• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 INTI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 INTI PENELITIAN"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

57 BAB 3

INTI PENELITIAN

3.1 Struktur Organisasi TRANS TV

3.1.1 Profil TRANS TV

TRANS TV atau Televisi Transformasi Indonesia adalah sebuah stasiun televisi swasta nasional Indonesia mulai secara terrestrial area di Jakarta. TRANS TV dimiliki oleh konglomerat Chairul Tanjung. TRANS TV memiliki motto “Milik Kita Bersama”. Konsep tayang

stasiun ini tidak berbeda dengan stasiun swasta lainnya. TRANS TV adalah anak perusahaan PT. Trans Corporation. Kantor pusat stasiun ini berada di Jalan Kapt. P. Tendean Kav 12 – 14A, Jakarta Selatan. Direktur utama TRANS TV saat ini adalah Wishnu Utama.

TRANS TV memperoleh izin siaran pada tanggal 1 Agustus 1998 dan TRANS TV mulai resmi disiarkan pada 10 November 2001. Meski baru terhitung sebagai siaran percobaan TRANS TV sudah membangun stasiun relay-nya di Jakarta dan Bandung. Kemudian Trans TV pertama kali mulai mengudara serta diresmikan oleh Presiden Abdulrahman Wahid (Gus Dur) pada tanggal 15 Desember 2001 sekitar pukul 19.00 WIB dan sejak saat itu TRANS TV sudah mulai siarannya secara resmi.

 

   

(2)

3.1.2 Logo TRANS TV

Gambar 3.1 Logo TRANS TV

Sumber : www.transtv.co.id

Logo TRANS TV berbentuk berlian, yang menandakan keindahan dan keabadian. Kilauannya merefleksikan kehidupan dan adat istiadat dari berbagai pelosok daerah di Indonesia sebagai simbol pantulan kehidupan serta budaya msyarakat Indonesia. Tulisan dengan menggunakan jenis serif mencerminkan karakter abadi, klasik, namun akrab dan mudah dikenali.

3.1.3 Visi

TRANS TV mempunyai misi menjadi televisi yang terbaik di ASEAN, memberikan hasil yang positif bagi stakeholders, menyampaikan

program-program berkualitas, berperilaku berdasarkan nilai – nilai moral budaya kerja yang dapat diterima stakeholders serta mitra kerja dan juga memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan serta kecerdasan masyarakat.

(3)

3.1.4 Misi

Misi TRANS TV adalah wadah gagasan dan inspirasi masyarakat untuk mencerdaskan serta mensejahterkan bangsa, memperkuat persatuan dan menumbuhkan nilai – nilai demokrasi.

3.1.5 Tujuan

- Terciptanya program yang menarik.

- Terjalinnya kerja sama yang saling menguntungkan.

- Meningkatkan kualitas SDM terutama pada penguasaan dalam teknologi informasi.

- Trans TV menjadi pusat sarana informasi - Meningkatkan kemampuan stasiun penyiaran.

- Terciptanya pemancar yang berkualitas dan berteknologi tinggi. - Meningkatkan jangkauan siaran

3.1.6 Program – Program TRANS TV

Program – program di TRANS TV dibagi menjadi 6, yaitu:

1. Series, terdiri dari:

- Suami – Suami Takut Istri

- Kejar Tayang

- Two & A Half Man

(4)

- Tremors I

- Fringe I

- Battlestar Galactica 2

2. Movie, terdiri dari:

- Bioskop Trans TV

- Bioskop Indonesia

- Bioskop Indonesia Siang

- Sinema Dini Hari

- Mr. Bean

- Bioskop Trans TV Spesial

- Sinema Pagi

3. Entertainment, terdiri dari:

- Extravaganza Pilihan

- Derings

- Realigi

- Sketsa

(5)

- Online

- Sinden Sip Sip Sip

- 86

- Loe Boleh Gila

- Indonesia Mencari Bakat 2

- Peppi The Explorer

- Diary Indonesia Mencari Bakat 2

- Ethnic Runaway

- Ranking 1

- Gaul Bareng Bule

- Suara Indonesia

- 3 Sahabat

- 1001 Dongeng

- Liga Premier Indonesia

- Cinta Cenat Cenut

4. News, terdiri dari:

(6)

- Reportase Pagi - Reportase Siang - Reportase Sore - Reportase Malam - Jelang Siang - Benu Buloe

- Hidup Ini Indah

- Jika Aku Menjadi

- Bosan Jadi Pegawai

- John Pantau - Harmoni Alam - Makna Kehidupan - Para Pemburu - Belajar Indonesia - Bingkai Berita - The Camp - Hidup Kedua

(7)

- Kenali Anak Negeri

5. Information, terdiri dari:

- Ceriwis Pagi Manis

- Insert Pagi

- Insert

- Gula Gula

- Koper Dan Ransel

- Ngulik

- Ala Chef

- Celebrity On Vacation

- Griya Unik

- Kuliner Pilihan

6. Religious, terdiri dari:

- Teropong Iman

- Halal ?

- Islam Itu Indah

(8)

3.1.7 Penghargaan TRANS TV 2002

CAKRAM : Kategori Media Pendatang Potensial 2003

CAKRAM : Kategori Televisi Nasional Terbaik 2002 2004

- ASIAN TELEVISION AWARD 2004

1. Kategori Best Reality Program: Dunia Lain “Lawang Sewu”

2. Nominasi Best Music Program: Diva Dangdut Nirwana

- FOR ALL NATION (FAN) CAMPUS Kategori Media Elektronik Peduli Narkoba 2005

- PANASONIC AWARD 2005

1. Program Talkshow Terfavorit: Ceriwis

2. Presenter Talkshow Terfavorit: Indy Barends “Ceriwis

- ANUGERAH KEBUDAYAAN 2005; KEMENTERIAN KEBUDAYAAN & PARIWISATA

1. Kategori Acara Anak: Surat Sahabat

2. Nominasi Kategori Features: Jelajah

- THE ASIA PACIFIC BROADCASTING UNION (ABU) / CASBAA UNICEF

- Child Rights Award 2005

- Anugerah Kebudayaan untuk Acara Anak:

(9)

- SERTIFIKAT ISO 9001 : 2000 1. Revenue Cycle

2. Divisi Sales & Marketing

3. Divisi Finance & Resource Development 4. Inhouse Production

5. Divisi Produksi 6. Divisi News

7. Divisi Production & Technical Services 8. Dept. Budget Management Accounting

2006

- PANASONIC AWARD 2006

1. Program Current Affair Terfavorit: Kejamnya Dunia

2. Program Komedi/Lawak Terfavorit: Extravaganza

3. Program Anak-Anak Terfavorit: Dapur Klok-Klok

- PENGHARGAAN JAWA POS

Grup Lawak Terfavorit 2006 : Variety Show Extravaganza

- SERTIFIKAT ISO 9001 : 2000

1. Unit Procurement

2. Divisi HC 3. Divisi GS

(10)

2007

- KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) AWARD 2007

Program Televisi Anak-Anak Terbaik: Surat Sahabat

- WATER AND SANITATION PROGRAM (WORLD BANK)

1. Best Sanitation Reporting Award in East Asia Ministerial

2. Conference on Sanitation and Hygiene (EASAN) 2007 Media

3. Competition: Cerita Anak

- ANUGERAH PESONA WISATA INDONESIA 2007 “Terbaik I” Kategori Media Televisi: Jelajah

- PANASONIC AWARD 2007

1. Program Talkshow Terfavorit: Ceriwis

2. Program Komedi Terfavorit: Extravaganza

3. News Magazine Terfavorit: Jelang Siang

- CAKRAM : Kategori Televisi Nasional Terbaik 2006 - SERTIFIKAT ISO 9001 : 2000

Broadcast System :

1. Dept. Promo On Air 2. Unit Marketing PR 3. Dept. IT

(11)

- ISAS BC

Pengakuan Standard Operating Procedures (SOP) untuk

Integrated Broadcast System” pertama di dunia

- PERTAMINA PRESS AWARD

Feature TV: Reportase

- MARKETING MIX

1. 2ndBiggest Number of Audience: Extravaganza Roadshow

2. 2ndBest in Coverage: Extravaganza Roadshow

3. 3rd Best in Interaction: Extravaganza Roadshow

2008

- CITRA PARIWARA 2008

1. Best of 2008: TV Station for Inhouse Advertisement of The

Year 2008

2. Gold Award: Promo Badminton “Juice is Deuce”

3. Silver Award: Promo Bioskop “Loket Sepi”

4. Silver Award: Promo Badminton “Single or Double?”

- XY Kids

(12)

2009

- PANASONIC AWARD2009

1. Program Reality Show Terfavorit: Termehek-Mehek

2. Program Komedi/Lawak Terfavorit: Extravaganza

3. Program Kuis & Game Show Terfavorit: Gong Show

4. Program News Magazine Terfavorit: KPK (Kumpulan

Perkara Korupsi)

5. Presenter Infotainment Terfavorit: Cut Tary (Insert)

6. Pelawak Terfavorit: Olga Syahputra Presenter Reality Show

Terfavorit

- FESTIVAL FILM BANDUNG 2009

Sinetron Lepas Terpuji: Bioskop Indonesia “Baju Seragam

Anak Pemulung”

- SWA Sembada

Word of Mouth Marketing Award (Most First Recommended

Brand 2009)

- LOMBA JURNALISTIK 2009 oleh Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI)

(13)

2010

- CITRA PARIWARA 2010

"Gold Awards" Kategori Movie Promo: Spiderman Wayang

- 2010 PROMAX ASIA

Best Promo Not Using Programme Footage - Spider Puppet Show

Bioskop TRANS TV " Spiderman"

- THE BEST CEO INDONESIA 2010 oleh Majalah SWA Direktur Utama TRANS TV: Bapak Wishnutama

- MARKETEERS AWARD : INDONESIA'S MOST FAVORITE NETIZEN BRAND 2010

"Brand Favorit" Kategori Television

- ANUGERAH PEDULI PENDIDIKAN oleh Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

TRANSCORP: Perusahaan yang Peduli Pendidikan - PANASONIC GOBEL AWARDS 2010

1. Program Feature Terfavorit: Griya Unik

2. Program Kuis & Game Show Terfavorit: Gong Show 3. Pelawak Terfavorit: Olga Syahputra (Saatnya Kita Sahur)

(14)

3.1.8 Struktur Organisasi

Gambar 3.2 Struktur Organisasi I

(15)

Gambar 3.3 Sturktur Organisasi II

(16)

3.2 Deskripsi Tayangan Ala Chef

Ala Chef adalah sebuah tayangan kuliner yang menampilkan perjalanan seorang chef perempuan mengelilingi Indonesia dan mengeksplorasi kekayaan

kuliner serta budaya suatu daerah. Keunikan program ini adalah host akan

melakukan demo masak yang akan menggabungkan resep masakan tradisional dan Internasional (Fusion) ala Chef Farah Quinn. Hasil masakannya akan di

cicipi oleh penduduk lokal dan bahan-bahan masakan yang akan digunakan pun adalah hasil bumi daerah yang dikunjungi.

Content (Durasi program 45 menit dan terbagi atas 3 segmen) :

- Host melakukan traveling ke berbagai daerah di Indonesia

- Eksplorasi budaya & kuliner khas dari suatu daerah yang dikemas lebih fun dan menarik

- Selalu ada interaksi/ aktivitas dengan penduduk lokal.

- Mengkombinasikan kekuatan dari format reality dan magazine

membuat program kuliner ini menjadi berbeda, informatif dan menarik perhatian penonton.

3.2.1 Profil Program Ala Chef

Beberapa tahun terakhir istilah ‘kuliner’ telah menjadi sangat booming di

tengah masyarakat Indonesia. Istilah kuliner diidentikkan dengan ‘makanan serba enak’ yang bisa dipastikan dimiliki oleh setiap daerah dan dijadikan sebagai makanan khas daerah tersebut. Berdasarkan

(17)

pengalaman ini diperoleh inspirasi untuk lebih dapat mengenalkan makanan atau masakan daerah ini untuk bisa divariasikan menjadi masakan yang lebih simple, praktis dan menarik untuk dipraktekkan atau bahkan untuk dicoba.

3.2.2 Summary Tayangan Ala Chef Nama Program : Ala Chef

Format Program : reality dan magazine

Durasi : 45 menit sudah termasuk commercial break

Host : Farah Quinn

Hari Tayang : Sabtu dan Minggu Waktu Tayang : 10.00 WIB

Target Pasar : A + B + C, Wanita Format Acara : Taping

3.2.3 Hal – Hal Penting Dalam Penentuan Narasumber

Narasumber dalam tayangan Ala Chef adalah orang orang yang memberikan penjelasan pada saat host (Farah Quinn) mengunjungi

sebuah tempat. Misalnya pengrajin, petani, nelayan, dan lain-lain. Narasumber harus mampu memberikan keterangan yang jelas dan lengkap, sehingga host (Farah Quinn) maupun pemirsa mendapatkan

(18)

3.3 Metode Pengumpulan Data 3.3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif eksplanatif dengan pendekatan survei. Penelitian eksplanatif adalah penelitian untuk menguji hubungan antarvariabel yang dihipotesiskan, ada hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Hipotesis itu sendiri menggambarkan hubungan antara dua atau lebih variabel, untuk mengetahui apakah suatu variabel berasosiasi atau tidak dengan variabel lainnya, atau apakah suatu variabel disebabkan/dipengaruhi atau tidak oleh variabel lainnya (Ardianto, 2010: 50).

Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang sarat dengan nuansa angka-angka dalam teknik pengumpulan data di lapangan. Dalam analisis data, metode penelitian kuantitatif memerlukan bantuan perhitungan ilmu statistik, baik statistik deskriptif maupun inferensial (yang menggunakan rumus-rumus statistik non-parametrik). Kesimpulan hasil penelitian pun berupa hasil perhitungan yang bersifat penggambaran atau jalinan variabel.

Sedangkan, pengertian metode survei adalah penelitian yang mengambil sample dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumulan data yang pokok (Singarimbun dan Effendi, 2006: 3). Ciri khas metode ini adalah data dikumpulkan dari responden yang banyak jumlahnya dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner yang akan dibagikan berisi pertanyaan yang berhubungan dengan judul

(19)

penelitian, yaitu “Pengaruh Program Ala Chef Terhadap Minat Memasak Ibu Rumah Tangga RW 06 Kelurahan Kapuk Muara Jakarta Utara”.

3.3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di wilayah RW 06 yang terletak di perumahan Pantai Indah Kapuk, Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara. Waktu penelitian dilaksanakan selama satu bulan, yaitu mulai dari bulan April 2011 sampai dengan bulan Mei 2011.

3.3.3 Populasi

Populasi merupakan keseluruhan obejek atau subjek yang berasda pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian, atau keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang akan diteliti (Martono, 2010:66) . Populasi dalam penelitian ini adalah para ibu rumah tangga di wilayah RW 06 kelurahan Kapuk Muara, dengan jumlah populasi sebanyak 1068 ibu rumah tangga.

3.3.4 Teknik Pengambilan Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Atau, sampel dapat didefinisikan sebagian anggota populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasi. Teknik sampling merupakan metode atau cara menentukan sampel dan besar sampel.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

nonprobability sampling, yaitu teknik sampling yang tidak memberikan

peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi yang dipilih menjadi sampel. Dalam nonprobability sampling,

(20)

peneliti memilih teknik purposive sampling, yaitu merupakan teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Peneliti memilih orang sebagai sampel dengan memilih orang yang benar-benar mengetahui topik penelitian (Martono, 2010:67).

Dan rumus yang digunakan dalam teknik pengambilan sampel ini adalah menggunakan rumus slovin dimana rumus ini digunakan untuk

menentukan sample dari populasi yang diketahui berapa jumlahnya. n = N

1 + Ne2 Dimana :

n = number of samples ( jumlah sampel )

N = total of population ( jumlah seluruh anggota populasi )

e = error tolerance (persen kelonggaran ketidaktelitian

karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, misalnya 10% atau 0,1.).

Berdasarkan rumus diatas diperoleh jumlah sample sebagai berikut :

n = 1068

1 + 1068 ( 0,1) 2

= 1068

(21)

= 91

Jumlah sampel yang akan digunakan sebesar 91 sampel.

Stratified Sampling adalah cara mengambil sample dengan

memperhatikan strata (tingkatan) didalam populasi. Dalam stratified data sebelumnya dikelompokan kedalam tingkat-tingkatan tertentu, seperti tingkatan, tinggi, rendah, sedang/baik, sample diambil dari tiap tingkatan tertentu.

Pengambilan sampel di RW 06 dilakukan dengan menggunakan rumus slovin, dengan jumlah 91 ibu rumah tangga. RW 06 terdiri dari 15 RT, dengan jumlah ibu rumah tangga yaitu 1068 ibu rumah tangga, dan tiap RT memiliki jumlah ibu rumah tangga yang berbeda-beda. Untuk memastikan, sampel yang diambil dari setiap Rukun Tetangga (RT) dapat mewakili keseluhan populasi di Rukun Warga (RW) 06, maka digunakan perhitungan sebagai berikut :

Jumlah sampel di RT 001 :

Jumlah ibu rumah tangga x Jumlah sampel

Jumlah Populasi

44 x 91 = 4 sampel

(22)

Jadi, sampel di RT 001 berjumlah 4 ibu rumah tangga.

Tabel 3.1

Pengambilan Sampel RW 06

No. Rukun Tetangga (RT)

Jumlah Ibu Rumah Tangga

Pengambilan Sampel 1 001 44 4 2 002 60 5 3 003 70 6 4 004 82 7 5 005 63 5 6 006 66 6 7 007 47 4 8 008 47 4 9 009 42 4 10 010 82 7 11 011 45 4 12 012 64 5 13 013 56 5 14 014 139 12 15 015 151 13 Jumlah 15 1068 91

(23)

3.3.5 Jenis dan Sumber Data

Sumber data diperoleh dari :

− Pengumpulan Data Primer

Untuk memperoleh data primer dalam penelitian, instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Jenis pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner adalah pertanyaan yang sifatnya tertutup dan terstruktur.

− Pengumpulan Data Sekunder

Selain mengumpulkan data dengan menggunakan kuesioner, peneliti juga mengumpulkan data melalui studi kepustakaan. Studi kepustakaan dilakukan dengan menelusuri data – data yang ada dalam buku atau acuan yang terkait dengan topik dan objek penelitian serta situs – situs internet yang hubungannya dengan peneliti.

3.3.6 Teknik Pengumpulan Data

Disamping penentuan suatu metode, teknik pengumpulan data pun diperlukan dalam sebuah penelitian. Menurut M. Nazir dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian (2003:174), teknik

pengumpulan data adalah “Suatu prosedur yang sistematis dan standar

untuk memperoleh data yang diperlukan”. Hal ini sangat penting karena

(24)

melakukan penelitian terhadap permasalahan yang diteliti, teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah penelitian lapangan (field research) yaitu tinjauan langsung terhadap TRANS TV

dengan maksud untuk mendapatkan informasi dan data yang berhubungan dengan penelitian. Sedangkan jenis teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner (Sugiyono, 2004:135). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan dan pernyataan tertulis kepada ibu rumah tangga RW 06 Kelurahan Kapuk Muara Jakarta Utara.

3.3.7 Teknik Pengolahan Data

Kegiatan yang penting dalam keseluruhan proses penelitian adalah pengolahan data. Dengan pengolahan data dapat diketahui tentang dmakna dari data yang berhasil dikumpulan. Dalam pelaksanaannya, pengolahan data dilakukan melalui program komputer dengan program SPSS (Statistical Product and Service Solution).

Skala pengukuran juga harus dipertimbangkan agar variabel yang akan diukur dapat dikualisifikasikan dan supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah riset selanjutnya. Untuk mengukur kedua indikator tersebut, penulis menggunakan skala likert sebagai alat bantu. Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang kejadian atau gejala sosial. Dengan skala Likert, komponen yang dapat terukur dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item instrument yang dapat

(25)

berupa pertanyaan kemudian dijawab oleh responden (Riduwan, 2007:16).

Jawaban setiap item instrument diberi nilai sebagai berikut :

1) Apabila jawaban “sangat setuju” diberi nilai 5 2) Apabila jawaban “setuju” diberi nilai 4 3) Apabila jawaban “ragu – ragu” diberi nilai 3 4) Apabila jawaban “tidak setuju” diberi nilai 2 5) Apabila jawaban “sangat tidak setuju” diberi nilai 1 Untuk mengetahui ketetapan terhadap instrument yang digunakan

dalam pengambilan data diperlukan pengujian terhadap data yang diperoleh melalui pengujian validitas dan reabilitas. Tujuannya adalah agar data yang diambil benar – benar valid, yakni benar – benar mengukur apa yang hendak diukur. Kemudian instrument harus reliabel,

artinya dapat diandalkan di dalam pengambilan data. 3.3.8 Uji Validitas dan Reabilitas

Kuesioner yang digunakan untuk melakukan pengumpulan data memiliki dua syarat untuk disebarkan, yaitu kuesioner tersebut haruslah valid dan reliabel. Menurut Husein Umar (2002:103) pengertian validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Sedangkan menurut Husein Umar (2002:113) definisi reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama.

Langkah dalam menguji validitas dilakukan dengan cara menguji jumlah pertanyaan yang ada dalam kuesioner tersebut, apakah valid dan

(26)

reliable. Jika pertanyaan-pertanyaan tersebut valid dan reliable, berarti

pertanyaan tersebut dapat mengukur konsep. - Uji Validitas

Proses pengujian dilakukan dengan cara melakukan analisis setiap pertanyaan di kuesioner untuk tiap dimensi. Kriteria dalam menguji validitas butir kuesioner adalah:

Jika rhitung ≥ rtable, maka butir pertanyaan tersebut valid.

Jika rhitung < rtable, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.

Selanjutnya, penulis menggunakan bantuan program Microsoft Office

Excel, dalam melakukan proses perhitungan rhitung dan proses uji validitas

serta realibitas.

Apabila dalam hasil perhitungan ada butir pertanyaan yang tidak valid, kemungkinannya adalah bahwa pertanyaan tersebut penyajiannya kurang baik atau susunan isi kalimat menimbulkan penafsiran berbeda sehingga kuesioner perlu diubah (Sugiyono, 2004:114).

- Uji Reabilitas

Uji ini ditunjukkan untuk mengukur sejauh mana pengukuran tersebut bersifat tetap atau konsisten. Menurut Pedhazur dan Schmelkin yang dikutip oleh Zulganef (2006:30) dalam bukunya “Pemodalan

Persamaan Struktur dan Aplikasinya Menggunakan Amor 5” untuk

mengukur kesalahan suatu pengukuran (reliabilitas), maka dapat dilakukan dengan pendekatan internal consistency, yaitu menggunakan

koefisien alpha atau dikenal juga sebagai cronbach alpa. Suatu variabel

(27)

3.3.9 Analisis Data

Analisis data merupakan proses pengolahan, penyajian, interpretasi dan analisis data yang diperoleh dari lapangan. Tujuannya agar data yang disajikan mempunyai makna, sehingga pembaca dapat mengetahui hasil penelitian kita (Martono 2010:128).

1. Analisis Koefisien Korelasi

Untuk menganalisis hubungan antar variabel digunakan Analisis Korelasi Pearson Product Moment. Analisis korelasi adalah salah satu

teknik statistik yang digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih yang sifatnya kuantitatif. Pengujian korelasi pada penelitian ini menggunakan Pearson’s Correlation dengan rumus

(Kriyantono, 2006:171) :

r = n ∑XY - ∑X ∑Y

√ ( n ∑X2 – (∑X)2 ) ( n ∑Y2 – (∑Y)2 )

dimana: r = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

X = variabel program Ala Chef

Y = variabel minat memasak

n = jumlah individu dalam sampel

Rumus atau teknik statistik ini digunakan untuk mengetahui koefisien korelasi atau derajat kekuatan hubungan dan membuktikan

(28)

hipotesis hubungan antara variabel/data/skala interval dengan interval lainnya.

Adapun untuk mengetahui kuat rendahnya hubungan pengaruh dapat diklasifikasikan menurut Sugiyono (2008:183), sebagaimana pada Tabel pada halaman berikut.

Tabel 3.2

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Klasifikasi

0,000 – 1,999 Sangat Rendah 0,200 – 0,399 Rendah 0,400 – 0,599 Sedang 0,600 – 0,799 Kuat 0,800 – 1,000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono (2008) 2. Koefisien Determinasi

Mengetahui tinggi rendahnya pengaruh variabel X terhadap Y dinyatakan dalam persentase dapat dihitung dengan menggunakan rumus determenasi, yaitu :

Kd = (r)2 x 100% Keterangan :

Kd : Koefisien determinasi r : Koefisien korelasi

(29)

Apabila ditentukan korelasi positif antara X dan Y sebesar r, maka nilai koefisien determinasinya sebesar r2. Oleh karena itu, varians yang terjadi pada variabel Y dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel X atau dikatakan bahwa pngaruh X terhadap Y sama dengan r2(%), sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.

Kemudian untuk menafsirkan sejauh mana pengaruh tayangan Ala Chef (X) terhadap minat memasak (Y), maka digunakan pedoman interpretasi koefisien penentu. Jika nilai koefisien penentu semakin mendekati 100% berarti semakin kuat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Sedangkan apabila semakin mendekati 0, berarti semakin lemah pengaruh variabel terikat terhadap variabel bebas.

Tabel berikut merupakan pedoman interpretasi koefisien penentu :

Tabel 3.3

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Determinasi

Interval Koefisien Tingkat Pengaruh

0% - 19,99% Sangat Lemah

20 – 39,99% Lemah

(30)

60 % - 79,99% Kuat

80% - 100% Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2008) 3. Rancangan Uji Hipotesis

Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara tayangan Ala Chef terhadap minat memasak Ibu Rumah Tangga RW 06 kelurahan Kapuk Muara Jakarta Utara.

Untuk menguji signifikasi koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y dilakukan dengan membandingkan t hitung dan t table yaitu dengan menggunakan rumus (Sugiyono

2008:184): Keterangan : t : uji hubungan r : koefisien korelasi n : banyaknya data

Dasar dari pengambilan keputusan adalah membandingkan t hitung dengan t table:

(31)

2) Jika t hitung > t table, maka Ho ditolak Ha diterima.

Pada taraf kesalahan (α) sebesar 0,05, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat diuji sebagai berikut :

Nilai probabilitas signifikansi 0,000 < α (0,05), berarti H0 ditolak atau Ha diterima.

Gambar

Gambar 3.1  Logo TRANS TV
Gambar 3.2  Struktur Organisasi I
Gambar 3.3  Sturktur Organisasi II

Referensi

Dokumen terkait

Metode penentuan subyek penelitian menggunakan metode sensus, subyek penelitiannya adalah seluruh petani padi sawah yang bergabung dalam satu kelompok tani yang mengikuti

Penurunan tebal korteks yang terjadi pada Wilis dan PG 57-1 karena perlakuan cekaman kekeringan merupakan mekanisme toleransi kedua genotipe tersebut untuk

03 Bagi Hasil dari Pajak Penghasilan Orang Pribadi Perpres 36 Tahun 20154.

Dalam konteks Syafi’iyah, yang berhujjah pada ijtihad Imam Syafi’i, penggunaan nalar (akal) sebagai media untuk menetapkan suatu hukum yang berkesesuaian dengan zaman

j. Pohon-pohon yang mempunyai evapotranspirasi rendah untuk daerah yang bermasalah dengan menipisnya air tanah dan intrusi air laut. Pohon-pohon yang dapat berfungsi

Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah 7 faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dalam pertimbangan membeli Mitsubishi Xpander yaitu faktor produk,

Medan benar adanya dilakukan oleh guru BK disekolah tersebut dan sudah terlaksana secara maksimal meskipun ada beberapa hambatan yang terjadi, akan tetapi sudah berhasil

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi 2.4- D dan sukrosa terhadap pembentukan kalus eksplan embrio kedelai dan menentukan