• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KELAYAKAN PEMBUKAAN CABANG RUMAH MAKAN NASI GANDUL PAK MEMET DI KOTA SEMARANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KELAYAKAN PEMBUKAAN CABANG RUMAH MAKAN NASI GANDUL PAK MEMET DI KOTA SEMARANG"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KELAYAKAN PEMBUKAAN CABANG RUMAH MAKAN NASI GANDUL PAK MEMET DI KOTA SEMARANG

Desi Ratnasari¹, Dr. Endang Chumaidiyah²

¹Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom Abstrak

Rumah Makan Nasi Gandul Pak Memet adalah warung makan berlokasi di Jl. Dr.Cipto No.12A, Kebon Agung, Semarang. Walaupun warung makan Pak Memet ini berbentuk warung kaki lima, namun usaha yang telah dirintis semenjak 1990telah memiliki pendapatan mencapai 4 juta/hari dengan menjual 230 porsi nasi gandul. Konsumen utama Rumah Makan Nasi Gandul Pak Memet adalah masyarakat sekitar lokasi warung makan, dikarenakan pendapatandari tahun 2011 sampai 2013 yang meningkat maka pemilik ingin memperluas pasar sasaran dan meningkatkan

pendapatan pertahunnya dengan membuka cabang baru untuk pasar di daerah lain di Kota Semarang. Setelah dilakukan pengumpulan dan perhitingan dengan faktor rating , terpilihlah wilayah yang akan menjadi lokasi pembukaan cabang baru Rumah Makan Nasi Gandul Pak Memet yaitu di wilayah kecamatan Semarang Selatan Dari hasil Surveidan pengumpulan

datadidapatkan persentase dari pasar potensial sebesar 86,7%, pasar tersedia sebesar 68,6% dari pasar potensial dan pasar sasaran sebesar 5% dari pasar tersedia.

Adapun pengeluaran yang ada di dalam aspek financial, seperti kebutuhan dana investasi, perkiraan pendapatan, biaya operasional, income state, cashflow dan balance sheet yang digunakan menghitung investasi, seperti Pay Back Period (PBP), Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR) dengan masa periode yang ditetapkan untuk proyeksi keuangan adalah 5 tahun.

Perhitungan Pay Back Period (PBP), Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR) dilakukan untuk mengetahui kelayakan dari tingkat nilai investasi. Hasil perhitungan nilai tingkat investasi yaitu NPV sebesar Rp 224.318.823,00, IRR = 27.83%dan PBP =2.69tahun. Lokasi cabang baru Rumah Makan Nasi Gandul Pak Memet dinyatakan layak karena nilai IRR yang diperoleh lebih besar dari nilai MARR dan NPV bernilai positif.

(2)

Abstract

Mr. Memet’s Gandul Rice Cook Shop is a food stall located at Jl. Dr. Cipto No.12A, Kebun Agung, Semarang. Although Mr. Memet's cook shop shaped pavement cafés, but business that have been initiated since 1990 has had a revenue of 4 million / day by selling 230 servings of Gandul rice. The main consumer Mr. Memet’s Gandul Rice Cook Shop is community around food stalls. Due to the increase in revenue from 2011 to 2013 and market growth in Semarang culinary business, the owners want to expand the target market and increase annual revenue by opening a new branch for another local market in Semarang city. After the collection and calculation of the rating factors, which will be elected area opening new branch locations Mr. Memet’s Gandul Rice Cook Shop is South Semarang district area. Furthermore, from the results of the survey and

questionnaire data collection obtained a percentage of 86.7% of the potential market, available market for 68.6% of the market potential and target market by 5% of the available market competitors due consideration factors of production capacity and the ability of business owners. The expenditure in the financial aspects, such as the need for investment funds, estimated revenues, operating expenses, state income, cash flow and balance sheet are used to calculate the investment, such as the Pay Back Period (PBP), Net Present Value (NPV) and Internal Rate of return (IRR) with a time period is set for 5-year financial projections.

Calculation of Pay Back Period (PBP), Net Present Value (NPV) and Internal Rate of Return (IRR) was conducted to determine the feasibility of the level of investment value. The results of

calculation of the value of the investment rate is: NPV = Rp 224.318.823.161,00, IRR = 27.83% and PBP = 2.69 years. The new branch locations Mr. Memet’s Gandul Rice Cook Shop declared eligible because the IRR is greater than the value of MARR, positive NPV and PBP is less than the age of the investment. Keywords: Feasibility Analysis, NPV, IRR, PBP, Mr. Memet’s Gandul Rice Cook Shop.

(3)

Bab I

Pendahuluan

I.1 Latar Belakang

Kota Semarang merupakan salah satu kota di Indonesia yang dikenal memiliki beraneka ragam tempat makan yang memiliki cita rasa khas dibanding kota-kota lain di Indonesia. Seiring berkembangnya kota Semarang, perkembangan usahan di bidang rumah makan di kota Semarang juga mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari data PDRB ( Produk Domestik Regional Bruto) dalam usaha di bidang rumah makan di kota Semarang. Grafik perkembangan pendapatan PDRB rumah makan di kota Semarang tahun 2008-2012, dapat dilihat pada Gambar I.1. .

Gambar I.1 Perkembangan PDRB Rumah Makan Di Kota Semarang Tahun 2008-2012

(Sumber: BPS Kota Semarang, 2012)

Meningkatnya Usaha Rumah Makan di Kota Semarang juga dipengaruhi oleh pola konsumsi masyarakat Semarang yang memilih membeli makanan dan minuman jadi yaitu sebesar 18% dari total penghasilannya (Bappeda Kota Semarang, 2011). 0 100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 600,000 700,000 800,000 2008 2009 2010 2011 2012 Pen d ap atan (J u ta R u p iah ) Tahun Pendapatan (Juta Rupiah)

(4)

Berbagai macam jenis rumah rumah makanpun kian menjamur di kota ini, mulai dari masakan tradisonal dengan cita rasa nusantara, masakan asia ataupun barat dan berbagai franchise yang terkenal lainnya, seperti data yang ditunjukkan dalam Tabel I.1.

Tabel I.1 Rumah makan di Kota Semarang berdasarkan jenis makanan

No. Jenis Rumah Makan

Jumlah Rumah Makan 1

Restoran Franchise (Mc Donals, KFC, Pizza Huts, Hoka Hoka

Bento,CFC, Solaria, A&W)

25

2 Rumah Makan Masakan Modern 107

3 Rumah Makan Masakan

Tradisional 114

(Sumber : Seputarsemarang.com, Diakses Februari 2014)

Dari data diatas dapat didapatkan informasi bahwa jumlah rumah makan masakan tradisional menduduki posisi teratas dibanding rumah makan masakan modern ataupun restoran franchise. Hal ini dapat diartikan bahwa makanan masakan tradisional lebih diminati, ditandai dengan banyaknya restoran masakan tradisional yang ada di Kota Semarang.

Salah satu warung makan masakan tradisonal yang terkenal di kota Semarang adalah warung makan Nasi Gandul Pak Memet yang berlokasi di Jl. Dr.Cipto No.12A, Kebon Agung, Semarang. Walaupun warung makan Pak Memet ini berbentuk warung kaki lima, namun usaha yang telah dirintis semenjak 1990 telah memiliki pendapatan kotor mencapai 4 juta/hari dengan menjual 230 porsi nasi gandul.

Adapun segmen pelanggan utama Nasi Gandul ini merupakan warga masyarakat Kota Semarang yang berdomisili di dekat lokasi warung makan Nasi Gandul Pak Memet dan terkadang di akhir pekan ada pelanggan dari luar kota yang menyempatkan waktunya untuk mencicipi nasi gandul di warung Pak Memet. Nasi Gandul merupakan nasi putih hangat yang disajikan bersama lauk dari

(5)

daging sapi, bisa daging, lidah, jeroan, paru dengan kuah campuran kaldu dan santan berwarna kecoklatan, keruh dan encer yang disajikan dengan piring beralaskan daun pisang. Sebagai pelengkap ialah jeruk nipis, tempe yang digoreng garing serta sambal.

Gambar I.2 Perkembangan Pendapatan Tiga Tahun Terakhir Nasi Gandul Pak Memet

(Sumber: Warung Makan Nasi Gandul Pak Memet, 2013)

Melihat perkembangan bisnis di bidang rumah makan tradisonal yang semakin meningkat dan pendapatan 3 (tiga) tahun terakhir mengalami peningkatan dapat dilihat pada Gambar I.2, pemilik Rumah Makan Nasi Gandul Pak Memet berencana untuk mengembangkan bisnisnya dengan membuka cabang di Kota Semarang.

Dalam pembukaan cabang rumah makannya, pemilik usaha sebaiknya memperhatikan dalam penentuan lokasi berdirinya cabang rumah makan nasi gandul ini, banyak faktor yang perlu dipertimbangkan seperti situasi persaingan, faktor lokasi dapat menjadi faktor-faktor kritis yang sangat penting (Handoko, 2000 : 65) maka dari itu, untuk memilih lokasi cabang Rumah Makan Nasi Gandul Pak Memet sebaiknya perlu diperhatikan jumlah penduduk di suatu daerah tersebut karena target pasar rumah makan merupakan warga sekitar warung dan sebagian besar konsumen lebih memilih untuk membeli makanan di

Rp1,227,400.00 Rp1,292,000.00 Rp1,360,000.00 1,150,000 1,200,000 1,250,000 1,300,000 1,350,000 1,400,000 2011 2012 2013

(6)

dekat tempat tinggalnya (Zuliarni, 2013). Selain itu menurut Alcacer (2008) dengan lokasi yang berdekatan dengan pesaing bisnis, perbisnisan dapat melakukan strategi kompetisi total baik dalam kepemimpinan harga atau produk lain yang diberikan. Tabel I.2 menunjukkan data jumlah rumah makan dan jumlah penduduk kota Semarang berdasarkan kecamatan.

Tabel I.2 Rumah makan di Kota Semarang berdasarkan kecamatan

pada Tahun 2012

No. Kecamatan Rumah

Makan Jumlah Penduduk 1 Mijen 65 56.570 2 Gunung Pati 71 75.027 3 Bayumanik 274 128.225 4 Gajah Mungkur 302 63.430 5 Semarang Selatan 497 82.931 6 Candisari 202 79.902 7 Tembalang 514 142.941 8 Semarang Timur 259 78.889 9 Semarang Tengah 484 71.674 10 Semarang Barat 621 158.981 11 Tugu 113 30.904 12 Ngalian - 118.482 13 Genuk - 22.903 14 Semarang Utara 134 127921 15 Pedurungan - 174.133 16 Gayamsari 79 73.025

(Sumber : BPS Kota Semarang, 2012)

Adapun permasalahan yang biasa dihadapi pemilik usaha dalam membuka cabang rumah makan baru adalah bagaimana menyusun strategi pemasaran yang tepat agar dapat menarik lebih banyak konsumen di daerah lain untuk membeli makanan di cabang rumah makan tersebut. Selain masalah strategi pemasaran, pemilik usaha harus merencanakan aspek finansial yang bermanfaat untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memperoleh pendapatan serta besarnya biaya yang dikeluarkan yang dijadikan acuan pemilik usaha dalam penanamkan modal yang besar untuk membuka cabang baru baik untuk investasi tempat maupun biaya operasional yang meningkat pula seperti bahan baku dan keperluan pendukung

(7)

lainnnya terutama harga bahan utama daging sapi yang fluktuatif seperti digambarkan dalam Gambar I.3.

Gambar I.3 Harga Daging Sapi/kg Januari 2013-Februari 2014

(Sumber: Kementrian Perdagangan , 2014)

Melihat peluang bisnis di bidang makanan tradisonal di kota Semarang dan pendapatan yang semakin meningkat dari tahun ke tahun serta melihat berbagai kendala di bisnis makanan tradisional seperti ketatnya persaingan dan fluktuatifnya harga daging sapi sebagai bahan baku utama Nasi Gandul, diperlukan analisis kelayakan bisnis untuk mengetahui apakah pembukaan Cabang Rumah Makan Nasi Gandul Pak Memet ini memiliki prospek yang baik secara aspek pasar, aspek teknis, dan aspek finansialnya sehingga dapat dijadikan informasi yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan investasi.

80,000 85,000 90,000 95,000 100,000 105,000 H ar ga D ag in g Sapi/kg Bulan

(8)

I.2 Perumusan Masalah

Rumah Makan Nasi Gandul Pak Memet memiliki pendapatan per tahun yang terus meningkat. Untuk mengembangkan bisnis kuliner dan mempertahankan eksistensinya selama 23 tahun ini dengan pembukaan cabang Rumah Makan Nasi Gandul Pak Memet, maka akan dilakukan analisa kelayakan pada pembukaan Cabang Rumah Makan Nasi Gandul Pak Memet yang dilihat dari aspek pasar, aspek teknis dan aspek finansial. Berdasarkan latar belakang yang ada, terdapat beberapa permasalahan pokok yang akan ditinjau dalam penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana kelayakan bisnis pembukaan cabang Rumah Makan Nasi Gandul

Pak Memet di Kota Semarang dilihat dari aspek pasar dan teknis ?

2. Bagaimana kelayakan bisnis pembukaan cabang Rumah Makan Nasi Gandul Pak Memet di Kota Semarang dilihat dari aspek finansial ?

3. Bagaimana tingkat sensitivitas dan risiko yang ada dalam bisnis pembukaan cabang Rumah Makan Nasi Gandul Pak Memet di Kota Semarang?

I.3 Tujuan Penelitian

Sehubung dengan permasalahan yang menjadi dasar dari pembuatan tugas akhir ini, maka tujuan dilakukannya penelitian ini berdasarkan perumusan masalah yang telah dipaparkan di atas dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Menganalisis kelayakan bisnis pembukaan cabang Rumah Makan Nasi Gandul Pak Memet di Kota Semarang dilihat dari aspek pasar dan aspek teknis.

2. Menganalisis kelayakan bisnis pembukaan cabang Rumah Makan Nasi Gandul Pak Memet di Kota Semarang dilihat dari aspek finansial.

3. Menganalisis tingkat sensitivitas dan risiko bisnis pembukaan cabang Rumah Makan Nasi Gandul Pak Memet di Kota Semarang.

(9)

I.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini diantaranya adalah :

1. Membantu perusahaan untuk mendapatkan informasi kelayakan bisnis ditinjau dari aspek pasar, aspek teknis, dan aspek finansial.

2. Mengetahui keuntungan yang diperoleh dan mengetahui tingkat pengembalian investasi.

3. Mengetahui variabel-variabel yang mempengaruhi kelayakan bisnis serta risiko dari lingkungan sekitar terhadap keuntungan perusahaan, serta dapat merumuskan strategi bisnis yang dapat digunakan untuk mengembangkan Nasi Gandul Pak Memet.

I.5 Batasan Penelitian

Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian tidak menjadi terlalu luas dan menyimpang dari tujuan semula. Beberapa pembatasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Suku bunga, inflasi, pajak dan kondisi ekonomi lainnya dianggap normal dan stabil selama periode analisis.

2. Penelitian ini dilakukan dengan objek penelitian yang ruang lingkupnya hanya di Kota Semarang.

I.6 Sistematika Penulisan

Penelitian ini diuraikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I Pendahuluan

Pada bab ini berisi uraian mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Pustaka

Pada bab ini terdapat dasar teori yang berhubungan dengan penelitian analisis kelayakan yang akan dibahas. Tujuan dari bab ini adalah membentuk kerangka berpikir dan landasan teori yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian dan perancangan hasil

(10)

akhir serta berisi literatur yang relevan dengan permasalahan yang diteliti.

BAB III Metodologi Penelitian

Pada bab ini dijelaskan langkah-langkah pemecahan masalah yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian sesuai tujuan dari permasalahan yang dibahas dan berfungsi sebagai kerangka utama untuk menjaga penelitian mencapai tujuan yang ditetapkan

BAB IV Pengumpulan dan Pengolahan Data

Merupakan bagian dari tugas akhir yang menjelaskan mengenai proses pengumpulan dan pengolahan data yang terkait dalam penelitian ini.

BAB V Analisis

Merupakan bagian dari tugas akhir yang menjelaskan analisis yang dilakukan terhadap data-data yang telah didapatkan serta usulan perbaikan yang diberikan

BAB VI Kesimpulan dan Saran

Merupakan bagian dari tugas akhir yang menjelaskan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan saran yang diberikan berdasarkan penelitian ini.

(11)

Bab VI Kesimpulan Dan Saran

VI.1 Kesimpulan

Hasil dari penelitian Analisis Kelayakan Investasi Pembukaan Cabang Rumah Makan Nasi Gandul Pak Memet di kota Semarang ini ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Aspek Pasar

Dari aspek pasar berdasarkan hasil kuesioner di dapat pasar sasar sebesar 44.250 pelanggan dan demand per hari sebanyak 487 porsi di tahun 2015, mengalami peningkatan sebesar 1.4% pada tahun berikutnya berdasarkan peningkatan jumlah penduduk.

2. Aspek Teknis

Aspek teknis dari pembukaan cabang Rumah Makan Nasi Gandul Pak Memet sudah dianggap layak karena sarana dan prasarana, tenaga kerja dan kebutuhan lainnya mendukung pemenuhan kapasitas produksi sesuai demand 3. Apek Finansial

Dalam penelitian ini, aspek financial yang dihitung berupa kebutuhan dana investasi, perkiraan pendapatan, biaya operasional, income state, cashflow dan balance sheet untuk menilai tingkat investasi seperti PBP, NPV, IRR. Periode dalam pembuatan proyeksi keuangan ditetapkan selama 5 tahun. Adapun hasil perhitungan untuk menilai tingkat investasi adalah sebagai berikut:

 NPV : Rp 224.318.823,00 dikatakan layak karena NPV bernilai positif

 IRR : 27.83% dikatakan layak karena lebih dari MARR sebesar 14%

 PBP : 2.69 Tahun dikatakan layak karena kurang dari nilai jangka waktu investasi sebesar 5 tahun

4. Anaisis Sensitivitas dan Risiko

 Berdasarkan hasil analisis sensitivitas terhadap perubahan penurunan penjualan dan demand, kenaikan biaya bahan baku, biaya overhead, biaya tenaga kerja terhadap penilaian kelayakan investasi (NPV, IRR, PBP). Terbukti variabel yang sangat berpengaruh adalah penurunan jumlah penjualan hingga 6% menyebabkan nilai NPV<0 yaitu Rp (580.654,05) sehingga investasi ini menjadi tidak layak.

(12)

 Berdasarkan hasil analisis risiko investasi pembukaan cabang Rumah Makan Nasi Gandul Pak Memet, didapatkan bahwa risiko sebesar 6.26% maka NPV rate menjadi 20.26%, sehingga nilai NPV menjadi Rp 157.254.594,00 dengan IRR sebesar 27.83% dan PBP 3.012 tahun, maka pembukaan cabang Nasi Gandul Pak Memet di kecamatan Semarang Selatan dikatakan layak dijalankan.

VI.2 Saran

1. Dari penelitian yang telah dilakukan, saran untuk pemilik Rumah Makan Nasi Gandul Pak Memet adalah:

a) Referensi kelayakan investasi ini diharapkan dapat menjadi referensi perusahaan mengembangkan bisnis eksisting

b) Agar memperhatikan perkembangan penjualan tiap bulannya, jika penjualan naik di tiap bulannya jangan menunggu tahun berikutnya untuk menaikan demand. Jumlah penjualan perlu dinaikan pada bulan berikutnya walau belum menginjak pada tahun berikutnya.

2. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah:

a) Perlu ditentukan lokasi definitif cabang rumah makan nasi gandul Pak Memet.

b) Perlu dipertimbangkan untuk mencari data-data sekunder lebih banyak sebagai bahan perbandingan dalam melakukan kajian, seperti data kompetitor.

c) Untuk penelitian berikutnya skalanya harus lebih luas baik tingkat provinsi agar bisa membuka cabang di luar kota Semarang atau dapat membuka bisnis waralaba nasi gandul Pak Memet.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Kamaruddin, A. 2004. Dasar-dasar Manajemen Investasi. Jakarta : Rineka Cipta.

Alcácer, J. 2003. Location choices across the value chain: How activity and capability influence agglomeration and competition effects. New York : Stern School of Business New York University.

Assauri, S. 1980. Manajemen Produksi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Chase, Richard B. dkk. Operations Management for Competitive Advantage. China : McGraw-Hill Irwin.

Departemen Agribisnis Fem IPB. Analisis Sensitivitas (Sensitivity Analysis). Bogor.

Direktorat Pengembangan UKMK. 2009. Pola Pembiayaan Usaha Kecil Usaha Pengolahan Tuna Loin. Jakarta : Bank Indonesia

Tjiptono, F. 2007. Pemasaran Jasa. Malang : Bayumedia Publishing.

Handoko, H. 2000. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta : BPFE.

Husnan, S dan Suwarsono, M. 2000. Studi Kelayakan Proyek. Yogyakarta: UPP.

Kaplan, Robert M., Dennis P. Saccuzzo. 2005. Psychological Testing: Principles, Applications, and issues. (7th edition). California: Wadsworth Publishing Company

Kasmir dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Prenada Media Group.

(14)

Kotler & Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Penerbit Erlangga. Jakarta.

Lipschutz, Martin M dan Seymor. 1990. Teori dan Soal-Soal Pengolahan Data. Jakarta: Erlangga.

Malhotra, 2006. Marketing Research. Prentice Hall

Kuncoro, M. 2003. Why Manufacturing Industry Persisted to Cluster Spatially in Java. Gadjah Mada International Journal of Business vol. 5, No. 2, pp. 221-247.

Nurmalina, dkk. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.

O’Mara, Martha A. 1999. Strategic Drivers of Location Decisoins for Information-Age Companies. Journal of Real Estate Research vol. 17, No. 3, 1999, pp 365-386. Harvard University, Cambridge, MA 02139. Priyatno, D. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta :

Mediakom

Schmenner, Roger W. 1994. Service Firm Location Decisions:Some Midwestern Evidence. International Journal of Service Industry Management, Vol. 5 No. 3, 1994, pp. 35-56. © MCB University Press, 0956-4233

Simamora, H. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : STIE YKPN.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Cetakan ke 17 (tujuh belas). Bandung: CV Alfabeta.

Suliyanto. 2010. Pengantar Studi Kelayakan Bisnis: Pendekatan Praktis. Yogyakarta: ANDI.

(15)

Umar, H. 2001. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi 3. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Yacob, I. 1998. Studi Kelayakan Bisnis, Jakarta : Rineka cipta.

Zainuddin. Pengaruh Risiko Bisnis Dan Risiko Keuangan terhadap Tingkat Keuntungan Perusahaan Makanan dan Minuman di Indonesia. Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 63- 72 Volume 3, No. 1, Februari 2014

Zuliarni, S.Analisis Faktor Pertimbangan Pebisnis Restoran Kelas Kecil Di Lingkungan Kampus Universitas Riau Dalam Pemilihan Lokasi Usaha. 2009. Jurnal Aplikasi Bisnis, Vol. 3 No. 2, April 2013

Gambar

Gambar I.1 Perkembangan PDRB  Rumah Makan Di Kota Semarang Tahun  2008-2012
Tabel I.1 Rumah makan di Kota Semarang  berdasarkan jenis makanan
Gambar I.2 Perkembangan Pendapatan Tiga Tahun Terakhir Nasi Gandul  Pak Memet
Tabel I.2 Rumah makan di Kota Semarang  berdasarkan kecamatan   pada Tahun 2012
+2

Referensi

Dokumen terkait

kekuatan daya lekat dari suaru lapisan cat, dan menurut penelitian yang telah terbit korosi sebelumnya, dengan judul Ketahanan Perlindungan Cat Sistem Color Mixing dengan

Menurut Standar Nasional Indonesia, dodol merupakan produk makanan yang dibuat dari tepung beras ketan, santan kelapa dan gula dengan atau tanpa penambahan bahan makanan dan bahan

Kualitas adalah ukuran baik buruknya sesuatu, kadar, mutu, derajad/taraf (kepandaian/ kecakapan, dan sebagainya). Pembelajaran adalah suatu upaya untuk mengubah tingkah

Tindakan Larvasidasi Masal de- ngan menggunakan Abate SG 1 ppm pada daerah endemis DHF sebagai upaya pencegahan ke arah suatu wabah atau kenaikan kasus pada saat

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019. PEMERINTAH KABUPATEN

Difusi inovasi menjadi suatu gejala pada masyarakat dan berbarengan dengan perubahan sosial yang terjadi, kedua hal ini juga saling menyebabkan 19 Universitas Islam Negeri

Pengaruh intensitas terpaan informasi melalui Twitter @cinema21 terhadap tingkat keputusan pembelian tiket bioskop yang dikontrol oleh sikap pada informasi diperoleh

Abstrak: Kayu manis ( Cinnamomum burmannii ) merupakan bahan alami yang selama ini hanya dikenal sebagai bumbu dalam masakan, tetapi ternyata memiliki khasiat obat. Kulit kayu