• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPP B. INDONESIA VII.1 6.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RPP B. INDONESIA VII.1 6."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Bakongan Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VII/1

Materi Pokok : Teks Tanggapan Deskriptif

Tema : Pengenalan Budaya Indonesia

Subtema : Tari Saman

Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 x Tatap Muka)

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 1. 1.1 Menghargai dan mensyukuri

keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk mempersatukan bangsa Indonesia di tengah keberagaman bahasa dan budaya

1.1.1 Terbiasa menggunakan bahasa Indonesia di kelas dan di luar kelas dengan baik dan benar

2. 2.1 Memiliki perilaku jujur, tanggung jawab, dan santun dalam menanggapi secara pribadi hal-hal atau kejadian berdasarkan hasil observasi

2.1.1 Tidak menjiplak dalam menulis teks 2.1.2 Selalu tepat waktu dalam menyelesaikan

tugas

2.1.3 Senantiasa menggunakan kata-kata yang tidak menyinggung perasaan orang lain 3. 3.3 Mengklasifikasi teks hasil observasi,

tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan

3.3.1 Membedakan teks hasil deskriptif dengan eksplanatori.

3.3.2 Mengungkapkan hal yang berkaitan dengan cara pengklasifikasian teks deskriptif.

3.3.3 Membaca dan menjawab pertanyaan tentang isi teks deskripsi.

3.3.4 Memdiskusikan manakah dari kedua teks tersebut yang termasuk katagori deskripsi sugesti (berdasarkan sifat/kesan) dengan memberikan alasan.

(2)

No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 4. 4.3 Menelaah dan merevisi teks hasil

observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan

4.3.1 menelaah teks deskripsi yang telah ditulis kelompok lain dari aspek judul, kalimat topik, dan cara pendeskripsian secara cermat.

4.3.2 Menelaah teks deskripsi dari segi

pemakaian bahasa (ejaan dan tanda baca) 4.3.3 Merevisi teks deskripsi sesuai dengan

hasil penelaahan kelompok atau teman lain.

4.3.4 Membandingkan hasil pengklasifikasian teks deskripsi dengan hasil teman untuk memperkuat pemahaman.

4.3.5 Mengidentifikasi teks deskripsi yang pernah dibaca/didengar dan mengetahui perbedaannya dengan teks lain

berdasarkan struktur dan ciri-ciri bahasa yang telah dipahami.

4.3.6 Mempresentasikan hasil diskusi tentang teks deskripsi (struktur dan ciri-ciri bahasa) dalam diskusi kelas dengan penuh rasa percaya diri dan bahasa yang santun.

4.3.7 Menggapi presentasi teman/kelompok secara jujur dan santun

C. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan Pertama

1. Siswa menggunakan Bahasa Indonesia untuk memahami informasi secara lisan dan tulis sebagai Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk mempersatukan bangsa Indonesia di tengah keberagaman bahasa dan budaya

2. Dengan membaca dua teks deskripsi dan eksplanatori, siswa dapat membedakan kedua teks tersebut.

3. Setelah membaca teks deskriptif, siswa dapat mengungkapkan hal yang berkaitan dengan cara pengklasifikasian teks deskripsi.

4. Dengan membaca teks deskripsi, siswa dapat menjawab pertanyaan tentang isi teks deskripsi. 5. Dengan membaca teks deskripsi siswa dapat menelaah tulisan dari aspek judul, kalimat topic, dan

cara pendeskripsian secara cermat.

6. Dengan membaca teks deskripsi siswa dapat menelaah tulisan dari segi pemakaian bahasa (ejaan, tanda baca)

7. Dapat merevisis teks deskripsi sesuai dengan hasil penelaahan kelompok atau teman lain. Pertemuan Kedua

8. Dengan berdiskusi siswa dapat menentukan teks deskripsi sugesti (berdasarkan sifat/kesan) dengan memberikan alas an.

9. Dengan berdiskusi siswa dapat menentukan teks deskripsi eksplanatori (berdasarkan fakta/tempat/ orang/suasana) dengan memberikan alasan.

(3)

11. Siswa dapat mengidentifikasi teks deskripsi yang pernah dibaca atau didengar dan mengetahui perbadaannya dengan teks lain berdasarkan struktur dan ciri-ciri bahasa yang telah dipahami. 12. Siswwa dapat mempresentasikan hasil diskusi hasil diskusi tentang teks deskripdi (struktur dan

ciri-ciri bahasa) dalam diskusi kelas dengan penuh rasa percaya diri dan bahasa yang santun. 13. Siswa menanggapi presentasi teman/kelompok secara jujur dan santun

D. Materi Pembelajaran Pertemuan Pertama

 Klasisifikasi teks deskripsi

- Deskripsi sugesti (berdasarkan sifat/kesan yang muncul misalnya galak, sedih, gembira) - Deskripsi eksplanatori (sesuai dengan fakta, tempat, orang, suasana)

Pertemuan Kedua  Judul teks deskripsi

 Kalimat topik teks deskripsi

 Bahasa teks deskripsi (struktur kalimat, ejaan, tanda baca)

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran Pendekatan : Saintifik Metode : Inkuiri dan CTL Model Discovery Learning.

Media : Video Tari Saman, Tari Gambyong, Tari Kecak

a. Gambar Tari Saman

1. Video Tari Saman

F. Sumber Belajar

Buku Siswa halaman (33—37 Tari Saman

1 Tari Saman tercatat di UNESCO pada Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia. Penetapan itu dilaksanakan pada Sidang ke-6 Komite Antar- Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Takbenda UNESCO di Bali, pada 24 November 2011. Pada awalnya Tari Saman merupakan salah satu media untuk menyampaikan pesan (dakwah). Tari Saman mengandung pendidikan keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan, dan kebersamaan.

(4)

Manusia. Penetapan itu dilaksanakan pada Sidang ke-6 Komite Antar- Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Takbenda UNESCO di Bali, pada 24 November 2011. Pada awalnya Tari Saman merupakan salah satu media untuk menyampaikan pesan (dakwah). Tari Saman mengandung pendidikan keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan, dan kebersamaan. 2 Penari Saman berjumlah ganjil. Mereka menyanyikan syair lagu berbahasa Gayo bercampur dengan bahasa Arab saat menari. Nyanyian dalam Tari Saman dibagi dalam lima macam. Regnum adalah nyanyian berupa suara auman. Dering adalah suara auman yang dilakukan oleh semua penari. Redet adalah lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari. Syek adalah lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak. Saur yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo. Selain nyanyian, gerakan penari Saman diiringi emua penari. Redet adalah lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari. Syek adalah lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak. Saur yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo. Selain nyanyian, gerakan penari Saman diiringi

3 alat musik berupa gendang, suara teriakan penari, tepuk tangan penari, tepukdada penari, dan tepuk paha penari. Gerak dalam tari itu disebut guncang, kirep,lingang, dan surang-saring (semua gerak ini adalah bahasa Gayo).3 Kostum atau busana khusus Tari Saman terbagi tiga bagian. Pada kepala dipakaibulung teleng dan sunting kepies. Bulung teleng disebut juga tengkuluk, yaitukain berdasar hitam berbentuk empat persegi panjang. Sunting kepies atautajuk bunga digunakan di bagian kanan kepala. Pada badan dipakai baju pokok,celana, dan kain sarung. Baju pokok disebut juga baju kerawang yaitu bajubertangan pendek berwarna hitam disulam benang putih, hijau, dan merah.Pada tangan dipakai topeng gelang dan sapu tangan. Penggunaan warna padakostum penari sangat penting menurut tradisi karena warna mengandungnilai-nilai yang menunjukkan identitas, kekompakan, kebijakan, keperkasaan,keberanian, dan keharmonisan para pemakainya.Diolah dari sumber Tari Saman (2010), karya Ridhwan Abd. Salam, Tangerang: Wahana Bina Prestasi

G. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Pertemuan Pertama

a. Kegiatan Pendahuluan

1) Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya

2) Siswa menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan bahwa menulis itu menyenangkan dan bermanfaat. 3) Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran

yang akan dilaksanakan tentang teks tanggapan deskriptif.

4) Untuk menarik minat dan menggugah kesadaran siswa agar mengenal budaya Indonesia siswa menjawab pertanyaan tentang ragam budaya (tari, pakaian adat, dan kesenian lainnya) di Jawa Timur.

b. Kegiatan Inti

1) Dengan sikap percaya diri, tanggung jawab, dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar siswa menjawab pertanyaan tentang hal-hal yang berhubungan dengan gambar yang dilihat pada uang kertas pada tugas 1 (buku siswa hlm. 34)(mengamati)

2) Dengan sikap percaya diri dan penuh tanggung jawab, siswa menyaksikan tayangan berupa Tari Saman dan tari gambyong serta tari kecak.(mengamati)

3) Dengan sikap percaya diri, penuh tanggung jawab dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, siswa membaca dan memahami teks Tari Saman dengan teliti dan cermat (buku siswa hlm. 34—35). (mengamati)

4) Dengan sikap percaya diri, penuh tanggung jawab dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, siswa membaca dan memahami teks tari Gambyong dengan teliti dan cermat (buku siswa halaman 40) (mengamati)

5) Dengan sikap percaya diri dan penuh tanggung jawab, siswa diminta membedakan kedua teks yang dibaca (mencoba)

(5)

7) Dengan sikap percaya diri, penuh tanggung jawab, dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, siswa menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan struktur teks tanggapan deskriptif. (menanya)

8) Dengan sikap percaya diri, penuh tanggung jawab, dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, siswa menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan pola pengembangan tekstanggapan deskriptif. (menanya)

9) Siswa diminta membaca contoh teks tanggapan deskriptif dan menganalisis struktur teks tanggapan deskriptif(menalar)

10) Siswa diminta membaca contoh teks tanggapan deskriptif dan menganalisis pola pengembangan teks tanggapan deskriptif(menalar)

11)Bersama teman sebangkunya masing-masing, Siswa diminta bekerja sama dengan penuh tanggung jawab untuk membacakembali teks Tari Saman.(hlm. 34—35)

12) Dengan sikap santun dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar siswa menyimpulkan ciri teks tanggapan deskriptif dari segi struktur dan pola pengembangannya.

c. Kegiatan Penutup

1) Dengan sikap tanggung jawab, percaya diri, responsif, dan santun siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran

2) Siswa berefleksi merenungkan apa yang telah dipelajari

3) Siswa menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran, tentang ciri-ciri kebahasaan teks Tanggapan deskriptif.

2. Pertemuan Kedua

a. Kegiatan Pendahuluan( 10 menit)

1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.

2. Guru memotivasi siswa untuk percaya diri dalam menulis teks tanggapan deskripsi karena menulis adalah pengikat ilmu (Ali bin Abi Thalib). Jamil Azzaini

mengatakan bahwa bila Anda ingin tahu dunia, MEMBACALAH dan bila dunia ingin tahu Anda, MENULISLAH.

3. Bertanya jawab tentang materi pertemuan sebelumnya b. Kegiatan Inti (60 menit)

1) Siswa mengamati gambar (tari saman) dengan seksama dan mendata kata hasil pengamatan dengan media mind mapping terkait kostum. (mengamati)

2) Siswa mengamati/menonton video tari saman dengan seksama dan mendata kata hasill pengamatan dengan media mind mapping terkait nyanyian dan gerak. (mengamati)

3) Dengan percaya diri, siswa menuliskan hasil mind mapping/data kata-kata mereka di papan tulis. (menalar)

4) Dengan sikap tanggung jawab, siswa membuat pertanyaan dari kata-kata yang terdata di mind mapping. (menanya)

5) Siswa membaca teks tanggapan deskriptif dan menganalisis struktur teks tanggapan deskriptif (buku siswa halaman 34—35). (menalar)

6) Setelah membaca, siswa menjawab pertanyaan dari kata-kata yang terdata di mind mapping. (menanya)

7) Siswa berkelompok menjadi 3 kelompok. Kelompok 1 mengidentifikasi pola pengembangan paragraf 1. Kelompok 2 mengidentifikasi kelompok 2. Kelompok 3 mengidentifikasi kelompok 3.

8) Guru dan siswa berdiskusi hasil identifikasi pola pengembangan.

9) Siswa menyimpulkan ciri kebahasaan struktur teks tanggapan diskriptif.

10) Siswa melengkapi kalimat teks tanggapan deskriptif. (buku siswa halaman 36—37). (menalar)

11) Siswa mengidentifikasi bagian-bagian yang merupakan ciri/bentuk/tanda tari saman, jenis-jenis unsur pada tari saman, dan gambaran penjelas dari jenis-jenis unsur tari saman. (menalar) 12) Siswa menulis kembali teks tersebut (langkah ke-7) dengan bahasa sendiri.

c. Kegiatan Penutup (10 menit)

1) Dengan sikap percaya diri dan tanggung jawab, siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran mengenal struktur teks tanggapan deskriptif.

(6)

3) Dengan sikap tanggung jawab, siswa mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru atas pernyataan mereka tentang hambatan dalam memahami struktur teks tanggapan deskriptif.

4) Dengan sikap tanggung jawab, siswa menyimak informasi mengenai rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

3. Pertemuan Kedua a. Kegiatan Pendahuluan

1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.

2. Guru memotivasi siswa untuk percaya diri dalam menulis teks tanggapan deskripsi karena menulis adalah pengikat ilmu (Ali bin Abi Thalib). Jamil Azzaini mengatakan bahwa bila Anda ingin tahu dunia, MEMBACALAH dan bila dunia ingin tahu Anda, MENULISLAH. 3. Bertanya jawab tentang materi pertemuan sebelumnya

d. Kegiatan Inti

1) Siswa mengamati gambar (tari saman) dengan seksama dan mendata kata hasil pengamatan dengan media mind mapping terkait kostum. (mengamati)

2) Siswa mengamati/menonton video tari saman dengan seksama dan mendata kata hasill pengamatan dengan media mind mapping terkait nyanyian dan gerak. (mengamati)

3) Dengan percaya diri, siswa menuliskan hasil mind mapping/data kata-kata mereka di papan tulis. (menalar)

4) Dengan sikap tanggung jawab, siswa membuat pertanyaan dari kata-kata yang terdata di mind mapping. (menanya)

5) Siswa membaca teks tanggapan deskriptif dan menganalisis struktur teks tanggapan deskriptif (buku siswa halaman 34—35). (menalar)

6) Setelah membaca, siswa menjawab pertanyaan dari kata-kata yang terdata di mind mapping. (menanya)

7) Siswa berkelompok menjadi 3 kelompok. Kelompok 1 mengidentifikasi pola pengembangan paragraf 1. Kelompok 2 mengidentifikasi kelompok 2. Kelompok 3 mengidentifikasi kelompok 3.

8) Guru dan siswa berdiskusi hasil identifikasi pola pengembangan.

9) Siswa menyimpulkan ciri kebahasaan struktur teks tanggapan diskriptif.

10) Siswa melengkapi kalimat teks tanggapan deskriptif. (buku siswa halaman 36—37). (menalar)

11) Siswa mengidentifikasi bagian-bagian yang merupakan ciri/bentuk/tanda tari saman, jenis-jenis unsur pada tari saman, dan gambaran penjelas dari jenis-jenis unsur tari saman. (menalar) 12) Siswa menulis kembali teks tersebut (langkah ke-7) dengan bahasa sendiri.

e. Kegiatan Penutup

1) Dengan sikap percaya diri dan tanggung jawab, siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran mengenal struktur teks tanggapan deskriptif.

2) Bersama guru, siswa mengidentifikasi kesulitan-kesulitanyang dialami saat memahami struktur teks tanggapan deskriptif.

3) Dengan sikap tanggung jawab, siswa mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru atas pernyataan mereka tentang hambatan dalam memahami struktur teks tanggapan deskriptif.

Dengan sikap tanggung jawab, siswa menyimak informasi mengenai rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

I PenilaianProses danHasilBelajar

a. Penilaian Proses

No Aspek yang dinilai

Teknik Penilaian

Waktu Penilaian

(7)

No Aspek yangdinilai PenilaianTeknik PenilaianWaktu InstrumenPenilaian Pengamatan 2. Tanggung jawab

3. Percaya diri . Responsif 5. Santun

berbahasa

b. Penilaian Hasil

Indikator Pencapaian Kompetensi

Teknik

Penilaian PenilaianBentuk Instrumen

Menjelaskan struktur teks tanggapan deskriptif

Tes tertulis

Tes uraian 1. Bacalah dengan saksama teks tanggapan deskriptif berikut! Tentukanlah struktur teks tanggapan deskriptif tersebut! Menjelaskan pola

pengembangan teks tanggapan deskriptif

Tes tertulis Tes uraian

2. Bacalah dengan saksama teks tanggapan deskriptif berikut! Tentukanlah pola pengembangan

tekstanggapan deskriptif tersebut!

Menjelaskan ciri-ciri bahasa deskripsi

Tes tertulis Tes uraian 3. Identifikasikanlah dan jelaskan ciri-ciri bahasa teks tanggapan deskriptif!

oman Penskoran : Soal no. 1 dan 2

Aspek Skor

Siswa mengidentifikasi struktur teks deskripsi

 Jawaban sempurna 5

 Jawaban kurang sempurna 3

 Jawaban tidak sempurna 1

SKOR MAKSIMAL 5

Soal no. 3

Aspek Skor

Siswa mengidentifikasi ciri-ciri bahasa teks deskripsi

 Jawaban sempurna 5

 Jawaban kurang sempurna 3

 Jawaban tidak sempurna 1

(8)

Mengetahui, Bakongan, Juli 2014

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Bhs Indonesia

MAISARAH ________________________

NIP. 19580213 198012 1 001 NIP... LEMBAR PENGAMATAN SIKAP

Mata Pelajaran :... Kelas/Semester:... Tahun Ajaran :... Waktu Pengamatan: ...

Sikap yang diintegrasikan dan dikembangkan adalah perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.

Indikator perkembangan sikap perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.

1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas

2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten

3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten

4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten.

Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan. No

.

Nam a Sisw a

Religius Percaya diri Tanggung jawab Santun berbahasa B

T M

T M

B M K

B T

M T

M B

M K

B T

M T

M B

M K

B T

M T

M B

M K 1.

(9)

MATERI PEMBELAJARAN CONTOH: BEBARAPA TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF TEKS I

Tari Saman

1 Tari Saman tercatat di UNESCO pada Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia. Penetapan itu dilaksanakan pada Sidang ke-6 Komite Antar- Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Takbenda UNESCO di Bali, pada 24 November 2011. Pada awalnya Tari Saman merupakan salah satu media untuk menyampaikan pesan (dakwah). Tari Saman mengandung pendidikan keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan, dan kebersamaan.

2. Penari Saman berjumlah ganjil. Mereka menyanyikan syair lagu berbahasa Gayo bercampur dengan bahasa Arab saat menari. Nyanyian dalam Tari Saman dibagi dalam lima macam. Regnum adalah nyanyian berupa suara auman. Dering adalah suara auman yang dilakukan oleh semua penari. Redet adalah lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari. Syek adalah lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak. Saur yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo. Selain nyanyian, gerakan penari Saman diiringi alat musik berupa gendang, suara teriakan penari, tepuk tangan penari, tepuk dada penari, dan tepuk paha penari. Gerak dalam tari itu disebut guncang, kirep, lingang, dan surang-saring (semua gerak ini adalah bahasa Gayo).

3 Kostum atau busana khusus Tari Saman terbagi tiga bagian. Pada kepala dipakai bulung teleng dan sunting kepies. Bulung teleng disebut juga tengkuluk, yaitu kain berdasar hitam berbentuk empat persegi panjang. Sunting kepies atau tajuk bunga digunakan di bagian kanan kepala. Pada badan dipakai baju pokok, celana, dan kain sarung. Baju pokok disebut juga baju kerawang yaitu baju bertangan pendek berwarna hitam disulam benang putih, hijau, dan merah. Pada tangan dipakai topeng gelang dan sapu tangan. Penggunaan warna pada kostum penari sangat penting menurut tradisi karena warna mengandung nilai-nilai yang menunjukkan identitas, kekompakan, kebijakan, keperkasaan, keberanian, dan keharmonisan para pemakainya.

Diolah dari sumber Tari Saman (2010), karya Ridhwan Abd. Salam, Tangerang: Wahana Bina Prestasi

TEKS II

Tari Saman Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

(10)

sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia dalam Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Tak benda UNESCO di Bali, 24 November 2011.[1] Makna dan Fungsi

Tari saman merupakan salah satu media untuk pencapaian pesan (dakwah). Tarian ini mencerminkan

pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan dan kebersamaan.

Sebelum saman dimulai yaitu sebagai mukaddimah atau pembukaan, tampil seorang tua cerdik pandai atau pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat (keketar) atau nasihat-nasihat yang berguna kepada para pemain dan penonton.

Lagu dan syair pengungkapannya secara bersama dan kontinu, pemainnya terdiri dari pria-pria yang masih muda-muda dengan memakai pakaian adat. Penyajian tarian tersebut dapat juga dipentaskan, dipertandingkan antara group tamu dengan grup sepangkalan (dua grup). Penilaian ditititk beratkan pada kemampuan masing-masing grup dalam mengikuti gerak, tari dan lagu (syair) yang disajikan oleh pihak lawan.

Paduan Suara

Tari Saman biasanya ditampilkan tidak menggunakan iringan alat musik, akan tetapi menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka yang biasanya dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha mereka sebagai sinkronisasi dan menghempaskan badan ke berbagai arah. Tarian ini dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syech. Karena keseragaman formasi dan ketepatan waktu adalah suatu keharusan dalam menampilkan tarian ini, maka para penari dituntut untuk memiliki konsentrasi yang tinggi dan latihan yang serius agar dapat tampil dengan sempurna. Tarian ini khususnya ditarikan oleh para pria.

Pada zaman dahulu,tarian ini pertunjukkan dalam acara adat tertentu,diantaranya dalam upacara memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Selain itu, khususnya dalam konteks masa kini, tarian ini dipertunjukkan pula pada acara-acara yang bersifat resmi,seperti kunjungan tamu-tamu Antar

Kabupaten dan Negara,atau dalam pembukaan sebuah festival dan acara lainnya.

Nyanyian

Nyanyian para penari menambah kedinamisan dari tarian saman. Cara menyanyikan lagu-lagu dalam tari saman dibagi dalam 5 macam :

1. Rengum, yaitu auman yang diawali oleh pengangkat.

2. Dering, yaitu regnum yang segera diikuti oleh semua penari.

3. Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari.

4. Syek, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak

5. Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo. Gerakan

Tarian saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar dalam tarian saman: Tepuk tangan dan tepuk dada.Diduga,ketika menyebarkan agama islam,syeikh saman mempelajari tarian melayu kuno,kemudian menghadirkan kembali lewat gerak yang disertai dengan syair-syair dakwah islam demi memudakan dakwahnya.Dalam konteks kekinian,tarian ritual yang bersifat religius ini masih digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui pertunjukan-pertunjukan.

(11)

Penari

Pada umumnya,Tarian saman dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki, tetapi jumlahnya harus ganjil.Pendapat Lain mengatakan Tarian ini ditarikan kurang lebih dari 10 orang,dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi.Namun, dalam perkembangan di era modern yang menghendaki bahwa suatu tarian itu akan semakin semarak apabila ditarikan oleh penari dengan jumlah yang lebih banyak. Untuk mengatur berbagai gerakannya ditunjuklah seorang pemimpin yang disebut syeikh. Selain mengatur gerakan para penari,Syeikh juga bertugas menyanyikan syair-syair lagu saman. yaitu ganit.

A. STRUKTUR TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

2. IDENTIFIKASI: penentu atau penetapan identitas seseorang, benda, peristiwa, dsb (dalam KBBI). Dalam teks tanggapan deskriptif bisa berisi ciri, benda, tanda, dan sebagainya yang terdapat dalam teks.

Pada awalnya Tari Saman merupakan...

3. Klasifikasi : penyusunan bersistem dl kelompok atau golongan menurut kaidah atau standar yg ditetapkan (dalam KBBI). Dalam teks tanggapan deskriptif bisa berisi

pengelompokan menurut jenis, kelompok, dsb.

Nyanyian dalam Tari Saman dibagi menjadi lima macam. 1. Rengum, yaitu auman yang diawali oleh pengangkat.

2. Dering, yaitu regnum yang segera diikuti oleh semua penari.

3. Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari.

4. Syek, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak

5. Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo.

4. Deskripsi Bagian: berisi tentang gambaran-gambaran bagian di dalam teks

Contoh: Dalam tarian tercermin pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepah Lawanan, kekompakan, dan kebersamaan.

B. POLA PENGEMBANGAN TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

Karena bersifat memerinci atau pemerian, maka dalam satu paragraf bisa memuat satu atau lebih struktur teks tanggapan deskriptif.

CONTOH:

Tari Saman tercatat di UNESCO pada Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia. (identifikasi) Penetapan itu dilaksanakan pada Sidang ke-6 Komite Antar- Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Takbenda UNESCO di Bali, pada 24 November 2011. (identifikasi)Pada awalnya Tari Saman merupakan salah satu media untuk menyampaikan pesan (dakwah). (klasifikasi) Tari Saman mengandung pendidikan keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan, dan kebersamaan. (deskripsi bagian)

(12)

a.Tari saman berasal dari Gayo, daerah Aceh Tenggara. b.Tari ini tercatat di UNESCO pada Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia. Penetapan itu dilaksanakan pada Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Takbenda UNESCO di Bali, pada 24 November 2011.

a. Pada awalnya, Tari Saman merupakan salah satu media untuk menyampaikan pesan (dakwah).

b. Tari Saman mengandung pendidikan keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan, dan kebersamaan.

a. Selain nyanyian, gerakan penari Saman diiringi alat musik berupa gendang, suara teriakan penari, tepuk tangan penari, tepuk dada penari, dan tepuk paha penari.

b. Gerak dalam tari itu disebut guncang, kirep, lingang, dan surang-saring (semua gerak ini adalah bahasa Gayo).

a. Kostum atau busana khusus Tari Saman terbagi tiga bagian, yaitu bagian kepala, badan, dan tangan.

b. Pada kepala dipakai bulung teleng dan sunting kepies. Bulung teleng disebut juga tengkuluk, yaitu kain berdasar hitam berbentuk empat persegi panjang. Sunting kepies atau tajuk bunga digunakan di bagian kanan kepala.

c. Pada badan dipakai baju pokok, celana, dan kain sarung. Baju pokok disebut juga baju kerawang yaitu baju bertangan pendek berwarna hitam disulam benang putih, hijau, dan merah. d. Pada tangan dipakai topeng gelang dan sapu tangan.

a. Penggunaan warna pada kostum penari sangat penting . b. Warna pada tradisi mereka mengandung nilai-nilai yang

menunjukkan identitas, kekompakan, kebijakan, keperkasaan, keberanian, dan keharmonisan para pemakainya.

Tari saman berasal dari Gayo, daerah Aceh Tenggara.

Tari ini tercatat di UNESCO pada Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia. Penetapan itu dilaksanakan pada Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Takbenda UNESCO di Bali, pada 24 November 2011.

Pada awalnya, Tari Saman merupakan salah satu media untuk menyampaikan pesan (dakwah). Tari Saman mengandung pendidikan keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan, dan kebersamaan.

Selain nyanyian, gerakan penari Saman diiringi alat musik berupa gendang, suara teriakan penari, tepuk tangan penari, tepuk dada penari, dan tepuk paha penari. Gerak dalam tari itu disebut

(13)

Kostum atau busana khusus Tari Saman terbagi tiga bagian, yaitu bagian kepala, badan, dan tangan. ada kepala dipakai bulung teleng dan sunting kepies. Bulung teleng disebut juga tengkuluk, yaitu kain berdasar hitam berbentuk empat persegi panjang. Sunting kepies atau tajuk bunga digunakan di bagian kanan kepala. Pada badan dipakai baju pokok, celana, dan kain sarung. Baju pokok disebut juga baju kerawang yaitu baju bertangan pendek berwarna hitam disulam benang putih, hijau, dan merah. Pada tangan dipakai topeng gelang dan sapu tangan.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat keefetifan yang positif dan signifikan pembiasaan shalat dhuha dalam meningkatkan disiplin peserta didik di SMP Muhammadiyah

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kuat tekan yang paling tinggi diperoleh pada variable ukuran partikel serbuk gergaji kayu jati 100 mesh, dengan perbandingan berat

• ADH released, increasing water retention by kidneys. • Minimizes water loss,

[r]

Taman Penitipan Anak (TPA) merupakan bentuk layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Non- Formal yang terus berkembang jumlahnya.Taman Penitipan Anak telah dikembangkan

Renovasi Bangunan Kantor Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi Wilayah XIV Palu Tahun Anggaran 2012 adalah sebagai berikut :. Nama Perusahaan

Penyelenggaraan dan penggunaan anggaran yang telah diterimakan oleh Pihak kedua menjadi tanggung jawab mutlak Pihak kedua sebagai penerima Lembaga PAUD Percontohan

dengan ini diumumkan Hasil Pelelangan Pascakualifikasi Secara Elektronik terhadap paket pekerjaan tersebut di atas dengan hasil sebagai berikut :.