Pentingnya Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Tambang Bawah Tanah
Pekerja tambang bawah tanah merupakan keahlian langka sekaligus salah satu profesi yang membahayakan pekerja itu sendiri maupun orang lain yang berada disekitarnya. Banyak faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Faktor-faktor yang harus diwaspadai tersebut diantaranya adalah ruang kerja yang kecil, keterbatasan cahaya, gas berbahaya, hingga yang paling sering menjadi penyebab longsor yaitu batuan-batuan yang rapuh. Batuan yang rapuh sering ditemui dalam tambang bawah tanah. Selain itu, debu juga merupakan faktor penyebab kecelakaan kerja. Dalam hal ini debu yang dimaksud adalah debu yang mengandung partikel-partikel silika, sehingga berbahaya bagi paru-paru seorang pekerja tambang bawah tanah. Oleh karena itu, setiap penambang harus mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerjanya.
Kesehatan dan keselamatan kerja sangat dibutuhkan setiap pekerja lapangan agar bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat disekelilingnya sehingga diperoleh produktifitas kerja yang optimal sejalan dengan perlindungan tenaga kerja. “Ditinjau dari sudut keilmuan, kesehatan dan keselamatan kerja adalah ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja di tempat kerja” (Husni, 2003: 138). Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan bagian yang sangat penting dalam ketenagakerjaan. Oleh karena itu, dibuatlah berbagai ketentuan yang mengatur tentang kesehatan dan keselamatan kerja. Berawal dari adanya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1969 tentang Pokok-Pokok Ketenagakerjaan yang dinyatakan dalam Pasal 9 bahwa “setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatan, kesehatan dan pemeliharaan moril kerja serta perlakuan yang sesuai dengan harkat, martabat, manusia, moral dan agama”. Undang-Undang tersebut kemudian diperbaharui dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Banyak aspek kesehatan dan keselamatan kerja yaitu, peralatan pekerja dan kesehatan atau stamina pekerja.
Kesehatan dan keselamatan kerja bertalian dengan kecelakaan kerja. “Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang berhubungan dengan pelaksanaan kerja yang disebabkan karena faktor melakukan pekerjaan” (Suma’mur, 1981: 5). Hal ini perlu diwaspadai pekerja tambang bawah tanah karena kecelakaan kerja bisa berasal dari pekerja itu sendiri. Oleh karena itu pekerja harus menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Pekerja tambang bawah tanah seharusnya terampil dan memiliki pengetahuan yang tinggi tentang tambang bawah tanah dan harus mengerti dengan metode bekerja. Pekerja tambang bawah harus teliti akan alat yang akan digunakan dalam bekerja nanti. Solusi dalam meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja dikemukaan oleh (Slamet Saksono, 1988: 104-111) berikut ini.
Lingkungan kerja meliputi faktor udara, suara, cahaya dan warna. Udara yang baik dalam suatu ruangan kerja juga akan berpengaruh pada aktivitas kerja. ...untuk mesin-mesin yang menimbulkan kebisingan, tempatkan di ruangan yang dilengkapi dengan peredam suara. Pencahayaan disesuaikan dengan kebutuhan dan warna ruang kerja disesuaikan dengan macam dan sifat pekerjaan.