JurpraB
ffi
dnnlkasn
Km,Etlenria
FeEnmdurag
Rektor [_]mrversntms ]Jegeni fu{edar.r
Direktur Frogram Faseasar"ialaa LII{IIMED
Pimpinan
Redaksi / FenannggumgJawab
Ketua Program
studi
Magister Pendidikan Bahasa dan sastra Imd.CIclesrrProf, Dr" R.osmnawaty, M.pd.
Penyunting
Pelaksana Prof.Dr. BinerAmbarita M.pd
Prof, Dr.Tiur Asih
Siburian,M.pd
Dr. Mutsyuhito
Solirl
M.pd
Mara Untung Ritonga, S.S., M.Hum., ph.D
Penyunting
Ahli
Prof. Dr.
Khairil
Anshari,M.pd
(Universitas Negeri Medani Prof.Dr.
Suyono, M.Pd (Universitas NegeriMalangi
Prof. Dr. Maman Surya, M.Pd (Universitas Negeri yogyakarterDr. Lisnawaty, M.Pd (Universitas trslam Surnatera Utara) Dr. Risnawaty,
M.Hum
(UniversitasMuslim
Nusantara)Desain
sampul
dasr Ta€a Lc6Ek Rahmadani Pasaribu, S.FdAdministras;r/ Sfi rBeuFasr
DAFTAR
ISI
PENERAPAN
MODEL SAVI
DAI,AM
PEMBELAJARAN MENULIS
CERPEN
PADA
SISWA
Chairul
Bachri Siregar (hol.l_t2)
KEMAMPUAN
PENGUASAAN
MAJAS PERTENTANGAN SISWA
KELAS
XII
SMK KESEHATAN SAHATA KOTA
PEMATANGSIANTAR
Dedi Zulknrnain
pulungan
ftal.
l3_25)
KOMPETENSI PROFESIONAL
GURU
YANG BERSERTIFIKASI
DAPAT MENINGKATKAN
PRESTASI
BELAJAR SISWA
Endang
Pristiawaty
(hat. 29_44)PENGARUH
KEKERAPAN MEMBACA
SURAT
KABAR TERTIADAP
KEMA}IPUAN MEMAHAMI
WACANA
Golda
Mair (hat. 45_54)
COMMUNICATION INSTRUCTTONAL
M. JoharisLubis (hat.
55_65)RELASIONAL BERPIKIR DENGAN BAIIASA
Junifer Siregar (hat. 66_77)PEI{YIMPANGAN
UNSUR
LEKSIKAL
BAIIASA PAK PAK
n o n
*
o!#t"{rmff
ffi)
r-,,
o,FE\G.{RL'H
PENERAPAN
TEKNIK
PEMBELAJARAN TRI FOKUS
S TE\T
SNYDER TERHADAP PENINGKATAN
XTTVTAPTPUAN
MBMBACA
EFEKTIF
Rizka Maya
Sari
(hal. I tl_132)
P E
\
$^-IEGRASIAN
PENDIDIKAN KARAKTBR
DALAM
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Rosdiana Siregar(hal.
133_153)ABSTRAK.
Bahasa Indonesia sebagai sumber pendidikan karaktertidak
perludiragukan
lagi
keberadaannya,karina
dalam
bahasaIndonesia
syarat
akanpendidikan
nilai-nilai
v""g
t**pakan
substansi utama dari pendidikan karakter' pendidikanturuf.t"r'y'rrrg"digali'
dari substansi bahasa
Indonesia dapat menjadipilar
pendidikan
U,rOi"p.t-.tti
bangsa.
Pendidikan-karakter
sebagai pilar
pendidikanurraip"r."rtibangs4dewasainimenjadisangatpenting,karena
pendidikan f.ararae. surrgai m"enentukan kemajuan
netuauU*
bangs4 yang
takhanya unggul,
t.t;p;l;;9
cerdas' Keunggulan
i,'utt' u*gsa
terletak
padapemikiran dan
kara[t".
ft."doujenis
keun-g-gulan tersebut dapatdibangun
dandikembangtur,
,n.riirri-d;i;i1.,,.
oleh
kiiena
itu,
sasaranpendidikan
bukan hanya kepintarana*
t*"raasan
(pemikiran), tetapijuga
moral danbudi
pekerti' watak,nilai,
dan kepribadian yangtangguh, unggul danmulia
(karakter)' Dengankata
lain,
antarap'"rrritirul
aurt
16atii".'ftarus
menjadi
kesatuanyang
utuh'Realisiasi pendidikan
uJi
pekerti
bangsayang
digali
dari
sumber
bahasaIndonesia dapataimutai dari
kalang*
pJraiaikan.melalui
pembelajaran bahasaIndonesia.
Dalam
p"-U.fu;*u"
bahasa indonesia, hendaknya danat-bgrlpgsung
melaluiprosesp.*u.tuj**padasetiapkompetensidasaryangdiajarkandan
,"iiup
i"aikaror
iasil
pembelajaran yang ingin dicapai'Kata Kunci:
Pendidikan Karakter, Pembelajaran Bahasa IndonesiaRosdiawtsiregar:PengintegrasianPendidiknnKaraktlr..(133-153)
PENGINTEGRASIANPENDIDIKANKARAKTERDALAM
PEMBELAJARAN BAHASA
TNDONESIA
Rosdiana Siregar
Edukasi
Kultura
Page|
Ro s di nna Sire gar : P en ginte gr asian P en d i,l iknn Knr nkte r.. (7 33 -L 5 3 )
A.
Pendahuluan
Karakter adalah cara
berpikir
dan
berperilaku
yang menjadi ciri
khas
tiap individu untuk hidup
danbekerjasama,
baik
dalam
lingkup
keluarga,
masyarakat,
bangsa
dannegara
(Suyanto:2012).
Individu
yang
berkarakter
baik
adalahindividu
yang bisa
membuatkeputusan dan
siapmempertanggungiawabkan
tiapakibat dari
keputusan
yang
diperbuatnya.
Pembentukan karakter
merupakan
salah
satu
tujuanpendidikan nasional. Pasal
I
UU
Sisdiknas
tahun 2003
menyatakanbahwa
di
antaratujuan
pendidikannasional
adalah
mengembangkanpotensi peserta
didik
untuk
memiliki
kecerdasan, kepribadiandan
akhlakmulia.
AmanahUU
Sisdiknas tahun 2003itu bermaksud agar
pendidikantidak
hanl'a
membentuk
insanIndonesia
yang cerdas,
namunjuga
berkepribadian
atau
berkarakter,sehingga nantinya akan lahir generasi
bangsa
yang
tumbuh berkembang
dengan karakter yang bernafasnilai-nilai
luhur bangsa serta agama.Tentang pendidikan karakter,
akhir-akhir
ini
telah
mewacana diberbagai
forum dan
bahkan telah
menjadi
isu
nasional.
Pada
Hari
Pendidikan
Nasional
(Hardiknas)tahun 20ll yang
diperingatibersamaan dengan
Hari
KebangkitanNasional
(Harkitnas),
mengambiltema'oPendidikan Karakter
sebagaiPilar
Kebangkitan
Bangsa", dengansubtema
"Raih
Prestasi, Junjung
Tinggi
Budi
Pekerti",
PresidenRepublik
Indonesia Susilo BambangYudhoyono
(SBY)
memintarr.! >-r..r --.
karakler. karena pendidikan karakter
saat ini
sangatlah
Penting'pendidikan
karakter
sangatmenentukan kemajuan
Peradabanbangsa, Yang
tak
hanYa
unggul' tetapijuga
bangsa
yurg cerdas'SBY
mengatakanPula bahwa
ada
duapenentu kemajuan bangsa'
Yaitupemikiran
dankarakter'
SelanjutnyaSBY
mengatakan, dengan mengutiP Aristoteles,
ada
dua
keunggulanmanusia
Yang
disebut
humanexcelence. Pertama excelence
of
tought atau
keunggulan
Pemikirandan kedua,
excelenceof
character'kehebatan
dalam
karakter"'SelanjutnYa
menurut
Presiden'o'kedua
jenis
keunggulan
tersebutdaPat
dibangun
dan
dikembangkanmelalui
pendidikan' Oleh karenaitu'
kePada
Para Pendidik'
baik
formal
maupun nonformal
dan
kita
semuabahwa
sasaran
Pendidikan
bukanEdukasi
Kultura
hanya
kePintaran
dan
kecerdasan'tetapi
juga moral
dan
budi Pekerti'
watak,
nilai
dan
kePribadian Yangtangguh,
unggul
dan
mulia"'
(KomPas.com: 20
Mei
2011)'Mengingat pentingnYa
karakter
dalam
membangun sumberdaya
manusia
(SDM)
Yang
kuat'maka perlunya pendidikan
karakteryang
dilakukan dengan
tePat(M.Furqon
HidaYatullah'2010
:
3)'Dengan demikian
daPat
dikatakanbah*'a
Pembentukan
karaktermanusia
tidak
dapat dipisahkan darikehidupannya' Pendidikan
karalter
harus
menYertai
semua
asPekkehiduPan termasuk
di
lembagapendidikan' IdealnYa
Pendidikankarakter
diintegrasikan
ke
seluruhaspek
kehiduPan'kehiduPan sekotah'
termasuk
Lembaga
Pendidikan'khususnYa
sekolah
diPandanglt:
h
sebagai tempat
yang
strategis untukmembentuk
karakter.
Hal
ini
dimaksudkan
agr
Peserta didik
dalam
segala ucapan,
sikaP
danperilakunya
mencerrninkan karakter yang baik dan kuat'Oleh
karena
itu,
setiaPpelajaran
Yang
diajarkan
dalamsetiap jenjang pendidikan diharapkan
memuat
nilai-nilai
Pendidikankarakter.
BahasaIndonesia
sebagaisalah
satu
mata
Pelajaran
Yafigdiajarkan
di
setiaP
jenjangpendidikan
mulai dari PAUD,
SD,SMP,
SMA
hingga PerguruanTinggi
merupakan
Pilar
utama
dalampelaksanaan pendidikan
karakter'Oleh
karena
itu,
Perencanaanpengajaran bahasa Indonesia
Yangterpadu
dan
sinergis
Perludiupayakan dalam mengintegrasikan
nilai-nilai
Pendidikan
karaktertersebut.
Ro sdianil sire gar : Pengintegrasi{m Pendidiknn Krtrskter.. (133-153)
B.
Pendidikan
Karakter
KonseP Pendidikan
karaktertelah
banyak dibicarakan
oleh
paraahli.
Untuk
menYamakan PersePsitentang
pendidikan karakter
sebagaiprjakan dalam
Pembahasan, dalam makalahini
dibahas sekilas tentang pendidikan karakter'Pendidikan karakter
adalahsuatu sistem
penanamannilai-nilai
karakter dan nilai-nilai moral kepada
warga
sekolah
Yang
meliPutikomponen
Pengetahuan, kesadaranatau
kemauan,
dan
tindakan
untukmelaksanakan
nitai-nilai
tersebut,baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa
(YME), diri
sendiri,
sesama,lingkungan,
maupun
kebangsaansehingga
menjadi
manusia
insankamil.
Nilai
selalu
'memPunYaikonotasi
positif
(Bertens, 2004:139)'Nilai moral
meruPakan
nilai
ciri-E
ciri (l)
berkaitan dengan
pribadimanusia
yang
bertanggung jawab,(2)
berkaitan denganhati
nurani, (3) mewajibkan manusia secara absulutyang tidak bisa
ditawar-tawar,
dan(4)
bersifat formal
(Bertens,
2004: 143-147). Nilai moral berkaitanjuga
denganapa
yang
seyogianYa tidakdilakukan karena berkaitan
denganprinsip
moralitas
yang
ditegakkan(Wiramihardja,
2007:158).
Hal
itu
mengacu
juga pada
Soejadi(1999:21)
yang
mengartikan nilai
dalamarti
baik
atau benar berkaitandengan masalah etis atau moral.
Lebih lanjut
Scheler
(dalam FransMagnis
dan Suseno, 2008:16-18) menyatakan bahwanilai
bersifatapriori.
Maksudnya
apaarti
sebuahnilai,
misalnya
enak,
jujur
ataukudus,
kita
ketahui bukan karena
suatu pengalaman, secara aposteriori,
melainkan
kita
ketahui begitu
kita
Edukasi
Kultura
Ro s ditn a Sire gnr : P e ngin te gr n sisn P en d i di kn n Kar skte r ., (1 3 3 -1 5 3 )
sadar
akan
nilai
itu.
Manusia tidakmenciptakan
nilai-nilai,
melainkanmenernukan
mereka.
MenurutScheler
nilai
dapat diungkap bukandengan
pikiran, melainkan
dengansuatu perasaan intensional. Perasaan
di
sini tidak
dibatasi pada perasaanfisik
atau emosi,
melainkan mirip
dengan paham
rasa dalam budaya
Jawa, sebagai keterbukaanhati
danbudi
dalam semua dimensi. Perasaanitu
intensional karena setiap
nilai
ditangkap
melalui
perasiuln yang
terarah
tepat
padanya.
Menurut Scheler ada empat gugusnilai,
yaitu(1) nilai-nilai
sekitar yang enak danyang
tidak
enak,(2) nilai-nilai vital
di
mana
paling
utama
adalahnilai
yang luhur dan yang hina dan
di
mana saja termasuk keberanian dansifat takut,
perasiun sehat dan tidakenak
badan,
dan
sebagainya, (3)nilai-nilai
rohani
yang
indah
danyang
jelek
atau
nilai
estetis,
nilai-nilai
yang benar dan tidak benar ataunilai
keadilan,
dan
nilai
kebenaranrnumi
yaitu kebemilaianpengetahuan
demi
Pengetahuanitu
sendiri dan bukan
karena
adamanfaatnya,
dan (4)
nilai-nilai
sekitar yang kudus dan yang profaneyang
dihayati
manusia
dalampengalaman
religius.
Di
luar empat
gugusnilai
tersebut, adadua
gugusnilai
yang
tidak
memPunYai isi
sendiri (nilainya ditentukan oleh
nilai
yang menjadi tujuan
akhir),
Yaitunilai kegunaan dan nilai
moral.Nilai
kegunaan menunjuk Pada sesuafuitu
bernilaijika
berguna dan nilai moralseperti yang baik dan Yang jahat.
Konsep
kata
"baik"
daPatdilihat
dad
berbagai
Pandangan.George Rdward Moore (dalam Frans
Mrgins
dan
Soseno,
2008:1-3)mengatakan, kata
*baik"
adalah kataRo s dianT s ire gar : P enginte gr a sisn P e n di diknn Ksr akte r.. (1 3 3 -1 5 3 )
kunci
moralitas.
Kata
"baik"
merupakan
kata
dasar Yang
tidakdapat
direduksikan kepada
sesuatuyang lebih
mendalam
lagi.
"Baik"
merupakan
sifat
Primer
Yang tidakterdiri
atas
bagian-bagianlagi,
dankarena
itu
tidak dapat dianalisis. Kata"baik"
kebalikan
dari
adalah"buruk".
Tentang
moral,
FransMagnis-Suseno
(1987:
14)menjelaskan ajaran
moral dimaksud
adalah
ajarxr-aiarun,
wejangan-wejangan,
khotbah-khotbah,patokan-patokan,
kumPulanperaturan
dan
ketetapanentah
lisanatau tertulis,
tentang
bagaimanamanusia
harus hiduP dan
bertindak agar iamenjadi
manusia Yang baik.Sumber
langsung
ajaran
moraladalah berbagai orang
dalamkedudukan
yang
berwenang, sePertiorang
tua
dan guru,
Para
Pemukatulisan-I
tulisan
para brjak
sePerti
kitab Wulangreh karanganSiri
Sunan PakuDuwana
IV.
Sumberdalam
ajaran-ajaran
itu
adalah
tradisi dan
adatistiadat,
ajaran agama, atau ideologi tertentu.Selanjutnya,
Frans
Magnis-Suseno(1987:19)
menjelaskan katamoral
selalu
mengacu Pada
baik-buruknya manusia sebagai manusia.Jadi bukan mengenai baik-buruknya
begitu
saj4
misalnya sebagai dosen,tukang
masak,
pemain
bulutangkis atau penceramah, melainkan sebagaimanusia.
Bidang
moral
adalahbidang
kehidupan
manusia
dilihat
dari
segi
kebaikannYa
sebagaimanusia. Norma-norma
moral
adalahtolok
ukur untuk
menentukan betul-salahnya sikap dan tindakan manusiadilihat
dari
segi
baik-buruknYasebagai manusia
dan bukan
sebagaipelaku
peran tertentu
dan
terbatas.Edukasi
Kultura
Ro s dinm S ir e gnr : P e n gi tt t e gr n sitm P e n di dikn n Kilr ak ter . . (1 3 3 - 1 5 3 )
Norma umum ada tiga macam, yaitu:
nofina-nofina
sopan-santun,norma-norrna hukum,
dan
norrna-nolTnamoral. Norma
sopan-santunmenyangkut sikap lahiriyah manusia.
Norma
hukum
adalahnofina-norna
yang
dituntut
dengan tegas oleh
masyarakat
karena
dianggap
perludemi
keselamatan dan kesejahteraanumum. Norma moral
adalah tolok
ukur
yangdipakai
masyarakat untuk mengukur kebaikan seseorang.Dalam pendidikan karakter di
sekolah, semua
komponen(stakeholders)
harus
dilibatkan,termasuk
komponen-komponenpendidikan
itu
sendiri,
yaitu
isi
kurikulum,
proses pembelajaran danpenilaian,
kualitas
hubungan,penanganan
atau
pengelolaan matapelajaran,
pengeloiaan
sekolah,pelaksanaan
aktivitas
atau
kegiatanko-kurikuler,
pemberdayaan saranaRosdiana siregar : Pengintegrasinn Pendidiknn Karakter.. (733-153)
prasarana, PembiaYaan,
dan
etoskerja
seluruhwarga dan
lingkungan sekolah.C.
Bahasa Indonesia
sebagaiSumber Pendidikan
Karakter
Bahasa Indonesia
sebagaisumber
Pendidikan
karaktersetidaknya harus
di
bawah padatiga
fungsi pokok
bahasa,Yaitu
(1)
alatkomunikasi,
(2)
edukatif,
dan
(3)kultural. Fungsi
alat
komunikasidiarahkan
agar
siswa
daPatmenggunakan
bahasa
Indonesiasecara
baik dan
benar
untukkeperluan
interaksi
dalamlingkungaan terutama sebagai media
penghubung
(lingua
franca)
bagimasyarakat
Indonesia
yang
berasaldari daerah
dan
sukuyang
berbeda' -Fungsi edukatif diarahkan agar siswadapat
memperolehnilai-nilai
untuk keperluan pembentukan kepribadiandan identitas bangsa.
Melalui
fungsikultural
diharaPkan
agar
daPatmenggali dan
menanamkan kembalinilai-nilai
budaya Indonesia sebagaiupaya
untuk
membangun
identitasbangsa.
Ketiga
tungsi Pokok
itu
jika
dilihat dari
substansi
nilai,
merupakan usaha Pengembangan dan
penanaman
nilai-nilai
moral.
Padafungsi
pertam4
bahasa sebagai alatkomunikasi
Yang
diarahkan
agatsiswa dapat
berbahasa
Indonesia denganbaik
dan benar, mengandungnilai
hormat atau soPan santun.Fungsi edukatif
diarahkanagar
siswa
dapat memperolehnilai-nilai
budaYa keluhuran
bangsalndonesia untuk
kePerluanpembentukan
kePribadian
danidentitas
bangsa. Pengajaran basahaIndonesia diharapkan dapat menjadi
perspektif persatuan kesatuan di
maysarakat
Indonesia
Yagmultikultural.
Upaya Yang
lain
adalahmelalui
berbagai karya sastraIndonesia.
Sastra-sastra
Indonesia sepertipuii,
cerpen, novel dan dramaselain
sebagai hiburan
(tontonan)juga
dapat menjadi tuntunan.
Hal
tersebut
diharaPkan
daPatmembentuk
karakter
kePribadiansiswa.
Fungsi
kultural
diarahkanuntuk
menggali
dan
menanamkankembali
nilai-nilai
budaya Indonesiasebagai
upaya
untuk
membangun identitas bangsa.Jika fungsi
sebagaialat
komunikasi
dan edukatif
telah terlaksana denganbaih
sebenarrlyafungsi kultural
akan tercapai, karenafungsi kultural
sesungguhnyaterkait
langsung
dengankedua
fungsi
itu.
Melalui
fungsi
alat
komunikasi
danedukatif,.
diharaPkan
telahEdukasi
Kultura
Rosdians Siregar: Pengintegrasisn Pendidiknn Karakter.. (1 33-153)
ditanamkan
nilai-nilai
kepribadianluhur
sebagaibagian
dari dari tata
nilai dan
kehidupan
budaYamasyarakat
Indonesia.
Jikapenanaman
nilai-nilai
budaya
luhurmayarakat
Indonesiatelah
berhasil,maka akan terbangun
kePribadianyang
kuat,
dan
padaakhirnya
akan membentuk karakter yang kuat pula.D.
PelaksanaanPendidikan
Karakter
dalam
Pembelajartn
BahasaIndonesia
1.
Bahasa
Indonesia
dan
Pendidikan
karakter
Bahasa Indonesia merupakan
alat
komunakasi
mayarakatIndonesia yang
efektif
digunakan.Sebagai
bahasa pemersatu
danbahasa yang
dipakai
dalam duniapendidikan, bahasa
lndonesiaadalah
sebuah
identitas
bangsa.Oleh
sebabitq
dengan berbahasaRo s dians Siregar P e nginte gr asim t P t' n ilt d ikn
il
Km akte r..(1" 3 3 -1 5 3 )
Indonesia Yang
baik, benar
dansantun,
maka cermin
maYarakatIndonesia
Yang ramah,
tamahakan
terwujudkan-Pembelajaran
bahasaIndonesia Pada hakikatnYa adalah
mengantar Peserta
didik
untukterampil dalam
berkomunikasi'Pembelajaran
tersebut
terPadudalam emPat
keteramPilanberbahasa
Yaitu
keteramPilanberbicar4 menYimak,
membacadan
keteramPilan
menulis'Dengan
demikian,
Pesertadidik
diharapkan
mampu
untukberkomunikasi
menggunakanbahasa Indonesia
di
dalam emPataspek keteramPilan tersebut.
Pembelajaran
bahasaIndonesia
diharaPkan
mampumengintegrasikan
nilai-nilai
pendidikan
karakter.
BahasaIndonesia
Yang
sudah
diajarkanPembelajaran
PadaPendidikan
Anak Usia
Dini
(PAUD)
menggunakanpembelajaran terPadu-
Di
manasetiap kegiatan
Pembelajaranmencakup pengembangan seluruh
aspek perkembangan anak. Hal
ini
ditakukan
karena
attara
satuaspek
perkembangan
denganaspek
perkembangan
lainnYasaling terkait.
Pembelajaranterpadu
dilakukan
denganmenggunakan
tema
sebagaiwahana
untuk
mengenalkanberbagai konseP kePada
anaksecara utuh.
Disebutkan
di
salah
satu indokator
Yang
akandicapai
siswa
PAUD
Yaitupada
jenjangPerguruan
mengambil
mewujudkan
yang kuat.
PAUD
hinggaTinggi
harusbagian
dalamRo s dian a S ire gar : P e ngi nte grasi a n P en di diknn Knr ak ter. . (1 3 3 -1 5 3
)
ditanamkan
adalah
siswasiswa/peserta
didik
mampumerespon
dengan
senyumterhadap
orang
yang
mengajak berkomunikasi.Di dalamnya akan
dapat ditanamkan
nilai
pendidikankarakter.
Nilai
pendidikankarakter yang
ditanamkan adalahsiswa
menghargai
orang
yangberbicara
dengannya.
Ketika
pondasi
akhtak
dan
nilai-nilai
nornan
sudah ditanamkan
sejakdini
pada siswa maka diharapkanketika
beranjak dewasa nilai-nilaitersebut masih
mampudipertahankannya.
Selanjutny4
ketika
Sekolah Dasar(SD)
nilai-nilai
pendidikankarakter
juga
harus
diperhatikanoleh guru.
Salah satu kompetensidasar yang terdapat di kelas
V
SDyaitu
mendengarkanpengumuman.
Adapun
nilai
pendidikan karakter yang
dapatEdukasi
Kultura
dibimbing
untuk
menghargaiorang
lain
saat berbicara.Dalam
Sekolah
Menengah Pertama(SMP),
salah satu contohkompetensi
dasar
yang
dapat diintegrasikan dengan pendidikankarakter adalah mengungkapkan
laporan
secara
lisan
denganbahasa
baik dan
benar. Nilai
karakler yang
dapat
ditanamkan kepada pesertadidik
adalahnilai
kejujuran. Jujur
dalammelaporkan
hasil
wawancara.Siswa harus diajarkan pentingnya
sebuah
kejujuran.
Sehingga
apayang didapat dan hasil wawancara
adalah
hal
yang utuh
dilaporkan,tidak
ada
yang
ditambahi
dandikurangi
sehingga
menyebakan suatu kebenaranitu
dapatsamar-masar atau
bahkan
jadi
hilangsama sekali.
Rosdiana siregar : Pengintegrasian Pendidiknn Knrakter.. (133-153)
Salah satu komPetensi dasar
yang dapat disusuPi
oleh
nilai
pendidikan karakter Pada Sekolah
Menengah
Atas (SMA)
Yaitumemberikan
kritik
terhadaPinformasi dari media cetak dan ata
elektronik.
Nilai
karakter
Yangdapat ditanamkan
guru
adalahnilai
kesantunan.Santun dalam
memberikankdtik,
tidak
marah-marahdan
tidak
arogan.Hal
ini
penting
ditanamkan
sehinggaketika mereka di masa mendatang
menduduki
posisi
sebagaiwakil
rakyatdi
gedung DP&tidak
akanlagi
terjadi
keributan-keributandalam
sidang sePerti
Yangdicontohkan
wakil
rukYatkita
saatini
di
degungDewan
PerwakilanDaerah
(DPR)
Pusat
atauPunDaerah (DPRD).
2.
Sastra
dan
Karakter
Sastra
sebagai
cermlnankeadaan
sosial
budaya
bangsaharuslah diwariskan
kePadagenerasi
mudanYa.
MenurutAhmad Yosi
Herfanda(2008:131), sastra
memiliki
potensi
yang
besar
untukrnembawa
masyarakat
ke
arahperubahan,
termasuk
Perubahan karakter.Selain mengandung
keindahan,
sastrajuga
memiliki
nilai
manfaatbagi
Pembaca. Segikemanfaatan
muncul
karenapenciptaan sastra
berangkat
dari kenyataan sehinggalahirlah
suatuparadigma bahwa sastra Yang baik
menciptakan
kembali
ras:lkehidupan.
PenciptaannYa Yangdilakukan
bersama-sama
daltsaling berjalinan seperti
terjadiI
Ro s dian a 5 ir e gnr : P e r t gi n t e g r a sian P e n di dikm Kar skte r. . (1 3 3 -7 5 3
)
dalam
sastradihadirkan
melaluiberbagai
tahap
proses
kreatif.Artinya
bahan-bahan tentang
kenyataan
tersebut
dipahamimelalui
proses penafsiran baru
oleh
pengarang.Adapun
manfaatsastra
bagi
pembaca,
adalah berkenaan dengannilai-nilai
yangterkandung
di
dalamnya
agarpembaca lebih
mampumenerjemahkan
persoalan-persoalan
dalam
hidup
melaluikebaikan
jasmani
dan
kebaikan rohani.Lebih
jauh dari
itu
sastradalam
kaitan
dengan pendidikankarakter,
yaitu
sastra
sebagaimedia
pembentuk
watak
moral pesertadidik,
dengan sastrakita
bisa mempengaruhi peserta
didik.
Karya sastra dapat menyampaikan
pesan-pesan
moral
baik
secaraimplisit maupun
eksplisit. DenganEdukasi
Kultura
mengapresiasi
cerpen,
novel,cerita rakyat,
danpuisi, kita bisa
membentuk
karakter
pesertadidik,
sastramampu
memainkanperannya.
Nilai-nilai
kejujuran,kebaikan,
persahabatan,persaudaraan,
kekeluargaan,keikhlasan, ketulusan,
kebersaman,
dan
lain
sebagainyayang
berhubungan
denganpendidikan karakter,
bisa
kita
terapkan kepada peserta didik
melalui sastra.Sebagai
wujud
untukmenyampaikan
menginjeksikan
atau
pendidikan
karakter
dalam
sastra
kepadapeserta
didik
ada beberapa upayayang
bias
dilakukan
olehpendidik. Pendidik
mengungkapkan
nilai-nilai dalam
mata pelajaran bahasadan
sastraIndonesia dengan pengintegrasian
langsung
nilai-nilai
karakter yang menjadi bagian terPadudari
mata pelajaran tersebut.a) Cerpen
bisa menggunakan
perbandingan
cerita
Pendekberdasarkan
kehiduPan
ataukejadian-kejadian
dalam
hiduPpara
peserta
didik
kemudian mengubahhal-hal
Yang bersifatnegatif dalam
cerita
Pendektersebut mer{adi
nilai
Positif. Dengan ini pesertadidik mamPu
mengambil secara
langsungnilai-nilai
pendidikan
karakter yang tersirat dan tersurat dalamtugas
yang diberikan
Pendidiktadi
karena
meruPakan bagaindari
kehidupan Pesertadidik itu
sendiri.
Atau bisa
juga
menggunakan
cerita
untukmemunculkan
nilai-nilai
karakter dengan
menceritakanRosdiana siregar : Pengintegrasian Pendidikan lkrakter.. (733-153)
kisah hidup
orang-orangbesar-Dengan kisah
nYata
Yangdialami
orang-orang besar
danterkenal bisa menjadikan Peserta
didik akan
terPikat
danmengidolakan
serta
PastunYaingin
menjadi
sePerti
idolanYatersebut.
b) Puisi (lagu)
Seperti yang
kita
ketahui,musik/
lagu
bisa
memberikanefek
yang
sangat
dalam
bagipendengarnya.
Bahkan
kabarterkini
yang telah
kita
ketahui bersam4bayi
dalam kandunganpun
bisa
dipengaruhi
denganlagu yang diputar
dekat denganperut
ibunya.
Dengan dasarini
pendidik
bisa
menggunakanlaguJagu dan
musik(musikalisasi
Puisi)
untukRosdiana Siregar: Pengintcgrasian Pendidikan Knraktur.. (133-153)
karakter dalam benak
pesertadidik.
c) Drama
Pendidik
bisa
juga
menggunakan
drama
sebagaimedia
untuk
melukiskankej adian-kej adian yang berisikan
nilai-nilai
karakter.
Sehinggasecara audio
visual
serta aplikasilangsung
(pementasan
drama)menjadikan
pesertadidik
lebihmudah
untuk
memahami
danmenyerap
nilai-nilai
karakter tersebut. Selainitu
tugas-tugasyang bisa
dikerjakan
dirumah dapat mengambil contoh tentangapayalgdilihat
pesertadidik di
televisi
kemudianpendidik
akanmenjelaskan sekaligus
meluruskan
nilai-nilai apa
sajayang
ada dalarnfilm
di
televisitersebut.
Ini
akan
lebihEdukasi
Kultura
menggoreskan
dalam-dalamnilai-nilai
pendidikan
karakteryang
didapat
di
benak
pesertadidik.
d)
Novel
Menggunakan novel sebagai
media
untuk
mengungkapkannilai-nilai atau
nofina-normadalam
masyarakat
melaluidiskusi
dan
brainstorming
punbisa
digunakan
oleh
pendidik.Novel
banyak
memberikankisah-kisah
yang
mampumenjadikan pembacanya
berimajinasi
dan
masuk
dalamcerita novel
tersebut.
Banyakpenikmat
novel
yangterpengaruh dengan isi yang ada
dalam
novel,
a.baik
itu
gayaberbicara,
busana
bahkanperilaku
tentunya
setelahmembaca
dan
memahaminya.Ro s dicm n s ire gar : P engin te gr asi an P endi diknn Kar akter ..
(7 3 3 -15 3 )
Hal
ini
sangat
baik
aPabilapendidik mampu
memasukkanpendidikan karakter
untuk
bisa mempengaruhi Peserta didiknYa'e) Pantun
Peserta
didik
diajakmembuat berbagai
Pantunnasehat
untuk
memunculkanberbagai
nilai-nilai
karakterdalam
kehiduPan Pesertadidik'
Nasehat-nasehat
Yang
dibuatakan
menggores
diingatannYa,peserta didik
akanmengaplikasikannYa
karenanasehat
itu
berasaldari
dirinYa sendiri untuk teman-temannYa'f) Cerita
LisanPenggunaan
contoh
sastralisan
dalamhal
ini
cerita
rakYatmerupakan sarana Yaflg
baikuntuk
memberikan
contohkepada
peserta
didik'
APalagicerita
yang
disamPaikan adalahcerita
rakyat dari
daerah Pesertadidik
sendiri.Selain cara-caradi atas masih
banyak
cara-caraYang
lainnYayang
bisa
digunakan
olehpendidik bahkan
dikombinasikan untuk
menyampaikan
nilai-nilai
dalampendidikan karalrter,
namunjangan terlepas dad
penyeleksian
atau
Pemilihanbahan
ajar yang
tePat.
Karena denganmemilih
bahan ajat Yangtepat,
peserta
didik
akanmerasakan kedalaman
materiyang
membuat
merekamenyadari
makna
kehiduPan.Kesadaran
itulah
Yanlg
akanmembuat
Pembelajaran
bukansekadar mengajarkan
materi,Rosdiant Siregar : Pengintegrasian Pendidikan Karakter.. (133 -153)
memahami
hal
tersebut,pembelajaran
sastra
bisaEdukasi
Kultura
Membaca
Laskar
Pelangikarya
Andrea
Hirata
danmembaca Belenggu
karya
Iwan Simatupangbagi
Pesertadidik
pastimemiliki
damPak berbeda.Proses
pemahaman
novelBelenggu terasa
lebih sulit jika
dibandingkan
novel
LaskarPelangi.
Selain
itu,
isi
LaskarPelangi
lebih cocok
dalampembelajaran,
karena
noveltersebut berbicara
masalahpendidikan,
pentingnYa belajar,dan
menghargai
seorangpendidik.
Sedangkan Belengguberisi
cerita yang terlalu dewasa,sehingga
belum
sesuai
denganusia
peserta
didik.
Namun, bukan berarti salah satu novelitu
jelek,
hanyapenempatannYa.
persoalan
Dengan
dijadikan
sebagai
instrumenpendidikan
yang
sebenarnYa,yaitu
mengubah karakter Pesertadidik
menjadi
lebih
baik,bermoral,
dan
bermartabat.Semua
demi
generasi
Penerusyang
lebih
baik dari
asPekkualitas maupun kuantitasnYa.
3.
langkah-langkah
Pengintegrasian Karakter
dalam
Pembelajaran
Bahasa
Indonesia
M.
Furqon
HidaYatullah(2010:61) menyebutkan
langkah-langkah pengintegrasian
pendidikan karaketr dalam mata
pelajaran adalah sebagai berikut:
a.
Mendeskripsikan komPetensidasar.
b.
Mengidentifikasikan
asPek-aspek yang diintegrasikan ke
dalam mata pelajaran.
Rosdi{tn| sire gar : Pengintugrasian Pendidiknn Knrakter.. (133-753)
g.
Menentukan sumber belajar'Adapun contoh silabus yang mengintegrasikan
butir-butir
karakter dapat diberikan sebagai berikut:c.
Mengintegrasikan butir-butir
pendidikan karakter ke dalam
kompetensi
dasar
(materipembelajaran)
Yangdipandang
relevan atau
adakaitannYa.
Aspek Perkembangan
Umur
Jenjang Sekolah
Melaksanakan
Menentukan
pembelajaran.
Menentukan
pembelajaran'
: Sosial, Emosional dan Kemandirian
:
Lahir
sampai umur 6 tahun: Pendidikan Anak Usia
Dini
(PAUD)
pembelajaran.
metode
evaluasi
Mata Pelajaran Kelas
Jenjang Sekolah
: Bahasa Indonesia
:IV
: Sekolah Dasar
Standar
Perkembangan
Indikator
Nilai Karakter
Berinteraksi dengan merespon kehadiran
orang
lain
Merespon dengan
senyum terhadaP.
orang yang mengajak berkomunikasi
Menghargai orang Yang
berbicara dengannYa.
Kompetensi
Dasar
Mendengarkan PengumumanMenceritakan Kegemaran
Nilai Karakter
Menghargai orang Yangberbicara dengannYa.
Nilai Karakter
KompetensiDasar
Jujur
dalam melaPorkan hasil
wawancara
Mengungkapkan laporan secara lisan
dengan bahasa yang baik dan benar
Rosdiana s ire gar: Pengintegrasian Pendidikan Karakter.. (733-153)
Mata
Pelajaran
: Bahasa IndonesiaKelas
:VIII
Jenjang
Sekolah
: Sekolah@
Mata Felajaran Kelas
Jenjang Sekolah
: Bahasa Indonesia
: Sekolah Menengah Atas
(SMA)
E.
KesimPulan
Pendidikan
karakter
Padadasarnya
adalah
Pendidikan
budipekerti
dengan cara
menanamkannilai-nilai moral
kePada
Pesertadidik. Nilai
adalah sesuatu yangkita
iakan atau
kita
aminkan.Nilai
moralmerupakan
nilai
tertinggi,
Yangmemiliki
ciri-ciri
(1)
berkaitandengan
pribadi
manusia
Yffig
Edukasi
Kultura
bertanggung
jawab,
(2)
berkaitandengan
hati
nurani,
(3)
mewajibkanmanusia
secaraabsulut
Yangtidak
bisa
ditawar-tawar,
dan (4)
bersifatformal.
Nilai
moral
berkaitanjuga
denganapa yang
seYogianYa tidakdilakukan
karena berkaitan
denganprinsip moralitas yang
ditegakkan.Nilai
moralterdiri
dari ajaran- aiaran,
khotbah-Page
|
151Nilai Kerakter
KompetensiDasar
Santun dalam berbicarq rendah
hati. Memberikan
kdtik
terhadaPinformasi dari media cetak dan
elektronik.
khotbah, patokan-patokan, kumpulan
peraturan
dan
ketetapan entah lisanatau
tertulis,
tentang
bagaimanamanusia
harus
hidup dan bertindak
agar
iamenjadi
manusia yang baik.Realisiasi pendidikan
budipekerti
bangsa
yang digali
darisumber bahasa Indonesia
dapatdimulai
dari
kalangan
pendidikanmelalui
pembelajaran bahasa
dansastra Indonesia.
Dalampembelajaran bahasa
dan
sastraIndonesi4
hendaknya
dapatberlangsung
melalui
prosespembelajaran pada setiap kompetensi
dasar
yang
diajarkan
dan
setiaPindikator
hasil
pembelajaran
yang ingin dicapai.F. Rekomendasi
Melalui
pembelajaran bahasaIndonesia
dapat ditanamkan
nilai
nilai budi
pekerti
luhur
sebagaiRo s dian a S ire gar : P e n ginte gr a si nn P en di diknn Ksr akte r. . (1 3 3 -1 5 3 )
realisasi
dari
pendidikan
karakter.Oleh
karena
itu,
perlu
dikukuhkanpembelajaran
bahasa
dan
sastraIndonesia
dalam
semua
jenjangpendidikan,
mulai
dari
PendidikanAnak
Usia
Dini
(PAUD),
SekolahDasar
(SD),
Sekolah
Menengah Pertama(SMP),
Sekolah MenengahAtas
dan
Kejuruan
(SMA/SMK),
sampai perguruan
tinggi,
khususnyaprogram
studi atau
jurusanPendidikan Bahasa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad
Yosi
Herfanda. 2008. SastraSebagai
Agen
PerubahanBudaya dalam Bahaso dan
Budaya dalam
Berbagai
PerspeWif.
Yogyakarta:
FBSUNY
dan Tiara Wacana.Bertens,
K.
1993.
Etikn.
Jakarta:Gramedia Pustaka.
Magnis, Frans
dan
Suseno.
1987.Etil(o
Dasar:
Masalah-masalah
Pokok
Filsafat
Moral.
Yogyaklarta: Kanisius.M.Furqon Hidayatullah.
2014.Pendidikan
Karqlder:Membangun
Peradaban Bangsa.
Rosdiana Siregar: Pengintegrasian Pendidiknn Knrr*ter., (133_153)
Membangun
Berksraher
Kuat
Cerdas.
Surakarta:Pustakn.
.
2009.
Guru
Seiati:Indonesia.
YogYakarta:Lukman Offset Utama'
Wiramihardia,
A.
Sutarjo'
2007 'Pengantar
Filsafat
(Sistematika
Filsafat,Sejarah Filsafat, Lodika dan
Fitsafot
llmu
'EPistemologi',
Metafisikadan Filsafat
Manusia,
dan Insandan Yumo
Suyanto. 2012' Urgensi
PendidikanKarakter.
httPllwww'
kemendiknas-go.id'
diunduhtanggal
t3
Januari 2012'Soejadi.
lggg.
Pancasila
sebagaiSumber
Tertib
Huhtm
Aksiologi). Aditama.
Bandung
LEMBAR
HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU PEER REVIEW
KARYA ILMIAH : JURNAL ILMIAH
Lampiran 7
Judul Jurnalllmiah (Artikel) Penulis Jurnalllmiah ldentitas Jurnalllmiah
Pengintegrasian Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Ora Rosdiana Siregar, M. Pd.
a. Nama Jurnal : Jurnal Edukasi Kultura,Jurnal Bahasa,Sastra dan
Budaya FBS Unimed
b. NomorNolume : Vol.1 No. 1 April2014 ISSN 2407-8409
: 1 April 2014 c. Edisi (bulan/tahun)
d. Penerbit e. Jumlah halaman
: FBS Unimed : him. 133-153
Kategori Publikasi Jurnalllmiah (beri /pad a kategori yang tepat)
Hasil Penilaian Peer Review:
Komponen Yang Dinilai
a. Kelengkapan unsur isi buku (10%)
D
D
QJ
b. Ruang lingkup dan kedalaman pembahasan (30%}
c. Kecukupan dan kemutahiran data/informasi dan metodologi (30%}
d. Kelengkapan unsur dan kualitas penerbit (30%)
Total
=
(100%)Jurnalllmiah lnternasional
Jurnalllmiah Nasional Terakreditasi Jurnalllmiah Nasional Tidak Terakreditasi
Nilai Maksimal Jurnalllmiah
Nasional Nasional Tidak lnternasional Terakreditasi Terakreditasi
0
0
0
Medan, 23 Maret 2015
Nilai Akhir Yang Diperoleh
9,
~0-titOO
~r60
)..IJ,~
CJ;;oo
Reviewer 1
r
Pro smawaty, M. Pd.
.. ·
LEMBAR
HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU PEER REVIEW
KARYA ILMIAH : JURNAL ILMIAH
Lampiran 7
Judul Jurnalllmiah (Artikel) Penulis Jurnalllmiah ldentitas Jurnalllmiah
Pengintegrasian Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Ora Rosdiana Siregar, M. Pd .
a. Nama Jurnal : Jurnal Edukasi Kultura,Jurnal Bahasa,Sastra dan
Budaya FBS Unimed
b. NomorNolume : Vo1.1 No. 1 April2014 ISSN 2407-8409
: 1 April 2014 c. Edisi (bulan/tahun)
d. Penerbit e. Jumlah halaman
: Jurusan Bahasa FBS Unimed : him. 133-153
Kategori Publikasi Jurnalllmiah
(beri / pad a kategori yang tepat)
Hasil Penilaian Peer Review :
Komponen Yang Dinilai
a. Kelengkapan unsur isi buku (10%)
D
D
[]
b. Ruang lingkup dan kedalaman pembahasan (30%)
c. Kecukupan dan kemutahiran data/informasi dan metodologi (30%)
d. Kelengkapan unsur dan kualitas penerbit (30%)
Total
=
(100%)Jurnalllmiah lnternasional
Jurnalllmiah Nasional Terakreditasi
Jurnalllmiah Nasional Tidak Terakreditasi
Nilai Maksimal Jurnalllmiah
lnternasional
D
Nasional Nasional Tidak Terakreditasi Terakreditasi
D
D
Medan, 23 Maret 2015
c;~
Drs. Azhar Umar, M. Pd.NIP. 19600611 198503 1 002 Unit kerja : FBS Unimed
Nilai Akhir Yang Diperoleh
&.ot>
~,oo
~,tc
~t~o
:
LEMBAR
HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU PEER REVIEW
KARYA ILMIAH : JURNAL ILMIAH
Lampiran 7
Judul Jurnal llmiah (Artikel) Penulis Jurnalllmiah ldentitas Jumal llmiah
Pengintegrasian Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Ora. Rosdiana Siregar, M. Pd.
a. Nama Jurnal : Jurnal Edukasi Kultura,Jurnal Bahasa,Sastra dan
Kategori Publikasi Jurnalllmiah (beri -."pad a kategori yang tepat)
Hasil Penilaian Peer Review :
Komponen Yang Dinilai
a. Kelengkapan unsur isi buku (10%)
Budaya FBS Unirned
b. NomorNolume : Vol.1 No.1 April2014 ISSN 2407-8409 c. Edisi (bulan/tahun) : 1 April 2014
d. Penerbit : FBS Unimed e. Jumlah halaman : him. 133-153
Jurnalllmiah lnternasional
D
[3
Jurnalllmiah Nasional T erakreditasi Jurnalllmiah Nasional Tidak Terakreditasi
Nilai .Maksimal Jurnalllmiah Nasional Nasional lnternasional Terakreditasi Tidak
Terakreditasi
0
0
0
b. Ruang lingkup dan kedalaman pembahasan (30%)
c. Kecukupan dan kemutahiran data/informasi dan metodologi (300fc;,)
Nilai Akhir Yang Diperoleh
8,5"~
~.~
~15()
d. Kelengkapan unsur dan kualitas penerbit (30%)
it),~
Total
=
(100%)Drs. Azhar Umar, M. Pd. NIP. 196006111985031 002 Unit ke~a : FBS Unimed
Medan, 23 Maret 2015
Reviewer 1,
r
Pr . . o awaty, M. Pd. NIP. 19610420 198703 2 002 Unit ke~a : FBS Unimed