• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sektor Anggaran dan Perbendaharaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sektor Anggaran dan Perbendaharaan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Pengenalan Teknik Audit atas

Kecurangan (Fraud)

Sektor Anggaran dan Perbendaharaan

(2)
(3)

Dasar Pelaksanaan Audit atas Kecurangan oleh

Inspektorat Jenderal

Hukum Administrasi Negara Hukum Pidana

 PP Nomor 60 Tahun 2008  Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

Inspektorat Jenderal adalah aparat pengawasan intern pemerintah yang bertanggung jawab langsung kepada menteri/pimpinan lembaga (salah satunya melalui audit dengan tujuan tertentu  audit investigasi)

 KUHAP  KUHP

 PMK Nomor 184/PMK.01/2010  Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

Inspektorat Jenderal antara lain melaksanakan fungsi:

 pelaksanaan dan pengendalian audit atas

pelaksanaan tugas dan fungsi dan pengelolaan keuangan negara serta audit untuk tujuan tertentu

 penanganan pengaduan masyarakat dan informasi dari media

 pendeteksian dan pencegahan penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang atas

pelaksanaan tugas unsur Kementerian Keuangan

 UU Nomor 31 Tahun 1999 jo UU Nomor 20 Tahun 2001  Pemberantasan

Tindak Pidana Korupsi

 UU Nomor 30 Tahun 2002  Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi KPK antara lain bertugas melakukan

koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi (salah satunya dengan Inspektorat Jenderal)

(4)

Proses Bisnis Penganggaran dan

Perbendaharaan

4 a. Siklus Penganggaran Unit terkait

Alur Proses Bisnis Fungsi Penganggaran (Jan-Des)

Perencanaan (Jan-Apr) Penyusunan (Mei-Jul) Pembahasan (Agt-Okt) Penetapan (Nov-Des) DPR Presiden Kemkeu c.q. DJA Bappenas K/L Penyusunan resource envelope & usulan kebijakan APBN Arah Kebijakan & Prioritas Pembangunan 1 2 Pembicaraan Pendahuluan RAPBN (KEM, PPKF dan RKP) Penyusunan KEM, PPKF dan Pembicaraan Pendahuluan Pembahasan RAPBN, RUU APBN, Nota Keu, DHP RKA-K/L dan DHP RDP-BUN Pengesahan UU APBN Penetapan Alokasi Anggaran K/L Penyusunan Keppres Rincian ABPP Penetapan Keppres

Rincian ABPP & DHP RDP BUN Pembahasan RAPBN, RUU APBN, Nota Keuangan , DHP RKA-K/L dan DHP RDP-BUN Persetujuan RUU APBN 5 4 8 9 11 12 13 Penyusunan & Pengesahan DIPA 10 14 Pelaksanaan Trilateral Meeting Penyusunan RAPBN, RUU APBN, NK, DHP RKA-K/L dan DHP RDP-BUN 3 6 7 Penyusunan RKA-K/L & Reviu RKA-K/L oleh

API-K/L

Penyesuaian RKA-K/L

5a

(5)

Benar UJI DAN PERIKS A PEMBEBANAN PEMBEBANAN Proses SAI Proses SAI SPM GU BUKTI SP2D LAPORAN KEUANGAN Draft SPM - GU PENERBIT SPM BENDAHARA

PENGELUARAN UNIT AKUNTASI SATKER

PENGUJI TAGIHAN PEMBUAT KOMITMEN SK SPK KONTRAK Daftar Lembur DAFTAR GAJI BA PK BA PB BA SERAH TERIMA BUKTI DAN TAGIHAN Salah Bayar Bayar Draft SPM - LS SPM

KPPN

Transfer UP/GU Transfer UP/GU SPM LS Transfer pihak III Transfer pihak III BUKTI DIPA

(6)

Jenis-jenis TPK menurut UU Nomor 31 Tahun 1999 jo UU

Nomor 20 Tahun 2001

 Tindak pidana korupsi 1. Kerugian Negara

2. Suap-menyuap

3. Penggelapan dalam jabatan 4. Pemerasan

5. Perbuatan curang

6. Benturan kepentingan dalam pengadaan 7. Gratifikasi

 Tindak pidana lain yang terkait dengan korupsi 1. merintangi proses pemeriksaan perkara korupsi

2. tidak memberikan keterangan atau memberikan keterangan yang tidak benar

3. bank yang tidak memberikan keterangan rekening tersangka

4. saksi atau ahli yang tidak memberi keterangan atau memberi keterangan palsu

5. orang yang memegang rahasia jabatan tidak memberi keterangan atau memberi keterangan palsu

(7)

Beberapa kegiatan pada sektor penganggaran dan

perbendaharaan yang mungkin/ berpotensi menjadi titik

rawan terjadinya fraud

 Sektor Penganggaran

 K/L/D/I

 Penyusunan Renja dan RKA-KL oleh K/L/D/I

 Penyusunan TOR dan RAB (pendukung RKA-KL, usulan SBK, usulan persetujuan kontrak tahun jamak)

 DJA

 Penetapan resources envelope dan pagu indikatif (bersama Bappenas)

 Penetapan pagu anggaran K/L, PSO, subsidi, Rencana Bisnis dan Anggaran BLU  Trilateral meeting antara K/L, Kementerian Keuangan (DJA), dan Bappenas

 Pelaksanaan penelaahan dan bimtek penyusunan RKA-KL (bersama K/L dan Bappenas)  Penyusunan RDP BUN dan alokasi dana BA BUN

 Persetujuan Revisi Anggaran  Persetujuan Kontrak Tahun Jamak

 Penetapan Standar Biaya (Masukan dan Keluaran)

 Pelaksanaan pemungutan PNBP sektor migas dan PPh sektor migas dari hasil

kegiatan KKKS, PNBP sektor usaha panas bumi, PNBP dari hulu migas (SKK-Migas)  Penyelesaian kewajiban Pemerintah sektor migas (a.l. PBB, reimburse PPN, PDRD,

fee pengelolaan/penjualan migas bagian negara) dan sektor usaha panas bumi  Penyusunan pagu dan realisasi penggunaan PNBP pada K/L

 Pembukaan tanda * (blokir)  DJPK

 Penghitungan dan pengalokasian Dana Bagi Hasil Pajak & Cukai Hasil Tembakau dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam

 Penghitungan dan pengalokasian Dana Alokasi Umum, Dana Otonomi Khusus, dan Dana Penyesuaian

 Evaluasi dan bimtek di bidang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Pembiayaan dan Kapasitas Daerah, Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

 Pemantauan dan Evaluasi pengelolaan investasi pada BUMD, BLUD, dan PMP kepada daerah, hibah/pinjaman kepada daerah, obligasi daerah, dan pinjaman lainnya

(8)

Beberapa kegiatan pada sektor penganggaran dan perbendaharaan

yang mungkin/berpotensi menjadi titik rawan terjadinya fraud (cont ....)

 Sektor Perbendaharaan

 K/L/D/I

 Pengadaan Barang/Jasa  Pemeliharaan Aset

 Perjalanan Dinas

 Belanja Pegawai (terutama terkait lembur dan rapel)  Pengelolaan PNBP

 DJPB

 Pencairan Dana (Penerbitan SP2D)  Dispensasi Pelaksanaan Anggaran

 Penunjukan bank/kantor pos dan/atau lembaga keuangan lainnya dalam rangka pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara, pengelolaan, perhitungan, dan pengembalian dana pihak ketiga

 Pembayaran jasa perbendaharaan kepada Bank Persepsi/Devisa Persepsi/Kantor Pos dan/atau Lembaga Keuangan lainnya

 Pengelolaan dan pemantauan penerimaan bunga dan/atau jasa giro dari Bank Operasional

 Pelaksanaan verifikasi , perhitungan, penagihan, dan pembayaran atas pemberian pinjaman, penerusan pinjaman, dan kredit program

 Pelaksanaan analisis dan evaluasi terhadap permohonan pinjaman

pemerintah dan penerusan pinjaman serta penyelesaian piutang negara pada BUMN, BUMD, dan Pemerintah Daerah

 Pemrosesan penetapan tarif dan remunerasi Badan Layanan Umum  Pemrosesan penilaian, penetapan, dan pencabutan status instansi

(9)

Indikator-Indikator (Redflags) Fraud di Sektor Anggaran dan

Perbendaharaan

Pada umumnya indikator fraud di sektor penganggaran dan perbendaharaan tidak berbeda jauh dengan indikator fraud di sektor-sektor lainnya, antara lain berupa:

 Perubahan gaya hidup atau perilaku pegawai  Dokumentasi yang tidak tertib

 SOP tidak dilaksanakan dengan berbagai alasan

 Keluhan dari para stakeholders atau pengguna layanan

 Tingkat perputaran pegawai terlalu rendah atau terlalu tinggi (pola mutasi tidak berjalan efektif)

 Sering menjadi current issues dan topik perbincangan di media dan publik  Perubahan secara tiba-tiba (mendadak) pada proses dan kebijakan

 Komunikasi dan interaksi yang intensif antara pegawai (manajemen) atau pemberi layanan dengan para stakeholders atau pengguna layanan

 Pegawai bekerja secara berlebihan, tertutup, dan tidak mau berbagi tugas  Pegawai (manajemen) reaktif terhadap kritikan

 Perangkapan tugas dan fungsi dalam kurun waktu yang lama  Resistensi terhadap reviu hasil kerja

(10)

Teknik-Teknik Audit Kecurangan a.l:

 Pengujian dan Analisis Dokumen;

 Prosedur Analitis;

 Pengujian Fisik;

 Observasi;

 Rekonsiliasi;

 Interviu dan permintaan keterangan;

 Konfirmasi dan klarifikasi kepada pihak ketiga dan

pihak-pihak terkait lainnya;

 Covert Operation (Operasi Intelijen): Profiling,

Tapping, Surveillance, Camouflage, Entrapment

Untuk dapat menyimpulkan terjadinya fraud dan dilakukan pelimpahan masalah

kepada aparat penegak hukum, maka hasil audit harus memenuhi unsur “4W + 1H”:

What = apa kejadiannya Where = dimana kejadiannya Who = siapa pelakunya How = bagaimana kejadiannya When = kapan terjadinya

F R A U D

(11)

Contoh Kasus Praktik Teknik Audit Kecurangan di

Sektor Anggaran dan Perbendaharaan

 Kasus Persetujuan Kontrak Tahun Jamak

Suatu K/L mengajukan permohonan persetujuan kontrak tahun jamak mendekati berakhirnya tahun anggaran dengan tujuan untuk dapat menarik uang muka

pekerjaan dengan nilai yang signifikan (20% dari nilai kontrak) dengan jangka waktu penyelesaian pekerjaan direncanakan selama 3 tahun. Dalam proses

pengajuan permohonan tersebut, ternyata dokumen pendukung yang disampaikan K/L bersangkutan tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan, namun ternyata permohonan tersebut tetap disetujui oleh instansi yang berwenang.

Dari hasil audit dengan teknik pengujian dokumen, prosedur analitis, dan interviu menunjukkan bahwa pemberian persetujuan tersebut ternyata bukanlah sebuah kelalaian ataupun kesalahan administrasi semata, namun terindikasi adanya kepentingan dari pihak tertentu yang berusaha mempengaruhi instansi yang berwenang untuk menerbitkan persetujuan kontrak tahun jamak yang tidak memenuhi persyaratan tersebut.

(12)

Contoh Kasus Praktik Teknik Audit Kecurangan di Sektor

Anggaran dan Perbendaharaan (cont ...)

 Kasus Perjalanan Dinas

Seseorang pegawai pada suatu unit kerja mempertanggungjawabkan bukti perjalanan dinas ke

Manado selama 10 hari sebesar Rp10 juta. Bukti pertanggungjawaban menunjukkan bahwa pegawai tersebut pergi-pulang menggunakan jasa sebuah maskapai penerbangan nasional dan menginap pada suatu hotel yang cukup terkenal di Manado. Melalui whistleblowing system, diperoleh informasi bahwa perjalanan dinas dimaksud terindikasi fiktif atau dilakukan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Dari hasil audit dengan teknik pengujian dokumen, konfirmasi kepada pihak terkait (maskapai penerbangan dan penginapan), rekonsiliasi data, serta interviu menunjukkan bahwa pegawai yang bersangkutan ternyata tidak melakukan perjalanan dinas sebagaimana yang dipertanggungjawabkan, yaitu:

 pegawai tersebut tidak melaksanakan perjalanan dinas selama 10 hari karena ternyata sejak hari kelima dalam periode perjalanan dimaksud ybs mengikuti kegiatan workshop di Jakarta sesuai dengan bukti dokumentasi yang ada;

 maskapai penerbangan yang digunakan bukanlah maskapai sebagaimana yang dipertanggungjawabkan

 selama 5 hari perjalanan dinas tersebut ybs ternyata tidak menginap di tempat penginapan yang dipertanggungjawabkan melainkan di rumah kerabatnya yang ada di Manado.

Akibatnya terdapat kelebihan pembayaran biaya perjalanan dinas kepada pegawai tersebut sebesar Rp5 juta. Menurut pengakuan ybs, uang tersebut ternyata digunakan untuk menambah penghasilan.

(13)

Pembuktian Hukum atas Fraud

Sesuai Pasal 184 KUHAP, alat bukti yang sah adalah:

1. Keterangan Saksi

2. Keterangan Ahli

3. Surat

4. Petunjuk

5. Keterangan Terdakwa

Untuk dapat menuntaskan/melimpahkan

fraud

yang terkait dengan tindak pidana (korupsi)

pada sidang pengadilan, aparat penegak hukum

harus mendapatkan minimal 2 alat bukti.

(14)

Pasal 64 PP Nomor 45 Tahun 2013

(15)

Referensi

Dokumen terkait

(b) Kesalahan yang berlaku kepada lafaz ayat dan merosakkan makna (c) Kesalahan yang berlaku pada makna ayat dan hukum-hukum tajwid. Berapakah rukun utama

 Terjadi ketika pengeluaran lebih banyak daripada penghasilan/Impor lebih.. besar

pengadilan telah menyatakan terdakwa bersalah, sekalipun terdakwa mengajukan upaya hukum, banding atau kasasi. Cooter dan Ulen menegaskan perbedaan konsep asas praduga

4 OPTIMALISASI PERENCANAAN BIAYA DISTRIBUSI BAHAN MATERIAL KERIKIL PECAH TERSARING SUATU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI (STUDI

Daging adalah urat daging (otot) yang telah dikuliti dengan baik, berasal dari sapi, babi, domba, kambing, yang telah cukup dewasa dan sehat pada penyembelihan, terdiri dari

Berdasarkan penelitian dan hasil perhitungan yang telah dilakukan mengenai hubungan kedisiplinan belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar sosiologi

Misalnya, pada zaman sekitar 1933 hingga 1941 persoalan dan tema yang cuba disampaikan oleh penyajak berkait dengan kasih sayang, rindu akan kekasih dan nilai masyarakat seperti

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 Tentang Kecamatan dinyatakan secara tegas bahwa pamekaran kecamatan adalah juga pembentukan kecamatan karena pembentukan