• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROS Naniek SW Pengembangan model evaluasi pembelajaran IPS Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROS Naniek SW Pengembangan model evaluasi pembelajaran IPS Abstract"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

1

PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI PEMBELAJARAN IPS

BERBASIS KARAKTER SISWA KELAS V SD

Oleh :

Naniek Sulistya Wardani, S.PD., M.Si

PROGRAM STUDI S1-PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

(3)

2

PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI PEMBELAJARAN IPS

BERBASIS KARAKTER SISWA KELAS V SD

Oleh :

Naniek Sulistya Wardani, S.PD., M.Si Universitas Kristen Satya Wacana

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis adanya hubungan antara model evaluasi pembelajaran IPS dan pengembangan karakter; serta menguji keefektifan penggunaan model evaluasi pembelajaran IPS yang berbasis karakter

Penelitian ini meliputi penelitian model penerapan dan model pengembangan. Pada model penerapan memakai Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan model spiral dari Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan perbaikan dan observasi, serta refleksi. Untuk memantapkan hasil penerapan model, model dilakukan sebanyak 2 kali siklus. Pada model pengembangan, analisis data menggunakan pendekatan Confirmatory Factor Analysis(CFA) dan Structural Equation Modeling (SEM). CFA digunakan untuk menganalisis kecocokan model pengukuran, SEM digunakan untuk menganalisis kecocokan model struktural. Penghitungan analisis menggunakan software

LISREL 8.51. Kecocokan model pengukuran dan struktural didasarkan pada kriteria: r-value

>0,05, Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) < 0,08, dan Goodness of Fit Index (GFI) > 0,90. Subyek penelitian siswa V SDN Karanglo Cilongok Banyumas sejumlah 50 orang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi dasar IPS berbasis karakter siswa (mandiri, tanggung jawab, santun dan toleransi) adalah menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan, memproklamasikan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Model asesmen yang dikembangkan: Selected Response Assessment (tes obyektif);

Essay Assessment (paparan dalam diskusi kelompok); Performance Assessment (unjuk

kerja/wawancara) dan Personal Communication Assessment (diskusi). Penggunaan model pembelajaran IPS berbasis karakter, ditunjukkan oleh validitas yang diperoleh dari LISREL Estimates (Maximum Likelihood). Dari 4 indikator karakter pembelajaran IPS terbukti karakter mandiri (X1 ) merupakan karakter dalam pembelajaran paling baik, untuk indikator asesmen adalah X5 dan X8 (tes obyektif dan diskusi) merupakan asesmen yang paling reliabel. Korelasi/hubungan antara model evaluasi pembelajaran IPS dan pengembangan karakter; adalah 0.664 dengan SE 0.171 dan nilai t sebesar 3.882 (korelasinya signifikan karena nilai t lebih besar dari 1.95). Analisis CFA menunjukkan nilai estimasi yang sama. Loading antara X1 (karakter mandiri) dan model evaluasi adalah sebesar 0.71. Hubungan antara variabel laten karakter pembelajaran dan evaluasi adalah 0.66. Hubungan ini disebabkan variable laten tidak memiliki unit pengukuran yang sama dengan salah satu indikatornya. Output path diagram t-value, menunjukkan signifikansi hubungan antara indikator dengan variabel laten. Output path diagram tersebut di atas, nampak bahwa seluruh indikator adalah signifikan, karena nilai t lebih besar dari 1.96. Model konfirmatory fit yang ditunjukkan oleh output goodness of fit dengan

Referensi

Dokumen terkait

Suatu strategi diferensiasi yang sukses memungkinkan bisnis untuk menyediakan produk atau jasa yang di mata pembeli memiliki nilai lebih tinggi pada “biaya diferensiasi” yang

digunakan, saya membaca buku bacaan lain yang berhubungan dengan mata pelajaran di sekolah 12 Saya hanya mengoleksi. buku wajib untuk pelajaran 13 Saya hanya

MH., selaku dosen penguji proposal skripsi yang telah memberikan saran, bimbingan, serta dukungan sehingga penulis merasa terbantu dalam proses penyelesaian

Hasil dari penelitian yang menggunakan sampel 42 perusahaan pada perusahaan manufaktur berdasarkan uji statistik menggunakan rasio lancar, rasio quick, rata-rata umur piutang, total

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat, karunia kemudahan serta bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

(81) Ahmad telah menyerukan kata awas beberapa kali. Fungsi KET yang terdiri dari frase golongan N, yaitu beberapa kali, menyatakan makna `keseringan`, yakni

Saya mengirimkan pesan etika yang cukup di seluruh perusahaan agar dapat menghilangkan atau mengurangi dorongan dan godaan bagi karyawan untuk melakukan

Pada penelitian sebelumnya seperti penelitian Aditya Pramudita (2014) meneliti kredit macet dengan menggunakan beberapa variabel independen yaitu ukuran bank,