http://pinrangkab.bps.go.id
STATISTIK DAERAH
KECAMATAN PALETEANG
2015
KATALOG BPS: 1103001.7315041
BADAN PUSAT STATISTIK
KABUPATEN PINRANG
http://pinrangkab.bps.go.id
STATISTIK DAERAH
KECAMATAN PALETEANG
2015
http://pinrangkab.bps.go.id
Katalog BPS
: 11030001.7315.041
Ukuran Buku
: 15 cm x 21 cm
Jumlah Halaman
: 17 Halaman
Naskah:
Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
Gambar Kulit:
Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
Diterbitkan oleh:
Badan Pusat Statistik Kabupaten Pinrang
http://pinrangkab.bps.go.id
Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015
iii
Kata
Pengantar
Publikasi Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015 merupakan publikasi yang berfungsi sebagai pelengkap publikasi-publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap tahun. Berbeda dengan publikasi yang telah terbit sebelumnya, publikasi ini juga turut menyertakan analisis sederhana sehingga memudahkan pengguna data dalam menginterpretasikan data.
Bahasan yang disajikan dalam Statistik Daerah Kecamatan Paleteang Tahun 2014 memuat berbagai informasi/indikator perkembangan pembangunan di berbagai sektor di Kecamatan Paleteang dan diharapkan dapat menjadi bahan rujukan/kajian dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan.
Saya berharap, publikasi Statistik Daerah ini mampu memberikan informasi secara cepat dan tepat kepada pemerintah daerah dan masyarakat yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan, monitor dan evaluasi mengenai perkembangan pembangunan di berbagai sektor serta membantu para pengguna data lainnya dalam memahami kondisi umum daerahnya.
Kritik dan saran yang sifatnya membangun kami harapkan dari semua pihak untuk penyempurnaan penerbitan selanjutnya. Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi hingga terbitnya publikasi ini, dan semoga Tuhan senantiasa meridhoi usaha kita.
Paleteang, Oktober 2015 KSK Paleteang,
http://pinrangkab.bps.go.id
iv
Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015
DAFTAR ISI
1. GEOGRAFI DAN IKLIM ... 1
2. PEMERINTAHAN ... 2
3. PENDUDUK ... 4
4. PENDIDIKAN... 9
5. KESEHATAN ... 10
6. PERTANIAN ... 12
7. PERINDUSTRIAN & PERDAGANGAN ... 13
8. TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI ... 15
9. KEUANGAN DAN KOPERASI ... 16
http://pinrangkab.bps.go.id
1
Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015
Kecamatan Paleteang dengan luas wilayah 37,29 km2 memiliki enam kelurahan, dimana hanya dua kelurahan diantaranya tidak termasuk perkotaan, yaitu kelurahan Macinnae dan Kelurahan Mamminasae.Kecamatan Paleteang
merupakan salah satu kecamatan di wilayah Kabupaten Pinrang yang terletak pada 40 10’ 30”- 300 19’ 13” Lintang Selatan dan 1190 26’ 30” - 1190 47’ 20” Bujur Timur. Sebelah
utara Kecamatan Paleteang
berbatasan dengan Kecamatan
Patampanua, sebelah timur
berbatasan dengan Kecamatan
Tiroang, sebelah selatan dan barat
berbatasan dengan Kecamatan
Watang Sawitto.
Ibu kota Kecamatan
Paleteang adalah Kelurahan
Temmasarangnge yang berjarak 6,5 km (±10 menit) dari ibukota kabupaten Pinrang. Seluruh wilayah kecamatan Paleteang terletak di daratan dengan ketinggian < 500 meter dari permukaan laut dengan luas wilayah mencapai 37,29 km2. Kecamatan Paleteang memiliki enam kelurahan, dengan wilayah terluas (10,78 km2)
adalah Kelurahan Macinnae.
Sedangkan Kelurahan Pacongang
merupakan kelurahan dengan luas wilayah paling sempit (2,85 km2).
Dari total enam kelurahan,
hanya ada dua Kelurahan di
Kecamatan Paleteang yang termasuk klasifikasi non perkotaan yaitu kelurahan Macinnae dan kelurahan Mamminasae, sedangkan 4 kelurahan
yang lain, sisanya merupakan
perkotaan.
Peta Wilayah Kecamatan Paleteang
Luas, Jarak dari Ibukota, dan Ketinggian Kelurahan dari Permukaan
Air Laut Keadaan Akhir Tahun 2014
Sumber: Paleteang Dalam Angka, 2015
B en ten g S a w it to La len g B a ta T em m a ss a ra n g n g e Pa co n g a n g M a ci n n a e M am m in as ae 4.13 4.21 5.43 2.85 10.78 9.89 2.0 1.0 0.5 1.0 0.3 7.0 2 2.5 2.8 2.5 3 9 Luas (Km2)
Dari Ibukota Kecamatan (Km) Dari Ibukota Kabupaten (Km)
http://pinrangkab.bps.go.id
2
Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015
Kecamatan Paleteang terdiri dari 6 kelurahan yang terbagi menjadi 14 lingkungan. Terdapat 4 Kelurahan yang merupakan kelurahan swakarya atau berkembang dan 2 Kelurahan lainnya merupakan Kelurahan swasembada atau maju.
Pembagian Wilayah Kelurahan di Kecamatan Paleteang, Keadaan Akhir
Tahun 2014
Sumber: Paleteang Dalam Angka, 2015
Pembagian Klasifikasi Kelurahan di Kecamatan Paleteang, Keadaan Akhir
Tahun 2014
Sumber: Paleteang Dalam Angka, 2015
Secara administrasi,
Kecamatan Paleteang terdiri dari 6 kelurahan yang terbagi menjadi 14 lingkungan. Menurut SK Gubernur, keseluruhan kelurahan di Kecamatan Paleteang berstatus definitif. Setiap kelurahan telah memiliki lembaga-lembaga ketahanan, pemberdayaan
masyarakat dan peningkatan
kreativitas. Lembaga kelurahan yang ada di Kecamatan Paleteang antara
lain LKK (Lembaga Ketahanan
Kelurahan), Pemuda dan PPA).
Desa/kelurahan diklasifikasikan menjadi 3, yaitu desa swadaya atau desa terbelakang, desa swakarya atau
desa berkembang, dan desa
swasembada atau desa maju. Ada 2 desa di Kecamatan Paleteang yang termasuk kategori desa swasembada atau desa maju. Desa swasembada
merupakan desa yang memiliki
Sumber Daya Manusia (SDM) atau tenaga kerja yang terampil sehingga mampu memanfaatkan dan menggali potensi desanya secara maksimal. Biasanya, desa swasembada terletak di wilayah perkotaan, taraf kehidupan tinggi dan telah memiliki sarana prasarana penunjang yang mencukupi.
.Selebihnya, 4 desa / kelurahan termasuk kategori desa swakarya atau desa berkembang. Desa swakarya adalah desa yang mulai menggunakan dan memanfaatkan potensi fisik dan non fisik yang dimilikinya tetapi masih kekurangan sumber keuangan atau dana.
http://pinrangkab.bps.go.id
3
Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015
Kecamatan Paleteang terdiri dari 6 kelurahan yang terbagi menjadi 14 lingkungan. Terdapat 4 Kelurahan yang merupakan kelurahan swakarya atau berkembang dan 2 Kelurahan lainnya merupakan Kelurahan swasembada atau maju.
Desa swakarya belum banyak memiliki sarana dan prasarana. Biasanya terletak di daerah peralihan desa terpencil dan kota. Masyarakat pedesaan swakarya masih sedikit yang berpendidikan tinggi. Sebagian besar
masyarakatnya bermatapencaharian
utama sebagai petani. Budaya gotong royong di desa swakarya masih terbina dengan baik.
Pegawai pada instansi
Pemerintah dan BUMN yang terbanyak adalah kantor SMU/SMK/MAN (44 orang), kantor kecamatan (30 orang), kantor SMP (29 orang) dan seterusnya.
Banyaknya bangunan sekolah di
Kecamatan Paleteang setara dengan
besarnya kepadatan penduduk
Paleteang. Hal ini mengingat
kecamatan Paleteang memiliki luas wilayah paling sempit dan jumlah penduduk yang cukup besar, sehingga kepadatan penduduknya juga besar. Selain itu, Paleteang merupakan
kecamatan pemekaran bersama
dengan Kecamatan Tiroang dan
Kecamatan Watang Sawitto.
Untuk lebih jelasnya, distribusi
pegawai di beberapa instansi
pemerintah dan BUMN Kecamatan Paleteang dapat dilihat pada gambar disamping.
Pegawai pada Instansi Pemerintah dan BUMN di Kecamatan Paleteang,
Keadaan Akhir Tahun 2014
http://pinrangkab.bps.go.id
4
Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015
Pada tahun 2014, Kecamatan Paleteang memiliki jumlah penduduk 39 502 Jiwa. Seluruhnya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI). Jumlah penduduk laki-laki 19 365 jiwa dan penduduk perempuan 20 137 jiwa.Banyaknya Rumah Tangga, Penduduk, Luas dan Kepadatan Penduduk,
Dirinci Tiap Kelurahan/Desa, Keadaan Akhir 2014 Kelurahan Penduduk (Jiwa) Luas (Km2) Kepadatan (Jiwa/Km2) Benteng Sawitto 7.088 4,13 1716,22 Laleng Bata 6.089 4,12 1477,91 Temmassarangnge 4.672 5,43 860,41 Pacongang 9.926 2,89 3434,60 Macinnae 6.650 10,78 616,88 Mamminasae 5.077 9,89 513,35 Jumlah 39.502 37,24 8619,37
Sumber: Paleteang Dalam Angka, 2015
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio Kecamatan
Paleteang Tahun 2013-2014
Penduduk
Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah Sex Ratio 2013 19212 19982 39194 96,15
2013 19365 20137 39502 96,17
Sumber: Paleteang Dalam Angka, 2015
Menurut keadaan akhir tahun 2014, Kecamatan Paleteang memiliki jumlah penduduk 39 502 jiwa dengan
kepadatan penduduk 8619,37
jiwa/km2. Persentase penduduk
perempuan pun lebih besar
dibandingkan penduduk laki-laki, masih sama seperti keadaan tahun 2012 dan tahun 2011. Kelurahan
Pacongang merupakan kelurahan
dengan penduduk terpadat, yaitu 3434,60 jiwa/km2. Artinya di Kelurahan Pacongang, terdapat 3434 jiwa yang mendiami wilayah per satu km2. Padahal, Pacongang memiliki wilayah paling sempit , yaitu kurang dari 3 km2, sangat kecil dibandingkan kelurahan lain.
Kepadatan penduduk
Pacongang terkait dengan letaknya yang berbatasan langsung dengan ibukota Kabupaten Pinrang, yaitu
Kecamatan Watang Sawitto.
Sehingga Pacongang sebagai wilayah tetangganya menjadi kelurahan yang cukup padat dan maju dibandingkan
kelurahan lain di Kecamatan
Paleteang. Semakin jauh suatu
wilayah dari pusat kota, semakin jarang pula penduduknya. Hal ini tidak selalu terjadi, tetapi untuk Kecamatan
Paleteang memang terjadi.
Kepadatan penduduk untuk kelurahan yang terletak menjauh dari ibukota Kabupaten Pinrang semakin kecil.
http://pinrangkab.bps.go.id
5
Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015
Pada tahun 2014, Kecamatan Paleteang memiliki jumlah penduduk 39 502 Jiwa. Seluruhnya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI). Jumlah penduduk laki-laki 19 365 jiwa dan penduduk perempuan 20 137 jiwa.Gambar di samping merupakan
piramida penduduk Kecamatan
Paleteang tahun 2013. Piramida
penduduk memiliki bentuk yang
bermacam-macam. Bentuk piramida penduduk dipengaruhi oleh keadaan sosial-ekonomi dan politik yang berlaku pada suatu wilayah. Namun keadaan tersebut tidak berpengaruh
secara langsung pada struktur
penduduk menurut umur, melainkan melalui variabel antara seperti kelahiran, kematian, dan migrasi.
Piramida penduduk Kecamatan Paleteang tahun 2013 memiliki bentuk
stationer, yaitu dimana angka kelahiran cukup besar pada umur 0-4 tahun, terlihat dari bagian bawah piramida yang cukup lebar. Akan tetapi angka migrasinya tidak terlalu
tinggi, yang ditunjukkan oleh
mengecilnya bentuk piramida pada kelompok umur produktif, yaitu umur 20-24 tahun hingga 35-39 tahun. Karena biasanya pada umur tersebut,
penduduk telah mampu untuk
bekerja. Migrasi pada penduduk kelompok umur tersebut terjadi baik
pada laki-laki maupun pada
perempuan.
Sementara itu, bentuk piramida yang mulai lebar pada penduduk laki-laki kelompok umur 40-45 tahun
menggambarkan adanya migrasi
masuk ke Kecamatan Paleteang.
Kemungkinan penduduk laki-laki
mulai kembali dari bekerja di luar daerah Kecamatan Paleteang.
Piramida Penduduk Kecamatan Paleteang Tahun 2014
http://pinrangkab.bps.go.id
6
Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015
Pada tahun 2014, Kecamatan Paleteang memiliki jumlah penduduk 39 502 Jiwa. Seluruhnya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI). Jumlah penduduk laki-laki 19 365 jiwa dan penduduk perempuan 20 137 jiwa.Kelahiran dan Kematian Penduduk menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Paleteang, Keadaan Akhir Tahun 2014
Sumber: Paleteang Dalam Angka, 2015
Perkembangan jumlah penduduk dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti fertilitas (kelahiran), mortalitas (kematian) dan migrasi (perpindahan penduduk). Menurut fertilitas dan mortalitasnya perhatikan gambar berikut. Angka kelahiran di Kecamatan Paleteang jauh lebih besar daripada angka kematiannya. Terlihat bahwa dari grafik batang di bawah ini, angka kelahiran selalu lebih panjang dibandingkan untuk kematian. Jumlah seluruh kelahiran selama tahun 2013 adalah 151 anak dengan jumlah kelahiran perempuan 81 anak, dan 70 anak laki-laki. Sementara itu,jumlah angka kematian yang terjadi di Kecamatan Paleteang adalah 87 orang, dengan 43 laki-laki dan 44 perempuan.
Angka kelahiran terbanyak ada di Kelurahan Pacongang (66 anak), dengan rincian 34 kelahiran anak perempuan dan 32 kelahiran anak laki-laki. Tingginya angka kelahiran perempuan tidak hanya terjadi di Kelurahan Pacongang, tetapi juga di hampir semua kelurahan di Kecamatan Paleteang kecuali Kelurahan Temmassarangnge.
Sementara untuk angka kelahiran, Kelurahan Pacongang juga memiliki angka kematian paling tinggi, yaitu 25 kematian, dengan 13 kematian laki-laki dan 12 kematian perempuan. Jika dilihat melalui grafik diatas, kematian di tiap kelurahan lebih banyak terjadi pada laki-laki daripada perempuan kecuali untuk Kelurahan Laleng Bata dan Kelurahan Temmassarangnge.
http://pinrangkab.bps.go.id
7
Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015
Pada tahun 2014, Kecamatan Paleteang memiliki jumlah penduduk 39 502 Jiwa. Seluruhnya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI). Jumlah penduduk laki-laki 19 365 jiwa dan penduduk perempuan 20 137 jiwa.CBR adalah rata-rata
banyaknya kelahiran yang terjadi selama satu tahun di suatu daerah. CDR Kecamatan Paleteang tahun 2014 sebesar 5,24 berarti bahwa setiap 1000 penduduk ada 5 sampai 6 kelahiran bayi pada tahun 2014.
Angka ini meningkat tajam
dibandingkan tahun 2013 (2,22).
CDR Kecamatan Paleteang
tahun 2014 adalah 2,18 yang berarti bahwa setiap 1000 penduduk ada 2 sampai 3 jiwa yang meninggal selama satu tahun. Jika dibandingkan dengan
CDR tahun sebelumnya, CDR
Kecamatan Paleteang juga
mengalami penurunan. Hal ini
mengindikasikan bahwa tingkat
kesehatan masyarakat Kecamatan Paleteang secara umum meningkat.
Crude Birth Rate (CBR/Angka Kelahiran Kasar) dan Crude Death Rate (CDR/Angka Kematian Kasar) Tahun 2012-2014 Kecamatan Paleteang
http://pinrangkab.bps.go.id
8
Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015
Pada tahun 2014, Kecamatan Paleteang memiliki jumlah penduduk 39 502 Jiwa. Seluruhnya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI). Jumlah penduduk laki-laki 19 365 jiwa dan penduduk perempuan 20 137 jiwa.Banyaknya Penduduk yang Datang dan Pergi menurut Jenis Kelamin,
Keadaan Akhir Tahun 2014
Sumber: Paleteang Dalam Angka, 2015
J
umlah penduduk yang
melakukan migrasi 579 orang,
dengan jumlah migrasi masuk
(datang) 383 orang, sedangkan 196
orang pindah dari Kecamatan
Paleteang. Penduduk terbanyak yang melakukan pindah keluar Kecamatan
Paleteang adalah penduduk
Kelurahan Pacongang (75 orang) dengan laki-laki 33 orang dan perempuan 42 orang. Demikian juga dengan penduduk yang datang ke Kecamatan Paleteang, lebih banyak adalah menuju Kelurahan Pacongang (100 orang) dengan 48 laki-laki dan 52 perempuan. Hal ini berarti bahwa Kelurahan Pacongang merupakan daerah yang sangat aktif mengalami migrasi, baik masuk maupun keluar.
Jika dilihat dari penduduk yang melakukan migrasi, maka Kecamatan Paleteang memiliki nilai migrasi netto yang positif, yaitu 187. Angka ini diperoleh dari jumlah penduduk yang datang dikurangi jumlah penduduk yang pindah. Sehingga angka yang positif menunjukkan lebih banyak penduduk yang datang dibandingkan
penduduk yang pindah dari
http://pinrangkab.bps.go.id
KecamatanPaleteang tahun 2012 Memiliki Fasilitas
Pendidikan berupa 14 TK, 23 SD, 7 SLTP, 6 SMA dan 3
Perguruan Tinggi
9
Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015
Hingga akhir tahun 2014, Kecamatan Paleteang telah memiliki fasilitas pendidikan yang memadai, yaitu terdapat 14 TK, 23 SD, 7 SMP, 6 SMA, dan 3 Perguruan Tinggi.
Untuk melihat kecukupan akan tenaga pendidik, berikut ini disajikan gambar mengenai rasio antara guru-murid di setiap jenjang pendidikan. Rasio ini menunjukkan bahwa semakin kecil nilainya, maka semakin terpenuhi pula jumlah tenaga pengajar disetiap jenjang pendidikan.
Pada tahun 2013, rasio guru-murid pada jenjang pendidikan TK meningkat dibanding tahun 2014. Angka 7,8 berarti setiap satu orang guru TK, memiliki beban mengajar 7 sampai 8 orang murid TK. Peningkatan ini terjadi karena disaat jumlah guru TK pada tahun 2014 menurun.
Fenomena sebaliknya terjadi pada jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA. Terjadi penurunan rasio guru-murid pada jenjang pendidikan tersebut. Hal ini dikarenakan terjadinya peningkatan jumlah murid pada setiap jenjang pendidikan diringi dengan juga meningkatnya jumlah tenaga pengajar, sehingga beban tenaga pengajar tidak ikut meningkat.
Meskipun demikian, beban mengajar dosen PT masih sangat besar, yaitu 26,6. Artinya, setiap satu orang dosen memiliki beban mengajar 26 hingga 27 mahasiswa. Ini menunjukkan
Kecamatan Paleteang masih
membutuhkan banyak tenaga pengajar untuk jenjang pendidikan PT agar beban para dosen dapat berkurang.
Rasio Guru-Murid Jenjang Pendidikan TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi (PT) di Kecamatan Paleteang
2012-2014
http://pinrangkab.bps.go.id
10
Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015
Pada tingkat kelurahan, seluruh kelurahan di Kecamatan Paleteang telah memiliki fasilitas kesehatan berupa Posyandu. Akan tetapi, baru dua kelurahan saja yang memiliki Poskesdes. Keberadaan Puskesmas ada di Kelurahan Mamminasae.
Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Paleteang Tahun 2014
Sumber: Paleteang Dalam Angka, 2015
Dalam bidang kesehatan, ketersediaan sarana-prasarana serta
tenaga kesehatan merupakan
indikator yang diperlukan untuk
mengetahui derajat kesehatan
masyarakat suatu wilayah. Seluruh kelurahan di Kecamatan Paleteang telah memiliki fasilitas kesehatan berupa Posyandu. Akan tetapi, baru dua kelurahan saja yang memiliki Poskesdes. Keberadaan Poskesdes
yang hanya di Kelurahan
Mamminasae dan di Kecamatan Macinnae dikarenakan akses kedua kelurahan untuk menuju fasilitas kesehatan cukup jauh, sehingga
dibangun Poskesdes di daerah
tersebut. Sementara itu, untuk
Kelurahan Pacongang, Kelurahan
Temmassarangnge, Kelurahan
Laleng Bata, dan Kelurahan Benteng Sawitto memiliki jarak yang lebih dekat ke kota, terutama ke Rumah
Sakit Umum Daerah, sehingga
masyarakat yang membutuhkan
fasilitas kesehatan akan lebih memilih ke rumah sakit.
Puskemas terdapat di
Kelurahan Mamminasae, padahal
ibukota Kecamatan Paleteang berada
di Kelurahan Temmassarangnge.
Total fasilitas kesehatan di
Kecamatan Paleteang berjumlah 29, keadaan ini masih sama seperti pada akhir tahun 2012. 3 5 3 7 5 6 1 1 1 Benteng Sawitto Laleng Bata Temmassarangnge Pacongang Macinnae Mamminasae
http://pinrangkab.bps.go.id
11
Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015
Pada tingkat kelurahan, seluruh kelurahan di Kecamatan Paleteang telah memiliki fasilitas kesehatan berupa Posyandu. Akan tetapi, baru dua kelurahan saja yang memiliki Poskesdes. Keberadaan Puskesmas ada di Kelurahan Mamminasae.
Urutan tenaga kesehatan yang terdapat di Kecamatan Paleteang dari yang terbanyak adalah bidan, dukun bayi terlatih, perawat, dan dokter. Minimnya jumlah dokter ternyata hanya menyebar di Kelurahan Laleng Bata, Pacongang, dan Mamminasae. Sementara itu penyebaran bidan, perawat dan dukun bayi terlatih merata di seluruh kelurahan di Kecamatan Paleteang.
Banyaknya jumlah dukun bayi terlatih menunjukkan masyarakat masih mempercayakan penolong kelahiran pada dukun bayi. Terutama di Kelurahan Temmassarange, jumlah dukun bayi terlatih di kelurahan ini paling besar dibandingkan kelurahan lain.
Selain fasilitas kesehatan, untuk menunjang kebugaran fisik masyarakat Paleteang, di kecamatan ini tersedia beberapa fasilitas olah raga. Fasilitas olah raga yang tersedia antara lain sepak bola, bola voly, bulu tangkis, tenis meja dan lainnya. Hal ini juga menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap olah raga cukup baik.
Sarana olah raga ini selain bermanfaat bagi kesehatan fisik juga dapat menjadi sarana hiburan dan aktivitas tambahan bagi masyarakat. Diharapkan pula aktivitas olah raga ini dapat menjadi ajang untuk mengukir prestasi.
Jumlah fasilitas olahraga pada akhir tahun 2013 mengalami perubahan dibandingkan keadaan akhir tahun 2012. Terjadi penurunan pada fasilitas untuk sepak bola dan lainnya. Sementara itu , untuk bola volley, bulu tangkis, tenis meja mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan adanya pembangunan fasilitas olahraga di wilayah Kecamatan Paleteang.
Persebaran Tenaga Kesehatan Menurut Kelurahan di Kecamatan Paleteang,
2014
Banyaknya Fasilitas Olah Raga di Kecamatan Paleteang, Keadaan Akhir
Tahun 2014
Sumber: Paleteang Dalam Angka, 2015
. 8 28 18 25 3 3 2 4 2 2 3 3 4 6 4 3 7 4 4 4 5 6 4 2 4
Dokter Bidan Perawat Dukun Bayi Terlatih
2
36
27 24
1
Sepak Bola Bola Volly Bulu Tangkis Tenis Meja Lainnya
http://pinrangkab.bps.go.id
12
Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015
Kelurahan Mamminasae memiliki jumlah industri rumah tangga terbesar yang mayoritas bergerak di bidang pembuatan gula merah.
Kelurahan Pacongang paling aktif dalam kegiatan perdagangan.
Luas Lahan Sawah dan Lahan Kering (dalam Ha), Tiap Kelurahan di Kecamatan Paleteang, Keadaan Akhir
Tahun 2014
Sumber: Paleteang Dalam Angka, 2015
Banyaknya ternak dan Unggas Menurut Jenisnya, Keadaan Akhir Tahun 2012
Sumber : Dinas Pertanian Kab. Pinrang
Lahan pertanian di Kecamatan Paleteang terdiri dari lahan sawah, dan lahan kering. Lahan sawah terluas (946,5 Ha atau sekitar 31 persen) berada di Kelurahan Mamminasae. Sementara itu, lahan Kering terluas berada di kelurahan Macinnae yaitu 727,7 Ha atau sekitar 46 persen dari total lahan kering di Kecamatan Paleteang.
Semua lahan sawah di
Kecamatan Paleteang merupakan
sawah dengan irigasi (pengairan) teknis. Sawah Irigasi Teknis adalah sawah yang memperoleh pengairan dimana saluran pemberi terpisah dari saluran pembuang agar penyediaan
dan pembagian irigasi dapat
sepenuhnya diatur dan diukur dengan mudah. Dengan demikian pertanian padi sawah di Kecamatan Paleteang sudah terkelola dengan baik.
Selain pertanian, Kecamatan
Paleteang juga memiliki hasil
peternakan. Beberapa jenis hewan ternak yang paling banyak diternakkan adalah ayam buras (75 persen), ayam ras (19 persen), itik (4 persen), dan lainnya (2 persen). Dalam grafik ini, kategori lainnya meliputi ayam broiler (1,38 persen), kambing/domba (0,29 persen), sapi (0,19 persen), dan kuda (0,05 persen). Untuk perikanan, karena
wilayah Kecamatan Paleteang
seluruhnya merupakan wilayah daratan, tidak ada hasil perikanan yang dihasilkan dari laut maupun tambak.
355.5 241.7 204.6 65.6 350.3 946.5 57.5 179.3 338.4 219.4 727.7 0.22 0 500 1000 1500 Benteng Sawitto Laleng Bata Temmassarangnge Pacongang Macinnae Mamminasae sawah kering Ayam Buras 75% Ayam Ras 19% Itik 4% lainny a 2%
http://pinrangkab.bps.go.id
13
Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015
Kelurahan Mamminasae memiliki jumlah industri rumah tangga terbesar yang mayoritas bergerak di bidang pembuatan gula merah.
Kelurahan Pacongang paling aktif dalam kegiatan perdagangan.
Berkembangnya industri rumah tangga dan industri kecil di Kecamatan Paleteang sangatlah wajar. Kecamatan Paleteang memiliki jumlah penduduk yang padat dan wilayah yang sempit dengan lahan pertanian yang juga sempit. Hal inilah yang membuat penduduk memilih berusaha di bidang industri rumah tangga dan industri kecil yang tidak memerlukan modal, serta resiko yang besar. Perkembangan industri rumah tangga dan industri kecil merupakan pendorong perekonomian di wilayah pedesaan.
Kegiatan perindustrian di Kecamatan Paleteang di dominasi oleh industri rumah tangga (44,83 persen). Sementara itu, persentase industri kecil sebesar 29,31 persen, dan sisanya 25,86 persen merupakan industri sedang.
Kelurahan Mamminasae memiliki industri rumah tangga terbesar (16 industri). Industri rumah tangga di Kelurahan Mamminasae kebanyakan adalah industri pembuatan gula merah, sedangkan industri kecilnya pada umumnya industri penggilingan gabah. Sementara untuk Kelurahan Laleng Bata, industri rumah tangganya bergerak di bidang furniture dan industri makanan kecil dan kue. Berbeda dengan Kelurahan Mamminasae dan Kelurahan Pacongang, di Kelurahan Pacongang yang memiliki cukup banyak industri kecil, mayoritas bergerak di bidang las besi. Demikian juga dengan Kelurahan Benteng Sawitto, mayoritas industri rumah tangganya adalah industri furniture.
Kelurahan Benteng Sawitto dan Kelurahan Temmassarangnge adalah kelurahan yang tidak memeiliki industri sedang.
Banyaknya Perusahaan Menurut Skala Industri Tiap Kelurahan, Akhir Tahun
2014
http://pinrangkab.bps.go.id
14
Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015
Kelurahan Mamminasae memiliki jumlah industri rumah tangga terbesar yang mayoritas bergerak di bidang pembuatan gula merah.
Kelurahan Pacongang paling aktif dalam kegiatan perdagangan.
Banyaknya Kegiatan Ekonomi di Sektor Perdagangan dan Restoran Menurut
Kelurahan di Kecamatan Paleteang, Keadaan Akhir 2014
Sumber: Paleteang Dalam Angka, 2015
Perdagangan merupakan
kegiatan vital dalam perekonomian. Barang yang dihasilkan produsen sampai ke tangan masyarakat melalui jalur perdagangan yang terpusat pada pasar, toko, ataupun tempat lelang.
Di Kecamatan Paleteang, ada satu pasar umum yang terletak di
Kelurahan Mamminasae. Sektor
perdagangan yang mendominasi
adalah perdagangan eceran (611), dan terpusat di Kelurahan Pacongang
(244). Demikian juga dengan
perdagangan besar, hanya terdapat di Kelurahan Pacongang. Sementara untuk warung makan, menyebar di seluruh kelurahan.
http://pinrangkab.bps.go.id
15
Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015
Kelurahan Mamminasae memiliki jumlah industri rumah tangga terbesar yang mayoritas bergerak di bidang pembuatan gula merah.
Kelurahan Pacongang paling aktif dalam kegiatan perdagangan.
Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa Kecamatan Paleteang mengalami peningkatan jumlah usaha perdagangan dan rumah makan setiap tahunnya. Dan peningkatan tersebut terpusat di Kelurahan Pacongang. Kelurahan Pacongang merupakan kelurahan yang memiliki kegiatan ekonomi yang cukup aktif dibandingkan kelurahan lain. Hal ini dimungkinkan karena kelurahan ini terdapat satu pasar umum dan
terdapat perdagangan besar
sebanyak 14 unit usaha yang tidak dimiliki kelurahan yang lain.
Harga bahan-bahan pokok dari awal hingga akhir tahun 2014 cenderung stabil atau tidak signifikan berubah untuk beras medium, minyak goreng, gula pasir, garam hancur, minyak tanah, dan batik kasar. Sedangkan ikan teri no. 2, dan tekstil DM mengalami peningkatan harga yang cukup signifikan, yaitu masing-masing Rp. 3000,- dan Rp. 5.000,-.
Banyaknya Usaha Perdagangan dan Rumah Makan di Kecamatan Paleteang,
Tahun 2011-2014
Sumber: Paleteang Dalam Angka, 2015
Perkembangan Harga Sembilan Bahan Pokok Di Kecamatan Paletang,
Tahun 2014
Sumber: Paleteang Dalam Angka, 2015
0 10000 20000 30000 40000 50000 60000 70000 80000 Maret Juni
http://pinrangkab.bps.go.id
16
Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015
Jumlah kendaraan dari tahun ke tahun secara umum meningkat Becak merupakan kendaraan yang dominan di Kecamatan PaleteangBanyaknya Alat Komunikasi Dirinci Tiap Kelurahan/Desa Kecamatan Paleteang, Keaadaan Akhir Tahun 2014
Sumber: Paleteang Dalam Angka, 2015
Banyaknya Kegiatan Ekonomi di Sektor Angkutan di Kecamatan Paleteang, Keadaan Akhir Tahun 2014
Sumber: Paleteang Dalam Angka, 2015
Perkembangan sarana
komunikasi dan transportasi
merupakan salah satu indikator kemajuan suatu daerah. Dengan adanya sarana tersebut, akses suatu daerah dengan daerah lain menjadi mudah, termasuk kegiatan ekonomi yang merupakan aktivitas vital
masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Di Kecamatan Paleteang, Kelurahan Pacongang memiliki rumah tangga terbanyak dengan kepemilikan TV, sementara Radio terbanyak di
Kelurahan Macinnae. Untuk
kepemilikan telepon rumah, tidak banyak rumah tangga memiliki alat
komunikasi tersebut. Hal ini
dimungkinkan karena perkembangan HP (Handphone) sebagai alat komunikasi yang lebih mudah dibawa-kemanapun. Kelurahan Mamminasae merupakan satu-satunya kelurahan yang tidak memiliki rumah tangga dengan kepemilikan telepon rumah.
Di Kecamatan Paleteang, sektor angkutan jalan raya urut dari yang terbanyak adalah becak (66
persen), truk, dokar/gerobak,
pete/mikrolet, dan terakhir
bus/panther. 702 801 550 1172 794 631 361 297 424 587 607 245 57 126 62 190 12 Benteng Sawitto Laleng Bata Temmassarangnge Pacongang Macinnae Mamminasae Telepon Radio TV Bus/Pa nther 7% Truck 10% Pete2/ Mikrol et 8% Becak 64% Dokar/ Geroba k 9% lainnya 2%
http://pinrangkab.bps.go.id
17
Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015
Jumlah kendaraan dari tahun ke tahun secara umum tidak berubah. Becak merupakan kendaraan yang dominan di Kecamatan Paleteang
Berdasarkan gambar di samping, perkembangan sarana transportasi di Kecamatan Paleteang menunjukkan angka yang stabil dari tahun ke tahun. Alat transportasi becak, dan bus/panther tidak banyak mengalami perubahan jumlah. Sedangkan dokar/gerobak jumlah nya menurun pada tahun 2012, dan kembali meningkat pada akhir tahun 2013. Hal yang sama juga terjadi pada pete-pete/mikrolet, dan truk.
Selain alat angkutan, Kecamatan Paleteang memiliki jasa penunjang pengangkutan jalan raya , yaitu biro travel dan terminal. Terdapat sembilan buah biro travel di Kecamatan Paleteang, dimana enam diantaranya berada di Kelurahan Pacongang, sedangkan sisanya menyebar di Kelurahan Macinnae, Laleng Bata, dan Benteng Sawitto. Sementara itu, masih ada satu kelurahan yang sama sekali tidak memiliki biro travel, yaitu Kelurahan Mamminasae. Kelurahan ini terletak paling ujung, di perbatasan Kecamatan Paleteang dan Patampanua. Akan tetapi dekat dengan Kelurahan Temmassarangnge, sehingga masyarakat yang akan melakukan perjalanan lebih mudah mencari sarana angkutan langsung dari Kelurahan Temmassarangnge.
Terminal hanya ada di Kelurahan Temmassarangnge, yaitu terminal induk Kabupaten Pinrang. Keberadaan terminal dimaksudkan untuk mempermudah akses masyarakat dalam mengadakan perjalanan terutama untuk tujuan ke luar kota dan luar propinsi.
Banyaknya Kegiatan Ekonomi di Sektor Angkutan di Kecamatan
Paleteang, Tahun 2011-2014
Sumber: Paleteang Dalam Angka, 2015
Banyaknya Jasa Penunjang Pengangkutan Biro Travel dan Terminal di Kecamatan Paleteang,
Akhir Tahun 2014
Sumber: Paleteang Dalam Angka, 2015
1 1 6 1 Benteng Sawitto Laleng Bata Temmassarangnge Pacongang Macinnae
http://pinrangkab.bps.go.id
18
Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015
Lembaga keuangan yang terdapat di Kecamatan Paleteangadalah 1 unit KUD dan 5 unit NON KUD.
Banyaknya Usaha Koperasi di Kecamatan Paleteang, Keadaan Akhir
Tahun 2014
Sumber: Paleteang Dalam Angka, 2015
Banyaknya Anggota KUD dan NON KUD di Kecamatan Paleteang, Keadaan
Akhir Tahun 2014
Sumber: Paleteang Dalam Angka, 2015
Pengelolaan keuangan
masyarakat pedesaan dilakukan oleh lembaga keuangan pada tingkat pedesaan, yaitu Koperasi Unit Desa (KUD). Keberadaan KUD dan Non-KUD akan memperlancar pertumbuhan ekonomi pedesaan. Hal ini dikarenakan dana yang dihimpun dari masyarakat, disalurkan pula untuk kegiatan usaha, sehingga dapat mengurangi masalah keterbatasan modal bagi masyarakat itu sendiri.
Lembaga keuangan yang terdapat di Kecamatan Paleteang adalah satu unit KUD dan lima unit NON KUD. Satu unit KUD terdapat di Kelurahan Pacongang, sedangkan koperasi Non-KUD yakni satu unit koperasi simpan pinjam yang terletak di kelurahan Benteng Sawitto, satu unit di Kelurahan Temmassarangnge, dan dua unit di Kelurahan Pacongang. Sementara satu unit Koperasi Perkebunan Rakyat berada di Kelurahan Macinnae.
Jika dilihat dari jumlah anggota KUD-nya, KUD yang hanya satu unit di Kecamatan Paleteang memiliki 169 anggota. KUD yang ada di Kelurahan Pacongang pada masa sekarang ini hanya berfungsi sebagai lokasi untuk membayar rekening listrik. Sehingga setiap penduduk yang melakukan pembayaran di KUD tersebut sudah otomatis tercatat sebagai anggota KUD.
Sedangkan NON KUD yang berjumlah lima unit hanya memiliki 134 anggota. Non KUD merupakan badan usaha yang dikelola oleh perseorangan atau badan usaha, sehingga hanya beranggotakan karyawan dan orang-orang yang memang berniat bergabung di dalamnya. KUD, 1 Non KUD-Benteng Sawitto, 1 Non KUD-Temmass arangnge , 1 Paconga ng, 3 Non KUD-Macinna e, 1 NON KUD, 5 KUD, 169 Non KUD, 134
http://pinrangkab.bps.go.id
19
Statistik Daerah Kecamatan Paleteang 2015
Usaha jasa terbanyak di Kecamatan Paleteang adalah Tukang Jahit.Usaha jasa lainnya yang cukup berkembang di Kecamatan Paleteang adalah reparasi sepeda/motor sebanyak 37 unit usaha.
Ada cukup banyak kegiatan ekonomi pada sektor jasa-jasa di Kecamatan Paleteang. Di antara jenis jasa tersebut adalah jasa reparasi, jasa tukang, jasa persewaan, dan kursus-kursus. Sektor jasa cukup berkembang di Kecamatan Paleteang. Keberadaan usaha jasa tersebut selain menawarkan berbagai kemudahan bagi masyarakat
Sektor jasa juga memberi kontribusi terhadap perekonomian Kecamatan Paleteang dalam hal pendapatan maupun penyerapan tenaga kerja. Usaha Jasa yang dikelola masyarakat Kecamatan Paleteang jika diurutkan dari yang terbanyak adalah jasa tukang jahit (40 usaha), jasa reparasi motor (37 usaha), dan jasa salon kecantikan (23 usaha).
Jenis usaha tukang jahit dan salon kecantikan adalah jasa yang sangat erat kaitannya dengan wanita. Masyarakat Kabupaten Pinrang, khususnya Kecamatan Paleteang yang terletak dekat dengan jantung kota, memiliki kebutuhan yang cukup besar akan sandang dan penampilan, baik untuk keseharian maupun untuk acara-acara resmi seperti acara pernikahan, dan sebagainya. Hal ini mengakibatkan banyak sekali didirikan jasa salon kecantikan dan tukang jahit karena prospeknya yang sangat menjanjikan. Persentase tukang jahit di Kelurahan Pacongang adalah 42,5 persen, dan 39,1 persen untuk salon kecantikan.
Sementara itu, untuk jasa reparasi motor, Kelurahan Pacongang pun menjadi kelurahan dengan jumlah reparasi motor terbanyak, yaitu 35,1 persen. Usaha ini pun dipandang cukup menjanjikan oleh masyarakat Kecamatan Paleteang.
Banyaknya Kegiatan Ekonomi di Sektor Jasa-Jasa di Kecamatan Paleteang,
Keadaan Akhir 2014