• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seperti yang kita rasakan setiap harinya, kebutuhan obat untuk keperluan masyarakat sehari-hari sangatlah penting. Dari keperluan obat anak, remaja, orang dewasa, dan juga kebutuhan obat para lansia. Kebutuhan obat untuk mengatasi penyakit umum seperti batuk, pilek, demam, dan lainnya, hingga obat untuk penyakit yang berat seperti DBD, TBC, dan sebagainya. Selain obat-obatan, vitamin dan supplement juga merupakan produk yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk menjaga daya tahan tubuh.

Rommy Roosyana dari Beritagar.id menuliskan dalam artikel yang berjudul “Industri Farmasi Jadi Sektor Andalan, Investasi Perlu Ditingkatkan” pada Rabu, 3 Juli 2019, menjelaskan terdapat 209 industri farmasi di Indonesia yang memiliki sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Jumlah industri farmasi yang memiliki sertifikasi CPOB ditunjukan pada Gambar 1.1, dengan jumlah terbanyak yaitu 84 industri yang bertembat di Jawa Barat. Kemenperin RI memproyeksikan bahwa sektor ini dapat meningkatkan investasi dan menjadi salah satu sektor andalan. Selain untuk alasan strategis peningkatan dibidang farmasi ini juga dapat menurunkan atau mengurangi defisit neraca perdagangan serta meningkatkan ekspor negara. Achmad Sigit Dwiwahjono selaku Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) mengemukakan bahwa langkah yang dapat diambil untuk menjadikan sektor farmasi sebagai andalan adalah dengan menarik investasi, selain itu pengurangan pajak dan juga pengurangan bea masuk ditanggung oleh pemerintah.

(2)

2

Sumber: Beritagar.id 2019

Sektor farmasi diajdikan salah satu sektor andalan bagi negara dikarenakan pertumbuhan yang cukup pesat yaitu, pada tahun 2019 triwulan I tercatat pertumbuhan obat tradisional dan obat kimia mencapai 8.12% atau dapat melampaui pertumbuhan ekonomi yaitu pada angka 5.07%. Selain itu kontribusi sektor farmasi bagi Produk Domestik Bruto (PDB) yang bergerak dibidang nonmigas adalah 3.24%. (Beritagar.id)

Angka pertumbuhan memang melebihi pencapaian sebelumnya namun saat ini ekspor-impor bagi industri farmasi masih menunjukan penurunan atau defisit. Untuk mengatasi permasalahan ini Bapak Achmad menjelaskan bahwa pemerintah memberikan bantuan fiskal berupa tax allowance, tax holiday, dan juga super deductible tax bagi industry farmasi yang ikut terlibat dalam program vokasi dan inovasi dengan melakukan research and development. Selain memberikan bantuan secara fiskal, Kemenperin juga menyarankan agar para pelaku di industri farmasi untuk memanfaatkan teknologi dan digitalisasi yang sekarang sedang terjadi yaitu pada era industri 4.0, dengan mengikuti perkembangan ini diharapkan agar memberikan nilai tambah bagi perusahaan serta produk yang dijual. (Beritagar.id)

(3)

3

Di era industri 4.0 ini terjadi perubahan yang dirasakan oleh para pengusaha dalam hal pembelian dan pemesanan produk yang dijual. Pada era ini masyarakat sangat mengandalkan teknologi, kemudahan, dan efisiensi yang ditawarkan. Perubahan ini juga didukung dengan munculnya perusahaan-perusahaan start-up di Indonesia yang memfokuskan bisnis mereka pada teknologi itu sendiri. PT. Kalbe Farma Tbk. tidak menjadikan distrupsi ini sebagai penghambat dalam pengembangan bisnis mereka. Menurut Annual Report PT. Kalbe Farma Tbk. pada tahun 2018 laba bersih setelah pajak yang diperoleh oleh Kalbe Farma adalah Rp. 2.457 Miliar dari Rp. 2.404 Miliar pada tahun 2017. Pencapaian tersebut didukung oleh berkembangnya 4 lini usaha Kalbe dengan meningkatkan kontribusi penjualan obat generik yaitu 19% pada tahun 2018 dari 17% di tahun 2017. Selain itu Annual Report PT. Kalbe Farma Tbk. juga menyebutkan bahwa sehubungan dengan bekrkembangnya teknologi di era 4.0 ini, PT. Kalbe Farma Tbk. mensiasati disrupsi dengan membangun jasa konsultasi secara online. Selain menyediakan jasa konsultasi

online, divisi produk kesehatan juga melakukan perubahan-perubahan dalam proses pemasaran

produk dan disesuaikan dengan gaya hidup para masyarakat yang hidup di generasi millennial. Sebagai contoh pada Gambar 1.2 merupakan akun social media milik KalbeGroup dimana konten dari sosmed ini merupakan informasi-informasi penting mengenai kesehatan yang dikemas atau di-design menyesuaikan target konsumennya yaitu kaum millennial.

Sumber:Instagram Kalbegroup 2019

(4)

4

Selain mengikuti perkembangan teknologi yang sedang terjadi, Kalbe Farma juga berinovasi pada produk yang dijual. Kalbe Farma pada tahun 2018 memperbanyak produk yang menggunakan bahan baku jahe merah, dimana hal ini dapat mengurangi biaya impor bahan baku. Pengembangan produk menggunakan bahan baku asli dari Indonesia ini didukung dengan berdirinya Kalbio Global Medika pada Februari 2018, dimana fasilitas ini memfasilitasi produk-produk biosimilar. (Annual Report PT. Kalbe Farma Tbk. 2018)

Sebuah perusahaan membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten serta bekerja sesuai dengan nilai dan pandangan yang dianut oleh perusahaan. Setiap perusahaan memerlukan bantuan divisi SDM untuk mengajarkan dan membimbing para karyawan agar bekerja sesuai dengan jalan perusahaan serta menunjung nilai yang dipercayai oleh perusahaan. Jajaran manajemen sangat terlibat aktif dalam proses pengambangan para pekerja yang setiap hari menjalankan tugasnya. Di dalam PT. Kalbe Farma Tbk. divisi SDM merupakan partner perusahaan untuk menjalankan segala sesuatunya yang bersifat strategis. Salah satu tugas divisi SDM adalah untuk membangun karakter para karyawan menurut nilai yang sudah dianut oleh Kalbe Farma yaitu Panca Sradha. Nilai ini dianut bukan hanya kantor pusat saja melainkan di seluruh 30 entitas usaha baik di dalam maupun luar negeri, Panca Sradha juga digunakan untuk mempersatukan para karyawan dalam satu ajaran ONE KALE. Didalam divisi SDM PT. Kalbe Farma Tbk. kontribusi yang diberikan adalah dari awal mula proses penyeleksian dan pemilihan para calon pekerja yang sejalan dengan nilai Panca Sradha. Para pemimpin unit usaha yang terkait membantu dalam memberikan kualifikasi apa saja yang sesuai dengan divisi mereka masing-masing dan diberikan kepada divisi SDM yang sudah berpengalaman dan mempunyai kualifikasi untuk menyeleksi. (Annual Report PT. Kalbe Farma Tbk. 2018)

Dengan banyaknya inovasi yang dilakukan PT. Kalbe Farma Tbk. sangat memperhatikan perkembangan karyawan yang bekerja di perusahaan. Para karyawan harus selalu memperoleh informasi, pengetahuan, dan keterampilan baru. Hal ini bertujuan agar para karyawan dapat menjalankan perannya dalam perusahaan dan mengaplikasikan segala informasi, pengetahuan, dan keterampilan yang telah diperoleh, hal ini bertujuan agar PT. Kalbe Farma Tbk. dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan farmasi lainnya. Berkaitan dengan hal tersebut PT. Kalbe Farma Tbk. sangat mendukung diadakannya pelatihan-pelatihan untuk mengembangkan karyawan. Sehingga PT. Kalbe Farma selalu mengadakan dan mengikutsertakan karyawan dalam

(5)

5

pelatihan-pelatihan yang sesuai. Pada Gambar 1.3 disebutkan beberapa bentuk pelatihan yang dijalankan oleh Kalbe Farma, seperti New Employee Orientation Program yang memberikan pemahaman tentang visi, misi, nilai, dan motto PT. Kalbe Farma Tbk. Selain itu ada pelatihan

Valuable Person yang bertujuan untuk meningkatkan personal value karyawan dalam

menyeimbangkan kehidupan di kantor dan juga di dalam keluarga, pelatihan ini biasa diperuntukan bagi supervisor. Terdapat pula pelatihan mengenai negotiation skills yang sangat dibutuhkan terutama bagi mereka yang bekerja sebagai medical representative. Dengan memberikan pelatihan mengenai negotation skills para medical representative diajarkan bagaimana caranya bernegosiasi dengan baik dan benar dalam menawarkan produk kepada dokter, para apoteker, dan juga end user. (Annual Report PT. Kalbe Farma Tbk. 2018)

Sumber:Annual Report PT. Kalbe Farma Tbk. 2018

(6)

6

Sumber:Annual Report PT. Kalbe Farma Tbk. 2018

Sumber:Annual Report PT. Kalbe Farma Tbk. 2018

Gambar 1.4 Jenis-Jenis Pelatihan

(7)

7

Menurut Bapak Achmad dalam Beritagar.id industri farmasi akan meningkat apabila sektor dari hulu sampai dengan hilir dapat terintegrasi dengan benar dan saling mendukung satu sama lain. Dalam pengintegrasian mereka yang beroperasi di bagian hulu dapat menjadi perusahaan pemasok bahan baku yang dibutuhkan, sehingga dapat mengurangi biaya impor bahan baku (Beritagar.id). Dengan adanya pemikiran ini, dibutuhkan communication dan juga

negotiation skills yang baik untuk menjalin hubungan. Tidak semua pekerja dapat berkomunikasi

dengan baik apalagi memiliki kemampuan untuk bernegosiasi, sehingga pelatihan seperti ini dibutuhkan. Inovasi juga selalu dilakukan seperti yang dijelaskan sebelumnya, baik inovasi terhadap teknologi, pengetahuan, dan juga produk. Apabila terjadi perubahan bahan baku terhadap suatu produk, hal ini harus dikomunikasikan kepada mereka yang harus menjual produk tersebut, maka pelatihan juga dibutuhkan bagi mereka yang berjualan produk.

Dari beberapa contoh tersebut pelatihan atau training merupakan hal yang sangat penting untuk keberlangsungan suatu bisnis. Tanpa adanya pembaharuan informasi, pengetahuan, dan juga keterampilan, sebuah bisnis dapat berhenti beroperasi. Karena itu penulis ingin memberikan sedikit gambaran mengenai bagaimana cara divisi Human Resource Ethical, khususnya Tim

Training PT. Kalbe Farma Tbk. melaksanakan training untuk para karyawan yang bekerja

sebagai New Medical Representative. 1.2 Maksud dan Tujuan

Dalam proses pembelajaran di perkuliahan penulis mendapatkan banyak sekali teori mengenai bagaimana caranya melaksanakan training yang baik dan benar, namun penulis tidak pernah mengetahui dan mempelajari secara nyata prosesnya. Dengan adanya program magang ini, penulis dapat mempelajari secara langsung pelaksanaan training dari tahap awal sampai dengan proses evaluasi. Dalam program magang ini penulis bekerja selama 60 hari di PT. Kalbe Farma Tbk. Cempaka Putih, Divisi Human Resource Ethical sebagai salah satu anggota tim

training. Maksud dan tujuan dari pelaksanaan program magang ini adalah:

1. Memperoleh ilmu baru mengenai pelaksanaan training perusahaan secara langsung.

2. Dapat mengimplementasikan beberapa teori yang diperoleh pada saat melakukan pembelajaran di kelas.

(8)

8

3. Mengetahui dan memahami proses apa saja yang harus dilaksanakan sebelum menjalankan training secara nyata.

1.3 Pelaksanaan Magang

Program magang yang penulis jalani, dilaksanakan di Divisi Human Resource Ethical PT. Kalbe Farma Tbk. Cempaka Putih Timur, Jl.Let. Jend Suprapto Kav 4, Cempaka Putih Timur, RT.9/RW.7, RT.9/RW.7, Cemp. Putih Tim., Kec. Cemp. Putih, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10510. Pelaksanaan program magang ini berlangsung selama 60 hari dimulai pada 22 Juli 2019 sampai dengan 14 November 2019. Jam kerja dimulai pada pukul 7:30 sampai dengan 16:00 WIB, lebih tepatnya selama 8 jam 30 menit setiap Senin sampai Jumat. Prosedur pelaksanaan program magang adalah:

1. Penulis mencari lowongan untuk intern atau Magang di beberapa website dan juga aplikasi pencari kerja, dan mendapatkan panggilan.

2. Penulis dikirimkan email oleh Ibu Clarissa selaku staff recruitment dan diundang untuk mengikuti proses psikotest di Kalbe Farma Cempaka Putih.

3. Penulis menjalankan 3 tahap test yaitu, test kemampuan dengan me ngerjakan EAS 5, EAS 6, EAS 7, EAS 10, Krepelin, dan DISC. Apabila dinyatakan lolos test pertama maka lanjut ke test kedua yaitu test kepribadian diamana penulis harus mengerjakan lebar DISC dan PAPI KOSTIK. Setelah melaksanakan test kepribadian, penulis melanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu interview oleh user masing-masing. Dikarenakan hal itu penulis melaksanakan proses interview dengan Ibu Clarissa selaku staff recruitment dan HR Ethical.

4. Memulai pelaksanaan program magang pada tanggal 22 Juli 2019.

5. Penulis diberikan surat yang menyatakan bahwa telah diterima menjadi intern di PT. Kalbe Farma Tbk. Cempaka Putih, tanpa mencantumpkan tanggal selesai magang karena situasi penulis yang belum mengetahui berapa hari dalam seminggu akan masuk, sebab penulis masih harus mengambil 2 kelas.

6. Penulis menjalankan program magang selama 60 hari, sampai dengan tanggal 14 November 2019.

7. Penulis menyusun laporan kerja magang dan melakukan bimbingab laporan magang. 8. Tahap terakhir adalah penulis melaksanakan sidang magang.

(9)

9 1.4 Sistematika Penulis

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab I penulis memberikan dan menjelaskan latar belakang mengapa training merupakan hal yang penting bagi perusahaan, menuliskan maksud dan tujuan dilaksanakanya magang, dan menjelaskan proses dari awal mencari tempat magang sampai dengan penerimaan.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Penulis memberikan penjelasan seperti apa PT. Kalbe Farma Tbk. dari waktu terbentuk, visi, misi, motto, nilai yang dianut, dan juga memberikan penjelasan mengenai beberapa teori yang berkaitan dengan topik pembahasan penulis yaitu Sumber Daya Manusia, Manajemen sumber Daya Manusia, dan Training.

BAB III PELAKSANAAN KERJA MAGANG

Penulis menjelaskan pekerjaan apa saja yang telah penulis kerjakan selama 60 hari dalam proses magang. Penulis membagi pekerjaan menjadi dua yaitu, pekerjaan rutin dan juga non-rutin, serta kendala-kendala teknis apa saja yang dialami dalam menjalankan proses magang.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah menjalankan proses magang, penulis dapat menuliskan beberapa kesimpulan serta memberikan saran berkaitan dengan pekerjaan yang penulis jalankan.

Gambar

Gambar 1.1 Grafik Industri Farmasi dengan Sertifikat CPOB
Gambar 1.4 Jenis-Jenis Pelatihan

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menduga besarnya laju erosi tahunan dan sedimentasi di Sub DAS Cikeas Kali Bekasi dengan menggunakan model AGNPS (Agricultural Non Point

Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, sumber segala kebenaran, sang kekasih tercinta yang tidak terbatas pencahayaan cinta-Nya bagi hamba-Nya, Allah Subhana Wata‟ala

Melalui kegiatan observasi di kelas, mahasiswa praktikan dapat. a) Mengetahui situasi pembelajaran yang sedang berlangsung. b) Mengetahui kesiapan dan kemampuan siswa dalam

Dua hal yang dipelajari penulis dengan pendekatan kemosistematika dalam peng- amatan adalah: (1) ketetapan karakter pada kelompok besar tetumbuhan yang memiliki arti dalam

Penelitian ini berjudul Pola Komunikasi Masyarakat Kampung Bali, yang penelitiannya meliputi wawancara pada Masyarakat Suku Bali di Desa Cipta Dharma atau

Pemodelan penyelesaian permasalahan penjadwalan ujian Program Studi S1 Sistem Mayor-Minor IPB menggunakan ASP efektif dan efisien untuk data per fakultas dengan mata

Pendekatan dapat diartikan sebagai metode ilmiah yang memberikan tekanan utama pada penjelasan konsep dasar yang kemudian dipergunakan sebagai sarana

Audit, Bonus Audit, Pengalaman Audit, Kualitas Audit. Persaingan dalam bisnis jasa akuntan publik yang semakin ketat, keinginan menghimpun klien sebanyak mungkin dan harapan agar