawinan 05 Desember 2008 Nomor: 2007/2008 dinyatakan putus karena perceraian ;

Menimbang, bahwa karena ternyata Tergugat tidak datang menghadap kepersidangan tanpa alasan yang sah dan juga tidak mengirim wakil/kuasanya untuk menghadap kepersidangan, meskipun telah dipanggil secara sah dan patut, karenanya Tergugat harus dinyatakan tidak hadir;

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan surat-surat Bukti P-1 sampai P-3 dan 2 (dua) orang saksi yang memberikan keterangannya dibawah sumpah didepan persidangan yaitu RITA dan HELMI ;

Menimbang, bahwa setelah Majelis mempelajari gugatan Penggugat maka yang harus dibuktikan oleh Penggugat adalah adanya perkawinan antara Penggugat dan Tergugat serta ketidakharmonisan antara keduanya sehingga beralasan untuk bercerai, oleh karena itu Majelis mempertimbangkannya dari bukti-bukti yang diajukan oleh Penggugat yaitu sebagai berikut :

Menimbang, bahwa apakah perkawinan Penggugat dan Tergugat sah menurut hukum, karena tanpa suatu perkawinan yang sah tidak ada relevansinya mempertimbangkan tuntutan perceraian dari Penggugat ;

Menimbang, bahwa tentang syarat sahnya suatu perkawinan menurut pasal 2 ayat 1 Undang Undang Nomor 1 tahun 1974 adalah apabila perkawinan itu dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu;

Menimbang, bahwa selama pemeriksaan di persidangan keterangan Penggugat, dikuatkan pula bukti P-1 dan P-2 dan saksi-saksi dibawah sumpah yang diajukan oleh Penggugat yang ternyata saling bersesuaian sehingga telah terbukti

(12)

bahwa antara Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang telah melangsungkan perkawinan secara agama Budha pada tanggal 05 Desember 2008, maka perkawinan antara Penggugat dan Tergugat tersebut adalah sah menurut hukum ;

Menimbang, bahwa dengan telah terbuktinya perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat, maka majelis selanjutnya akan mempertimbangkan tuntutan pokok Penggugat yakni agar perkawinannya dengan Tergugat putus karena perceraian ;

Menimbang, bahwa dalam perkara aquo, Penggugat mendalilkan bahwa antara dirinya dengan Tergugat telah terjadi ketidakcocokan dimana sering terjadi pertengkaran dan Tergugat tidak pernah menafkahi Penggugat sejak kehamilannya serta setelah beberapa hari kelahiran anaknya maka Tergugat pergi tanpa pesan apapun hingga saat diajukannya gugatan a quo sebagaimana diterangkan oleh saksi RITA dan saksi HELMI;

Menimbang, bahwa perkawinan menurut Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 adalah Ikatan Lahir Bathin antara Seorang Pria Dengan Seorang Wanita sebagai suami istri dengan tujuan untuk membentuk keluarga (Rumah Tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, dari ketentuan tersebut dapat diketahui adanya unsur ikatan bathin dan apabila unsur ini sudah tidak ada lagi maka perkawinan tersebut sudah rapuh sehingga untuk mempertahankan rumah tangga yang demikian adalah sia-sia saja, dimana perbuatan Tergugat tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang berbunyi bahwa ”suami wajib melindungi istrinya dan memberikan segala sesuatu keperluan hidup berumah tangga sesuai dengan kemampuannya”, demikian pula dengan Penggugat melalui kuasanya, yang selama persidangan menunjukkan sikap dan tekadnya untuk bercerai, dengan demikian menurut hemat majelis unsur bathin dari kedua belah pihak tidak bisa disatukan kembali sebagaimana pasal 19 huruf f PP No.9 Tahun 1975;

Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan tersebut diatas, maka alasan-alasan perceraian telah terpenuhi, dan petitum ke-2 dari gugatan Penggugat yang

(13)

menyatakan hukum perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat putus karena perceraian adalah beralasan hukum dan patut dikabulkan;

Menimbang, bahwa Majelis selanjutnya akan mempertimbangkan petitum ke-3 yang erat kaitannya dengan petitum ke-2 yaitu Penggugat mohon agar ditetapkan sebagai wali yang berhak memelihara, mengasuh, merawat dan mendidik anak kandung mereka yang bernama MARCELL VIJAYA sesuai Bukti P-3;

Menimbang, bahwa Penggugat menyatakan sanggup akan memelihara kepada anak Penggugat tersebut, sehingga dengan melihat kepentingan si anak yang harus diutamakan, maka sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI tanggal 25 Juni 1974 Nomor 906 K/Sip/1973 pemeliharaan dan pengasuhan terhadap anak Penggugat dan Tergugat tersebut diserahkan/ditetapkan kepada Penggugat sebagai ibu kandung anak tersebut hingga anak itu dewasa dan mampu menentukan pilihannya sendiri, akan tetapi tidak menutup kemungkinan Tergugat untuk tetap berhubungan dengan anak tersebut sebab tanggung jawab memelihara dan mendidik anak tetap ada pada kedua orang tuanya. Dengan demikian petitum ke-3 dari gugatan Penggugat tersebut patut untuk dikabulkan ;

Menimbang, bahwa dalam petitum ke-5 penggugat mengajukan pelaksanaan serta merta (uitvooerbar bij voorrad). Akan tetapi dari bukti–bukti yang diajukan oleh Penggugat, Majelis Hakim tidak melihat adanya satu bukti pun sebagaimana disyaratkan dalam beberapa ketentuan yaitu dalam pasal 180 ayat (1) HIR jo SEMA RI No. 3 tahun 2000 tanggal 21 Juli 2000 tentang Putusan Serta Merta ( Uitvoerbaar bij Voorrad) dan Provisionil jo SEMA R.I. No. 4 tahun 2001 tanggal 20 Agustus 2001 tentang Permasalahan Putusan Serta Merta (Uitvoerbaar bij Voorraad) dan Provisionil, oleh karenanya petitum ke-5 tersebut patut untuk ditolak;

Menimbang, bahwa dalam pasal 35 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 ditentukan adanya keharusan bagi Panitera Pengadilan Negeri untuk mengirimkan salinan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil bersangkutan maka

(14)

haruslah pula diperintahkan kepada Panitera tersebut mengirimkan salinan putusan ini ke Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan untuk dicatatkan dalam register bersangkutan ;

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dikabulkan sebagian maka Tergugat haruslah dibebani membayar biaya perkara, yang akan diperhitungkan dalam amar putusan ini ;

Mengingat, Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan dan peraturan lain yang bersangkutan dalam perkara ini ;

M E N G A D I L I

1. Menyatakan bahwa Tergugat tidak pernah hadir dipersidangan meskipun telah dipanggil secara sah dan patut.

2. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian secara VERSTEK.

3. Menyatakan perkawinan Penggugat dan Tergugat yang dilangsungkan pada tanggal 05 Desember 2008 secara Agama Budha dan telah didaftarkan di Kantor Catatan Sipil Kota Medan sesuai akte Nomor 2007/2008 tanggal 05 Desember 2008 adalah sah menurut Hukum.

4. Menyatakan perkawinan Penggugat dan Tergugat yang dilangsungkan pada tanggal 05 Desember 2008 secara Agama Budha dan telah didaftarkan di Kantor Catatan Sipil Kota Medan sesuai akte Nomor 2007/2008 tanggal 05 Desember 2008 sah Putus karena Perceraian dengan segala akibat hukumnya.

5. Menetapkan anak Penggugat dengan Tergugat yang bernama MARCELL VIJAYA dalam asuhan Penggugat hingga Dewasa dan dapat menentukan pilihannya. 6. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Binjai untuk mengirimkan

salinan putusan Pengadilan Negeri Binjai yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan untuk dicatatkan dalam register bersangkutan.

(15)

7. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya.

8. Menghukum Tergugat untuk membayar seluruh biaya perkara ini sebesar Rp.239.000,- (dua ratus tiga puluh sembilan ribu rupiah).

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis hakim pada hari JUMAT tanggal 24 AGUSTUS 2012 oleh kami ENDRA HERMAWAN, SH.MH. sebagai Ketua Majelis, RAJA M.G.L.TOBING, SH. dan NURNANINGSIH AMRIANI,SH.MH, masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan pada hari KAMIS tanggal 30 AGUSTUS 2012 dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Majelis Hakim tersebut dan dibantu oleh BENYAMIN TARIGAN,SH.MH. Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Binjai dengan dihadiri oleh Kuasa Hukum Penggugat dan tanpa dihadiri oleh Tergugat.

HAKIM ANGGOTA I, KETUA MAJELIS,

DTO. DTO.

(RAJA M.G.L.TOBING, SH) (ENDRA HERMAWAN, SH.MH)

HAKIM ANGGOTA II, DTO.

(NURNANINGSIH AMRIANI, SH.MH)

PANITERA PENGGANTI, DTO.

Referensi

Dokumen terkait

Annurahman (2009: 113) berpendapat bahwa “agar aktivitas yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran terarah pada upaya peningkatan potensi siswa secara

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pengembangan serta memperkaya pengetahuan Ilmu Hukum khususnya dibidang Hukum Internasional tentang status kepemilikan

Untuk fasilitas pembiayaan, KJKS Kalbar Madani memiliki standar operasional dengan menerapkan prinsip kehati-hatian (prudent), dimana setiap permohonan

Tabel 1 menunjukkan perbandingan tapioka dan tepung terigu memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai hedonik rasa kerupuk tape umbi

Defenisi operasional adalah suatu defenisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memeberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun

Subjek penelitian ini adalah istri yang bekerja dan sedang mejalani pernikahan jarak jauh atau commuter marriage dengan batas usia pernikahan dan usia commuter 5 sampai 10

Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap 6 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokero yang mengikuti program boarding school,

Dalam proses pembelajaran peserta didik pada umumnya hanya mengandalkan guru, buku paket (buku fisika) dan LKS sebagai sumber belajar. Dari hasil pengamatan peneliti