• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGAMALAN PANCASILA SEBAGAI DASAR FILSAFAT NEGARA DI ZAMAN SEKARANG STMIK AMIKOM JOGJAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGAMALAN PANCASILA SEBAGAI DASAR FILSAFAT NEGARA DI ZAMAN SEKARANG STMIK AMIKOM JOGJAKARTA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGAMALAN PANCASILA SEBAGAI DASAR FILSAFAT NEGARA

DI ZAMAN SEKARANG

STMIK AMIKOM JOGJAKARTA

Nama : Firman Simatupang NIM : 11.11.4789

Kelompok : C

Jurusan : Teknik Informatika Dosen : Bpk. Tahajudin Sudibyo

UNTUK MENYELESAIKAN TUGAS MATAKULIAH PANCASILA

(2)

2

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan limpah Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pancasila Sebagai Dasar Filsafat Negara pada Zaman Sekarang” dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen Pengampu matakuliah Pancasila Bpk.Tahajuddin Sudibyo.

Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Pancasila, serta infomasi dari media massa yang berhubungan dengan falsafah Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia, tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada pengajar matakuliah Pancasila atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini.

Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Pancasila yang ditinjau dari aspek filsafat atau falsafah, khususnya bagi penulis. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Jogjakarta, 28 Oktober 2011

(3)

3

PENGAMALAN PANCASILA SEBAGAI DASAR FILSAFAT NEGARA DI ZAMAN SEKARANG

*ABSTRAK

Pancasila yang telah disepakati bersama sebagai dasar filsafat negara materinya sudah ada sejak bangsa indonesia ada. Hanya rumusannya yang baru kemudian sekitar proklamasi kemerdekaan indonesia, sehingga dapat dinyatakan Pancasila lahir sejak adanya bangsa Indonesia.

Rumusan Pancasila memang baru direnungkan pada pertengahan tahun 1945 dibandingkan dengan materinya adalah lebih dulu materinya. Hal yang seperti ini tidak hanya Pancasila saja, hukum-hukum alam pun rumusannya baru kemudian di bandingkan keadaan yang sebenarnya setelah direnungkan manusia

Pancasila yang dirumuskan atas dasar kehidupan bangsa indonesia dan diperkaya dengan ide besar dunia tentang negara modern adalah tepat untuk Negara Indonesia yang mendasarkan atas kebersamaan dan kekeluargaan. Pancasila dirumuskan dari kehidupan bangsa Indonesia dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara adalah memang tepat dan wajar, dalam arti bersifat manusiawi, layak untuk manusia, atas dasar sifat kodrat manusia dan untuk kehidupan manusia.

Tokoh-tokoh kenegaraan Indonesia merumuskan pancasila bukan mengada-ada, tetapi memang demikian keadaan senyatanya, yang selanjutnya memang dikehendaki oleh bangsa Indonesia dalam bernegara sebagai dasar filsafatnya. Hal ini terbukti dalam sejarah perubahan ketatanegaraan Indonesia, sejak Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 sampai dikeluarkannya Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959 dan Instruksi Presiden No. 12 Tanggal `3 April 1968, Pancasila tetap dinyatakan sebagai dasar negara, baik dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, dalam Mukaddimah Konstitusi RIS 1949, meskipun dalam UUDS Indonesia tahun 1950.

Di samping Pancasila sebagai dasar filsafat Negara, yang berdasarkan tinjauan material, Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat juga berfungsi sebagai filsafat hidup bangsa indonesia, melandasi semua pola kehidupan yang bersifat hakiki, yang sejak bangsa indonesia ada memang sudah demikian kenyataannya, hanya setelah bernegara ini dinyatakan secara konkrit. Pancasila sebagai filsafat hidup bangsa ini kemudian dijabarkan juga sebagai jiwa bangsa, sebagai kepribadian bangsa, sebagai pandangan hidup bangsa, yang kemudian berfungsi sebagai pedoman hidup dalam bermasyarakat dan bernegara.

Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia berfungsi juga sebagai pemersatu bangsa Indonesia, sebaagai alat persatuan dan kesatuan, yang didalamnya merumuskan langsung cita-cita bangsa Indonesia dalam bernegara, yaitu untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Cita-cita atau tujuan negara ini dapat menyatukan semua subsistem dalam sistem sosial yang ada

(4)

4

Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia, susunannya juga merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, sila satu dengan yang lainnya berhubungan erat, dan bentuk susunannya adalah bertingkat seperti piramid. Kesatuan Sila-sila Pancasila juga saling mensifati sehingga kelimat sila tersebut saling berkaitan

Negara Indonesia yang berlandaskan Pancasila menganut juga faham integralistik dengan ciri-ciri khusus indonesia, ciri utamanya adalah kebersamaan dan kekeluargaan. Faham integralistik digunakan juga sebagai dasar pedoman di semua bidang kehidupan nasional, yaitu kehidupan bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam.

(5)

5

BAB I

1.1LATAR BELAKANG MASALAH

Alasan saya mengambil judul masalah tentang ini adalah:

a. Untuk menyelesaikan kewajiban Mata Kuliah Pancasila

b. Karena di Zaman sekarang banyak warga Indonesia yang belum mengerti arti dari

Pancasila itu dan Kegunaan Pancasila itu untuk apa.

c. Banyak kejadian-kejadian yang menyimpang dari Pancasila atau Fungsi Pancasila

Sebagai Filsafat Negara

1.2RUMUSAN MASALAH

a. Apakah arti Pancasila sebagai dasar Filsafat negara yang sebenarnya?

b. Apakah fungsi pancasila sebagai dasar filsafat negara sudah berjalan baik di

zaman sekarang di Indonesia ???

c. Apakah landasan filosofis Pancasila??

d. Apakah fungsi utama filsafat bagi bangsa dan negara Indonesia ??

1.3Pendekatan Historis

Pancasila sebagai Dasar Filsafat Negara merupakan hasil kesepakatan bersama yang kemudian disebut sebagai perjanjian luhur bangsa indonesia, di dalamnya terkandung semangat kekeluargaan sebagai inti pelajaran Pancasila. Dalam memahami semangat kekeluargaan untuk mencapai kesepakatan bersama perlu dipelajari sejarah perumusan Pancasila, sejak masa pengusulan Pancasila, masa proklamasi kemerdekaan, sampai dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 juli 1959, dan selanjutnya bangsa indonesia akan tetap melestarikan Pancasila Sebagai Dasar Negara Indonesia. Dasar filsafat Negara indonesia yang diberi nama Pancasila ini secara resmi dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945 walaupun istilah “Pancasila” tidak disebutkan secara eksplisit dalam Pembukaan tersebut, namun rumusannya sila demi sila secara jelas dicantumkan di dalamnya. Oleh karena itu Pembukaan UUD 1945 disebut sebagai tempat terdapatnya rumusan Pancasila.

(6)

6

Walaupun demikian di kalangan masyarakat luas pernah terdapat pelbagai rumusan pancasila yang susunannya juga agak berbeda. Tetapi rumusan yang berbeda-beda tentang lima unsur yang diberi nama Pancasila itu tidak berarti membawa bangsa Indonesia ke pertentangan-pertentangan, karena tanpa adanya rumusan secara resmi pun di dalam diri bangsa indonesia atau dalam adat istiadat bangsa indonesia sudah ada benih-benih jiwa Pancasila, hanya yang perlu dicari adalah keseragaman perumusan dan tata urutannya.

Secara historis rumusan-rumusann Pancasila itu dapat diuraikan tiga kelompok :

a. Rumusan Pancasila dalam sidang-sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha

Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang merupakan tahap Pengusulan sebagai Dasar Filsafat Negara Indonesia

b. Rumusan Pancasila yang di tetapkan oleh Panita Persiapan Kemerdekaan

Indonesia sebagai Dasar Filsafat Negara Indonesia yang sangat erat hubungannya dengan Proklamasi Kemerdekaan

c. Beberapa Rumusan Pancasila dalam perubahan ketatanegaraan Indonesia selama

belum berlaku kembali rumusan Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945

Dalam tinjauan Historis Pancasila ini perlu dibicarakan juga hal-hal yang menyertainya yang erat sekali dengan rumusan-rumusan Pancasila yang pernah ada, baik rumusan Pancasila pada masa pengusulan, pada masa penetapan, maupun pada masa perubahan. Dan setelah pembukaan UUD 1945 berlaku kembali perlu dibicarakan penegasan kembali rumusan pancasila seagai masa pemantapan yang digunakan untuk seterusnya.

Setelah uraian tiga kelompok di atas, kemudian ditambahkan satu masa lagi, yaitu:

d. Masa pemantapan Pancasila, juga dapat dinyatakan masa kesatuan rumusan

Pancasila, yaitu sejak dikeluarkan nya Inpres No. 12 tanggal 13 April 1945

Pemantapan atau kesatuan rumusan Pancasila ini merupakan titik tolak pengembangan Pancasila, baik dalam Pedoman Pengamalan maupun dalam pengembangan sistem filsafat Pancasila.

Secara Historis istilah “Pancasila” mula-mula dipergunakan oleh masyarakat India yang memeluk agama Budha, Pancasila berarti “lima-aturan” atau “Five Moral-Principles” yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh para penganut biasa (awam) agama Budha, yang dalam bahasa aslinya, yaitu bahasa Pali “Panca-Sila”, yang berisi lima larangan atau lima pantangan yang bunyinya menurut enyclopedia atau kamus-kamus Buddhisme adalah sebagai berikut:

1. Panatipata veramani sikkhapadam samadiyami. Artinya: janganlah mencabut

(7)

7

2. Adinnadana veramani sikkhapadam samadiyami. Artinya: janganlah

mengambil barang yang tidak diberikan: maksudnya dilarang mencuri

3. Kameshu micchacara veramani sikkhapadam samadiyami. Artinya: Janganlah

berhubungan kelamin yang tidak sah dengan perempuan: maksudnya dilarang berzina

4. Musawada veramani sikkhapadam samadiyami. Artinya: Janganlah berkata

palsu: maksudnya dilarang berdusta

5. Sura-meraya-majja-pamadatthana veramani sikkhapadam samadiyami.

Artinya: Janganlah meminu minuman yang menghilangkan pikiran: maksudnya dilarang minum minuman keras.

Jadi pertama kali istilah “Pancasila” digunakan untuk memberi nama rumusan lima dasar moral dalam agama Budha

Perkembangan selanjutnya istilah “Pancasila” masuk dalam khazanah kesusasteraan Jawa-Kuno pada zaman Majapahit di bawah raja Hayam Wuruk dan patih Gajah mada. Istilah “Pancasila” terdapat dalam buku keropak Negarakertagama, yang berupa syair pujian ditulis oleh pujangga istana bernama Empu Prapanca selesai pada tahun 1365, yakni di dalam sarga 53 bait ke 2 yang berbunyi sebagai berikut:

“Yatnanggewani Pancasyla kertasangkarabhisekakakrama”

Artinya: (Raja) menjalankan dengan setia kelima pancatangan (Pancasila) itu begitu pula upacara-upacara ibadat dan penobatan-penobatan.

Demikianlah perkembangan istilah “Pancasila”, dari bahasa Sansekerta menjadi bahasa Jawa-Kuno yang artinya tetap sama terdapat pada zaman Majapahit. Karena di Zaman Majapahit hidup berdampingan secara damai kepercayaan tradisi agama Hindu Syiwa dan Agama Budha Mahayana dan campurannya Tantrayana.

(8)

8

BAB II

2.1PEMBAHASAN

Arti Pancasila sebagai Dasar Filsafat Negara itu adalah bahwa Pancasila itu merupakan Landasan atau pedoman Bangsa Indonesia didalam bermasyarakat dan bernegara. Selain berfungsi sebagai dasar filsafat negara, yang berdasarkan tinjauan material. Pancasila di dalam kehidupan bermasyarakat juga berfungsi sebagai filsafat hidup indonesia, melandasi semua pola kehidupan yang bersifat hakiki. Pancasila sebagai filsafat hidup bangsa ini kemudian dijabarkan juga sebagai jiwa bangsa, sebagai kepribadian bangsa, sebagai pandangan hidup bangsa yang kemudian berfungsi sebagai pedoman hidup Bangsa Indonesia dalam bermasyarakat dan bernegara. Selain itu pancasila juga berfungsi sebagai alat pemersatu bangsa, contohnya dalam kehidupan bangsa Indonesia yang beraneka ragam adat budayanya, pada dasarnya setiap adat budaya telah mengamalkan juga kelima unsur Pancasila tersebut. Sehingga dapat dinyatakan Pancasila dalam adat budaya, atau ber-Pancasila dalam kebudayaan. Di samping bangsa Indonesia ber-ber-Pancasila dalamt adat budaya sebelum proklamasi kemerdekaan, didalam kehidupan berAgama pun telah mengamalkan juga kelima unsur Pancasila tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Pengamalan Pancasila sebagai filsafat Negara di Indonesia pada Zaman Sekarang Ini sudah lumayan bagus, akan tetapi masih banyak juga warga-warga Indonesia yg belum menjalankan fungsi Pancasila tersebut dengan baik. Hal tersebut terjadi karena masih banyak warga Negara Indonesia yang belum paham akan arti Pancasila itu dan Fungsi-fungsinya. Sebagai contoh pejabat-pejabat sekarang masih banyak yang melakukan tindakan korupsi dan tidak memikirkan nasib warga nya malah memikirkan dirinya sendiri, itu adalah contoh orang yang tidak menjalankan Sila Pancasila yang pertama yaitu Ketuhanan yang Maha esa, karena disini pejabat tersebut tidak takut untuk melakukan tindakan korupsi yang padahal dia akan tersiksa di akhirat kelak oleh Tuhan Yang Maha Esa tetapi dia tidak pernah menyadari tindakan tersebut.

Secara etimologis istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu “philosophia” yang secara lazim diterjemahkan sebagai cinta kearifan. Kata philosphia berakar dari kata “philos” (pilia,cinta) dan “sophia” (kearifan). Berdasarkan makna kata tersebut dapat diartikan bahwa filsafat adalah upaya manusia untuk mencari kebijaksanaan hidup yang nantinya bisa menjadi konsep kebijakan hidup yang bermanfaat bagi

peradaban dunia. Pengetahuan bijaksana memberikan kebenaran, orang, yang

mencintai pengetahuan bijaksana, karena itu yang mencarinya adalah oreang yang mencintai kebenaran. Tentang mencintai kebenaran adalah karakteristik dari setiap filosof dari dahulu sampai sekarang. Di dalam mencari kebijaksanaan itu, filosof mempergunakan cara dengan berpikir sedalam-dalamnya (merenung). Hasil filsafat (berpikir sedalam-dalamnya) disebut filsafat atau falsafah. Filsafat sebagai hasil berpikir sedalam-dalamnya diharapkan merupakan suatu yang paling bijaksana atau

(9)

9

setidak-tidaknya mendekati kesempurnaan. Beberapa tokoh-tokoh filsafat menjelaskan pengertian filsafat adalah sebagai berikut:

1. Socrates (469-399 SM)

Filsafat adalah suatu bentuk peninjauan diri yang bersifat reflektif atau berupa perenungan terhadapa azas-azas dari kehidupan yang adil dan bahagia. Manusia akan menemukan kebahagiaan dan keadilan jika mereka mampu dan mau melakukan peninajauan diri atau refleksi diri sehingga muncul koreksi terhadap diri secara obyektif.

2. Plato (472-347 SM)

Dalam karya tulisnya “Republik” Plato menegaskan bahwa para filsuf adalah pencinta pandangan tentang kebenaran (vision of truth). Dalam pencarian dan menangkap pengetahuan mengenai ide yang abadi dan tak berubah. Dalam konsepsi Plato filsafat merupakan pencarian yang bersifat spekulatif atau perekaan terhadap pandangan tentang seluruh kebenaran. Filsafat Plato ini kemudan digolongkan sebagai filsafat spekulatif.

Filsafat Pancasila di negara dan bangsa Indonesia berfungsi sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia, Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia, Pancasila sebagai Jiwa dan Kepribadian Bangsa Indonesia. Yang mempunyai maksud:

Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

Setiap bangsa yang ingin bediri kokoh dan mengetahui dengan jelas kemana arah tujuan yang ingin dicapainya sangat memerlukan pandangan hidup (filsafat hidup). Dengan pandangan hidup inilah sesuatu bangsa akan memandang persoalan-persoalan yang dihadapinya dan menentukan arah serta cara bagaiman memecahkan persoalan-persoalan tadi.

Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia

Pancasila yang dikukuhkan dalam sidang 1 dari BPPK tanggal 1 Juni 1945 adalah dikandung maksud untuk dijadikan dasar bagi Negara Indonesia merdeka. Adapun dasar itu haruslah berupa suatu filsafat yang menyimpulkan kehidupan dan cita-cita bangsa dan negara Indonesia merdeka. Di atas dasar itulah akan didirikan gedung Republik Indonesia sebagai perwujudan kemerdekaan politik yang menuju pada kemerdekaan ekonomi, sosial, dan budaya.

Pancasila sebagai Jiwa dan Kepribadian Bangsa

Garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia oleh kehidupan budi bangsa Indonesia dan dipengaruhi oleh tempat, lingkungan dan suatu waktu sepanjang masa. Walaupun bangsa Indonesia sejak dahulu kala bergaul dengan berbagai peradaban kebudayaan bangsa lain (Hindu, Tiongkok, Portugis, Spanyol, Belanda dan lain-lain) namun kepribadian bangsa Indonesia tetap hidup dan berkembang. Mungkin di sana-sini, misalnya di daerah-daerah tertentu atau masyarakat kota kepribadian itu dapat dipengaruhi oleh unsur-unsur asing, namun pada dasarnya bangsa Indonesia tetap hidup dalam kepribadiannya sendiri. Bangsa Indonesia secara jelas dapat dibedakan dari bangsa-bangsa lain. Apabila kita memperhatikan tiap sila dari Pancasila, maka akan tampak dengan jelas bahwa tiap sila Pancasila itu adalah pencerminan dari bangsa kita. Demikianlah, maka Pancasila yang kita gali dari bumi Indonesia sendiri merupakan :

(10)

10

1. Dasar negara kita, Republik Indonesia, yang merupakan sumber dari segala sumber hukum yang berlaku di negara kita.

2. Pandangan hidup bangsa Indonesia yang dapat mempersatukan kita serta memberi petunjuk dalam masyarakat kita yang beraneka ragam sifatnya 3. Jiwa dan Kepribadian bangsa Indonesia, karena pancasila memberikan

corak yang khas kepada bangsa Indonesia dan tak dapat dipisahkan dari bangsa Indonesia, serta merupakan ciri khas yang dapat membedakan bangsa Indonesia dari bangsa yang lain. Terdapat kemungkinan bahwa tiap-tiap sila secara terlepas dari yang lain bersifat universal, yang juga dimiliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia ini, akan tetapi kelima sila yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan itulah yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

4. Tujuan yang akan dicapai oleh bangsa Indonesia, yakni suatu masyarakat

adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.

5. Perjanjian luhur rakyat indonesia yang disetujui oleh wakil-wakil rakyat indonesia menjelang dan sesudah proklamasi kemerdekaan kita junjung tinggi, bukan sekedar ia ditemukan kembali dari kandungan kepribadian dan cita-cita bangsa indonesia yang terpendam sejak berabad-abad yang lalu, melainkan karena Pancasila itu telah mampu membuktikan kebenarannya setelah diuji oleh sejarah perjuangan bangsa.

Oleh karena itu yang penting adalah bagaimana kita memahami, menghayati dan mengamalkan Pancasila dalam segi kehidupan. Tanpa ini maka Pancasila hanya akan merupakan rangkaian kata-kata indah yang tertulis dalam UUD 1945, yang merupakan perumusan beku dan mati, serta tidak mempunyai arti bagi kehidupan bangsa kita.

Apabila Pancasila tidak menyentuh kehidupan nyata, tidak kita rasakan wujudnya dalam kehidupan sehari-hari, maka lambat laun kehidupannya akan kabur dan kesetiaan kita kepada Pancasila akan luntur. Mungkin Pancasila akan hanya tertinggal dalam buku-buku sejarah Indonesia. Apabila ini terjadi maka segala dosa dan noda akan melekat pada kita yang hidup di masa kini, pada generasi yang telah begitu banyak berkorban untuk menegakkan dan membela Pancasila.

Akhirnya perlu juga ditegaskan, bahwa apabila dibicarakan mengenai Pancasila,

maka yang kita maksud adalah Pancasila yang dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945,

yaitu :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa.

(11)

11

3. Persatuan Indonesia.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawratan /

perwakilan.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Rumusan Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 itulah yang kita

gunakan, sebab rumusan yang demikian itulah yang ditetapkan oleh wakil-wakil bangsa

Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945 dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan

Indonesia (PPKI).

Seperti yang telah ditunjukkan oleh Ketetapan MPR No.

XI/MPR/1978, Pancasila itu merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh dari kelima

silanya. Dikatakan sebagai kesatuan yang bulat dan utuh, karena masing-masing sila dari

Pancasila itu tidak dapat dipahami dan diberi arti secara sendiri-sendiri, terpisah dari

keseluruhan sila-sila lainnya. Memahami atau memberi arti setiap sila-sila secara terpisah

(12)

12

3. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pancasila sebagai dasar filsafat negara adalah hasil pemikiran yang sedalam-dalamnya dari bangsa indonesia yang dianggap benar, dan paling sesuai dengan bangsa Indonesia. Pancasila sebagai dasar filsafat negara mempunyai berbagai macam fungsi di Indonesia seperti: Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia, pancasila sebagai ideologi negara, Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia, dan pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

B. Saran

Kita sebagai warga Negara Indonesia seharusnya dapat memahami apa itu sebenarnya pancasila dan fungsi pancasila sebagai Dasar filsafat Negara Indonesia supaya di Negara ini tidak terjadi banyak kejadian-kejadian yang dapat merugikan Negara karena banyak warga nya yang tidak memahami Pancasila itu sendiri

(13)

13

REFERENSI

Budiardjo, Miriam (Editor), Masalah Kenegaraan, PT Gramedia, Jakarta, 1977

Ismaun, Tinjauan Pancasila Dasar Filsafat Negara Republik Indonesia Edisi ke 4, Carya

Remadja Bandung, 1977

Bakry, Noor, Pancasila Yuridis Kenegaraan Edisi Ke 3, Liberty, Jogjakarta, 1997

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Olahan cemilan ini dibuat tidaklah menguras modal yang banyak, maka dari itu juga cemilan ini sangat sesuai dengan kantong mahasiswa, kami berusaha membuat olahan

Berdasarkan kepada pembacaan yang intensif dan kajian yang menyeluruh , kesemua pakar pelaburan memberitahu bahawa sekarang zaman kenaikan emas. Sistem kewangan berasaskan kredit

Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi syarat evaluasi administrasi. Unsur-unsur yang dievaluasi sesuai dengan yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan :

No,114 l Selasa, 12 Agustus 2014 l Tahun ke-1 Halaman 4-9 MOBIL DIJUAL Kriminal FOTO DENGAN LELAKI LAIN ISTRI DITINJU Dituntut 10 Tahun Atut Termenung Halaman 2...

Graha Agri Industri, Bogor dengan menggunakan model pemrogaman linier dengan mempertimbangkan permintaan pasar didapatkan kombinasi produksi tiap bulan untuk Tri Coco

Air laut yang sangat berlimpah di di daerah ini dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi air bersih dengan menggunakan teknologi membran yaitu Teknologi Reverse

Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Bagian dan. mempersiapkan penyusunan

Setelah mendapat penjelasan dari penelitian tentang “ Pengetahuan dan Sikap ibu Hamil Trimester III terhadap Pencegahan Anemia Defisinesi Zat Besi di Klinik Cahaya Kecamatan