• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTEK PERKEBUNAN DAN TANAMAN HORTIKULTURA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTEK PERKEBUNAN DAN TANAMAN HORTIKULTURA"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan Praktek Perkebunan Dan Tanaman Hortikultura Ini Telah Di Setujui Oleh Dosen Pembimbing Dan Pembimbing Lapangan Program Praktek Perkebunan Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah.

Medan , 2 Maret 2018

Disetujui Oleh :

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

( DR. Bambang Hermanto, SP, M.Si ) (...)

PT. PERUSAHAAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN PASIR MANDOGE

PENGAWAS KEBUN PASIR MANDOGE

( ... )

Diketahui Oleh :

Dekan Fakultas Pertanian UMN Ketua Program Studi Agribisnis

(2)

IDENTITAS PESERTA

PRAKTEK PERKEBUNAN DAN TANAMAN HORTIKULTURA

Nama : TRY SEFDINA AYU

Npm : 144114028

Program studi : AGRIBISNIS

Tahun akademik : 2014

Jumlah SKS yang telah lulus : 123 SKS

Lokasi praktek

Nama Lokasi : PT. PERUSAHAAN NUSANTARA IV UNIT USAHA PASIR MANDOGE

Alamat :

Unit kerja : Praktek Perkebunan Dan Tanaman Hortikultura

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peulis panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan berkahnya sehingga saya mampu menyelesaikan Praktek Perkebunan Dan Tanaman Hortikultura dan menyusun laporan ini dan dapat diselesaikan tepat waktu.

Tujuan penyusunan laporan ini adalah sebagai salah satu syarat untuk dapat memenuhi salah satu makalah dibidang Studi Agribisnis di Fakultas Pertanian Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah. Pada sistem manajemen sumber daya manusia pada perkebunan PTPN IV Unit Usaha Pasir Mandoge Kecamatan Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan yang dilaksanakan pada tanggal 1 Februari 2018 s/d 2 Maret 2018.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan penyususnan laporan ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna, maka dari segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak baik itu perbaikan penyempurnaan laporan ini, serta pembuatan laporan ini dimasa yang akan datang.

(4)

DAFTAR ISI

Contents

PERNYATAAN PERSETUJUAN...i

DAFTAR ISI...iv

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1. Latar Belakang Praktek Perkebunan dan tanaman hortikultura...1

1.2. Tujuan dan Sasaran Praktek Perkebunan dan Tanaman Hortikultura...2

1.2.1. Tujuan...2

1.1.2. Sasaran...2

1.3. Manfaat Praktek Perekbunan Dan Tanaman Hortikultura...2

1.4. Tempat dan Waktu Pelaksanaan...3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...4

2.1. Pengertian dan Fungsi –Fungsi Manajemen...4

2.1.1. Pengertian Manajemen...4

3.1. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV unit usaha...18

3.2. Lokasi dan Letak Geografis...21

3.3. Perkembangan Luas Areal Perkebunan...22

3.4. Visi Dan Misi Perkebunan...23

3.4.1. Visi...23

3.4.2. Misi...23

BAB IV KEGIATAN SELAMA PRAKTEK PERKEBUNAN DAN TANAMAN HORTIKULTURA...24

4.1. Kegiatan Minggu Pertama...24

4.2. Kegiatan Minggu Kedua...27

4.3. Kegiatan Minggu Ketiga...29

(5)

5.1. Struktur Organisasi...33

5.2. Bidang Kerja...34

5.3. Jumlah Tenaga Kerja Dan Jam Masuk Kerja Karyawan...39

5.3.1. Jumlah Tenaga Kerja...39

5.3.2. Jam Kerja Karyawan...40

5.4. Sistem Gaji Dan Jaminan Sosial...41

5.4.1. Jaminan Sosial...45

5.5. Tingkat Pendidikan Karyawan PTPN IV Unit Usaha Pasir Mandoge...46

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...47

6.1. KESIMPULAN...47

6.2. SARAN...47

DAFTAR PUSTAKA...48

(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis ucapan hadirat Allah SWT , karena berkat dan rahmatnya yang diberikan penulis dapat meyelesaikan laporan praktek kerja lapangan ini dengan baik. Peneliti menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari isi maupun susunan bahasa. Oleh karena itu peneliti mengharapkan adanya masukan dan saran untuk perbaikan dimasa yang akan datang.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini yaitu:

1. Bapak Ir. Zulkarnaen Lubis, M.Si selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Muslim Nusantra Al- Washliyah Medan.

2. BAPAK DR. Bambang Hermanto selaku pembimbing yang telah banyak membantu saya dalam penyusunan Laporan Praktek Perkebunan Dan Tanaman Hortikultura.

3. Bapak Agustino, SP selaku Pembimbing Lapangan yang telah banyak membantu saya dilapangan.

4. Bapak Ir. Baginda Pangabean selaku Manager PTPN IV Unit Usaha Pasir Mandoge Kecamatan Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan.

5. Ibu Ir. Leni Handayani, M.Si selaku Ketua Program Studi Agribisnis di Fakultas Pertanian Universitas Muslim Nusantara Al- Washliyah Medan.

6. Orang tua saya yang telah memberikan banyak dukungan baik moral dan material. 7. Seluruh Karyawan/i PTPN IV Unit Usaha Pasir Mandoge.

8. Serta seluruh masyarakat di lingkungan yang telah saya tinggali selama lebih kurang 30 hari lamanya.

(7)

Medan, Maret 2018

Penulis,

(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Praktek Perkebunan dan tanaman hortikultura

Kerja praktek merupakan salah satu kurikulum program pendidikan sarjana, Fakultas Pertanian Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan yang harus dilakukan oleh setiap mahasiswa Fakultas Pertanian yang memenuhi salah satu syarat dalam program pendidikan strata satu (S1).

Mahasiswa yang dilatih untuk melakukan kerja praktek ini selayaknya sebagai seorang karyawan perusahaan tersebut, tetapi tidak mendapatkan upah sebagai mana yang diterima oleh karyawan. Dengan adanya kegiatan praktek ini mahasiwa diharapkan dapat menetapkan teori ilmiah yang di terima selama mengikuti perkuliahan di kampus dan mahasiswa juga diharapkan mampu memecahkan suatu masalah yang dihadapi ketika melakukan praktek kerja lapangan, serta mendapatkan suatu pengalaman yang berharga bagi hidupnya ketika telah menjadi Sarjana dan memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.

Kegiatan kerja lapangan dilakukan selama 30 hari setara dengan 2 SKS kuliah efektif. Dalam kegiatan ini mahasiswa didampingi oleh dosen pembimbing dan pembimbing lapangan dalam menganalisa masalah serta mancari alternatif permasalahan yang didapat.

(9)

1.2.Tujuan dan Sasaran Praktek Perkebunan dan Tanaman Hortikultura

1.2.1. Tujuan

1. Agar mahasiswa mengetahui struktur manajemen maupun personalia dan jabatan serta tanggung jawab para pekerja dalam suatu perkebunan yang berguna bagi mahasiswa dalam dunia perkerjaan kedepaannya.

2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menyesuaikan diri pada suasana lingkungan kerja yang sebenarnya, baik sebagai pekerja penerima upah maupun wiraswasta, terutama berkenaan dengan disiplin kerja.

1.1.2. Sasaran

1. Mahasiswa di harapkan mampu mencari solusi masalah yang dihadapi ketika berada di lapangan, khususnya dibidang Manajemen Sumber Daya Manusia. 2. Mahasiswa diharapkan mampu memahami, menetapkan, dan mengembangkan

pelajaran yang didapat di Fakultas Pertanian Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan khususnya Agribisnis.

3. Mahasiswa peserta praktek dapat melakukan proses interaksi dan belajar bersama dengan peserta lain, staf tempat Praktek Perkebunan dan Tanaman Hortikultura.

1.3. Manfaat Praktek Perekbunan Dan Tanaman Hortikultura 2. Manfaat Bagi Mahasiswa

Mahasiswa dapat mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang di peroleh dari perusahaan, menambah wawasan setiap mahasiswa mengenai manajemen dunia industri perkebunan.

3. Manfaat Bagi Perusahaan

(10)

1.4. Tempat dan Waktu Pelaksanaan 1. Tempat

Praktek Perkebunan dan Tanaman Hortikultura dilaksanakan di PTPN IV Unit Usaha Pasir Mandoge di afdeling 1 dan afdeling 2 Kecamatan Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan.

2. Waktu Pelaksaan

(11)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Pengertian dan Fungsi –Fungsi Manajemen

2.1.1. Pengertian Manajemen

Manajemen merupakan suatu proses yang terdiri dari tindakan – tindakan perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan dan mengendalikan, yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya (George R Terry : 1994).

Manajemen adalah pencapaian sasaran – sasaran organisasi dengan cara yang efektif dan efesien melalui perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian sumberdaya organisasi (Richard L. Daft : 2002).

Manajemen adalah ilmu dan seni megatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber – sumber lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai satu tujuan (Mulayu S. P . Hasibuan : 2000).

Manajemen adalah suatu proses perencanaan pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan semua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan sebelumnya ( James A. F. Stoner : 2006).

(12)

Sumber Daya Manusia adalah sebagai penarikan, seleksi, pengembangan, penggunaan dan pemeliharaan sumber daya manusia oleh organisasi (Handoko, 1987).

Menurut Henry Simamora (2009) Manajemen Sumber Daya Manusia yaitu sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa dan pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja. Manajemen Sumber Daya Manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan personalia, pengembangan karyawan, pengelolaan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan. Sumber Daya yang dimiliki perusahaan dapat dikategorikan atas empat tipe sumberdaya diantaranya, Finansial, Fisik, Manusia, dan Kemampuan Teknologi. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia adalah sebagai berikut:

(13)

masing-masing, dalam hal ini kriteria penilaian prestasi kerja di setiap perusahaan berbeda-beda sesuai dengan kebijakan yang di buat oleh perusahaan.

2.1.2. Fungsi – Fungsi Manajemen

Berikut ini adalah Empat fungsi manajemen menurut George Terry: a. Perencanaan (Planning).

Perencanaan (planning) yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan penyusunan langkah-langkah yang akan dipakai untuk mencapai tujuan. Merencanakan berarti mempersiapkan segala kebutuhan, memperhitungkan matang-matang apa saja yang menjadi kendala, dan merumuskan bentuk pelaksanaan kegiatan yang bermaksuud untuk mencapai tujuan.

b. Pengorganisasian (Organization).

Pengorganisasian (Organization) sebagai cara untuk mengumpulkan orang-orang dan menempatkan mereka menurut kemampuan dan keahliannya dalam pekerjaan yang sudah direncanakan.

c. Penggerakan (Actuating) .

Penggerakan (actuating) yaitu untuk menggerakan organisasi agar berjalan sesuai dengan pembagian kerja masing-masing serta menggerakan seluruh sumber daya yang ada dalam organisasi agar pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan bisa berjalan sesuai rencana dan bisa mencapai tujuan.

d. Pengawasan (Controlling).

(14)

Fungsi-fungsi manajemen menurut Profesor Oei Liang Lee terdiri dari lima macam fungsi yaitu, planning, organizing, directing, coordinating dan controlling. Lebih rinci dijelaskan sebagai berikut:

a. Palnning (Perencanaan).

Perencanaan ditetapkan sekarang dan dilaksanakan serta digunakan untuk waktu yang akan datang. Adapun langkah-langkah dalam perencanaan menurut Oei Liang Lee yaitu :

1) Menetapkan tujuan;

2) Menyusun anggapan-anggapan (premising). 3) Menentukan berbagai alternatif tindakan.

4) Mengadakan penilaian terhadap alternatif-alternatif tindakan yang sudah dipilih. 5) Mengambil keputusan, dan

6) Menyusun rencana pendukung b. Organizing (Pengorganisasian).

Ditinjau dari segi prosesnya, pengorganisasian merupakan usaha untuk menyusun komponen-komponen pokok sedemikian rupa, sehingga dapat dipakai sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Fungsi pengorganisasian sebagai proses menciptakan hubungan antara berbagai fungsi, personalia dan faktor-faktor fisik agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat serta terarah pada suatu tujuan.

c. Directing (Pengarahan).

(15)

d. Coordinating (Pengkoordinasian).

Koordinasi perlu diadakan agar terdapat suatu keadaan yang harmonis sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Koordinasi antar bagian dan individu didalam organisasi akan dapat tercapai bilamana diikuti dengan tiga prinsip, yaitu prinsip kontak langsung, prinsip penekanan pada pentingnya koordinasi dan hubungan timbal balik diantara faktor-faktor yang ada.

e. Controlling (Pengawasan).

Pengawasan dapat mengukur seberapa jauh hasil yang telah dicapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengadakan pengawasan adalah menciptakan standard, membandingkan kegiatan yang dilakukan dengan standard dan melakukan tindakan koreksi.

2.2.Tingkatan manajemen

Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokkan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak). manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau bahkan mandor (foreman). Satu tingkat di atasnya adalah middle management atau manajemen tingkat menengah.

(16)

puncak yang sering disebut dengan executive officer atau top management. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (chief executive officer) dan CFO (chief financial officer).

Dalam prakteknya pembagian fungsi dalam manajemen secara fundamental tidak dapat dibedakan secara tajam dan tegas, karena setiap manajer (top manager, middle manager, dan lower manager ), dalam usaha untuk mencapai tujuan, seorang menejer harus melaksanakan semua fungsi menejerial, hanya saja skop dan penekanannya yang berbeda.

Gambaran mengenai tingkatan tugas manejerial adalah sebagai berikut :

1. Top manager (TM), tugas-tugasnya lebih banyak pada fungsi planning dan organizing, karena sifat pekerjaannya adalah kerja “pikir” yaitu merencanakan, mengambil keputusan, dan mengorganisir. Walaupun TM kelihatan santai sebetulnya dia selalu memikirkan keputusan, kebijakan apa yang ditempuh untuk mencapai tujuan.

2. Middle manager (MM), tugasnya terhadap planning dan organizing seimbang dengan kerja fisiknya. Karena itu MM harus mampu menjabarkan keputusan TM, tetapi juga harus bisa mengerjakan serta menjelaskan kepada LM. MM merupakan manajer dua alam artinya harus bisa untuk planning dan organizing serta dapat pula untuk directing dan controlling. Jadi PO = DC.

3. Lower manager (LM), tugas dan aktivitasnya lebih banyak pada fungsi “directing/actuating dan controlling daripada ke fungsi planning dan organizing (DC 

(17)

2.3.Prinsip – prinsip manajemen

Menurut Henry Fayol, ada empat belas prinsip manajemen yang perlu diterapkan dalam pelaksanaan tugas, namun sifatnya juga fleksibel. Fleksibel di sini artinya tidak harus diterapkan sekaligus, melainkan disesuaikan dengan situasi yang ada. Prinsip-prinsip manajemen tersebut sebagai berikut.

1. Pembagian Kerja (Divison of Work)

Pada setiap badan usaha terdapat sejuiniah kegiatan untuk mencapai suatu tujuantertentu, maka antara oràng-orang tersebut harus ada pembagian kerja. Masing-masing orang harus jelas apa yang harus dikerjakan dan pembedaan seseorang di dalam suatu badan usaha atau organisasi tertentu. Seseorang bisa saja berada dalam jabatan sebagai peinimpin, staf pelaksana atau apa saja dalam organisasitersebut. Baik buruknya pembagian kerja akan banyak menentukan efektivitas dan efisiensi hasil pekerjaan.

Tujuan pembagian kerja adalah menghasilkan pekerjaan yang lebih banyak dan lebih baik dengan usaha yang sama. Pembagian kerja memungkinkan pengurangan sasaran, sehingga perhatian harus diarahkan, dan dikenal sebagai alat terbaik dalam memanfaatkan individu-individu dan kelompok-kelompok orang.

2. Kekuasaan/Wewenang dan Tanggung Jawab (Authority and Responsibility)

(18)

dan harus dilengkapi official authority. Official authority merupakan wewenang formal atau wewenang resini; yang diterima dan instansi yang lebih tinggi.

Responsibility atau tanggung jawab adalah tugas dan fungsi-fungsi yang harus dilakukan oleh seorang pejabat, agar dapat melaksanakan authority (wewenang) yang diberikan kepadanya. Agar kepatuhan diperoleh dan bawahan, sanksi dapat diterapkan kepada mereka yang tidak memberi kepatuhan.

3. Disiplin (Dicipline)

Dalam suatu organisasi harus ada disiplin, yaitu sesuatu yang menjadi dasar bagi kekuatan organisasi tersebut. Hakikat dan disiplin adalah melakukan apa yang sudah disetujui bersama antara peinimpin dengan para pekerja, baik persetujuan tertulis, lisan, atau berupa peraturan atau kebiasaan. Disiplin sangat penting karena suatu usaha tidak akan mengalaini kemajuan tanpa adanya disiplin dan pihak atasan atau bawahan.

4. Kesatuan Perintah (Unity of Command)

Salah satu prinsip yang dirumuskan oleh Fayol adalah one employee to have orders from one superior only, artinya bahwa seorang pegawai menerima perintah hanya dan seorang atasan saja. Adanya kesatuan perintah selain menegaskan siapa atasan seseorang, juga menjauhkan keragu-raguan dalam pelaksanaan tugas.

5. Kesatuan Arah (Unity of Direction)

(19)

umum, kesatuan arah ini dimaksudkan bahwa tujuan masing-masing unit dan tujuan organisasi secara keseluruhan tidak boleh bertentangan satu sama lain.

6. Kepentingan Individu Harus Berada di Bawah Kepentingan Umum (Subordinate of Individual Interest to General Interest)

Kepentingan umum harus dikedepankan daripada kepentingan pribadi.masing-masing orang dalam organisasi. Dalam sebuah perusahaan, kepentingan seorang pegawai tidak boleh di atas kepentingan perusahaan. Kepentingan rumah tangga perusahaan harus didahulukan daripada kepentingan anggota-anggotanya, dan kepentingan negara harus didahulukan dan kepentingan tiap-tiap warga negara atau kepentingan kelompok masyarakat.

7. Pembayaran Upah yang Adil (Remuneration of Personel)

Gaji pegawai adalah harga dan layanan yang diberikannya. Hams adil, sejauh mungkin member kepuasan baik kepada pegawai maupun kepada perusahaan. Tingkat gaji dipengaruhi oleh biayá hidup, perinintaan, penawaran tenaga kerja, keadaan umum perusahaan, posisi ekonoini perusahaan, dan tergantung pula dan pendidikan dan pengalaman pegawai.

Untuk menarik perhatian pegawai, Henry Fayol menganjurkan penambahan gaji pegawai dalam bentiik bonus yang didistribusikan sekali dalam satu tahun yang dapat dianggap merupakan pembagian keuntungan.

(20)

8. Pemusatan (Centralization)

Ada berbagai jenis wewenang yang harus dipusatkan (sentralisasi) dan sebaliknya, ada pula berbagai jenis wewenang yang dapat dibagi-bagi atau didelegasikan (desentralisasi) kepada bawahan. Masalah sentralisasi atau desentralisasi adalah masalah pembagian kekuasaan; pada suatu organisasi kecil sentralisasi dapat diterapkan, akan tetapi pada organisasi besar harus diterapkan desentralisasi. Bila terlihat adanya tekanan untuk memberi peranan yang lebih besar kepada bawahan, maka desentralisasj harus diterapkan; sebaliknya bila ada kecenderungan pengurangan peranan bawahan, sebaiknya sentralisasi diterapkan.

9. Rantai Sakiar (Scalar Chain)

Prinsip rantai sakiar ini dimaksudkan bahwa garis wewenang dalam suatu organisasi harus jelas. Rantai sakiar adalah rantai yang bermula dan atasan, yaitu dan autoritas terakhir hingga pada tingkat terendah. Garis kekuasaan (the line of authority) adalah route (jalan) yang diikuti oleh semua komunikasi yang bermula dan dan kembali ke kekuasaan terakhir. Prinsip rantai sakiar berarti mempermudah komunikasi antara peg awai-pegawai setingkat, yang ada manfaatnya kalau-kalau mereka langsung menga dakan komunikasi dengan mengabaikan line of authority.

10. Tata Tertib (Order)

(21)

11. Keadilan (Equity)

Agar setiap bawahan setia pada peinimpin dan organisasinya, maka setiap peinimpin harus mempraktikkan keadilan, yaitu memberikan kepada setiap orang apa yang ipenjadi haknya. Dalam arti umum, keadilan berarti adanya penerapan nilai luhur yang berisi kewajiban setiap orang untuk bekerja deini kepentingan umum.

Untuk merangsang pegawai dalam melaksanakan tugasnya dengan kesungguhan dan kesetiaan, mereka memerlukan keramahan dan keadilan. Kombinasi keramah-tamahan dan keadilan menghasilkan equity yang lebih baik.

12. Stabilitas Pegawai (Stability of Turnover Personel)

Prinsip jul maksudnya adalah bahwa dalam suatu organisasi harus dijaga stabilitas pegawainya. Jangan terlalu sering dilakukan penggantian pegawai, baik karena perpindahan maupun pemecahan divisi.

Seorang pegawai membutuhkan waktu agar membiasakan din pada pekerjaan baru dan berhasil mengerjakannya dengan baik. Bila Ia sudah mulal biasa dengan pekerjaa nnya atau sebelumnya dia dipindahkan, dia harus menyesuaikan din lagi. Jika hal semacam ini terus-menerus, pekerjaan tidak akan pernah dilakukan dengan baik. Konsekuensinya tidak adanya stabilitas kondisi pegawal (personalia), akan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, stabilitas kondisi personalia perlu mendapat perhatian.

Ketidakstabilan pegawal akan menimbulkan biaya tambahan, yaltu biaya untuk merekrut dan melatih pegawal dan juga untuk pengawasan. Pengangkatan pegawal baru, pengembangan dan pemeliharaan pegawal dilakukan untuk stabilitas pegawal dan organisasi secara umum.

(22)

Prinsip inisiatif dimaksudkan bahwa kepada setiap orang harus diberikan kesempatan untuk mengungkapkan atau menjalankan inisiatif atau ide kreatifnya. Inisiatif merupakan kesanggupan untuk berpikir tentang sebuah rencana dan kemampuan untuk melaksanakannya. Ide kreatif ini bisa mengenal cara kerja, prosedur kerja maupun dalam menjalankan rencana-rencana baru untuk pelaksanaan pekerjaan. Memikirkan sebuah rencana dan meyakinkan keberhasilan merupakan pengalaman yang memberi kepuasan tersendini bagi seseorang. Sumber kekuatan perusahaan adalah adanya inisiatif di kalangan atasan maupun bawahan, khususnya pada masa sulit. Oleh karena itu, penting menggairahkan dan mengembangkan inisiatif semaksimal mungkin.

14. Jiwa Kesatuan (Esprit de Corps)

Dalam setiap din anggota dalam suatu organisasi tertentu harus tertanam jiwa kesatuan atau kesetiaan pada onganisasi. Kesetiaan pada onganisasi juga merupakan aspek penting untuk menimbulkan kerja sama añtana anggota untuk mencapal tujuan onganisasi. Kewajiban setiap peinimpin adalah selalu menumbuhkan jiwa kesatuan pada masing-masing bawahannya.

2.4.Bidang – bidang manajemen a. Manajemen Produksi

(23)

Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai.

Dari pengertian pemasaran di atas, manajemen pemasaran diartikan sebagai kegiatan

pengaturan secara optimal dari fungsi pemasaran agar kegiatan pertukaran atau penyampaian barang dari produsen ke konsumen dapat berjalan lancar dan memuaskan melalui riset pasar, promosi, pengaturan organisasi pemasaran, sistem distribusi, dan bagaimana memuaskan pelanggan.

Manajemen pemasaran merupakan salah satu bidang operasional dalam perusahaan yang harus ditangani dengan sungguh-sungguh. Sebelum suatu produk dipasarkan, terlebih dahulu diperkirakan atau dipastikan apakah produk tersebut akan laku dijual atau tidak. Setiap barang yang diproduksi tidak selalu ada yang membeli. Bahkan, sering terjadi bahwa sebuah produk tidak laku di pasaran akibat tidak sesuai dengan selera pasar atau konsumen. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan riset pasar sebelum membuat produk baru.

c. Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah manajemen yang berhubungan dengan langkah untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan dan bagaimana penggunaannya dalam rangka mencapai tujuan. Hal-hal yang berkaitan dengan manajemen keuangan adalah manajemen sumber dana, manajemen penggunaan dana, dan pengawasan penggunaan dana.

d. Manajemen Personalia

Manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi,

pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perseorangan.

(24)

Manajemen administrasi merupakan bagian dari manajemen yang memberikan informasi layanan bidang administrasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif dan memberi dampak kelancaran pada bidang lainnya. Kegaitan manajemen

administrasi antara lain :

 Pengadministrasian seluruh kegiatan

 Menginventarisasi peralatan kantor

 Penyediaan informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan manajemen.

(25)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1.Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV unit usaha

PT. Perkebunan Nusantara IV merupakan Badan Usaha Milik Negara bidang perkebunan yang berkedudukan di Medan Provinsi Sumatera Utara. Pada umumnya perusahaan – perusahaan perkebunan di Sumatera Utara memiliki sejarah panjang sejak zaman Belanda.

Pada awalya keberadaan perkebunan ini merupakan milik maskapai Belanda yang dinasionalisi pada tahun 1959, dan selajutnya berdasarkan kebijakan Pemerintah telah mengalami beberapa kali perubahan organisasi sebelum akhirnya menjadi PT. Perkebunan Nusantara IV .

Pada tahun 1985 sesuai Undang – undang Nomor 86 Tahun 1958, perusahaan – perusahaan swasta asing (Belanda) seperti HVA dan RCMA dinasionalisasikan oleh pemerintah republik indonesia dan kemudian dilebur menjadi perusahaan Milik Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1959. Selanjutnya pada tahun 1967 Pemerintah melakukan pengelompokan mejadi Perusahaan Terbatas Persero dengan nama resmi PT. Perkebunan I S/D IX (Persero).

(26)

Terhitung sejak 11 maret 1996, gabungan PTP VI, VII, dan VIII diberi nama PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero), yang kini berkantor Pusat di Jalan Letjend Soeprapto Nomor 2 Medan.

PT Perkebunan Nusantara IV adalah anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan teh. PTPN IV berkantor

pusat di Jl. Letjend Suprapto No.2 Medan, Sumatera Utara dan resmi berdiri pada tahun 1996 sebagai peleburan beberapa perusahaan lain.

PT Perkebunan Nusantara IV merupakan hasil peleburan dari 3 (tiga) Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VI, Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VII, dan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VIII yang berada di wilayah Sumatera Utara. Sedangkan Proyek Pengembangan PTP VI, PTP VII dan PTP VIII yang ada diluar Sumut diserahkan kepada PTPN yang dibentuk di masing-masing Propinsi.

PT Perkebunan Nusantara IV didirikan di Bah Jambi, Simalungun, Sumatera Utara berdasarkan Akta Pendirian No. 37 tanggal 11 Maret 1996 dari Harun Kamil, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapat pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-8332.HT.01.01. Thn. 96 tanggal 8 Agustus 1996 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1996, Tambahan No. 8675/1996, serta telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Tingkat I Sumatera Utara c.q. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Simalungun No. 001/BH.2.15/ IX/1996 tanggal 16 September 1996 dan telah diperbaharui dengan Nomor 07/BH/0215/VIII/01 tanggal 23 Agustus 2001.

(27)

- Kebun sendiri ( Afdeling I – Afdeling X )

- Kebun seinduk ( Kebun Sei Kopas dan Tonduhan )

- Kebun PIR ( Perkebunan Inti Rakyat )

- Kebun Rakyat

Tandan Buah Segar ( TBS ) hasil perkebunan harus segera diangkut ke pabrik untuk diolah lebih lanjut. Pada TBS yang tidak diolah, maka kandungan Asam Lemak Bebas (ALB) nya semakin meningkat, untuk menghindari hal tersebut TBS yang dipanen maksimal 8 jam harus segera diolah.

Logo Perusahaan

Gambar 1 Logo PTPN 4 Keterangan :

- Bentuk pohon sebagai gambaran dari pohon/ buah apapun yang mendekati bentuk

tumbuhan, digambarkan dengan tiga pelepah di atas, dua pelepah di bawah. Pelepah

di atas adalah mengartikan tiga unit Perkebunan antara lain Perkebunan Kelapa Sawit,

perkebunan coklat, dan Perkebunan Teh. Kemudian dua pelepah di bawah

mengartikan wadah, disini yaitu yang mengelola komoditi kelapa sawit dan teh dalam

hal ini yaitu PTPN IV.

- Empat bidang lengkung di bawah merupakan landasan yang menunjang ketiga Unit

(28)

mengarah ke kiri dan kekanan merupakan arah pengembangan/ pemasaran, selain

mempresentasikan industri hilir PTPN IV. Empat bidang lekung menganalogi angka 4

(empat) dari PTPN IV, maka disebutlah PTPN IV.

- Secara keseluruhan, bentuk logo ini mengarah ke atas kalau diambil garis lurus

menuju atau memusat kesuatu titik, yang berarti ketajaman fokus usaha dalam

mencapai tujuan demi kesejahteraan bersama yang dilandaskan ke-Tuhanan Yang

Maha Esa.

Mengenai warna yang ada pada logo, selain sebagai lambang juga sebagai unsur estetis:

- Hijau pada bidang lekung, mengacu pada sifat tangan dingin, serta keyakinan dalam mengelola pekerjaan yang membawa angin segar bagi keuntungan perusahaan dan kesejahteraan karyawannya, juga sejuk dalam kerukunan kerja antar sesama karyawan dan atasan sehingga timbul keakraban timbal balik, dalam hal ini PTPN IV yang jernih dalam pola pikir dan keyakinan dalam hasil kerja.

- Jingga pada wadah dan bentuk tiga pelepah, adalah semangat membara

mempertahankan serta meningkatkan mutu produksi dalam merebut pasar dari para pesaing di tiga produk yang dipasarkan.

Dengan tangan dingin serta keyakinan dan semangat kerja maka keberhasilan akan tercapai berkat Karunia dan Rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa. Semua berasal dari satu titik, yaitu Sang Maha Pencipta maka kita patut untuk mensyukurinya.

3.2.Lokasi dan Letak Geografis

(29)

3.3.Perkembangan Luas Areal Perkebunan

Setelah terjadi pemekaran kebun, luas areal konsensi Kebun Pasir Mandoge terdiri dari :

 Luas Areal Kebun Pasir Mandoge 7.130 Ha, yang terdiri dari 10 (sepuluh) Afdeling dengan luas masing-masing Afdeling sebagi berikut :

Tahun

2001 44.00 100.00 130.00 76.00 44.00 394.00

2003 83.00 128.00 136.00 105.00 126.00 35.00 115.00 106.00 834.00 2004 377.00 251.00 171.00 199.00 205.00 1.202.00 2005 313.00 292.00 293.00 194.00 160.00 2,00 50.00 45.00 349.00 113.00 1.811.00

2007 13.00 4.00 6.00 8.00 26.00 58.00 115.00

2008 104.00 355.00 49.00 508.00

2009 146.00 96.00 256.00 395.00 515.00 - 43.00 143.00 1.594.00

2010 51.00 21,00 20,00 92.00

2011 26,00 26.00

2012 26.00 26.00

Jumlah 690.00 672.00 861.00 738.00 730.00 655.00 735.00 725.00 764.00 679.00 7.130.00 Areal Lain

– lain

71.20 211.46 199.50 70.50 63.50 244.75 54,89 96.84 88.83 180.48 1.281.95

Jlh seluruhnya

761.20 880.46 1.001,5 0

799.50 788.50 897.75 785.89 803.84 846.83 846.48 8.411.95

Tabel 1. Luas Areal Kebun Pasir Mandoge Sumber:PTPN IV Unit Usaha Pasir Mandoge tahun 2018

(30)

3.4.Visi Dan Misi Perkebunan

3.4.1. Visi

PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Pasir Mandoge menjadi perusahaan yang unggul dalam usaha Agroindustri yang terintegrasi.

3.4.2. Misi

1. Menjalankan usaha dengan prinsip – prinsip usaha terbaik, inovatif, dan berdaya saing tinggi.

2. Menyelenggarakan usaha Agroindustri berbasis Kelapa Sawit, Teh dan Karet.

(31)

BAB IV

KEGIATAN SELAMA PRAKTEK PERKEBUNAN DAN TANAMAN HORTIKULTURA

4.1. Kegiatan Minggu Pertama Pada tanggal 2 februari 2018

Pada pukul 07.30 WIB mengikuti Pengarahan dari Kerani SDM PTPN IV Unit Usaha Pasir Mandoge tentang mekanisme perusahaan PTPN Unit Pasir Mandoge

Pada pukul 08.00 WIB mengikuti Safety Breefing SMK 3 atau rapat keselamatan oleh bapak Maruli Manulang

Rencek ( Pemangkasan Pelepah)

Kegiatan Rencek dilakukan untuk perawatan pokok. Dengan Norma Kerja pemangkasan pelepah 60 pokok/US. Pemangkasan Pelepah memiliki fungsi sebagai berikut:

 Mengurangi Losses (Kehilangan) tandan dan brondolan.  Mempermudah kegiatan panen

 Penyerapan hara lebih efektif  Menambah nilai estetika

 Mempercepat Dekomposisi (pembusukan)

Hasil dari pemangkasan pelepah diletakkan di gawangan mati yang sebelumnya pelepah di potong menjadi tiga bagian.

Pada tanggal 5 Februari 2018

Pada pukul 06.00 WIB mengikuti pengarahan ASKEP (Asisten Kepala) guna penempatan kerja di Afdeling I

Pada pukul 07.00 WIB mengikuti pengarahan tentang karakteristis Afdeling 1 beserta arahan kerja ke lapangan oleh Asisten Lapangan dan Mandor Besar.

(32)

Pada pukul 09.30 – 10.30 WIB istirahat (Wolon bahasa yang digunakan di Kebun Pasir Mandoge)

Pada pukul 10.30 s/d Selesai melanjutkan kegiatan Pemangkasan Pelepah/ Rencek (susun pelepah) kembali.

Pada tanggal 6 Februari 2018

Pada pukul 06.00 mengikuti apel pagi di Afdeling I PTPN IV Unit Pasir Mandoge

Pada pukul 07.00 melaksanan kegiatan Pemangkasan Pelepah / Rencek / Susun Pelepah yang dilaksanakan pada arel 04 V tanah rata yang di awasi oleh Bapak Amir Gultom selaku Mandor Pemeliharaan.

Pada pukul 09.30 – 10.30 WIB istirahat (Wolon bahasa yang digunakan di Kebun Pasir Mandoge)

Pada pukul 10.30 s/d Selesai melanjutkan kegiatan Pemangkasan Pelepah/ Rencek (susun pelepah) kembali.

Pada tanggal 7 Februari 2018

Pada pukul 06.00 WIB mengikuti apel pagi di Afdeling I PTPN IV Unit Pasir Mandoge.

Pada pukul 07.00 WIB melaksanan kegiatan Pemangkasan Pelepah / Rencek / Susun Pelepah yang dilaksanakan pada arel 04 T tanah rata yang di awasi oleh Bapak Amir Gultom selaku Mandor Pemeliharaan.

Pada pukul 09.30 – 10.30 WIB istirahat (Wolon bahasa yang digunakan di Kebun Pasir Mandoge)

(33)

Dongkel

Kegiatan dongkel dilakukan terhadap pengendalian gulma berkayu keras dan keladi yang tumbuh disekitar tanaman kelapa sawit dengan tujuan mencegah kompetisi dalam mendapatkan unsur hara dari tanah antara gulma dengan tanaman kelapa sawit.

Hasil dari kerja dongkel dibuat pancang yang terbuat dari pelepah untuk tempat rumput yang didongkel (kayuan) , Norma kerja dongkel 1ha/US . Kerja dongkel pada umumnya dilakukan 2 kali setahun atau sekali 6 bulan .

Teknik pelaksanan dongkel :

- Semua tumbuhan yang berkayu termasuk tukulan kelapa sawit dan pakis gajah didongkel sampai akarnya terbongkar .

- Semua jenis keladi dan tukulan yang telah didongkel dijepit dengan cagak agar cepat kering.

Pada tanggal 8 Februari 2018

Pada pukul 06.00 mengikuti apel pagi di Afdeling I PTPN IV Unit Pasir Mandoge.

Pada pukul 07.30 WIB melaksanakan kegiatan Dongkel (Istilah perkebunan) yang dilaksanakan pada areal 04 U Tanah Jurang yang di awasi langsung oleh Ibu Sahati Selaku Mandor pemeliharaan.

Pada pukul 09.30 – 10.30 WIB istirahat (Wolon bahasa yang digunakan di Kebun Pasir Mandoge)

Pada pukul 10.30 s/d Selesai melanjutkan kegiatan dongkel kembali.

Pada tanggal 9 Februari 2018

Pada pukul 06.00 mengikuti apel pagi di Afdeling I PTPN IV Unit Pasir Mandoge.

Pada pukul 07.30 WIB melaksanakan kegiatan Dongkel (Istilah perkebunan) yang dilaksanakan pada areal 04 U Tanah Jurang yang di awasi langsung oleh Ibu Sahati Selaku Mandor pemeliharaan.

(34)

Pada pukul 10.30 WIB s/d Selesai melanjutkan kegiatan dongkel kembali.

Pada tanggal 10 Februari 2018

Pada pukul 06.00 WIB mengikuti apel pagi di Afdeling I PTPN IV Unit Pasir Mandoge.

Pada pukul 06.30 WIB Asisten Lapangan memberikan materi tentang pangkas pelepah / rencek / susun pelepah.

Pada pukul 08.30 WIB melaksanakan kegiatan Dongkel (Istilah perkebunan) yang dilaksanakan pada areal 04 U Tanah Jurang yang di awasi langsung oleh Ibu Sahati Selaku Mandor pemeliharaan.

Pada pukul 09.30 – 10.30 WIB istirahat (Wolon bahasa yang digunakan di Kebun Pasir Mandoge)

Pada pukul 10.30 WIB s/d Selesai melanjutkan kegiatan dongkel kembali.

4.2. Kegiatan Minggu KeduaPemupukan

Kegiatan pemupukan yang dilakukan selama Praktek perkebunan dan tanaman hortikultura yaitu menggunakan pupuk Dolomite , cara pengaplikasian dolomite dilakukan untuk tanah masam dinilai tepat karena pupuk tersebut banyak mengandung Ca yang dapat berfungsi mengurangi kemasaman tanah dan menetralkan unsur hara tanah. Dosis pupuk dolomite 1 pokok diberikan dosis 1,5 kg dalam 1 sak kemasan 50 kg, berarti 1 sak dolomite dapat 33 pokok dipupuk KS, 1 sak = 50kg. ( Gieana. 2011 )

Pupuk dolomite mengandung senyawa yang terdiri atas :

 MgO 18 – 24 %

Pada tanggal 12 Februari 2018

Pada pukul 06.00 WIB mengikuti apel pagi di Afdeling I PTPN IV Unit Pasir Mandoge.

(35)

sekeliling areal pemupukan dan melakukan pemupukan di areal 05 D, 05 E, 05 F yang di awasi langsung langsung oleh asisten lapangan dan mandor pemeliharaan dengan mengunakan pupuk dolomite.

Pada pukul 11.00 – 12.00 WIB pengarahan dari asisten Afdeling I tentang mata lima, jarak antar tanaman, jarak atar barisan, gawangan mati, pasar pikul dan collecting road.

Pada pukul 12.00 – 13.00 WIB istirahat (Wolon bahasa yang digunakan di Kebun Pasir Mandoge)

Pada 13.00 WIB – selesai melajutkan kegiatan pemupukan kembali

Pada tanggal 13 Februari 2018

Pada pukul 06.00 WIB mengikuti apel pagi di Afdeling I PTPN IV Unit Pasir Mandoge.

Pada pukul 08.30 WIB menghitung jumlah pupuk keluar sebanyak 150 karung dengan berat setara 7500 Kg untuk sebanyak 5000 pokok dan melakukan pendistributoran pupuk ke sekeliling areal pemupukan dan melakukan pemupukan di areal 05 J, 05 K, 05 L yang di awasi langsung langsung oleh asisten lapangan dan mandor pemeliharaan dengan mengunakan pupuk dolomite.

Pada pukul 12.00 – 13.00 WIB istirahat (Wolon bahasa yang digunakan di Kebun Pasir Mandoge)

Pada 13.00 WIB – selesai melajutkan kegiatan pemupukan kembali

Pada tanggal 14 Februari 2018

Pada pukul 06.00 WIB mengikuti apel pagi di Afdeling I PTPN IV Unit Pasir Mandoge.

Pada pukul 08.30 WIB menghitung jumlah pupuk keluar sebanyak 150 karung dengan berat setara 7500 Kg untuk sebanyak 5000 pokok dan melakukan pendistributoran pupuk ke sekeliling areal pemupukan dan melakukan pemupukan di areal 05 M, 05 N, 05 O yang di awasi langsung langsung oleh asisten lapangan dan mandor pemeliharaan dengan mengunakan pupuk dolomite.

(36)

Pada 13.00 WIB – selesai melajutkan kegiatan pemupukan kembali

Pada tanggal 15 Februari 2018

Pada pukul 06.00 WIB mengikuti apel pagi di Afdeling I PTPN IV Unit Pasir Mandoge.

Pada pukul 08.30 WIB menghitung jumlah pupuk keluar sebanyak 169 karung dengan berat setara 8450 Kg untuk sebanyak 5633 pokok dan melakukan pendistributoran pupuk ke sekeliling areal pemupukan dan melakukan pemupukan di areal 05 G, 05 H, 05 I yang di awasi langsung langsung oleh asisten lapangan dan mandor pemeliharaan dengan mengunakan pupuk dolomite.

Pada pukul 12.00 – 13.00 WIB istirahat (Wolon bahasa yang digunakan di Kebun Pasir Mandoge)

Pada 13.00 WIB – selesai melajutkan kegiatan pemupukan kembali

Pada tanggal 17 Februari 2018

Pada pukul 07.00 WIB berjumpa dengan asisten afdeling I guna memberikan izin rotasi ke PKS PTPN IV Unit Usaha Pasir Mandoge.

4.3. Kegiatan Minggu Ketiga Pada tanggal 19 Februari 2018

Pada pukul 06.00 WIB mengikuti upacara bedera di kantor Afdeling I.

Pada pukul 07.30 WIB melakukan foto bersama dengan Mandor 1, Kerani Produksi, Kerani Panen Dan Asisten Afdeling.

Pada pukul 08.00 WIB megikuti pengarahan dan pengenalan alur proses pengolahan TBS ( Tandan Buah Segar)

Pada pukul 09.00 WIB menghitung losses inti pada LTDS (Light Tenera Dusts Separator). LTDS (Light Tenera Dusts Separator) adalah alat pemisah inti dan cangkang dengan sistem kering.

Pukul pukul 10.00 – 11.00 WIB jam istirahat

(37)

Dari kegiatan menganalisis Losses inti di LTDS, kami mengambil sampel pada LTDS 1 Lin 1,. LTDS 1 Lin 2, LTDS 2 Lin 1, Dan LTDS 2 Lin 2.

Dengan sampel yang kami dapat yaitu :

- LTDS 1 Lin 1 sebanyak 855,48 gr - LTDS 1 Lin 2 sebanyak 1376,89 gr - LTDS 2 Lin 1 sebanyak 1244,96 gr - LTDS 2 Lin 2 sebanyak 1069,13 gr

Dari sampel tersebut kami mendapatkan inti yang telah kami pisah dari cangkangnya seberat:

- LTDS 1 Lin 1 seberat 42,60 gr - LTDS 1 Lin 2 seberat 228,01 gr - LTDS 2 Lin 1 seberat 184,62 gr - LTDS 2 Lin 2 seberat 85,99 gr

Maka dari sampel tersebut dapat dihitung berapa persen berat inti yang masih terkandung dalam LTDS yaitu:

- LTDS 1 Lin 1 = 4,98 % - LTDS 1 Lin 2 = 16,56 % - LTDS 2 Lin 1 = 14,83 % - LTDS 2 Lin 2 = 8,04 %

Dengan norma LTDS yaitu < 2,5 %

Pada tanggal 20 Februari 2018

Pada pukul 08.00 WIB menganalisis losses inti di Fibre Cyclon. Mengambil sampel pada fibre cyclon lin 1 dan lin 2 di PKS.

Pada pukul 11.00 WIB menganalisis katekopen pada rebusan.

- Fibre cyclon lin 1 seberat 448,51 gr - Biji Utuh 10,45 gr

- Inti Pecah 15,06 gr Inti Lekat

-- Inti Utuh

-Berarti dengan sampel yang di ambil tersebut dapat dihitung bahwa inti dalam fibre cyclon terdapat biji ututh dan inti pecah sebesar 3,91 %.

(38)

- Inti Pecah 6,15 % - Inti Lekat -- Inti Utuh

-Berarti dengan sampel yang di ambil tersebut dapat dihitung bahwa inti dalam fibre cyclon terdapat biji ututh dan inti pecah sebesar 3,84 %.

Pada tanggal 21 Februari 2018

Pada pukul 08.00 WIB menganalisis losses inti di Hydro Cyclon. Mengambil cangkang basah di Hydro Cyclon di PKS.

- Cangkang Basah seberat 1555,45 gr - Inti Pecah 142,91 gr

- Inti Lekat 67,18 gr - Inti Utuh 9,50 gr - Biji Utuh 1,83 gr

Dengan demikian dapat dianilisis jika di dalam cangkang basah masih terkandung inti pecah, inti lekat, inti utuh, biji utuh sebesar 14,23 %.

Pada pukul 11.00 WIB memeriksa asam lemak bebas (ALB) minyak CPO.

Pada pukul 14.00 WIB foto bersama guna mengambil dokumentasi.

Pada tanggal 22 Februari 2018

Pada pukul 08.30 WIB mengikuti pengarahan dan meninjau secara langsung proses alur – alur pembuangan limbah ke kolam limbah.

4.4. Kegiatan Minggu Keempat

Pada tanggal 26 – 27 Februari 2018 membuat laporan kelompok sebagai bukti telah mejalankan praktek perkebunan di PTPN IV Unit Usaha Mandoge.

(39)

BAB V PEMBAHASAN

5.1.Struktur Organisasi

Management organisasi yang baik akan memberikan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang seimbang. Hal ini akan mempunyai efek-efek yang positif terhadap perusahaan dimana setiap personil akan mengetahui batas wewenang & tanggung jawab. Pengelompokan dari bagian aktivitas tentunya akan menghasilkan pekerjaan yang lebih efektif dan personil mengetahui kegiatan apa yang harus dilakukannya.

Struktur organisasi dikebun Pasir Mandoge PT. Perkebunan Nusantara IV, adalah struktur organisasi garis dan staf, dimana jenis ini adalah jenis organisasi yang terpadu dibanding struktur organisasi lainnya.

Adapun Struktur Organisasi PTPN IV Kebun Pasir Mandoge adalah sebagai berikut :

(40)

5.2.Bidang Kerja Uraian Tugas Kantor

1. Uraian Tugas Manajer

- Menjamin bahwa Kebijakan Mutu dan SMM ISO 9000 : 2000 dimengerti, diterapkan dan dipelihara diseluruh organisasi dikebun/unit.

- Pimpinan dalam Rapat Tinjauan Manajemen dikebun/unit bila ditunjuk Direksi sesuai

Memo Direksi.

- Menjamin bahwa Sumber Daya Manusia yang dipersyaratkan telah di identifikasi termasuk penugasan personil yang terjalin disemua jabatan dikebun/unit.

- Menjamin bahwa prosedur-prosedur dan Kebijakan Mutu dan sistem mutu telah didokumentasikan sesuai dengan persyaratan standart internasional ISO 9000 : 2000 diterapkan secara efektif.

- Meninjau RKO, OPL, DPBB, AU-58, PPT, PPS budget dll. Sesuai dengan RKAP yang disetujui Direksi

- Memerintahkan Kepala Dinas untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan para

personil yang melakukan yang langsung mempengaruhi Mutu - Menyetujui Bagan Organisasi dikebun/unit yang dipimpinnya - Menunjuk audit pada internal Quality Audit

- Menugaskan personil untuk tindakan pelaksanaan di Tinjauan Manajemen - Mengevaluasi hasil sistem mutu sebagai dasar dalam pengangkatanya. - Menyetujui permintaan bahan-bahan melalui AU-58, PB-16, dan OPL Kebun

- Mengusulkan permintaan bahan alat serta perbaikan atau penggantian perawatan

melalui AU-31, DPBB, PAB, PPT, PPS

- Menunjuk leveransir/kontraktor yang mensuplemen/megerjakan alat-alat di Kebun/unit dan menyetujui hasil evaluasi Tender Kebun

- Menyetujui daftar rekanan mampu di Kebun/unit yang dipimpinnya - Menyetujui pengembalian barang jika tidak memenuhi persyaratan teknis - Menyetujui time table dalam internal quality audit

- Menyetujui seluruh kebutuhan pelatihan bagi personil yang langsung memepengaruhi

terhadap mutu produk/proses di Kebun yang langsung dibawah pengawasanya 2. Uraian Tugas Kepala Dinas Tanaman

- Menjamin bahwa kebijakan Mutu dan SMM ISO 9000 : 2000

(41)

- Penyusunan program RKAP/RKO dibidang Tanaman bersama dengan para Asisten

Tanaman sesuai kebijakan Direksi dan arahan Manejer .

- Penyusunan dan pembuatan permintaan bahan,barang dan jasa yang diperlukan untuk pemeliharaan, pembukaan tanaman dan panen .

- Menelaah dan menganalisis informasi yang ada dalam laporan kerja harian untuk

memantau kewajaran, kebenaran dan keakuratan pelaksanaanya .

- Evaluasi laporan dari semua Afdeling serta koordinasi untuk mengikuti segala kegiatan pemeliharaan panen guna mencegah penyimpangan dari ketentuan yang berlaku .

- Penyelengaraan administrasi bidang tanaman serta pembuatan seluruh laporan bidang

Tanaman dengan benar dan tepat waktu .

- Pemberian bimbingan dan peningkatan pengetahuan kepada karyawan untuk meningkatkan produktifitas dan efisiensi biaya .

- Melakukan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pekerjaan disemua Afdeling

dalam bidang Tanaman yang meliputi pembibitan, pembukaan tanaman baru/ulang/konvers, pemeliharaan TBM, panen dan angkutan produksi .

- Mengandalkan pemakaian tenaga kerja, biaya barang dan transportasi di bidang

Tanaman sesuai dengan kebijakan Manejer dan ketentuan/norma yang berlaku . - Menilai prestasi Asisten Afdeling dan karyawan bawahanya .

3. Uraian tugas Kepala dinas pegolahan - Bertanggung jawab kepada manajer unit

- Merupakan wakil manajer unit memimpin pelaksanaan tugas – tugas di bidang

admistrasi, pembukuan termasuk keuangan, upah pergudangan dan laporan – laporan bulanan sesuai dengan pedoman kerja.

- Mengkordinir tugas – tugas administrasi. 4. Uraian Tugas Asisten Tata Usaha

- Menjamin bahwa kebijakan Mutu dimengerti, di implementasikan dan dipelihara oleh semua personil yang ada di bagian administrasi

- Menjamin bahwa setiap aktifitas pekerjaan pada pembelian, perstujuan dan pengadaan

produk yang tidak berwujud sesuai dengan prosedur dan suport dokumen yang telah di dokumentasikan dan diterapkan sampai efektif

(42)

- Mengawasi pelaksanaan identifikasi terhadap semua bahan-bahan dan alat-alat yang

diterima digudang kebun

- Mengawasi kebenaran stok bahan-bahan/alat-alat yang ada di gudang kebun

- Mencek dan mengevaluasi kebenaran permintaan barang melalui PB-16, OPL dan daftar penawaran

- Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan untuk semua personil di bagian administrasi - Melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan bila ada problem yang berhubungan

dengan maintenance sesuai dengan persetujuan Asisten Tehnik/CD/traksi - Mencek dan mengevaluasi biaya umum

- Mencek dan mengawasi permintaan OPL

- Mengkoordinir dan mengawasi pengiriman LM dan PB-7 5. Uraian Tugas Asisten SDM Umum

- Administrasi personalia karyawan pelaksana

- Administrasi penerimaan karyawan baru / pemberhentian karyawan. - Pengaturan / administrasi perumahan karyawan di emplasmen. - Mengelola pendidikan yang ada di kebun

- Mengawasi kegiatan posyandu

- Melayani kegiatan masyarakat untuk beragama dan berolah raga - Mengelola administrasi ASTEK dan DAPENBUN

- Bertanggung jawab kepada manager unit. 6. Perwira pengaman

- Memimpin tugas bidang keamanan dan lingkungan kebun terutama tempat dan lokasi vital.

- Mengkordinir anggota petugas pengamanan / hansip - Bertanggung jawab kepada manajer unit.

 Uraian Tugas Afdeling

1. Tugas Asisten Afdeling

- Menjamin bahwa kebijakan mutu dimengerti, diterapkan dan dipelihara di seluruh mandor di Afdeling masing- masing.

- Membuat perencanaan Pemeliharaan rutin, TU (Tanaman Ulang), TBM (Tanaman Belum Menghasilkan), Konversi / Pembibitan dan proses panen di tanam dan mengajukan ke Askep untuk di evaluasi sesuai dengan RKO yang dibutuhkan

- Memaksimalkan potensi produksi

(43)

- Mengevaluasi realisasi kerja pemeliharaan dan produksi tanaman yang berhubungan - Menjamin bahwa tenaga kerja dapat ditempatkan pada lapangan yang sesuai dengan

pelatihan yang diperoleh

- Menandatangani laporan kerja KAP (Pemeriksaan Acak Sawit) Inspeksi Pada Proses

panen sesuai dengan spesifikasinya.

- Mengklasifikasikan tenaga kerja pemanen sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Mempersiapkan Agenda Tinjauan manajemen yang berhubungan dengan proses pemeliharaan panen produksi

2. Tugas Mandor I Afdeling

- Membagi tugas kepada seluruh mandor sesuai dengan rencana kerja yang dibuat oleh Asisten.

- Membantu tugas Asisten didalam lingkungan kerja Afdeling.

3. Tugas Krani Afdeling

- Mengerjakan ikhtisar laporan pekerjaan harian (PB-10) - Mengerjakan buku asisten/ SPKL

- Membuat permintaan panen minggu - Mengerjakan buku catu

- Membuat laporan kemajuan pekerjaan kerja pemborong mingguan - Mengerjakan laporan mingguan

- Mengerjakan RKAP dan RKO

- Membuat laporan perubahan penduduk - Membuat AU 58

- Mengerjakan buku pemupukan

- Mengerjakan buku Asisten KLKH ( PB 10 )

- Membuat permintaan kebutuhan beras untuk catu karyawan pada pertengahan dan

akhir bulan

(44)

5.3. Jumlah Tenaga Kerja Dan Jam Masuk Kerja Karyawan

5.3.1.Jumlah Tenaga Kerja

Sumber daya manusia sangat dibutuhkan dalam suatu perkebunan dan menjadi faktor utama untuk menjalankan suatu perkebunan, tanpa adanya SDM suatu perekbunan tidak dapat berjalan dengan baik. PT Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Pasir Mandoge Kecamatan Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan memiliki jumlah karyawan pimpinan sebanyak 21 orang dan karyawan pelaksana sebanyak 1098 orang, diantaranya:

No

3. SDM Umum dan Kemanan 30 Orang

4. Pengamanan 42 Orang

(45)

5.3.2.Jam Kerja Karyawan

Pengaturan jam kerja di PTPN IV Pasir Mandoge sebagai berikut:

1. Semua karyawan kecuali bagian pengolahan dan pengamanan harian kerjanya adalah senin s/d sabtu dengan ketetntuan sebagai berikut:

a. Senin – Kamis

Pukul 06.30 – 09.30 WIB (Waktu Kerja Dinas) Pukul 09.30 – 10.30 WIB (Waktu Istirahat) Pukul 10.30 – 15.00 WIB (Waktu Kerja Dinas) b. Jum’at – Sabtu

Pukul 06.30 – 09.30 WIB (Waktu Kerja Dinas) Pukul 09.30 – 10.30 WIB (Waktu Istirahat) Pukul 10.30 – 12.00 WIB (Waktu Kerja Dinas)

2. Dibagian pengolahan jam kerja di bagi atas 2 shift setiap harinya dan jam kerja ini melihat situasi buah (TBS) yang tersedia, yaitu jika buahnya banyak diterapkan:

a. Shift I Pukul 06.30 – 16.30 WIB b. Shift II Pukul 06.30 – 16.30 WIB

3. Bagian pengaman (secuirty) jam kerja dibagi atas tiga shift setiap harinya, yaitu: a. Shift I : Pukul 06.00 – 14.00 WIB

b. Shift II : Pukul 14.00 – 22.00 WIB c. Shift III : Pukul 22.00 – 06.00 WIB

5.4.Sistem Gaji Dan Jaminan Sosial 5.4.1.Sistem gaji

Gaji adalah bagian dari kompensasi – kompensasi yang paling besar yang diberikan perusahaan sebagai balas jasa kepada karyawannya. Dan bagi karyawan ini merupakan ilai hak dari prestasi mereka, juga sebagai motivator dalam bekerja

Marihot Tuah Efendi Hariandja (2002: 24) mengungkapkan bahwa gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima pegawai sebagai konsekuensi dari kedudukannya sebagai seorang pegawai yang memberikan sumbangan dalam mencapai tujuan organisasi. Atau, dapat juga dikatakan sebagai bagian tetap yang diterima seseorang dari keanggotaannya dalam sebuah organisasi.

(46)

perusahaan, bagi perusahaan gaji dan upah merupakan beban untuk mengahasilkan laba sehingga pengelolaannya harus dilakukan sedemikian rupa agar tetap efektif dan efisien. Penggajian adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada tenaga kerja untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah dilakukan, dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan menurut suatu persetujuan atau peraturan perundang - undangan dan dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pengusaha dan pekerja termasuk tunjangan. baik untuk pekerja sendiri ataupun keluarga.( Ruky, 2006:7)

Sistem penggajian dan pengupahan merupakan hal yang sangat penting bagi jalannya perusahaan karena produktifitas perusahaan juga dipengaruhi oleh bagaimana manajemen menjalankan sistem penggajian dan pengupahan. Sistem penggajian dan pengupahan yang dilakukan perusahaan manufaktur dengan baik merupakan bentuk kepatuhan perusahaan terhadap pemerintah, selain itu juga dapat menjadi daya tarik bagi karyawan. Sistem penggajian dan pengupahan yang sesuai juga bermanfaat menjaga eksistensi dan keberadaan karyawan agar tetap berada dalam perusahaan tersebut.

Penggajian karyawan pelaksana pada gajian besar disesuaikan dengan daftar gaji yang dikeluarkan oleh kantor direksi PTPN IV Medan.

Gaji yang diterima karyawan disesuaikan dengan golongan , sedangkan yang menambah gaji tersebut adalah premi, bonus, tunjangan, lembur dan beras.

(47)

Ketentuan gaji pokok & tunjangan khusus karyawan PTPN IV Unit Usaha Pasir

G.POKOK T. KHUSUS G.POKOK T. KHUSUS G.POKOK T. KHUSUS G.POKOK T. KHUSUS

0 1.557.084 251.771 1.579.852 253.732 1.594.757 258.708 1.614.352 264.809 1 1.557.245 251.896 1.580.003 253.854 1.595.748 259.046 1.630.686 269.061 2 1.557.405 252.020 1.580.582 254.085 1.596.739 259.383 1.647.001 273.310 3 1.577.565 252.144 1.581.161 254.317 1.597.726 259.719 1.663.304 277.556 4 1.557.724 252.268 1.581.739 254.548 1.598.714 260.055 1.679.589 281.798 5 1.557.882 252.392 1.582.316 254.779 1.599.697 260.391 1.695.857 286.073 6 1.578.039 252.516 1.582.893 255.010 1.600.681 260.727 1.712.113 290.272 7 1.578.196 252.639 1.583.466 255.241 1.601.664 261.062 1.728.350 294.504 8 1.578.352 252.763 1.584.040 255.471 1.602.643 261.397 1.744.574 298.733 9 1.578.507 252.886 1.584.612 255.701 1.603.623 261.731 1.760.782 302.958 10 1.578.661 253.009 1.585.183 255.931 1.604.598 262.065 1.776.972 307.180 11 1.578.814 253.132 1.585.754 256.160 1.605.575 262.399 1.793.149 311.398 12 1.578.967 253.254 1.586.321 256.389 1.606.549 262.733 -

-13 1.579.119 253.377 1.586.890 256.618 - - -

-14 1.579.270 253.499 - - -

-Golongan

MK G

IIA IIB IIC IID

G.POKOK T. KHUSUS G.POKOK T. KHUSUS G.POKOK T. KHUSUS G.POKOK T. KHUSUS

0 1.834.786 322.119 2.032.514 373.629 2.313.276 446.356 2.535.103 503.899 1 1.851.345 326.437 2.061.134 381.036 2.341.624 453.703 2.559.047 510.128 2 1.867.887 330.750 2.089.726 388.437 2.369.944 461.045 2.590.501 518.280 3 1.884.412 335.061 2.118.292 395.832 2.398.237 468.381 2.621.924 526.425 4 1.900.921 339.368 2.146.827 403.221 2.426.503 475.711 2.654.154 534.778 5 1.917.413 343.671 2.175.340 410.605 2.454.742 483.035 2.667.124 538.203 6 1.933.892 347.971 2.203.823 417.982 2.482.953 490.353 2.677.575 540.983 7 1.950.353 352.268 2.232.278 425.353 2.511.137 497.665 -

-8 1.966.798 356.561 2.260.707 432.718 - - -

-9 1.983.227 360.850 2.289.107 440.078 - - -

(48)

-Disamping mendapatkan gaji bulanan berupa uang, karyawan PTPN IV Unit Usaha Pasir Mandoge juga diberikan tunjangan beras catu secara rutin setiap bulannnya sesuai tunjangan masing – masing yaitu : Pekerja = 15 kg/org, Istri = 11 kg/org, Anak = 8 kg/org. Tanggungan beras catu hanya diberikan untuk 3 orang anak saja lebih dari jumlah tersebut perusahaan tidak menanggungnya.

Dengan ketetuan dari perusahaan yaitu:

- pekerja belum menikah (lajang) diberikan 15 kg/org - pekerja yang sudah menikah diberikan 26 kg

- pekerja yang sudah menikah namun istrinya bekerja diberikan 23 kg - pekerja + istri + anak 1 diberikan 34 kg/ keluarga

- pekerja + istri + anak 2 diberikan 42 kg/ keluarga

- pekerja + istri + anak 3 diberikan 50 kg/ keluarga perusahaan memberikan

Fasilitas yang diberikan oleh PT Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Pasir Mandoge antara lain:

BPJS ( Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ) Ketenagakerjaan merupakan program perkebunan yang memberikan jaminan perlindungan pada tenaga kerja dalam menghadapi resiko – resiko sosial ekonomi dan resiko dalam pekerjaan.

(49)

JKM + JKK, yang dipotong sebesar 2 % dari gaji perbulan dan sebesar 4,45 % di tanggung oleh PT Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Pasir Mandoge. Jaminan sosial yang diberikan kepada karyawan yaitu :

a. Jaminan Hari Tua

Hari tua mengakibatkan terputusnya upah karena tidak lagi mampu bekerja. Akibat terputusnya upah tersebut dapat menimbulkan pengaruh bagi tenaga kerja dan mempegaruhi ketenagakerjaan sewaktu masih bekerja, terutama bagi mereka yang penghasilannya rendah. Jaminan hari tua diberikan oleh PT Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Pasir Mandoge sekaligus atau berkala saat tenaga kerja mecapai usia 55 tahun atau memenuhi persyaratan tersebut. Ini hanya berlaku untuk tenaga kerja dan pegawai dalam kebun.

b. Jaminan Kematian

Tenaga kerja yang diberikan perlindungan atas resiko kematian bukan akibat kecelakaan kerja akan mengakibatkan terputusnya penghasilan, dan sangat berpengaruh pada kehidupan sosial ekonomi bagi keluarga yang ditinggalkan. Oleh karena itu, PT PerkebOleh karena itu, PT Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Pasir Mandoge Kecamatan Bandar Pasir Mandoge memberikan jaminan kematian dalam upaya meringankan beban keluarga baik dalam bentuk biaya pemakaman maupun santunan berupa uang.

c. Jaminan Kecelakaan Kerja

(50)

5.5.Tingkat Pendidikan Karyawan PTPN IV Unit Usaha Pasir Mandoge

Tingkat pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai dan kemauan yang dikembangkan. Tingkat pendidikan berpengaruh terhadap perubahan sikap dan perilaku hidup sehat. Tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan memudahkan sesorang atau masyarakat untuk menyerap informasi dan mengimplementasikannya dalam perilaku dan gaya hidup sehari-hari, khususnya dalam hal kesehatan. Pendidikan formal membentuk nilai bagi seseorang terutama dalam menerima hal baru (Suhardjo, 2007).

Dalam perkebunan PTPN IV Unit Usaha Pasir Mandoge Kabupaten Asahan data tingkat pendidikan karyawan dapat lihat pada tabel berikut ini:

No

Tabel 3 . Tingkat Pendidikan

(51)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. KESIMPULAN

1. Kebun Pasir Mandoge terletak di Kecamatan Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan Propinsi Sumatera Utara, dengan luas areal Hak Guna Usaha (HGU) seluas : ± 8.411,95 Ha, terbagi atas 10 afdeling yang keseluruha arealnya berada di Kabupaten Asahan dengan kelas lahan S3 dan ketinggian 150 – 330 mdpl.

2. Topografi tanah Kebun Pasir Mandoge terdiri dari areal berbukit 57 % rata, rendahan 40% dan bergelombang 3 % dengan struktur tanah alluvial (pasir).

3. PT Perkebuanan Nusantara IV Kebun Pasir Mandoge memiliki bidang dan seksi kerja masing – masing sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.

4. Setiap karyawan memiliki jaminan sosial, baik berupa jaminan kerja kecelakaan, jaminan hari tua, dan jaminan kematian.

5. Setiap karyawan memiliki tugas dan tanggung jawab masing – masing sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan perusahaan.

6.2.SARAN

1. Perusahaan diharapkan mampu meningkatkan kinerja sehingga dapat meningkatkan mutu perusahaan dan para pekerjanya yang lebih aktif bekerja. 2. Pengawasann kerja terhadap karyawan lebih di optimalkan .

(52)

DAFTAR PUSTAKA

Mesiono, Manajemen Dan Organisasi, Bandung : Citapustaka Media Printis, cet 1. 2010

Hasibuan, H. Malayu S. P., Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah, Edisi Revisi. Cet.

III; Jakarta: Bumi Aksara, 2004.

Ernie Tisnawati Sule, Pengantar Manajemen, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, cet 5. 2010

Ruky. Achmad S. 2006. Manajemen Penggajian dan Pengupahan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

(53)

LAMPIRAN

(54)
(55)

Gambar 3. Melakukan Kegiatan Mendongkel

(56)

Gambar 5. Melakukan perhitungan jumlah pupuk keluar di gudang afdeling 1

(57)
(58)

Gambar 7. Penampakan pohon Seusai Di Beri Pupuk

Gambar 8. Melakukan Kegiatan Upacara Bendera Di Kantor Afdeling 1

(59)

Gambar 10. Diskusi Kegiatan Yang Dilakukan Di Lab PKS Pasir Mandoge

(60)

Gambar 12. Menganalisa Inti Kelapa Sawit Di Lab

(61)

Gambar 14. Potret Kolam Limbah Sebelum Diolah Menjadi Biogas

(62)
(63)

Gambar

Tabel 1. Luas Areal Kebun Pasir Mandoge
Gambar . Struktur Organisasi PTPN IV Unit Usaha Pasir Mandoge
Tabel 3 . Tingkat Pendidikan
Gambar 1. Pembagian Lahan Kerja Oleh Askep
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan oposisi biner, jika pria yang berciri-ciri fisik kurus, berambut pendek, dan berkulit putih itu baik , maka hal yang persis sebaliknya yaitu pria yang

● Data dokumen yang perlu dicermati adalah: (1) rancangan program, (2) data latar belakang sosial ekonomi masyarakat, (3) program jangka panjang (jika

Sehubungan dengan Tahapan Evaluasi pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan Gedung Studen Center IAIN Ambon, maka bersama ini kami mengundang saudara(i) untuk menghadiri

Konsep dasar dari penulisan ini adalah menerangkan bagaimana pembuatan sebuah website sebagai salah satu sarana informasi,dalam hal ini penulis mengangkat tema

[r]

PHP 4.3.0 merupakan sebuah bahasa script server side yang open source yang mampu mengelola file-file yang ada didalam host, menampilkan outputnya secara langsung melalui web

[r]

Disini penulis ingin membantu sebuah toko yang bernama Gaul Cellular, dimana toko tersebut menjual jenis barang berupa handphone dan kartu pendukung handphone yang masih