• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR - Modifikasi Perencanaan Lantai Gedung Pasar Sakti Kota Tebing Tinggi dengan Menggunakan Flat slab dan Drop panel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KATA PENGANTAR - Modifikasi Perencanaan Lantai Gedung Pasar Sakti Kota Tebing Tinggi dengan Menggunakan Flat slab dan Drop panel"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR

Segala puji hormat dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih,

berkat dan segala anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir

ini dengan baik. Tugas akhir ini diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan

memenuhi syarat untuk menempuh ujian sarjana Teknik Sipil Universitas Sumatera

Utara.

Adapun judul dari tugas akhir ini adalah Modifikasi Perencanaan Lantai Gedung Pasar Sakti Kota Tebing Tinggi dengan Menggunakan Flat slab dan Drop panel .Penulis menyadari bahwa pengerjaan penelitian tugas akhir ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Karena itu, pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas akhir ini :

1. Bapak M.Agung Putra Handana, ST,MT selaku pembimbing II yang telah

menyediakan waktu untuk membimbing, mengarahkan dan memberikan

masukan berupa saran hingga selesainya tugas akhir ini.

2. Bapak Prof.Dr.Ing.Johannes Tarigan dan Ibu Nursyamsi,ST,MT selaku

pembanding yang telah memberi kritik dan saran.

3. Bapak Prof.Dr.Ing.Johannes Tarigan, selaku ketua Departemen Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Ir. Syahrizal, MT, selaku sekretaris/Pembimbing I Departemen Teknik

Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Ir. Zulkarnaen A. Muis, M.Eng,Sc, selaku koordinator PPSE

Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

6. Bapak dan Ibu staf pengajar yang telah membimbing dan mendidik sejak

semester awal sampai berakhirnya masa studi di Departemen Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

7. Seluruh pegawai administrasi Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sumatera Utara.

.

8. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta atas setiap doa dan

(2)

Universitas Sumatera Utara 9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini yang

tidak dapat disebutkan satu persatu sehingga penulis dapat menyelesaikan

Tugas Akhir ini dengan baik.

Mengingat masih adanya keterbatasan yang penulis miliki, maka penulis

menyadari bahwa laporan Tugas Akhir ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan segala saran dan kritik yang bersifat membangun dari

pembaca dan semua pihak untuk penyempurnaan laporan Tugas Akhir ini

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga Laporan Tugas

Akhir ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Maret 2015

(3)

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR NOTASI ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Pembatasan Masalah ... 5

1.4 Tujuan Penulisan ... 5

1.5 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Struktur Pelat ... 7

2.2 Teori Lendutan ... 9

2.3 Persamaan Diferensial Pelat dengan Sistem Koordinat Cartesius ... 14

2.4 Pengertian Flat Slab ... 20

2.5 Persyaratan Nominal untuk Tebal Pelat dan Ukuran Balok Tepi, Kepala Kolom dan Pertebalan Pelat di Kepala Kolom ... 26

2.5.1 Tebal Pelat ... 26

2.5.2 Balok – Balok Tepi ... 27

2.5.3 Kepala Kolom ... 27

(4)

Universitas Sumatera Utara

2.6 Konsep Pendekatan Struktur Pelat Dua Arah ... 30

2.7 Persyaratan Kekuatan ... 31

2.8 Perilaku Keruntuhan Pelat yang Dibebani dalam Lentur ... 34

2.9 Analisa Pelat Nichols ... 37

BAB III METODELOGI 3.1 Pengumpulan Data ... 38

3.1.1 Data Umum Bangunan ... 38

3.1.2 Data Bangunan setelah Dimodifikasi ... 38

3.2 Bagan Alir ... 39

3.3 Lendutan Flat Slab ... 41

3.4 Lendutan Pelat dengan Balok ... 44

3.5 Momen Lentur Flat Slab dan Pelat dengan Balok ... 47

3.6 Metode Perencanaan Langsung ... 48

3.6.1 Batasan – Batasan Metode Perencanaan Langsung ... 48

3.6.2 Kekakuan Rasio Pelat ke Balok (α) ... 49

3.6.3 Menentukan Faktor Statis Momen Total ( M0) ... 50

3.6.4 Defenisi Jalur Tengah dan Jalur Kolom ... 52

3.6.5 Momen Positif dan Negatif pada Pelat ... 52

3.6.6 Faktor Rencana Momen Positif dan Negatif ... 54

3.6.7 Distribusi Momen antara Jalur Tengah dan Jalur Kolom ... 54

3.7 Ketebalan Minimum Pelat Dua Arah ... 57

3.7.1 Ketebalan Pelat ... 57

3.7.2 Pertebalan Pelat ( Drop Panel ) ... 58

3.8 Ketentuan – Ketentuan mengenai Pembebanan ... 59

3.8.1 Beban Mati ... 59

3.8.2 Beban Hidup ... 60

(5)

Universitas Sumatera Utara

3.9.1 Perilaku Kegagalan Pelat Dua Arah ... 60

3.9.2 Rencana Pelat Geser Dua Arah ... 62

3.9.2.1 Lokasi Keliling Kritis ... 62

3.9.2.2 Persamaan Rencana : Geser Dua Arah dengan Mengabaikan Tranfer Momen ... 62

3.10 Perencanaan Pelat dengan Balok dengan Dua Arah ... 66

3.11 Penulangan Untuk Flatslab dan Pelat - Balok ... 68

3.11.1 Penutup dan Ketebalan Efektif ... 69

3.11.2 Persyaratan Spasi,Penulangan Minimum dan Ukuran Tulangan ... 70

3.11.3 Perhitungan Luas Tulangan Flat slab dan Pelat – Balok yang diperlukan ... 70

BAB IV APLIKASI PERENCANAAN 4.1 Pelat dengan Balok ... 73

4.1.1 Perhitungan Propertis Pelat dengan Balok ... 74

4.1.2 Pembebanan Pelat ... 75

4.1.3 Lendutan Pelat – Balok ( Flat Beam ) Persegi panjang ... 76

4.1.4 Momen Lentur (Mx) dan (My) pada Pelat Persegi panjang ...80

4.1.5 Perhitungan Momen Negatif dan Positif Pada Pelat dengan Balok ... 84

4.1.6 Perhitungan Pembagian Momen ke Jalur Kolom dan Jalur Tengah ...88

4.1.7 Perhitungan Pembagian tulangan ke jalur tengah dan jalur kolom ...94

4.1.8 Perhitungan Desain Balok ...97

4.1.9 Perhitungan Tulangan Geser pada balok ...99

(6)

Universitas Sumatera Utara Pada Pelat dengan Balok ... 102

4.3 Flat Slab dengan Drop Panel ...108

4.3.1 Pilih Ketebalan ...108

4.3.2 Perhitungan Pembebanan Pada Flat Slab dengan Drop Panel ...110

4.3.3 Lendutan Flat slab Persegi Panjang ...110

4.3.4 Momen Lentur ( Mx) dan (My)

pada Flat slab persegi panjang ...114

4.3.5 Perhitungan Momen Negatif dan Positif pada Flat slab

dengan Drop Panel ...118

4.3.6 Perhitungan Pembagian Momen Negatif dan Positif

pada Jalur Kolom dan Tengah ...121

4.3.7 Perhitungan Pembagian Tulangan pada Jalur kolom

dan Tengah ...123

4.3.8 Pemeriksaan Geser pada Flat slab dengan Drop Panel ...125

4.3.9 Perhitungan Momen dengan Program SAFE Versi 12.3 pada Flat slab dengan Drop Panel ...128

4.4 Perhitungan Volume Beton dan Tulangan pada Pelat

dengan Balok ...132

4.5 Perhitungan Volume Beton dan Tulangan pada Flat slab

dengan Drop panel ... 134

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ...135

5.2 Saran ...136

(7)

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Faktor – fkator bilangan untuk momen lentur pelat persegi panjang yang mengalami tekanan merata ( q) v = 0,3 b≥a... 46 Tabel 3.2 Faktor Distribusi Momen untuk Mo untuk Bentang Interior ... 52

Tabel 3.3 Persentase Momen Rencana Negatif Interior yang ditahan oleh Jalur Kolom 53

Tabel 3.4Persentase Momen Rencana Negatif Eksterior yang ditahan oleh Jalur Kolom 53

Tabel 3.5 Persentase Momen Rencana Positif yang ditahan oleh Jalur Kolom ... 54

Tabel 3.6 Ketebalan minimum pelat tanpa balok interior ……… 56

Tabel 3.7 Minimum perpanjangan penulangan dalam pelat tanpa balok …. 70

Tabel 4.1 Tabel dan Grafik Lendutan Flat beam jarak 8m ditengah pelat ...74

Tabel 4.2 Tabel dan Grafik Lendutan Flat beam jarak 6m ditengah pelat ………….. 74 Tabel 4.3 Tabel dan Grafik Lendutan Flat beam jarak 8m ditengah pelat ………….. 75 Tabel 4.4 Tabel dan Grafik Lendutan Flat beam jarak 7m ditengah pelat………….. 75 Tabel 4.5 Tabel dan Grafik Lendutan Flat beam ukuran 8m ditengah pelat…………76 Tabel 4.6 Tabel dan Grafik Lendutan Flat beam ukuran 6m ditengah pelat…………76 Tabel 4.7 Tabel dan Grafik Lendutan Flat beam ukuran 6m ditengah pelat…………77 Tabel 4.8 Tabel dan Grafik Lendutan Flat beam ukuran 7m ditengah pelat …………77 Tabel 4.9 Tabel dan Grafik Momen lentur ( Mx) Flat beam

ukuran 8m x 6m ditengah pelat ……… 78 Tabel 4.10 Tabel dan Grafik Momen lentur ( My) Flat beam

ukuran 8m x 6m ditengah pelat ………78 Tabel 4.11 Tabel dan Grafik Momen lentur ( Mx) Flat beam

ukuran 8m x 7m ditengah pelat ………79

Tabel 4.12 Tabel dan Grafik Momen lentur ( My) Flat beam

(8)

Universitas Sumatera Utara Tabel 4.14 Tabel dan Grafik Momen lentur ( My) Flat beam

ukuran 6m x 7m ditengah pelat ………80 Tabel 4.15 Tabel dan Grafik Momen lentur ( Mx) Flat beam ukuran 8m ……….81 Tabel 4.16 Tabel dan Grafik Momen lentur ( My) Flat beam ukuran 8m ……… 81 Tabel 4.17 Tabel perhitungan momen negative dan positif pada

jalur pelat 1,2,3 pada pelat balok………83 Tabel 4.18 Tabel perhitungan momen ke jalur kolom dan tengah pada pelat balok…..84 Tabel 4.19 Tabel perhitungan momen ke jalur kolom dan tengah pada pelat balok… 85 Tabel 4.20 Pembagian Tulangan Pelat ke Jalur Kolom dan Jalur Tengah …………. 90 Tabel 4.21 Pembagian Tulangan Pelat ke Jalur Kolom dan Jalur Tengah …………. 91 Tabel 4.22 Tulangan lentur balok 1………..………95

Tabel 4.23 Tulangan lentur balok 2………..………95

Tabel 4.24 Perbandingan Momen Pelat dengan Analisis dan Program SAFE Versi 12.3 serta Rasionya pada jalur pelat 2……….105 Tabel 4.25 Tabel dan Grafik Lendutan Flat slab ukuran 8m ditengah pelat ……… 108 Tabel 4.26 Tabel dan Grafik Lendutan Flat slab ukuran 6m ditengah pelat ……… 109 Tabel 4.27 Tabel dan Grafik Lendutan Flat slab ukuran 8m ditengah pelat ……… 109 Tabel 4.28 Tabel dan Grafik Lendutan Flat slab ukuran 7m ditengah pelat ……… 109 Tabel 4.37 Perhitungan Momen positif dan negatif pada flat slab……… 117 Tabel 4.38 Perhitungan tulangan pada momen negative dan positif pada jalur tengah

(9)

Universitas Sumatera Utara Tabel 4.39 Perbandingan Momen pada Flat slab dengan Drop Panel dengan Analisis

dengan Program SAFE versi 12.3 serta rasionya pada jalur pelat 2…. 129 Tabel 4.40 Perbandingan Momen pada Pelat – Balok dengan Flat slab - Drop panel dari

(10)

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Jenis – Jenis Pelat ... 3

Gambar 2.1 Letak Sistem Koordinat untuk Metode Levy ... 12

Gambar 2.2 Gaya dalam dan luar pada elemen bidang pusat……… 15

Gambar 2.3 Tegangan pada suatu elemen pelat ………. 18

Gambar 2.4 Penampang sebelum dan setelah berubah bentuk……… 18

Gambar 2.5 Denah Flat slab dan Potongan ……… 23

Gambar 2.6 Denah Flat Slab dengan drop panel ... 24

Gambar 2.7 Perilaku kegagalan flat slab dalam geser……… 25

Gambar 2.8 : Dimensi kepala kolom, ( a) lh = lhmax, (b) lh = lho, (c) lh = lhmax,(d) lh = lho……… 28

Gambar 2.9 Denah drop panel jalur kolom dan jalur tengah ... 29

Gambar 2.10 Potongan drop panel ... 29

Gambar 2.11 Model Pelat dua arah ……… 31

Gambar 2.12Aksi inelastic pada pelat yang dijepit keempat sisinya………… 35

Gambar 2.13 Aksi busur pada pelat………. 35

Gambar 2.14 Pertimbangan pelat dalam analisis Nichols……… .37

Gambar 3.1 Bagan Alir Analisa Perhitungan Modifikasi pelat dengan balok ke flat slab dengan drop panel………38

Gambar 3.2 Flat slab………..39

Gambar 3.3 Pelat persegi panjang………43

Gambar 3.4 Potongan Balok dan Pelat untuk perhitungan α………..48

(11)

Universitas Sumatera Utara

Gambar 3.6 Pembagian Jalur Kolom dan Jalur Tengah Pelat………51

Gambar 3.7 Anggota – anggota torsional………55

Gambar 3.8 Pembagian anggota tepi untuk perhitungan C………55

Gambar 3.9 Potongan Drop Panel………57

Gambar 3.10 Kegagalan geser ………59

Gambar 3.11 Retak miring dalam pelat setelah kegagalan……….59

Gambar 3.12 Lokasi keliling Geser Kritis……… 61

Gambar 3.13 Penampang Kritis dalam pelat dengan Drop panel……… 62

Gambar 3.14 Penampang Kritis dan Luas tributary untuk geser dalam flat slab……….63

Gambar 3.15 Dampak bukaan pada Penampang kritis untuk geser………. 63

Gambar 3.16 Penampang kritis dab Area tributary untuk geser………. 64

Gambar 3.17 Area tributary untuk perhitungan geser dalam balok mendukung pelat dua arah ……….66

Gambar 3.18 Keliling geser dalam pelat dengan balok……….66

Gambar 4.1 Denah pelat dua arah dengan balok ……… 71

Gambar 4.2 Pelat – balok eksterior……… 72

Gambar 4.3 Pelat – balok interior……….. 73

Gambar 4.4 Denah jalur pelat dengan balok ……… .82

Gambar 4.5 Momen negative dan positif jalur pelat 1 ……… 89

Gambar 4.6 Momen negative dan positif jalur balok 1 ……… 89

Gambar 4.7 Area Tributary untuk Balok pada garis 1 dan 2……….. 97

Gambar 4.8 Pembebanan pada pelat – balok A1 – B1 dan B1 - C1……… .98

Gambar 4.9 Pembebanan pada pelat – balok A2 – B2 dan B2 – C2……… .99

Gambar 4.10 Pemodelan pelat dengan balok dengan SAFE ……….. 100

Gambar 4.11 Momen Pelat pada jalur arah X ………..101

Gambar 4.12 Momen Pelat pada jalur arah Y ………102

Gambar 4.13 Momen Balok pada jalur arah X………103

(12)

Universitas Sumatera Utara Gambar 4.15 Denah flat slab dua arah dengan drop panel ……….106 Gambar 4.16 Penampang flat slab dengan Drop panel ……….107 Gambar 4.17 Denah jalur flat slab dengan drop panel ………..116 Gambar 4.18 Momen negative dan positif pada flat slab pada jalur pelat 1……… .118 Gambar 4.19 Momen negative dan positif pada flat slab pada jalur pelat 2………. 118 Gambar 4.20 Pembagian momen pelat ke jalur kolom dan jalur tengah…………..119 Gambar 4.21 Lebar pelat dengan Drop panel pada kolom eksterior A1…………123 Gambar 4.22 Lebar pelat dengan Drop panel pada kolom eksterior B1………... 124 Gambar 4.23 Lebar pelat dengan Drop panel pada kolom interior B2…………125 Gambar 4.24 Pemodelan Flat slab dengan Drop panel dengan

program SAFE Versi 12.3 ………..126 Gambar 4.25 Pemodelan Momen Negatif dan Positif Flat slab dengan

Drop panel pada arah X ………. 127 Gambar 4.26 Pemodelan Momen Negatif dan Positif Flat slab dengan

(13)

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR NOTASI

a = tinggi blok tekan persegi ekivalen,atau panjang bentang geser yaitu jarak antara beban terpusat dan muka kolom.

A = luas efektif beton tarik disekitar tulangan lentur tarik,bertitik pusat sama dengan tulangan tersebut,dibagi dengan jumlah batang tulangan.

Ab = luas penampang satu batang tulangan,mm2

Ac = luas inti komponen struktur tekan betulangan spiral diukur dengan

diameter serat terluar spiral,atau luas penampang beton yang menahan penyaluran geser,mm2

Af = luas dari tulangan didalam konsol pendek yang menahan momen terfaktor.

Ah = luas profil geser yang parallel dengan tulangan lentur tarik,mm2

Al = luas profil baja,pipa baja,atau tabung pada penampang komposit,atau luas

total tulangan longitudinal yang menahan torsi,mm2

An = luas total tulangan longitudinal yang menahan torsi,mm2

As = luas tulangan tarik non-prategangan,mm2

As’ = luas tulangan tekan, mm2

At = luas satu sengkang tertutup pada daerah sejarak s untuk menahan

torsi,mm2

Av = luas tulangan geser pada daerah sejarak s atau luas tulangan geser yang

tegak lurus terhadap tulangan lentur tarik dalam suatu daerah sejarak s pada komponen struktur lentur tinggi,mm2

Avf = luas tulangan geser friksi,mm2

Aw = luas penampang satu kawat yang disalurkan atau disambung lewat,mm2

A1 = luas daerah yang dibebani

A2 = luas maksimum dari sebagian permukaan pendukung yang secara

geometris serupa dan konsentris dengan daerah yang dibebani.

b = lebar daerah tekan komponen struktur,mm.

bt = lebar bagian penampang yang dibatasi oelh sengkang tertutup yang

(14)

Universitas Sumatera Utara

bv = lebar penampang pada bidang kontak yang ditinjau terhadap geser

horizontal.

bw = lebar badan balok,atau diameter penampang bulat,mm.

bo = keliling ( perimeter ) penampang kritis pada pelat dan pondasi.

c = jarak dari sekat tekan terluar ke garis netral,mm.

c1 = ukuran kolom persegi atau kolom persegi ekivalen,kepala kolom atau

konsol pendek,diukur dalam arah bentang dimana momen lentur sedang ditentukan,mm

α = rasio kekakuan balok terhadap kekakuan pelat

c = rasio sisi panjang dan sisi pendek kolom

dc = diameter kolom atau kepala kolom

E = Elastisitas pelat

Ecb = modulus elastis balok beton

Ecs = modulus elastis kolom beton

(15)

Universitas Sumatera Utara I s = momen inersia bruto penampang pelat

K = kekakuan lentur

1/K = fleksibilitas

Kc = kekakuan lentur kolom

Kec = kekakuan kolom ekivalen

Kt = kekakuan torsi

M1 = momen pelat terhadap arah memanjang

M2 = momen pelat terhadap arah melintang

Mo = momen statis

Vs = tahanan geser pada tulangan geser

Vu = gaya geser terfaktor

(16)

Universitas Sumatera Utara

y = regangan normal arah x

γx = regangan geser arah x

γy = regangan geser arah y

(17)

Universitas Sumatera Utara

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pasar tradisional menjadi salah satu dari kemajuan ekonomi suatu wilayah dan

dapat dijadikan paling nyata dari kegiatan ekonomi masyarakat di suatu

wilayah.Pemerintah harus tanggap terhadap keberadaan pasar tradisional sebagai

salah satu sarana publik yang mendukung kegiatan ekonomi masyarakat. Proyek

Pembangunan Gedung Pasar Sakti Tradisional Kota Tebing Tinggi berlokasi di Jalan

Kapten P.Tandean yang memiliki ukuran bangunan 165.73 m x 38.00 m ( 6297.74

m2 ) adalah proyek milik Pemerintah Dinas Kota Tebing Tinggi Dinas Pekerjaan

Umum, merupakan gedung berlantai tiga ( 3 ) yang direncanakan oleh CV. Bisma

Kasada.

Dalam tugas akhir ini, penyusun akan merencanakan ulang lantai gedung Pasar

Sakti Kota Tebing Tinggi dengan menggunakan flat slab dengan mempertebal pelat disekitar kepala kolom dengan drop panel untuk menopang beban pelat lantai yang ada diatasnya kemudian disalurkan ke kolom, karena sebelumnya struktur pelat lantai

masih menggunakan metode konvensional yaitu pelat dua arah dengan balok - balok

penumpu.

Secara historis, lantai pelat dua arah tanpa menggunakan balok-balok sebagai

penumpunya atau flat slab mendahului kedua pelat dua arah dengan balok-balok dan pelat lantai dasar. Flat slab pada awalnya dipatenkan oleh O.W.Norcross di Amerika Serikat pada tanggal 29 April 1902.Beberapa macam sistem penempatan

tulangan telah dipatenkan sesudahnya sistem empat arah, dua arah, tiga arah, dan

sistem melingkar.C.A.P. Turner merupakan salah satu dari penganjur pertama dari

sistem yang dikenal dengan sistem flat slab .Sekitar tahun 1908 pelat lantai cendawan diakui sebagai sistem lantai yang dapat digunakan,namun untuk

bertahun-tahun lamanya para perencana dihadapkan dengan kesulitan – kesulitan kesabaran.

Sebenarnya penggunanaan istilah two-way slab,flat slab,flat plate adalah sembarang, oleh karena sebenarnya terdapat aksi dua arah di dalam ketiga jenis di

(18)

Universitas Sumatera Utara diantara panel dalam ketiga jenis diatas. Menurut tradisi, perbedaan adalah terletak

pada adanya balok diantara kolom untuk pelat dua arah, dan absennya

balok-balok, kecuali barangkali balok-balok tepi disepanjang sisi luar dari keseluruhan luas

lantai,pada sistem lantai cendawan maupun pelat datar.Namun dari segi analisa

struktur, perbedaan antara ada tidaknya balok-balok diantara kolom tidak begitu

penting, karena bila balok dengan suatu ukuran dapat direncanakan berinteraksi

dengan pelat,maka penggunaan balok-balok dengan ukuran nol hanyalah merupakan

keadaan batas.

Pelat dua arah dapat diperkuat dengan menambahkan balok diantara

kolom,dengan mempertebal pelat disekeliling kolom / drop panel , dan dengan penebalan kolom dibawah pelat / kepala kolom . Pelat datar / Flat plate adalah pelat beton pejal dengan tebal merata yang menstransfer beban secara langsung ke kolom

pendukung tanpa bantuan balok atau kepala kolom atau drop panel. Pelat datar dapat dibuat dengan cepat karena bekisting dan susunan tulangan yang sederhana. Pelat ini

memerlukan tinggi lantai terkecil untuk memberikan persyaratan tinggi ruangan dan

memberikan fleksibilitas terbaik dalam susunan kolom dan partisi. Pelat ini juga

memberikan sedikit penghalang untuk pencahayaan dan ketahanan api yang tinggi

karena hanya ada sedikit sudut-sudut tajam dimana pengelupasan beton dapat

terjadi.Pelat datar mungkin merupakan sistem pelat yang paling umum dipakai saat

ini untuk hotel beton bertulang bertingkat banyak,motel,apartemen,rumah sakit, dan

asrama.Pelat datar kemungkinan memunculkan masalah dalam transfer geser

disekeliling kolom.Oleh karena itu sering kali perlu memperbesar dimensi kolom

atau ketebalan pelat atau menggunakan shearhead.

Flat slab termasuk pelat beton dua-arah dengan capital,drop panel,atau keduanya.Pelat ini sangat sesuai dengan untuk beban berat dan bentang

panjang.Meskipun bekisting lebih mahal dibandingkan untuk pelat datar ( flate plate

), flat slab akan memerlukan beton dan tulangan yang lebih sedikit dibandingkan pelat datar untuk beban dan bentang yang sama. Pelat biasanya ekonomis untuk

bangunan gudang, parkir, dan bangunan sejenis dimana drop panel / kepala kolom diizinkan.

Pelat dua arah dengan balok,dengan sistem lantai seperti ini digunakan karena

(19)

Universitas Sumatera Utara lain, jika beban atau bentang atau keduanya sangat besar,ketebalan pelat dan ukuran

kolom yang diperlukan untuk pelat datar / flate plate atau flat slab menjadi besar dan lebih ekonomis jika digunakan pelat dua arah dengan balok, meskipun biaya

bekisting mahal.

(20)

Universitas Sumatera Utara

( Sumber :Desain beton bertulang , McCormac J.C)

1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun yang menjadi permasalahan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana menghitung lendutan flat slab dengan drop panel dengan lendutan

pelat dengan balok dengan pembeban yang sama ?

2. Bagaimana menganalisa gaya – gaya dalam seperti momen lentur ( Mx ) dan (

My ) akibat beban gravitasi yang berkerja secara merata pada flat slab dengan

drop panel dan pada pelat dengan balok ?

3. Bagaimana menghitung momen negative dan momen positif yang dibagi pada

jalur kolom dan jalur tengah pada sistem pelat dua arah dengan balok dan flat

slab dengan drop panel dan perbandingan rasio kedua pelat tersebut akibat

momen yang dihasilkan ?

(21)

Universitas Sumatera Utara

flat slab dengan kolom pada beton bertulang ?

1.3 PEMBATASAN MASALAH

Ruang lingkup dalam pembahasan tugas akhir ini meliputi perencanaan sebagai

berikut :

1. Struktur yang direncanakan berupa lantai gedung Pasar Sakti dengan ukuran

gedung 38 m x 38 m ( 1444 m2 ) meliputi dimensi ketebalan flat slab dan drop panel ,perhitungan momen – momen pada jalur kolom dan jalur tengah, merencanakan penulangan serta perhitungan gaya geser pada sambungan -

sambungan sistem lantai pelat dua arah dengan balok dan flat slab dengan drop panel.

2. Hanya membahas gaya akibat gravitasi dan tidak membahas gaya lateral seperti

gaya gempa dan gaya angin.

3. Tidak membahas pelat satu arah.

4. Perhitungan pembebanan dengan peraturan pembebanan Indonesia untuk Gedung

( PPIUG 1983 ).

5. Perhitungan momen terfaktor dengan menggunakan metode perencanaan

langsung.

6. Peraturan yang digunakan adalah peraturan ACI 318 2002 dan SNI 03 – 2847 –

2002.

7. Perhitungan Pemodelan Flat slab dengan Drop Panel menggunakan SAFE Versi 12.

1.4 TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

(22)

Universitas Sumatera Utara 2. Dapat mengetahui hasil – hasil perhitungan momen lentur pada pelat dengan

balok dan flat slab dengan drop panel.

3. Dapat mengetahui perbandingan momen – momen pada kedua jenis pelat dua

arah tersebut.

4. Dapat mengetahui banyak volume beton dan volume tulangan yang dibutuhkan

dalam konstruksi pelat dua arah pada suatu bangunan.

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara garis

besar isi setiap bab yang akan dibahas sebagai berikut:

Bab I. Pendahuluan

Dalam bab ini akan dipaparkan tentang latar belakang,rumusan masalah,pembatasan

masalah,dan sistematika penulisan.

Bab II. Tinjauan pustaka

Dalam bab ini berisi acuan yang menjadi dasar dalam analisis dan evaluasi dalam

penulisan dalam tugas akhir.

Bab III. Metodologi

Dalam bab ini akan dibahas tentang metedologi yang akan digunakan untuk analisis

dan evaluasi dalam penulisan tugas akhir.

Bab IV. Pembahasan

Dalam bab ini akan memuat perhitungan struktur lantai Gedung Pasar Sakti Kota

Tebing Tinggi dari sistem pelat dua arah dengan balok-balok sebagai penumpunya

akan dimodifikasi menjadi flat slab dengan mempertebal pelat disekitar kolom drop panel .

Bab V. Penutup

Dalam bab ini akan memuat kesimpulan dan saran dalam proses perencanaan lantai

Gedung Pasar Sakti Kota Tebing Tinggi dari pelat dengan menggunakan balok -

Gambar

Gambar 1.1 Jenis  - jenis pelat

Referensi

Dokumen terkait

Tentang : Pengumuman Kelulusan Peserta Sertifikasi Guru Diknas Kuota 2010 Rayon 06 Universitas Negeri Padang Kabupaten

Aplikasi biochar dan kompos pada tanah merupakan langkah untuk meningkatkan ketersediaan air pada tanah sehingga dapat meningkatkan produktivitas jagung manis yang

Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dengan

Situs ini dapat memudahkan pelanggan listrik untuk membayar tagihan listrik tanpa harus menghabiskan banyak waktu kapan saja dan dimana saja

[r]

Tabel 4.24 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Berdasarkan Analisis kuesioner Mengenai Persepsi Pengunjung Dengan Jawaban Tertinggi

Temuan penting yang harus diperhatikan dalam penelitian ini adalah belum efektifnya dana desa di Kabupaten Hulu Sungai Tengah ditandai dengan tidak terjadinya penurunan

Pada umumnya, guru menyatakan bahwa idealnya sebuah pembelajaran IPA Terpadu adalah sebelum disampaikan, hendaknya memilih materi yang nantinya akan dikaitkan satu