• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

RISET UNGGULAN PT UTAMA: KETAHANAN PANGAN

LAPORAN AKHIR

PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI PENEPUNGAN DAN PEMURNIAN SEDERHANA TEPUNG PORANG LARUT AIR YANG LEBIH EKONOMIS DAN APLIKATIF UNTUK MENGHASILKAN BAHAN BAKU INDUSTRI DAN PRODUK PANGAN SIAP OLAH BERBASIS PORANG

(Amorphophallus Oncophyllus) Tahun ke 2 dari rencana 3 tahun

Ketua: Prof. Dr. Ir. Simon B. Widjanarko. M.App.Sc

Anggota: 1. Dr. Ir. Wahyono Suprapto, MT Met. 2. Dr.Ir. Bambang Susilo, M.Sc.Agr. 3.Prof. Dr. Agus Suryanto, M.Sc.

Dibiayai oleh:

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Melalui DIPA Universitas Brawijaya

Nomor : 023.04.2.414989/2014, Tanggal 5 Desember 2013, dan berdasarkan

SK Rektor Universitas Brawijaya Nomor 157 Tahun 2014 tanggal 10 April 2014

(2)

ii

(3)

iii

RINGKASAN

Tanaman porang (Amorphophallus oncophyllus) adalah tanaman asli Indonesia, tumbuh liar di hutan-hutan Indonesia, khususnya di Jawa Timur telah banyak dibudidayakan dan di Jepang dikenal sebagai “Jawa Mukago Konyaku”.

Masyarakat awam mengenalnya sebagai iles iles (Amorphophallus variabilis). Porang memiliki nilai ekonomis tinggi karena mengandung glukomanan. Glukomanan merupakan serat pangan larut air yang bersifat hidrokoloid kuat dan rendah kalori yang banyak digunakan dalam industri pangan baik sebagai pangan fungsional sepertI: jelly rendah kalori, beras tiruan dan mie basah rendah kalori, atau tahu jepang yang disebut tofu. Masalah tepung porang adalah gatal, sulit larut dalam air pada suhu kamar, sehingga pemanfaatannya terbatas.

Teknologi penepungan yang ada saat ini, menggunakan stamp mill, karena tepung porang akan rusak sifat kekentalannya, bila ditumbuk dengan mesin penepung konvensional seperti: hammer mill atau disc mill biasa. Pabrik tepung porang di Indonesia dan di luar negeri, semuanya menggunakan mesin stamp mill, seperti yang telah diteliti dan dilaporkan oleh Aji Sutrisno, Widjanarko dan Bambang Susilo, 2010). Pada proposal penelitian ini akan digunakan mesin penepung tipe ball mill bersirip yang akan dimodifikasi, dimana ball mill dihubungkan dengan system cyclone untuk memisahkan fraksi berat (mengandung glukomanan) dan fraksi ringan (mengandung kotoran seperti: kalsium oksalat dll).

Permasalahan yang dijumpai pada tahun pertama (2013) penepungan dengan ball mill adalah: ukuran granula tepung masih relative besar (250 – 400 µm). Disamping itu kadar glukomanan relative masih rendah yakni: masih dibawah 40% dan kadar kalsium oksalat masih relative tinggi >1%.

Penelitian tahun ke-2: Dipelajari pengaruh lama penepungan tepung porang dengan Ball Mill selama 0 sampai 4 jam dengan perbandingan tiap lama penggilingan 30 menit dimana perbandingan tepung porang tidak lolos 80 mesh: berat bola 1:10. Setiap 0,5 jam mesin ball mill dihentikan dan disiklon pada kecepatan 17 m/det. Dikumpulkan fraksi berat, dilakukan pengayakan untuk memisahkan fraksi lolos dan tidak lolos 100 mesh dan diamati sifat

(4)

fisiko-iv

kimia: Dicari lama penepungan yang menghasilkan kadar glukomanan tertinggi dan kadar kalsium oksalat terendah. Selanjutkan akan dilanjutkan pengecilan ukuran lagi dengan sampel terbaik dari fraksi berat tahap ke-1 dan dikombinasikan dengan aliran udara pada kecepatan 25, 15 dan 5 m/det. Pada penelitian tahap 3, dipelajari efek pencucian tepung glukomanan dari perlakuan terbaik tahap 2 dengan mesin semi kontinyu yang sudah dimodifikasi kecepatan tuas pengaduk dan dipasang sudut-sudut pada 4 sisi cone tabung pencuci, sehingga tercipta gerak turbulence, pada saat pencucan berlangsung. Dari uji coba mesin, modifikasi tuas pengaduk dan sudu-sudu di bagian dalam cone tabung pencuci, menghasilkan kecepatan pengadukan sampai 2500 rpm. Hal ini dimaksudkan agar molekul kalsium oksalat akan terlepas dari granula kantong glukomanan dan akan menurunkan kadar pengotor penyebab gaal dari tepung glukomanan. Pada tahun ke-2 akan dilanjutkan eksperimen simulasi matematik proses penepungan tepung porang menjadi tepung glukomanan dengan mesin ball mill dan siklon.

Tujuan penelitian selama tahun ke-2 adalah: Menghasilkan paten proses penepungan dengan mesin tipe disc mill dan ball mill. Serta produk tepung glukomanan sebagai bahan baku industry pangan dan siap olah/masak menjadi produk pangan olahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan lama waktu penggilingan dengan metode ball mill dan fraksinasi cyclone memberikan pengaruh nyata pada taraf (α=0,01) terhadap kadar rendemen, viskositas, dan glukomanan tepung porang lolos ayakan 100 mesh, namun tidak memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap kadar rendemen, viskositas, dan glukomanan pada tepung porang tidak lolos ayakan 100 mesh. Tepung porang perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan lama penggilingan 240 menit. Tepung porang hasil perlakuan terbaik tidak lolos ayakan 100 mesh ini memiliki rerata kadar glukomanan 78,23%, viskositas 25410 c.Ps, kadar oksalat 0,89% dan derajat warna putih 69,65.

Berdasarkan pengamatan SEM terhadap tepung perlakuan terbaik lolos ayakan 100 mesh dapat diketahui bahwa ball mill mampu memecah granula tepung hingga berukuran sekitar 11,80 µm – 31,61 µm, namun masih tampak granula utuh. Namun pada tepung porang tidak lolos ayakan 100 mesh, lama penggilingan 0 jam menunjukkan ukuran tepung berkisar 387,3-730 µm lebih besar jika dibandingkan dengan rata-rata ukuran tepung lama penggilingan 4

(5)

v

jam yang berkisar 189,5- 440,7 µm, dimana semakin lama waktu penggilingan maka semakin kecil ukuran partikel tepung yang dihasilkan.

(6)

83

DAFTAR PUSTAKA

Akesowan, A. 2002. Viscosity and Gel Formation of a Konjac Flour from Amorphophallus oncophyllus. Faculty of Science, University of the Thai Chamber of Commerce Bangkok, Thailand

Anonim. 2012. Ball Mill. http: //commons.wikimedia.org/wiki/File:Ball_mill.jpg tanggal akses 1 Februari 2014

Arifin, M. A. 2001. Pengeringan Kripik Umbi Iles-iles Secara Mekanik Untuk

Meningkatkan Mutu Keripik Iles-iles. Thesis. Teknologi Pasca Panen.

PPS. IPB

Ashadi,R. W. dan H. Thaheer. 2005. Sintesis dan Karakterisasi Biodegradable

Hydrogel dari Amorphopallus oncophyllus. Fakultas Agribisnis dan

Teknologi Pangan. Universitas Djuanda. Bogor

Barbosa, G. V., Enrique O.R, Pablo J, Hong Y. 2005. Food Powders. Kluwer Academic Plenum Publisher. New York

Boutin R. F. 1992. Confection : Ingredients and Product Characteristic. Ensyclopedia of Food Science and Technology (Eds Y. H. Hui). 4, p 456-471.

John Willey & Sons Inc. Canada.

Bradbury, O.H. and Holloway. 1988. Chemistry of Tropical Root Crops:

Significance for Nutrition and Agriculture In The Pacific. Chemistry

Department Australian Centre for International Agricultural Research, Canberra.

Canga, A. Gonzales, N. Fernández M., A. M.ª Sahagún, J. J. García Vieitez, M.ª J.

Díez L., Á. P. Calle P,, L. J. Castro R, M. Sierra V. 2004. Glucomannan:

Properties and Therapeutic Applications, Nutr. Hosp., 19(1) 45-50.

Catherwood D.J., G.P Savage., S.M. Mason., J.J.C. Scheffer., J.A. Doughlas. 2007. Oxalate Content of Cormels of Japanese Taro (Colocasia esculenta (L.) Schott) and The Effect of Cooking. Journal of Food Composition and

(7)

84

Analysis 20(2007) 147-151.

Chairiyah, N., N. Harianti, R. Mastuti. 2013. Variation of Calcium Oxalate (CaOx)

Crystals in Porang (Amorphophallus muelleri Blume). American

Journal of Plant Sciences Vol 4, Page 1765-1773

Chan APN, 2011. Konjac Part I: Cultivation To Commercialization Of

Components. The World of Food Science. IFT and IUFost. Page 1

Chua M., Kelvin C., Trevor J.H., Peter A. W., Christopher J. P., Timothy C. B. 2012.

Methodologies for The Extraction And Analysis of Konjac Glucomannan

From Corms of Amorphophallus konjac K.Koch.

Carbohydrate

Polymers.87 2202-2210

Dhananjaya, N.O.S. 2010. Optimasi Proses Penepungan dengan Metode

“Stamp Mill” dan Pemurnian Tepung Porang dengan Metode Ekstraksi Etanol Bertingkat Untuk Pengembangan Industri Tepung porang (Amorphophallus Oncopylus). Skripsi. FTP. Universitas Brawijaya.

Malang

Departemen Kehutanan. 2005. Budidaya Umbi Porang LMDH Argo Mulyo di

KPH

Nganjuk.http://www.dephut.go.id/alus_assets/INFORMASI/Web%20HHB

K/P orang1.html. tanggal akses 20 Desember 2013

Diana, F. N. 2010. Simulasi dengan Metode Monte Carlo untuk Proses

Pembuatan Nano Material Menggunakan Ball Mill. Fakultas MIPA

Universitas Indonesia, Depok

Dwiyono K. 2009. Tanaman Iles-Iles (Amorphophallus muelleri Blume) dan

Beberapa Manfaatnya.Jurnal Ilmu dan 8udaya vol:29 no.16

Fadhilah, A. H. 2008. Studi Fra-feasibilitas Desain Milling. Skripsi Universitas Indonesia.Jakarta

Faridah A., S.B. Widjanarko, A. Sutrisno, dan B. Susilo. 2012. Optimasi Produksi

Tepung Porang Dari Chip Porang Secara Mekanis Dengan Metode Permukaan Respons. Jurnal Teknik Industri. Vol 13. No.2 Hal 158-166

(8)

85

Faridah, A and S. B. Widjanarko,. 2013. Optimization Of Multilevel Ethanol

Leaching Process of Porang Flour (Amorphophallus muelleri) Using Response Surface Methodology. International Journal on Advanced

Science Engineering Information Technology.Vol.3 No.2 Page 74-80 Gamse, T. 2002. Liqiud-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction.

Institute of Thermal Process and Enviromental Engineering. Graz

University of Technology

Gorski, N,. 2012. Black Powder Ball Mill. http://www.skylighter.com/ fireworks/howto/ball-mill.asp tanggal akses 18 Februari 2014

Harianto H., I. Trianto., Purwadi. 2013. Adding Porang Flour (Amorphophallus oncopyllus) In Yoghurt Ice Cream In Terms Of Physical Characteristic

And Total Of Lactic Acid Bacteria.Fakultas Peternakan.Universitas

Brawijaya

Harijati N., E. L. Aprilia, R. Hidayat. 2012. Pengaruh Pemberian Kalsium

Terhadap Ukuran dan Kerapatan Kristal Kalsium Oksalat Pada Porang (Amorphophallus muelleri blume).J-PAL, Vol 1, No.2

Johnson, A. 2005. Konjac - An Introduction. http://www.konjac.info/ . Tanggal Akses 20 Januari 2014

Khoiriana, M., Widyastuti, S. Adianto. 2011. Pengaruh Perubahan Fraksi Berat

Zn dan Temperatur Milling pada Mechanical Alloying terhadap Proses Pemaduan Cu-Zn Alloy. Jurusan Teknik Material dan Metalurgi FTI-ITS.

Surabaya.

Koswara S.. 2013. Modul: Teknologi Pengolahan Umbi-Umbian Bagian 2:

Pengolahan Umbi Porang. Southeast Asian Food And Agricultural

Science and Technology (SEAFAST) Center. Bogor Agricultural University Kurniawati, A. D. 2010.Pengaruh Tingkat Pencucian Dan Lama Kontak Dengan

Etanol Terhadap Sifat Fisik Dan Kimia Tepung Porang

(9)

86

Kusumawardhani A.E.. 2007. Karakteristik Fisik Kimia Tepung Porang

(Amorphophallus Oncophyllus) Hasil Fraksinasi Dengan Metode Hembusan (Blower). Skripsi. Universitas Brawijaya.Malang

Li, Bi., Jun X, Yang W, Bijun X,. 2005. Structure characterization and its

antiobesity of ball-milled konjac flour. College of Food Science and

Technology, Huazhong Agricultural University, Wuhan 430070. China Nephrology Department. 2005. Oxalate Content of Foods. The Children’s

Medical Center of Dayton.Ohio

Pandya,D. 2010. A Low Cost Micro Scale Cyclone Separator-Design and

Computational Fluid Dynamics Analysis.The University of Texas

Arlington.

Peiying, L. Z. Shenglin, Z. Guohua, C. Yan, O. Huaxue, H. Mei, W. Zhongfeng, X. Wei, and P. Hongyi. 2002. Professional Standart of The People’

Republic of China for Konjac Flour. NY/T : 494-2002.

Purnomo, E. H., R. Ajeng., Purwiyatno, K. Feri, dan Risfaheri. 2011. Reduksi

Oksalat pada Umbi Walur (Amorphophallus campanulatus var. Sylvestris) dan Aplikasi Pati Walur pada Cookies dan Mie. http

://seafast.ipb.ac.id/publication/ journal/reduksi-oksalat&aplikasi-pati-walur.pdf.

Tanggal akses 1 Maret 2014.

Purwadaria, H.K. 2001. Pengembangan Proses Fraksinasi Untuk Meningkatkan

Mutu Tepung Iles-iles (konjac flour) untuk Ekspor. Laporan akhir tahun

RUT VIII.1. Tahun Anggaran 2001. FATETA, IPB. Bogor

Ramadhan A. E. dan H. A. Phaza. 2010. Pengaruh Konsentrasi Etanol, Suhu,

dan Jumlah Stage pada Ekstraksi Oleoresin jahe (Zingiber officinale Rosc.) Secara Batch. Skripsi. Teknik Kimia. Universitas Diponegoro.

Semarang

Ratcliffe I, Williams P, Viebke C, Meadows J. 2005. Physicochemical

characterization of konjac glucomannan. Biomacromolecules 6: 1977-

(10)

87

Shimizu M., and H. Shimahara. 2004. Method Of selective separation of

konjacfluor from the tubers of Amorphophallus konjac. [Online], http

://codex.foodnara.go .kr/lib/base_down.jsp?dr=eu&fn=konjac%2gum Tanggal akses 1 Maret 2014

Sengbusch, V. Peter. 2008. Crystalline Inclusions. www.

biologie.unihamburg.de/b-online/e04/kristall. htm. Tanggal akses 10 Januari 2014 Shadmani, A., I. Azhar, F. Mazhar, M. M. Hassan, S. W. Ahmed, I. Ahmad, K.

Usmanghani, and S. Shamim. 2004. Kinetic Studies on Zingiber

Officinale. Pakistan Journal of Pharmaceutical Sciences, Vol. 17, hal.

47-54.

Sriyono. 2012. Analisis dan Pemodelan Cyclone Separator Sebagai Prefilter

Debu Karbon pada Sistem Pemurnian Helium

Reaktor

RGTT200K.ISSN:0854-2910.

Sugiyama N., H. Shimahara, and T. Andoh. 1972. Studies On Mannan and

Related Compounds. I. The Purification Of Konjac Mannan. Buletin of

The

Chemical Society Of Japan, vol 45, pp.561-563.

Sumarwoto. 2005. Iles-Iles (Amorphophallus muelleri Blume); Deskripsi dan

Sifat-Sifat lainnya.Biodiversitas.Vol. 6. No. 3 Hal 185-190

Suryanarayana,C. 2003. Mechanical Alloying and Milling. Newyork: Colorado School of Mines Golden, Colorado.CO 80401-1887, USA

Suwasito, T.S. 2013. Pengaruh Lama Penggilingan Porang (Amorphophallus muelleri Blume) Dengan Metode Ball Mill Terhadap Sifat Fisik Dan

Kimia Tepung Porang. Skripsi. Universitas Brawijaya. Malang

Takigami, S. 2000. Konjac Mannan. Dalam G.O. Phillips; and P.A. Williams, Eds. Handbook of Hydrocolloids, pp. Woodhead. Cambridge.

Umardani Y. Dan B. Misbah . 2007. Karakteristik Material Ball Mill Pada Proses

Pembuatan Semen Dengan Metoda Pengujian Kekerasan, Mikrografi dan Keausan.Jurnal Rotasi Vol 9 No 4 Hal 32-35

Walton R.C, J.P Kavanagh, B.R. Heywood. 2003. The Density and Protein

(11)

88

A Tool to Investigate Ultrastructure and The Fractional Volume Occupied By Organic Matrix. Journal of Structural Biology (Impact Factor.

3.36) 143 (1):14-23.

Widjanarko S. B., Anni F. and Aji S. 2011a. Effect of Multi Level Ethanol

Leaching on Physico-Chemical Properties of Konjac Flour (Amorphophallus oncophyllus). Asean Food Conference.344-356

Widjanarko S. B., Aji S dan Anni F. 2011b. Efek Hidrogen Peroksida Terhadap

Sifat Fisiko-Kimia Tepung Porang (Amorphophallus oncophyllus) Dengan Metode Maserasi dan Ultrasonik. Jurnal Teknologi Pertanian Vol

12 No 3 Halaman 143-152.

Winarno, F.G. 1993. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia. Jakarta.

Yao-Ling L, Deng R., Chen Ni, Pan J., and Pang Jie. 2013. Review of Konjac

Glucomannan: Isolation, Structure, Chain Conformation and

Bioactivities. Journal of Single Molecule Research Vol 1 No 1 page 7-14

Yetilmezsoy, K. 2005. Optimisation Using Prediction Models Air Cyclones’ Body Diameter / Pressure Drop.Research of

The Yildiz Technical University.Turkey

Referensi

Dokumen terkait

Evaluasi Sumberdaya Ikan Unggulan di Perairan Provinsi Riau Evaluasi Lahan dan Lingkungan Oral 18 Tarunamulia dan Hasnawi Evaluasi Cepat Tingkat Kelayakan Lahan untuk Budidaya

Penelitian ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya pengaruh model pembelajaran pengembangan moral kognitif terhadap kejujuran siswa pada kompetensi dasar

Hasil penelitian menyimpulkan: (1) Jumlah telur yang ditemukan pada buah kakao masih sangat rendah, dan ditemukan populasi telur yang tidak berkembang dengan baik

HAKIM DATUK ABDUL KARIM BIN ABDUL JALIL AKAN DISEBUT DI HADAPAN TIMBALAN PENDAFTAR (2).. PUAN WAN NOR AKLIMA BINTI WAN SALLEH DALAM KAMAR TIMBALAN

(3) Akta ini tidak terpakai bagi seseorang Islam atau bagi mana-mana orang yang berkahwin di bawah undang-undang Islam dan tiada perkahwinan boleh diupacarakan atau

Dengan telah selesainya penelitian Proyek Akhir ini dengan judul “Perumusan Strategi Perusahaan PT Qolsa Smartsyst”, maka dengan memanjatkan puji syukur kepada ALLAH SWT,

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh suami yang mengalami abortus, Sampel berjumlah 30 orang diambil dengan metode Consecutive sampling.Hasil penelitian