• Tidak ada hasil yang ditemukan

Askeb Akseptor KB Suntik 1 Bln

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Askeb Akseptor KB Suntik 1 Bln"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEBIDANAN

PADA Ny. “ M “ AKSEPTOR KB SUNTIK SATU BULAN DI BPS DIANA ERNAWATI - LAMONGAN

DI SUSUN OLEH :

PURNAWATI EKA LESTARI

NIM : 0630111

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

ARTHA BODHI ISWARA

SURABAYA

2009

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang dilimpahkan,sehingga penyusun dapat menyelesaikan asuhan kebidanan selama praktik klinik di BPS Diana Ernawati Lamongan

Penyusunan asuhan kebidanan ini merupakan tugas berstruktur di Akademi Kebidanan STIKES ABI Surabaya untuk memenuhi target yang telah

ditetapkan.Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan asuhan kebidanan ini,terutama:

1. dr. Harjono, AFK, AKK selaku ketua STIKES ABI Surabaya

2. Lia Hartantai, SST selaku KAJUR Prodi DIII Kebidanan STIKES ABI Surabaya 3. Wulan Diana, SST selaku wali kelas semester V DIII Kebidanan STIKES ABI Surabaya

4. Bid. Diana Ernawati selaku pembimbing praktik di BPS DIANA E Lamongan 5. Partinah, Amd Keb selaku pembimbing akademik Prodi DIII Kebidanan STIKES ABI Surabaya

6. Dan berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian asuhan kebidanan ini

Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam

penyusunan asuhan kebidanan ini.Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi peningkatan penyusunan asuhan kebidanan selanjutnya. Lamongan, 20 Januari 2009 Penyusun

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penulisan 1.2.1 Tujuan Umum 1.2.2 Tujuan Khusus 1.3 sistematika Penulisan

(2)

2.1 Konsep Dasar Kontrasepsi Suntik 2.2 konsep asuhan Kebidanan

BAB III : TINJAUAN KASUS 3.1 Pengumpulan Data

3.2 Identifikasi Masalah

3.3 Antisipasi Masalah Potensial 3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera 3.5 Intervensi 3.6 Implementasi 3.7 Evaluasi BAB IV : Kesimpulan Penutup DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Paradigma baru program Keluarga Berencana Nasional telah di rubah visinya

dari mewujudkan NKKBS menjadi visi untuk mewujudkan keluarga berkualitas tahun 2015. Indonesia menghadapimasalah dengan jumlah kualitas sumber daya manusia dengan kelahiran 5.000.000. untuk dapat mengangkat derajat kehidupan bangsa telah dilaksanakan secara bersamaan pembangunan ekonomi dan keluarga berencana yang merupakan sisi masing2 mata uang. Bila gerakan kelurga berencana tidak dilakukan bersama dengan pembangunan ekonomi di kawatirkan hasil pembangunan tidak berarti

Keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bvangsa diharapkan menerima

norma kelurga kecil bahagia sejahterah ( NKKBS ) yang berorientasi pada “ catur warga / Zero Population Growth ( pertumbuhan seimbang) “

Metode suntikan KB telah menjadi bagian gerakan keluarga berencana

Nasional serta peminatnya semakin bertambah tinggi, minat pemakai suntika KB oleh karena aman, sederhana, efektif, tidak menimbulkan gangguan dan dapat dipakai pasca persalinan.

( pelayanana Kontrasepsi, 2003 ) 1.1 Tujuan Penulisan

a. Tujuan Umum

Mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada akseptor KB suntik satu bulanan

b. Tujuan Khusus

- Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian data pada akseptor KB suntik satu bulan

- Mahasiswa mampu membuat diagnosa berdasarkan keadaan klien - Mahasiswa mampu membuat rencana tindakan pada klien

- Mahasiswa mampu melaksanakan rencana tindakan asuhan

- Mahasiswa mampu mengevaluasi atas tindakan yang telah dilakukan 2.1 Metode Penulisan

1. Sesuai Kepustakaan

(3)

pada akseptor KB satu bulan 2. Praktek Langsung

Memberikan asuhan kebidanan kepada pasien, melakukan pendekatan serta pelayanan kesehatan secara langsung

3. Bimbingan dan Konsultasi

Dalam penyusunan asuhan kebidan ini, penulis melakukan konsultasi dengan pembimbing ruangan dan pembimbing pendidikan

2.2 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan asuhan kebidanan ini terdiri dari beberapa bab dan terdiri dari sub bab, sistematikanya sbb :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang latar belakang tujuan penulisan, metode penulisan serta sisitematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Dalam hal ini penulis mengemukan tentang Kontasepsi KB suntik satu bulan

BAB III : TINJAUAN KASUS

Bab ini akan dilakukan asuhan kebidanan dengan akseptor KB suntik satu bulan

BAB IV : PENUTUP

Dalam bab ini penulis memberikan beberapa kesimpulan dalam hasil penelitian dan beberapa saran yang dapat berguna bagi pihak yang berkepentingan.

DAFTAR PUSTAKA

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 KONSEP DASAR KB SUNTIK SEKALI SEBULAN 2.1.1 batasan

Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan ( Sarwono Prawiroharjo, 1999 : 534 )

2.1.2 Jenis

Tersedia 2 jenis kontrasepsi

1. DMPA ( Depo Medroxi Progestin asetat )

Diberikan sekali tiap 3 bulan dengan dosis 150 mg dengan cara suntik IM 2. DEPO NET EN

Diberikan setiap 1 bulan dengan dosis 25 mg DMPA dan 5 mg Cypinoat disuntikan secara IM

2.1.3 kontarasepsi suntik satu bulan

Banyak digunakan di Negara Amerika latin dan RRC. Terdiri dari kombinasi estrogen dan progestin.

Keuntungan :

1. menimbulkan perdarahan teratur tiap bulan

2. kurang menimbulkan perdarahan bercak atau perdarahan ireguler lainnya

3. kurang menimbulakan amenorea

(4)

diberhentikan Kerugian

1. penyuntikan lebih sering 2. biaya keseluruhan lebih tinggi

3. kemungkinan efek samping karena estrogennya

Sediaan yang sudah beredar pada saat ini ada 2macam

1. kombinasi 75-150 mg dihydroxyprogesteron acetophenide dan 5-10 mg estradiol enanthate

a. dipakai di Negara Negara amerika latin b. Nama dagang : perlutal, Agurin

Di amerika serikat : Deladroxate, tetapi sekarang sudah tidak dibuat dan tidak dipasarkan lagi karena percobaan klinik pada akhir 1960-an ternyata :

- timbul tumor payudara pada anjing beagle - hyperplasia kelenjar hypophyse

- kemungkinan timbul kumulatif dari estradiol di dalam tubuh

b. dari pemakaian hamper 23.000 siklus pada 2400 wanita, tidak ditemukan kegagalan/ kehamilan

c. 8-26 % akseptor berhenti karena persoalan2 perdarahan

2. kombinasi 250 mg 17- hydroxyprogesteron caproate dan 5 mg estradiol valerat

a. hanya dipakai di RRC dengan nama Injectable Number 1

b. mula-mula diberikan 2 suntukan dalam sebulan, kemudian 1 suntikan setiap bulan berikutnya

c. kerugian utama dari sediaan ini adalah siklus haid yang sangat pendek dan perdarahan haid yang lama.

Yang masih dalam penelitian saat ini ada 2 sediaan, yaitu 1. Cycloprovera

a. kombinasi 25 mg DMPA dan 5 g estradiol cypinoate

b. saat ini di Indonesia telah tersedia kontrasepsi suntikan sekali se bulan,

dengan nama dagang Cycloflem, dalam kemasan 0,5 ml suspensi aqueous steril yang berisi 25mg Medroxyprogesteron asetat + mg estradiol cypinoat

2. HRP102 ( Human Reproduction Program dari WHO ) a. kombinasi 50 mg NET EN dan 5 mg estradiol valerat

b. sekarang telah tersedia dengan nama dagang Mesigyna di Negara Mexico, Argentina dan Brazil

Dari penelitian- penelitian pendahuluan yang dilakukan antara lain oleh WHO, ternyata :

1. kedua sediaan tersebut sangant efektif, ditemukan hanya 1 kehamilan pada 655 wanita per tahun untuk cycloprovera dan 4 kehamilan pada 648 wanita per tahun untuk HRP102 tetapi kemungkinan 2 wanita sudah hamil pada saat disuntik untuk pertama kalinya.

2. pola perdarahan seperti siklus haid yang normal

3. efek samping ringan antara lain berat badan bertambah sedikit 4. setelah suntikan dihentikan, mungkin terjadi sedikit

(5)

keterlambatan dalam kembalinya keseuburan 2.1.5 Waktu Pemberian Dosis

a. Pasca Persalinan

- segera ketika masih di RS -jadwal suntikan berikutnya

b. Pasca Abortus

- segera setelah perawatan

- jadwal waktu suntikan diperhitungkan

c. Interval

- hari ke-5 menstruasi

- jadwal waktu suntikan berikutnya diberikan dengan pedoman a. depoprogestin interval 12 minggu

b. noristerat interval 8 minggu c. Cycloflem interval 4 minggu

d. Efektivitas

kontrasepsi ini memiliki efektifitas cukup tinggi dengan 0,4 kehamilan

per 100 perempuan per tahun. Asalkan penyuntikan dilakukan secara tratur sesuai jadwal yang telah dilakukan.

KONSEP ASUHAN KEBIDANAN

Adalah suatu system dalam perencanaan pelayanan yang menpunyai 7 tahap yaitu pengkajian data, analisa data, diagnosa masalah, diagnosa potensial, tindakan segera, perencanaan asuhan kebidanan, pelaksanaan asuhan kebidanan, evaluasi 1. Pengkajian

a. Biodata

Meliputi nama, umur suku bangsa, agama, pendidikan,pekerjaan, penghasilan dan alamat

b. Keluhan utama

Keluhan yang dirasakan oleh klien ketika datang menemeui petugas baik fisik maupun psikis

c. Riwayat Menstruasi

Menarche umur berapa, lamanya, banyaknya darah yang keluar, disminorea, kapan terakhir menstruasi, teratur atau tidak, adakan flour albus.

d. riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

kehamilan dulu cukup bulan atau pernah keguguran, lahir spontan atau dengan tindakan, lahir dimana aiapa yang menolong

e. riwayat penyakit keluarga

untuk mengetahui kemungkinan adanya penyakit keluarga f. Riwayat psikososial

Apakah keluarga terutama suami mendukung ibu mengikuti KB suntik 1 bulan

g. Pola pemenuhan Nutrisi

a. nutirsi selam hamil dan setelah melahirkan

b. plaeliminasi, berapa kali, kapan dan bagaimana konsistensinya c. pola istirahat

(6)

h. Pemeriksaan Fisik

Meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi i. pemeriksaan penunjang

pemeriksaan labolatorium 2. Aalisis Diagnosa

Menemukan diagnosa masalah data dikumpulkan dan dikelomp[okan, lalu di identifikasikan, sehingga di dapatkan suatu kesimpulan masalah yang dialami klien.

3. diagnosa Potensial

masalah yang mungkin timbul dan bila tidak segera diatasi akan mengancam keselamtan kliaen

4. Tindakan segera

Tindakan yang harus secara cepat dan tepat tidak dapat ditunda karena bila terlambat datang menangani akan nerakibat fatal terhadap kesejahterahaan klien

5. Perencanaan

Menyusun rencana, menentukan tujuan dan criteria hasil 6. Pelaksanaan

Dilaksanakan sesuai dengan rencana tindkan yang telah ditetapkan, pelaksanan ini bidan harus secara mandiri dan apabila kasusu memerlukan tindakan diluar rencana dilakukan tindakan kolaborasi.

7. Evaluasi

Tindakan pengukuran antara keberhasilan tindakan yang dilakukan sesuai dengan rencana

Tujuannya untuk mengetahuisejauh mana keberhasilan tindakan yang dilakukan. BAB III TINJAUAN KASUS 3.1 PENNGKAJIAN DATA Anamnesa :14-01-2009 jam : 19.00 a. Data Subyektif 1. Identitas

Nama : Ny. M Nama suami : Tn. X Umur : 28 Tahun Umur : 30 Tahun Suku bangsa : Jawa Suku bangsa : Jawa Agama : islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : STM Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Bengkel Penghasilan : Penghasilan :

-Alamat : Parengan Lamongan -Alamat : Parengan Lamongan No. register : 108/08

2. Keluhan Utama

Klien datang untuk kunjungan ulang KB suntik satu bulan 3. Riwayat Menstruasi

Menarche : 13 tahun Disminorhe : tidak ada Siklus : 28 hari Flour Albous : tidak ada

(7)

Warna : merah segar HPHT : 20 -12-2008 Lama Menstruasi : 7 hari

4.Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu Suami Anak Kehamilan Persalinan Bayi KB

Ke ke UK penyulit Jenis penlong T4 L/P umur ASI kdan 1 1 3839 -mgg Spt B bidan BPS DIANA P 1 th - baik Suntik 1 bulan 5. Riwayat Psikososial

Keluarga dan suami mendukung ibu mengikuti KB suntik 1 bulan dan ibu datang diantar suaminya

6. Riwayat Kesehatan yang lalu

Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah merokok, minum-minuman keras, ataupun mjinum jamu tradisional

7. Riwayat Kesehatan Keluarga :

Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular atau menurun seperti, jantung, hipertensi, DM, TBC, HIV/ AIDS dll.

8. Pola Kebiasaan sehari –hari a. Nutrisi

selama di RS ibu makan 3 x sehari, porsi sedang, minum air putih satu hari 1 botol aqua besar kadang minum the hangat

b. Eliminasi

setelah melahirkan ibu belum BAB, BAK 3-4 x sehari c. Personal Hyegyeine :

selama di RS ibu diseka keluarganya 2x1, gosok gigi 2x sehari dang anti pembalut 3x sehari.

d. istirahat :

selama di RS ibu tidur siang 1-2 jam, dan tidur malam 4-5 jam e. Aktifitas :

setelah melahirkan ibu lebih banyak berbaring di tempat tidur kadang jalan sebentar ke kamar mandi untuk BAK atau duduk menyusui bayinya

f. Hubungan Sexual :

setelah melahirkan ibu belum melakukan hubungan sexual B. DATA OBYEKTIF

1. Keadaan umum : Baik 2. Kesadaran : compos Mentis TTV

TD :120/80 mmHg Nadi :88x/menit Suhu : 37 C RR : 24 x/ menit 3. Pmeriksaan fisik

1. Inspeksi

Kepala : rambut bersih, tidak rontok, tidak ada benjolan dan tidak &nyeri tekan Muka : mata tidak anemis, conjungtiva tidak icterus, muka tidak pucat

(8)

Gigi : bersih, tidak caries, jumlah lengkap

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, kelenjar thyroid ataupun pembesaran vena jugularis

Dada : bentuk simetis, putting susu menonjol, tidak ada pembengkakan dan tidak ada nyeri tekan pada payudara

Perut : tidak ada luka operasi, massa - ,bisingusus baik, tidak ada benjolan Vulva : tidak ada oedema, tidak ada varises, perdarahan per vaginam -Ekstremitas atas : tidak ada varises, tidak ada oedema +/+

Ekstmts bawah : tidak ada varises, tidak ada odema +/+ 4.. Pemeriksaan Penunjang

Tidak dilakukan

3.2 IDENTIFIKASI MASALAH/ DIAGNOSA DX : Akseptor lama KB suntik 1 bulan

DS : Klien mengatakan sudah waktunya kembali untik suntik 1 bulan DO : TD :120/80 mmHg Nadi :88x/menit

Suhu : 37 C RR : 24 x/ menit 3.3 ANTISIPASI MASALAH Tidak ada

3.4 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA Tidak ada

3.5 INTERVENSI

DX : Akseptor lama KB suntik 1 Bulan

Tujuan:setelah diberikan asuhan kebidanan klien tetap menjadi KB suntik 1 bulan Kriteria : klien tetap menjadi KB suntik 1 bulan

NO INTERVENSI RASIONAL 1

2. 3.

Beri penjelasan ulang kepada klien tentang KB suntik 1 bulan jika klien masih butuh penjelasan

Lakukan injeksi suntik 1 bulan secara IM

Beri tahu ibu kapan tanggal kembali untuk suntikan ulang

Rasional : mungkin pasien lupa tentang penjelasan yang telah diberikan saat pertama kali menjadi akseptor baru KB suntik 1 bulan

Rasional : untuk pemberian obat kontrasepsi

Rasional : agar ibu datang tepat waktu

3.6 IMPLEMENTASI

TANGGAL DIAGNOSA IMPLEMENTASI 14-01-2009

(9)

Akseptor lama KB suntik 1 bulan

1. menjelaskan ulang kepada klien tentang segala sesuatu yang

berhubungan dengan KB suntik 1 bulan yang belum jelas saat konseling awal seperti efek samping, efektifitas, keuntungan maupun kerugiannya. 2. melakukan injeksi IM untuk memasukkan obat :

- memposisikan klien senyaman mungkin

- mengambil obat KB dan memeriksa labelnya

- setelah di pastikan benar kocok obat hingga larut semuanya

- sedot obat menggunakan spuite 3 cc samapi habis tanpa meninggalkan sisanya sedikitpun

- ganti jarum suntik dengan yang baru - tentukan lokasi penusukan yaitu 1/3 lateral paha kanan/kairi dari sias sampai coccyges, kemudian desinfeksi daerah penusukan

- tusukkan jarum secara perlahan secara IM dengan sudut tusukan 90 aspirasi jika ada darah yang keluar cabut kembali , lika tidak ada masukkan obat samapi habis. - usap bekas tusukan dengan kapas alcohol dan beri tahu ibu untuk tidak mengusap atau mengosok tempat tusukkan.

-bersihkan semua peralatan dan buang pada tempatnya.

3. Beritahu ibu jadwal kembali Yaitu tanggal 11- 02-2009 3.7 EVALUASI

Tanggal : 14-01-2009 jam : 19.20

S : klien mengatakan lega karena sudah mendapatkan suntikan KB agar dirinya tidak hamil

O : klien tampak senang dan terlihat tidak kawatir A : Akseptor lama KB suntik 1 bulan

P : - kembali tanggal 18-08-2008

- bila ada keluhan segera control sewaktu-waktu

BAB IV

(10)

PENUTUP

Kesimpulan

Banyak wanita mengalami kesulitan di dalam menentukan pilihan jenis

kontrasepsi . hal ini tidak hanya karena terbatasnya metode yang tersedia, tetapi juga karena ketidaktahuan mereka tentang persyaratan dan keamanan metode kontrasepsi tersebut.

Berbagai factor harus dipertimbangkantermasuk status kesehatan, efek

samping, konsekwensi kegagalan atau kehamilan yang tidak diinginakan. Secara umum persyaratan metode kontrasepsi ideal adalah aman, berdaya guna, dapat diterima, terjangkau harganya oleh masyarakat. Bila metode tersebut dihentikan pengguynaanya klien akan segera kembali kesuburannya, kecuali kontrasepsi mantap, untyk itu sebagai tenaga kesehatan kita harus mampu membatu memilih alat

kontrasepsi dan memberikan konseling pada klien.

Saran

a. Bagi Pasien

Untuk mencapai keberhasilan dalan usaha kebidanan keluarga Berencana ( KB) diperlukan kerja sama yang baik

b. Bagi Petugas

untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dengan meningkatkan peran petugas sebagai pelaksana pelayanan pada asuhan keluarga berencana.

DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, prof, Dr, Spog, Ilmu Kebidanan, Penyakit kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan, 1998, Jakarta: EGC

Sarwono Prawiroharjo, buku panduan praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2003, Jakarta, yayasan bina pustaka.

Hartanto, hanafi, Keluarga Berencana dan Kontrasepsi2004,Jakarta, Pustaka Sinar Harapan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi organisasi yang diteliti oleh peneliti, yaitu sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi pihak

Batik Lesmono Semarang merupakan perusahaan yang memproduksi berbagai macam pakaian batik. Proses penjualan di Batik Lesmono masih menggunakan pemesanan via telepon

Berdasarkan nilai absorbansi DPPH, maka dapat diperoleh pula persentase aktivitas antioksidan dalam menghambat radikal bebas DPPH seperti yang disajikan pada Gambar 7..

• Hukum Perundang-Undangan yang dapat dijadikan sumber hukum formil Hukum Tata Negara adalah peraturan perundang- undangan yang dibentuk oleh Organ/Lembaga Negara yang berwenang

Berdasarkan angket yang diisi siswa dan guru, pembelajaran matematika yang mengimplementasikan kopermatik mendapat apresiasi yang baik dari siswa, yaitu 94,2% siswa merasa

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektifitas Sidik Jari Dalam Proses Penyidikan Tindak Pidana pencurian di Kepolisian Daerah Kepulauan Bangka

Buku Putih Utilisasi Reaktor Riset BATAN 22 Fasilitas iradiasi yang ada di dalam teras reaktor Irradition Position (IP).. dapat digunakan untuk memproduksi

hubungan terjadinya cidera jarum suntik dan benda tajam dengan jenis kelamin, jam kerja.. / minggu, usia, pengalaman kerja, dan