• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Pythagoras, Pembagi Nol pada Gelanggang Mnxn

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Jurnal Pythagoras, Pembagi Nol pada Gelanggang Mnxn"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

lil

il

il

n

lry

,.nl

dry

MsWr:

DAFTAR ISI :

Metode Siklus Pembelajaran (Learning Cycle Method) Suatu Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Kreatifitas Siswa

AriyadiWijaya

p.nling

Lg{ning

sebagai Salah Satu lnovasi pembelajaran

Nur

HadiWaryanto

lnternet

virtual

storagesebagai Alternatif penyimpanan Data

Kuswari

Hernawati

lmplementasi Model

l,.I?.Jt:qran

ProiectBased Learning (PBL) untuk Meningkatkan

Kemandirian dan Hasil Belajar Mahasiswa pada Mata

Kuliih

Kalkulus

lntegral'

Sugiman, Dhoriva Uruatul

Wutsqa

Pembagi Nol pada Gelanggang Mnxn

R Rosnawati, Karyati

Pemanfaatan Software Mathemalica pada-Pembelajaran Kalkulus Diferensial dalam Upaya Meningkatkan Prestasi dan Membangun Kemandirian Belajar pada Mahasiswa prodi

Pendidikan Matematika FMIPA

UNy

Endang

Listyani,

Atmini

Dhoruri,

Wahyu

Setyaningrum

U.paya Meningkatkan Prestasi Belajar Trigonometri Mahasiswa Program Studi pendidikan Matematika Melalui Pembelajaran Berbantuan Komputer dengan pit<et program

Mathematica

Atmini

Dhoruri,

R Rosnawati

lgssql

Stydy:

Belajar Dari, Tentang, dan Untuk pembelajaran

Djamilah Bondan Widjayanti

ffiiffi*ilrww

(2)

Yol.,Z, No. 1, Desember 2006

ISSN:

1978-4538

DAFTAR ISI

Daftarlsi....

... i

Pengantar dari .Penyunting

.

.... .

ii

Metode Siklus Pembelajaran

(Learning

Cycle

Method)

Suatu Upaya

Meningkatkan Aktivitas

dan Kreativitas Siswa.

(Ariyadi

Wijaya)

.... 1-9

On-line Learning sebagai Salatr Satu Inovasi Pembelajaran.

(NurHadi

Waryanto)

IA13

Internet

Virtual

Storage sebagai

Altematif

Penyimpanan Data

(Kuswari

Hemawati)

..24-34

Implementasi Model Pembelajaran Project Based Leaming (PBL) untuk

Meningkatkan Kemandirian dan Hasil Belajar

Mahasiswa

pada

Mata Kuliah Kalkulus Integral. (Sugiman dan Dhoriva Urwatul Wutsqa) ...35-46

Pembagi Nol pada Gelanggang

Mn

n(R). @. Rosnawati dan

Karyati)

47-54

Pemanfaatan Sofnuare Mathematica pada Pembelaj aran Kalkulus

Diferensial dalam Upay a Meningkatkan Frestasi dan Membangun Kemandirian Belajar pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika

FMIPA UNY.

@ndang Listyani,

Atnini

Dhoruri, dan Watryu

Setyaningrum)

.

55-66

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Trigonometri Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Melalui Pembelajaran Berbantuan Komputer Dengan Paket Program Mathematica

(Atmini

Dhoruri

dan

R.

Rosnawati)

...67-74

Lesson Study: Belajar Dari, Tentang, dan Untuk Pembelajaran

(3)

Pembagi Nol pada

Gelanggang...(R.

Rosnawati)

Pembagi Not pada GelanggLng

Mnxn{R) Oleh

R. Rosnawati dan Karyati

Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA

UNy

Abstrak

Himpunan

matriks

ordo

n

atas gelanggang

R

komutatif, yang

selanjutnya

dinotasikan dengan

M

n,r(R),

membentuk

struktur

gelanggang

i*rrrlaup

operasi

penjumlahan matriks dan operasi pergandaan matriks standar.

Dengan memandang himpunan t t

n*r(n)

sebagai gelanggang, dalam tulisan

ini

akan

diselidiki

syarat

perlu

dan

cukup

elemen

M,*n(R)

merupakan pembagi

nol kiri

maupun kanan

jika

R

{{ah

gelangga'g

komutatif

maupun daerah integral.

Diperoleh

hasil

bahwa:

Jika

R

gelanggang

komutatif,

-utu

matriks

A

merupakanpembaginolkiridalam

M,*n(R)jikadanhanyajikadet(A)ez(R),matriks

r

merupakan pembagi nol kanan dalam M

r*r(R) jika

dan hanya

jika det(l)

e

z(R),

matriks

A

merupakan

pembagi

nol

kiri

dalam

Mr*,(R)

jika

dan

hanya

jika

matriks

A

merupakan pembagi

nol

kanan

dalam

Mn,n(R).

selanjutnya,

jika R

adalah daerah integral, maka berlaku

matriks

I

merupakan pembagi nol

kiri

dalam

Mn,r(R) jika

dan hanya

jika det(l)

= 0 ,

matriks

I

merupakan pembagi nol kanan dalam M n,n(R)

jika

dan hanya

jikadet(A)=9.

Katu

kunci:

matriks atas gelanggang, pembagi nol kiri, pembagi nol kanan, pembagi nol.

Pendahuluan

1.

Latar

Belakang Masalah

Struktur

gelanggang

(

ring

) R

adarah suatu

himpunan

R

yang

kepadanya

didefinisikan

dua

operasi

biner yaitu

penjumlahan

dan

pergandaan

yang

memenuhi aksioma-aksioma teftentu, yaitu: terhadap operasi penjumlahan membentuk grup abelian,

terhadap

operasi

pergandaan

membentuk

struktur

semigrup

dan

memenuhi

sifat

distributif

kiri

maupun kanan.

Himpunan

matriks

ordo

n

atas

dinotasikan dengan

Mn,r(R),

membentuk

struktur l,

/{S NEGERT YOGYAKARTA

P

gelanggang 8c tkpr4U

EUGESAHAN

rulLk JFng r

tSBRtH\tff

a a n

i_'fSNh

uffi"

F+

$1

:t

,2 ,\.c

penjumlahan matriks dan operasi pergandaan matriks

Dekan ll

(4)

P@

vot.2,

No.

1, Desember

2oo6:47-s4

Dari

kedua

struktur

gelanggang tersebut,

banyak

hai

yang

dapat

dipelajari

berkaitan dengan keduanya.

Misalkan:

1q R

adalah ideal

dalam

R

jika

dan hanya

jika

Mr*r(I)

ideal dalam gelanggang

Mn*r(R).

Selain

itu,

dapat

pula

diperluas pengertian

rank matriks

atas lapangan

ke rank

rnatriks atas gelanggang beserta

sifat-sifat

rank matriksnya.

Terkait

dengan suatu struktur gelanggang, dikenai suatu elemen spesifik, yang

disebut

elemenpembagi

nol(Zero

Devisor

) kiri

maupun kanan

.JIka

aeR

dan

b+0

adalah elemen

-

elemen

pada

gelanggang

R

sedemikian sehingga

ab=0,

maka

a

disebut pembagi

nol

kiri

dan

jika

ba=0

maka

a

disebut pembagi

nol

kanan. Tidak

semua struktur gelanggang mempunyai elemen tersebut. Oleh karena

itu,

dalam tulisan

ini

akan diselidiki

syarat

perlu dan

cukup

elemen-elemen gelanggang M n*n(R)

merupakan pembagi

nol

kiri

(kanan)

terkait

dengan pembagi

nol

kiri

(kanan)

pada gelanggang komutatif

ft

.

2.

Landasan

Teori

Untuk keperluan dalam penyelidikan syarat periu dan cukup elemen gelanggang

matriks merupakan pembagi

nol

kiri

(kanan), maka perlu

didukung definisi

gelanggang

(ring)

sebagai berikut :

Definisi

1.

( Adkins

:

p.

49

)

Gelanggang (R,+,,

)

adalah suatu himpunan

R

bersama dengan dua operasi

biner

+

:

R;rR-+ft

( penjumlahan

)

dan.

.'R;rR-+R ( pergandaan

)

yang memenuhi aksioma sebagai berikut:

(a)

(

R,*

)

merupakan grup abelian

ft)

a.(b.c)

:

(a.b).c ( asosiatifl

(c)

a.(b

*

"):

a.b

*

a.c dan (a

+

b).c:

a.c*

b.c

(distributif

kanandankiri)

Gelanggang ^R

dikatakan

komutatif,

jika

terhadap operasi

pergandaannya bersifat

komutatif,

dan

dikatakan mempunyai elemen satuan

jika

terdapat

I eR

sedemikian sehingga

a.l:l.a:a..

Suatu elemen

aeR

dikatakan mempunyai invers

beR

jikaberlaku

a.b:b.a=l.

Suatu gelanggang disebut lapangan (

Jield )

jika

komutatif,

mempunyai elemen satuan dan setiap elemen tak nolnya mempunyai invers.
(5)

Pembagi

Nol

pada Gelanggang... (R. Rosnawati)

Dalam

mempelajari

suatu struktur

al1abar, senantiasa

dipelajari suatu

sub

strukturnya, yang didefinisikan

atas himpunan bagiannya.

Dalam

hal

ini,

diberikan

definisi tentang sub gelanggang sebagai berikut:

Definisi

2

(

Adkins

: p.

5l)

Misalkan

S himpunan S dikatakan sub gelanggang

dari

Rjika

terhadap membentuk gelanggang.

bagian dari gelanggang R, himpunan

operasi biner

yang

sama

pada

R

,

.t

Berikut ini, juga diberikan suatu definisi tentang pembagi nol kiri, pembagi nol kanan dan pembagi nol

yang akan menjadi pendukung dalam pembahasan utama dalam penelitian ini:

Definisi

3

(Brown:l\

Elemen a e

R

disebut :

a.

pembagi nol kiri,

jika

terdapat elemen tak

nol

b e

R

sedemikian sehingga ab = 0

b.

pembagi nol kanan,

iika

terdapat elemen tak

nol

b e

R

sedemikian sehingga

ba=0

c.

pembagi nol,

iika

a e

R

merupakan pembagi nol kanan sekaligus pembagi nol

kiri

Dalam tulisan

ini

diberikan

Z(R),

yang menotasikan himpunan semua elemen pembagi

nol

kiri

maupun kanan

" Jika

R

gelanggang

komutatif,

maka z(R)-nya

merupakan himpunan pembagi nol

Berikut diberikan def,rnis daerah integral, yaitu suatu struktur gelanggang yang mempunyai sifat khusus, yang selengkapnya diberikan pada definisi berikut:

Definisi

4

(

Brown

:

2

)

Gelanggang

R

disebut Daerah Integrat

jika

komutatif, memuat elemen satuan

,

Z(R) = {0} .

Matriks yang

entri-entrinya

anggota

suatu

gelanggang,

disebut

matriks

atas

gelanggang, yang dinotasikan dengan Mn,,,( R

).

Dalam

hal

ini

gelanggangnya adalah gelanggang

komutatif

Teorema

di

atas berguna dalam menentukan determinan suatu

matriks

dengan menggunakan ekspansi kofaktor dari matriks yang bersangkutan. Selanjutnya diberikan

sifat

-

sifat matriks atas gelanggang, terkait dengan determinannya:

Teorema

l.

Diherikan

A=(a)

e

Mn,,( R), maka

A

invertibel

jika

dan hanya

jika

det(A) adalah unit di R.
(6)

Vol.

2, No. 1, Desember 2006:

47-54

Teorema berikutnya menyajikan sifat determinan yang lain, terkait dengan determinan matriks tranposenya:

Teorema 2. Diberikan

A:(aa)

e Mn,n( R), maka d,et(A) = det(At )

Teorema berikut memberikan sifat determinan suatu matriks terkait dengan rank

matriksnya:

Teorema 3.

Misalkan

Ae

Mn,n(R),

rank(A)<n

jika

dan hanya

jika

det(A)eZ(R)

Sistem persamaan linear (SPL), dengan setiap koefisien masing-masing variabel

(termasuk

nilai

ruas kanan persamaan

)

merupakan elemen dari suatu gelanggang, dapat direpresentasikan dengan suatu

matriks

atas gelanggang. Teorema

berikut

menjamin adanya penyelesaian non

trivial

dari suatu SPL homogen :

Teorema

4.

Misalkan

AeMr*n(R)

,sistem

persamoan

linear

homogen AX=O

mempunyai penyelesaian non trivial

jika

dan hanya

jika

rank(A) < n .

Pembahasan

Daiam fulisan

ini,

yang

dimaksud dengan gelanggang

R

adalah gelanggang

komutatif. Himpunan

semua

matriks berukuran

nxn

atas gelanggang

komutatif n

dinotasikan dengan

M,*n(R).

Suatu

matriks

AeMn,n(R)

disebut pembagi

nol kiri

dalam

Mn,r(R) jika AB=O

untuk

suatu matriks

tak

nol

BeMr,,,(R).

Secara sama,

matriks

AeMn,n(R)

disebut pembagi

nol

kanan

jika

CA=O

untuk

suatu

tak

nol C e

Mr"r(R).

Dalam kenyataannya suatu

matriks

dalam

Mn*n(R)

merupakan pembagi

nol

kiri

jika

dan hanya

jika

merupakan pembagi

nol

kanan.

Hal ini

sebagai akibat dari teorema yang selengkapnya diberikan sebagai berikut:

Teorema 5.

Diberiknn Ae

Mn*n(R), maka berlaku :

a.

Matril<s

A

merupakan

pembagi

nol

kiri

dalam

Mn*n(R)

jika

dan

hanya

jika

det(A) e Z(R) .

b.

Matril<s

A

merupakan

pembagi

nol

kanan

dalam

M n*n(R)

jika

dan

hanya

jika

det(l) e Z(R).

Bukti:

a.

(e)

(7)

Pembagi Nol pada Gelanggang... (R. Rosnawati)

Jika

det(l)

e

Z(R),

maka menumt

sifat

rank matriks atas gelanggang

komutatif

R

berakibat rank(A) <

r.

Terkait dengan penyelesaian sistem persamaan linear homogen

dengan matriks koefisiennya atas gelanggang

komutatif

R, yaitu

AX=0,

kondisi

tersebut berakibat

SPL

homogennya mempunyai penyelesaian

non

trivial.

Dengan

demikian

A€

=0

untuk

suatu

vektor

tak

nol

€.Rn.

Bentuk

matriks t=LElql

Vl

elemen

di

Mn,n(R),

maka

matriks

B

adalah

matriks

tak

nol

di

Mn,n(R)

dan

memenuhi

nn

=lalaql

luqJ=lolol

lal =

o.

Jadi

Marriks

I

pembagi

nol

kiri

dalam

Mrrn(R)

(-2 /

Diketahui

I

pembagi nol

kiri

dalam

M,",{R),

maka AB =

O

untuk suatu matriks tak

nol

B

eM,*n{R).

Andaikan

,=lr,lgrl

l;.,.|

dalarn bentuk

partisi kolom.

Karena B e Mn*n(R) matriks tak not, maka terdapat suatu

kolom

{i

yangbukan

vettor

nol di

R'

"

Dari

yang diketahui diperoteh o

= AB

=Vf

,ln6r1...ln€,1,

akibatnya

A€i

=0

untuk setiap i = 1,2,3,...,n. Karena terdapat kolom

ti

yan1bukan vektor noi

di

Rn dan A€i =

0,

maka SPL homogen A-Y =

0

mempunyai penyelesaian non

trivial.

Akibatnya

rank(A) < n, sehingga det(A)e Z(R).

b.

(e)

Jika det(l)

e

Z(R),

maka menurut sifat determinan matriks atas gelanggang

komutatif

diperoleh det(At)=det(l),

sehingga det(At)eZ(R)

menurut

sifat rank matriks

atas

gelanggang

komutatif

R

berakibat rank(At) <

n.

Terkait dengan penyelesaian sistem

persamaan linear homogen dengan matriks koefisiennya atas gelanggang

komutatif

ft,

yaitu

Atx=0

,

kondisi

tersebut berakibat

spl-

homogennya mempunyai penyelesaian non

trivial.

Dengan demikian A'q =

0

untuk suatu vektor tak

nol

I

.

Rn .

Bentuk matriks

u

=f4€l

delemen

dr

M,,n(R),

maka matriks

a

adalah matriks tak

nol

di

Mn*n(R) dan

memenuhi

a,n

=laelaql

truE)=blol...tol=

o

.

Selanjutnya
(8)

Yol.2,

No. 1, Desember 2006: 47-54

diperoleh

lu'u)'=AtB=o,

sehingga

BtA=o.

Karena

B+o,

maka

Bt*o.

Dengan demikian matriks

I

merupakan pembagi nol kanan pada

M,"n(R)

.

Cara

lain:

det(A) e Z(R)

>

det(At) e Z(R)

>

At

pembagi nol

kiri,

*

AtB

=o.

I

\.

=

\B'

,l)'=

At B =

o

=

BtA=o,

Bt

+o

Jadi

matriks

I

merupakan pembagr nol kanan pada M n,n(R) .

\-rl

Diketahui ',1 pembagi nol kanan dalam

r{,,,,r{R),

rnaka BA=

O

untuk suatu matriks

tak

nol

BeMn*,,(R).

Karena

BA=O, maka

(BA)':AtBt=O.

Andaikan

Bt =V|€^...F:.|

Outurn bentuk partisi kolom.

Karena

Bt e

M,,,,(R)

matriks tak nol,

maka terdapat suatu

kolom

€i

yan1 bukan

vektor nol

di

ft'

.

Dari

yang diketahui

diperoleh

o=

AtB'

=ln'e,la'erl...la'a,),

akibatnya

A'€i

=0

untuk

setiap

i=

1,2,3,-..,n. Karena terdapat

kolom

€i

yanE bukan vektor

nol

di

,R'

dan

A'€i =0,

maka

SPL homogen

At

X

=0

mempunyai penyelesaian

non

trivial.

Akibatnya

rank(A').n,

sehingga

det(At)ez(R).

Sesuai dengan

sifat

determinan, maka

diperoleh det(A) =

det(Ar;

sehingga det(A) e Z(R)

Cara

lain:

A

p.nkanan

t

BA=

O

untuk suatu B + O

>

(BA)t =

AtBt

=O,Bt

+O

)

At

pembagi nol kiri.
(9)

Pembagi Nol pada

Gelanggang...

(R. Rosnawati)

+

det(At)eZ(R)

=

de(lr)=det(l)

+

det(l)

e Z(R)

Teorema

berikut

sebagai

akibat

dari

Teorema

5

di

atas,

yang

selengkapnya diberikan sebagai berikut:

Teorema 6. Matril<s

Ae

Mr*r(R)

pembagi nol

kiri

pada gelanggang Mn,n(R)

jika

ctan

hanya

jika

matriks

Ae

M n*r(R) pemhagi nol kanut pada gelatlggetxg M n,n(R) .

-

Bukti:

Menurut Teorema 5.a diperoleh:

Matriks Ae Mn*r(R)

pembagi nol

kiri

e

det(A) e Z(R)

e

Ae

Mn*n(R) pembagi nol

kanan

( menurut Teorema 5.b )

Daerah integral adalah merupakan gelanggang khusus, dimana selain bersifat

komutatif dengan elemen satuan juga hanya memuat pembagi nolnya adalah nol saja. Berdasarkan sifat tersebut dan sebagai

akibat

dari Teorema 5 diperoleh teorema sebagai berikut:

Teorema

7.

Andaikan

R

adalah daerah

integ'al

dan AeMr*n(R),

maka

A

pembagi

nol kiri

jika

dan hanya

jika

det(A)=Q

Bukti:

Diketahui

ft

adalah daerah integral,

rnaka

ft

adalah gelanggang

komutatif.

Menurut Teorema

5

maka

berlaku Ae

M,r*r(R),

maka

I

pembagi

nol

kiri

jika

dan hanya

jika

-

det(A)eZ(R).

Karena

R

adalah daerah integral, maka pembagi nolnya adalah

nol

atau

Z(R) = {0}

.

Diketahui

det(l)

e

Z(R)

dan Z(R) = {0} , maka

det(l)

= 0.

Teorema 8. Andaikan

R

adalah daerah integral dan A e M n*n(R) , maka A pembagi nol

kanan

jika

dan hanya

jika

det(A)=Q.

Bukti:

Diketahui

R

adalah daerah integral,

maka

R

adalah gelanggang

komutatif.

Menurut Teorema

6.

A

pembagi nol kanan

jika

dan hanya

jlka A

pembagi

nol

kiri,

dan menurut Teorema

7

berlaku

jika

dan hanya

jika

det(A) = Q
(10)

Yol.2,

No. 1, Desember

2006:47-54

KESIMPT]LAN

Berdasarkan pada pembahasandi atas, maka dapat disimpulkan bahwa:

1.

Jika

I

e M n*n(R), dengan

R

gelanggang komutatif , maka berlaku :

a.

Matriks

A

merupakan

pembagi

nol

kiri

dalam

M

^n(R)

jika

dan

hanya

jikadet(l)

eZ(R).

b.

Matriks

I

merupakan pembagi

nol

kanan

dalam

M*n(R) jika

dan hanya

jika

det(A) e Z(R) .

c.

Matriks

I

merupakan pembagi

nol

kiri

dalam

Mn*,(R)

jika

dan

hanya

jika

Matriks

I

merupakanpembagi nol kanan dalam

M^n(R)

2.Irka

Ae

Mn*n(R), dengan

R

daerah integral , maka berlaku :

a.

Makiks

A

merupakan

pembagi

nol

kiri

dalam

Mr,r(R)

jika

dan

hanya

jikadet(A)=0.

b.

Matriks

I

merupakan pembagi

nol

kanan

dalam

M n*n(R)

jika

dan hanya

jika

det(A)=6.

DAFTAR PUSTAKA

Adkins, Weintraub. 1992. Algebra: An Approach via

Module

Theory. Spinger

-

Verlag, New York.

Brown,

W.C.

1992. Matrices Over Comnrutative Rings. Marcel Dekker, Inc, New York.

Referensi

Dokumen terkait

Pada bagian ini akan diberikan definisi dan sifat-sifat dari dimensi partisi pada suatu graf yang diambil dari Chartrand dkk (1998). Berikut ini akan diberikan graf G

Pada bagian ini akan diberikan definisi dimensi partisi, sifat-sifatnya dan beberapa kelas graf yang sudah diperoleh dimensi partisinya.. Berikut ini diberikan graf

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,