NASKAH APA KABAR JOGJA
Judul : Gambaran Punokawan Sebagai Simbol Budaya Lokal Lokasi : Hotel Limaran Jogjakarta
Reporter & Camerawan : Intro dan Heru Tanggal Liptan : 15 Februari 2006
ACC Redaktur Narator Editor
1 Dalam dunia hiburan berbagai kreatifitas dari beragam ide telah mempengaruhi terhadap semua aspek kehidupan dalam masyarakat dan tidak sedikit pula mampu menjadi sebuah icon/ atau menjadikannya sebuah trend yang selalu di tirukan dalam kehidupan sehari – hari baik pada sikap/ gaya/ dan prilaku// dalam hal ini hiburan ditawarkan melalui beragam konsep dan cara/ ada yang lewat beberapa media/ dan ada pula yang langsung dilaksanakan melalui sebuah event//
Untuk suatu hiburan akan berlangsung sukses apabila dibuat dengan konsep yang bagus dan mampu menimbulkan efek yang mempengaruhi pada penikmatnya/ selain itu juga dalam acara harus di tunjang oleh beberapa aksesoris lapangan/ yang terdapat di lokasi pertunjukkan agar terkesan lebih menarik dan bisa memberikan kepuasan bagi orang yang menyaksikannya//
Anak – anak merupakan segmen dalam sebuah tujuan hiburan yang sangat penting/ dan arus di perhatikan/ karena selain di tuntut bisa membuat mereka tertawa/ juga bisa memberikan unsur yang mendidik dan bahkan mempunyai nilai belajar dalam pemikiran mereka//
Badut misalnya/ dengan berbagai kreatifitas dan ide/ orang yang sebelumnya biasa –biasa saja bisa berubah menjadi sebuah karakter yang beragam// Hal ini biasanya di ambil dari beberapa tokoh dalam film atau tokoh imajinasi lainnya// pembentukan sebuah karakter badut sangat dipengaruhi oleh tata rias atau make up yang dibuat dan bentuk kostumnya/ terutama pada bagian wajah karena bisa dimanipulasi sesuai dengan suasana dan tema acara dan juga bisa menggambarkan perasaan sang badut seperti sedang sedih/ bergembira/ seram/ lucu/ dan lain sebagainya//
Kesenian badut sebenarnya telah kita miliki melalui seni pertunjukkan wayang traditional/ yang biasanya diperankan oleh beberapa orang/ dengan menggunakan tata rias sederhana/ dan ditambah berbagai aksesoris tertentu/ menunjukkan karakter sebagai abdi kerajaan atau punokawan// wajah mereka telah dibentuk dengan make up/ seperti Semar/ Petruk/ gareng/bagong dan lain sebagainya/ biasanya dilaksanakan untuk mencerminkan karakteristik mereka masing - masing dalam konsep budaya lokal// pak Tedjo / merupakan salah seorang yang berprofesi sebagai badut di Jogjakarta// Kreatifitasannya yang tinggi/ Tedjo Badut / orang menyapanya/ merias sendiri saat akan tampil// Dengan berbekal kombinasi antara kosmetik dengan make up tradisional / dapat menampilkan berbagai gaya badut// Material untuk merias dengan cara tradisional/ mereka biasanya memakai singuit//
==statement== Pak Tedjo badut
(material yang digunakan untuk merias...)
Dari segi kesenian yang terdapat pada badut/ badut merupakan obyek penghibur saja// Beda lagi dengan badut lokal atau teman – teman punokawan/ yang terdapat di pulau jawa ini// Bagong / semar / Gareng dan lainnya/ adalah sebuah gambaran tokoh badut yang dapat menghibur sekaligus memberi panutan kepada penontonnya// akan tetapi/ masyarakat luas banyak yang tidak menggandrungi badut lokal ini// Mereka lebih menyukai badut pada umumnya atau sering dikenal sebagai badut impor//
==statement== Pak Tedjo badut
(perbedaan badut import dan badut tradisional)
Dalam keterampillan untuk membuat sebuah karakter pada tokoh badut sebenarnya tidak harus mempunyai basic dalam tehnik make up/ namun pengalaman sangat mempengaruhi dan di butuhkan keuletan dalam membentuk serta merias agar terciptanya seorang tokoh badut yang kemudian akan menjadikannya dapat di minati oleh anak – anak//