• Tidak ada hasil yang ditemukan

(Eksperimen pada Siswa Ekstrakurikuler Sepak Bola SMK Negeri 4 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014/ 2015)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "(Eksperimen pada Siswa Ekstrakurikuler Sepak Bola SMK Negeri 4 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014/ 2015)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1

DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA

(Eksperimen pada Siswa Ekstrakurikuler Sepak Bola SMK Negeri 4 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014/ 2015)

oleh; Imam Fauzi; 1

H. Agus Mulyadi., M.Pd.;2 Deni Setiawan, M.Pd.;3 dan

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Dosen (Pembimbing I) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Dosen (Pembimbing II) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang perbandingan pengaruh metode praktek distribusi istirahat tetap dengan istirahat meningkat terhadap keterampilan long passing dalam permainan sepak bola pada siswa ekstrakurikuler sepak bola SMK Negeri 4 Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Populasi penelitian adalah siswa ekstrakurikuler sepak bola SMK Negeri 4 Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015 sebanyak 30 orang yang pengambilan sampelnya ditentukan dengan menggunakan teknik total sampling.

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan uji statistik, ternyata secara empirik metode praktek distribusi istirahat meningkat lebih berpengaruh dari pada metode praktek distribusi istirahat tetap terhadap keterampilan long passing dalam permainan sepak bola pada siswa ekstrakurikuler sepak bola SMK Negeri 4 Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015.

Para pelatih, guru, dan pembina olahraga hendaknya selalu memperhatikan dan meningkatkan keterampilan teknik-teknik dasar permainan sepak bola, khususnya long

passing karena long passing merupakan salah satu faktor penentu kemenangan.

Kata Kunci : Metode Praktek Distribusi Istirahat Tetap, Istirahat Meningkat, Long Passing, permainan Sepak bola

(2)

ABSTRACT

The aim of this research is to obtain information about the comparative influence of the distribution rest break practices method remain with rest rising on the long passing skill in the football game at the students’ football extracurricular of SMK Negeri 4 Tasikmalaya 2014/2015 period.

The method used is the experimental method. The population research is students’ football extracurricular of SMK Negeri 4 Tasikmalaya 2014/2015 period the number of 30 students taking sample is determined using total sampling technique.

Based on the results of data processing by statistical tests, it turns out empirically the distribution rest break practices method increased more influential than the distribution practices resting method on the long passing skill in the football game at the students’ football extracurricular of SMK Negeri 4 Tasikmalaya 2014/2015 period.

The coaches, teachers, and coaches should always pay attention to the sport and improve the basic techniques skill in the football game, especially long passing because it is one of the victory determinants.

Keywords : The distribution rest break practices method remain, rest rising, long passing, football game.

A. PENDAHULUAN

Permainan sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga beregu yang populer dewasa ini di seluruh dunia terutama di kawasan Eropa, Amerika dan Asia. Di tanah air kita pun permainan sepak bola sudah dikenal cukup lama, dan merupakan salah satu permainan rakyat yang sangat digemari dan sudah memasyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun masyarakat pedesaan, mulai dari anak-anak kecil, remaja sampai orang tua sangat menggemarinya. Hal ini disebabkan oleh sifat permainannya itu sendiri yang mempunyai ciri khas yaitu mudah dilakukan, menyenangkan dan tidak memerlukan biaya yang mahal, serta permainan sepak bola ini dapat pula menjadi suatu alat pemersatu dalam persaudaraan, kerjasama antar bangsa.

Pesatnya perkembangan sepak bola di seluruh kawasan dunia ditandai dengan bermunculannya klub-klub sepak bola yang begitu menjamur di mana-mana, terutama di negara-negara: Prancis, Inggris, Jerman, Belanda dan Negara-negara lainnya yang fanatik terhadap permainan sepak bola. Perkembangan persepak bolaan di tanah air cukup mengalami kemajuan yang cukup pesat, khususnya jika ditinjau dari segi pembibitan. Banyak perkumpulan-perkumpulan sepak bola yang kebanyakan

(3)

peminatnya terdiri atas anak-anak usia muda, itu menunjukkan bahwa sudah melekatnya jiwa-jiwa olah raga sepak bola. Para pemain yunior pun telah dapat menunjukkan prestasi khususnya tim pelajar Indonesia yang telah beberapa kali berhasil menjuarai kejuaraan sepak bola antar pelajar Asia.

Permainan sepak bola merupakan permainan yang membutuhkan kondisi fisik yang baik, teknik dasar serta keterampilan yang mutlak harus dikuasai. Teknik dasar dalam permainan sepak bola pada umumnya terbagi 2 bagian, yaitu: (1) gerakan tanpa bola, yang terdiri dari: teknik berlari, melompat, gerak tipu badan, dan sebagainya. (2) gerakan dengan bola, terdiri dari menendang bola, menerima bola, menggiring bola, menyundul bola, dan sebagainya.

Dalam permainan sepak bola kalau kita menampilkan teknik sepak bola yang baik akan mampu meningkatkan mutu permainan sepak bola itu sendiri. Seorang pemain sepak bola akan terkenal dan populer karena dia memiliki teknik bermain yang bagus. Untuk menjadi seorang pemain sepak bola yang baik, dibutuhkan penguasaan teknik dasar bermacam-macam. Penguasaan berbagai teknik tersebut memerlukan latihan yang dilakukan secara berulang-ulang, agar gerakan tersebut menjadi otomatisasi dan pada saat pertandingan teknik-teknik tersebut dapat dilakukan dengan baik, tidak canggung dan tidak kaku lagi gerakan tersebut.

Mengenai latihan teknik ini, Harsono (1988: 100) mengemukakan pendapatnya sebagai berikut:

Technical Training adalah latihan khusus dimaksudkan guna membentuk dan

memperkembangkan kebiasaan-kebiasaan motorik atau perkembangan neuromuscular, kesempurnaan teknik-teknik dasar dari setiap gerakan adalah penting oleh karena akan menentukan gerak keseluruhan. Oleh karena itu, gerak-gerak dasar setiap bentuk teknik yang diperlukan dalam setiap cabang olahraga haruslah dilatih dan dikuasai secara sempurna.

Dalam permainan sepak bola terdapat teknik-teknik dasar yang menunjang terhadap prestasi, antara lain teknik menendang bola, menggiring bola, melempar bola dan teknik khusus penjaga gawang. Dari berbagai teknik dasar tersebut, penulis mengambil teknik long passing untuk dibahas secara lebih mendalam.

Long passing merupakan teknik dasar dalam permainan sepak bola yang

dianggap mudah, tetapi pada dasarnya sulit serta banyak kesalahan teknik dasar yang dilakukan oleh pemain. Tujuan utama dari long passing adalah untuk memberikan

(4)

umpan-umpan panjang dan jauh kepada rekan satu tim dengan arah bola yang melambung tinggi. Kegagalan dalam melakukan penyerangan dan pertahanan, sebagian besar akibat gagalnya melakukan long passing sehingga bola mudah diambil oleh lawan, ini disebabkan karena bola hasil long passing-nya terlalu rendah atau tidak sampai kepada rekan satu timnya. Karena itu penguasaan teknik long passing perlu dimiliki oleh para pemain sepak bola. Penguasaan teknik long passing oleh para pemain sepak bola dapat diperoleh melalui latihan yang intensif dengan memakai metode yang efektif dan efisien, agar hasil tendangan tersebut berhasil.

Hal ini merupakan masalah yang cukup sulit dirasakan oleh para guru Penjaskes, karena anak didik merupakan makhluk sosial yang memiliki latar belakang yang berlainan. Minimal ada tiga aspek yang membedakan anak didik yang satu dengan yang lainnya, yaitu aspek intelektual, psikologis, dan biologis. Perbedaan ketiga aspek tersebut akan sangat berpengaruh terhadap penentuan metode pembelajaran dalam perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, dan hasil pembelajaran Penjaskes.

Berdasar pada uraian di atas, bahwa pembelajaran teknik dasar dalam permainan sepak bola di sekolah menengah akan berhasil dengan baik jika pendidik sebagai pengelola pembelajaran mampu membuat rencana pembelajaran dan melaksanakannya dengan baik. Karena itu, penulis sebagai calon guru penjaskes mencoba memilih dan mencari metode yang paling efektif digunakan dalam pembelajaran teknik-teknik dasar sepak bola.

Menurut Supandi dan Laurens Seba (1983: 31),

Salah satu unsur penting dalam metode belajar mengajar gerak adalah metode praktek, yaitu pelaksanaan gerak yang akan dipelajari. Metode praktek atau

method of practice banyak dipengaruhi oleh teori belajar yang dianut. Secara garis besarnya metode praktek dapat dibagi menjadi praktek padat atau massed-practice dan praktek distribusi atau distributed-practice

Selanjutnya pengertian mengenai metode praktek padat dan distribusi Supandi dan Laurens (1983: 31) menjelaskannya sebagai berikut ”Praktek padat ialah praktek suatu keterampilan olahraga yang dipelajari, yang dilaksanakan secara berkesinambungan dan konsisten tanpa diselingi waktu istirahat. Praktek distribusi adalah praktek dalam waktu yang pendek dan sering diselingi waktu istirahat yang pendek pula”.

(5)

Sedangkan mengenai pengertian metode praktek distribusi, Supandi dan Laurens Seba (1983: 31) menjelaskannya sebagai berikut, “Praktek padat (massed-practice) ialah praktek suatu keterampilan olahraga yang dipelajari, yang dilaksanakan secara kesinambungan dan konsisten tanpa diselingi waktu istirahat sedangkan praktek distribusi ialah praktek pendek yang sering diselingi waktu istirahat yang pendek pula”.

Praktek distribusi dilakukan tiga cara yaitu praktek distribusi meningkat, praktek distribusi tetap, dan praktek distribusi menurun. Setiap metode yang digunakan selalu mempunyai kelebihan dan kelemahan dalam mempengaruhi hasil belajar, sehingga ketiga metode tersebut masing-masing akan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap hasil pembelajaran teknik dasar sepak bola.

Secara teoretis setiap metode yang digunakan selalu memiliki keuntungan/kelebihan atau kekurangan/ kelemahannya. Demikian halnya kedua metode tersebut di atas, disamping masing-masing memiliki kelebihan juga tidak terlepas dari kelemahannya dalam mempengaruhi hasil belajar.

Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai keefektifan metode praktek distribusi meningkat dan distribusi tetap dalam pembelajaran teknik

long passing. Dalam upaya untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam

pembelajaran teknik dasar sepak bola, penulis mencoba meneliti pengaruh metode praktek istirahat tetap dan metode praktek distribusi meningkat dalam pembelajaran sepak bola. Hasil pembelajarannya, penulis perbandingkan dengan harapan dapat diketahui metode yang lebih efektif dari kedua metode tersebut.

Hasil penelitian ini penulis wujudkan dalam karya tulis yang berjudul “Perbandingan Pengaruh antara Metode Praktek Distribusi Istirahat Tetap dengan Istirahat Meningkat terhadap Keterampilan Long Passing dalam Permainan Sepak Bola (Eksperimen pada Siswa Ekstrakurikuler Sepak Bola SMK Negeri 4 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014/ 2015)”.

B. PROSEDUR PENELITIAN Metode Penelitian

Pada dasarnya sesuatu tulisan adalah media komunikasi yang berpungsi informatif, stimulatif, dan dokumentatif. Agar suatu tulisan berfungsi efektif, perlu ada sesuatu teknik penyajian yang membantu tercapainya tujuan fungsional tersebut. Oleh

(6)

karena itu, di dalam BAB III ini penulis akan menyajikan suatu sistematika yang membantu dipahaminya peranan serta fungsi dari masing-masing unsur, dan kaitannya satu sama lain secara keseluruhan.

Penulis sadari, bahwa untuk mencapai tujuan penelitian ini, yaitu menguji kebenaran hipotesis diperlukan suatu metode. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Surakhmad (1980: 121) yaitu, “…metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan alat tertentu”. Selain metode ada juga metode penelitian yang diperlukan untuk menguji kebenaran hipotesis. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Sugiyono (2013 : 2) menyatakan “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu pendidikan“.

Karena dalam penelitian ini penulis mengadakan suatu percobaan, dengan tujuan untuk memperoleh data yang diperlukan serta penemuan faktor-faktor akibat, maka metode yang penulis gunakan adalah metode eksperimen.

Variabel Penelitian

Menurut Arikunto (2013 : 161) Variabel adalah “Objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian”. Selanjutnya Arikunto (1998:101) menjelaskan bahwa: “Variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab variabel bebas atau Indenpendent variable (X), sedangkan variabel akibat disebut variabel tidak bebas, variabel tergantung, variabel terikat atau dependent variable (Y)”. Sejalan dengan pendapat Arikunto, Menurut Sugiyono (2013 : 39) pengertian variabel bebas yaitu : “Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat)”. Sedangkan “Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.”

(7)

b. Variabel Terikat: : keterampilan long passing

Instrumen Penelitian

Dalam setiap penelitian, data merupakan faktor yang utama. Tanpa data penelitian tersebut tidak akan terjadi karena penelitian yang sebenarnya bukan hanya mengumpulkan data saja tetapi justru data tersebutlah yang diolah atau dianalisis sehingga peneliti dapat menafsirkan hasil penelitiannya berdasarkan data yang diperolehnya. Menurut Sugiyono (2013 : 102) mengemukakan bahwa :

instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk memperoleh data penelitian. Salah satu di antaranya adalah dengan teknik tes.

Menurut Arikunto (1998 : 139) tes adalah “serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensia, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. Sedangkan Menurut Nurhasan dan Abdul Narlan (2001 : 1) tes merupakan “suatu alat yang digunakan dalam memperoleh data dari suatu obyek yang akan diukur”. Untuk mendapatkan data yang diperlukan, penulis menggunakan alat ukur sebagai media pengumpul data. Dalam penelitian ini, alat ukur yang penulis gunakan alat ukur yang disarankan Nurhasan dan Abdul Narlan (2000) yaitu Tes Keterampilan sepak bola, khususnya butir Tes Sepak Bola (Long Passing).

Populasi dan Sampel

Populasi adalah suatu kelompok subjek yang akan di jadikan objek penelitian. Pengertian populasi menurut Arikunto (2013 : 173) Mengemukakan bahwa “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian” sedangkan populasi menurut Sugiyono (2013 : 215) adalah “Wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulan”. Sebelum menetapkan sampel penelitian terlebih dahulu harus menentukan tujuan dari penyelidikan dan memperhatikan apakah populasi pada

(8)

umumnya dianggap homogen atau heterogen seperti misalnya umur, jenis kelamin dan sebagainya yang dianggap perlu untuk penyelidikan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengambil Ekstrakurikuler Sepak Bola SMK Negeri 4 Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015 yang berjumlah 30 orang. Menurut Arikunto (2013 : 174) Mengemukakan bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang teliti”. Penentuan sampel ini dilakukan dengan pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Pada pelaksanaanya, penulis mengambil seluruh dari populasi untuk menjadi sampel dengan kebutuhan penelitian dengan kriteria, sampel tidak cacat fisik terutama tangan dan kakinya dan dalam keadaan sehat. Kemudian penulis melakukan tes long passing. Hasil tes tersebut dirangking dari skor tertinggi hingga skor terendah. Kemudian hasil tersebut dibagi menjadi dua kelompok dengan cara menjodohkan agar hasil rata-rata tes kedua kelompok tidak jauh berbeda. Mengundi kedua kelompok tersebut untuk menentukan kelompok yang menggunakan metode praktek distribusi istirahat tetap dan istirahat meningkatmenentukan kelompok yang menggunakan metode praktek distribusi istirahat tetap dan istirahat meningkat. Teknik Pengolahan Data

Setelah data berupa skor hasil tes keterampilan long passing dalam permainan sepakbola diperoleh, maka skor tersebut disusun, diolah dan dianalisis kebermaknaannya. Untuk itu penulis menggunakan suatu pendekatan statistika yang sesuai dengan data yang diperoleh. Adapun langkah-langkah yang penulis lakukan dalam mengolah data tersebut, dapat penulis paparkan di bawah ini:

1. Membuat distribusi frekuensi, langkah-langkahnya adalah : a. Menentukan rentang (R = skor tertinggi – skor terendah) b. Menentukan kelas interval (K = 1 + 3,3 log n)

c. Menentukan panjang interval (P = K R )

(9)

2. Menghitung skor rata-rata (mean) dari masing-masing data, rumus yang digunakan adalah : X = o + P         fi ci fi

Arti tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah :

X = nilai rata-rata yang dicari

 = sigma atau jumlah fi = frekuensi

ci = deviasi atau simpangan

o = titik tengah skor yang membuat tanda kelas dh nilai c = 0 P = panjang kelas interval

3. Menghitung standar deviasi atau simpangan baku, rumus yang digunakan adalah : S = P 1) (n n ci) fi ( ci fi n 2 2    

Arti tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah : S = standar deviasi yang dicari

n = jumlah sampel (n =  fi) P = panjang kelas interval fi = frekuensi

ci = deviasi atau simpangan

4. Menghitung varians dari masing-masing tes, rumus yang digunakan adalah :

S2 = P2            1) (n n ci) fi ( ci fi n 2 2

Arti tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah : S2 = varians yang dicari

P2 = panjang kelas interval dikuadratkan n = jumlah sampel (n =  fi)

fi = frekuensi

ci = deviasi atau simpangan

5. Menguji normalitas data dari setiap tes melalui penghitungan statistik 2 (Chi–

(10)

2 =

  k 1 i 2 Ei Ei) (Oi

Arti tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah :

2 = Chi–kuadrat (lambang yang menyatakan nilai normalitas) Oi = frekuensi nyata atau nilai observasi/pengamatan

Ei = frekuensi teoretik atau ekspektasi, yaitu luas kelas interval dikalikan dengan jumlah sampel (n).

Kriteria pengujian dengan menggunakan distribusi chi–kuadrat (2) dengan taraf nyata  = 0,05 dan dk = k – 3. Apabila 2 (1 – ), (k – 3) atau 2 tabel dari daftar chi–

kuadrat (2) lebih besar atau sama dengan hasil penghitungan statistika 2, maka data-data dari setiap tes itu berdistribusi normal dapat diterima, untuk harga 2

lainnya ditolak.

6. Menguji homogenitas dari data setiap tes melalui penghitungan statistik F, rumus yang digunakan adalah :

F =

terkecil Varians

terbesar Varians

Kriteria pengujian dengan menggunakan distribusi F dengan taraf nyata  = 0,05 dan dk = n – 1. Apabila nilai Fhitung lebih kecil atau sama dengan Ftabel distribusi atau F  F ½  (v1, v2), maka data dari kelompok tes itu homogen. F ½  (v1, v2) didapat

dari daftar distribusi F dengan peluang ½ . Sedangkan derajat kebebasan (dk) v1 dan v2 masing-masing sesuai dengan dk pembilang dan dk penyebut = n.

7. Menguji diterima atau ditolaknya hipotesis melalui pendekatan uji kesamaan dua rata-rata uji dua pihak (uji t`). Apabila data tersebut berdistribusi normal dan homogen, maka rumus yang digunakan adalah :

2 1 2 1 1 1 n n S X X t    S = 2 n n S 1) (n S 1) (n 2 1 2 2 2 2 1 1     

(11)

Arti tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah : t` = nilai signifikansi yang dicari

1

X = skor rata-rata dari tes awal atau variabel I

2

X = skor rata-rata dari tes akhir atau variabel II S = simpangan baku gabungan

n = jumlah sampel

2 1

S = varians sampel tes awal atau variabel I

2 2

S = varians sampel tes akhir atau variabel I

Kriteria pengujian adalah terima hipotesis (Ho) jika –t (1 – )< t < t (1 – ), dimana –

t (1 – ) didapat dari distribusi t dengan derajat kebebasan (dk) = n1 – n2 – 2 dan peluang (1 – ½ ). Taraf nyata () = 0.05 atau tingkat kepercayaan 95%. Untuk harga t lainnya hipotesis ditolak.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data, keterampilan long passing

kelompok A yang mengikuti pembelajaran dengan metode praktek distribusi istirahat tetap maupun kelompok B yang mengikuti latihan dengan metode praktek distribusi istirahat meningkat ada peningkatan, dan keduanya menunjukkan adanya perbedaan peningkatan latihan yang berarti. Artinya metode praktek distribusi istirahat meningkat lebih berpengaruh dari pada metode praktek distribusi istirahat tetap terhadap keterampilan long passing.

Metode praktek distribusi meningkat merupakan salah satu metode pembelajaran yang memperhatikan kebutuhan atlet yaitu kebutuhan istirahat, maka metode ini memberikan istirahat yang cukup sebelum melanjutkan kegiatan latihan yang bebannya makin meningkat. Istirahat dalam latihan sangat diperlukan sebagaimana dikemukakan Badriah (2002:4), bahwa

Setiap latihan yang membutuhkan pasokan energi melebihi kebutuhan normal-fisiologis tubuh, bahkan menguras cadangan energi otot, sangat memerlukan waktu untuk pulih asal, baik secara bio-fisiologis maupun mental. Pulih asal secara bio-fisiologis bertujuan untuk membentuk cadangan energi dan meresintesis asam laktat dari darah dan otot”.

(12)

Dengan demikian jelas bahwa waktu istirahat sangat diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan latihan. Waktu istirahat yang cukup akan memulihkan kondisi fisik ke semula atau pulih asal, apabila siswa melakukan pengulangan dalam keadaan masih lelah maka rangsangan yang akan diberikan tidak akan di terima dengan baik, yang pada akhirnya respon yang diberikannya tidak akan baik pula.

Sedangkan metode praktek distribusi tetap adalah metode yang berprinsip bahwa pengaturan giliran dalam latihan merupakan salah satu faktor penting untuk meningkatkan penguasaan gerakan. Pengaturan giliran ini erat kaitannya dengan beban latihan yang akan dihadapi. Dari pengertian tersebut dapat ditarik suatu simpulan bahwa istirahat bukan merupakan faktor yang penting dalam kegiatan latihan atau pembelajaran. Dengan demikian dalam pembelajaran yang menggunakan metode distribusi tetap siswa/atlet tidak diberi istirahat sebelum dia terampil melakukan teknik yang sedang dipelajarinya. Oleh karena itu pada saat melakukan bagian latihan yang lainnya ia belum pulih asal atau masih lelah, yang akhirnya dia tidak akan maksimal melakukan latihannya.

Dengan melihat karakteristik kedua metode tersebut, maka hasil penelitian ini mendukung teori yang sudah ada khususnya metode distribusi.

D. PENUTUP Simpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, penulis dapat menyimpulkan hasil penelitian ini sebagai berikut.

1. Terdapat pengaruh yang berarti metode praktek distribusi istirahat tetap terhadap peningkatan keterampilan long passing dalam permainan sepak bola pada siswa ekstrakurikuler sepak bola SMK Negeri 4 Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015.

2. Terdapat pengaruh yang berarti metode praktek distribusi istirahat meningkat terhadap peningkatan keterampilan long passing dalam permainan sepak bola pada siswa ekstrakurikuler sepak bola SMK Negeri 4 Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015.

2) Metode praktek distribusi istirahat meningkat lebih berpengaruh daripada metode praktek distribusi istirahat tetap terhadap peningkatan keterampilan long passing

(13)

dalam permainan sepak bola pada siswa ekstrakurikuler sepak bola SMK Negeri 4 Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015.

Saran

Berdasar pada simpulan yang penulis kemukakan di atas, penulis mengajukan saran-saran kepada semua pihak yang terkait dengan permasalahan dalam penelitian ini, sebagai berikut.

1. Para pelatih, guru, dan pembina olahraga hendaknya selalu memperhatikan dan meningkatkan keterampilan teknik-teknik dasar permainan sepak bola, khususnya

long passing karena long passing merupakan salah satu faktor penentu kemenangan.

2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode praktek distribusi istirahat meningkat dapat digunakan dalam upaya meningkatkan keterampilanlong passing

dalam permainan sepak bola. Karena itu, metode tersebut hendaknya dijadikan bahan pertimbangan dalam rangka memilih metode latihan untuk meningkatkan keterampilan long passing, supaya latihan yang dilakukan tidak sia-sia.

3. Yang berminat akan masalah dalam penelitian ini, hendaknya mentindak lanjuti hasil penelitian ini dengan cara menerapkannya dalam melaksanakan pelatihan atau pembelajaran dan melakukan penelitian lebih lanjut dengan objek yang ditelitinya lebih luas dan bervariasi.

E. DAFTAR PUSTAKA

Aep. 1995. Peningkatan dan pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Semarang: Dahara Frez.

Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Bina Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Badriah, Dewi Laelatul. 2002. Fisiologi Olahraga. Bandung: Pustaka Ramadhan. Depdiknas. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Kegiatan Belajar Mengajar.

(14)

Giriwijoyo, Y. S. 1992. Ilmu Faal Olahraga. Bandung FPOK IKIP Bandung.

Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-aspek Psikulogi dalam Coaching. Jakarta: Tmbak Kusuma.

Nurhasan dan Abdul Narlan. 2001. Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Tasikmalaya: PJKR FKIP UNSIL.

Soekatamsi. 1998. Permainan Besar I (Sepak Bola). Jakarta: Universitas Terbuka. Sucipto. 2000. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (untuk SMU kelas 3). Bandung: PT.

Grafindo Media Pratama.

Sudjana, Nana. 1989. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjarwo, Iwan dan EnurNurdin. 2005. Permainan Sepakbola. Tasikmalaya: PJKR FKIP UNSIL

Suharno, HP. (1993). Metodologi Pelatihan. Yogyakarta: FPOK IKIP Yogyakarta. Sugiyono, 2013. Metode Penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D, Bandung: : Alfabeta Suhendro, Andi, dkk. 2001. Dasar-dasar Kepelatihan. Jakarta: Universitas Terbuka Sugiyanto. 2000. Perkembangan Belajar Motorik. Jakarta: Universitas Terbuka.

Supandi dan Lauren Seba. 1986. Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: FPOK IKIP Bandung.

Surakhmad, Winarno. 1998. Dasar dan Teknik Research, Pengantar Metodologi Ilmiah. Bandung: Tarsito.

Referensi

Dokumen terkait

Judul Tesis : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERHADAP PENINGKATAN ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) SKIZOFRENIA DI KOTA SABANG TAHUN 2016.. Nama Mahasiswa :

Conclusion Drawing (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi). Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan yang baru yang sebelumnya belum pernah ada.

Cara mengetahui masing-masing IP aplikasi web social network yang akan digunakan untuk analisis adalah dengan memasukkan alamat web atau IP web dari aplikasi web

Tugas Sarjana yang berjudul “ Pembuatan dan Pengujian Tungku Hemat Energi Bahan Cor Semen dengan Penggunaan Isolator Udara ” ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan

Skripsi yang saya buat menggunakan sensor yang terdiri dari 3 sensor selonoid valve, flow liquid meter, passive infrared receiver dengan tambahan arduino uno

Nilai estetika tersebut dapat dipengaruhi oleh penggunaan gaya bahasa, irama atau nada yang digunakan oleh penyair dalam menciptakan lagu.. Salah satu penyair lagu

Dalam akuaponik, efluen yang kaya nutrien dari bak ikan digunakan sebagai pupuk untuk produksi tanaman hidroponik.. Hal ini baik bagi ikan, karena akar tanaman menjadi