V-1
BAB V
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
5.1. Visi
Visi merupakan gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa yang
akan datang. Berlandaskan filosofi dan perubahan kondisi yang dinamis, untuk
melaksanakan amanah dari masyarakat Kabupaten Lingga, maka visi pembangunan
daerah tahun 2010-2015 adalah:
TERWUJUDNYA KABUPATEN LINGGA SEBAGAI BUNDA TANAH MELAYU YANG AGAMIS, BERBUDAYA, DEMOKRATIS DAN MAMPU BERSAING UNTUK MENUJU
MASYARAKAT SEJAHTERA
Visi tersebut mengandung makna sebagi berikut:
Bunda Tanah Melayu mengandung pengertian sebagai tempat rujukan adat
istiadat dan kebudayaan Melayu. Adat istiadat dan kebudayaan melayu harus
menjadi titik tolak pembangunan sekaligus menjadi tujuan pembangunan
bagaimana adat dan budaya tetap lestari dan menjadi penggerak
pembangunan yang kokoh dari waktu ke waktu. Visi pembangunan harus
menempatkan identitas lokal sebagai tujuan utama.
Agamis mengandung pengertian bahwa masyarakat Kabupaten Lingga
sangat menjunjung nilai-nilai agama dan toleransi beragama. Nilai-nilai luhur
agama harus dapat membangkitkan semangat membangun dan menciptakan
suasana yang kondusif bagi berlangsungnya pembangunan daerah. Suasana
agamis adalah kondisi yang akan diwujudkan dalam pembangunan lima
V-2
Berbudaya mengandung pengertian bahwa masyarakat Kabupaten Lingga
mengakui keanekaragaman dan selalu berpayung nilai-nilai budaya Melayu.
Keberbudayaan diwujudkan dalam identitas dan nilai-nilai terbaik bagi
tumbuhnya rasa kemanusiaan yang beradab serta tata sosial yang harmoni.
Demokratis mengandung pengertian bahwa masyarakat Lingga menyadari
heterogenitas mereka dalam beraspirasi. Aspirasi yang harus dapat
terwadahi dalam sistem demokrasi lokal juga ditunjang dengan implementasi
kebijakan ekonomi dan pembangunan pada umumnya secara demokratis.
Mampu bersaing adalah sebagai upaya untuk memotivasi masyarakat yang
unggul di segala bidang dalam konteks era global. Daya saing juga
diwujudkan dalam kondisi daerah yang memiliki daya saing dan mampu
menarik investasi ke Kabupaten Lingga.
Masyarakat sejahtera mengandung pengertian bahwa berbagai upaya dalam
rencana pembangunan harus dapat mewujudkan kehidupan masyarakat
Lingga yang terpenuhinya hak-hak dasarnya secara merata.
5.2. Misi
Beranjak dari visi pembangunan Kabupaten Lingga yang telah dsampaikan
Bupati dan Wakil Bupati pada saat kampanye maka ditetapkan misi yang merupakan
pernyataan tentang apa yang harus dilakukan sebagai upaya untuk mewujudkan visi.
Adapun misi pembangunan Kabupaten Lingga sebagai berikut:
1) MENJADIKAN KABUPATEN LINGGA SEBAGAI RUJUKAN BUDAYA MELAYU
Rangkaian pembangunan daerah dilakukan dalam upaya mengenali kembali
budaya melayu yang sesuai dengan kekhasan Kabupaten Lingga yang memiliki
karakteristik positif terhadap pengembangan dasar-dasar pembangunan. Suatu
budaya dikembangkan melalui serangkaian pendekatan pembangunan berbasis
V-3 kebijakan yang telah dihasilkan oleh sejarah budaya dikenalkan serta
dikembangkan menjadi entitas nilai dan menjadi salah satu rujukan budaya
melayu yang shohih.
2) MENINGKATKAN KEIMANAN DAN KETAQWAAN KEPADA TUHAN YANG MAHA
ESA
Mengembangkan nilai-nilai agama yang dianut mayoritas masyarakat
Kabupaten Lingga, dalam hal ini agama Islam, adalah basis dari misi kedua ini.
Keimanan dan ketaqwaan dikembangkan agar menjadi buah dari praktik
keagamaan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Peningkatan keimanan
dan ketaqwaan masyarakat harus wujud di masyarakat yang secara nyata
memberi nilai positif dalam memperbaiki kualitas hidup masyarakat.
3) MELESTARIKAN NILAI-NILAI LUHUR DAN KHAZANAH BUDAYA MELAYU
Misi ketiga ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan misi pertama dan
kedua dimana nilai-nilai luhur yang harus dilestarikan adalah buah dari budaya
dan kehidupan agama masyarakat itu sendiri yang telah berkembang dari waktu
ke waktu. Suatu pelestarian memberi kredo bahwa pelestarian nilai-nilai
dimaksud adalah pada keluhuran dan khazanah budaya yang memiliki implikasi
positif bagi pelaksanaan pembangunan daerah.
4) MENINGKATKAN KESADARAN HUKUM DAN MENGEMBANGKAN KEHIDUPAN
MASYARAKAT YANG DEMOKRATIS
Berbasis sistem nilai dan tata kehidupan yang akan dihasilkan dari misi pertama,
kedua, dan ketiga, peningkatan kesadaran hukum dan pengembangunan
kehidupan masyarakat yang demokratis memiliki legitimasi dan basis yang kuat.
Kesadaran hukum diwujudkan dalam perilaku patuh aturan hukum positif.
Sedangkan pengembangan kehidupan demokrasi adalah diciptakannya berbagai
sarana penyaluran aspirasi untuk mengakomodir dan memungkinkannya
aspirasi masyarakat mendapat saluran yang efektif dalam kehidupan ekonomi,
V-4
5) MENINGKATKAN DAN MENGEMBANGKAN POTENSI SUMBER DAYA MANUSIA
YANG BERKUALITAS
Sumber daya manusia adalah bahan dasar keunggulan bersaing yang paling
utama. Kualitas SDM masyarakat menjadi salah satu prasyarat utama
pencapaian tingkat kesejahteraan secara menyeluruh bagi masyarakat
Kabupaten Lingga. Pengembangan potensi dimaksud juga adalah memberikan
basis pengetahuan yang cukup dan pengembangan keahlian dasar bagi
masyarakat, khususnya dalam berekonomi dan mengisi berbagai aktivitas
pembangunan daerah.
6) PEMBERDAYAAN EKONOMI KERAKYATAN BERBASIS POTENSI UNGGULAN
DAERAH
Secara beriringan dengan pihak swasta dalam berkontribusi bagi pembangunan
daerah, pemberdayaan ekonomi kerakyatan dijadikan langkah fundamental
agar ekonomi daerah digerakkan secara bersama masyarakat Kabupaten Lingga.
Ekonomi kerakyatan dikembangkan dengan melihat dan sesuai potensi
unggulan daerah, baik yang ada di daratan (antara lain sektor pertanian)
maupun potensi kelautan. Ekonomi kerakyatan dipercaya memiliki daya tahan
yang tangguh terhadap krisis global yang beberapa kali terjadi. Pemberdayaan
ekonomi kerakyatan juga dilakukan dengan mempertimbangkan pemerataan
secara kewilayahan dan memerhatikan pemenuhan infrastruktur dasar yang
mendukung pengembangan dan kemajuan ekonomi rakyat.
7) PEMBERDAYAAN POTENSI SUMBER DAYA KELAUTAN
Dengan luas wilayah laut yang mencapai 99% menjadi niscaya pengembangan
potensi kelautan agar digarap secara serius dari tahun ke tahun, termasuk
pengembangan perikanan laut, baik penangkapan maupun budidaya laut. Di
sini, dibutuhkan peran pemerintah daerah yang lebih serius dalam menyediakan
sarana dan prasaran terkait, termasuk penggunaan teknologi yang lebih modern
V-5
8) MENINGKATKAN INFRASTRUKTUR
Infrastruktur adalah kebutuhan mendasar bagaimana masyarakat dapat
dijangkau oleh layanan yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Pengembangan
infrastruktur juga dimaksudkan untuk memberikan dukungan penuh bagi
pengembangan aktivitas ekonomi khususunya dalam rangka pemberdayaan
ekonomi kerakyatan, baik sektor pertanian maupun kelautan. Peningkatan
kapasitas infrastruktur harus mempertimbangkan keadilan dalam
pengembangan wilayah sehingga pembangunan dapat diselenggarakan merata
di segenap pelosok daerah.
5.3. Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang
menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan
jangka menengah daerah yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan
arsitektur kinerja pembangunan daerah secara keseluruhan. Perumusan tujuan dan
sasaran, selain menerjemahkan visi dan misi serta menjawab permasalahan
pembangunan daerah dan isu-isu strategis, dilakukan untuk menyerasikan
ketercapaian indikator kinerja pembangunan daerah.
Tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Lingga sampai dengan tahun
2015 sebagai berikut:
A. Tujuan
Tujuan memperjelas apa yang ingin dicapai secara umum dari suatu misi. Pada
dasarnya, tujuan dari pembangunan Kabupaten Lingga selama lima tahun ke depan
diarahkan pada terciptanya fundamentasi yang mendasar bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat di masa-masa datang. Budaya dan agama secara
konsisten menjadi dasar awal. Selanjutnya, komitmen terhadap kepatuhan hukum
oleh masyarakat dan tentunya aparatur pemerintah adalah gambaran nyata
V-6 selanjutnya dijadikan tujuan mendasar pembangunan daerah yang secara bertahap
dilakukan terhadap tingkat pendidikan dan kesehatan serta keterampilan
masyarakat. Pemanfaatan sumber daya alam dan peningkatan kualitas/kuantitas
infrastruktur dasar menjadi faktor pendukung yang tak kalah penting bagi
pembangunan di segala aspek.
Tujuan pembangunan daerah Kabupaten Lingga untuk kurun 5 (lima) tahun ke
depan adalah sebagai berikut:
1. Penguatan jati diri dan karakter daerah yang berbasis pada budaya Melayu.
Budaya Melayu merupakan identitas Kabupaten Lingga yang hidup di dalam
setiap aspek kehidupan masyarakat setempat sejak dulu. Pelestarian budaya
Melayu sebagai jati diri dan karakter daerah merupakan tujuan utama dari
pembangunan Lingga dan dibuktikan dengan dicantumkannya hal ini di
dalam visi dan misi pembangunan lima tahunan periode 2010-2015.
Pembangunan daerah di berbagai bidang harus diimbangi dengan peletakan
dasar budaya Melayu yang kuat dan berakar. Hal ini untuk melestarikan dan
menjaga tetap utuh dan terpeliharanya jati diri dan karakter daerah yang
berbasis budaya Melayu.
2. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama.
Tata kehidupan berbudaya yang selaras dan harmonis merupakan upaya
pokok yang sangat penting untuk dapat mewujudkan masyarakat yang
sejahtera, lahir dan batin serta dunia dan akhirat. Tujuan pembangunan ini
meletakkan dasar yang kuat bagi masyarakat untuk mewujudkan
pembangunan yang baik dan terarah serta diridhoi oleh Tuhan Yang Maha
Kuasa. Di sini, tata kehidupan masyarakat yang religius dan menyatu dalam
budaya merupakan katalis bagi penyelenggaraan pembangunan yang
bersendi ketuhanan di satu sisi dan di sisi lain juga merupakan tujuan dari
pembangunan itu sendiri.
V-7 Nilai-nilai luhur budaya dan agama yang berbaur di dalam kehidupan
sehari-hari, menjadi pondasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Tatanan sosial kemasyarakatan yang bertumpu pada nilai-nilai
budaya Melayu yang luhur dan ajaran agama, diharapkan mampu
menciptakan manusia di Kabupaten Lingga yang tidak saja pandai secara
keilmuan, namun mampu menghargai dan menerapkan nilai-nilai budaya
Melayu dalam seluruh aspek kehidupan.
4. Menciptakan rasa aman dan kepastian hukum dalam beraktivitas serta
pembangunan yang berkesetaraan gender.
Kondisi lingkungan yang aman, tentram dan memiliki kepastian hukum tentu
saja sangat didambakan oleh seluruh masyarakat dalam suatu daerah.
Suasana yang kondusif ini mendukung kelancaran masyarakat dalam
beraktivitas dengan aman dan lancar, sehingga diharapkan dapat
meningkatkan produktitas masyarakat dan daerah.
Dalam mendukung perwujudan lingkungan yang aman, tenteram dan tertib,
maka pembangunan di Lingga dilakukan dengan menerapkan asas
kesetaraan gender. Keberpihakan kepada kesetaraan gender dimaksudkan
untuk memberikan ruang bagi laki-laki dan perempuan untuk berperan aktif
dalam pembangunan di berbagai aspek secara adil sesuai dengan
kemampuannya. Dengan demikian, di tahun-tahun mendatang
pembangunan tidak saja didominasi oleh laki-laki namun dilengkapi dengan
peran aktif perempuan.
5. Mewujudkan birokrasi yang bersih dan profesional.
Di era reformasi birokrasi saat ini, perwujudan kepemerintahan yang baik
(good governance) adalah salah satu fokus pemerintah Republik Indonesia
dari pusat sampai ke daerah. Birokrasi pemerintahan daerah tidak saja
menitikberatkan kepada kualitas atau kinerja aparatur, namun juga kepada
V-8 aparatur yang memiliki kinerja baik, bertanggung jawab, menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi serta menjunjung etika dan bebas KKN, dalam
wadah kelembagaan dengan ukuran yang tepat (right sizing), diharapkan
mampu menciptakan pemerintahan yang bersih dan profesional.
6. Meningkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan masyarakat.
Kesehatan merupakan layanan dasar yang wajib diselenggarakan oleh
pemerintah daerah. Pembangunan kesehatan di Lingga bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Seiring dengan peningkatan
kualitas kesehatan, pembangunan Lingga lima tahun ke depan juga ditujukan
kepada peningkatan pelayanan pendidikan. Pendidikan merupakan bagian
dari investasi jangka panjang yang ditujukan untuk pembentukan kualitas
dan karakter manusia.
7. Menciptakan tenaga kerja yang produktif dan mampu terserap dunia kerja.
Salah satu tujuan pembangunan Kabupaten Lingga yaitu menciptakan tenaga
kerja yang produktif dan mampu terserap oleh dunia kerja. Tujuan ini
menjadi komitmen daerah sebab tenaga kerja merupakan salah satu modal
dasar dalam pembangunan, yang diharapkan dapat menggerakkan roda
perekonomian. Tanpa tenaga kerja yang berkualitas, baik dari segi
pengetahuan maupun keterampilan maka akan sangat sulit untuk bersaing di
dunia kerja.
8. Mewujudkan kemandirian pembangunan ekonomi.
Upaya peningkatan perekonomian daerah pada umumnya dilakukan melalui
optimasi potensi dan sumber daya yang dimilikinya. Melalui upaya tersebut,
diharapkan dapat memperbesar sumber-sumber pendapatan daerah untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kondisi ini dapat terwujud bila
seluruh komponen dalam pembangunan, yaitu pemerintah, masyarakat dan
dunia usaha secara bersama-sama mendorong dan mendukung peningkatan
V-9 Peningkatan perekonomian masyarakat diarahkan kepada pemanfataan dan
pengelolaan sektor dan komoditas unggulan daerah melalui pelibatan dan
pemberdayaan masyarakat. Dengan pertimbangan bahwa bentuk
kelembagaan yang paling menyentuh masyarakat adalah koperasi serta
usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), maka perlu dilakukan
peningkatan daya saing UMKM dan penguatan kelembagaan koperasi.
9. Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya kelautan untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Sumber daya kelautan dan perikanan merupakan salah satu sektor unggulan
di Kabupaten Lingga. Daya ungkit sektor kelautan diharapkan mampu
memberikan dampak yang besar kepada perekonomian dan kesejahteraan
masyarakat. Dengan kondisi wilayah Lingga yang merupakan kabupaten
kepulauan (99% wilayahnya merupakan laut), menjadikan sektor kelautan
unggulan daerah. Pengelolaan sumber daya kelautan secara optimal dan
bijaksana diharapkan mampu mensejahterakan masyarakat terutama
nelayan dan masyarakat miskin.
10.Meningkatkan dukungan infrastruktur bagi seluruh aktivitas pembangunan.
Penyediaan sarana dan prasarana wilayah yang memadai, efisien dan efektif
mutlak diperlukan. Infrastuktur merupakan faktor penunjang bagi aktivitas
masyarakat di dalam suatu wilayah. Secara tidak langsung infrastuktur yang
baik akan meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidup masyarakat,
membuka daerah-daerah yang terisolir dan mendorong pertumbuhan
ekonomi.
B. Sasaran
Sasaran adalah identifkasi tujuan dalam jabaran yang lebih spesifik dan
V-10 sebagaimana diuraikan pada sub-bab di atas, berikut sasaran pembangunan
Kabupaten Lingga dalam 5 (lima) tahun mendatang.
1. Meningkatnya perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan warisan
budaya Melayu.
2. Terwujudnya pengakuan secara formal Kabupaten Lingga sebagai bunda
tanah Melayu.
3. Terwujudnya tatanan sosial kemasyarakatan yang beriman dan bertaqwa.
4. Meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya Melayu.
5. Meningkatnya prestasi seni dan budaya di tingkat regional dan nasional.
6. Terciptanya keamanan, ketertiban dan ketentraman lingkungan.
7. Meningkatnya kualitas hidup dan peran perempuan dalam pembangunan.
8. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
9. Terwujudnya pelayanan publik yang prima.
10.Meningkatnya jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan.
11.Meningkatnya jangkauan dan kualitas pelayanan pendidikan.
12.Meningkatkan kualitas hidup angkatan kerja usia produktif.
13.Terwujudnya pusat-pusat ekonomi unggulan daerah.
14.Meningkatnya perekonomian masyarakat.
15.Meningkatkan ketahanan pangan daerah.
16.Berkembangnya manajemen pengelolaan hasil kelautan secara efektif dan
efisien.
17.Meningkatnya jangkauan dan kualitas pelayanan infrastruktur ke seluruh
V-11
Tabel 5.1.
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kabupaten Lingga
Tahun 2010 – 2015
VISI: TERWUJUDNYA KABUPATEN LINGGA SEBAGAI BUNDA TANAH MELAYU YANG AGAMIS, BERBUDAYA, DEMOKRATIS
DAN MAMPU BERSAING UNTUK MENUJU MASYARAKAT SEJAHTERA
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KONDISI
SAAT INI
(2010)
TARGET CAPAIAN KINERJA
2011 2012 2013 2014 2015 KONDISI
an warisan
budaya
Melayu
- Jumlah penyelenggar
aan kegiatan
seni dan
budaya
Melayu (Jml)
6 9 9 9 9 9 9
V-12
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KONDISI
SAAT INI
(2010)
TARGET CAPAIAN KINERJA
2011 2012 2013 2014 2015 KONDISI
a Kabupaten
Lingga
sebagai
bunda tanah
Melayu di
ya tatanan
sosial
kemasyara
katan yang
beriman
yang dibina
oleh
pemerintah
daerah (Jml)
4 5 6 7 7 7 7
- Jumlah konflik
bernuansa
V-13
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KONDISI
SAAT INI
(2010)
TARGET CAPAIAN KINERJA
2011 2012 2013 2014 2015 KONDISI
nilai luhur
dan
t terhadap
seni dan
budaya
Melayu
- Jumlah SDM dan grup seni
dan budaya
yang aktif
melestarikan prestasi seni
dan budaya di
tingkat
regional dan
nasional (Jml)
4 4 4 5 5 5 5
4. \Meningka
tkan
4.1. Mencipta 4.1.1. Terciptany - Tindak
kriminalitas
V-14
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KONDISI
SAAT INI
(2010)
TARGET CAPAIAN KINERJA
2011 2012 2013 2014 2015 KONDISI perempuan di
V-15
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KONDISI
SAAT INI
(2010)
TARGET CAPAIAN KINERJA
2011 2012 2013 2014 2015 KONDISI
AKHIR
PERIODE
yang
bersih
dan
profesion
al
pemerinta
han yang
transparan
dan
akuntabel
SAKIP:
a. SKPD yang
telah
menyusun
Penetapan
Kinerja
sesuai
dengan
ketentuan
yang
berlaku (%)
55,5 60 70 80 90 100 100
b. SKPD yang
telah
menyusun
LAKIP
sesuai
dengan
ketentuan
yang
berlaku,
V-16
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KONDISI
SAAT INI
(2010)
TARGET CAPAIAN KINERJA
2011 2012 2013 2014 2015 KONDISI
AKHIR
PERIODE
baik
format/sist
ematika
dan waktu
(%)
4.2.2. Terwujudn
ya
pelayanan
publik
yang prima
- Jenis pelayanan
yang
dilakukan
pengukuran
Indeks
Kepuasan
Masyarakat
0 0 1 1 1 1 1
- Unit penyelenggar
a pelayanan
publik yang
sudah
menerapkan
Standar
V-17
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KONDISI
SAAT INI
(2010)
TARGET CAPAIAN KINERJA
2011 2012 2013 2014 2015 KONDISI balita gizi
buruk (%)
V-18
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KONDISI
SAAT INI
(2010)
TARGET CAPAIAN KINERJA
2011 2012 2013 2014 2015 KONDISI
yang melek
huruf (%)
kerja usia
V-19
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KONDISI
SAAT INI
(2010)
TARGET CAPAIAN KINERJA
2011 2012 2013 2014 2015 KONDISI
n berbasis
V-20
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KONDISI
SAAT INI
(2010)
TARGET CAPAIAN KINERJA
2011 2012 2013 2014 2015 KONDISI
AKHIR
PERIODE
hasil-hasilnya
-Sub
Sektor
Kehutana
n
0,62 0,57 0,53 0,49 0,46 0,42 0,42
-Sub
Sektor
Perikanan
25,10 24,54 23,99 23,46 22,94 22,43 22,43
- Kontribusi sektor
perdagangan,
hotel &
restoran
terhadap
PDRB (%):
-Sub
Sektor
Perdagan
gan Besar
V-21
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KONDISI
SAAT INI
(2010)
TARGET CAPAIAN KINERJA
2011 2012 2013 2014 2015 KONDISI investasi (%)
V-22
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KONDISI
SAAT INI
(2010)
TARGET CAPAIAN KINERJA
2011 2012 2013 2014 2015 KONDISI
- Produktivitas padi atau
bahan pangan
utama lokal
lainnya per
hektar
(ton/hektar)
20 Ton 40 Ton 40 Ton 40 Ton 40 Ton 40 Ton 40 Ton
- Tingkat konsumsi
pangan lokal
(%)
kelautan dan
V-23
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KONDISI
SAAT INI
(2010)
TARGET CAPAIAN KINERJA
2011 2012 2013 2014 2015 KONDISI
efektif dan
efisien
164.979 169.681 172.074 175.240 179.183 184.648 184.648
c.Hasil tanah yang
dibangun per
tahun (km)
164,88 30 25 25 20 15 279,88
- Panjang jalan kabupaten
V-24
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KONDISI
SAAT INI
(2010)
TARGET CAPAIAN KINERJA
2011 2012 2013 2014 2015 KONDISI
AKHIR
PERIODE
aktivitas
pembang
unan
infrastrukt
ur ke
seluruh
daerah
beraspal yang
dibangun dan
ditingkatkan
per tahun
(km) - Persentase
Desa yang
telah dialiri
listrik (%)
49.06 65 75 85 95 100 100
- Jumlah prasarana
dan sarana air
minum
pedesaan
yang
dibangun dan
jumlah SR
yang
terpasang
(Desa Rawan
V-25
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KONDISI
SAAT INI
(2010)
TARGET CAPAIAN KINERJA
2011 2012 2013 2014 2015 KONDISI
AKHIR
PERIODE
Air)-Unit - Jumlah
perkotaan
yang
dibangun dan
jumlah SR
yang
terpasang
(SPAM
IKK)-Unit
prasarana
dan sarana air
minum
2 2 2 1 1 1 9
- Panjang drainase jalan
yang
dibangun per
tahun (m)