• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /ProdukHukum/kehutanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /ProdukHukum/kehutanan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN DI REKTUR JENDERAL BI NA PRODUKSI KEHUTANAN

Nomor : SK.40/ VI -BPHA/ 2007

TENTANG

PEMBENTUKAN TI M PELAKSANA FASI LI TASI KEGI ATAN SI LVI KULTUR

TEBANG PI LI H TANAM I NDONESI A I NTENSI F ( TPTI I )

PERI ODE TAHUN 2007

DI REKTUR JENDERAL BI NA PRODUKSI KEHUTANAN,

Menimbang : a. bahwa dengan Keputusan Direktur Jenderal Bina Produksi

Kehutanan Nomor: SK. 29/ VI -BPHA/ 2006 tanggal 22 Maret

2006 telah ditetapkan Pembentukan Tim Pelaksana Fasilitasi

dan Tenaga Teknis Pelaksana Kegiatan Silvikultur Tebang Pilih

Tanam I ndonesia I ntensif (TPTI I ) Periode Tahun 2006;

b. bahwa dalam rangka menunjang kegiatan Model Kegiatan

teknis Silvikultur Tebang Pilih Tanam I ndonesia I ntensif (TPTI I )

perlu dibentuk Tim Pelaksana Fasilitasi Kegiatan Silvikultur

Tebang Pilih Tanam I ndonesia I ntensif (TPTI I ) Periode Tahun

2007;

c.

bahwa berdasarkan pertimbangan adanya tambahan calon

pelaksana Model Silvikultur Tebang Pilih Tanam I ndonesia

I ntensif (TPTI I ) maka Nomor: SK. 29/ VI -BPHA/ 2006 tanggal

22 Maret 2006 dinilai tidak sesuai perkembangan;

d. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas, perlu

ditetapkan pembentukan Tim Pelaksana Fasilitasi Kegiatan

Silvikultur Tebang Pilih Tanam I ndonesia I ntensif (TPTI I )

Periode Tahun 2007 dengan Keputusan Direktur Jenderal Bina

Produksi Kehutanan.

Mengingat

:

1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi

Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya;

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup;

3. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan jo.

Nomor 19 Tahun 2004;

(2)

4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

Daerah;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2002 tentang Dana

Reboisasi;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2002 tentang

Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang

Perencanaan Kehutanan;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang

Perlindungan Hutan;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata

Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta

Pemanfataan Hutan;

10. Keputusan Presiden Republik I ndonesia Nomor 187/ M Tahun

2004 tentang Pembentukan Kabinet I ndonesia Bersatu jo.

171/ M Tahun 2005;

11. Keputusan Presiden Republik I ndonesia Nomor 9 Tahun 2005

tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi

dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik I ndonesia,

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

Nomor 66 Tahun 2006;

12. Peraturan Presiden Republik I ndonesia Nomor 10 Tahun 2005

tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian

Negara Republik I ndonesia, sebagaimana telah beberapa kali

diubah terakhir dengan Nomor 91 Tahun 2006;

13. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795/ Kpts-I I / 2002

tentang Kriteria dan I ndikator Pengelolaan Hutan Alam

Produksi Lestari pada Unit Pengelolaan ;

14. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 88/ Kpts-I I / 2003

tentang Kriteria Potensi Hutan Alam pada Hutan Produksi

yang Dapat Dilakukan Pemanfaatan Hutan Secara Lestari;

15. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 32/ Kpts-I I / 2003

tentang Pemberian I jin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu

pada Hutan Alam atau Hutan Tanaman melalui Penawaran

dalam Pelelangan;

16. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 149/ Kpts-I I / 2003

tentang Tata Cara Penilaian Kelangsungan I zin Usaha

Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (I UPHHK) pada Hutan Alam;

17. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.13/ Menhut-I I / 2005

tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan ,

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

Nomor P.71/ Menhut-I I / 2006;

(3)

18. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.6/ Menhut-I I / 2007

tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha

Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan

Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi;

M E M U T U S K A N :

Menetapkan :

PERTAMA

: Membentuk Tim Pelaksana Fasilitasi Pembangunan Silvikultur

Tebang Pilih Tanam I ndonesia I ntensif (TPTI I ), dengan susunan

sebagaimana tercantum pada Lampiran Keputusan ini.

KEDUA

: Tugas Tim Pelaksana Fasilitasi Pembangunan Silvikultur Tebang

Pilih Tanam I ndonesia I ntensif (TPTI I ), sebagaimana dimaksud pada

Diktum PERTAMA adalah sebagai berikut:

1. Memfasilitasi pembangunan Model Silvikultur Tebang Pilih

Tanam I ndonesia I ntensif (TPTI I ) pada I UPHHK Hutan Alam

yang ditunjuk;

2. Menyusun

pedoman-pedoman/ dokumen-dokumen

yang

terkait

dengan penerapan Silvikultur Tebang Pilih Tanam I ndonesia

I ntensif (TPTI I );

3. Menyusun bahan masukan kebijakan pembangunan sistem

insentif dan disinsentif dalam rangka penerapan Silvikultur

Tebang Pilih Tanam I ndonesia I ntensif (TPTI I );

4. Membantu Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan (BPK)

dalam pembinaan/ bimbingan teknis kepada pemegang I UPHHK

pada Hutan Alam dalam penerapan Silvikultur Tebang Pilih

Tanam I ndonesia I ntensif (TPTI I )

5. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan Silvikultur

Tebang Pilih Tanam I ndonesia I ntensif (TPTI I ) kepada Direktur

Jenderal Bina Produksi Kehutanan.

KEEMPAT

: Semua biaya yang diperlukan Tim Pelaksana Fasilitasi Pembangunan

Silvikultur Tebang Pilih Tanam I ndonesia I ntensif (TPTI I )

dibebankan kepada Anggaran Departemen Kehutanan.

KELI MA

: Dengan berlakunya Keputusan ini, maka Keputusan Direktur

Jenderal Bina Produksi Kehutanan Nomor: SK. 29/ VI -BPHA/ 2006

tanggal 22 Maret 2006 serta perubahan-perubahannya dinyatakan

tidak berlaku.

(4)

KEENAM

: Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan berlaku

surut sejak tanggal 2 Januari 2007.

Ditetapkan di

:

J A K A R T A

Pada tanggal

:

10 April 2007

DI REKTUR JENDERAL,

ttd

Dr.I r. HADI S. PASARI BU, M.Sc

NI P. 080044005

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth. :

1.

Menteri Kehutanan;

2.

Pejabat Eselon I lingkup Departemen Kehutanan;

3.

Gubernur Kalimantan Timur;

4.

Gubernur Kalimantan Barat;

5.

Gubernur Kalimantan Tengah;

6.

Gubernur Riau;

7.

Gubernur Sumatera Barat;

8.

Gubernur Maluku Utara;

9.

Gubernur Papua;

10.

Gubernur I rian Jaya Barat;

(5)

LAMPI RAN

: KEPUTUSAN DI REKTUR JENDERAL BI NA PRODUKSI KEHUTANAN

Nomor :

SK.40/ VI -BPHA/ 2007

Tanggal

: 10 April 2007

TI M PELAKSANA FASI LI TASI

PEMBANGUNAN SI LVI KULTUR TEBANG PI LI H TANAM

I NDONESI A I NTENSI F ( TPTI I )

A. Pengarah /

Penanggungjawab

: 1.

Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan

2.

Sekretaris Jenderal Departemen Kehutanan

3.

Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial

4.

Kepala Badan Planologi Kehutanan

B. Ketua I

: Direktur Bina Pengembangan Hutan Alam

C. Ketua I I

: Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan

D. Sekretaris

: Kasubdit Pengembangan Kelola Produksi Hutan Alam, Ditjen BPK

E. Anggota

: 1. Direktur Bina Rencana Pemanfaatan Hutan Produksi;

2. Direktur Bina Pengembangan Hutan Tanaman;

3. Direktur Bina I uran Kehutanan dan Peredaran Hasil Hutan;

4. Direktur Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan;

5. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur;

6. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat;

7. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah;

8. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau;

9. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat;

10. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Maluku Utara;

11. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua;

12. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi I rian Jaya Barat;

13. Kasubdit Pengembangan Kelola Sosial Hutan Alam, Ditjen BPK;

14. Kasubdit Pengembangan Kelola Lingkungan Hutan Alam, Ditjen BPK; dan

15. Kasubdit Penilaian Usaha Pemanfaatan Hutan Alam, Ditjen BPK.

F. Tim Pakar

Koordinator

: Prof. Dr. I r. Sukotjo

Sekretaris

: Prof. Dr. Mochammad Na’iem

(6)

Bidang

Keahlian:

1. Silvikultur:

1.

Prof. Dr. I r. Sukotjo

(Pakar Silvikultur, UGM);

2.

Dr. I r. Supriyanto

(Pakar Silvikultur, I PB)

3.

Dr. I r. R. Mulyana Omon

(Pakar Pembiakan Vegetatif dan

Persemaian, Balai Penelitian dan

Pengembangan Kehutanan Kalimantan,

Samarinda);

4.

Dr. I r. Priyanto Pamungkas

(Pakar Silvikultur, I PB);

5.

Dr. I r. Moch. Sambas Sabarnurdin

(Pakar Silvikultur, UGM);

6.

I r. Atok Subiakto, M.Sc.

(Pakar Pembiakan Vegetatif dan

Persemaian, Puslitbang Hutan dan

Konservasi Alam, Bogor).

2. Pemuliaan Pohon:

1. Prof. Dr. I r. Mochammad Na’iem, M. Agr

(Pakar Pemuliaan Pohon, UGM);

2. Dr. I r. Anto Rimbawanto

(Pakar Pemuliaan, LI TBANGHUT).

3. Manipulasi

Lingkungan:

1.

Prof. Dr. I r. Andry I ndrawan, MS

(Pakar Bidang Ekologi Hutan, I PB);

2.

Dr. I r. Chairil Anwar Siregar

(Pakar Kimia Tanah, Puslitbang Hutan dan

Konservasi Alam, Bogor);

3.

Dr. I r. Ali Munawar

(Pakar Bidang Pemupukan dan Kesuburan

Tanah, UNI B);

4.

Dr. I r. Herwasono Sudjito

(Pakar Bidang Ekologi Hutan, LI PI );

5.

Prof. Dr. I r. Dady Ruhiyat

(Pakar Bidang Tanah Hutan, UNMUL);

6.

Dr. I r. Syahrinuddin

(Pakar Bidang Tanah Hutan, UNMUL).

7.

Dr. I r. Haryono Supriyo

(Pakar Bidang Tanah Hutan, UGM).

(7)

4. Pengendalian

Hama

Terpadu:

Dr. I r. Soekisman Tjitrosemito, M.Sc

(Pakar Bidang Pengendalian Hama Terpadu,

BI OTROP).

5. Pemungutan

Hasil/

Penjarangan:

1.

Prof. Dr. I r. Elias

( Pakar Bidang Reduce I mpact Logging (RI L),

I PB);

2. I r. Dul Salam, MM

( Pakar Bidang Pembalakan, LI TBANGHUT).

6. Teknologi

Hasil

Hutan/

Kualitas Kayu:

Dr. I r. Sri Nugroho Marsoem, M. Agr

(Pakar I lmu Kayu, UGM).

7. Ekonomi

Sumberdaya

Kehutanan:

Dr.I r. Sofyan P. Warsito

(Pakar Ekonomi Sumberdaya Kehutanan, UGM).

8. Perencanaan Kehutanan:

Dr. I r. I Nengah Surati Jaya

(Pakar Bidang Tata Hutan, I PB).

DI REKTUR

JENDERAL

ttd

Dr.I r. HADI S. PASARI BU, M.Sc

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara I ndonesia yang melindungi segenap bangsa I ndonesia dan seluruh tumpah darah I ndonesia dan untuk

Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan (Lembaran Negara Republik I ndonesia Tahun 2004 Nomor 146, Tambahan Lembaran Negara Republik I ndonesia

Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan (Lembaran Negara Republik I ndonesia Tahun 2007 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik I ndonesia Nomor 4696)

08/ MENKO/ POLKAM/ I I I / 2003 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Perbaikan Lingkungan Melalui Rehabilitasi dan Reboisasi Nasional sebagaimana telah diubah dengan Keputusan

Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik I ndonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik I ndonesia Nomor 3888)

(Lembaran Negara Republik I ndonesia Republik I ndonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik I ndonesia Nomor 3888), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

(Lembaran Negara Republik I ndonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik I ndonesia Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun

Telagabakti Persada pada jangka pengusahaan hutan ke-1 (1989- 2009) telah menerapkan sistem silvikultur TPTI (Tebang Pilih Tanam Indonesia) dan sejak RKT tahun