• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Cendawan Ulat Cina (Cordyceps sinensis (Berk.)Sacc.) Terhadap Kadar Interleukin 6 (IL-6) Pada Mencit Jantan Galur Swiss Webster Yang Diinduksi Karbon Tetraklorida (CCl4).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Cendawan Ulat Cina (Cordyceps sinensis (Berk.)Sacc.) Terhadap Kadar Interleukin 6 (IL-6) Pada Mencit Jantan Galur Swiss Webster Yang Diinduksi Karbon Tetraklorida (CCl4)."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

PENGARUH CENDAWAN ULAT CINA (Cordyceps sinensis (Berk.) Sacc.) TERHADAP KADAR INTERLEUKIN 6 (IL-6) PADA MENCIT JANTAN

GALUR SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA (CCl4)

Ellen Gunawan, 2009. Pembimbing I : Lusiana Darsono, dr. M.Kes

Pembimbing II : Khie Khiong, M.Si., M.Pharm.Sc.,Ph.D.

Prevalensi kasus hepatotoksisitas di Indonesia masih tinggi. Oleh karena itu, berbagai penelitian masih terus dilakukan guna mencari obat alternatif sebagai pengobatan, salah satunya dengan cendawan ulat cina (Cordyceps sinensis (Berk.) Sacc.).

Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai pengaruh Cordyceps sinensis (Berk.) Sacc. sebagai antifibrotik dengan menurunkan kadar interleukin 6 (IL-6) pada mencit yang diinduksi CCl4.

Hewan coba penelitian ini adalah 24 ekor mencit jantan galur Swiss Webster yang dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan : kelompok I (kontrol negatif) : parafin cair 0,1ml subkutan, CMC 1% 0,4ml per oral , kelompok II (CCl4) : CCl4

10% 0,1ml subkutan, CMC 1% peroral, kelompok III (Cordyceps sinensis) : parafin cair 0,1ml subkutan, Cordyceps sinensis 0,4ml (917,92 mg/kg BB) per oral, kelompok IV (CCl4+Cordyceps sinensis) : CCl4 10% 0,1ml subkutan,

Cordyceps sinensis 0,4ml (917,92 mg/kg BB) per oral. Pengukuran kadar IL-6 dilakukan dengan metode ELISA, data yang diperoleh dianalisis dengan One Way ANOVA dan uji lanjut Post Hoc Tukey-HSD.

Hasil yang diperoleh ternyata setelah pemberian Cordyceps sinensis selama 7 hari, kadar IL-6 serum mencit yang diinduksi CCl4 menurun secara signifikan bila

dibandingkan dengan kelompok II yang hanya mendapat perlakuan CCl4 .

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa Cordyceps sinensis mempunyai efek antifibrotik dengan menurunkan kadar IL-6 serum pada mencit yang diinduksi CCl4.

(2)

v ABSTRACT

THE EFFECT OF CENDAWAN ULAT CINA

(Cordyceps sinensis (Berk.) Sacc.) TOWARD IL-6 LEVEL ON SWISS WEBSTER MICE WHICH INDUCED BY CARBON TETRACHLORIDE

(CCl4)

Ellen Gunawan, 2009. 1st Supervisor : Lusiana Darsono, dr. M.Kes

2nd Supervisor : Khie Khiong, M.Si., M.Pharm.Sc.,Ph.D.

The prevalence of hepatotoxicity in Indonesia is still high. For that reason, various studies have been done for searching alternative treatment of the disease. One of alternative is Caterpillar fungus (Cordyceps sinensis (Berk.) Sacc.).

The objective of this study was to investigate the effect of Cordyceps sinensis as hepatoprotector by reducing IL-6 level on carbon tetrachloride (CCl4)-induced

mice.

Twenty four male Swiss Webster mice were divided into four groups: group I (negative control) : liquid parafin 0,1ml subcutan, CMC 1% 0,4ml per oral , group II (CCl4) : CCl4 10% 0,1ml subcutan, CMC 1% per oral, group III

(Cordyceps sinensis) : liquid parafin 0,1ml subcutan, Cordyceps sinensis 0,4ml (917,92 mg/kg BW) per oral, group IV (CCl4+Cordyceps sinensis) : CCl4 10%

0,1ml subcutan, Cordyceps sinensis 0,4ml (917,92 mg/kg BW) per oral. Serum IL-6 level was measured by ELISA method and all data were analyzed by One Way ANOVA and Post Hoc Tukey-HSD.

The result showed that administration of Cordyceps sinensis could reduced significantly the IL-6 level in CCl4- induced mice. As conclusion Cordyceps

sinensis could decrease IL-6 level in mice induced by CCl4.

(3)

viii DAFTAR ISI

JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK...iv

ABSTRACT...v

KATA PENGANTAR...vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ...x

DAFTAR GAMBAR...xi

DAFTAR GRAFIK ...xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1...L atar Belakang ...1

1.2...I dentifikasi Masalah...3

1.3...M aksud dan Tujuan ...3

1.4...M anfaat Penelitian ...3

1.5...K erangka Penelitian ...3

1.6...H ipotesis ...5

1.7...M etodologi ... ... .6

1.8...L okasi dan Waktu Penelitian...6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...7

2.1 Hepar ...7

2.1.1 Anatomi Hepar ...8

2.1.2 Histologi Hepar ...10

2.1.3 Fisiologi Hepar ...12

(4)

ix

2.2 Karbon tetraklorida (CCl4) ...14

2.3 Cendawan Ulat Cina (Cordyceps sinensis)...15

2.3.1 Morfologi Cordyceps sinensis...16

2.3.2 Habitat Cordyceps sinensis ...17

2.3.3 Kandungan kimia Cordyceps sinensis ...17

2.4 Interleukin 6 (IL-6)...18

2.4.1 Fungsi IL-6...19

BAB III ALAT, BAHAN DAN METODE PENELITIAN ...20

3.1 Alat dan Bahan...20

3.1.1 Alat...20

3.1.2 Bahan ...20

3.2 Hewan Coba...21

3.3 Persiapan Bahan Uji ...21

3.4 Metode Penelitian...21

3.4.1 Desain Penelitian ...21

3.4.2 Prosedur Penelitian ...22

3.5 Data yang Diamati...23

3.6 Analisis Data...23

3.6.1 Hipotesis Statistik ...24

3.6.2 Kriteria Uji ...24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...25

4.1 Hasil Penelitian ...25

4.1.1 Pengujian Statistik Efek Cordyceps sinensis terhadap Kadar IL-6 Hari ke-0 ...25

4.1.2 Pengujian Statistik Efek Cordyceps sinensis terhadap Kadar IL-6 Hari ke-7 ...28

4.2 Pembahasan ...31

4.3 Uji Hipotesis ...32

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...33

5.1 Kesimpulan ...33

5.2 Saran...33

DAFTAR PUSTAKA...34

LAMPIRAN ...38

(5)

x

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Rata-rata Kadar Interleukin 6 ... 25 Tabel 4.2 Hasil Uji ANOVA Efek Cordyceps sinensis terhadap Kadar IL-6 hari

ke-0 ... 26 Tabel 4.3 Hasil Uji Beda Rata-Rata Metode Tukey-HSD Kadar IL-6 Hari ke-0

(T0) ... 27 Tabel 4.4 Hasil Uji ANOVA Efek Cordyceps sinensis terhadap Kadar IL-6 hari

ke-7 ... 29 Tabel 4.5 Hasil Uji Beda Rata-Rata Metode Tukey-HSD Kadar IL-6 Hari ke-7

(6)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Makroskopis Hepar Normal ... 10

Gambar 2.2 Histologi hepar normal ... 11

Gambar 2.3 Efek fibrosis hepar ... 14

Gambar 2.4 Struktur tetrahedral karbon tetraklorida... 15

(7)

xii

DAFTAR GRAFIK

Halaman

(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Data Hasil Statistik hari ke-0... 38

Lampiran 2 Data Hasil Statistik hari ke-7... 40

Lampiran 3 Perhitungan dosis ... 42

(9)

38

LAMPIRAN 1

HASIL STATISTIK HARI KE-0

ANOVA

hasil perlakuan

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 8104.016 3 2701.339 8.903 .001

Within Groups 6068.666 20 303.433

(10)

39

Homogeneous Subsets

hasil perlakuan

Tukey HSDa

Subset for alpha = 0.05 kelompok

perlakuan N 1 2

CS T0 6 3.29800

kontrol T0 6 10.31167

CCL4+CS TO 6 39.74117

CCl4 T0 6 46.13550

Sig. .897 .919

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

(11)

40

LAMPIRAN 2

HASIL STATISTIK HARI KE-7

ANOVA

hasil perlakuan

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 33706.409 3 11235.470 108.080 .000

Within Groups 2079.101 20 103.955

(12)

41

Homogeneous Subsets

hasil perlakuan

Tukey HSDa

Subset for alpha = 0.05 kelompok

perlakuan N 1 2 3

kontrol T6 6 .01667

CS T6 6 1.64900

CCL4+CS T6 6 36.78700

CCl4 T6 6 92.43833

Sig. .992 1.000 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

(13)

42

LAMPIRAN 3 PERHITUNGAN DOSIS

Dosis Cordyceps sinensis

Dosis Cordyceps sinensis pada manusia 16 kapsul @ 500 mg

Konversi dosis Cordyceps sinensis dari manusia ke mencit = 0,0026 (Paget & Barnes, 1964)

Maka: 16 kapsul @ 0,5 gram (500 mg) = 8 gram (8000 mg)

= 8 x 0.0026 = 0.0208 gram = 20.8 mg/mencit

(14)

43

LAMPIRAN 4

FOTO ALAT DAN BAHAN

Pengadaptasian mencit Timbangan

(15)

44

Sonde, spuit 5ml, spuit tuberkulin Pemberian obat peroral dengan sonde

Pengambilan darah Sentrifugasi darah

(16)

45

(17)

46

RIWAYAT HIDUP

Nama : Ellen Gunawan

NRP : 0510041

Tempat dan tanggal lahir : Situbondo, 12 Februari 1988

Alamat : Jl. Dangdeur Indah III no.18, Bandung

Alamat libur : Jl. Pemuda No. 128, Situbondo

Riwayat Pendidikan :

• SD Kristen IMANUEL, Situbondo, 1999

• SLTP Kristen IMANUEL, Situbondo, 2002

(18)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Hepar merupakan organ pencernaan terbesar dalam tubuh manusia. Di dalam hepar terjadi proses-proses penting bagi kehidupan kita, yaitu proses penyimpanan energi, pembentukan protein dan asam empedu, pengaturan metabolisme kolesterol, dan penetralan racun/obat yang masuk dalam tubuh kita. Sehingga dapat kita bayangkan akibat yang akan timbul apabila terjadi kerusakan pada hepar.

Hepatotoksisitas merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan adanya kerusakan hepar akibat penggunaan suatu zat atau obat tertentu. Salah satu penyebabnya ialah penggunanan obat dengan dosis lazim namun dalam jangka waktu yang lama, misalnya berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, atau dapat juga dikarenakan penggunaan dosis obat yang berlebih sehingga menimbulkan kerusakan pada sel hepar.

Salah satu senyawa yang dapat menyebabkan gangguan fungsi hepar berupa nekrosis, fibrosis, dan sirosis ialah karbon tetraklorida (CCl4) (Juan Zhang et al.,

2004). Karbon tetraklorida (CCl4) adalah toksin pertama yang berhasil dibuktikan

bahwa jejas yang ditimbulkannya dimediasi oleh mekanisme radikal bebas. CCl4

merupakan cairan tak berwarna, tidak larut dalam air, dan digunakan dalam industri sebagai pelarut organik. CCl4 dapat melalui membran sel dan CCl4 yang

tertelan akan didistribusikan ke semua organ, tapi efek toksisnya terutama terlihat pada hepar. Pemberian CCl4 dengan dosis toksik pada hewan dapat menyebabkan

(19)

2

intraselular meningkat. Membran nucleus diserang lebih lambat dan akhirnya terjadi nekrosis hepatosit pada area centralis.

Hepatotoksisitas CCl4 disebabkan oleh metabolit reaktifnya, yaitu triklorometil

(CCl3-) atau triklorometilperoksi (Cl3COO-). CCl3- dan Cl3COO- bersifat radikal

bebas (prooksidan), yang melalui serangkaian reaksi biokimiawi dengan lipid dan protein dapat menimbulkan destruksi struktur dan gangguan fungsi membran sel, bahkan kematian sel.

Hepatotoksisitas yang diakibatkan oleh CCl4 terbukti dengan adanya

peningkatan kolagen intrahepatik yang didahului dengan peningkatan beberapa kadar sitokin, salah satunya Interleukin 6 (IL-6). Peningkatan kadar IL-6 tersebut diakibatkan karena adanya infiltrasi dari sel-sel inflamasi (Natsume et al., 1999).

Hal tersebut di atas menyebabkan dilakukannya berbagai penelitian untuk mencari obat-obat alternatif yang dapat digunakan sebagai hepatoprotektor. Hepatoprotektor yaitu senyawa atau zat berkhasiat yang dapat melindungi sel-sel hepar terhadap pengaruh zat toksik yang dapat merusak sel hepar. Mekanisme obat hepatoprotektif antara lain dengan cara detoksifikasi senyawa racun baik yang masuk dari luar (eksogen) maupun yang terbentuk dalam tubuh (endogen) pada proses metabolisme, meningkatkan regenerasi hepar yang rusak, antiradang, dan sebagai imunostimulator (Setiawan Dalimartha, 2000). Dan salah satu jenis herba yang memiliki potensi sebagai hepatoprotektor yaitu Cordyceps sinensis, sering disebut sebagai Cendawan ulat Cina.

Cordyceps sinensis ini merupakan sejenis herba yang didapatkan di kawasan

pegunungan China, Tibet, dan Nepal. Cendawan ini pada musim dingin menyerupai cacing dan pada musim panas tumbuh liar menyerupai rumput. Beberapa khasiat dari cendawan ini yang telah diketahui antara lain meningkatkan imunitas, menambah tenaga, meningkatkan kualitas tidur, menghilangkan rasa letih, meningkatkan fungsi seksual, mengobati berbagai penyakit pernapasan, dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap berbagai radiasi yang berbahaya (Zhu et al., 1998). Cordyceps sinensis juga merupakan “antibiotik alami” , yang dapat

(20)

3

degradasi kolagen intrahepatik (Li et al., 2006), yang dapat dideteksi dengan penurunan kadar Interleukin 6 (IL-6) serum.

1.2 Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, timbul permasalahan apakah Cordyceps sinensis dapat menurunkan kadar Interleukin 6 (IL-6) dalam serum sebagai salah

satu indikator kerusakan hepar pada mencit yang diinduksi karbon tetraklorida (CCl4).

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek dari Cordyceps sinensis terhadap penurunan kadar Interleukin 6 (IL-6) pada mencit yang

diinduksi karbon tetraklorida (CCl4).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh obat yang dapat menurunkan kadar Interleukin 6 (IL-6) secara optimal.

1.4 Manfaat penelitian

Manfaat penelitian ini yaitu untuk mengembangkan ilmu kedokteran, khususnya yang berhubungan dengan Cordyceps sinensis yang berpotensi menurunkan kadar Interleukin 6 (IL-6).

1.5 Kerangka pemikiran

(21)

4

akibatnya muncul reaksi dari hepar berupa suatu peradangan, gangguan fungsi sel, bahkan kematian sel.

Rangsangan yang diterima hepar tersebut menyebabkan peningkatan aktivitas Hepatic Stellate Cell (HSC) yang disertai peningkatan Transforming Growth

Factor-beta 1 (TGF-β1), Platelet-derived growth factor (PDGF), dan Tissue

Inhibitor of Metalloproteinase (TIMP 2). HSC yang terlalu aktif dapat

menghambat aktivitas dari kolagenesis interstitial dan menurunkan kolagen fibrilar sehingga memperlancar akumulasi matriks fibrilar dalam Extra Cellular Matrix (ECM) (Albanis et al., 2003; Liu & Shen, 2003).

Cordyceps sinensis memiliki kandungan utama cordycepin yang berpotensi dalam menghambat Transforming Growth Factor-beta 1 (TGF-β1), Platelet-derived growth factor (PDGF), serta menurunkan aktivasi HSC (Liu & Shen,

2003)

Kerusakan yang timbul karena toksisitas CCl4 dimediasi oleh zat reaktifnya,

yaitu triklorometil (CCl3-) dihasilkan dari pembelahan homolitik CCl4 melalui

reaksi antara CCl3- dengan O2. Biotransformasi ini dikatalisis oleh enzim sitokrom

P450. Kedua metabolit reaktif tersebut, triklorometil (CCl3-) dan

triklorometilperoksi (Cl3COO-), bersifat radikal bebas. Ketika berinteraksi dengan

lipid dan protein pada sel hepar, radikal bebas ini menimbulkan peroksidasi asam polienoat pada organel retikulum endoplasma, kemudian menghasilkan radikal bebas sekunder dari reaksi radikal bebas-lipid sebelumnya; yakni suatu proses yang disebut reaksi berantai. Peroksidasi lipid ini memicu kerusakan struktur dan gangguan fungsi membran sel, dan apabila jumlah CCl4 yang terpapar cukup

(22)

5

Arjatmo Tjokronegoro, 2002). Kebanyakan sumber alami antioksidan eksogen berasal dari tumbuh-tumbuhan (fitofarmaka).

Pemaparan CCl4 menyebabkan peningkatan kadar IL-6 yang apabila diberi

Cordyceps sinensis sebagai hepatoprotektor maka kadar IL-6 tersebut akan turun

dan keadaan hepar menjadi lebih baik yaitu melalui proses degradasi kolagen intrahepatik (Li et al., 2006).

Cordyceps sinensis dilaporkan dapat menekan aktivitas peroksidasi lipid,

meningkatan kadar antioksidan endogen glutation dan superoksida dismutase (SOD), serta meningkatkan rasio adenosin-trifosfat (ATP) terhadap fosfat inorganik yang mengindikasikan keadaan energi yang tinggi untuk optimalisasi kemampuan perbaikan sel hepar yang rusak (Holiday et al., 2007; Liu & Shen, 2003).

Dari penjelasan di atas dapat kita ambil beberapa hal penting, yaitu:

• Karbon tetraklorida (CCl4) dapat melepaskan radikal bebas CCl3- atau

Cl3COO- yang dapat menimbulkan kerusakan pada hepar

• Radikal bebas tersebut (CCl3- atau Cl3COO- ) dapat diinaktivasi oleh zat

antioksidan

Cordyceps sinensis berfungsi sebagai antioksidan dengan Cordycepin sebagai zat aktifnya

Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh Cordyceps sinensis terhadap penurunan kadar IL-6 serum pada mencit jantan yang diinduksi

CCl4.

1.6 Hipotesis

(23)

6

1.7 Metodologi

Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental dengan menggunakan mencit dengan galur Swiss Webster berusia 8 minggu dengan berat badan rata-rata 20-25 gram, yang diberi perlakuan karbon tetraklorida (CCl4) secara subkutan dan

Cordyceps sinensis secara oral. Data penelitian diperoleh melalui penilaian kadar

Interleukin 6 (IL-6) dalam serum, yang dibandingkan antar kelompok. Hasil pengamatan dianalisis secara kuantitatif. Pengujian dilakukan secara statistik menggunakan uji ANOVA One-Way dan Tukey-HSD.

1.8 Lokasi dan Waktu penelitian

Lokasi penelitian : Pusat Penelitian Ilmu Kedokteran (PPIK), Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha

(24)

33

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Cordyceps sinensis efektif dalam menurunkan kadar IL-6.

5.2 Saran

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai dasar penggunaan Cordyceps sinensis sebagai obat alternatif untuk mengatasi gangguan hepar.

(25)

34

34

DAFTAR PUSTAKA

Albanis, E.L., Rifaat, S.L., and Scott, F.L. 2003. Treatment of hepatic fibrosis almost there. Division of Liver Mount Sinai School of Medicine. New

York http://www.hcvets.com/data/hcv_liver/fibrosis.htm., 8 Juni 2008.

Doherty, R.E. 2000. Carbon Tetrachloride. Available at: http://www.wikipedia.org/wiki/carbon-tetrachloride. 22 Oktober 2008.

Herdman, J., Lee, L. 2001. The Pharmacological Basis of Therapeutic 10th edition. New York: MacGraw-Hill

Hernani dan Mono Rahardjo. 2005. Tanaman berkhasiat antioksidan. Jakarta: Penebar Swadaya. h.5, 8, 17-20.

Holiday, J.C., and Cleaver, M. 2004. On the trail of the yak ancient cordyceps in modern world.

http://www.nwbotanicals.org/nwb/lexicon/hybridcordyceps.htm., 23 November 2008.

Holiday, J.C., Ruwei, W., Jinxing, X., Jianjun, X., Hongpeng, Z., Huiling, S., Lixing, L., and Zhang. 2007. Subject the clinical research of plant polysacccharide pill for curing disease of alcoholic liver and high-blood

fat. http://dshede.com/research/Mycology /clinical/Trials/alcohol-trial.htm., 1 Desember 2008.

(26)

35

Kallen, K.J. 2002. The role of transsignalling via agonistic soluble IL-6 receptor in human diseases. Biochemica et Biophysica Acta, 1592: 323-343

Kumar, V., Abbas, A.K., Fausto, N. 2005. Robbins and Cotran pathologic basic of disease. 7th edition. San Fransisco: Benjamin Cummings. p. 25, 878-81.

Li, F.A., Liu, P., Xiong, W.G., and Xu, G.F. 2006. Effects of dimethylnitrosamine induced liver fibrosisin rats. Journal of Chinese Integrative Medicine 4(5): p.514-17.

Liu, Y.K., Shen, W. 2003. Inhibitive effect of cordyceps sinensis on experimental hepatic fibrosis and its possible mechanism. World.J.Gastroenterol 9(3): p.529-33.

Manna, P., Sinha, M., Sil, P.C. 2006. Aqueous extract of Terminalia arjuna prevents carbon tetrachloride induced hepatic and renal disorders.

http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=1599753&tool =pmcentrez. 25 Desember 2008

Mohamad Sopiyudin Dahlan, Arjatmo Tjokronegoro.2002. Oxidative stress and male infertility: pathophysiology and clinical implication. Jurnal Kedokteran YARSI, 10(1):50-9

Moore, K.L., Daley II A.F. 2006. Clinically oriented anatomy, 5th edition. Lippincott Williams & Wilkins.

(27)

36

Paget, G.E., and Barnes, J.M., 1964. Toxicity Test In: Laurence D.R., and Bacharach A.L., eds. Evaluation of Drug Activities Pharmacometrics, volume 1. Academic and New York. p. 161-62.

Pastore, R. 2004. Olive leaf and cordyceps.

http://www.pastoreformulations.com/EasyEditor/assets/OliveLeafAndCor dyceps.pdf., 15 Oktober 2008.

Putz, R., R. Pabst. 2005. Atlas Anatomi Tubuh Manusia Sobotta. Jakarta:EGC.

Rifai Amirudin. 2006. Fisiologi dan biokimia hati. Dalam: Aru. W. Sudoyo, Bambang Setyohadi, Idrus Alwi, Marcellius., dan Siti eds. Buku ajar ilmu penyakit dalam edisi 4 jilid 1. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu

Penyakit Dalam FK-UI. h. 415-19.

Schafer, Z.T., Brugge, J.S., 2007. IL-6 involvement in epithelial cancers. The Journal of Clinical Investigation. 117: 12

Setiawan Dalimartha. 2000. Atlas tumbuhan obat Indonesia. Jilid 2. Jakarta: Trubus Agriwidya. h.96-102.

Sherlock, S., Dooley, J. 2002. Anatomy and Function. In: Diseases of the liver and biliary system. 11th ed. Oxford: Blackwell Science Ltd. p.6-14.

Snell, S.R. 1997. Abdomen: bagian II rongga abdomen. Dalam: Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi 3. Jakarta: EGC. h 257-64.

Tirkey, N., Pilkhwal, S., Kuhad, A., Chopra, K. 2005. Hesperidin, a citrus bioflavonoid, decreases the oxidative stress produced by carbon

(28)

37

http://pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?tool=pmcentrez&artid=54 9532. 11 November 2008.

Zhu, Jia-Shi M.D., Ph.D., Georges, M. Halpern, M.D., PH.D and Kenneth Jones. 1998 [1]. The Scientific Rediscovery of an Ancient Chinese Herbal Medicine: Cordyceps sinensis Part I. Journal of Alternative and Complementary Medicine. 4(3), p .289-303.

http://goodhave.com. 17 Desember 2008.

http://www.emanet.org/safety/1-3_risks_peHBV.htm. 5 November 2008.

http://www.hcvets.com/data/hcv.liver/fibrosis.htm. 17 Desember 2008.

http://www.nature.com/.../images/ncpgasthep0055-F1.jpg. 22 Desember 2008.

http://www.rndsystems.com. 3 November 2008.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

MgrA, RA, and SA are installed on each worker sensor node (see Figure 3). It receives and transmits various mobile agents dispatched by DAU agent. A worker sensor node

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh profitabilitas dan kebijakan dividen terhadap return saham dengan nilai perusahaan sebagai variabel intervening pada

Nama Barang Daya (Watt) Jumlah Barang Daya Total (Wh)

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: (1) Agar investor dapat mengetahui saham mana yang memberikan return yang optimal sesuai dengan risiko yang berani ditanggung

adalah dengan memilih jenis perawatan yang cocok untuk tiap komponen mesin,.. apakah itu predictive maintenance, preventive maintenance atau

Prosiding sebagai bentuk publikasi tertulis diharapkan akan menjadi salah satu sumber pengetahuan akurat bagi pihak- pihak yang akan menggunakannya di masa yang akan datang..

Prinsip ini terkait dengan Pasal 185 ayat (2) KUHAP yang berbunyi : keterangan seorang saksi saja tidak cukup untuk membuktikan terdakwa bersalah terhadap