• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN KARAKTER �DALAM PEMBELAJARAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MODEL PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN KARAKTER �DALAM PEMBELAJARAN."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN KARAKTER

MODEL PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN KARAKTER

DALAM PEMBELAJARAN

DALAM PEMBELAJARAN

Endang Mulyani

Endang Mulyani

PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)

Tiga Hal Penting

(3)

Mengapa Pendidikan Karakter?

UU No 20 Tahun 2003 Tentang SPN Pasal 3

Bertujuan untuk mengembangkan potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

yang demokratis serta bertanggung ja

(4)

APA PENDIDIKAN KARAKTER?

PENGERTIAN:

KARAKTER ADALAH WATAK, TABIAT,

AKHLAK, ATAU KEPRIBADIAN

SESEORANG YANG TERBENTUK DARI HASIL INTERNALISASI BERBAGAI

KEBAJIKAN (VIRTUES) YANG DIYAKININYA DAN DIGUNAKANNYA SEBAGAI

LANDASAN UNTUK CARA PANDANG,

(5)

PENGERTIAN

(6)

Bagaimana mengintegrasikan pendidikan karakter

Bagaimana mengintegrasikan pendidikan karakter

FRAMEWORK FRAMEWORK

INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN

INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN

(7)

Prinsip Pengembangan Pendidikan Karakter

1. Pengembangan nilai-nilai karakter merupakan sebuah

proses panjang dan berkelanjutan dimulai dari awal peserta didik masuk sampai selesai dari suatu satuan pendidikan. 2. Materi nilai-nilai karakter bukanlah bahan ajar biasa.

Artinya, nilai-nilai tersebut tidak dijadikan pokok bahasan yang dikemukakan seperti halnya ketika mengajarkan suatu konsep, teori, prosedur, atau pun fakta seperti dalam mata kuliah/mata pelajaran, namun nilai tersebut diintegrasikan ke dalam setiap mata kuliah/mata pelajaran, bisa melalui materi, metode, model, maupun penilaian.

3. Pelaksanaan pembelajaran di kelas, dosen tidak perlu mengubah materi pokok yang sudah ada tetapi

menggunakan materi pokok itu untuk mengembangkan nilai-nilai tersebut. Demikian juga, dosen tidak harus mengembangkan proses belajar khusus untuk

mengembangkan nilai tersebut.

(8)

NILAI GENERIK PENDIDIKAN KARAKTER

1. Jujur 2. Disiplin

3. Tanggung jawab 4. Toleransi

5. Gotong royong 6. Peduli

7. Santun

(9)

PENGUATAN PROSES

PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN KARAKTER

(10)

Tujuan

• Penguatan proses pembelajaran ini

dimaksudkan untuk memfasilitasi

DOSEN dalam mengintegrasikan

pendidikan karakter dalam pembelajaran

dan penilaiandengan menggunakan

(11)

PROSES PEMBELAJARAN

A. Pembelajaran Sesuai Standar Proses

1. Pendahuluan

2. Inti

3. Penutup

(12)

Pembelajaran tidak

langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses

pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak

langsung berkenaan

dengan pengembangan nilai dan sikap.

Proses

(13)

lanjutan

• Pembelajaran langsung maupun

pembelajaran tidak langsung terjadi

secara terintegrasi dan tidak terpisah.

Pembelajaran

Langsung

Tidak Langsung

Berkenaan dengan

(14)

PEMBELAJARAN SAINTIFIK

1. Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik

Pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip

melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), mengajukan pertanyaan atau merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan

(15)

2. Karakteristik

Pembelajaran Dengan

Metode Saintifik

Pembelajaran dengan metode saintifik memiliki karakteristik sebagai berikut: •berpusat pada peserta didik.

•melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip.

•melibatkan proses-proses kognitif yang

potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir

tingkat tinggi peserta didik.

(16)

3. Tujuan Pembelajaran

Dengan

Metode Saintifik

• meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik.

• membentuk kemampuan peserta didik dalam

menyelesaikan suatu masalah secara sistematik.

• menciptakan kondisi pembelajaran dimana peserta didik merasa bahwa belajar itu

merupakan suatu kebutuhan.

• diperolehnya hasil belajar yang tinggi.

• melatih peserta didik dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah.

(17)

Kriteria Pendekatan

Saintifik

1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran

tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.

2. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.

3. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi

pembelajaran.

(18)

Kriteria

(lanjutan)

4. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.

5. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu

memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran.

6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.

(19)

Langkah-Langkah Pembelajaran

Mengamati Menanya

Mengumpul kan Data/inform

si

Mengasosia si/Menalar

Mengomuni kasikan

(20)

LANGKAH

PEMBELAJAR-AN

KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN

Mengamat

i Membaca, mendengar,

menyimak, melihat. (untuk mengetahui hal-hal yang ingin/belum diketahui dari hasil pengamatan) Melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.

Keterkaitan Langkah

Pembelajaran Dengan

(21)

lanjutan

LANGKAH PEMBELAJ AR-AN

KEGIATAN

BELAJAR KOMPETENSI YANG

DIKEMBANGKAN

Menanya Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau

pertanyaan untuk

mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)

Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk

pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan

(22)

lanjutan

LANGKAH PEMBELAJAR

AN

KEGIATAN

BELAJAR DIKEMBANGKAN KOMPETENSI YANG

Mengumpul-kan data/ informasi

- melakukan eksperimen

- membaca buku teks dan sumber lainnya

- mengamati objek/ kejadian - wawancara dengan sumber Mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,

menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara

yang dipelajari, mengembangkan

(23)

lanjutan

LANGKAH PEMBELAJA R-AN

KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG

DIKEMBANGKAN

Mengasosi asi/menalar

- mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/ eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan

kegiatan mengumpulkan informasi.

- Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan

kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari

berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan.

Mengembangkan sikap jujur, teliti,

(24)

lanjutan

LANGKAH PEMBELAJ

AR-AN

KEGIATAN

BELAJAR KOMPETENSI YANG

DIKEMBANGKAN

Mengkomu

-nikasikan Menyampaikan hasil pengamatan,

kesimpulan

berdasarkan hasil analisis secara

lisan, tertulis, atau media lainnya.

Mengembangkan sikap jujur, teliti,

toleransi, kemampuan berpikir sistematis,

mengungkapkan pendapat dengan

singkat dan jelas, dan mengembangkan

kemampuan

(25)

Contoh Kegiatan Pembelajaran

Dengan Metode Saintifik

• Kegiatan pembelajaran meliputi tiga

kegiatan pokok, yaitu:

a.

Kegiatan Pendahuluan,

b. Kegiatan Inti,

(26)

Contoh langkah-Langkah Pendekatan

Saintifik

Contoh Kegiatan Pendahuluan

• Peserta didik dan Guru mengucapkan salam • Guru melakukan apersepsi

• Peserta didik mendengarkan informasi tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

• Peserta didik mendengarkan informasi langkah-langkah pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

(27)

Contoh Kegiatan Inti

1. Mengamati

Peserta didik diminta mengamati (foto, slide,

video) mengenai kasus kelangkaan minak

tanah yang terjadi di suatu tempat, dan

(28)

2. Menanya

• Peserta didik diminta mendiskusikan di dalam

kelompok untuk merumuskan pertanyaan dari hal-hal yang ingin diketahui dari hasil pengamatan

gambar/video.

• Pada tahap ini, peserta didik juga didorong untuk mengajukan jawaban sementara terhadap

(29)

3. Mengumpulkan Data atau Informasi

• Peserta didik diminta untuk mengumpulkan

informasi yang relevan dari berbagai

sumber, seperti membaca buku siswa,

wawancara dengan nara sumber, mencari

di internet, untuk menjawab pertanyaan

(30)

4. Menalar/Mengasosiasi

• Peserta didik diminta untuk mengolah informasi

yang diperoleh dari berbagai sumber seperti

membaca buku siswa, wawancara dengan nara

sumber, mencari di internet untuk menjawab

pertanyaan yang telah dirumuskan.

• Peserta didik diminta untuk merumuskan dan

mnyimpulkan jawaban atas pertanyaan dalam

bentuk

power point

, diskripsi, atau dalam bentuk

yang lain.

(31)

5. Mengomunikasikan

• Peserta didik diminta untuk menyampaikan

kesimpulannya secara lisan atau tertulis,

misalnya, melalui presentasi kelompok, diskusi,

dan tanya jawab atau menempel kesimpulan di

papan tulis atau mengunggah di internet.

6.Mencipta

(32)

Contoh Kegiatan Penutup

• Peserta didik diberi postes

• Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan hasil diskusi.

• Peserta didik diminta untuk meningkatkan pemahamannya mengenai konsep, prinsip, atau teori yang telah dipelajari dari buku-buku pelajaran atau sumber informasi lain yang relevan. • Peserta didik yang telah mencapai ketuntasan diberi pengayaan • Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar diberi

remidi

(33)

Model Pendukung Pembelajaran

Saintifik

1. Project Based Learning/PjBL

(Pembelajaran Berbasis Proyek)

2. Problem Based Learning/PBL

(Pembelajaran Berbasis Masalah)

(34)

Referensi

Dokumen terkait

Secara mikroskopik kelompok dengan pemberian air rebusan daun sendok tampak memiliki banyak sel-sel yang mengalami regenerasi dengan lobulus-lobulus hati yang hampir

Memprediksi ukuran utama kapal dengan mempertimbangkan batasan-batasan tertentu yang diharapkan dapat sesuai dengan kondisi pada saat operasionalnya, kemudian membuat

Selain itu ternyata persyaratan bahwa suatu kawasan harus dijadikan kawasan lindung karena memiliki kemiringan di atas 40% seluruhnya telah termasuk di dalam hasil overlay antara

NGADINEM DULLAH SAYUTI SLEMAN 08-12-1935 Perempuan Janda/Duda (C.Mati) Kepala Keluarga... NARNO SLEMAN 16-08-1965 Laki-laki Nikah Anak

Berdasarkan umur balita, proporsi terbesar adalah pada rentang usia 12-35 bulan atau 1 – 3 tahun yang artinya sebagian besar balita dalam usia batita, dimana

Dalam penelitian ini mekanisme corporate governance yang digunakan untuk menunjukkan pengaruh manajemen laba yaitu: kepemilikan manajerial, kepemilikan

37 | Husein Tampomas, Cara Efisien (Care) Menyelesaikan Soal Matematika A... 41 | Husein Tampomas, Cara Efisien (Care) Menyelesaikan

Dengan adanya website Lelang Online Barang Antik berbasis PHP dan SMS Gateway ini, lelang dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja selama.. tersedia