• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Secretaria de Estado das Obras Públicas Dili, Timor-Leste T2 912011004 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Secretaria de Estado das Obras Públicas Dili, Timor-Leste T2 912011004 BAB II"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

8

Bab II

Kerangka Teoritis

Konsep dan definisi konsep perlu untuk dikemukakan agar tidak terjadi kerancuan dan memperjelas makna konsep yang akan dapat menjadi dasar dalam melakukan penelitian, sehingga dapat merumuskan karakteristik yang memadai secara teoritis untuk dapat diterapkan pada satu obyek tertentu.

2.1

Konsep dan Definisi Konsep

2.1.1 Kinerja Pegawai

Pengertian kinerja menurut Mangkunegara (2001) kinerja dapat didefinisikan sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya.

Bernardin dalam Novitasari (2003) mengatakan, bahwa terdapat enam kriteria yang digunakan untuk mengukur sejauh mana kinerja secara individu.

a. Kualitas

(2)

9

memenuhi tujuan yang diharapkan dari suatu aktivitas.

b. Kuantitas

Jumlah yang dihasilkan, dinyatakan dalam istilah sejumlah unit atau jumlah siklus aktivitas pekerjaan yang dapat diselesaikan.

c. Ketepatan waktu

Tingkat suatu aktivitas yang diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan dilihat dari sudut koordinasi yang dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.

d. Efektivitas

Tingkat penggunaan sumber daya organisasi dimaksimalkan dengan maksud menghasilkan keuntungan dan mengurangi kerugian setiap penggunaan sumber daya.

e. Kemandirian

Tingkat dimana seorang karyawan dapat melakukan fungsi kerjanya tanpa minta bantuan, bimbingan dan pengawasan.

f. Komitmen kerja

(3)

10

Berdasarkan paparan tersebut di atas dapat disimpulkan, bahwa kinerja pegawai merupakan hasil kerja yang dicapai pegawai dalam pelaksanaan suatu pekerjaan yang diberikan kepadanya baik secara kuantitas maupun kualitas melalui prosedur yang berfokus pada tujuan yang hendak dicapai serta terpenuhinya standard pelaksanaan.

2.1.2 Motivasi

(4)

11

dilakukan untuk memunculkan sesuatu dari dalam diri individu, dorongan kepada orang lain agar mau melakukan sesuatu guna mencapai tujuan yang diharapkan. Motivasi timbul disebabkan adanya motif dalam diri seseorang yang merangsang orang tersebut untuk melakukan sesuatu yang bisa mempengaruhi tujuan yang ingin dicapai.

Motivasi dalam manajemen ditunjukan pada sumber daya manusia umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan bagaimana cara mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Pentingnya motivasi karena menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal.

(5)

12

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan, bahwa motivasi pada dasarnya adalah proses yang menentukan seberapa banyak usaha yang akan dicurahkan untuk melaksanakan pekerjaan. Dorongan untuk bekerja ini sangat menentukan bagi tercapainya suatu tujuan, maka manusia harus dapat menumbuhkan motivasi kerja yang setinggi-tingginya bagi para karyawan.

2.1.3 Disiplin Kerja

Disiplin kerja merupakan fungsi operatif manajemen karyawan yang terpenting karena tanpa disiplin yang baik dari pegawai, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal. Siagian (2002) mengatakan kedisiplinan adalah “kesadaran dan kesediaan seorang mentaati semua peraturan dan norma – norma sosial yang berlaku”. Selanjutnya Davis dalam Mangkunegara (2001) mengatakan “Disiplin kerja diartikan sebagai pelaksana manajemen untuk memperteguh pedoman – pedoman organisasi”. Lebih lanjut menurut Hasibuan (2003) “ Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma- norma sosial yang berlaku”.

(6)

13

berupa ketaatan (obedience) terhadap peraturan – peraturan atau ketentuan yang ditetapkan pemerintah atau etik, norma dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat untuk tujuan tertentu”.

Heidjrachman dan Husnan (2002) mengungkapkan “Disiplin adalah setiap perseorangan dan juga kelompok yang menjamin adanya kepatuhan terhadap perintah”. Menurut Davis (2002) “Disiplin adalah tindakan manajemen untuk memberikan semangat kepada pelaksanaan standar organisasi, ini adalah pelatihan yang mengarah pada upaya membenarkan dan melibatkan pengetahuan-pengetahuan sikap dan perilaku pegawai, sehingga ada kemauan pada diri pegawai untuk menuju pada kerjasama dan prestasi yang lebih baik”.

(7)

14

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan, bahwa disiplin adalah suatu kegiatan manajemen untuk menegakkan peraturan organisasi atau disiplin bisa diartikan sebagai kesediaan seseorang yang timbul dengan kesadaran sendiri untuk mengikuti peraturan – peraturan yang berlaku dalam organisasi. Lebih lanjut dapat dijelaskan pula, bahwa disiplin kerja merupakan sikap ketaatan dan kesetiaan seseorang atau sekelompok orang terhadap peraturan baik tertulis mataupun tidak tertulis yang tercermin dalam bentuk tingkah laku dan perbuatan pada suatu organisasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Disiplin dalam suatu kegiatan apapun sangat dibutuhkan karena dengan disiplin, apa yang menjadi tujuan organisasi akan lebih mudah dicapai.

2.2 Pengembangan Hipotesis

2.2.1 Hubungan Motivasi terhadap Kinerja Pegawai

(8)

15

dan antusias mencapai hasil yang optimal. Menurut Terry dan Rue dalam Suharto dan Budi cahyono (2005) mengatakan, bahwa motivasi adalah “….getting a person to exert a high degree of effort ….” Yang artinya adalah “motivasi membuat seseorang untuk bekerja lebih berprestasi”.

Penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo dan Wahyuddin (2003) menunjukkan, bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, dan dalam penelitian ini juga menyatakan motivasi merupakan faktor dominan yang mempengaruhi kinerja pegawai.

Penelitian yang dilakukan oleh Novitasari (2005) tentang pengaruh stress kerja terhadap motivasi kerja dan kinerja karyawan PT. H.M. Sampoerna Tbk Surabaya yang hasilnya menunjukkan, bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Berdasarkan paparan tersebut dapat

menyimpulkan, bahwa motivasi kerja mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai dan hipotesis yang penulis ajukan sebagai berikut :

(9)

16

2.2.2 Hubungan Disiplin Kerja terhadap Kinerja

Pegawai

Disiplin diartikan sebagai kesediaan seseorang yang timbul dengan kesadaran sendiri untuk mengikuti peraturan-peratuan yang berlaku dalam organisasi (Davis,2002).

Kedisiplinan adalah salah satu faktor yang penting dalam suatu organisasi. Dikatakan sebagai faktor yang penting karena disiplin akan mempengaruhi kinerja pegawai dalam organisasi. Semakin tinggi disiplin pegawai, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapai. Disiplin merupakan cerminan besarnya tanggung jawab seseorang dalam melakukan tugas – tugas yang diberikan kepadanya. Mereka menghasilkan jumlah dan kualitas pekerjaan yang memuaskan dan mengikuti cara kerja yang ditentukan oleh perusahaan dan menyelesaikan dengan sangat baik (Hasibuan, 2003).

Penelitian yang dilakukan oleh Narmodo (2008) dengan studi kasus kinerja pegawai di badan kepegawaian daerah Kabupaten Wonogiri menunjukkan, bahwa motivasi dan disiplin mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Disiplin mempunyai pengaruh paling dominan dibandingkan dengan faktor lain.

(10)

17

pengembangan pegawai, dan kompensasi terhadap kinerja non akademik di Universidade nacional Timor Lorosa’e (UNTL) yang menunjukkan, bahwa ada pengaruh positif dan signifikan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai. Sedangkan pelatihan dan pegembangan pegawai, dan kompensasi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

Berdasarkan paparan tersebut dapat

menyimpulkan, bahwa disiplin kerja mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja pegawai dan hipotesis yang penulis ajukan sebagai berikut :

H2 : Disiplin kerja berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja pegawai.

2.3

Pengembangan Model

Berdasarkan penjelasan hubungan antara variabel motivasi dan disiplin kerja dengan variabel kinerja pegawai di atas, maka penulis merumuskan model penelitian sebagai berikut :

Gambar : 2.1. Model Penelitian

Motivasi

Disiplin Kerja

Kinerja Pegawai H1

Gambar

Gambar : 2.1. Model Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil evaluasi administrasi, teknis, biaya dan kualifikasi pada paket pekerjaan Perencanaan Jembatan Sei Terusan Desa Perupuk, bersama ini kami mengundang

Website e-CRM sebagai usulan sistem baru yang dihasilkan dari penelitian ini masih bersifat prototipe, artinya fitur atau layanan yang terdapat pada website tersebut belum

[r]

Sripsi dengan judul “Pengaruh Pendekatan Direct Instruction Terhadap Hasil Belajar. Siswa Pada Pokok Bahasan Simetri Lipat di Kelas IV SDN 2

Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut BPD, adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan

Berdasarkan observasi pada kegiatan bimbingan klasikal yang dilakukan di SMK Negeri 2 Depok, khususnya pada kelas X A TKJ (Teknik Komputer Jaringan) pada bulan

[r]

Adanya Bukti Realisasi dengan Pendukungnya Standar Biaya yang digunakan adalah yang berlaku Umum (SBU).. Setiap Transaksi dicatat dalam BKU disertai