• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KOMPARASI PERTIMBANGAN MAJELIS HAKIM DALAM MEMUTUS PERKARA MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI KOMPARASI PERTIMBANGAN MAJELIS HAKIM DALAM MEMUTUS PERKARA MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF - Institutional Repository of IAIN Tulungagung"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

82

BAB V

PENUTUP

A.Kesimpulan

1. Seorang hakim dalam memutus suatu perkara harus mempertimbangkan kebenaran yuridis (hukum) dengan kebenaran filosofis (keadilan). Seorang hakim harus membuat keputusan-keputusan yang adil dan bijaksana dengan mempertimbangkan implikasi hukum dan dampaknya yang terjadi dalam masyarakat.

2. Tujuan hukum adalah untuk mencapai kepada kepastian hukum dan kemanfaatan hukum serta keadilan, baik dalam rangka penegakan hukum maupun dalam penemuan hukum. Kebebasan Hakim terutama di Indonesia masih hanya dalam batas persidangan dalam memutus perkara.

B.Saran

(2)

83

tersebut pihak-pihak yang bersengketa mengharapkan adanya kepastian hukum-hukum keadilan dalam perkara yang mereka hadapi dan mereka betul-betul merasa mendapatkan keadilan yang diharapkan para pencari keadilan tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul Analisa Pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Malang Dalam Memutus Perkara Perceraian Nomor 2227/Pdt.G/2014/PA.Mlg Ditinjau

Rumusan masalah yang akan dipecahkan oleh penulis yaitu apa saja dasar pertimbangan hakim dalam memutus perkara waris beda agama yang tertuang dalam Putusan

Pertimbangan atau alasan dalam arti yang sebenarnya, pertimbangan hukum inilah yang menentukan nilai dari suatu putusan pengadilan, yang penting diketahui oleh

Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan oleh hakim Pengadilan Agama Mojokerto sebagai pertimbangan hukum dalam memutus perkara perceraian telah sesuai dengan hukum Islam

Sebagai syarat bahwa suatu putusan hakim memperoleh kekuatan eksekutorial adalah dicantumkannya irah-irah “ demi keadilan berdasarakan ketuhanan yang maha esa” pada putusan hakim

6 Menurut PERMA Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan yang disebut dengan mediator adalah pihak netral yang membantu para pihak dalam proses perundingan guna

Aspek praktis Adapun aspek terapan atau praktis dalam penelitian ini adalah di harapkan dapat digunakan dan mampu memberikan masukan bahkan pertimbangan bagi para hakim untuk

xiii ABSTRAK Ahmad Panca Sakti Hidayatullah, NIM 12102183143, Analisis Pertimbangan Hakim Dalam Pemberian Izin Poligami Bagi Suami Yang Istrinya Tidak Bisa Menjalankan Kewajiban nya