• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian kondisi air tanah di Kecamatan Porong dan Tanggulangin tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kajian kondisi air tanah di Kecamatan Porong dan Tanggulangin tahun"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Naskah diterima 28 Juni 2013 selesai direvisi 18 Juli 2013 Korespondensi, email: bethycm@yahoo.com

149

Kajian kondisi air tanah di Kecamatan Porong dan Tanggulangin

tahun 2011-2013

Study of groundwater conditions in Porong and Tanggulangin

year 2011-2013

Bethy C. Matahelumual

Badan Geologi, Jln. Diponegoro No. 57 Bandung

ABSTRAK

Semburan lumpur panas di Desa Siring, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, telah berlang­ sung sejak akhir Mei 2006 hingga saat ini dan telah menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap lingkung­ an, terutama aspek sosial yang menimpa masyarakat di daerah Porong dan sekitarnya. Lokasi tempat mereka bermukim telah berubah menjadi lautan lumpur. Semburan lumpur Lapindo telah berlangsung selama tujuh tahun, hingga kini belum menunjukkan tanda­tanda akan berhenti, bahkan hasil pengambilan gambar udara, Senin, 1 April 2013 sore, semburan lumpur bercampur asap putih masih terus keluar dari titik semburan dan meluber ke kolam penampungan. Pada tahun 2011, 2012, dan 2013 dilakukan pengambilan percontoh air sumur gali lokasi yang sama di Kecamatan Porong dan Tanggulangin. Metoda yang digunakan adalah analisis kualitas air di laboratorium dengan mengacu pada Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater dan Standard Nasional Indonesia. Kualitas percontoh air mengacu pada Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002 tentang Standar Kualitas Air Minum dan sistem Storage and Retrieval (STORET) tentang Klasifikasi Mutu Air Tanah. Percontoh air sumur gali yang diambil dari Ke­ camatan Porong adalah sembilan belas, dan di Kecamatan Tanggulangin adalah dua puluh lima. Hasil analisis kualitas air sumur gali Kecamatan Porong sangat buruk dengan nilai STORET ­116 (tahun 2011), ­68 (tahun 2012), dan ­76 (tahun 2013), bahkan kualitas air sumur gali di Kecamatan Tanggulangin lebih buruk dengan nilai STORET ­126 tahun 2011, ­110 tahun 2012 dan ­104 tahun 2013.

Kata kunci: kualitas, air, porong, tanggulangin, STORET

ABSTRACT

Hot mud blast in Siring Countryside, Sub District of Porong, Sidoarjo Regency, East Java, have taken place since end of May 2006 till in this time and have generated various negative impact to environment, especially social aspect which befall society in Porong area and its surroundings. Their location has turned into mud ocean. Lapindo mud blast has taken place during seven year, but up to now not yet shown to be desisted, even result of on air picture intake, Monday, 1 April 2013 evening, mud blast mixed white smoke still come out from blast spot and spread to collecting pond. Water samples collection of dug well have been taken from Porong and Tanggulangin Sub District in 2011, 2012 and 2013. Methodology used is water analysis quality in laboratory based on Standard Methods Examination for Water and Wastewater, and Standar Nasional Indonesia. Quality of water based on Decree of Minister for Public Health RI Number 907/MENKES/SK/VII/2002 about Quality Standard of Drinking Water and Storage Retrieval

(2)

and system (STORET) about Classification of Ground Water Quality. Dug well water sample taken from Porong Sun District is nineteen, and in Tanggulangin Sub District is twenty five. Analysis result of dug well water quality in Porong Sub District is very bad with STORET value - 116 ( in 2011), - 68 ( in 2012), and - 76 ( in 2013), even the water quality of dug well in Tanggulangin Sub District is worse with STORET value - 126 in 2011, - 110 in 2012 and - 104 in 2013.

Keywords: quality, water, porong, tanggulangin, STORET

PENDAHULUAN

Semburan lumpur panas di Sidoarjo telah ber­ langsung sejak akhir Mei 2006 hingga saat ini dan telah menimbulkan berbagai dampak nega­ tif terhadap lingkungan, terutama aspek sosial yang menimpa masyarakat di daerah Porong dan sekitarnya. Lokasi tempat mereka bermu­ kim telah berubah menjadi lautan lumpur. Semburan lumpur panas telah mengubah be­ berapa komponen lingkungan, dan berpenga­ ruh pada tatanan hidrogeologi di daerah ini. Kabupaten Sidoarjo dan sekitarnya merupakan daerah industri yang tumbuh pesat, terlihat dari pemanfaatan air tanah untuk berbagai keper­ luan cenderung meningkat. Sebagai dampak­ nya, akan terjadi penurunan kuantitas maupun kualitas air tanah.

Hampir semua air tanah berasal dari hujan atau salju yang mencair yang meresap kedalam tanah menuju sistem aliran yang dilapisi bahan­bahan geologi. Zona tanah mempunyai kemampuan kuat dan unik untuk mengubah kimia air, se­ bagai resapan yang terjadi melalui zona biologi aktif yang tipis. Pada daerah tangkapan ( re-charge) zona tanah mengalami kehilangan ba­ han­bahan mineral yang larut dalam aliran air. Ketika air tanah bergerak dalam jalur aliran dari daerah tangkapan menuju daerah lepasan ( dis-charge), kondisi kimianya diubah oleh berbagai proses geokimia (Freeze and Cherry, 1979).

Bertambahnya penduduk dan meningkatnya penyediaan sarana pemukiman erat hubu ng­ an nya dengan kebutuhan air bersih. Air bersih dibutuhkan tidak hanya untuk air minum dan rumah tangga, tetapi juga untuk kegiatan indus­ tri tekstil dan bahkan air minum dalam kemas­ an yang diperdagangkan, sehingga air menjadi komoditas ekonomi. Semburan lumpur panas di Sidoarjo telah menyebabkan buruknya kuali­ tas air di Kecamatan Porong dan Tanggulangin. Pengambilan percontoh air sumur gali yang berasal dari wilayah Kecamatan Porong dan Tanggulangin dilakukan pada 2011 ­ 2013 oleh Tim Pemantauan Air Tanah, Daerah Semburan Lumpur Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur.

Kajian percontoh air tanah di Kecamatan Po­ rong dan Tanggulangin dimaksudkan untuk mengetahui kondisi air tanah dari tahun 2011 hingga 2013, dengan tujuan sebagai acuan bagi pemerintah daerah setempat dan instansi ter­ kait lainnya dalam menentukan langkah penye­ lamatan air tanah.

Metode yang digunakan untuk mengetahui kedalaman sumur dan muka air tanah di Ke­ camatan Porong dan Tanggulangin ini adalah analisis data primer percontoh air sumur gali dan sumur bor. Analisis percontoh air menga­ cu pada Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater (Anonim, 1995) dan Standard Nasional Indonesia (Badan Pengen­

(3)

dalian Dampak Lingkungan, 1994). Kualitas percontoh air mengacu pada Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 907/MEN KES/ SK/VII/2002 tentang Standar Kualitas Air Minum dan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air (STORET).

Lokasi pengambilan percontoh air dapat dilihat pada Gambar 1, Peta Lokasi Pemercontohan Sumur Gali yang menunjukkan sembilan belas percontoh di Kecamatan Porong dan dua puluh lima percontoh di Kecamatan Tanggul a ngin. Lokasi pengambilan percontoh air terletak pada koordinat antara 684000­694000 BT dan 9166000­9172000 LS.

(4)

Kedua kecamatan ini berada pada satuan mor­ fologi daratan yang terletak pada elevasi antara 5 hingga 25 m aml (meter di atas muka laut) dengan kemiringan lereng kurang dari 0,5o. Satuan morfologi ini tersusun atas endapan aluvial berupa lempung, pasir, kerikil, dan se­ tempat terdapat pecahan cangkang fosil. Lokasi semburan Lumpur Sidorjo berada pada satuan morfologi ini. Berdasarkan Peta Geologi lembar Malang skala 1:100.000 (Santosa dan Suwarti, 1992), Kecamatan Porong dan Tanggulangin tersusun oleh batuan endapan aluvium, berupa lempung, lumpur, kerikil dan kerakal.

Semburan lumpur panas di Desa Siring, Keca­ matan Porong, Kabupaten Sidoarjo, berjarak sekitar 200 meter dari sumur pengeboran gas Banjar Panji 1 di Desa Renokenongo yang ter­ jadi sejak tanggal 29 Mei 2006 telah berdampak luas terhadap kehidupan masyarakat di seki­ tarnya. Semburan lumpur panas tersebut meru­ pakan fenomena geologi yang dikenal sebagai gunung lumpur (mud volcano), yakni keluarnya lumpur yang berasal dari lapisan bawah permu­ kaan.

Dampak dari bencana lumpur Sidoarjo berupa lahan, rumah, bangunan sekolah, tempat iba­ dah, pabrik, dan jalan yang tergenang, maupun penduduk yang terpaksa harus dipindahkan. Korban dan kerugian akibat bencana lum­ pur Sidoarjo masih bertambah sejalan dengan perkembangan waktu.

HASIL ANALISIS DAN DISKUSI

Pada tahun 2011 sampai dengan 2012 telah di­ lakukan pengambilan percontoh air sumur gali sebanyak Sembilan belas dari Kecamatan Po­ rong dan dua puluh lima dari Kecamatan Tang­

gulangin. Analisis kualitas air ini mengacu pada Standard Methods (Anonim, 1995) dan Stan­ dar Nasional Indonesia (Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, 1994). Sedangkan kuali­ tas air minum mengacu pada persyaratan kuali­ tas air minum yang dikeluarkan oleh Menteri Kesehatan No. 907/MENKES/SK/VII/2002. Hasil analisis dua puluh percontoh air sumur gali yang diambil dari Kecamatan Porong pada tahun 2011, 2012 dan 2013 tidak memenuhi persyaratan kualitas air minum, kecuali satu percontoh milik Mat Soleh, Tengah Arum RT16/4 (SG 55) yang memenuhi persyaratan air minum secara fisika­kimia. Percontoh terse­ but diambil pada tahun 2013. Demikian halnya dengan kedua puluh lima percontoh air sumur gali yang diambil dari Kecamatan Tanggula­ ngin pun tidak memenuhi persyaratan kualitas air minum. Percontoh tersebut terlihat keruh, berwarna, berbau H2S (sumur milik Bu Mislan, Dsn. Kesamben, Ds. Wunut, Kec. Porong), be­ rasa asin atau anta, nilai pH rendah atau tinggi, dan tinggi kadar kesadahan, besi, mangan, na­ trium, ammonium, klorida, sulfat, nitrat, tim­ bal dan zat padat terlarut (Tabel 1).

Kualitas air yang baik akan sesuai dengan per­ aturan yang dikeluarkan pemerintah dengan kadar maksimum yang diperbolehkan. Sedang­ kan untuk mengetahui seberapa jauh contoh air tersebut disebut baik atau tidak, dapat dinilai dengan sistem STORET. Hasil analisis kimia contoh air kemudian dibandingkan dengan baku mutu yang sesuai dengan pemanfaatan air. Kualitas air dinilai berdasarkan ketentuan sistem STORET yang dikeluarkan oleh Men­ teri Lingkungan Hidup yang mengklasifikasi­ kan mutu air ke dalam 4 kelas, yaitu:

(5)

Kelas A : Baik Sekali, Skor = 0

B : Baik, Skor = ­1 sampai de­ ngan ­10

C : Sedang, Skor = ­11 sampai de ngan ­30

D : Buruk, Skor ≥ ­31

Tabel 1. Jumlah Percontoh dengan Kadar Unsur Fisika­Kimia yang Tidak Memenuhi Syarat Kepmenkes No. 907 Tahun 2002

Cara Penilaian:

• Nilai negatif (­) diberikan bila hasil analisis melampaui atau tidak memenuhi syarat baku mutu

• Nilai nol (0) diberikan bila hasil analisis memenuhi syarat baku mutu

• Nilai parameter Bakteriologi = 3x nilai pa­ rameter Fisika

Unsur Satuan Kecamatan Porong (19) Kecamatan Tanggulangin (25)

2011 2012 2013 2011 2012 2013 Kekeruhan 5 NTU 9 2 8 12 5 6 Warna 15 TCU 3 3 9 1 6 7 Bau ­ 1 (H2S) ­ ­ ­ ­ ­ Rasa Asin 4 ­ 1 8 5 5 Anta 3 6 3 5 5 9 pH < 6,5 1 ­ ­ 4 2 ­ >8,5 ­ ­ 10 ­ ­ 6 Kesadahan 500 mg/l CaCO3 4 2 1 11 8 9 Besi 0,3 mg/l 13 10 9 15 7 9 Mangan 0,1 mg/l 20 18 17 25 22 20 Natrium 200 mg/l 6 4 5 11 12 12 Ammonium 1,5 mg/l 7 4 4 7 2 3 Klorida 250 mg/l 8 6 3 13 14 15 Sulfat 250 mg/l ­ ­ 2 ­ ­ ­ Nitrat 50 mg/l ­ 1 ­ ­ ­ ­

Zat padat terlarut 1000mg/l 8 6 6 17 16 14

Timbal 0,01 mg/l 16 8 ­ 24 14 2

• Nilai parameter Kimia = 2x nilai parameter Fisika

• Bila angka rata­rata parameter hasil analisis melampaui baku mutu, diberi nilai = 3x nilai yang diberikan pada parameter maksimum atau minimum yang melampaui baku mutu

• Jumlah contoh dari sutau stasiun yang ≥ 10, diberi nilai = 2x dari jumlah contoh < 10

• Jumlah nilai negatif (­) dari seluruh para­ meter dihitung dan ditentukan status mutu­ nya dengan melihat skor yang didapat. Penetapan sitem nilai untuk menentukan status mutu perairan (Tabel 2).

(6)

Jumlah Contoh Nilai Parameter

Fisika Kimia Biologi

< 10 Maksimum ­1 ­2 ­3 Minimum ­1 ­2 ­3 Rata­rata ­3 ­6 ­9 ≥ 10 Maksimum ­2 ­4 ­6 Minimum ­2 ­4 ­6 Rata­rata ­6 ­12 ­18

Tabel 2. Sistem Penilaian Status Mutu Air Storet (Kepmen LH No. 115/2003)

Tabel 3. Status Mutu Air Sumur Gali Kecamatan Porong Tahun 2011 Menurut Sistem Nilai Storet (Kepmen LH No. 115/2003) Peruntukan Air Minum (No. 907/MENKES/SK/VII/2002)

Unsur Satuan Baku Mutu Hasil Pengukuran Skor

Maksimum Minimum Rata­rata FISIKA

Kekeruhan NTU 5,0 52,0 0,0 10,6 ­8

W a r n a TCU 15,0 421,0 2,0 31,1 ­8

B a u ­ Tidak berbau

R a s a ­ Tidak berasa

Daya Hantar Listrik µS/cm 4541 696 1866

Zat Padat Terlarut mg/l 1000 3032 468 1248 ­8

KIMIA pH Unit pH 6,5­8,5 7,57 6,46 6,91 ­4 Kesadahan mg/l CaCO3 500,0 1224,8 225,7 427,8 ­4 Ca+2 (kalsium) mg/l 323,1 40,8 100,1 Mg2+ (magnesium) mg/l 100,0 15,7 42,6 Fe3+ (besi) jumlah mg/l 0,3 8,12 0,10 1,52 ­16 Mn2+ (mangan) mg/l 0,1 10,74 0,39 3,29 ­16 K + (kalium) mg/l 43,0 4,5 18,4 Na+ (natrium) mg/l 200,0 500,0 55,0 180,7 ­4

Sistem STORET dapat digunakan untuk me­ nentukan baku mutu air berdasarkan wilayah atau satu titik (sumur) yang pengambilan con­ toh airnya dilaksanakan berulang dalam kurun waktu tertentu. Penilaian sistem storet untuk

percontoh sumur gali di Kecamatan Porong dan Tanggulangin berdasarkan periode peng­ ambilan percontoh yaitu pada tahun 2011, 2012, dan 2013, yang dapat dilihat pada Tabel 3, 4, 5, 6, 7, dan 8.

(7)

Tabel 3. Status Mutu Air Sumur Gali Kecamatan Porong Tahun 2011 Menurut Sistem Nilai Storet (Kepmen LH No. 115/2003) Peruntukan Air Minum (No. 907/MENKES/SK/VII/2002) (Lanjutan)

Tabel 4. Status Mutu Air Sumur Gali Kecamatan Porong Tahun 2012 Menurut Sistem Nilai Storet (Kepmen LH No. 115/2003) Peruntukan Air Minum (No. 907/MENKES/SK/VII/2002)

Unsur Satuan Baku Mutu Hasil Pengukuran Skor

Maksimum Minimum Rata­rata

Li+ (litium) mg/l 1,8 0,2 0,9 NH4+ (amonium) mg/l 1,5 6,8 0,0 1,7 ­16 CO3(karbonat) mg/l 0,0 0,0 0,0 HCO3­(bikarbonat) mg/l 1254,1 280,0 523,5 Cl­ (khlorida) mg/l 250,0 1411,1 42,9 286,4 ­16 SO42­(sulfat) mg/l 250,0 111,3 0,0 20,7 0 NO2­ (nitrit) mg/l 3,0 0,53 0,00 0,21 0 NO3­ (nitrat) mg/l 50,0 10,90 0,0 2,7 0 Cu (tembaga) mg/l 2,0 0,02 0,00 0,00 0 Pb (timbal) mg/l 0,01 0,16 0,00 0,06 ­16 Zn (seng) mg/l 3,0 2,89 0,00 0,16 0 Jumlah skor ­116

Kualitas air sumur gali Kecamatan Porong tahun 2011 berdasarkan penilaian Sistem STORET

mempunyai skor ­116 yang berarti masuk ke­ las D atau Buruk dimana skor melebihi ­31.

Unsur Satuan Baku Mutu Hasil Pengukuran Skor

Maksimum Minimum Rata­rata FISIKA

Kekeruhan NTU 5,0 10,5 0,1 2,2 ­2

W a r n a TCU 15,0 231,0 0,0 18,6 ­8

B a u ­ Tidak berbau

R a s a ­ Tidak berasa

Daya Hantar Listrik µS/cm 3206 767 1448

Zat Padat Terlarut mg/l 1000 2148 448 970 ­2

KIMIA pH Unit pH 6,5­8,5 7,35 6,53 6,81 0 Kesadahan mg/l CaCO3 500,0 918,6 191,3 386,3 ­4 Ca+2 (kalsium) mg/l 227,3 41,3 88,6 Mg2+ (magnesium) mg/l 139,9 3,4 38,2 Fe3+ (besi) jumlah mg/l 0,3 2,58 0,00 0,50 ­16

(8)

Unsur Satuan Baku Mutu Hasil Pengukuran Skor Maksimum Minimum Rata­rata FISIKA

Kekeruhan NTU 5,0 24,5 0,0 6,9 ­8

W a r n a TCU 15,0 86,0 0,0 20,7 ­8

B a u ­ Tidak berbau

R a s a ­ Tidak berasa

Daya Hantar Listrik µS/cm 3217 664 1332

Zat Padat Terlarut mg/l 1000 2148 444 889 ­4

KIMIA

pH Unit pH 6,5­8,5 8,83 7,26 8,40 ­4

Tabel 4. Status Mutu Air Sumur Gali Kecamatan Porong Tahun 2012 Menurut Sistem Nilai Storet (Kepmen LH No. 115/2003) Peruntukan Air Minum (No. 907/MENKES/SK/VII/2002) (Lanjutan)

Tabel 5. Status Mutu Air Sumur Gali Kecamatan Porong Tahun 2013 Menurut Sistem Nilai Storet (Kepmen LH No. 115/2003) Peruntukan Air Minum (No. 907/MENKES/SK/VII/2002)

Kualitas air sumur gali Kecamatan Porong tahun 2012 berdasarkan penilaian Sistem STORET

mempunyai skor ­68 yang berarti masuk kelas D atau Buruk dimana skor melebihi ­31.

Unsur Satuan Baku Mutu Hasil Pengukuran Skor

Maksimum Minimum Rata­rata

Mn2+ (mangan) mg/l 0,1 7,99 0,01 1,88 ­16 K + (kalium) mg/l 187,7 3,6 34,4 Na+ (natrium) mg/l 200 389,0 38,0 117,0 ­4 Li+ (litium) mg/l 0,0 0,0 0,0 NH4+ (amonium) mg/l 1,5 12,7 0,0 1,3 ­4 CO3(karbonat) mg/l 0,0 0,0 0,0 HCO3­(bikarbonat) mg/l 963,6 257,9 453,7 Cl­ (khlorida) mg/l 250,0 719,8 36,9 189,6 ­4 SO42­(sulfat) mg/l 250,0 105,3 0,0 24,9 0 NO2­ (nitrit) mg/l 3,0 1,66 0,00 0,47 0 NO3­ (nitrat) mg/l 50,0 62,2 0,0 9,63 ­4 Cu (tembaga) mg/l 2,0 0,02 0,00 0,00 0 Pb (timbal) mg/l 0,01 0,08 0,00 0,01 ­4 Zn (seng) mg/l 3,0 0,00 0,00 0,00 0 Jumlah skor ­68

(9)

Unsur Satuan Baku Mutu Hasil Pengukuran Skor Maksimum Minimum Rata­rata FISIKA

Kekeruhan NTU 5,0 184,0 1,0 14,1 ­8

W a r n a TCU 15,0 50,0 2,0 12,3 ­2

B a u ­ Tidak berbau

R a s a ­ Tidak berasa

Daya Hantar Listrik µS/cm 12022 1069 3363

Zat Padat Terlarut mg/l 1000 8020 716 2247 ­8

Tabel 5. Status Mutu Air Sumur Gali Kecamatan Porong Tahun 2013 Menurut Sistem Nilai Storet (Kepmen LH No. 115/2003) Peruntukan Air Minum (No. 907/MENKES/SK/VII/2002) (Lanjutan)

Tabel 6. Status Mutu Air Sumur Gali Kecamatan Tanggulangin Tahun 2011 Menurut Sistem Nilai Storet (Kepmen LH No. 115/2003) Peruntukan Air Minum (No. 907/MENKES/SK/VII/2002)

Unsur Satuan Baku Mutu Hasil Pengukuran Skor

Maksimum Minimum Rata­rata

Kesadahan mg/l CaCO3 500,0 906,6 163,2 333,9 ­4 Ca+2 (kalsium) mg/l 247,8 43,5 81,5 Mg2+ (magnesium) mg/l 68,9 4,1 31,1 Fe3+ (besi) jumlah mg/l 0,3 2,68 0,07 0,79 ­16 Mn2+ (mangan) mg/l 0,1 4,50 0,00 1,41 ­16 K + (kalium) mg/l 146,3 5,0 32,5 Na+ (natrium) mg/l 200 404,6 41,6 126,7 ­4 Li+ (litium) mg/l 0,0 0,0 0,0 NH4+ (amonium) mg/l 1,5 10,3 0,0 1,4 ­4 CO3(karbonat) mg/l 0,0 0,0 0,0 HCO3­(bikarbonat) mg/l 717,8 273,6 434,5 Cl­ (khlorida) mg/l 250,0 843,1 33,2 171,0 ­4 SO4(sulfat) mg/l 250,0 296,3 0,0 110,0 ­4 NO2­ (nitrit) mg/l 3,0 0,32 0,00 0,08 0 NO3­ (nitrat) mg/l 50,0 16,7 0,0 6,7 0 Cu (tembaga) mg/l 2,0 0,00 0,00 0,00 0 Pb (timbal) mg/l 0,01 0,00 0,00 0,00 0 Zn (seng) mg/l 3,0 0,09 0,00 0,02 0 Jumlah skor ­76

Kualitas air sumur gali Kecamatan Porong tahun 2013 berdasarkan penilaian Sistem STORET

mempunyai skor ­76 yang berarti masuk kelas D atau Buruk dimana skor melebihi ­31.

(10)

Unsur Satuan Baku Mutu Hasil Pengukuran Skor Maksimum Minimum Rata­rata FISIKA

Kekeruhan NTU 5,0 107,9 0,2 7,4 ­8

W a r n a TCU 15,0 35,0 0,0 9,5 ­2

B a u ­ Tidak berbau

R a s a ­ Tidak berasa

Tabel 6. Status Mutu Air Sumur Gali Kecamatan Tanggulangin Tahun 2011 Menurut Sistem Nilai Storet (Kepmen LH No. 115/2003) Peruntukan Air Minum (No. 907/MENKES/SK/VII/2002) (Lanjutan)

Kualitas air sumur gali Kecamatan Tanggula­ ngin tahun 2011 berdasarkan penilaian Sistem STORET mempunyai skor ­126 yang berarti

masuk kelas D atau Buruk dimana skor me­ lebihi ­31.

Tabel 7. Status Mutu Air Sumur Gali Kecamatan Tanggulangin Tahun 2012 Menurut Sistem Nilai Storet (Kepmen LH No. 115/2003) Peruntukan Air Minum (No. 907/MENKES/SK/VII/2002)

Unsur Satuan Baku Mutu Hasil Pengukuran Skor

Maksimum Minimum Rata­rata KIMIA pH Unit pH 6,5­8,5 7,14 6,27 6,75 ­4 Kesadahan mg/l CaCO3 500,0 2305,2 105,8 692,0 ­16 Ca+2 (kalsium) mg/l 503,8 21,4 107,3 Mg2+ (magnesium) mg/l 241,3 12,5 101,7 Fe3+ (besi) jumlah mg/l 0,3 8,41 0,13 1,20 ­4 Mn2+ (mangan) mg/l 0,1 11,65 0,37 3,10 ­20 K + (kalium) mg/l 87,9 0,0 31,5 Na+ (natrium) mg/l 200 2060 80 387,0 ­16 Li+ (litium) mg/l 2,3 0,3 0,9 NH4+ (amonium) mg/l 1,5 21,2 0,0 2,1 ­16 CO3(karbonat) mg/l 0,0 0,0 0,0 HCO3­(bikarbonat) mg/l 737,9 81,4 524,7 Cl­ (khlorida) mg/l 250,0 4539,1 52,9 817,3 ­16 SO4(sulfat) mg/l 250,0 67,9 0,8 25,3 0 NO2­ (nitrit) mg/l 3,0 0,57 0,00 0,26 0 NO3­ (nitrat) mg/l 50,0 16,4 0,0 3,9 0 Cu (tembaga) mg/l 2,0 0,01 0,00 0,00 0 Pb (timbal) mg/l 0,01 0,20 0,00 0,07 ­16 Zn (seng) mg/l 3,0 0,74 0,00 0,06 0 Jumlah skor ­126

(11)

Unsur Satuan Baku Mutu Hasil Pengukuran Skor Maksimum Minimum Rata­rata FISIKA

Kekeruhan NTU 5,0 41,6 0,0 5,0 ­2

W a r n a TCU 15,0 44,0 4,0 13,6 ­2

Tabel 7. Status Mutu Air Sumur Gali Kecamatan Tanggulangin Tahun 2012 Menurut Sistem Nilai Storet (Kepmen LH No. 115/2003) Peruntukan Air Minum (No. 907/MENKES/SK/VII/2002) (Lanjutan)

Tabel 8. Status Mutu Air Sumur Gali Kecamatan Tanggulangin Tahun 2013 Menurut Sistem Nilai Storet (Kepmen LH No. 115/2003) Peruntukan Air Minum (No. 907/MENKES/SK/VII/2002)

Kualitas air sumur gali Kecamatan Tanggula­ ngin tahun 2012 berdasarkan penilaian Sistem STORET mempunyai skor ­110 yang berarti

masuk kelas D atau Buruk dimana skor me­ lebihi ­31.

Unsur Satuan Baku Mutu Hasil Pengukuran Skor

Maksimum Minimum Rata­rata

Daya Hantar Listrik µS/cm 8374 872 2652

Zat Padat Terlarut mg/l 1000 5590 588 1773 ­8

KIMIA pH Unit pH 6,5­8,5 7,21 6,45 6,80 ­4 Kesadahan mg/l CaCO3 500,0 1830,4 244,3 552,0 ­16 Ca+2 (kalsium) mg/l 437,6 56,1 133,4 Mg2+ (magnesium) mg/l 176,7 21,8 52,4 Fe3+ (besi) jumlah mg/l 0,3 13,25 0,00 0,82 ­16 Mn2+ (mangan) mg/l 0,1 9,85 0,00 1,28 ­16 K + (kalium) mg/l 96,3 9,3 29,2 Na+ (natrium) mg/l 200 1041,9 58,2 295,5 ­16 Li+ (litium) mg/l 0,0 0,0 0,0 NH4+ (amonium) mg/l 1,5 6,5 0,0 0,0 ­4 CO3(karbonat) mg/l 0,0 0,0 0,0 HCO3­(bikarbonat) mg/l 710,3 261,0 469,7 Cl­ (khlorida) mg/l 250,0 2902,5 52,7 596,5 ­16 SO4(sulfat) mg/l 250,0 62,3 0,0 21,6 0 NO2­ (nitrit) mg/l 3,0 1,53 0,00 0,30 0 NO3­ (nitrat) mg/l 50,0 11,3 0,0 3,74 0 Cu (tembaga) mg/l 2,0 0,08 0,00 0,01 0 Pb (timbal) mg/l 0,01 0,17 0,00 0,00 ­4 Zn (seng) mg/l 3,0 0,00 0,00 0,00 0 Jumlah skor ­110

(12)

Tabel 8. Status Mutu Air Sumur Gali Kecamatan Tanggulangin Tahun 2013 Menurut Sistem Nilai Storet (Kepmen LH No. 115/2003) Peruntukan Air Minum (No. 907/MENKES/SK/VII/2002)(Lanjutan)

Kualitas air sumur gali Kecamatan Tanggula­ ngin tahun 2013 berdasarkan penilaian Sistem STORET mempunyai skor ­104 yang berarti masuk kelas D atau Buruk dimana skor me­ lebihi ­31.

Kualitas air sumur gali di Kecamatan porong berdasarkan penilaian Sistem STORET sangat buruk dengan skor ­116 (tahun 2011), ­68

(tahun 2012), dan ­76 (tahun 2013). Kualitas air sumur gali Kecamatan Tanggulangin lebih buruk lagi dengan skor ­126 tahun 2011, ­110 tahun 2012 dan ­104 tahun 2013. Hasil anali­ sis ini menunjukkan bahwa semburan lum­ pur lapindo telah mencemari sumur­sumur gali milik penduduk di Kecamtan Porong dan Tanggula ngin.

Unsur Satuan Baku Mutu Hasil Pengukuran Skor

Maksimum Minimum Rata­rata

B a u ­ Tidak berbau

R a s a ­ Tidak berasa

Daya Hantar Listrik µS/cm 8758 832 2877

Zat Padat Terlarut mg/l 1000 5840 556 1920 ­8

KIMIA pH Unit pH 6,5­8,5 8,78 7,29 8,20 ­4 Kesadahan mg/l CaCO3 500,0 1474,1 278,8 602,0 ­16 Ca+2 (kalsium) mg/l 430,4 58,5 132,8 Mg2+ (magnesium) mg/l 300,2 25,3 94,2 Fe3+ (besi) jumlah mg/l 0,3 6,58 0,00 0,70 ­16 Mn2+ (mangan) mg/l 0,1 9,03 0,00 1,80 ­16 K + (kalium) mg/l 93,5 9,5 34,1 Na+ (natrium) mg/l 200 1211,0 57,7 330,3 ­16 Li+ (litium) mg/l 0,0 0,0 0,0 NH4+ (amonium) mg/l 1,5 3,6 0,0 0,7 ­4 CO32­(karbonat) mg/l 0,0 0,0 0,0 HCO3­(bikarbonat) mg/l 774,3 330,1 504,2 Cl­ (khlorida) mg/l 250,0 2883,8 52,2 655,0 ­16 SO4(sulfat) mg/l 250,0 217,2 53,1 122,0 0 NO2­ (nitrit) mg/l 3,0 0,28 0,00 0,03 0 NO3­ (nitrat) mg/l 50,0 23,4 0,0 8,8 0 Cu (tembaga) mg/l 2,0 0,00 0,00 0,00 0 Pb (timbal) mg/l 0,01 0,08 0,00 0,01 ­4 Zn (seng) mg/l 3,0 0,11 0,00 0,01 0 Jumlah skor ­104

(13)

Kecamatan Tanggulangin berada di bagian utara wilayah semburan lumpur Sidoarjo, se­ dangkan Kecamatan Sidoarjo berada di bagian selatan. Wilayah Kecamatan Tanggulangin yang lebih rendah dari pada Kecamatan Porong, me­ nyebabkan kualitas air yang lebih buruk kare­ na kemungkinan rembesan lumpur Lapindo meng alir menuju wilayah yang lebih rendah. Hampir tujuh tahun semburan lumpur Lapindo di Desa Siring, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, namun hingga kini be­ lum menunjukkan tanda­tanda akan berhenti. Hasil pengambilan gambar udara, Senin, 1 April 2013 sore, semburan lumpur bercampur asap putih masih terus keluar dari titik sem­ buran dan meluber ke kolam penampungan.

Gambar 2. Gambar udara lumpur Lapindo terbaru (Sumber: Pramono Putra/Sindo TV).

Kolam penampungan lumpur di bekas Desa Siring, Jatirejo, Renokenongo, dan Kedung­ bendo, tampak penuh dengan luapan lumpur. Sementara di sejumlah titik, tampak genangan lumpur mulai mongering (Sindo TV, Pramono Putra) (Gambar 2).

Air bersih yang memenuhi persyaratan air mi­ num menurut Surat Keputusan Menteri Ke­ sehatan nomor 907 tahun 2002, harus jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, mempu nyai nilai pH antara 6,5­8,5, kadar maksimum kesadahan 500 mg/l, besi 0,3 mg/l, mangan 0,1 mg/l, natrium 200 mg/l, ammo­ nium 1,5 mg/l, klorida 250,0 mg/l, sulfat 250,0 mg/l, nitrit 3,0 mg/l, nitrat 50 mg/l, tembaga 2,0 mg/l, timbal 0,01 mg/l, dan seng 3,0 mg/l.

(14)

KESIMPULAN DAN SARAN

Hasil analisis dan pembahasan menyimpulkan bahwa hanya satu percontoh air sumur gali di Kecamatan Porong yang diambil pada tahun 2013 yang memenuhi persyaratan air minum secara fisika­kimia. Berdasarkan penilaian Sistem STORET kualitas air sumur gali di Ke­ camatan Tanggulangin sangat buruk, lebih bu­ ruk dari sumur gali di Kecamatan Porong. Kualitas air yang buruk akan mengakibatkan kondisi lingkungan hidup menjadi buruk pula. Selain itu, dapat mempengaruhi kondisi ke­ sehatan dan keselamatan manusia, serta mahluk hidup lainnya. Selain itu, penggunaan air harus dilakukan secara bijak, memperhatikan kepen­ tingan generasi masa kini dan mendatang. Karena itu, perlu dikelola agar tersedia dalam jumlah yang aman baik kualitas maupun kuan­ titas.

Kualitas air yang buruk dapat ditanggulangi dengan sistem aerasi, penambahan arang aktif dan penyaringan untuk mengurangi kekeru­ han, warna, kadar besi, mangan dan amonium; penambahan kapur tohor untuk menaikkan ni­

lai pH; resin penukar ion untuk menurunkan kesadahan, klorida, sulfat atau timbal.

ACUAN

Anonim., 1995, 19th Edition, Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater, APHA­ AWWA­WPCF.

Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, 1994, Standar Nasional Indonesia: Pengujian Kualitas Air Sumber dan Limbah Cair, Direktorat Pengembangan Laboratorium Rujukan dan Pengolahan Data. Freeze R. A., dan Cherry, J. A., 1979, Groundwater, Prentice­Hall, Inc. Englewood Cliffs, New Jersey 07632.

Santosa, S., dan Suwarti, T., 1992, Peta Geologi Lem-bar Malang, Jawa. Pusat Penelitian dan Pengemban­ gan Geologi, Bandung.

Menteri Kesehatan, 2002, Surat Keputusan No.907/ MENKES/SK/VII/2002 tentang Standar Kualitas Air Minum.

Menteri Lingkungan Hidup, 2003, Surat Keputusan No. 115 /2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air.

Gambar

Gambar 1. Lokasi pemercontohan sumur gali di Kecamatan Porong dan Tanggulangin.
Tabel 1. Jumlah Percontoh dengan Kadar Unsur Fisika­Kimia yang Tidak Memenuhi Syarat Kepmenkes No
Tabel 3. Status Mutu Air Sumur Gali Kecamatan Porong Tahun 2011 Menurut Sistem Nilai Storet (Kepmen LH  No
Tabel 4. Status Mutu Air Sumur Gali Kecamatan Porong Tahun 2012 Menurut Sistem Nilai Storet (Kepmen  LH No
+7

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dilakukan evaluasi terhadap dokumen kualifikasi yang Saudara ajukan pada pekerjaan Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan Renovasi Gedung Kantor Pengadilan Agama Sumbawa

apabila mendapatkan putih maka tidak ada proses yang dilakukan tetapi jika mendapatkan warna hitam maka program akan memasukan nilai dari variable Number1 pada posisi X dan

Nilai toleransi pada materi pembelajaran, indikator sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama orang lain ditemukan 2 muatan pada tema 1 dan 3, sedangkan 1 muatan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja, motivasi kerja, stress kerja dan gaji terhadap kinerja karyawan pada PT Adira Finance

Sebaiknya untuk meningkatkan tingkat kemandirian, Pemerintah Daerah Kabupaten Batang diharapkan dapat mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah melalui sektor

Berdasarkan pada latar belakang yang telah dipaparkan, bahwa pada penelitian sebelumnya tidak mendeteksi elemen kamus berupa label kamus selain jenis kata dan elemen

[r]

dengan menggunakan metode Rule-Based Question Answering System untuk mencari jawaban berdasarkan kata kunci dari pertanyaan yang diajukan user. Dalam hal ini Rule Based QAS