• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panduan Teknis Pengembangan Muatan Lokal Di Sekolah Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Panduan Teknis Pengembangan Muatan Lokal Di Sekolah Dasar"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Pada tahun 2013 Implementasi Kurikulum 2013, sesuai Peraturan Menteri Pada tahun 2013 Implementasi Kurikulum 2013, sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013, dilaksanakan secara bertahap. Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013, dilaksanakan secara bertahap. Implementasi tersebut dilaksanakan pada 295 Kabupaten/Kota dengan sasaran sekolah Implementasi tersebut dilaksanakan pada 295 Kabupaten/Kota dengan sasaran sekolah 2.598 sekolah dasar. Pada tahun 2014 implementasi Kurikulum 2013 dilaksanakan di 2.598 sekolah dasar. Pada tahun 2014 implementasi Kurikulum 2013 dilaksanakan di semua sekolah dasar. Untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan Kurikulum 2013 ini, semua sekolah dasar. Untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan Kurikulum 2013 ini, Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar,

Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, KementerianKementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melaksanakan program pendampingan bagi guru di Pendidikan dan Kebudayaan, melaksanakan program pendampingan bagi guru di sekolah dasar agar memiliki pemahaman, sikap, dan keterampilan yang sejalan dengan sekolah dasar agar memiliki pemahaman, sikap, dan keterampilan yang sejalan dengan Kurikulum 2013. Dalam pelaksanaannya, keberhasilan program pendampingan perlu Kurikulum 2013. Dalam pelaksanaannya, keberhasilan program pendampingan perlu didukung oleh ketersediaan panduan yang secara teknis mampu membimbing dan didukung oleh ketersediaan panduan yang secara teknis mampu membimbing dan mengarahkan guru melaksanakan praktik pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013 mengarahkan guru melaksanakan praktik pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013 tersebut. Panduan teknis yang disusun adalah :

tersebut. Panduan teknis yang disusun adalah :

1.

1. Kurikulum 2013 Di Sekolah DasarKurikulum 2013 Di Sekolah Dasar 2.

2. Panduan Teknis Memahami Buku Guru dan Buku Siswa Sekolah Panduan Teknis Memahami Buku Guru dan Buku Siswa Sekolah DasarDasar 3.

3. Panduan Teknis Penyusunan RPP di Sekolah Dasar.Panduan Teknis Penyusunan RPP di Sekolah Dasar. 4.

4. Panduan Teknis Pembelajaran dan Penilaian di Sekolah Dasar.Panduan Teknis Pembelajaran dan Penilaian di Sekolah Dasar. 5.

5. Panduan Teknis Penilaian dan Pengisian Rapor di Panduan Teknis Penilaian dan Pengisian Rapor di Sekolah Dasar.Sekolah Dasar. 6.

6. Panduan Teknis Pembelajaran Remedial dan Pengayaan di Panduan Teknis Pembelajaran Remedial dan Pengayaan di Sekolah DasarSekolah Dasar 7.

7. Panduan Praktis Orang Tua dalam Mendampingi Peserta Didik.Panduan Praktis Orang Tua dalam Mendampingi Peserta Didik. 8.

8. Panduan Teknis Pengembangan Muatan Lokal di Sekolah Dasar.Panduan Teknis Pengembangan Muatan Lokal di Sekolah Dasar. 9.

9. Panduan Teknis Kegiatan Ekstrakurikuler di Sekolah DasarPanduan Teknis Kegiatan Ekstrakurikuler di Sekolah Dasar 10.

10. Panduan Teknis Transisi KTSP ke Panduan Teknis Transisi KTSP ke Kurikulum 2013 di Sekolah DasarKurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Panduan

Panduan tersebut disusun sebagai tersebut disusun sebagai acuan bagi guracuan bagi guru, kepala sekolahu, kepala sekolah, pengawas, para, pengawas, para pembina pada Dinas Pendidikan, orang tua, serta masyarakat dalam melaksanakan, pembina pada Dinas Pendidikan, orang tua, serta masyarakat dalam melaksanakan, membina, dan

membina, dan memfasilitasi pelaksanaamemfasilitasi pelaksanaan n Kurikulum 2Kurikulum 2013 di 013 di Sekolah Sekolah Dasar. SesuaiDasar. Sesuai engan dinamika yang ada, upaya perbaikan panduan ini perlu terus dilakukan. Oleh engan dinamika yang ada, upaya perbaikan panduan ini perlu terus dilakukan. Oleh karena itu saran dari berbagai pihak sangat diharapkan.

karena itu saran dari berbagai pihak sangat diharapkan.

Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan naskah ini kami Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan naskah ini kami sampaikan terima kasih. Semoga Panduan Teknis ini bermanfaat dalam menyukseskan sampaikan terima kasih. Semoga Panduan Teknis ini bermanfaat dalam menyukseskan pelaksanaan Kurikulum 2013.

pelaksanaan Kurikulum 2013.

a.n. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar a.n. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Direktur Pembinaan SD Direktur Pembinaan SD Ibrahim Bafadal Ibrahim Bafadal NIP196412281987011001 NIP196412281987011001

(4)
(5)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA

KATA PENGANTAPENGANTAR... R... ii DAFTAR

DAFTAR ISI... ISI... iiii BAB

BAB I I PENDAHULUAPENDAHULUAN... N... 11  A. Latar Belakang...

 A. Latar Belakang... ... ... ... 11 B.

B. Landasan Landasan Hukum...Hukum... ... ... ... 22 C.

C. Tujuan...Tujuan... ... ... . . 33 D.

D. Pengertian...Pengertian... ... . 33 E.

E. Ruang Ruang Lingkup...Lingkup... ... ... ... 33 BAB

BAB II II PENGEMBANPENGEMBANGAN GAN MUATAN MUATAN LOKAL... LOKAL... 55  A. Prinsip Pengembangan...

 A. Prinsip Pengembangan... ... . . 55 B.

B. Strategi Strategi Pengembangan Pengembangan Muatan Muatan Lokal...Lokal... ... ... 55 C.

C. Mekanisme Mekanisme Pengembangan Pengembangan Muatan Muatan Lokal...Lokal... ... 66 D.

D. Rambu-rambu Rambu-rambu Pengembangan Pengembangan Muatan Muatan Lokal...Lokal... ... 77 BAB

BAB III III PELAKSANAPELAKSANAAN AN MUATAN MUATAN LOKAL... LOKAL... 99  A. Langkah-langkah Pelaksan

 A. Langkah-langkah Pelaksanaan Muatan Lokal... aan Muatan Lokal... 99 B.

B. Daya Daya Dukung Dukung Pelaksanaan Pelaksanaan Muatan Muatan Lokal...Lokal... ... 99 C.

C. Pihak Pihak Yang Yang Terkait...Terkait... ... ... 1111 BAB

BAB IV IV PENUTUP... PENUTUP... 1313 DAFTAR

DAFTAR PUSTAKA...PUSTAKA... ... 1515 LAMPIRAN... 17 LAMPIRAN... 17

(6)
(7)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

 A.

 A. Latar BelakangLatar Belakang

Keanekaragaman Multikultur di Indonesia (adat istiadat suku bangsa, tata cara, Keanekaragaman Multikultur di Indonesia (adat istiadat suku bangsa, tata cara, bahasa, kesenian, kerajinan, keterampilan daerah) merupakan ciri khas yang bahasa, kesenian, kerajinan, keterampilan daerah) merupakan ciri khas yang memperkaya nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena itu keanekaragaman memperkaya nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena itu keanekaragaman tersebut harus selalu dilestarikan, dikembangkan, dan dipertahankan melalui upaya tersebut harus selalu dilestarikan, dikembangkan, dan dipertahankan melalui upaya pendidikan.

pendidikan. Kebijakan

Kebijakan yang yang berkaitan berkaitan dengan dengan muatan muatan lokal lokal dilandasi dilandasi kenyataan kenyataan bahwa bahwa didi Indonesia terdapat

Indonesia terdapat beranekaragam kberanekaragam kebudayaan. Seebudayaan. Sekolah, kolah, tempat program tempat program pendidikanpendidikan dilaksanakan merupakan bagian dari masyarakat. Oleh karena itu, program pendidikan dilaksanakan merupakan bagian dari masyarakat. Oleh karena itu, program pendidikan di sekolah perlu memberikan wawasan yang luas pada peserta didik tentang kekhususan di sekolah perlu memberikan wawasan yang luas pada peserta didik tentang kekhususan yang ada di lingkungannya. Pengenalan keadaan lingkungan, sosial, dan budaya kepada yang ada di lingkungannya. Pengenalan keadaan lingkungan, sosial, dan budaya kepada peserta didik memungkinkan mereka untuk lebih mengakrabkan dengan lingkungannya. peserta didik memungkinkan mereka untuk lebih mengakrabkan dengan lingkungannya. Pengenalan dan pengembangan lingkungan melalui pendidikan diarahkan untuk Pengenalan dan pengembangan lingkungan melalui pendidikan diarahkan untuk menunjang peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan pada akhirnya diarahkan menunjang peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan pada akhirnya diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik.

untuk meningkatkan kemampuan peserta didik.

Muatan lokal memberikan peluang kepada peserta didik untuk mengembangkan Muatan lokal memberikan peluang kepada peserta didik untuk mengembangkan kemampuan dan

kemampuan dan keterampilan keterampilan yang dianggap yang dianggap perlu oleh perlu oleh daerah yandaerah yang bersangkutan.g bersangkutan. Oleh karena itu, Muatan lokal harus memuat karakteristik budaya lokal, keterampilan, Oleh karena itu, Muatan lokal harus memuat karakteristik budaya lokal, keterampilan, nilai-nilai luhur budaya setempat dan mengangkat permasalahan sosial dan lingkungan nilai-nilai luhur budaya setempat dan mengangkat permasalahan sosial dan lingkungan yang pada akhirnya mampu membekali siswa dengan keterampilan dasar sebagai bekal yang pada akhirnya mampu membekali siswa dengan keterampilan dasar sebagai bekal dalam kehidupan (

dalam kehidupan (life skill life skill ).).

Muatan lokal, sebagaimana dimaksud dalam penjelasan atas Undang-undang Muatan lokal, sebagaimana dimaksud dalam penjelasan atas Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, merupakan bahan kajian Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, merupakan bahan kajian yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi di yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya.

daerah tempat tinggalnya. Dalam Pasal 77 N P

Dalam Pasal 77 N Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahaneraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional dinyatakan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional dinyatakan bahwa : (1) Muatan lokal untuk setiap satuan pendidikan berisi muatan dan proses bahwa : (1) Muatan lokal untuk setiap satuan pendidikan berisi muatan dan proses

(8)

pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal; (2) Muatan lokal dikembangkan dan pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal; (2) Muatan lokal dikembangkan dan dilaksanakan pada setiap satuan pendidikan.

dilaksanakan pada setiap satuan pendidikan.

Selanjutnya, dalam Pasal 77 P antara lain dinyatakan bahwa, “(1) Pemerintah Selanjutnya, dalam Pasal 77 P antara lain dinyatakan bahwa, “(1) Pemerintah daerah provinsi melakukan koordinasi dan supervisi pengelolaan muatan lokal pada daerah provinsi melakukan koordinasi dan supervisi pengelolaan muatan lokal pada pendidikan menengah; (2) Pemerintah

pendidikan menengah; (2) Pemerintah daerah kabupaten/kota melakukan koordinasi dandaerah kabupaten/kota melakukan koordinasi dan supervisi pengelolaan muatan lokal pada pendidikan dasar; (3) Pengelolaan muatan lokal supervisi pengelolaan muatan lokal pada pendidikan dasar; (3) Pengelolaan muatan lokal meliputi penyiapan, penyusunan, dan evaluasi terhadap dokumen muatan lokal, buku meliputi penyiapan, penyusunan, dan evaluasi terhadap dokumen muatan lokal, buku teks pelajaran, dan buku panduan guru; dan

teks pelajaran, dan buku panduan guru; dan (4) Dalam hal seluruh kabupaten/kota pada(4) Dalam hal seluruh kabupaten/kota pada 1 (satu) provinsi sepakat menetapkan 1 (satu) muatan lokal yang sama, koordinasi dan 1 (satu) provinsi sepakat menetapkan 1 (satu) muatan lokal yang sama, koordinasi dan supervisi pengelolaan kurikulum pada pendidikan dasar dilakukan oleh pemerintah supervisi pengelolaan kurikulum pada pendidikan dasar dilakukan oleh pemerintah daerah provinsi”.

daerah provinsi”.

Muatan lokal sebagai bahan kajian yang membentuk pemahaman terhadap p

Muatan lokal sebagai bahan kajian yang membentuk pemahaman terhadap p otensiotensi di daerah tempat tinggalnya bermanfaat untuk memberikan bekal sikap, pengetahuan, di daerah tempat tinggalnya bermanfaat untuk memberikan bekal sikap, pengetahuan, dan keterampilan kepada peserta didik agar:

dan keterampilan kepada peserta didik agar: 1.

1. mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, danmengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan budayanya;

budayanya; 2.

2. memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenaimemiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai daerahnya yang berguna bagi dirinya maupun lingkungan masyarakat pada daerahnya yang berguna bagi dirinya maupun lingkungan masyarakat pada umumnya; dan

umumnya; dan 3.

3. memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturan-aturan yangmemiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturan-aturan yang berlaku di daerahnya, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur berlaku di daerahnya, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya setempat dalam rangka menunjang pembangunan nasional.

budaya setempat dalam rangka menunjang pembangunan nasional.

B.

B. Landasan HukumLandasan Hukum

1.

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Standar Nasional PendidikanUndang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Standar Nasional Pendidikan 2.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atasPeraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Pendidikan 3.

3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan

tentang Standar Kompetensi Lulusan 4.

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar

(9)

5.

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan

Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.Menengah. 6.

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah. 7.

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

Ibtidaiyah 8.

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum

Tentang Implementasi Kurikulum

C.

C. TujuanTujuan

Panduan teknis muatan lokal di sekolah dasar bertujuan sebagai acuan bagi Panduan teknis muatan lokal di sekolah dasar bertujuan sebagai acuan bagi satuan pendidikan (kepala sekolah, guru, dan komite sekolah) dalam satuan pendidikan (kepala sekolah, guru, dan komite sekolah) dalam mengembangkan muatan lokal oleh masing-masing satuan pendidikan.

mengembangkan muatan lokal oleh masing-masing satuan pendidikan.

D.

D. PengertianPengertian

Beberapa istilah yang

Beberapa istilah yang perlu dijelaskan perlu dijelaskan dalam panduan dalam panduan teknis teknis ini adalah ini adalah sebagaisebagai berikut.

berikut.

1.

1.

Muatan lokal merupakan bahan kajian pada satuan pendidikan yang berisiMuatan lokal merupakan bahan kajian pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya.

di daerah tempat tinggalnya.

2.

2.

Pemerintah provinsi adalah gubernur dan berbagai perangkat daerah sebagaiPemerintah provinsi adalah gubernur dan berbagai perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah provinsi.

unsur penyelenggara pemerintahan daerah provinsi.

3.

3.

Pemerintah kabupaten/kota adalah bupati/walikota dan berbagai perangkatPemerintah kabupaten/kota adalah bupati/walikota dan berbagai perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah kabupaten/kota. daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah kabupaten/kota.

E.

E. Ruang lingkupRuang lingkup

Ruang lingkup muatan lokal adalah sebagai b

Ruang lingkup muatan lokal adalah sebagai berikut.erikut. 1.

1. Lingkup keadaan dan program serta Lingkup keadaan dan program serta kebutuhan jangka panjang daerah.kebutuhan jangka panjang daerah.

Keadaan daerah adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah tertentu Keadaan daerah adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah tertentu yang pada dasarnya berkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial yang pada dasarnya berkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial ekonomi, dan lingkungan sosial budaya.

(10)

Program dan kebutuhan jangka panjang daerah adalah segala sesuatu yang Program dan kebutuhan jangka panjang daerah adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh masyarakat di suatu daerah, khususnya untuk kelangsungan diperlukan oleh masyarakat di suatu daerah, khususnya untuk kelangsungan hidup dan peningkatan taraf kehidupan masyarakat tersebut, yang disesuaikan hidup dan peningkatan taraf kehidupan masyarakat tersebut, yang disesuaikan dengan potensi daerah yang bersangkutan, untuk 

dengan potensi daerah yang bersangkutan, untuk  a.

a. meningkatkan kemampuan dan keterampilan di bidang tertentu sesuaimeningkatkan kemampuan dan keterampilan di bidang tertentu sesuai dengan program dan kebutuhan jangka panjang daerah, dan;

dengan program dan kebutuhan jangka panjang daerah, dan; b.

b. meningkatkan kemampuan berwirausaha.meningkatkan kemampuan berwirausaha.

2.

2. Lingkup isi/jenis muatan lokal.Lingkup isi/jenis muatan lokal.

Lingkup isi/jenis muatan lokal dapat berupa: bahasa daerah, bahasa asing, Lingkup isi/jenis muatan lokal dapat berupa: bahasa daerah, bahasa asing, kesenian daerah, keterampilan dan kerajinan daerah, adat istiadat, dan kesenian daerah, keterampilan dan kerajinan daerah, adat istiadat, dan pengetahuan tentang berbagai ciri khas lingkungan alam sekitar, serta hal-hal pengetahuan tentang berbagai ciri khas lingkungan alam sekitar, serta hal-hal yang dianggap perlu untuk pengembangan potensi daerah yang bersangkutan. yang dianggap perlu untuk pengembangan potensi daerah yang bersangkutan.

(11)

BAB II

BAB II

PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL

PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL

 A.

 A. Prinsip PengembanganPrinsip Pengembangan

Pengembangan muatan lokal untuk SD/MI perlu memperhatikan beberapa prinsip Pengembangan muatan lokal untuk SD/MI perlu memperhatikan beberapa prinsip pengembangan sebagai berikut.

pengembangan sebagai berikut. 1.

1. UtuhUtuh

Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukan berdasarkan pendidikan berbasis Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukan berdasarkan pendidikan berbasis kompetensi, kinerja, dan kecakapan hidup.

kompetensi, kinerja, dan kecakapan hidup. 2.

2. KontekstualKontekstual

Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukan berdasarkan budaya, potensi, Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukan berdasarkan budaya, potensi, dan masalah daerah.

dan masalah daerah. 3.

3. TerpaduTerpadu

Pendidikan muatan lokal dipadukan dengan lingkungan satuan pendidikan, termasuk Pendidikan muatan lokal dipadukan dengan lingkungan satuan pendidikan, termasuk terpadu dengan dunia usaha dan industri.

terpadu dengan dunia usaha dan industri. 4.

4.  Apresiatif Apresiatif

Hasil-hasil pendidikan muatan lokal dirayakan (dalam bentuk pertunjukan, Hasil-hasil pendidikan muatan lokal dirayakan (dalam bentuk pertunjukan, lomba-lomba, pemberian penghargaan) di tingkat

lomba, pemberian penghargaan) di tingkat satuan pendidikan dan daerah.satuan pendidikan dan daerah. 5.

5. FleksibelFleksibel

Jenis muatan lokal yang dipilih oleh satuan pendidikan dan pengaturan waktunya Jenis muatan lokal yang dipilih oleh satuan pendidikan dan pengaturan waktunya bersifat fleksibel sesuai dengan kondisi d

bersifat fleksibel sesuai dengan kondisi dan karakteristik satuan pendidikan.an karakteristik satuan pendidikan. 6.

6. Pendidikan Sepanjang HayatPendidikan Sepanjang Hayat

Pendidikan muatan lokal tidak hanya berorientasi pada hasil belajar, tetapi juga Pendidikan muatan lokal tidak hanya berorientasi pada hasil belajar, tetapi juga mengupayakan peserta didik untuk belajar secara terus-menerus.

mengupayakan peserta didik untuk belajar secara terus-menerus. 7.

7. ManfaatManfaat

Pendidikan muatan lokal berorientasi pada upaya melestarikan

Pendidikan muatan lokal berorientasi pada upaya melestarikan dan mengembangkandan mengembangkan budaya lokal dalam menghadapi tantangan global.

budaya lokal dalam menghadapi tantangan global.

B.

B. Strategi Pengembangan Muatan LokalStrategi Pengembangan Muatan Lokal

Penyelengaraan muatan lokal dilaksanakan dengan cara: Penyelengaraan muatan lokal dilaksanakan dengan cara: 1.

1. memperkaya aspek-aspek yang ada dalam memperkaya aspek-aspek yang ada dalam kelompok mata pelajaran kelompok Bkelompok mata pelajaran kelompok B dengan konten-konten lokal.

dengan konten-konten lokal. 2.

2. Sebagai mata pelajaran tersendiri yang Sebagai mata pelajaran tersendiri yang dikembangkan, dikoordinasikan, dandikembangkan, dikoordinasikan, dan disupervisi oleh daerah (kabupaten/kota).

disupervisi oleh daerah (kabupaten/kota). 3.

3. Sebagai matapelajaran tersendiri yang dikembangkan oleh Satuan PendidikanSebagai matapelajaran tersendiri yang dikembangkan oleh Satuan Pendidikan dibawah koordinasi dan supervisi daerah.

(12)

C.

C. Mekanisme Pengembangan Muatan LokalMekanisme Pengembangan Muatan Lokal

1.

1. Tahapan Pengembangan Muatan LokalTahapan Pengembangan Muatan Lokal

Muatan lokal dikembangkan oleh daerah atau sekolah dengan cara s

Muatan lokal dikembangkan oleh daerah atau sekolah dengan cara s ebagaiebagai berikut ini:

berikut ini: a.

a. Melakukan identifikasi dan analisis terhadap lingkungan alam, sosialMelakukan identifikasi dan analisis terhadap lingkungan alam, sosial ekonomi, dan sosial budaya sesuai d

ekonomi, dan sosial budaya sesuai dengan kebutuhan dan program jangkaengan kebutuhan dan program jangka panjang daerah

panjang daerah b.

b. Memperkaya mata pelajaran Kelompok B. Melakukan identifikasi dan Memperkaya mata pelajaran Kelompok B. Melakukan identifikasi dan analisisanalisis terhadap Kompetensi Dasar matapelajaran kelompok B.

terhadap Kompetensi Dasar matapelajaran kelompok B. c.

c. Menentukan jenis muatan lokal yang Menentukan jenis muatan lokal yang akan dikembangkan.akan dikembangkan.

Jenis muatan lokal meliputi empat rumpun muatan lokal yang merupakan Jenis muatan lokal meliputi empat rumpun muatan lokal yang merupakan persinggungan antara budaya lokal (dimensi sosio-budaya-politik), persinggungan antara budaya lokal (dimensi sosio-budaya-politik), kewirausahaan, pra-vokasional (dimensi ekonomi), pendidikan lingkungan, kewirausahaan, pra-vokasional (dimensi ekonomi), pendidikan lingkungan, dan kekhususan lokal lainnya (dimensi fisik).

dan kekhususan lokal lainnya (dimensi fisik). 1)

1) Budaya lokal mencakup pandangan-pandangan yang mendasar, nilai-nilaiBudaya lokal mencakup pandangan-pandangan yang mendasar, nilai-nilai sosial, dan artifak-artifak (material dan perilaku) yang luhur yang bersifat sosial, dan artifak-artifak (material dan perilaku) yang luhur yang bersifat lokal.

lokal. 2)

2) Kewirausahaan dan pra-vokasional adalah muatan lokal yang mencakupKewirausahaan dan pra-vokasional adalah muatan lokal yang mencakup pendidikan yang tertuju pada pengembangan potensi jiwa usaha

pendidikan yang tertuju pada pengembangan potensi jiwa usaha dandan kecakapannya.

kecakapannya. 3)

3) Pendidikan lingkungan dan kekhususan lokal lainnya adalah mataPendidikan lingkungan dan kekhususan lokal lainnya adalah mata

pelajaran muatan lokal yang bertujuan untuk mengenal lingkungan lebih pelajaran muatan lokal yang bertujuan untuk mengenal lingkungan lebih baik, mengembangkan kepedulian terhadap lingkungan, dan

baik, mengembangkan kepedulian terhadap lingkungan, dan mengembangkan potensi lingkungan.

mengembangkan potensi lingkungan. 4)

4) Perpaduan antara budaya lokal, kewirausahaan, pra-vokasional,Perpaduan antara budaya lokal, kewirausahaan, pra-vokasional, lingkungan hidup, dan kekhususan lokal lainnya yang dapat lingkungan hidup, dan kekhususan lokal lainnya yang dapat menumbuhkan suatu kecakapan hidup.

menumbuhkan suatu kecakapan hidup. d.

d. Menentukan bahan kajian muatan lokalMenentukan bahan kajian muatan lokal

Kegiatan ini pada dasarnya untuk mendata dan mengkaji berbagai Kegiatan ini pada dasarnya untuk mendata dan mengkaji berbagai kemungkinan muatan lokal yang dapat diangkat sebagai bahan kajian sesuai kemungkinan muatan lokal yang dapat diangkat sebagai bahan kajian sesuai dengan dengan keadaan dan kebutuhan satuan pendidikan. Penentuan dengan dengan keadaan dan kebutuhan satuan pendidikan. Penentuan bahan kajian muatan lokal didasarkan pada kriteria b

bahan kajian muatan lokal didasarkan pada kriteria berikut:erikut: 1)

1) kesesuaian dengan tingkat perkembangan peserta didik;kesesuaian dengan tingkat perkembangan peserta didik; 2)

2) kemampuan guru dan ketersediaan tenaga pendidik kemampuan guru dan ketersediaan tenaga pendidik yang diperlukan;yang diperlukan; 3)

3) tersedianya sarana dan prasarana;tersedianya sarana dan prasarana; 4)

4) tidak bertentangan dengan agama dan nilai tidak bertentangan dengan agama dan nilai luhur bangsa;luhur bangsa; 5)

5) tidak menimbulkan kerawanan sosial dan keamanan;tidak menimbulkan kerawanan sosial dan keamanan; 6)

6) kelayakan yang berkaitan dengan pelaksanaan di satuan pendidikan;kelayakan yang berkaitan dengan pelaksanaan di satuan pendidikan; 7)

(13)

8)

8) komponen analisis kebutuhan muatan lokal (ciri khas, potensi,komponen analisis kebutuhan muatan lokal (ciri khas, potensi, keunggulan, dan

keunggulan, dan kebutuhan/tuntukebutuhan/tuntutan);tan); 9)

9) mengembangkan kompetensi dasar yang mengacu pada kompetensimengembangkan kompetensi dasar yang mengacu pada kompetensi inti;

inti; 10)

10) menyusun silabus muatan lokal.menyusun silabus muatan lokal.

D.

D. Rambu-rambu PengembangaRambu-rambu Pengembangan Muatan n Muatan LokalLokal

Berikut ini rambu-rambu yang perlu diperhatikan dalam pengembangan muatan Berikut ini rambu-rambu yang perlu diperhatikan dalam pengembangan muatan lokal.

lokal. 1.

1. Daerah maupun satuan pendidikan diharapkan mengembangkan muatanDaerah maupun satuan pendidikan diharapkan mengembangkan muatan lokal diawali dengan menetapkan kompetensi dasar dari kompetensi inti yang lokal diawali dengan menetapkan kompetensi dasar dari kompetensi inti yang sudah ada, selanjutnya satuan pendidikan mengembangkan silabus dan sudah ada, selanjutnya satuan pendidikan mengembangkan silabus dan RPP.RPP. 2.

2. Bahan kajian disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik yangBahan kajian disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik yang mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta pembelajarannya diatur agar tidak memberatkan peserta didik.

pembelajarannya diatur agar tidak memberatkan peserta didik. 3.

3. Program pengajaran dikembangkan dengan melihat kedekatannya denganProgram pengajaran dikembangkan dengan melihat kedekatannya dengan peserta didik yang meliputi kedekatan secara fisik dan secara psikis. Dekat peserta didik yang meliputi kedekatan secara fisik dan secara psikis. Dekat secara fisik berarti bahwa terdapat dalam lingkungan tempat tinggal dan secara fisik berarti bahwa terdapat dalam lingkungan tempat tinggal dan sekolah peserta didik, sedangkan dekat secara psikis berarti bahwa bahan sekolah peserta didik, sedangkan dekat secara psikis berarti bahwa bahan kajian tersebut mudah dipahami oleh kemampuan berpikir dan mencerna kajian tersebut mudah dipahami oleh kemampuan berpikir dan mencerna informasi sesuai dengan usia peserta didik. Untuk itu, bahan pengajaran informasi sesuai dengan usia peserta didik. Untuk itu, bahan pengajaran perlu disusun berdasarkan prinsip belajar, yaitu: (1) bertitik tolak dari hal-hal perlu disusun berdasarkan prinsip belajar, yaitu: (1) bertitik tolak dari hal-hal konkret ke abstrak; (2) dikembangkan dari yang diketahui ke yang belum konkret ke abstrak; (2) dikembangkan dari yang diketahui ke yang belum diketahui; (3) dari pengalaman lama ke pengalaman baru; (4) dari yang diketahui; (3) dari pengalaman lama ke pengalaman baru; (4) dari yang mudah/sederhana ke yang lebih sukar/rumit. Selain itu, bahan mudah/sederhana ke yang lebih sukar/rumit. Selain itu, bahan kajian/pelajaran diharapkan bermakna bagi peserta didik yaitu bermanfaat kajian/pelajaran diharapkan bermakna bagi peserta didik yaitu bermanfaat karena dapat membantu peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.

karena dapat membantu peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. 4.

4. Bahan kajian/pelajaran diharapkan dapat memberikan keluwesan bagi guruBahan kajian/pelajaran diharapkan dapat memberikan keluwesan bagi guru dalam memilih metode mengajar dan sumber belajar seperti buku dan nara dalam memilih metode mengajar dan sumber belajar seperti buku dan nara sumber. Dalam kaitan dengan sumber belajar, guru diharapkan dapat sumber. Dalam kaitan dengan sumber belajar, guru diharapkan dapat mengembangkan sumber belajar yang sesuai dengan memanfaatkan potensi mengembangkan sumber belajar yang sesuai dengan memanfaatkan potensi di lingkungan satuan pendidikan, misalnya dengan memanfaatkan di lingkungan satuan pendidikan, misalnya dengan memanfaatkan tanah/kebun satuan pendidikan, meminta bantuan dari instansi terkait atau tanah/kebun satuan pendidikan, meminta bantuan dari instansi terkait atau

(14)

dunia usaha/industri (lapangan kerja) atau tokoh-tokoh masyarakat. Selain dunia usaha/industri (lapangan kerja) atau tokoh-tokoh masyarakat. Selain itu, guru diharapkan dapat memilih dan menggunakan strategi yang itu, guru diharapkan dapat memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan peserta didik aktif dalam proses belajar mengajar, baik secara melibatkan peserta didik aktif dalam proses belajar mengajar, baik secara mental, fisik, maupun sosial.

mental, fisik, maupun sosial. 5.

5. Bahan kajian muatan lokal yang diajarkan harus bersifat utuh dalam artiBahan kajian muatan lokal yang diajarkan harus bersifat utuh dalam arti mengacu kepada suatu tujuan pengajaran yang jelas dan memberi makna mengacu kepada suatu tujuan pengajaran yang jelas dan memberi makna kepada peserta didik. Namun demikian bahan kajian muatan lokal tertentu kepada peserta didik. Namun demikian bahan kajian muatan lokal tertentu tidak harus secara terus-menerus diajarkan mulai dari kelas I sampai dengan tidak harus secara terus-menerus diajarkan mulai dari kelas I sampai dengan kelas

kelas VI. VI. Bahan Bahan kajian kajian muatan muatan lokal lokal juga juga dapat dapat disusun disusun dan dan diajarkandiajarkan hanya dalam jangka waktu satu semester, dua semester, atau satu tahun hanya dalam jangka waktu satu semester, dua semester, atau satu tahun ajaran.

ajaran. 6.

6.  Alokasi  Alokasi waktu waktu untuk untuk bahan bahan kajian/pelajaran kajian/pelajaran muatan muatan lokal lokal perluperlu memperhatikan jumlah hari/minggu dan minggu efektif untuk mata pelajaran memperhatikan jumlah hari/minggu dan minggu efektif untuk mata pelajaran muatan lokal pada setiap semester.

muatan lokal pada setiap semester. 7.

7. Beban belajar/waktu yang dialokasikan untuk mata pelajaran muatan lokalBeban belajar/waktu yang dialokasikan untuk mata pelajaran muatan lokal baik berupa pengayaan kelompok mata pelajaran wajib B, mata pelajaran baik berupa pengayaan kelompok mata pelajaran wajib B, mata pelajaran hasil pengembangan daerah, dan atau mata pelajaran hasil pengembangan hasil pengembangan daerah, dan atau mata pelajaran hasil pengembangan satuan pendidikan sebanyak 2 jam/minggu. Daerah/satuan pendidikan dapat satuan pendidikan sebanyak 2 jam/minggu. Daerah/satuan pendidikan dapat mengembangkan dan melaksanakan lebih banyak dengan mengembangkan dan melaksanakan lebih banyak dengan mempertimbangkan kemampuan daerah/satuan pendidikan.

(15)

BAB III

BAB III

PELAKSANAAN MUATAN LOKAL

PELAKSANAAN MUATAN LOKAL

 A.

 A. Langkah-lanLangkah-langkah Pelaksanaan Muatan gkah Pelaksanaan Muatan LokalLokal

Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaan pendidikan muatan lokal di satuan Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaan pendidikan muatan lokal di satuan pendidikan.

pendidikan. 1.

1. Muatan lokal diajarkan pada setiap jenjang kelas mulai dari tingkat pra satuanMuatan lokal diajarkan pada setiap jenjang kelas mulai dari tingkat pra satuan pendidikan hingga satuan pendidikan menengah. Khusus pada jenjang pra pendidikan hingga satuan pendidikan menengah. Khusus pada jenjang pra satuan pendidikan, muatan lokal tidak berbentuk sebagai

satuan pendidikan, muatan lokal tidak berbentuk sebagai mata pelajaran.mata pelajaran. 2.

2. Muatan lokal dapat dilaksanakan sebagai mata pelajaran tersendiri dan/atauMuatan lokal dapat dilaksanakan sebagai mata pelajaran tersendiri dan/atau bahan kajian yang memperkaya kelompok mata pelajaran B.

bahan kajian yang memperkaya kelompok mata pelajaran B. 3.

3. Satuan pendidikan dapat menentukan satu atau lebih aspek bahan kajian mataSatuan pendidikan dapat menentukan satu atau lebih aspek bahan kajian mata pelajaran muatan lokal.

pelajaran muatan lokal.

B.

B. Daya Dukung Pelaksanaan Muatan LokalDaya Dukung Pelaksanaan Muatan Lokal

Daya dukung pelaksanaan muatan lokal meliputi segala hal yang dianggap perlu dan Daya dukung pelaksanaan muatan lokal meliputi segala hal yang dianggap perlu dan penting untuk mendukung keterlaksanaan muatan lokal di satuan pendidikan. penting untuk mendukung keterlaksanaan muatan lokal di satuan pendidikan. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan adalah kebijakan mengenai muatan Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan adalah kebijakan mengenai muatan lokal, guru, sarana dan prasarana,

lokal, guru, sarana dan prasarana, dan manajemen sekolah.dan manajemen sekolah. 1.

1. Kebijakan Muatan LokalKebijakan Muatan Lokal

Pelaksanaan muatan lokal harus didukung kebijakan, baik pada level pusat, Pelaksanaan muatan lokal harus didukung kebijakan, baik pada level pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan satuan pendidikan. Kebijakan diperlukan dalam provinsi, kabupaten/kota, dan satuan pendidikan. Kebijakan diperlukan dalam hal:

hal: a.

a. kerja sama dengan lembaga lain, baik pemerintah maupun swasta;kerja sama dengan lembaga lain, baik pemerintah maupun swasta; b.

b. pemenuhan kebutuhan sumber daya (ahli, peralatan, dana, sarana danpemenuhan kebutuhan sumber daya (ahli, peralatan, dana, sarana dan lain-lain); dan

lain-lain); dan c.

c. penentuan penentuan jenis mujenis muatan lokal atan lokal pada level pada level provinsi provinsi dan dan kabupaten/kotakabupaten/kota sebagai muatan lokal wajib yang disesuaikan dengan kebutuhan dan sebagai muatan lokal wajib yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik daerah.

karakteristik daerah. 2.

2. GuruGuru

Guru yang ditugaskan sebagai pengampu muatan lokal

(16)

a.

a. Guru yang mengampu mata pelajaran muatan lokal hendaknya sesuaiGuru yang mengampu mata pelajaran muatan lokal hendaknya sesuai dengan latar belakang ijazah yang dimilikinya. Apabila tidak terpenuhi maka dengan latar belakang ijazah yang dimilikinya. Apabila tidak terpenuhi maka satuan pendidikan harus mengusahakan guru yang akan mengampu satuan pendidikan harus mengusahakan guru yang akan mengampu memperoleh sertifikat pelatihan pada aspek mata pelajaran yang sesuai. memperoleh sertifikat pelatihan pada aspek mata pelajaran yang sesuai. b.

b. Satuan pendidikan yang tidak memiliki tenaga khusus untuk muatan lokalSatuan pendidikan yang tidak memiliki tenaga khusus untuk muatan lokal dapat bekerja sama atau menggunakan tenaga dengan p

dapat bekerja sama atau menggunakan tenaga dengan pihak lain.ihak lain. c.

c. Penambahan jumlah jam yang dilaksanakan melampaui jumlah yang ada Penambahan jumlah jam yang dilaksanakan melampaui jumlah yang ada didi struktur kurikulum nasional menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. struktur kurikulum nasional menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. d.

d. Mata pelajaran yang dikembangkan sendiri oleh daerah menjadi tanggungMata pelajaran yang dikembangkan sendiri oleh daerah menjadi tanggung  jawab pemerintah daerah. Ap

 jawab pemerintah daerah. Apabila mata pelajaran abila mata pelajaran tersebut dianggap tersebut dianggap sudahsudah tidak relevan, maka pemerintah daerah mengusahakan guru untuk tidak relevan, maka pemerintah daerah mengusahakan guru untuk memperoleh sertifikat untuk mengampu mata pelajaran lainnya.

memperoleh sertifikat untuk mengampu mata pelajaran lainnya. e.

e. Mata pelajaran yang dikembangkan sendiri oleh satuan pendidikan menjadiMata pelajaran yang dikembangkan sendiri oleh satuan pendidikan menjadi tanggung jawab satuan pendidikan. Apabila matapelajaran tersebut tanggung jawab satuan pendidikan. Apabila matapelajaran tersebut dianggap sudah tidak relevan, maka satuan pendidikan mengusahakan dianggap sudah tidak relevan, maka satuan pendidikan mengusahakan guru untuk memperoleh sertifikat untuk mengampu mata pelajaran lainnya. guru untuk memperoleh sertifikat untuk mengampu mata pelajaran lainnya. f.

f. Guru muatan lokal mendapatkan penghargaan yang sama dengan guruGuru muatan lokal mendapatkan penghargaan yang sama dengan guru mata pelajaran lainnya.

mata pelajaran lainnya.

Guru muatan lokal dapat berasal dari luar satuan pendidikan, seperti: Guru muatan lokal dapat berasal dari luar satuan pendidikan, seperti: satuan pendidikan terdekat, tokoh masyarakat, pelaku sosial-budaya, dan satuan pendidikan terdekat, tokoh masyarakat, pelaku sosial-budaya, dan lain-lain.

lain-lain. 3.

3. Sarana dan Prasarana SekolahSarana dan Prasarana Sekolah

Kebutuhan sarana dan prasarana muatan lokal harus dipenuhi oleh satuan Kebutuhan sarana dan prasarana muatan lokal harus dipenuhi oleh satuan pendidikan. Jika satuan pendidikan belum mampu memenuhi kebutuhan sarana pendidikan. Jika satuan pendidikan belum mampu memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana, maka pemenuhannya dapat dibantu melalui kerja sama dengan dan prasarana, maka pemenuhannya dapat dibantu melalui kerja sama dengan pihak tertentu atau bantuan dari pihak

pihak tertentu atau bantuan dari pihak lain.lain.

4.

4. Manajemen SekolahManajemen Sekolah

Untuk memfasilitasi implementasi muatan lokal, kepala sekolah: Untuk memfasilitasi implementasi muatan lokal, kepala sekolah: a.

a. menugaskan guru, menjadwalkan, dan menyediakan sumber daya secaramenugaskan guru, menjadwalkan, dan menyediakan sumber daya secara khusus untuk muatan lokal;

khusus untuk muatan lokal; b.

b. menjaga konsistensi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsipmenjaga konsistensi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran umum dan muatan lokal khususnya; dan

(17)

c.

c. mencantumkan kegiatan pameran atau sejenisnya dalam kalendermencantumkan kegiatan pameran atau sejenisnya dalam kalender akademik satuan pendidikan.

akademik satuan pendidikan.

C.

C. Pihak Yang TerkaitPihak Yang Terkait

Pihak-pihak yang terkait dengan pengembangan dan pengelolaan muatan lokal, Pihak-pihak yang terkait dengan pengembangan dan pengelolaan muatan lokal, antara lain:

antara lain: 1.

1. Satuan PendidikanSatuan Pendidikan 2.

2. Kepala sekolah, guru, dan komite Kepala sekolah, guru, dan komite sekolah/madrasah secara bersama-samasekolah/madrasah secara bersama-sama mengembangkan materi/substansi/program muatan lokal yang sesuai mengembangkan materi/substansi/program muatan lokal yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi di sekitarnya.

dengan kebutuhan dan potensi di sekitarnya. 3.

3. Pemerintah Kabupaten/KotaPemerintah Kabupaten/Kota 4.

4. Bupati/walikota dan dinas Bupati/walikota dan dinas pendidikan kabupaten/kota melakukanpendidikan kabupaten/kota melakukan pengembangan, supervisi,

pengembangan, supervisi, dan koordan koordinasi pengelolaan dinasi pengelolaan muatan lokal muatan lokal padapada pendidikan dasar (SD dan SMP).

pendidikan dasar (SD dan SMP). 5.

5. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/KotaKantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota 6.

6. melakukan pengembangmelakukan pengembangan, supervisi, an, supervisi, dan koordindan koordinasi pengelolaan asi pengelolaan muatanmuatan lokal pada pendidikan dasar (MI dan MTs).

(18)
(19)

BAB IV

BAB IV

PENUTUP

PENUTUP

Pengembangan dan pelaksanaan muatan lokal harus tetap sinergi dengan Pengembangan dan pelaksanaan muatan lokal harus tetap sinergi dengan pengembangan dan pelaksanaan kurikulum pada satuan pendidikan. Keterlibatan pengembangan dan pelaksanaan kurikulum pada satuan pendidikan. Keterlibatan berbagai unsur, terutama di tingkat satuan pendidikan seperti: guru, kepala sekolah, berbagai unsur, terutama di tingkat satuan pendidikan seperti: guru, kepala sekolah, serta komite sekolah/madrasah diperlukan untuk mencapai tujuan muatan lokal. Di sisi serta komite sekolah/madrasah diperlukan untuk mencapai tujuan muatan lokal. Di sisi lain, pemerintah daerah beserta perangkat daerah yang melaksanakan pemerintahan lain, pemerintah daerah beserta perangkat daerah yang melaksanakan pemerintahan daerah di bidang pendidikan perlu mendukung dalam bentuk supervisi serta koordinasi daerah di bidang pendidikan perlu mendukung dalam bentuk supervisi serta koordinasi sesuai dengan kewenangan masing-masing.

(20)
(21)

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang RI

Undang-Undang RI Nomor 20 TahNomor 20 Tahun 2003 tenun 2003 tentang Sistem Pendidikan Natang Sistem Pendidikan Nasional.sional. Permendikbud RI Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Permendikbud RI Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan

Pendidikan Dasar dan Menengah. Pendidikan Dasar dan Menengah.

Permendikbud RI Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi

Permendikbud RI Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar danPendidikan Dasar dan Menengah.

Menengah.

Permendikbud RI Nomor

Permendikbud RI Nomor 65 Tahun 20165 Tahun 2013 tentang St3 tentang Standar Proses Pendidikan andar Proses Pendidikan DasarDasar dan Menengah.

dan Menengah. Permendikbud RI Nomor

Permendikbud RI Nomor 66 Tahun 20166 Tahun 2013 tentang 3 tentang Standar Penilaian PenStandar Penilaian Pendidikandidikan Dasar dan Menengah.

Dasar dan Menengah.

Permendikbud RI Nomor 67 Tahun 2013 tentang Struktur dan Kerangka Dasar Permendikbud RI Nomor 67 Tahun 2013 tentang Struktur dan Kerangka Dasar

Kurikulum Sekolah Dasar/ Madrasah. Kurikulum Sekolah Dasar/ Madrasah.

Permendikbud RI Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi

Permendikbud RI Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013.Kurikulum 2013. Muatan lokal Provinsi Jawa Barat

(22)
(23)

LAMPIRAN

LAMPIRAN

1.

1. Langkah-langkah pengembangan muatan lokal sebagai pemerkaya aspek-Langkah-langkah pengembangan muatan lokal sebagai pemerkaya aspek-aspek yang ada dalam kelompok mata pelajaran kelompok B.

aspek yang ada dalam kelompok mata pelajaran kelompok B. a.

a. Identifikasi dan Analisis konteks.Identifikasi dan Analisis konteks. Menelaah KI-KD

Menelaah KI-KD Mata pelajaran Mata pelajaran kelompok B kelompok B Sekolah DSekolah Dasarasar 1) Seni Budaya dan Prakarya

1) Seni Budaya dan Prakarya

2) Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan

2) Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan KesehatanKesehatan b.

b. Penentuan Jenis Muatan Lokal.Penentuan Jenis Muatan Lokal.

Menentukan konten-konten lokal yang memperkaya 2 (dua) mata pelajaran Menentukan konten-konten lokal yang memperkaya 2 (dua) mata pelajaran tersebut.

tersebut. Contoh: Contoh:

Muatan lokal SDN ... yang diintegrasikan ke

Muatan lokal SDN ... yang diintegrasikan ke dalam muatan pelajaran Seni Budayadalam muatan pelajaran Seni Budaya dan Prakarya adalah seni Karawitan, dan Muatan Lokal yang diintegrasikan pada dan Prakarya adalah seni Karawitan, dan Muatan Lokal yang diintegrasikan pada muatan pelajaran Pendidikan Jasmani dan Olah Raga

muatan pelajaran Pendidikan Jasmani dan Olah Raga adalah Pencak Silat.adalah Pencak Silat. c.

c. Pengembangan Kompetensi Dasar dan Silabus (termasuk alokasi Pengembangan Kompetensi Dasar dan Silabus (termasuk alokasi waktu).waktu).

 Menyusun KD dengan pola Kurikulum Menyusun KD dengan pola Kurikulum 2013 dengan konten-konten tersebut.2013 dengan konten-konten tersebut. 

 Menambahkan KD ke dalam 2 mata Menambahkan KD ke dalam 2 mata pelajaran tersebut.pelajaran tersebut. 

 Mengintegrasikan KD, Materi pokok, Kegiatan Pembelajaran, Penilaian, WaktuMengintegrasikan KD, Materi pokok, Kegiatan Pembelajaran, Penilaian, Waktu

dan Sumber Pembela

dan Sumber Pembelajaran muatan jaran muatan lokal ke dalam lokal ke dalam silabus silabus tematik.tematik.

Contoh: Contoh:

Pengembangan KD

Pengembangan KD dan Silabus dan Silabus muatan lomuatan lokal Karawitan kal Karawitan yang diintegrasikanyang diintegrasikan ke dalam muatan pelajaran SBdP kelas 4.

ke dalam muatan pelajaran SBdP kelas 4.

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK

 A.

 A. KOMPETENSI INTIKOMPETENSI INTI

1.

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnyaMenerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya 2.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percayaMemiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru

diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru Satuan

Satuan Pendidikan Pendidikan : SD: SD Kelas

(24)

3.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda - benda yang makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda - benda yang dijumpainya di rumah dan di

dijumpainya di rumah dan di sekolahsekolah 4.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalamMenyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

d.

d. Program Pembelajaran dan PenilaianProgram Pembelajaran dan Penilaian

 Mengintegrasikan muatan lokal ke dalam RPP (tematik)Mengintegrasikan muatan lokal ke dalam RPP (tematik) 

 Memperkaya Memperkaya kegiatan kegiatan pembelajaran pembelajaran pada pada buku buku teks teks dengan dengan kegiatankegiatan

pembelajaran dari KD muatan lokal pembelajaran dari KD muatan lokal

 Melakukan penilaian autentik secara integratif pada pembelajaran tematikMelakukan penilaian autentik secara integratif pada pembelajaran tematik

yang sudah diperkaya dengan muatan lokal yang sudah diperkaya dengan muatan lokal

NO

NO KOMPETENSIKOMPETENSI DASAR

DASAR MATERIMATERI

KEGIATAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN PENI PENI LAIAN LAIAN  ALOKASI  ALOKASI WAKTU

WAKTU SUMBERSUMBER 1 1 1.11.1 Mengagumi Mengagumi alam ciptaan alam ciptaan Tuhan YME Tuhan YME 2 2 1.21.2 Melestarikan Melestarikan lingkungan lingkungan alam sekitar alam sekitar 3. 3. 1.31.3 Mengapresiasi Mengapresiasi karya seni karya seni musik daerah musik daerah Kawih Kawih sunda sunda Mempelajari Mempelajari lagu-lagu (kawih lagu-lagu (kawih sunda yang sesuai sunda yang sesuai dengan tingkat dengan tingkat usia anak) usia anak) Sikap Disesuaikan Sikap Disesuaikan dengan muatan dengan muatan SBdP yang SBdP yang diselenggarakan diselenggarakan melalui suatu melalui suatu pembelajaran pembelajaran pada sub tema pada sub tema  /tema tertentu  /tema tertentu Buku Buku kumpulan kumpulan kawih kawih sunda sunda 4. 4. 1.41.4 Menyanyikan Menyanyikan lagu hasil lagu hasil karya seni karya seni musik daerah musik daerah sunda sunda Kawih Kawih sunda sunda Menyanyikan Menyanyikan sebuah lagu sebuah lagu karya seni musik karya seni musik

sunda (kawih sunda (kawih sunda) sunda) Keteram Keteram pilan pilan

(25)

Contoh RPP

Contoh RPP

Muatan lokal yang diintegrasikan ke dalam muatan pelajaran

Muatan lokal yang diintegrasikan ke dalam muatan pelajaran

kelompok mata pelajaran B

kelompok mata pelajaran B

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

 A.

 A. Kompetensi IntiKompetensi Inti

1.

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnyaMenerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya 2.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, danMenunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya

percaya diri dalam berinteradiri dalam berinteraksi dengan kelksi dengan keluarga, teman, guru uarga, teman, guru dan tetanggadan tetangga 3.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanyaMemahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda - benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan kegiatannya, dan benda - benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain

tempat bermain 4.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis,Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya

dalam karya yang estetis, dalayang estetis, dalam m gerakan yang gerakan yang mencerminkan amencerminkan anak sehat, nak sehat, dandan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman d

dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman d an berakhlak mulia.an berakhlak mulia.

B.

B. Kompetensi Dasar dan IndikatorKompetensi Dasar dan Indikator

IPS IPS 3.1.

3.1. Memahami manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis diMemahami manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis di sekitarnya

sekitarnya 4.3.

4.3. Menceritakan manusia dalam hubungannya dengan lingkungan geografisMenceritakan manusia dalam hubungannya dengan lingkungan geografis disekitarnya

disekitarnya Indikator

Indikator Satuan

Satuan pendidikan pendidikan : : SDN SDN ... Kelas/

Kelas/ Semester Semester : : IV/2IV/2 Tema/Sub

Tema/Sub Tema Tema : : Tempat Tempat tinggalku/Lingkuntinggalku/Lingkungan gan tempat tempat tinggalkutinggalku Pembelajaran

Pembelajaran ke ke : : 11 Waktu

Waktu : : 1 1 HariHari Hari/Tanggal

(26)

4.3.1

4.3.1 Menjelaskan Menjelaskan keadaan keadaan alam alam daerah daerah Lembang Lembang di kadi kabupaten bupaten Bandung Bandung BaratBarat 4.3.2

4.3.2 Menjelaskan Menjelaskan dampak dampak keadaan keadaan dengan dengan pendudukpenduduk

Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia

3.1.

3.1.

Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang

Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang

gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan

gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan

guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan

guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan

memilih dan memilah kosakata baku

memilih dan memilah kosakata baku

Indikator

Indikator

3.1.1

3.1.1

Menjawab

Menjawab pertanyaan

pertanyaan berdasarkan

berdasarkan teks

teks

4.1.

4.1.

Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil

Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil

pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan

pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan

ca-haya dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih

haya dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih

dan memilah kosakata baku

dan memilah kosakata baku

Indikator

Indikator

4.1.1

4.1.1

Menyimpulkan isi

Menyimpulkan

isi teks

teks yang

yang disajikan

disajikan

Matematika Matematika

4.8

4.8

Membuat peta posisi suatu tempat/benda tanpa menggunakan

Membuat peta posisi suatu tempat/benda tanpa menggunakan

skala dengan memperhatikan arah mata angin

skala dengan memperhatikan arah mata angin

Indikator

Indikator

4.8.1

4.8.1

Menyebutkan arah utara, selatan, timur, dan Menyebutkan arah utara, selatan, timur, dan barat suatu tempatbarat suatu tempat

4.8.2

4.8.2

Menjelaskan letak suatu tempat berdasarkan arah mata Menjelaskan letak suatu tempat berdasarkan arah mata anginangin

4.8.3

4.8.3

Berkreasi menjelaskan keadaan alam Lembang di Bandung

Berkreasi menjelaskan keadaan alam Lembang di Bandung

Barat.

Barat.

SBDP SBDP

1.3

1.3

Menerima dan menghargai karya seni musik

Menerima dan menghargai karya seni musik sunda

sunda

1.4

1.4

Menyanyikan lagu hasil karya seni

Menyanyikan lagu hasil karya seni musik daerah sunda

musik daerah sunda

3.3

3.3

Membedakan panjang-pendek bunyi, dan tinggi-rendah nada

Membedakan panjang-pendek bunyi, dan tinggi-rendah nada

dengan

(27)

Indikator

Indikator

3.3.1

3.3.1

Membedakan

Membedakan panjang

panjang pendek

pendek nada

nada

4.6

4.6

Menyanyikan

Menyanyikan notasi

notasi lagu

lagu wajib

wajib dan

dan lagu

lagu daerah

daerah yang

yang harus

harus

dikenal

dikenal

Indikator

Indikator

4.6.1

4.6.1

Menyanyikan lagu

Menyanyikan

lagu kawih

kawih sunda

sunda

C.

C. Tujuan PembelajaranTujuan Pembelajaran

1.

1. Melalui kegiatan pengamatan, Peserta didik mampu menjelaskan arah U, S, T,Melalui kegiatan pengamatan, Peserta didik mampu menjelaskan arah U, S, T, dan B dengan benar.

dan B dengan benar. 2.

2. Melalui kegiatan tanya jawab , Peserta didik mampu menjelaskan posisi suatuMelalui kegiatan tanya jawab , Peserta didik mampu menjelaskan posisi suatu tempat berdasarkan arah mata angin d

tempat berdasarkan arah mata angin dengan benar.engan benar. 3.

3. Melalui kegiatan mengambar, Peserta didik mampu membuat daerah impian yangMelalui kegiatan mengambar, Peserta didik mampu membuat daerah impian yang dilengkapi dengan legenda, arah mata angin, batas-batas wilayah, dan dilengkapi dengan legenda, arah mata angin, batas-batas wilayah, dan pertanyaan dengan benar.

pertanyaan dengan benar. 4.

4. Melalui kegiatan membaca teks Peserta didik mampu menjelaskan keadaan alamMelalui kegiatan membaca teks Peserta didik mampu menjelaskan keadaan alam Lembang yang berada di wilayah

Lembang yang berada di wilayah bandung Utarabandung Utara 5.

5. Melalui kegiaMelalui kegiatan tan membaca membaca teks Peserta teks Peserta didik mampu didik mampu menjelaskan menjelaskan hubunganhubungan keadaan alam dengan masyarakat daerah lembang

keadaan alam dengan masyarakat daerah lembang dengan benar.dengan benar. 6.

6. Melalui kegiatan membaca teks, Peserta didik mampu menjawab pertanyaanMelalui kegiatan membaca teks, Peserta didik mampu menjawab pertanyaan berdasarkan teks dengan benar.

berdasarkan teks dengan benar. 7.

7. Melalui kegiatan membaca teks, Peserta didik mampu menyimpulkan isi teksMelalui kegiatan membaca teks, Peserta didik mampu menyimpulkan isi teks dengan benar.

dengan benar. 8.

8. Melalui kegiatan menyimak, Peserta didik mampu membedakan panjang pendekMelalui kegiatan menyimak, Peserta didik mampu membedakan panjang pendek bunyi.

bunyi. 9.

9. Melalui kegiatan menyimak notasi, Peserta didik mampu menyanyikan lagu/Melalui kegiatan menyimak notasi, Peserta didik mampu menyanyikan lagu/ kawih dengan benar.

kawih dengan benar.

D.

D. Materi PembelajaranMateri Pembelajaran

1.

1. Keadaan alam Lembang serta dKeadaan alam Lembang serta dampaknya terhadap pendudukampaknya terhadap penduduk 2.

2. Teks bacaanTeks bacaan 3.

3. Menyimpulkan isi teksMenyimpulkan isi teks 4.

(28)

5.

5. Letak suatu tempat berdasarkan arah mata Letak suatu tempat berdasarkan arah mata anginangin 6.

6. Menyanyikan Menyanyikan lagu hasil klagu hasil karya seni muarya seni musik daerah sik daerah sundasunda

E.

E. Metode PembelajaranMetode Pembelajaran

Pendekatan

Pendekatan : : ScientificScientific Metode

Metode : : ceramah, ceramah, tanya tanya jawab, jawab, unjuk unjuk kerjakerja

F.

F. Sumber dan MediaSumber dan Media

1.

1. Peta Jawa BaratPeta Jawa Barat 2.

2. Buku guru dan buku siswa didik kelas IVBuku guru dan buku siswa didik kelas IV 3.

3. Buku kumpulan kawih SundaBuku kumpulan kawih Sunda 4.

4. Teks lagu kawih sundaTeks lagu kawih sunda

G.

G. LangkahLangkah  –  –  langkah Kegiatan Pembelajaran langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan

Kegiatan Deskripsi Deskripsi KegiatanKegiatan  Alokasi Alokasi Waktu Waktu Pendahuluan

Pendahuluan 1.1. Memulai aktivitas belajar dengan berdoa bersamaMemulai aktivitas belajar dengan berdoa bersama 2.

2. Mengkomunikasikan kehadiran Peserta didikMengkomunikasikan kehadiran Peserta didik 3.

3. Apersepsi,dengan memberikan pertanyaaan  Apersepsi,dengan memberikan pertanyaaan sebagai berikut :sebagai berikut :

 Di manakah letak pulau Provinsi Jawa Barat?Di manakah letak pulau Provinsi Jawa Barat? 

 Guru memberikan kesempatan kepada Peserta didik untukGuru memberikan kesempatan kepada Peserta didik untuk

menjawab pertanyaan di kertas kecil yang disediakan dan menjawab pertanyaan di kertas kecil yang disediakan dan menempelnya di papan tulis

menempelnya di papan tulis 4.

4. Menyampaikan informasi tema dan subtema yangMenyampaikan informasi tema dan subtema yang akan disajikan

akan disajikan 5.

5. Menyampaikan tujuan pembelajaranMenyampaikan tujuan pembelajaran

15 menit 15 menit

Kegiatan inti

Kegiatan inti 1.1. Peserta didik duduk secara berkelompok. Setiap kelompokPeserta didik duduk secara berkelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5 Peserta didik. Secara individu Peserta didi terdiri dari 5 Peserta didik. Secara individu Peserta didi kk mengamati

mengamati peta peta (mengamati)(mengamati) 2.

2. Tanya jawab hasil pengamatan. (menanya)Tanya jawab hasil pengamatan. (menanya) 3.

3. Secara kelompok Peserta didik menuliskan batas-batasSecara kelompok Peserta didik menuliskan batas-batas Jawa Barat (mengumpulkan informasi)

Jawa Barat (mengumpulkan informasi) 4.

4. Peserta didik mendiskusikan jawaban dalam Peserta didik mendiskusikan jawaban dalam kelompoknya.kelompoknya. (mengasosiasikan)

(mengasosiasikan) 5.

5. Guru menunjuk salah satu kelompok untukGuru menunjuk salah satu kelompok untuk

mempresentasikan jawaban. (mengomunikasikan) mempresentasikan jawaban. (mengomunikasikan) 6.

6. Peserta didik bereksplorasi mengenai arah (utara, selatan,Peserta didik bereksplorasi mengenai arah (utara, selatan, timur, dan barat).

timur, dan barat). 7.

7. Guru membawa kompas ke dalam kelas. (Jika Guru membawa kompas ke dalam kelas. (Jika tidaktidak mempunyai kompas, guru bisa meminta Peserta didik mempunyai kompas, guru bisa meminta Peserta didik melihat gambar kompas di buku Peserta didik).

melihat gambar kompas di buku Peserta didik). 8.

8. Guru menunjukkan posisi benda sesuai dengan arah mataGuru menunjukkan posisi benda sesuai dengan arah mata angin. Jika tidak mempunyai kompas guru bisa

angin. Jika tidak mempunyai kompas guru bisa

145 menit 145 menit

(29)

Kegiatan

Kegiatan Deskripsi Deskripsi KegiatanKegiatan  Alokasi Alokasi Waktu Waktu

menggunakan cara berikut! menggunakan cara berikut! 9.

9. Guru meminta Peserta didik mengikuti instruksi berikut!Guru meminta Peserta didik mengikuti instruksi berikut! Keluar dari kelas pada pagi hari

Keluar dari kelas pada pagi hari

Berdiri menghadap ke arah matahari. Berada di sebelah Berdiri menghadap ke arah matahari. Berada di sebelah manakah bayanganmu? Matahari terbit dari arah timur, jadi manakah bayanganmu? Matahari terbit dari arah timur, jadi bayanganmu pasti berada di sebelah barat.

bayanganmu pasti berada di sebelah barat. Rentangkan tanganmu. Tentukan U, S, T dan B Rentangkan tanganmu. Tentukan U, S, T dan B 10.

10. Berdasarkan mata angin, ke arah manakah tangan kirimuBerdasarkan mata angin, ke arah manakah tangan kirimu menunjuk?

menunjuk? 11.

11. Berdasarkan mata angin, ke arah manakah tanganBerdasarkan mata angin, ke arah manakah tangan kananmu menunjuk?

kananmu menunjuk? 12.

12. Guru menguatkan bahwa matahari terbit dari sebelahGuru menguatkan bahwa matahari terbit dari sebelah timur. Bayang pasti berada di barat. Jika kalian menghadap timur. Bayang pasti berada di barat. Jika kalian menghadap matahari dan kalian membentangkan tangan. Maka tangan matahari dan kalian membentangkan tangan. Maka tangan kanan sebelah selatan dan tangan kiri sebelah utara.

kanan sebelah selatan dan tangan kiri sebelah utara. U S TU S T B

B

13.

13. Peserta didik menuliskan benda-benda yang ada di arahPeserta didik menuliskan benda-benda yang ada di arah Utara, Selatan, Timur, dan Barat dari posisinya. Peserta Utara, Selatan, Timur, dan Barat dari posisinya. Peserta didik menulis hasil pekerjaannya pada tabel yang ada di didik menulis hasil pekerjaannya pada tabel yang ada di buku Peserta didik.

buku Peserta didik. 14.

14. Peserta didik mempresentasikan hasil pekerjaannya diPeserta didik mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas. Pada saat mempresentasikan, Peserta di depan kelas. Pada saat mempresentasikan, Peserta didikdik bisa memperagakan dengan cara membentangkan tangan. bisa memperagakan dengan cara membentangkan tangan. Setelah

Setelah beristirahat, Peserta didik beristirahat, Peserta didik masuk lagi kmasuk lagi ke dalam ke dalam kelas,elas, guru mengkondisikan kembali Peserta didik untuk mengikuti guru mengkondisikan kembali Peserta didik untuk mengikuti pembelajaran.

pembelajaran. Memberikan p

Memberikan pertanyaan yang ertanyaan yang ada kaitannya ada kaitannya dengan pelajarandengan pelajaran berikutnya.

berikutnya. 15.

15. Peserta didik dibagi menjadi 5 kelompokPeserta didik dibagi menjadi 5 kelompok 16.

16. Peserta didik mengamati gambar peta Jawa Barat.Peserta didik mengamati gambar peta Jawa Barat. 17.

17. Peserta didik mencari Kota Bandung dan melingkarinya,Peserta didik mencari Kota Bandung dan melingkarinya, serta memberikan batas

serta memberikan batas – – batasnya. batasnya. 18.

18. Di bawah bimbingan guru peserta didik berdiskusi hasilDi bawah bimbingan guru peserta didik berdiskusi hasil pengamatan.

pengamatan. 19.

19. Guru merangsang peserta didik agar mau bertanya halGuru merangsang peserta didik agar mau bertanya hal – –

hal yang tidak dipahami pada waktu melakukan hal yang tidak dipahami pada waktu melakukan pengamatan.

pengamatan. 20.

20. Peserta Peserta didik didik menjawab menjawab pertanyaan gurupertanyaan guru 21.

21. Guru menjelaskan terlebih dahulu tentang legenda padaGuru menjelaskan terlebih dahulu tentang legenda pada peta yang dibaca

peta yang dibaca 22.

22. Peserta didik mengamati peta dan legendanya denganPeserta didik mengamati peta dan legendanya dengan cermat.

cermat. 23.

23. Peserta didik mengamati posisi tempat yang ada di peta.Peserta didik mengamati posisi tempat yang ada di peta. 24.

24. Peserta didik membuat peta daerah impian mereka. PetaPeserta didik membuat peta daerah impian mereka. Peta yang dibuat dilengkapi dengan:

(30)

Kegiatan

Kegiatan Deskripsi Deskripsi KegiatanKegiatan  Alokasi Alokasi Waktu Waktu 

 gunung, kota dan pantai.gunung, kota dan pantai. 

 dengan legendadengan legenda 

 arah mata anginarah mata angin 

 batas-batas wilayah.batas-batas wilayah.

25.

25. Peserta didik membuat tiga pertanyaan tentang posisiPeserta didik membuat tiga pertanyaan tentang posisi daerah

daerah impian impian yang yang dibuatnya.dibuatnya. 26.

26. Peserta didik membanca dalam hati teks tentang kehidupanPeserta didik membanca dalam hati teks tentang kehidupan daerah lembang.Peserta didik menjawab pertanyaan

daerah lembang.Peserta didik menjawab pertanyaan berdasarkan teks

berdasarkan teks 27.

27. Peserta didik menyimpulkan hal-hal berikut :Peserta didik menyimpulkan hal-hal berikut :

a.

a. Kondisi alam daerah lembang.Kondisi alam daerah lembang.

b.

b. Dampak kondisi alam dengan kehidupan daerahDampak kondisi alam dengan kehidupan daerah Lembang.

Lembang. 28.

28. Peserta didik mempresentasikan hasil kesimpulannya diPeserta didik mempresentasikan hasil kesimpulannya di depan kelas.

depan kelas. 29.

29. MasingMasing – –masing peserta didik menceritakan lingkunganmasing peserta didik menceritakan lingkungan tempat tinggalnya

tempat tinggalnya dan dan menceritakan kepmenceritakan kepada kelompada kelompoknyaoknya 30.

30. Teman dalam kelompok mengomentari cerita yangTeman dalam kelompok mengomentari cerita yang disampaikan oleh temannya.

disampaikan oleh temannya. 31.

31. Peserta didik menyimak penjelasan guru bahwa Jawa baratPeserta didik menyimak penjelasan guru bahwa Jawa barat memiliki lagu khas daerah yang disebut kawih sunda. memiliki lagu khas daerah yang disebut kawih sunda. 32.

32. Guru memperkenalkan salah satu jenis lagu kawih sunGuru memperkenalkan salah satu jenis lagu kawih sundada

yang berjudul “Bandung Lembang’  yang berjudul “Bandung Lembang’ 

“   

“   Bandung lembang Bandung lembang ”      ”      

Bandung Lembang puser kaendahan Bandung Lembang puser kaendahan

Dilriung ku gunung- gunung Dilriung ku gunung- gunung

Gunung

Gunung sasakala sasakala sundasunda Sunda Jaya nu baheula. Sunda Jaya nu baheula.

Pangjugjugan, paniisan, pangbeberah nu keur susah Pangjugjugan, paniisan, pangbeberah nu keur susah Panyinglar sungkawa manah musnah ku hawana gunung Panyinglar sungkawa manah musnah ku hawana gunung

33.

33. Peserta didik membaca syair lagu tersebutPeserta didik membaca syair lagu tersebut 34.

34. Peserta didik mengapresiasi isi syair lagu tersebutPeserta didik mengapresiasi isi syair lagu tersebut 35.

35. Peserta didik dibimbing guru menyanyikan lagu BandungPeserta didik dibimbing guru menyanyikan lagu Bandung Lembang

Lembang 36.

36. Peserta didik Peserta didik menyanyikan lagu menyanyikan lagu Bandung LeBandung Lembang.mbang.

Penutup

Penutup 1.1. Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan hasilPeserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada pertemuan hari itu.

pembelajaran pada pertemuan hari itu. 2.

2. Guru memberi kesempatan kepada beberapa peserta didikGuru memberi kesempatan kepada beberapa peserta didik untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.

yang telah diikuti. 3.

3. Guru melakukan penilaianGuru melakukan penilaian 4.

4. Peserta didik ditugaskan mencari informasi dari orangtuaPeserta didik ditugaskan mencari informasi dari orangtua tentang kondisi di daerahnya.

tentang kondisi di daerahnya. 5.

5. Guru menyampaikan pesan moral agar manusia mauGuru menyampaikan pesan moral agar manusia mau

15 menit 15 menit

Referensi

Dokumen terkait

Mazro’atul Huda Karanganyar Demak, aktivitas penerapan sistem informasi pendidikan CCTV berbasis aplikasi android dalam. pelaksanaan pembelajaran Akidah Akhlak dan

[r]

[r]

Fungsi dari produksi itu sendiri adalah hubungan antara input yang digunakan dalam suatu proses produksi dengan jumlah output yang dihasilkan ( Sukanto, 2000)...

Pesan Surat Edaran Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Ristek, Teknologi dan Pendidikan Tinggi menjelaskan bahwa kegiatan PKKBM, yang dulu dikenal

berkaitan dengan sejarah perjuangan Pesantren Al-Falah Biru Pada Masa Revolusi. fisik di Garut

Pesantren Al-Falah Biru Pada Masa Revolusi Fisik Di Garut Tahun 1945-1949 Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu. Oman Abdurrahman berjudul Sejarah Berdirinya

Tahap pertama dimulai dengan pengumpulan data yang diperoleh dari berbagai buku yang mengenai pengetahuan zakat dan tuntunan pemrograman java untuk perangkat selular, tahap kedua