• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUSINESS ETHICS AND GOOD GOVERNANCE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUSINESS ETHICS AND GOOD GOVERNANCE"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL PERKULIAHAN

BUSINESS ETHICS

AND GOOD

GOVERNANCE

Tanggung Jawab Perusahaan

dan Hak Pegawai/Karyawan

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

PASCA MM

06

35040 Dr. Mirza

Abstract

Kompetensi

Membahas tentang tanggung jawab

perusahaan dan hak pegawai/karyawan, serta masalah etika yang menyangkut hak dan kewajiban karyawan dan sebaliknya di tempat kerja.

Mahasiswa dapat mengerti dan memahami bagaimana konsep hak dan kewajiban karyawan serta penerapannya di dalam perusahaan/organisasi

(2)

Pembahasan

A.

Pendahuluan

Tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan stakeholder sangatlah penting, tidak kalah pentingnya adalah tehadap intern perusahaa n yaitu pemenuhan hak dan kewajiban karyawan terhadap perusahaan dan sebaliknya. Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut harus sesuai norma etika bisnis perusahaan. Sehinggan tujuan dalam jangka panjang bisa tercapai berkat dukungan seluruh pegawai yang ada.

Dalam bisnis modern yang penuh persaingan ketat, para pengusaha semakin menyadari bahwa pengakuan, penghargaan dan jaminan atas hak-hak pekerja dalam jangka panjang akan sangat menentukan sehat tidaknya kinerja suatu perusahaan. Hal ini karena jaminan atas hak-hak pekerja pada akhirnya berpengaruh langsung secara positif atas sikap, komitmen, loyalitas dan produktivitas dan kinerja setiap pekerja. Suka tidak suka, hal ini berpengaruh langsung terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan. Penghargaan atau sebaliknya pelanggaran atas hak –hak pekerja akan membuat karyawan betah atau tidak betah, berdisiplin atau tidak, punya komitmen atau tidak produktif atau tidak, loyal atau tidak.

B. Hubungan Perusahaan dengan Karyawannya

Hubungan antara seseorang dengan organisasi bisnis bersifat saling memberi kebutuhan dan kepentingan kedua pihak secara seimbang, saling menyejahterakan dalam jangka panjang. Untuk itu dalam pembahasan ini disoroti etika bisnis tentang dua yaitu : (1) Kewajiban : kewajiban karyawan terhadap perusahaan dan sebaliknya. (2) Hak : hak-hak karyawan terhadap peru -sahaan dan sebaliknya. Namun terlebih dahulu kita akan membahas konteks organisasi secara umum, sebelum kita membahas hak dan kewajiban perusahaan dan karyawan.

Organisasi terdiri dari kelompok orang secara sadar membuat perikatan formal bersistem hubungan atasan, bawahan bertujuan bekerja sama mencapai tujuan kesejahteraan ekonomi timbal balik bersama sama. Unsur organisasi antara lain:

 Sekelompok manusia.

 Perikatan formal, sadar, sukarela.

 Terdapat hierarki kewenangan sederhana dan kompleks tergantung ukuran organisasi.

 Organisasi dibentuk sebagai alat pencapaian tujuan.

(3)

Organisasi merupakan sebuah satuan kerja struktural yang memiliki karakter antara lain: 1) Organisasi memiliki struktur bertingkat kewenangan berbeda.

2) Tingkat kewenangan dalam organisasi ditujukan untuk membedakan wewenang dan tanggung jawab jabatan dalam organisasi sehingga terhindar tumpang tindih kewenangan dan bisa mempermudah koordinasi pelaksanaan pekerjaan dan ketercapaian efisiensi, efektivitas, dan produktivitas maksimal.

3) Organisasi membagi tugas dan wewenang dengan jelas. Satuan kerja diciptakan untuk melaksanakan tugas yang berbeda tingkatannya, namun meskipun berbeda tugas tetap dilaksanakan secara bersinergy.

4) Organisasi memiliki sistem. Meskipun terbagi dalam banyak bagian didalam struktur organisasi, namun cara pelaksanaan tugasnya tetap bersinergy dan pelaksanaan sistem maupun subsistem dilakukan untuk kepentingan bersama. 5) Organisasi bekerja secara tersistem, kontinyu, dan bertanggung jawab.

6) Organisasi bersistem terbuka. Disuatu saat organisasi dimungkinkan untuk dilakukan perubahan sruktur dan system untuk mengantisipasi perubahan zaman secara internal dan eksternal.

7) Organisasi merupakan kelompok manusia. Organisasi harus bersifat manusiawi, tolong menolong, saling hormat, sopan santun, bekerjasama, berkembang secara ilmiah, logis dan moral.

Karyawan melakukan perikatan kontrak dengan perusahaan sebagai pengguna tenaga kerja, secara etis keduanya saling berjanji untuk saling menguntungkan menyejahterakan. Dalam hal ini karyawan:

 Menerima kewenangan formal organisasi.

 Memikul tanggung jawab.

 Menerima penempatan kerja dalam perusahaan.

 Mengaplikasi pengetahuan, keterampilan, kemampuan, tenaga dan waktu agar perusahaan dapat mencapai tujuan.

 Memberikan loyalitas, komitmen pada organsiasi.

 Berperilaku profesional.

Hak hak karyawan harus dipenuhi oleh perusahaan, karyawan diberikan:

 Pengakuan harkat dan martabat sebagai manusia.

 Keadilan sistem imbalan, setara dengan perusahaan lain sejenis.

 Promosi, motivasi pemberian tugas.

 Kesempatan partisipasi pengambilan keputusan tugas pekerjaannya.

(4)

 Keamanan, kesehatan lingkungan kerja.

 Peningkatan mutu hidup karyawan.

 Penyediaan pendidikan dan pelatihan.

Secara etis perusahaan selain memiliki kewajiban terhadap karyawan, konsumen dan masyarakat juga memiliki hak dimiliki oleh pendiri, investor dan pemilik saham, manajemen antara lain:

 Perolehan keuntungan.

 Penentuan filosofi bisnis.

 Perumusan kultur organisasi.

 Keputusan kualifikasi manajerial.

 Keputusan jenis produk dan jasa.

 Penentuan strategi bisnis.

 Pemilihan wilayah operasi perusahaan.

 Keputusan struktur organisasi.

 Keputusan padat karya dan padat teknologi.

 Keputusan sistem imbalan.

Perusahaan, memperoleh haknya sejalan dan seimbang dengan upaya pemberian kewajiban oleh karyawan pada perusahaan. Karyawan termotivasi untuk lebih produktif karena menerima haknya secara etis adil. Semua proses manajemen menyeimbangkan pemberian hak dan kewajiban perusahaan dan karyawan dijalankan sesuai Filosofi, Visi, Misi perusahaan. Pelaksanaan kewajiban perusahaan pada karyawan dilaksanakan dibidang: rekrutmen, seleksi, orientasi, penempatan, penilaian kinerja, pelatihan, perencanaan, pengembangan karier, sistem imbalan, disiplin dan sanksi, hubungan harmonis, pemutusan hubungan kerja dan pensiun.

C. KEWAJIBAN KARYAWAN TERHADAP PERUSAHAAN

Ada 3 kewajiban karyawan yang penting diantaranya :

I. Kewajiban Ketaatan

Karyawan harus taat kepada atasannya diperusahaan khususnya dalam kaitannya dengan pekerjaan diperusahaan. Tetapi walau begitu :

 karyawan tidak perlu dan malah tidak boleh mematuhi perintah yang menyuruh dia melakukan sesuatu yang tidak bermoral. Misalnya : penipuan, membunuh musuh dll.

 Karyawan tidak wajib mematuhi perintah yang tidak wajar yaitu perintah yang tidak diberikan demi kepentingan perusahaan. Contoh : menyuruh bawahan merenovasi rumah atasan

(5)

 Karyawan tidak perlu mematuhi perintah yang tidak sesuai job discription

II. Kewajiban Konfidensialitas

Yaitu kewajiban untuk menyimpan informasi yang bersifat rahasia yang telah diperoleh dengan menjalankan suatu profesi. Contoh : dokter, psikolog, pengacara, pendeta, ulama, akuntan. Kewajiban kerahasiaan tidak saja berlaku selama karyawan bekerja di perusahaan, tetapi berlangsung terus setelah ia pindah kerja.

Yang termasuk rahasia perusahaan contohnya teknik memroduksi suatu produk, contoh: program komputer, kenangan perusahaan, hasil penelitian dll.

III. Kewajiban Loyalitas

Kewajiban loyalitas merupakan konsekuensi dari status seseorang sebagai karyawan perusahaan. Karyawan harus mendukung tujuan-tujuan perusahaan, karena sebagai karyawan ia melibatkan diri untuk turut merealisasikan tujuan-tujuan tersebut, ia harus menghindari apa yang bisa merugikan kepentingan perusahaan. Karyawan tersebut berarti melakukan kewajiban loyalitas.

Faktor pengganggu loyalitas adalah konflik kepentingan pribadi dan perusahaan. Contoh perbuatan yang tidak etis berhubungan dengan kewajiban loyalitas adalah seorang pekerja perusahaan, membuat kecap sendiri dirumah dengan formula perusahaan dan dijual dengan harga lebih murah.

D. KEWAJIBAN PERUSAHAAN TERHADAP KARYAWAN

Ada beberapa kewajiban perusahaan antara lain.

I. Perusahaan tidak boleh mempraktekkan diskriminasi

Diskiminasi terjadi dimana – mana seperti AS, Indonesia dan lain – lain. Diskriminasi baru terhapus betul bila suatu Negara semua warganya mempunyai hak yang sama dan diperlakukan dengan cara yang sama puila. Diskriminasi timbul biasanya disertai dengan alasan yang tidak relevan

II. Perusahaan harus menjamin kesehatan dan keselamatan kerja

Keselamatan kerja bisa terwujud bilamana tempat kerja itu aman, bebas dari resiko terjadinya kecelakaan yang mengakibatkan si pekerja cedera atau bahkan mati. Hampir semua negara modern mempunyai peraturan hukum guna melindungi keselamatan dan kesehatan kaum pekerja. Dalam hal ini peraturan hukum disemua negara belum tentu sama dan belum tentu memuaskan. Terlepas dari aturan hukum para ajikan tidak bebas dari kewajiban tetapi terikat dengan alasan-alasan etika. Keselamatan dan kesehatan pekerja tidak pernah boleh dikorbankan untuk kepentingan ekonomis. Resiko memang tidak selalu bisa dihindari, tetapi harus dibatasi sampai seminimal mungkin, walaupun upaya itu bisa mengakibatkan biaya produksi bertambah. Selain itu si pekerja harus menerima resiko itu dengan bebas,

(6)

setelah lebih dahulu ia diberikan ekstra untuk mengimbangi resiko, baik dalam gaji langsung maupun asuransi khusus.

III. Kewajiban memberi gaji yang adil

Ada banyak motif mengapa seseorang memilih bekerja antara lain:

 untuk mengembangkan diri

 memberi sumbangsih yang berguna kepada masyarakat

 untuk memperoleh imbalan

Upaya yang adil adalah sesuai prestasi hal ini ditinjau dari majikan. Tetapi bila ditinjau dari pekerja upah yang adil adalah yang sesuai kebutuhan pekerja dan keluarganya. Besarnya upah / gaji dapat dipengaruhi oleh beberapa hal : prestasi, kebutuhan, mekanisme pasar, tinggi rendahnya pendidikan dan lain – lain. Pemerataan pendapatan merupakan tuntutan etis yang berkaitan dengan prinsip “bagian yang sama”

Adil tidaknya gaji menjadi kompleks lagi ,jika kita akui bahwa imbalan kerja lebih luas dari pada take home pay saja. Fasilitas khusus seperti rumah, kendaraan, beras dan lain – lain, dipandang juga sebagai sebagiaan dari imbalan kerja, asuransi kerja, jaminan kesehatan, prospek pensiun dan sebagainya.

Menurut Thomas Garrett dan Richard Klonoski berpendapat supaya upah adil yang perlu dipertimbangkan:

a. Peratuaran hukum, misalnya ada UMR, bila erusahaan memberi upah di bawah UMR berarti tidak etis.

b. Upah yang lazim dalam sektor industriuntuk daerah tertentu. c. Kemampuan perusahaan.

d. Sifat khusus pekerjaan tertentu.

e. Perbandingan dengan upah / gaji lain dari perusahaan. f. Perundingan upah / gaji yang lain.

Senioritas sering juga digunakan untuk membedakan besar kecilnya gaji. Tapi hal ini bertentangan de ngan prinsip “bagian yang sama”, karena hal ini lebih dihubungkan dengan

kesetiaan. Tapi untuk jaman sekarang gaji berdasarkan senioritas tidak relevan lagi. Jaman modern sekarang lebih memperhatikan prestasi dan hak. Sekarang yang cocok adalah prinsip “ Pembayaran sama untukpekerjaan yang sama”.

IV. Perusahaan tidak boleh menghentikan karyawan dengan semena – mena

Dalam lingkungan perusahaan, pemberitahuan karyawan sering tidak bisa dihindarkan. Kejadian itu termasuk masalah yang paling sensitif, karena nasib hidup

(7)

karyawan beserta keluarganya dipertaruhkan secara langsung. Disamping itu harga diri si pekerja bisa terluka juga. Cara menangani masalah ini bisa menunjukan mutu etis para majikan.

Ada beberapa kriteria pemberhentian karyawan biasa dilakukan:

 majikan hanya boleh memberhentikan karena alasan yang tepat

 majikan harus berpegangan pada prosedur yang semestinya.

 Majikan harus membatasi akibat negate bagi karyawan sampai seminimal mungkin. Sedangkan bila ditinjau dari hak – hak pekerja dapat dirinci sebagai berikut :

1) Hak atas pekerjaan.

Hak atas pekerjaan merupakan hak asasi manusia. Karena kerja melekat pada tubuh manusia, yang tida bias dilepasakan dari tubuh manusia..

2) Hak atas upah yang adil;

Hak atas upah yang adil merupakan hak legal yang diterima dan dituntut seseorang sejak ia mengikat diri unuk bekerja pada suatu perusahaan. Karena itu peru - sahaan yang bersangkutan mempunyai kewajiban untuk memberikan upah yang adil.

3) Hak untuk berserikat dan berkumpul

Hak berserikat dan berkumpul merupakan salah satu syarat penting untuk bisa menjamin hak atas upah yang adil. Karyawan harus dijamin haknya untuk membentuk serikat perja dengan tujuan bersatu memperjuangkan hak dan kepentingan semua anggota mereka. .

4) Hak atas perlindungan keamanan dan kesehatan..

Lingkungan kerja modern yang penuh dengan resiko tinggi mengharuskan adanya jaminan perlindungan atas keamanan, keselamatan dan kesehatan bagi para pekerja. Karena itu sudah selayaknya pekerja diasuransikan melalui asuransi kecelakaan dan kesehatan.

5) Hak untuk diproses hukum secara sah. .

Hak ini berlaku etika seseorang pekerja dituduh dan diancam dengan hukuman tertentu karena diduga melakukan pelanggaran atau kesalahan terentu. Dalam hal ini pekerja tersebut wajib diberi kesempatan untuk mempert anggungjawabkan tindaannya. Ia diberi kesempata untuk membuktikan apakah ia melakukan kesalahan seperti dituduhkan atau tidak.

6) Hak untuk diperlakukan secara sama ..

Semua pekerja dalam hal ini pada prinsipnya harus diperlakukan sama, secara fair, artinya tidak boleh ada diskriminasi dalam perusahaan entah berdasarkan warna kulit, jenis kelamin, etnis, agama, dan semacamnya, baikdalam sikap dan perlakuan,

(8)

gaji, maupun peluang untuk jabatan , pelatihan,atau pendidikan lebih lanjut. Tetapi Kenyataanntatetap saja ada perbedaan disana sini, misalnya gaji dan peluang, harus didasarkan pada criteria dan pertimbangan yang rasional, obyektif, dan dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka, misalnya atas dasar kemampuan, pengalaman, prestasi, kondite, dan semacamnya. Diskriminasi yang didasarkan pada jenis kelamin, etnis, agama, dan semacamnya adalah perlakuan yang tidak adil

7) Hak atas rahasia pribadi.

Kendati perusahaan punya hak untuk mengetahui riwayat hidup dan data pribadi setiap karyawan, teapi karyawan punya hak untuk dirahasiakan data pribadinya. Bahkan perusahaan harus menerima bahwa ada hal-hal tertentu yang tida boleh dietahui oleh perusahaan dan ingin tetap dirahasiakan oleh karyawan.

8) Hak atas kebebasan suara hati.

Hak ini menuntut agar setiap pekerja harus dihargai kesadaran moralnya. Ia harus dibiarkan bebas mengikuti apa yang menurut suara hatinya adalah hal yang baik. Konkritnya, pekerja tidak boleh dipaksa untuk melakukan tindakan tertentu yang dianggapnya tidak baik :melakukan korupsi, mengg elapkan uang perusahaan, menurunkan standar atauramuan produk tertentu demi memperlancar keuntungan menutup-nutupi kecuranganyang dilakukan perusahaan atauatasan.

Penghargaan dan jaminan terhadap hak pekerjaan merupakan salah satu penerapan dari prinsip keadilan dalam bisnis. Dalam hal ini keadilan menuntut agar semua pekerjaan diperlakukan sesuai dengan haknya masing-masing. Baik sebagai pekerja maupun sebagai manusia, mereka tidak boleh dirugikan, dan perlu diperlukan secara sama tanpa diskriminasi yang tidak rasional. Karena pelaksanaan dan penegakaan keadilan, sangat menentukan praktek bisnis yang baik dan etis, hal ini berarti bahwa pengakuan, penghargaan dan jaminan atas hak pekerja sangat ikut menentukan baik dan etisnya praktek bisnis.

(9)

Daftar Pustaka

K. Bertens. 1992. Pengantar Etika Binis. Aksara Persada Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Berpandukan kepada ujian MANOVA dalam Jadual 2 dan 3, keputusan menunjukkan bahawa maklumat asimetri memberi kesan kepada prestasi usaha niaga, di mana maklumat asimetri

1. Mahasiswa praktikan telah menunjukkan kesantunan dalam penggunaan pakaian terutama seragam yang digunakan dalam praktik. Pakaian yang digunakan dalam kategori bersih,

Sakti Kota Tebing Tinggi dengan menggunakan flat slab dengan mempertebal pelat disekitar kepala kolom dengan drop panel untuk menopang beban pelat lantai yang ada

Jumlah Rumah Tangga Usaha Hortikultura Menurut Jenis Tanaman Hortikultura Strategis yang Diusahakan Sumber : ST2013-L Gambar 2.5 Persentase petani buah-buahan, sayuran,

Diharapkan peneliti lain lebih menyempurnakan alat ukur, memperluas populasi sehingga generalisasi menjadi lebih luas, memperhatikan bahwa kenakalan remaja merupakan hal sensitif

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini

Berdasarkan data Puskesmas Telagasari tahun 2019 tidak ditemukan Angka Kematian Ibu, data dengan kasus retensio plasenta terhitung dari januari sampai desember 2019 ada

Divisi Jejaring: berfokus pada kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan perluasan kerjasama dengan berbagai pihak yang memiliki visi dan misi yang