PEMERINTAH
I'ABUPATEN KULON
PROGODINAS
PENDIDIKAN
UPTD PAUD
DAN DIKDAS KECAMATAN PENGASIH
SMP
NEGERI
1
PENGASIH
Jalan Projomarlani
l,
Pengasih, Kuion Progo, 55652,Telepon 0274-j'7353jPIAGAM
PENGHARGAAN
Nomor:
800 /033a
rt$uri{oo
Fu7ao,[a
Drs.
SUMARYADI, M.Pd.
Fakultas
Bahasa
dan
Seni
Universitas Negeri Yogyakarta
atas
partisipasi
aktif
sebagai
NARASUMBER
pada Pelatihan Penyusunan Proposal Penelitian
Tindakan
Kelas
yang diselenggarakan oleh
SMP
Negeri
I
pengasih,
Kabupaten
Kulon
Progo
pada
tanggal
16,
23,
30
Januari,
6
dan
l3
Februari
201 0.
sih,
I3
Februari 2010
Se ko
lah
Kf#
gffi
i.\ffis
A.V
<Y4s PF$o
SES
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
DINAS
PENDIDIKAN
LTPTD PAI]D DAN DIKDAS
KECAMATAN
PENGAStrISMP
NEGERI
1PENGASIH
Jalatr Projomartani 1 Pengasib, Kulon Progo, Telepon (0274) 773531, Kode Pos 55652
Nomor Lampiran
Hal
:
800/008:-:
Pennohooan narasumber8 Jaiuari 2010
Yth. D€kan Fakrltas Bahasa dan Sen0069
Urivemitas Negeri Yogyakarta
Detgan horma!
Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru dalam bidang penelitian dan karya
tulis
ilmiah, kamibermaksud mengadalan Pelatihar Penelitian Tirdakan Kelas bagi guru
-
guru SMP NegeriI
Pengasih.Kegia
n akan dilaksanakan pada tanggal 16,23,30 Januari serta 6, 13 Februad 2010.Berkaitan dengan hal tersebut di atas, kami mohon Bapak mensizintan Saudara Drs. Sumaryadi,
M.pd.
selaku Dosen FBS Universitas Neg€ri Yogyrkarta untul menjadi narasumber.
Atas peftatian dan terkabuhya pennohonaa kami, kami ucapkan ierina kasih.
Suroso
19560201 I982 t0 1 001
Tembusan ;
l.
Ketua Jurusan Pendidikan Seni Tariy'2.
Drs. Surnaryadi, M.Pd.K$
's-/
E=K'
\ +\i!
JV4 S PENV2
DEPAR-I'EMEN
PENDI])II(AN
NASIONAI,
UNIVI]RSIl
AS NBCJI]RI
YOGYAI(AIi'IA
ITAKULTAS
BAHASA
DAN
SENl
l(Nr.ngIlilr)c.
Yog\lirjrn:5tS
6
-;86 68trss
t.j6.l6l
t,a\
5.t3t0l
iN"
lrt
SURAT PENUGASAF{/IZIN
Nonror
I
Ob4
/r1.34.12/K1)Dfi
Dckan ]lltliul.as Bahasa dan Seni
lJfivcrsites
Negcri \.ogyaliarLa nlcn!L!aslial/tnentbcr.ililnizin
iicprcla:No4!
NIP
,
c,r
. r'.i
.u:
lg(
Il,lngh.t/Gol
0(ll
i).lrbirr ili
I
lVrhScbrgai Na.esunrrrc'
parl'
pcr'rihlrn Ircnclitirn
r'in(rllritn
ricr;rs r-irgiCLr-u
(iur.u
S\41'Ncgeri
I
I'cngxsih
16.2i.l0.ia|rLllri
2010
tlen Tgl.6.
ll
Fcbrueri 2010 SNiP Ncr.lcriI
Pengasi Iliulon
IrlogoLlc.clitserl(an
SL*lll
Pcl.toho,itn
(l.ri
I(eprrlaS\ll)
Ncgcri
I
'atgitsi
I l(Lrlo J)rLrr:o\.tnor
1. ,,; ..r,. Li
r..1
I
.,
sSrL
rl
l,rinu!. s.rr i,,i
iI
di.c
tl,.LI
L tLrLLlt rlipc|lLrnrlian dandilalisa.ali
I
sebliii brilinrr-
cllLn sctclah sclcs:i
aler ntclnporliill
hesilnl e.As
isurlt
LrL!,lLS ini tlibcril,atr LelrLrllKepadr
lanl
bcr.kcpcltinqal
krraulal0l
rlTentbLrsln
l.
KlsrLbrg. li.'LtLLrrglLldul Kcl)!1til\il,rrl l.llS
L\\,
2.
lilj(
r
I)orli.lrl(in Scli
Iil
t:DS
t
\\':
L
l'L rN,1lrlls tiNy
I(e|crlutn
:WaktLr
:'Ienrltitt
:
Kelcr.
nqltn
:""ij{^,",^'
!(,
5J
akrrta.
l3
.litnuitrir. .1dllz..rri. ir1. i,Ll.
ADA APA DENGAN
PENELITIAN
TINDAKAN KELAS'
Oleh:
Su maryadi
2U
Meski
telah terjadi revolusi
dalam pendidikanyang cukup
fantastis-
terutamadi
negara-negara maju, mulai dari sosokgwu
adalah segala-galanya sampai-
dibalik
menjadi -sosokmedia
adalah segala-galanya,untuk
siluasi dan
kondisi
di
Indonesiatercinta ini,
betapapun, sosok
guru tetap masih menjadi
primadona.Artinya, 'kehadiran'
sosokgwu
masih temmat signifikan dalam
menentukan berhasil-tidaknya proses pembelajamn bagiputa-put
kita di
sekolah. Proses pembelajaran segera 'lerganggu,ketika
sosok gurutidak
hadir
dalam
proses pembelajaran.Akibatnya,
efellivitas
program
pembelajaran menjadi sesuatu yanglayak
dipedanyakan tatkala integritas, kapabilitas, dan kapasitas .sang al:tor, (baca: guru) masih dianggap memprihatinkan.Berangkat dari fenomena
di
atas, upaya-upaya nyatada
.pihat
yangbenvajib,
yangmempersyantkar guru-guru harus profesional
(dan
proporsional)
layak
kita
dukung sepenuhnya. Bagaimanapun, tidak
ada
pilihan lain
bahwa
siapapun yarg bemiat
danbeminat
menjadiguru mesti
siapuntuk
menjadiguru
yangideall
Guru
yangideal
mestimampu
'mene{emalkan'
kuril-ulum
yang (sedang) diberlakukan secarakeatif.
Kreativilasseorang guru
be$ifat
imperatif. Mengingat, hanyaguu-guru
yangkreatif
yang bisa inovatif.Padalul,
program-program pembelajaranmenuntut kemauar dan
kemampuanguru
yanginovatif
Bahkan, ada yang berani
dengan tegas mengklaimjika
guru tidak kreatif
dan inovatif, maka proses pembelajaran siswa didalan
kelas akan ,gagal,.rTulisan
kecil
sebagai pengantar masuk dalam
forum
pelatihanpTK
bagi
guru-guru SMp Negeri 1 Pengasih yang diselenggarakan pada 16,23, 30 Jaruari dan 6. 13 Februari 2010.2l
Sebelum
kita
(guru-guru)
dibentu*an
dengankreativitas
'me-aanage'
kurikulum
yang
sedang berjalan, dengan harapankita
mampu melalrukan inovasi-inovasi kontekstual danprospektil
pertanyaannya apakahkita
sudah layakdipredikati
manusia-manusiakeatif
(dan apa yang mesti kita lakukan ke depan).Guru yang ideal tentu saja dalam melaksanakan tugasnya mesti dilandasi rasa il.Jrlas
dan peduli. Rasa,isikap ikhlas
akar
mendorong seorang guru untuk amanah dan bertanggungjawab
atas segala yang dilakukannya. Merekatidak
akan pemah merasa terbebani, bahkaaselalu menampakkan sikap
enjoy
saja.Demikian
halnya, rasa./sikappeduli
al<an m€nuntunmereka selalu carmat dan
atuat
dalam me-tnanage proses pembelajaran yang berlangsung.Artinya,
merekamesti
selalubaik
dalam
merenczmakan pembelajaran,mesti
selalubaik
dalam
melaksanakaa pembelajarandi
kelas, dan
mesti
selalubaik
dalam
melaksanakan evaluasi.Hasil
dari mengamati (mengkaji) hasil pembelajaranitu
segeradigmakan
sebagaibahan introspeksi
untuk
kepentinganwaktu
ini
dan
ke
depan (sebagaisalal
satu bentukpertanggungi awabar akademik).
Guru-guru
yang
baik
tentu
selalu mampu melihat bahwa
di
dalam
proses pembelajaranymg
di-manage-rryadari a
sampaiz
bermunculan berbagai-bagai, beraaeka-rupa persoalan dan masalal yang mesti segera disiasati daaditindaklanjuti
secara akademik,secara
arif,
dengan
tindakan
(edukatif.l
yang nyata
(bukannya
lantas berhenti
pada 'kepasrahantingkat tinggi').
Dengankata lain,
kreativitas untuk
berinovasiladi
teramatdibutuhkar
di
sini
rmtuk menca
,
mgnemukan, dan menawarkansolusi
atau pemecahan masalah yang dapat dipertalggungiawabkan kebenarannya.Di
sinilah letak kebersinggungan peran guru dengan aktivilas dsevpenelitian (ilmiah).3/
Balwa
berbagai persoalan yang adaitu
kemudian mesti dirumuskanke
dalamtopik
yang
memenuhi
pertimbangan--
interested
topic,
manageabletopic,
obtainable
data,signifca
ce of topic-
sudah biasa kita ketahui. Demikian halnya, bahwa persoalan-persoalanitu
memang bisa bersumber dari mana saja-
bacaan, berbagaiforum
pertemuanilmiah
(dantidak
ilmial),
pemyataan pemegangoto
tas,
p€ngamatan sepintas, perasaanintuitif,
dan pengalamanp
badi-
juga bukan barang baru bagikita.
Sumber masalah yang terakhir itulahyang
ditawarkar
untuk diakomodasi oleh para guru biasa disebut Penelitian Tindakan Kelas(PTK), konon alih bahase
dai
Classroohl Action Research(CAI.).
Tawaran
itu
tentu sajatidak
dalam maksudultuk
membatasi ruang gerak para guru dalammemilih
peldekatan yang
mereka sukai. Taru]rlah,histofical
research, descriptive rcsearch, developmental rcsearch, ca$estudy
anl
feld
rcsearch,correlational
rcsearch,causal-comparatire research, true-experimental research, quasi-etperimental
research,action
resealch,
dan
seterusnya semua sah-sahsaja.
Tstapi,
konsep
dan
strategi
yangditawarkan oleh
PTK
temyata teramat mudah (dan sangat menyenangkaa)dilakukan
olehpara
gulu.
Harapan sepertiitu
cukuplogis,
mengingat bahwaPTK
dilakukan pada .retrtg
natural danholistik
(dimaksudkan tidak ada perubahan apa prm selain tindakan itu), dartidak
ada pengendalian variabel sama sekali.
Tentang
PTK
memang
bukan
issue
baru
di
kalangan
gulu-gulu
Indonesia.
Di
lndonesia
model penelitian
tindakanmulai
dimakmurkanketika
Dirjen
Dikdasmen pada 1990-an mengadakar penataran-penataranuntuk guru-guru
SMA
(dan
mendanainya agaraction
1l]udilaksaaatan
di
sekolah-sekolah).Dengan demikian, logikanya, model
(: pendekatan, metode, teknik)itu
mestinya sudah banyakdiakabi
oleh pala guru ki1a. Namun,hasil
perbincangan saya denga.n teman-temanguru dari
berbagaiwilayah
(meski
secarasampling
acak) menunjukkan bahwa upaya-upaya pencerahan dan/atau pendalaman seputar ke-PTK-an sebagaimodel
penelitian yang diharapkan menarikbagi
paragulu,
tampaknya masih cukup perlu dilakukan secara intensif.4/
Guru (SD/SMP/SMA/SMK
atau yang sederajat) yang rasa pedulinyacukup
tinggitentu
segera merasakan dan menyadari adanya masalah ataubalwa
sesuatu yang adaitu
bermasalah.
Misalnya,
siswa-sisra
cenderung apatis, kemampuaninteraksi siswa
relatif
rendah,
siswa kurang berani
berbicara,/mengemukakarpendapat
di
dalam
prosesBerikut
ini
sekedar contoh untuk disimaki.
Curu melihat
kreativitas
murid-muridnyadi
SMPN 3
Gamping dalam belajarta
pada kegiatan PengembangarDiri
cukup memprihatintan, maka ia menerapkan pendekatanSAVI
(Somatis,Auditori,
Visual, Intelekhtal) dalam PTK yang dilaksanakamya..
Seseorangingin
meningkatkanketerampilan berbicara
siswa kelasXI
IPS
1
di
SMA
Muhammadiyah 3 Yogyakarta melalui latihan dasar tealer.o
Guru menyadari bahwamotivasi
murid-muridnya untuk belajar seni cukup rcndah, makaguru
itu
mengadopsi
metode
IMERSI untuk
meningkatkannya
dalam
PTK
yang dilakukamya..
Seseorang berupaya meningkatkan kemampuannenulis
puisi
siswa-siswa kelas\{I
B di
MTs Negeri Piyungan Banhrl dengan strategi cooperattue lea/ning.
.
Guru prihatin
akanmotivasi belajar
seni murid-muridnya yang cukup rendah,mata
ia
memilih
dengan
keativitas-inovatif
per'e:r3:panledrning
community
dalam
PTK
yangdikemasnya.
.
Seseorang berupaya meningkatkan kamampuan siswa kelasviII
SMPN
4
Samigaluh dalam mengapresiasi cerpen dengar pendekatan kontekstual..
Guru yang mengajar senitari
untuk anak-anak tunarungudi
SLB/B
Wonosobo berupaya meningkatka.nkualitas
pembelajaran
tari
dengan melaksanakan RekayasaBina
persepsiBunyi
daa Irama..
Seseorangingin
meningkatkan kemampuan siswa kelasXI
IPS
3 MAN 3
yogyakana
dalam menulis naskehdrama
melalui pembelajaran kolaboratif..
Seseorang berupaya meningkatkan kemampuanmenulis puisi melalui
media
gambarfotografi bagi siswa kelas
VIII A
SMPN
5 Depok Sleman..
Seseorang berupaya meningkatkan keterampilan menulisdorgeng
siswa kelasVII
SMpN
3 Sewon Bantul melalui shategi kearifan lokal dengan media pedbahasa Indonesia..
Seseorangingin
meningkatkankernarnpuan
nembaca
anak-aaakTK Dwijaya
dengan melode asosiasi bunyi dan bentuk visual.
Demikiafl dan set€rusnya.5/
Penelitian tindakan adalah bentuk penelitian rmtuk mendapatkar pengetahuan tentang
petu,bahan
(lhanges)
dan peningkatan (improvement) sebagai dampakdari
suatu tindakanpersoalan/permasalahan
ke
arah keadaan yanglebih
baik,
misalnyalebih
swakelola, lebih swaday4 keadaanyang
lebih
bebas, kelasyang
lebih al1if,
kelasyang
lebih partisipati!
kelompok sasaran yang lebih l(reatif, dan seterusnya. Oleh karena
itu,
ada tiga elemen pokokdalam penelitian tindakan, yaitu penelitian, tindakan, dan partisipasi.
PTK
merupakan
jenis
penelitian tindakan
yang
dilakukan
oleh
guru
untuk meningkatkankualitas pembelajalar
di
kelasnya.Misi
pemberdayaan dalamPTK
adalah pemberdayaan guru dan sekaligus pemberdayaan siswanya. Maka,di
dalamPTK
mesti adakolaborator,
yakni
anggotakelompok
pneliti
atauorang
lain
yang mampu
secarakitis
membedkan masukan selama peneliti melaksanakan tindakan dan pada tahap analisis sertarefleksi. Kolaborasi
itu
dapatdilatukan
oleh
peneliti
dengangulu lain,
kepala
sekolah,pen€liti dari institusi tertentu, gulu senior, dan seterusnya (tentu saja harus yang relevan!).
Prinsip
partisipato
mesti terlaksana dengalbaik
dalamPTK.
Dimaksudkan, (semua anggota)peneliti
bersama-sama m€renca.nakan penelitian, menentukan tema, merencanakantindakan,
memantaudampak
tindakan
selama
tindakan
itu
dilakukar,
sampai
denganmelatukan refleksi. Hal
ini
perlu ditempuh agar PTK memenuhi statdar kualitas ilmiah.6l
PTK
secara substansialpada umumnya
terdiri
atas bagian pendaluluan,
kajianpustaka, metode
penelitiat,
hasil penelitian dan pembahasan, kesimpular dan rencanatindak
lanjut.
Beberapa komponenyang
biasanyadimunculkan pada
pendahuluan adalah latarbelakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian. Bagian kajiaa
pustaka umurnnya
terdiri
ataskajiar
teoritik (teori
dall konsep-konsep yang relevan dengan permasalahan), penelitian sebelumnya yang relevan (kalau ada), kerangkaberpikir/implikasi
te*adap
pemasalahan,
pedanyaanperelitian{lipotesis
tindakan. Pada
bagian
metodepelelitian
biasanya ada rancanganpenelitiar
dan prosedurp€nelitian.
Selanjutnya, bagianhasil
penelitian dan
pembahasan memuathasil penelitian,
pembahasan, dan keterbatasanpen€litian (kalau ada).
Akhimya, PTK ditutup
dengan kesimpulaa dan rencana tindaklanjut
(ada yang menyebut samn tindak lanjut).Daftar
BacaanArikunto, Suha$imi.
1983.Prcsedur Penelitian:
Suatu PendekatanPruhik.
Jakaft?'.Bina
Aksara.Elliot,
J. 1978. "What is Action Research in Schools?" dalam "/ozrnal ofCutliculum
Studies,t0
(1).Mills,
G.E.
2003.Actioh
Research:A
Guidefor
the
TeacherResearchet.2d Edition. New
Jersey: PearsonMeril
PrenticeHall.
Pardjono dkk. 2007. Panduan
Perclitian
Tindak!7 Kelas. Yogyakarta:L€mlit
tlNy.
Rubrik Pendidikan
KR.7-12-2009.
"TakKreatif-lnovatif GuruGagal".
Yogyakarta.Sumaryadi.
2009. Ketika
Guru
lSeni)
Memandang Persoalan Pembelajarun. Makalah
disampaikan
pada
Seminar
Nasional
dan
Lokakarya
Kajian
Penelitian
Musik
Interdisipliner
yang diselenggarakan oleh Jurusan Pendidikan SeniMusik
FBStlNy
pada 14-15 Desember 2009.
Suryabrata, Sumadi. 7987. Metodologi Penelitian. Iakerta Piajawali.
Materi
Pelatihan
Penyusunan Proposal Penelitihan
Tindakan
Kelas
No
N4 ateri
Waktu
I
2
3
4
5
Konsep dan
teknik
penyusunan Penelitian
Tindakan
Kelas
Pe nyu su
nan proposal
Kelas
Penyusunan proposal
Ke
las
Penyusunan proposal
Ke
las
Penelitian Tindakan
Penelitian Tindakan
Penelitian Tindakan
Presentasi
hasil
penyusunan proposal
Pene
litian Tindakan
Kelas
4
iam
4 iam
4
jam
4
jam
4 jam