• Tidak ada hasil yang ditemukan

M01905

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " M01905"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

Kemitraan Publik Dalam Pengembangan Kurikulum Pendidikan Ekonomi dan Kewirausahaan Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

Dr. Bambang Ismanto, M.Si

Abstrak

Makalah mengkaji dinamika pengembangan kurikulum di Perguruan Tinggi dalam dinamika perubahan di masyarakat (publik). Kajian ini bertujuan untuk menganalisis kemitraan publik dalam pengembangan kurikulum Program Studi Pendidikan Ekonomi berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. Kebutuhan dan dinamika masyarakat menjadi parameter kualifikasi capaian pembelajaran yang menjadi acuan pengembangan beban studi, mata kuliah dan program pembelajaran. Guru ekonomi adalah output (lulusan) Sarjana S-1 yang memiliki sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus, dan pengetahuan pada jenjang 6 KKNI. Dinamika masyarakat, sekolah, dan lingkungan dunia usaha-industri menjadi referensi dan subyeknya dilibatkan sejak tahapan penyusunan profil Program Studi, penetapan capaian pembelajaran lulusan dan mata kuliah. Pengembangan kurikulum belum dapat melibatkan secara maksimal pemangku kepentingan. Asosiasi Profesi Pendidikan Ekonomi Indonesia (ASPROPENDO) menjadi pemangku kepentingan dalam mengkoordinasikan Program Studi dan Para dosen dalam pengembangan kurikulum Pendidikan Ekonomi. Upaya membangun kemitraan dengan Guru Ekonomi, Dunia Usaha / Industri, Peneliti dan Konsultan belum dapat diwujudkan. Sementara itu, konsolidasi organisasi secara berkelanjutan dilakukan, seminar nasional dan internasional, publikasi artikel pada jurnal ilmiah dan workshop dilakukan untuk pengembangan kelembagaan, kurikulum, dan Tridarma Perguruan Tinggi.

Kata Kunci : Kemitraan Publik, Kurikulum, KKNI, Aspropendo, Capaian Pembelajaran

Pendahuluan

Perubahan kurikulum di perguruan tinggi merupakan aktivitas rutin yang harus dilakukan sebagai tanggapan terhadap perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

(2)

2

Kurikulum Pendidikan Tinggi merupakan amanah institusi yang harus senantiasa

diperbaharui sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan IPTEK yang dituangkan dalam

Capaian Pembelajaran Kurikulum pendidikan tinggi merupakan program untuk menghasilkan

lulusan, sehingga program tersebut seharusnya menjamin agar lulusannya memiliki kualifikasi yang setara dengan kualifikasi yang disepakati dalam KKNI ( Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 SN-DIKTI). Kurikulum menjadi perangkat utama Program Studi

Pendidikan Ekonomi dalam menyiapkan lulusan yang profesional sesuai kebutuhan sekolah

dan masyarakat.

Pengembangan Kurikulum Program Studi Pendidikan Tinggi mengacu pada Standar

Nasional Pendidikan Tinggi SN-DIKTI) mencakup kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan

keterampilan. kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian

pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaran program studi. UU 12/ 2012). Penyusunan kurikulum Program Studi dimulai dengan menetapkan profil lulusan yang dijabarkan menjadi rumusan kompetensinya. Dengan adanya KKNI rumusan kemampuan’ dinyatakan dalam istilah “capaian pembelajaran” (terjemahan dari learning outcomes), dimana kompetensi tercakup di dalamnya atau merupakan bagian dari capaian pembelajaran (CP). Penggunaan istilah kompetensi yang digunakan dalam pendidikan tinggi (DIKTI) selama ini setara dengan capaian pembelajaran yang digunakan dalam KKNI, tetapi karena di dunia kerja penggunaan istilah kompetensi diartikan sebagai kemampuan yang sifatnya lebih terbatas, terutama yang terkait dengan uji kompetensi dan sertifikat kompetensi.

Program studi Pendidikan Ekonomi (PE) menyiapkan lulusan sebagai guru ekonomi yang memiliki kompetensi pribadi, sosial, pedagogik dan profesional. Masyarakat dalam pengertian luas termasuk sekolah, guru dan kelompok organisasi guru, dunia usaha/industri, konsultan, lembaga penelitian / pengembang pendidikan ekonomi merupakan pemangku kepentingan dalam pengembangan kurikulum. Dalam perspektif KKNI, penetapan Profil dan Capaian Pembelajaran pembelajaran perlu bermitra dengan masyarakat.

(3)

3

keputusan bersama, dijalankan secara transparan dan akuntabel, dilaksanakan secara berkelanjutan dan demi kepentingan bersama (Nurbaity:2016:22).

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Dalam Kurikulum Pendidikan Tinggi

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka

pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi pengetahuan,

sikap, ketrampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman kerja.(PP 8/2012).

KKNI terdiri atas 9 (sembilan) jenjang kualifikasi terdiri atas: (1) jenjang 1 sampai dengan jenjang 3 dikelompokkan dalam jabatan operator; (2) jenjang 4 sampai dengan jenjang 6 dikelompokkan dalam jabatan teknisi atau analis; (3)jenjang 7 sampai dengan jenjang 9 dikelompokkan dalam jabatan ahli. Program Studi S1 Pendidikan Ekonomi setara dengan jenjang 6, dengan kemampuan yang akan dikembangkan meliputi :(a) Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan pengetahuan, teknologi, dan/atau seni pada bidangnya dalam penyelesaian ilmu masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi. (b) Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural. (c) Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok (d) Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi; (d) Mampu merencanakan dan mengelola sumberdaya di bawah tanggung jawabnya, dan mengevaluasi secara komprehensif kerjanya dengan memanfaatkan

ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni untuk menghasilkan langkah-langkah pengembangan strategis organisasi.

(4)

4

pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, atau metode pembelajaran lain, yang dapat secara efektif memfasilitasi pemenuhan capaian pembelajaran lulusan (Permendikbud 49 Tahun 2014).

Pengembangan Kurikulum PT - Program Studi berdasarkan KKNI, akan mengukur lulusannya dalam dimensi kemampuan / kompetensi (capaian pembelajaran) dalam jenjang kualifikasi KKNI. Deskripsi capaian pembelajaran terdiri dari unsur sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus, dan pengetahuan. Unsur sikap dan ketrampilan umum telah dirumuskan secara rinci dan tercantum dalam lampiran SN-Dikti, sedangkan unsur ketrampilan khusus dan pengetahuan harus dirumuskan oleh forum program studi sejenis yang merupakan ciri lulusan prodi tersebut.

Tahap Perancangan Kurikulum berdasarkan KKNI meliputi kegiatan penyusunan

konsep sampai dengan penyusunan mata kuliah dalam semester dari suatu program studi.

Secara keseluruhan tahapan perancangan kurikulum dibagi dalam tiga bagian kegiatan ,

yakni: Perumusan capaian pembelajaran lulusan (CPL); Pembentukan mata kuliah; dan

Penyusunan mata kuliah (kerangka kurikulum). Tahapan penyusunan capaian pembelajaran

lulusan meliputi (1) Penetapan profil lulusan; (2) Penetapan kemampuan yang diturunkan

dari profil (3) Merumuskan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL). Rumusan capaian pembelajaran lulusan wajib : a. mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan KKNI; dan b. memiliki kesetaraan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI (Permenristekdikti).

Public Partnership Dalam Pengembangan Kurikulum Berdasarkan KKNI

Menurut World Bank dalam Nurbaity (2016:22), partnership adalah ciri utama pembangunan, dimana partnership sebagai hubungan kerja sama antara kesatuan-kesatuan yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama melalui pembagian peran dan kerja yang saling menguntungkan dan disetujui. Kunci membangun partnership adalah adanya spesifikasi dan tujuan bersama yang akan dicapai, persetujuan pada cara yang ditentukan dan pembagian yang tepat akan peran untuk meningkatkan ketrampilan dan membangun sinergi untuk saling melengkapi serta membangun cara untuk mencapai keberhasilan dan membuat penyesuaian.

(5)

5

lulusan di masyarakat dalam hal ini lingkungan sekolah / pendidikan merupakan indikator Outcome Program Studi. Berbagai kebutuhan, dinamika dan perkembangan sekolah dan masyarakat perlu identifikasi dan menjadi pertimbangan dalam pengembangan kurikulum.

Wanni, Dochas dan Crawford (Nurbaity :2016:23), prinsip-prinsip kemitraan meliputi : berbalasan, akuntabel (tanggung gugat), pembuatan keputusan bersama, penghormatan, kepercayaan, transparansi, keberlanjutan, kepentingan bersama.

Perumusan Capaian Pembelajaran

[image:5.595.100.422.362.527.2]

Pasal 7 UU Kemenristekdikti : 44 /2015, Rumusan pengetahuan dan keterampilan khusus sebagai bagian dari capaian pembelajaran lulusan wajib disusun oleh: (a). forum program studi sejenis atau nama lain yang setara; atau (b). pengelola program studi dalam hal tidak memiliki forum program studi sejenis. Pengembangan kurikulum Progdi. PE berdasarkan KKNI dilakukan dengan kerangka pemikiran berikut :

Gambar : 1. Pengembangan Kurikulum KKNI

Rumusan CP lulusan program studi yang merupakan CPL minimum yang harus diacu

dan digunakan sebagai tolok ukur kemampuan lulusan suatu program studi sejenis. Rumusan

CPL harus mengandung unsur sikap dan ketrampilan umum yang telah ditetapkan dalam

SN-Dikti (terdapat pada lampiran SN-Dikti), dan mengandung unsur pengetahuan dan

ketrampilan khusus dirumuskan dan disepakati oleh forum program studi sejenis jika ada.

CPL yang dirumuskan harus jelas, dapat diamati, dapat diukur dan dapat dicapai dalam proses

(6)

6

Karakteristik proses pembelajaran terdiri atas sifat interaktif, holistik,

integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat

pada mahasiswa. Standar proses pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang pelaksanaan pembelajaran pada program studi untuk memperoleh capaian pembelajaran lulusan. Standar proses mencakup: a. karakteristik proses pembelajaran; b. perencanaan proses pembelajaran; c. pelaksanaan proses pembelajaran; dan d. beban belajar mahasiswa (Permenristekdikti 44/2015). Perencanaan proses pembelajaran disusun untuk setiap mata

kuliah dan disajikan dalam rencana pembelajaran semester (RPS) atau istilah lain. Rencana pembelajaran semester (RPS) ditetapkan dan dikembangkan oleh dosen secara mandiri atau

bersama dalam kelompok keahlian suatu bidang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dalam program studi. Proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler wajib menggunakan metode pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik mata kuliah untuk mencapai kemampuan tertentu yang ditetapkan dalam matakuliah dalam rangkaian pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Metode pembelajaran yang dapat dipilih untuk pelaksanaan pembelajaran mata kuliah meliputi: diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, atau metode pembelajaran lain, yang dapat secara efektif memfasilitasi pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Bentuk pembelajaran dapat berupa: a. kuliah; b. responsi dan tutorial; c. seminar; dan d. praktikum, praktik studio, praktik bengkel, atau praktik lapangan. Mahasiswa program sarjana, paling lama lulus 7 (tujuh) tahun dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 144 (seratus empat puluh empat) sks;

(7)
[image:7.595.165.433.86.242.2]

7

Gambar : 2. The Logical Model of Curriculum Development

Dalam perumusan CP wajib merujuk kepada jenjang kualifikasi KKNI,

terutama yang berkaitan dengan unsur ketrampilan khusus (kemampuan kerja) dan

penguasaan pengetahuan. Dalam perumusan CP Progdi. PE telah dilakukan

ASPROPENDO dalam suatu workshop. Pada kegiatan ini hadir Ketua Program Studi

dan dosen PE yang menjadi anggota ASPROPENDO. Dalam penetapan CP lulusan

Progdi. PE dilakukan identifikasi kebutuhan masyarakat dan dinamika profesi guru

yang menjadi muara pengembangan kurikulum Pendidikan Ekonomi. Kemitraan

dilakukan antar Progdi dan dosen-dosen PE seluruh Indonesia. Kesepakatan CP

dikirimkan kepada Dirjen. Bermawa sebagai implikasi normatif dalam pengelolaan

kurikulum berdasarkan KKNI.

[image:7.595.107.440.524.705.2]
(8)

8 Pembentukan mata kuliah

Pemilihan bahan kajian dan secara simultan dengan penyusunan matriks antara

bahan kajian dengan rumusan CPL dan dilanjutkan kajian dan penetapan mata kuliah beserta

besar sks.CPL menggambarkan batas dan lingkup bidang keilmuan/keahlian yang merupakan

rangkaian bahan kajian minimal yang harus dikuasai oleh setiap lulusan prodi. Bahan kajian

ini dapat berupa satu atau lebih cabang ilmu berserta ranting ilmunya, atau sekelompok

pengetahuan yang telah terintegrasi dalam suatu pengetahuan baru yang sudah disepakati oleh

forum prodi sejenis sebagai ciri bidang ilmu prodi tersebut. Dari bahan kajian minimal

tersebut, prodi dapat mengurainya menjadi lebih rinci tingkat penguasaan, keluasan dan

kedalamannya. Bahan kajian dalam kurikulum kemudian menjadi standar isi pembelajaran

yang memiliki tingkat kedalam dan keluasan yang mengacu pada CPL. Tingkat kedalaman

dan keluasan materi pembelajaran sebagaimana tercantum dalam SN- Dikti pasal 9, ayat (2)

(Standar Nasional Pendidikan Tinggi, 2015). Lulusan S1 Pendidikan Ekonomi diharapkan

mampu menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu secara

umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan dan keterampilan

tersebut secara mendalam.

Bahan kajian dan materi pembelajaran dapat diperbaharui atau dikembangkan sesuai

perkembangan IPTEKS dan arah pengembangan ilmu program studi sendiri. Proses penetapan

bahan kajian perlu melibatkan kelompok bidang keilmuan/ laboratorium yang ada di program

studi. Pembentukan suatu mata kuliah berdasarkan bahan kajian yang dipilih dapat dimulai

dengan membuat matriks antara rumusan CPL sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus,

[image:8.595.172.426.562.695.2]

dan pengetahuan dengan bahan kajian, untuk menjamin keterkaitannya.

Gambar 4. Pembentukan Mata Kuliah

(9)

9

Pelajaran Ekonomi, Kelompok Peneliti, LSM dan pengusaha di lingkungannya. ASPROPENDO

daerah menjadi dinamisator dalam pengembangan kurikulum. Penyusunan profil lulusan dengan

mengidentifikasikan para alumni yang kini tersebar dan melayani pada berbagai sekolah dan lembaga

pendidikan serta dunia usaha/industri. Alumni ini menjadi kekuatan untuk memberikan masukan dan

merefleksikan pengalaman studi dan berkarier. Hal ini akan menjadi pertimbangan strategis dalam

pengembangan kurikulum Progdi PE yang semakin empirik. Progdi. PE secara proaktif menjaring

komunikasi dengan membangun aliansi yang saling bermanfaat dan fungsional dalam membangun

karier guru profesional sekaligus menjadi wahana mahasiswa dalam melakukan kegiatan. Dengn

demikian kegiatan magang akan semakin bermakna dalam keseluruh program kurikulum KKNI dalam

mempertanggungjawabkan Capaian Pembelajaran Program Studi dan Mata Kuliah yang

bersangkutan.

Penutup

Kemitraan menjadi bermakna dalam penguatan Progdi PE dalam pemgembangan kurikulum PE berdasarkan KKNI. Networking dengan pemangku kepentingan seperti Sekolah, MGMP, lembaga penelitian dan pengembangan PE, dunia usaha dan industri perlu dilakukan agar kurikulum PE akomodatif. Pemangku kepentingan akan memberikan informasi dan rekomendasi tentang kebutuhan dan profil lulusan yang sesuai dengan dinamika di masyarakat. Kemitraan dilakukan sejak ide pengembangan dilakukan, rencana pengembangan, penetapan Capaian Pembelajaran, Penetapan Mata Kuliah dan pengembangan program pembelajaran. Keterbukaan dan transparansi kemitraan akan membangun suasan akademik dan profesional dalam pengembangan Kurikulum Progdi.PE.

Daftar Pustaka

Burke, John, 1989, Competency based education and training, UK The Falmer Press, Falmer House, Barcombe, Lewes, East Sussex, BN8 5DL

Direktorat Pembelajaran, , 2016, Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi, Dirjen. Pembelajaran dan Kemahasiswa (Dirjen. Belmawa), Kementerian Risten Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Jakarta

(10)

10

Nurbaity, Nikmah, 2016, Public Organization Private Partnership, Studi Tentang Kemitraan Dalam Pemenuhan Sarana Prasarana Pendidikan di SMA Negeri Kabupaten Purworejo, Satya Wacana University Press, Salatiga

O’Neill, G. (2015). Curriculum Design in Higher Education: Theory to Practice, Dublin:

UCD Teaching & Learning. http://www.ucd.ie/t4cms/UCDTLP0068.pdf . Also

available from UCD Research repository at:

http://researchrepository.ucd.ie/handle/10197/7137

Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Permenristekdikti), Nomor 44 Tahun 2015, Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500); Tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi

Peraturan Presiden Republik Indonesia, Nomor 8 Tahun 2012, Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

Gambar

Gambar : 1. Pengembangan Kurikulum KKNI
Gambar : 2. The Logical Model of Curriculum Development
Gambar 4.  Pembentukan Mata  Kuliah

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Memang melalui latihan yang sungguh-sungguh kemampuan menulis dapat dimiliki siapa saja (Akhadiay, Arsjad dan Ridwan, 2003:2). Dalam hal ini latihan yang dimaksudkan ialah

Shahrizan Bin Mohd Nasir (30) Notis Permohonan B/P.. KES PLAINTIF DEFENDAN KDG. J A NATHAN & CO.) Bunga Raya Auto Credit

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tegakan tingkat tiang dan pohon pada Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Hutan Diklat Bukit Suligi..

Pada tambang bawah tanah sistem ventilasi sangat berperan penting guna memenuhi kebutuhan pernapasan manusia "pekerja# dan juga untuk menetralkan gas$gas beraun,

nasi dan lauk pauk lauk pauk adal adalah ah sesu sesuai ai untu untuk k majl majlis is yang tetamuny yang tetamunya a iala ialah h oran orang-ora g-orang ng

Bagi Rumah Sakit Bethesda, hasil dari penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan untuk melaksanakan rencana investasi Laboratoriun Angiografi.. Bagi

Oleh karena kondisi tersebut, tujuan kajian ini yaitu mengetahui karakteristik pengendara sepeda berdasarkan karakteristik sosial ekonomi dan karakteristik perjalanan,

Menurut Gatesoupe dalam Mulyadi da- lam Ahmadi et al., (2012), menya-takan bahwa aktifitas bakteri dalam pencernaan akan berubah dengan cepat apabila ada mikroba yang