• Tidak ada hasil yang ditemukan

menyetkan sekolah swasta kr

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "menyetkan sekolah swasta kr"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Menyelamatkan Sekolah Swasta

Bambang Ruwanto

Pada penerimaan peserta didik baru tahun ajaran 2012/2013 beberapa waktu

yang lalu, ada beberapa sekolah negeri yang kekurangan peserta didik baru. Untuk

mengatasi masalah ini beberapa sekolah negeri mengambil kebijakan dengan

memperpanjang masa penerimaan peserta didik baru sampai menjelang tahun ajaran

baru dimulai (Kedaulatan Rakyat, 6/7/2012). Tentu saja kebijakan ini mendapat restu

dari dinas pendidikan setempat. Kebijakan ini membuat sekolah swasta, khususnya

sekolah swasta miskin, kesulitan mendapatkan siswa baru. Akibatnya, sekolah swasta

kategori ini terancam bangkrut dan gulung tikar. Melalui perpanjangan masa

penerimaan peserta didik baru boleh jadi merupakan upaya untuk “menyingkirkan”

sekolah swasta. Masalahnya, apakah kita rela apabila sekolah-sekolah swasta yang

telah mendidik ribuan anak bangsa itu mati mengenaskan? Apa yang dapat dilakukan

untuk menyelamatkan sekolah swasta (miskin)?

Ketika pemerintah menjalankan kebijakan sekolah gratis, yang hanya berlaku

untuk sekolah negeri, pemerintah sebenarnya telah “membunuh” sekolah swasta

secara pelan-pelan. Pembunuhan secara pelan-pelan sama artinya dengan sebuah

penyiksaan. Sudah miskin, tersiksa lagi. Lengkap sudah penderitaannya. Kebijakan

sekolah gratis berdampak luar biasa pada sekolah swasta, khususnya sekolah swasta

miskin.

Sekadar contoh dampak kebijakan pemerintah yang tidak memihak sekolah

swasta tampak pada ilustrasi berikut. Sekitar tahun 1980-an penulis menuntut ilmu di

sebuah sekolah menengah swasta. Ketika belum ada kebijakan seperti sekarang,

sekolah swasta ini merupakan salah satu sekolah yang menjadi pilihan masyarakat.

Sekitar tahun 1980-an sekolah ini mampu menampung siswa baru sebanyak enam

(2)

kelas paralel atau sekitar 240 siswa. Masyarakat memilih sekolah ini karena mutunya

yang tidak jauh berbeda dengan sekolah negeri. Alumni sekolah ini telah tersebar di

seluruh negeri ini dan menekuni berbagai profesi yang terhormat di masyarakat. Ada

yang menjadi pengusaha, birokrat, dosen, guru, dan sebagainya. Namun, kejayaan

masa lalu sekarang hampir tidak ada bekasnya. Jumlah siswa sekolah swasta ini terus

mengalami penurunan yang sangat signifikan. Setiap tahun ajaran baru jumlah

peserta didik baru hanya satu kelas dengan jumlah siswa kurang dari 20. Sangat

memprihatinkan. Sebagai alumni, penulis sangat sedih dan prihatin dengan kondisi

ini.

Keprihatinan sekolah swasta tampaknya masih akan berlanjut. Akhir-akhir ini

para guru di sekolah swasta yang berstatus PNS di mutasi ke sekolah-sekolah negeri.

Jika demikian, sekolah swasta tentu harus mencari guru pengganti sekaligus

memikirkan honorariumnya. Sebuah tantangan lain yang membuat sekolah swasta

semakin terpuruk.

Apa yang dapat dilakukan?

Jika pemerintah (dinas pendidikan) peduli terhadap sekolah swasta,

sebenarnya banyak sekolah swasta yang bisa diselamatkan. Ketika masa pendaftaran

selolah negeri sudah berakhir, tidak perlu ada perpanjangan masa pendaftaran. Beri

kesempatan sekolah swasta untuk mendapatkan siswa baru. Biarlah sekolah swasta

bersaing dengan sesamanya.

Untuk mempertahankan keberadaannya, sekolah swasta perlu menjalin

komunikasi dengan para alumni. Sudah hampir pasti para alumni tidak akan rela

apabila sekolah tempat di mana mereka pernah menuntut ilmu mati tak berbekas.

Melalui jejaring sosial, misalnya Facebook, sekolah bisa menjelaskan kepada para

alumninya mengenai kondisi yang dialami. Untuk menampung kepedulian alumni,

(3)

sekolah bisa membuat dompet peduli dengan membuka nomor rekening bank. Untuk

menjamin transparansi penggunaan dana, laporan keuangan bisa ditampilkan secara

periodik melalui blog sekolah. Menurut pengamatan penulis, ada beberapa sekolah

swasta yang melakukan usaha ini dan ternyata berhasil. Melalui jejaring sosial

sekolah mampu menggugah kepedulian para alumninya untuk ikut memikirkan bekas

almamaternya. Mereka rela menyisihkan sebagian penghasilannya demi kelangsungan

hidup bekas almamaternya. Dengan cara ini pula sekolah mampu membebaskan SPP

bagi siswa yang tidak mampu. Bahkan, dana alumni dapat digunakan untuk

mendukung berbagai kegiatan sekolah. Semoga kepedulian alumni sekolah swasta

terus terjaga sehingga dapat memperpanjang umur sekolah yang hampir mati.

*) Bambang Ruwanto, M.Si.,

Dosen Jurusan Pendidikan Fisika, FMIPA, UNY Alumni Sekolah Swasta

(4)

Referensi

Dokumen terkait

Makalah Kepemimpinan adalah uraian tertulis yang disusun calon kepala sekolah/madrasah yang memuat pemikiran calon tentang keterampilan kepemimpinan, penilaian diri

Melakukan simulasi pada bodi part akibat ditabrak kendaraan yang sama dan sejenis pada arah Tegak lurus dengan gaya impact merupakan gaya dorong yang tersedia pada bagian

Tokoh penganjur sejarah sebagai seni adalah George Macauly Travelyan. Ia menyatakan bahwa menulis sebuah kisah peristiwa sejarah tidaklah mudah, karena memerlukan imajinasi dan

Bagian paling kanan dari House of Quality adalah Customer Competitive Evaluation yang merupakan kolom yang berisi persepsi konsumen tentang seberapa baik produk atau jasa yang

Perumahan Green Ciatayam City yang berletak di Jalan Raya Citayam - Parung No.1, Ragajaya, Kec. Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat , kini dihuni lebih dari 2827 kepala

Pelaksanaan praktik kedokteran di Rumah Sakit Marinir Cilandak harus dilakukan oleh dokter dan dokter gigi yang memiliki etik dan moral yang tinggi, keahlian, dan kewenangan;

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap dalam suatu penelitian. Yang dimaksud dengan Thurstone “1.) Pengaruh atau penolakan, 2) Penilaian 3) suka atau tidak suka, 4)

Pengembangan itik di Kabupaten Brebes dan Kabupaten Pemalang sangat potensial dikarenakan karakteristik komoditas yang sesuai, LQ yang tinggi serta ROI yang tinggi