EVALUASI KERUSAKAN JALAN PADA PERKERASAN
EVALUASI KERUSAKAN JALAN PADA PERKERASAN
RIGID RIGIDD E N G
D E N G A N
A N M E N G
M E N G G U N A
G U N A K A N
K A N M E T O
M E T O D E
D E B I N A
B I N A M A
M A
R G A (STUDI KASUS RUAS JALAN SEI
R G A (STUDI KASUS RUAS JALAN SEI DURIAN – RASAU
DURIAN – RASAU
JAYA
JAYA
km 21 + 700 S.D. km
km 21 + 700 S.D. km 24 + 700
24 + 700
Supardi Supardi1)1) Abstrak AbstrakJalan Sei Durian
Jalan Sei Durian −−Rasau Jaya Rasau Jaya merupakan salah satu jalan merupakan salah satu jalan provinsi yang meprovinsi yang me mpunyai fungsimpunyai fungsi sebagai penghubung antara Kabupaten Kubu Raya dengan kabupaten-kabupaten lainnya. Jalan ini sebagai penghubung antara Kabupaten Kubu Raya dengan kabupaten-kabupaten lainnya. Jalan ini memegang peranan penting dalam memau pertumbuhan ekonomi. !enelitian bertujuan untuk memegang peranan penting dalam memau pertumbuhan ekonomi. !enelitian bertujuan untuk mengevaluasi jenis kerusakan" mengidentifikasi tingkat kerusakan jalan dan memberikan alternatif mengevaluasi jenis kerusakan" mengidentifikasi tingkat kerusakan jalan dan memberikan alternatif perbaikan
perbaikan kerusakan kerusakan jalan. jalan. #empat #empat penelitian penelitian pada pada ruas ruas jalan jalan Sei Sei DurianDurian −− Rasau Jaya dengan Rasau Jaya dengan panjang
panjang jalan jalan $ $ km" km" jenis jenis perkerasan perkerasan kaku kaku %%rigid pavement rigid pavement )" memiliki satu jalur lebar jalan & m.)" memiliki satu jalur lebar jalan & m. 'etode penelitian (ina 'arga. Jenis kerusakan yang terjadi terdiri dari 1 j
'etode penelitian (ina 'arga. Jenis kerusakan yang terjadi terdiri dari 1 j enis" yaitu retak enis" yaitu retak memanja
memanjang %*"+ ng %*"+ mm**)" retak melintang %,&", m)" retak melintang %,&", m**)")" punch-out punch-out %*"& m%*"& m**)" lubang %+/ m)" lubang %+/ m**)" retak )" retak berkelok-kelok
berkelok-kelok %1"*& %1"*& mm**)" retak diagonal %1&",* m)" retak diagonal %1&",* m**)" penurunan %* m)" penurunan %* m**)" retak bersilang pelat)" retak bersilang pelat peah
peah %$ %$ mm**)" retak sudut %1"/& m)" retak sudut %1"/& m**)" dan gompal %"1$& m)" dan gompal %"1$& m**). #otal kerusakan seluas &*",& m). #otal kerusakan seluas &*",& m** atau $"$&0 dari luas total 1& m
atau $"$&0 dari luas total 1& m**. Kerusakan paling dominan adalah retak memanjang $"/0". Kerusakan paling dominan adalah retak memanjang $"/0" punch-out
punch-out 1+"/&0" lubang 1,"10 dari total luas kerusakan. !erbaikan kerusakan dengan1+"/&0" lubang 1,"10 dari total luas kerusakan. !erbaikan kerusakan dengan memperbaiki
memperbaiki spot-spot spot-spot kerusakan pada stasiun tertentu dan bersifat pemeliharaan jalan rutin ataukerusakan pada stasiun tertentu dan bersifat pemeliharaan jalan rutin atau dengan ara rehabilitasi %peningkatan mutu dan kualitas jalan).
dengan ara rehabilitasi %peningkatan mutu dan kualitas jalan). K!"!#k!"! k$%&'
K!"!#k!"! k$%&' evaluasi kerusakan" perkerasanevaluasi kerusakan" perkerasan rigid rigid " metode binamarga" metode binamarga
1. PENDAHULUAN
1. PENDAHULUAN
Ruas Jalan Sei Durian
Ruas Jalan Sei Durian
−
−
Rasau Jaya Rasau Jaya memerurupapa- - kakan n sasalah lah sasatu tu ruruas as jaljalan an yayangng menghu- bungkan antara
menghu- bungkan antara Kota !ontianak Kota !ontianak dan
dan Rasau Jaya" Rasau Jaya" yang menghubuyang menghubungkngkanan Kabupaten Kubu Raya dengan Kabupaten Kabupaten Kubu Raya dengan Kabupaten Kayong tara" dan daerah transmigrasi Kayong tara" dan daerah transmigrasi ya
yang ng tetermrmasasuk uk bberer- - kkemembabang ng ppeesasat.t. Se
Sektktor or peperkrkebebuunanan" n" peper- r- tataninianan" " dadann perdagangan
perdagangan termasuk termasuk dalam dalam salah salah satusatu sektor yang berkembang pesat. Salah satu sektor yang berkembang pesat. Salah satu pendukung
pendukung majunya majunya sektor sektor tersebuttersebut adalah jalan yang menunjang.
adalah jalan yang menunjang.
Jala
Jalan n memilmemiliki iki syarsyarat at umum yaituumum yaitu da
dari ri segsegi i kokonsnstrtrukuksi si haharurus s kukuat"at" a2et dan kedap
2 air. Jika dilihat dari segi pelayanan" jalan harus rata" tidak liin" geometrik memadai dan ekonomis. ntuk itu" dibutuhkan suatu ranangan perkerasan yang mampu melayani beban berupa lalu lintas yang mele2ati perkerasan tersebut.
!enelitian ini bertujuan untuk3
1) 'engidentifikasi jenis kerusakan jalan.
*) 'engidentifikasi tingkat kerusakan jalan %ringan" sedang" maupun berat). $) 'emberikan rekomendasi untuk per- baikan kerusakan jalan berdasarkan tingkat dan jenis kerusakan yang terjadi.
Tabel 1. Perbedaan antara perkerasan lentur dan perkerasan kaku
6o !erkerasan lentur !erkerasan kaku
1 (ahan pengikat 4spal Semen
* Repetisi beban #imbulrutting %lendutan pada jalur
roda) #imbul retak-retak pada permukaan
$ !enurunan tanah dasar
Jalan bergelombang %mengikuti tanah dasar)
(ersifat sebagai balok di atas dua perletakan
/ !erubahan temperatur
− 'odulus kekakuan berubah
− #imbul tegangan dalam yang keil
− 'odulus kekakuan tidak berubah − #imbul tegangan dalam yang besar.
2. TINJAUAN PUSTAKA
'enurut 7ardiyatmo %*)" berdasarkan bahan pengikatnya" kontruksi perkerasan jalan dapat dibedakan atas3
1) Kontruksi perkerasan lentur % flexible pavement )" yaitu perkerasan yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikat. 8apisan-lapisan perkerasan bersifat memikul dan menyebarkan beban lalu lintas ke tanah dasar.
*) Kontruksi perkerasan kaku %rigid pavement )" yaitu perkerasan yang
menggunakan semen % portland cement ) sebagai bahan pengikat pelat beton dengan atau tanpa tulangan diletakkan di atas tanah dasar dengan atau tanpa lapis fondasi ba2ah. (eban lalu lintas sebagian besar dipikul oleh pelat beton.
$) Kontruksi perkerasan komposit %composite pavement ) yaitu perke-rasan kaku yang dikombinasikan dengan perkerasan lentur di atas
2.1 Klasifikasi dan Kelas Jalan
'enurut Ditjen (ina 'arga %1)" jalan diklasifikasikan menjadi tiga golongan yaitu Jalan tama" Jalan Sekunder" dan Jalan !enghubung. 5ungsi dan kelasnya dapat dilihat pada #abel *.
2.2 Tipe-Tipe Kerusakan
Perkerasan Kaku
'enurut 7ardiyatmo %*)" kerusakan perkersan kaku dapat diklasifikasikan
sebagai berikut3
1) Deformasi %deformation)" terdiri dari pemompaan" blow-up" penurunan" punch out " dan rocking.
*) Retak %cracks)" terdiri dari retak memanjang" retak melintang" retak diagonal" retak berkelok" retak sudut" retak tekuk" retak susut" retak Tabel 2. Klasifikasi jalan
Klasifikasi 8alu-lintas harian rata- perkerasan kaku atau perkerasan 5ungsi Kelas rata %87R) dalam smp
kaku di atas perkerasan lentur. tama 9 : *.
99 4 , ; *. !erbedaan perkerasan lentur dan
perke-rasan kaku dapat dilihat pada #abel 1
Sekunder 99 ( 1& ; + 99 < = *
bersilang pelat" telat terbagi" dan retak daya tahan.
$) Desintegrasi %disintegration)" terdiri dari scaling " gompal" agregat liin" dan popount .
3. METODOLOGI
8angkah-langkah penelitian yang ditem- puh disajikan pada >ambar 1.
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
8okasi penelitian adalah sebagai berikut3 1. !ada ruas jalan Sei Durian−
RasauJaya" mulai dari le2at pintu gerbang Rasau Jaya sampai jalan menuju !elabuhan Rasau Jaya.
*. Ruas jalan sepanjang $ km yang hanya memiliki satu jalur dan terbagi menjadi dua lajur" dengan lebar jalan /"&;& m.
$. !engambilan data lapangan renananya akan dilakukan kurang lebih * minggu.
3.2 Data Lapangan dan Alat ang
Digunakan
Data dalam penelitian ini terdiri atas data primer %didapat langsung dari lapangan)
dan data sekunder.
4lat-alat yang digunakan dalam pelaksa-naan penelitian yaitu3
1) 'eteran pita untuk mengukur panjang dan luas kerusakan serta panjang per segmen penelitian.
!a"bar 1. #agan alir penelitian
*) !enggaris untuk mengukur kedalaman kerusakan alur lubang" amblas" dsb.
$) Form survei untuk data hasil survei penelitian kondisi jalan.
/) <at semprot untuk menulis tiap satuan stasiun.
&) Kamera untuk mengambil foto dokumentasi.
,) (uku 'anual !emeliharaan Rutin ntuk Jalan 6asional dan Jalan
P)*m!+ !,!-!% I.)%"'/'k!'m!+
!,!-S"$' ,'")*!"$* P)%0$m1$,!%!"!
D!"!+ )k$%)* D!"! 1*'m) * 1. !eta 2ilayah 1.>eomtrik jalan *. Jeniskons tuks i *.?olumelalu lintas $. !eta jaringan jalan $. Jenis dan tingkat /. Data urah hujan kerus akan pada
permukaan jalan /. Datakondis
i lingkungan A%!,'+ '
1. 6ilai kondis i jalan
*.Rekomendas i pemeliharaan perbaikan jalan
Tabel 3. Kondisi dan $asil pengukuran sur%ei pe"eli$araan rutin jalan 5orm 1
!rovinsi 3 #anggal survei 3
<abang dinas 3 <uaa 3
6ama ruas jalan 3 Status jalan 3
6o S#4 %km) !osisi Kategori kerusakan kuran Ket Kiri Kanan ! %m) 8 %m) D %m) 4 %m*) ? %m$) J %buah)
!rovinsi. <ontoh disajikan pada #abel $ %Ditjen (ina 'arga" 1&). 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
&.1
Kondisi !eo"etrik' Klasifikasi
Jalan' Kondisi Lingkungan' dan
(olu"e Lalu lintas
Kondisi geometrik" kondisi lingkungan" volume lalu lintas dan urah hujan adalah sebagai berikut3
1) Kondisi ruas jalan Sei Durian
−
Rasau Jaya adalah jenis medan datar. Ruas jalan ini merupakan jalan satu jalur untuk dua arah dengan lebar perkerasan & m dan lebar bahu "&−
1"& m.
*) Jalan ini menghubungkan antara Kabupaten Kubu Raya" Kabupaten Ketapang" Kabupaten Kayong tara dan daerah sekitarnya. Jalan ini juga diklasifikasikan pada Jaringan Jalan Strategis %JJS) atau Jalan !enghu- bung di mana jalan tersebut meng-hubungkan antara jalan-jalan dari golongan yang sama atau berlainan"
dan jika dilihat dari fungsinya jalan ini termasuk jalan kelas 999.
$) Kondisi lingkungan %faktor regional) adalah faktor setempat" menyangkut keadaan lapangan dan iklim" yang dapat mempengaruhi keadaan pembebanan dan daya dukung tanah. 4) Rata-rata jumlah kendaraan yang
mele2ati jalan Sei Durian
−
Rasau Jaya disajikan pada #abel /.&.2 Analisis Data dan Tindakan
Perbaikan
#abel & memperlihatkan total kerusakan yang terjadi sebesar &*",& m* atau sebesar $"$&0 dari luas total 1& m* dengan rinian sebagai berikut3
1) Kerusakan retak memanjang %>ambar *) yang terjadi sebesar *"+ m*atau $"/0 dari luas total kerusakan %&*",& m*)" merupakan kerusakan yang paling dominan dibanding kerusakan lainnya dan terjadi hampir di sepanjang ruas jalan. !erbaikan untuk elah keil kurang dari & mm dapat dilakukan dengan pengisian
Tabel &. Ju"la$ rata-rata kendaraan per s"p pada "asing pos dan "asing-"asing $ari
7ari !os pengamatan
Rata-rata kendaraan smp per jam Kendaraan berat %7?) Kendaraan ringan %8?) Sepeda motor %'<) #otal kendaraan Sabtu 1 1 +1 11& *1$ * 1 + & 1+ 'inggu 1 11 /& 1 1/, * 11 /$ $ 1/ Senin 1 1, &+ 1*1 1, * 1, & 11 1+&
Tabel ). Persentase kerusakan ter$adap luas total kerusakan
6o Kerusakanan 8uas kerusakan 8uas total semua kerusakan 1 Retak memanjang *"+ m* $"/0 &*",& m*
* Retak melintang ,&", m* 1$"+0 &*",& m* $ Punch out *"& m* 1+"/&0 &*",& m* / 8ubang +/ m* 1,"10 &*",& m* & Retak bekelok-kelok 1"*& m* $"+$0 &*",& m* , Retak diagonal 1&",* m* $"110 &*",& m* !enurunan * m* $"+0 &*",& m* + Retak bersilang pelat peah $ m* ",0 &*",& m* Retak sudut 1"/& m* "*0 &*",& m* 1 >ompal "1$& m* "$0 &*",& m*
Jumlah kerusakan &*",& m* 1"0
!a"bar 2. *etak "e"anjang
elah" sedangkan untuk elah lebih dari & mm dilakukan pembangunan
kembali pelat seara lokal dan penambalan di seluruh kedalaman. *) Kerusakan retak melintang %>ambar
$) yang terjadi sebesar ,", m*atau 1$"+0 dari luas total kerusakan %&*",& m*). Kerusakan ini juga ter- jadi di beberapa S#4 dan mempe-ngaruhi kualitas jalan tersebut. !er- baikan untuk elah keil kurang dari
& mm dapat dilakukan dengan pengi-sian elah" sedangkan untuk elah lebih dari & mm dilakukan
pemba-ngunan kembali pelat seara lokal dan penambalan di seluruh kedalaman.
!a"bar 3. *etak "elintang
$) Kerusakan punch out %>ambar /) yang terjadi sebesar *"& m* atau 1+"/&0 dari luas total kerusakan %&*",& m*). Kerusakan ini juga terjadi pada S#4 tertentu pada ruas jalan dan mempengaruhi kualitas jalan tersebut. !enyebab kerusakan ialah pelat beton terlalu tipis dan pengeoran beton buruk. !erbaikan dapat dilakukan dengan mengisi retakan dan penambalan di seluruh kedalaman pelat yang peah.
!a"bar &. Punch Out
/) Kerusakan lubang %>ambar &) yang terjadi sebesar +/ m* atau 1,"10 dari luas total kerusakan %&*"&,
!a"bar ). Lubang
m*). !ada #abel & dapat dilihat kerusakan ini terjadi di beberapa S#4 pada ruas jalan dan sangat mengganggu kelanaran aktivitas pengguna jalan. ntuk perbaikan sementara" dapat dilakukan
perbaikan dengan menambal beton yang rusak. ntuk perbaikan permanen harus dilakukan penambalan keseluruhan.
&) Kerusakan retak berkelok-kelok %>ambar ,) yang terjadi sebesar 1"*& m* atau $"+$0 dari luas total kerusakan %&*"&, m*). Kerusakan
!a"bar +. *etak berkelok-kelok ini terjadi tidak di semua ruas jalan.
Kerusakan ini" jika tidak ditangani akan berpotensi menjadi lubang dan dapat mengganggu pengguna jalan. !erbaikan untuk elah keil kurang dari & mm dapat dilakukan dengan pengisian elah" sedangkan untuk
elah lebih dari & mm dilakukan pembangunan kembali pelat seara lokal dan penambalan di seluruh kedalaman.
,) Kerusakan retak diagonal %>ambar ) yang terjadi sebesar 1&",* m* atau $"110 dari luas total kerusakan %&*"&, m*). Kerusakan ini terjadi di beberapa S#4 pada ruas jalan. !erbaikan untuk elah keil kurang dari & mm dapat dilakukan dengan pengisian elah" sedangkan untuk
elah & mm dilakukan pembangunan
kembali pelat seara lokal dan penambalan di seluruh
kedalaman.
) Kerusakan penurunan %>ambar +) yang terjadi sebesar * m* atau $"+0 dari luas total kerusakan
!a"bar . Penurunan
%&*"&, m*). Kerusakan ini sangat mengganggu kelanaran lalu lintas. !erbaikan untuk beda elevasi kurang dari *& mm dapat diberikan lapisan perata dan pengisi retakan" dan jika beda elevasi lebih dari *& mm maka perbaikan dilakukan dengan penam- balan lapisan aspal %overlay).
+) Kerusakan retak bersilang %>ambar ) berupa pelat peah yang terjadi sebesar $ m* atau ",0 dari luas
total kerusakan %&*"&, m*). Keru-sakan ini sangat menggangu kelan-aran lalu lintas. !erbaikan dapat di-lakukan dengan pembangunan kem- bali pelat beton di area peah seara lokal. Jika problemnya melebar maka dilakukan pembangunan kembali perkerasan dengan lapisan tambahan bias berupa aspal.
) Kerusakan retak sudut %>ambar 1) yang terjadi sebesar 1"/& m* atau "*0 dari luas total kerusakan %&*"&, m*). Retak sudut ini hanya terjadi di S#4 tertentu ruas jalan. Kerusakan ini dirasa tidak terlalu mengganggu kelanaran lalu lintas. !erbaikan dapat dilakukan dengan penambalan di seluruh kedalaman@ pengisian retak dengan aspal untuk
retakan yang melebihi $ mm kemu-dian dibersihkan dan ditutup untuk menegah infiltrasi air ke dalam perkerasan. ntuk elah yang lebar
melebihi & mm dilakukan pemba-ngunan kembali pelat seara lokal.
1) Kerusakan gompal %>ambar 11) yang terjadi sebesar "1$& m* atau "$0 dari luas total kerusakan %&*"&, m*). Kerusakan ini hanya terjadi di S#4 tertentu saja pada ruas jalan dan tidak terlalu signifkan. !erbaikan dapat dilakukan dengan penambalan untuk kedalaman kurang dari & mm dan jika lebih dari & mm dilakukan pelapisan tambahan tipis.
!a"bar 11. !o"pal
!a"bar 10. *etak sudut
Kerusakan yang paling dominan terjadi adalah retak memanjang yang terjadi hampir di seluruh ruas jalan. 6amun hal yang harus epat ditanggulangi ialah ke-rusakan lubang dan punch out . Keru-sakan ini harus epat ditangani dengan ara menambal dengan mengkombi-nasikan spot-spot lubang dan overlay. #indakan perbaikan yang paling tepat adalah dengan ara kombinasi spot-spot lubang" punch out dan overlay pada S#4 tertentu. S#4 yang harus di-overlay
seepatnya adalah S#4 A$ s.d. S#4 A/" karena di S#4 tersebut mengalami kerusakan yang sangat parah. Jika dilihat dari hasil analisis data" kerusakan lubang-lubang perlu dilakukan penambalan % patching ) serta dilapisi
ulang %overlay) agar retakan-retakan serta keruskan-kerusakan lain yang terjadi di sepanjang jalan tersebut tertutupi oleh aspal hotmix. Sehingga dengan demikian" air tidak epat meresap ke lapisan jalan yang menyebabkan semakin bertambah-nya kerusakan yang terjadi.
5. PENUTUP
5.1
Kesi"pulan
(erdasarkan hasil observasi dan analisis data maka dapat diambil kesimpulan yang bersifat terbatas sebagai berikut3 a) Jenis pkerusakan yang terjadi ada
sepuluh maam yang terdiri dari kerusakan retak memanjang %*"+ m*)" kerusakan retak melintang %,&", m*)" kerusakan punch out %*"& m*)" kerusakan lubang %+/ m*)" kerusakan retak berkelok-kelok %1"*& m*)" kerusakan retak diagonal %1&",* m*)" kerusakan penurunan %* m*)" kerusakan retak bersilang %pelat peah) %$ m*)" kerusakan retak sudut %1"/& m*)" dan kerusakan gompal %"1$& m*).
b) Kerusakan yang terjadi didominasi oleh kerusakan retak memanjang sebesar *"+ mB atau $"/0" punch-out *"& m* atau 1+"/&0"
kerusakan lubang +/ m*atau 1,"10 dari total kerusakan &*"&, mB. ) !erbaikan yang paling tepat adalah
dengan ara kombinasi spot-spot lubang dan overlay pada station-stasion tertentu.
).2
aran
Dari hasil penelitian ini" disarankan hal-hal sebagai berikut3
a) Jika kerusakan-kerusakan yang terja-di terja-di lapangan akan terja-dilakukan per- baikan" hendaknyan terlebih dahulu dilakukan observasi langsung di la- pangan oleh pihak terkait" agar per- baikan yang dilakukan sesuai dengan kondisi kerusakan yang terjadi" sehingga perbaikan yang dilakukan akan lebih efektif dan efisien.
b) 'elihat kondisi drainase yang kurang berfungsi dengan baik bahkan seba-gian besar drainase tidak berfungsi" maka sebelum melakukan perbaikan jalan perlu dilakukan normalisasi sa-luran drainase. Drainase yang rusak segera diperbaiki agar tidak terjadi genangan air pada badan jalan.
) !erlu diadakannya penga2asan terha-dap kapasitas muatan kendaraan yang mele2ati jalan tersebut" sehingga kendaraan-kendaraan yang muatan-nya melebihi kapasitas kemampuan jalan tersebut dapat tekontrol. Cleh sebab itu" perlu menyediakan jem- batan timbang" atau jika dana me-mungkinkan dilakukan peningkatan perkerasan jalan dengan kapasitas
Daftar Pstaka
Direktorat Jenderal (ina 'arga. 1.
Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya" 6o. 1$1. Jakarta3
Departemen !ekerjaan mum. Direktorat Jenderal (ina 'arga. 1&.
anual Pemeliharaan Rutin !ntuk Jalan "asional dan Propinsi" 6o3
1#(t1& Jilid 9. Jakarta3 Departemen !ekerjaan mum. 7ardiyatmo" 7ary <hristady. *.
Pemeliharaan Jalan Raya.
Eogyakarta3 >adjah 'ada