• Tidak ada hasil yang ditemukan

Langkah Langkah Muhammadiyah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Langkah Langkah Muhammadiyah"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Langkah-Langkah Muhammadiyah

Pasca Muktamar Muhammadiyah Jakarta tahun 2000, Muhammadiyah terus berbenah. Berbagai langkah telah dilakukan untuk menuju Muhammadiyah yang lebih baik di masa depan. Hingga Tanwir Muhammadiyah di Denpasar lalu, Muhammadiyah telah melangkah 7 langkah. Ini tergambar dalam laporan PP Muhammadiyah pada Tanwir tersebut.

Ketujuh langkah tersebut adalah: Pertama, menyusun kepengurusan dan melakukan konsolidasi organisasi; Kedua, meletakkan visi strategis dalam memimpin dan menjalankan fungsi keorganisasiannya secara menyeluruh; Langkah ketiga, melaksanakan kegiatan-kegiatan konsolidasi organisasi dan tugas operasional yang menjadi tuntunan organisasi; Langkah keempat, melaksnakan program dan kegiatan-kegiatan kelembagaan yang dijalankan oleh Majelis dan lembaga, selain oleh Organisasi Otonom Muhammadiyah sesuai dengan kewenangannya masing-masing; Langkah kelima, mengembangkan visi dan pemikiran di kalangan pimpinan; Langkah keenam, menjalankan fungsi-fungsi keumatan dan kebangsaan; dan Langkah ketujuh, menjalin komunikasi dan kerjasama luar negeri.

Tidak semua langkah diuraikan dalam tulisan ini. Hanya langkah ketujuh yang merupakan langkah terakhir yang diuraikan secara mendalam. Untuk langkah pertama, langkah terpenting adalah pergantian bendahara. Langkah kedua, menerapkan 8 langkah kebiijaksanaan dan strategis Muhammadiyah. Langkah ketiga, pembentukan PWM Baru. Langkh keempat, PP menjalankan fungsi legalisasi, koordinasi, dukungan dan pengendalian. Langkah kelima, melaksanakan pengajian pimpinan secara rutin. Larigkah keenam, melakukan kritisi terhadap perkembangan dewasa ini.

Sedangkan Langkah ke tujuh ialah menjalankan komunikasi dan kerjasama luar negeri. Muhammadiyah menunjukkan kepedulian dan komitmen dalam berpartisipasi di dunia internasional. Kendati masih memerlukan peningkatan. Dalam hal ini Pimpinan Pusat terus menjalin kerjasama dengan Muhammadiyah di ASEAN seperti Singapura, Thailand dan Malaysia. Muhammadiyah juga masuk dalam keanggotaan TheRegional IslamicDa'wahCouncilofSoutheastAsiaandthePasiflc (RISEAP). Melalui peran para anggota pimpinan maupun secara kelembagaan, Pimpinan Pusat memanfaatkan kegiatan-kegiatan di luar negeri seperti seminar dan konferensi yang berskala intemasional di kawasan Asia, Eropa, dan America, selain di Timur Tengah dan ASEAN. Kerjasama dengan kedutaan besar negara-negara asing di Jakarta maupun dengan lembaga-lembaga

li luar negeri terus dilakukan, termasuk dalam kerjasama dengan Islamic Call

Society, Lybia. Muhibah dan mengutus delegasi ke sejumlah negara Timur Tengah juga dilaksanakan dalam satu setengah tahun ini, yang terakhir mengikuti Mu'tamar al-Islami als-Syi'bial-'Alamial-'AsyiridiBaghdad.

(2)

luar negeri, termasuk dalam mengembangkan sumberdaya manusia melalui program pengiriman kader untuk studi lanjut di luar negeri. Di masa mendatang hubungan luar negeri tersebut masih harus ditingkatkan secara lebih terprogram, yang koordinasinya dapat dilaksanakan oleh Lembaga Hubungan Luar Negeri Pimpinan Pusat Muhammadiyah, selain langsung oleh Pimpinan Pusat. Dalam era globatisasi dan perkembangan pasar global yang semakin terbuka, Muhammadiyah bersama seluruh kelompok dalam masyarakat berada dalam interkoneksi sosial, ekonomi, politik, dan ideologi yang demikian kompleks dan berlangsung serba melintasi. Perkembangan dunia tersebut juga diwamai oleb fenomena multikulturatisme yang semakin meluas, yang memerlukan pola-pola interaksi baru dalam tata pergaulan lintas kelompok, agama, ideologi, budaya, dan etnik ke arah tatanan yang lebih menyelamatkan masa depan kemanusiaan secara berkeadaban. Muhammadiyah berada dalam lalulintas perkembangan dunia yang serba melintasi dalam tatanan baru tersebut, yang sekaligus memerlukan peran-peran kerisalahan baru dalam gerakannya.

Dalam tahun-tahun ke depan Muhammadiyah juga dituntut untuk lebih responsif (tanggap) dalam melaksanakan kebijakan dan program kegiatannya mengingat perkembangan kehidupan nasional yang masih berada dalam suasana perubahan atau transisi menuju reformasi yang sarat dinamika dan tantangan. Suatu misi transisi yang juga diwarnai konflik dan gesekan kepentingan yang kompleks di berbagai struktur kehidupan masyarakat. Dalam kehidupan nasional, kita sebagai bangsa tengah berada dalam pertaruhan antara optimisme dan pesimisme, mengingat masih muramnya bayangan arah masa depan yang akan dijalani, sementara kabut krisis masih belum ada tanda-tanda akan segera sirna. Bangsa ini seakan tengah kehilangan visi masa depan, sedangkan krisis nasional telah mengimbas jauh hingga masuk ke krisis kepercayaan dan moralitas, yang malah memperparah keadaan bangsa dan negara. Disinilah panggilan Muhammadiyah untuk tampil menjadi kekuatan moral yang memberikan obor pencerahan bagi bangsa yang tengah dilanda banyak musibah ini.

Di tingkat wilayah ke bawah Muhammadiyah juga dihadapkaa pada dinamika baru dengan hadirnya otonomi daerah yang membawa implikasi luas dalam perkembangan masyarakat setempat. Muhammadiyah di setiap tempat dihadapkan pada perkembangan kebudayaan dan situasi lokal yang sarat masalah dan tantangan sebagai buah dari meluasnya semangat reformasi yang tidak jarang berkembang salah kaprah. Sementara masalah-masalah di daerah sebagai warisan dan sistem pemerintahan lama maupun baru juga tidak kalah rumitnya seperti hubungan antar etnik, masalah kerusakan lingkungan, rusaknya pranata-pranata lokal, dan masalah-masalah lainnya merupakan agenda yang tidak ringan. Karena itu, pimpinan Muhammadiyah dari tingkat Wilayah hingga Ranting dituntut membangun visi dan kinerja baru yang lebih responsif dalam ikut menjawab

masalah-masalah dan tantangan-tantangan di setiap daerah sebagai wujud dan

panggilan dakwah Muhammadiyah yang bersifat membebaskan dan menyelematkan.

Dinamika masyarakat daerah tidak kalah keras dengan perkembangan di tingkat nasional dan global, sehingga memerlukan peren-peran baru dari Muhammadiyah dan kekuatan-kekuatan sosial setempat.

(3)

"Muhammadiyah Korban Kekerasan Politik". Selain itu, adanya tambahan sejumlah propinsi di Indonesia juga membawa konsekuensi mekarnya sejumlah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dengan munculnya beberapa PWM Baru. PWM Baru yang muncul tersebut antara lain: PWM Bangka Belitung, PWM Banten, PWM Gorontalo, PWM Maluku Utara. Simak perkembangan PWM Baru dalam tulisan-tulisan berikutnya dalam suplemen ini. Dan yang terpenting tentu kita tunggu langkah-langkah

Wakil Sekretaris: Drs H Hajriyanto Y Thohari MA. Bendahara : lr. HM Dasron Hamid MSc. Bendahara : Dr H Bambang Sudibyo.

Pembina Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan: Dr H Yahya A Muhaimin. Pembina Bidang Politik HAM dan Hubungan Internasional: Prof Dr H Ismail Suny SH MCL.

Pembina Bidang Ekonomi dan Pemberdayaan Umat: Prof Dr HM Dawam Rahardjo. Pembina Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat: Dr.dr HA Watik Pratiknya. Pembina Bidang Organisasi dan Manajemen Persyarikatan: HM Muchlas Abror. Pembina Bidang Tarjih dan Tajdid: Prof Drs H Asjmuni Abdurrahman.

Pembina Bidang Kaderisasi dan Organisasi Otonom: Drs HM Syukriyanto AR. MHum. Pembina Bidang Tabligh dan Kehidupan Islami: Drs H Muhammad Muqoddas Lc, MAg.

Ketua Majelis dan Lembaga di Lingkungan PP Muhammadiyah

Majelis Tarjih dan Pengembangan Pemikiran Islam: Dr H Syamsul Anwar. Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus: Drs H Yunahar Ilyas Lc MAg. Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan: Dr H Zamroni.

Majelis Pengembangan Kader dan Sumber Daya Insani: Dr H Khoiruddin Bashori. Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah: Prof DR HM Yunan Yusuf.

Majelis Ekonomi: Dr HM Amin Azis.

Majelis Pengembangan Kesehatan daa Kesejahteraan Masyarakat: Dr H Sudibyo Markus.

(4)

Lembaga Pemberdayaan Tani Buruh dan Nelayan: Dr H Moeslim Abdurrahman. Lembaga Penegakkan Supremasi Hukum dan Hak Asasi Manusia: H Firman Noor Lembaga Seni dan Budaya: H Choirul Umam.

Lembaga Hubungan Luar Negeri: Drs H Imam Ad-Dharuquthni MA.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan surat Panitia Pengadaan Barang/ Jasa pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Melawi Nomor : 602.1/ 3.B.07/ PAN-DPU/ VI I I / 2013, tanggal 16 Agustus 2013 perihal :

Hemoglobin Koln merupakan hemoglobin varian tersering di dunia yang kelainannya terletak pada asam amino rantai beta posisi 98 yaitu pergantian valin dengan metionin..

Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah pembelajaran yang terdiri atas kegiatan mengamati (untuk mengidentifikasi masalah yang ingin diketahui),

Penilaian PBB perusahaan yang dilakukan oleh Pemda Kabupaten Pasuruan Tahun 2014 untuk SPPT 2015 menggunakan metode harga pasar belum sesuai dengan Standar Penilaian

kelas. Karakteristik pembelajaran matematika realistik yang muncul pada langkah.. 12. ini adalah penggunaan kontribusi siswa dan terdapat interaksi antara siswa

[r]

– Untuk produk-produk yang dapat digitalkan, seperti buku, CD, software dan informasi, seluruh fungsi logistik lingkar dalam dapat dilakukan secara elektronik.... Operasi

yang sangat diutamakan dalam pendidikan Islam dari ketujuh dimensi tersebut.. adalah dimensi