• Tidak ada hasil yang ditemukan

87 muhammad reyza arief taqwa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "87 muhammad reyza arief taqwa"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Studi Literatur tentang Peningkatan Penguasaan Konsep Mahasiswa

Melalui Program Resitasi Berbasis Multi Representasi pada Materi

Mekanika Newtonan

MUHAMMADREYZAARIEFTAQWA1)NINALILIARTI2)

1)Pascasarjana Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Malang. Jl. Semarang 5 Malang 2)Pascasarjana Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta. Jl. Colombo 1,

Yogyakarta

E-mail: arief.reyza@yahoo.com HP.: 0838-3442-5421

ABSTRAK:Studi literatur ini bertujuan untuk mengkaji data-data terkait kesulitan yang masih dialami oleh mahasiswa dalam menguasai konsep mekanika Newtonan. Selain itu, studi literatur ini bertujuan untuk mengkaji data-data mengenai peningkatan konsep mahasiswa melalui program resitasi berbasis multi representasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Dalam memahami mekanika Newtonan masih banyak ditemui kesulitan. Kesulitan yang dialami mahasiswa dalam penguasaan konsep tersebut diakibatkan oleh luasnya konsep yang harus dikuasai oleh mahasiswa namun waktu pembelajaran terbatas. Selain itu konsep mekanika Newtonan cenderung sulit karena konsep tersebut cenderung abstrak. Untuk mengatasi permasalahan tersebut beberapa peneliti menggunakan program resitasi. Penggunaan program resitasi dapat meningkatkan penguasaan konsep mahasiswa. Meskipun demikian, masih terdapat beberapa kelemahan yang ditemui dalam program resitasi yang telah dirancang dan nantinya dapat dikembangkan kembali untuk dapat meningkatkan konsep mahasiswa pada materi mekanika Newtonan secara lebih baik. Untuk dapat meningkatkan penguasaan konsep secara lebih mendalam program resitasi dirancang dengan berbasis multi representasi. Dari hasil penelitian mengenai pembelajaran berbasis multi representasi disimpulkan bahwa kemampuan multi representasi sangat penting untuk membentuk penguasaan konsep yang mendalam bagi mahasiswa. Oleh karenanya program resitasi yang disusun dan direncakan dengan matang akan lebih baik jika rancangannya menggunakan multi representasi yang sesuai untuk lebih meningkatkan penguasaan konsep mahasiswa.

Kata Kunci: Penguasaan konsep, program resitasi, multi representasi, mekanika Newtonan

PENDAHULUAN

Tujuan penting dalam pembelajaran fisika adalah menguasai konsep dengan baik untuk mengaplikasikannya dalam memahami fenomena alam maupun buatan dan untuk memcahkan permasalahan yang timbul. Penguasaan konsep ini sangat penting terutama pada topik fundamental. Mekanika Newtonan merupakan salah satu topik fundamental dalam fisika yang harus dipahami dengan baik oleh mahasiswa dan sangat erat kaitannya dengan gejala fisika yang berneka ragam (serway & Jewett, 2014).

Penguasaan konsep merupakan hal penting yang harus dikuasai oleh mahasiswa Penguasaan konsep menyangkut kemampuan mahasiswa dalam memahami konsep dengan benar serta menerapkan konsep tersebut secara tepat (Engelhardt & Beichner, 2004). Kemampuan memahami konsep merupakan kemampuan prasyarat untuk mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif dan deduktif (Novitasari, 2015). Mahasiswa akan mampu membuat hubungan antar fenomena, menarik kesimpulan secara tepat, dan menggunakan pengetahuan yang dimiliki pada situasi baru dengan sangat baik jika mahasiswa tersebut memiliki penguasaan konsep yang baik (Perkins, 1993; Darling-Hammond, 2008).

(2)

konsep gaya dan gerak, termasuk di dalamnya hukum Newton sudah menjadi sejarah panjang dalam penelitian pendidikan sains dan pendidikan fisika (Brookes, 2009). Salah satu tantangan tersebut adalah kebanyakan mahasiswa telah memiliki konsepsi yang keliru akan konsep dasar sebelum pembelajaran dilaksanakan (Halloun & Hestenes, 1985; Hake, 1998; Docktor & Mestre, 2014). Selain itu, luasnya konsep mekanika Newtonan dan terbatasnya alokasi waktu pembelajaran menjadi tantangan tersendiri. Untuk dapat menyampaikan konsep dengan cakupan luas dan waktu yang terbatas diperlukan metode resitasi (Yusmaridiet al2012).

Resitasi merupakan serangkaian kegiatan pendalaman materi yang dilaksanakan diluar jam perkuliahan (Kohl et al, 2007). Metode resitasi dapat dikatakan sebagai metode pemberian tugas namun memiliki arti yang lebih luas. Metode ini bertujuan supaya pengalaman mahasiswa lebih terintegrasi dan lebih luas, mendidik agar dapat mandiri, dan mendidik mahasiswa memahami suatu masalah secara lebih mendalam (Siadi et al, 2009). Dengan menggunakan metode resitasi melalui pemberian program berisi soal latihan beserta feedback pada setiap opsi jawaban yang dirancang dengan persiapan yang baik akan dapat memperdalam penguasaan konsep mahasiswa. Konsep yang cakupannya luas akan dapat disajikan dengan pemberian program resitasi yang dirancang dan dipersiapkan dengan matang sehingga kendala keterbatasan waktu dapat teratasi.

Salah satu tujuan pembelajaran fisika tidak hanya mengupayakan agar mahasiswa mampu menguasai konsep secara mendalam, melainkan agar mahasiswa juga dapat menerapkan konsep yang telah dipahami dalalm pemecahan masalah yang dihadapinya. Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, hasil data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa untuk dapat mencapai tujuan tersebut diperlukan multi representasi. Multi representasi diperlukan dalam membangun penguasaan konsep (Rosengrant et al, 2009; Pedolefsky & Finkelstein, 2006) dan membangun pemahaman terhadap situasi secara mendalam (Ainsworth, 2006). Selain membantu mahasiswa dalam menguasai konsep, multi representasi juga dapat menjadikan mahasiswa sebagai pemecah masalah (problem solver) yang baik (Rosengrant et al, 2005; Carolan et al, 2008; Nguyen & Robello, 2011; Sutopoet al, 2012; Sutopo & Waldrip, 2013).

Telah banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengatasi kesulitan dalam menguasai konsep dengan menggunakan program resitasi dan efektifitas multi representasi dalam meningkatkan penguasaan konsep. Dalam studi literatur ini mengkaji efektifitas program resitasi dari hasil penelitian oleh Afwa et at (2016) dan Jayanti et al(2016) serta beberapa hasil penelitian lain yang relevan. Selain itu, dalam studi literatur ini juga akan mengkaji efektifitas multi representasi dalam meningkatkan penguasaan konsep dari hasil penelitian oleh Murtono et al (2014) serta beberapa hasil penelitian lain yang relevan.

METODE PENELITIAN

Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana keefektifan proram resitasi berbasis multi representasi dalam meningkatkan penguasaan konsep mahasiswa. Data-data dikumpulkan dengan mengkaji literatur seperti buku fisika untuk universitas mapun hasil penelitian yang dimuat pada jurnal maupun tugas akhir mahasiswa. Berdasarkan hasil kajian jurnal dan tugas akhir mahasiswa kemudian ditarik kesimpulan secara teoritis.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kesulitan Mahasiswa dalam Penguasaan Konsep Mekanika Newtonan

(3)

serta keterkaitan, baik secara kualitatif-konseptual maupun secara kuantitatif-operasional (Sutopo, 2012). Namun demikian ada begitu banyak kesulitan yang dialami oleh siswa maupun mahasiswa dalam memecahkan persoalan terkait kinematika dan dinamika.

Banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam menerapkan konsep kinematika pada persoalan yang berkaitan dengan penggunaan representasi (Springuel et al, 2007; Ibrahim & Robello, 2012; deCock, 2012; Sutopo et al, 2011; Maries & Singh, 2013; Mason & Singh, 2016). Dari hasil penelitian Govender (2013) menemukan banyak mahasiswa yang mengalami kesalahan dalam menerjemahkan tanda positif (+) dan negatif (-) pada kecepatan. Masih banyak ditemukan kesulitan dalam menguasai konsep kinematika yang melibatkan representasi grafik, verbal, diagram dan matematis (Sutopo et al, 2012; Planinic et al, 2013; Erceg & Aviani, 2014; Mesic, 2015). Dalam penelitian Springuel et al (2007) ditemukan kesulitan mahasiswa fisika dalam menggambarkan arah kecepatan dan percepatan pada gerak lurus horizontal yang dilanjutkan dengan meluncur menuruni bidang miring. Pokok bahasan kinematika ini sebenarnya tidak ada hukum tertentu, hanya terdapat konsep-konsep fisika yang harus dikuasai oleh mahasiswa dengan memahami definisi besaran fisis. Banyak mahasiswa yang masih bingung dalam memahami diagram gerak benda karena tidak memahami definisi besaran fisis dengan baik.

Bagian lain mekanika yang sulit dipahami adalah dinamika. Banyak kesalahan pemahaman yang dimiliki oleh mahasiswa dalam topik dinamika ini. Salah satu kesulitan yang dialami oleh mahasiswa adalah untuk memahami konsep percepatan dan gaya pada satu dimensi (Trowbridge et al, 1981) atau lebih (Labudde et al, 1988; Reif & Allen, 1992). Dalam proses pembelajaran mahasiswa justru mencoba untuk merasionalkan pengalaman yang mereka miliki berdasarkan pengetahuan awalnya tanpa pembelajaran formal (Singh & Schunn, 2009). Hal tersebut membuat hukum Newton sulit untuk diajarkan kepada peserta didik karena ia sudah memiliki konsepsi awal berdasarkan pengalamannya yang justru sering keliru (Singh & Schunn, 2009; Brookes, 2009). Kesulitan-kesulitan lain yang telah banyak terungkap diantaranya adalah membuat diagram bebas benda (Free Body Diagrams) untuk memecahkan permsalahan dinamika partikel secara tepat (Savinainen et al, 2013; Heckler & Sayre, 2010; Rosengrant et al, 2005); menentukan komponen gaya total pada objek yang ditinjau (Singh & Schunn, 2009); menentukan besar tegangan tali pada mesin Atwood (Pawl et al, 2013); siswa menganggap bahwa hubungan percepatan dan gaya bukan hubungan kovarian, melainkan hubungan sebab akibat (Sutopo et al, 2012).

Peningkatan Penguasaan Konsep Melalui Program Resitasi

Cakupan mekanika Newtonan dan keterbatasan alokasi waktu pembelajaran membuat kendala tersendiri dalam menyampaikan konsep mekanika Newtonan secara luas dan mendalam. Untuk mengatasi hal tersebut Afwa et al (2016) dan Jayanti et al (2016) menggunakan program resitasi untuk dapat melatih mahasiswa agar dapat menguasai konsep fisika dengan baik. Afwa et al (2016) dan Jayanti et al (2016) merancang program resitasi dalam bentuk soal konseptual yang diberikan kepada mahasiswa diluar jam perkuliahan. Soal tersebut dirancang dengan balikan (feedback) tiap opsi jawaban dengan tujuan untuk mengarahkan dan memperbaiki kesalahan konsep oleh mahasiswa. Feedback harus diberikan dengan sesegera mungkin agar soal latihan yang diberikan dapat menguatkan konsep mahasiswa. Dari hasil penelitian Kim & Pak (2002) menunjukkan hasil bahwa pemberian 1.000 soal tradisional tidak mengatasi kesulitan siswa dalam memahami konsep. Soal latihan yang diberikan tanpa pemberian feedback justru dapat memperkuat kesalahan pemahaman yang dimiliki, karna jawaban yang keliru dan ternyata ada dalam opsi jawaban dapat menambah keyakinan mahasiswa akan konsepsi yang dimilikinya.

(4)

memberi dampak pada cara mahasiswa dalam menjawab soal kinematika. Adapun data statistik deskriptif yang diperoleh daripre-post testutama adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Data Statistik Deskriptif yang Diperoleh dari Pre-Post Test Utama.

Pretest

Utama PostestUtama Jumlah data (N) 35 35

Rata-Rata 6,97 9,51

Standar Deviasi 2,69 2,71

Skor Terendah 3 4

Skor Tertinggi 12 16

Skewness 0,494 0,283

Berdasarkan data hasil penelitian diperoleh nilai Skewness untuk pretest dan psotest utama adalah (0,494; 0,283), hasil ini menunjukkan bahwa data terdistribusi normal (Morganet al, 2004). Karena data terdistribusi normal maka dapat dilakukan uji statistik paired t-test. Dari hasil uji paired t-test diperoleh (t = 4,93) dengan (p = 0,00) nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data skor pre-post test utama berbeda secara signifikan. Berdasarkan data diperoleh N-Gain sebesar 0,29 sedangkan effect size sebesar 0,86. Dari hasil effect size menunjukkan bahwa peningkatan konsep termasuk pada kriterialarge(Leechet al, 2005).

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Jayanti et al (2016) menunjukkan bahwa program yang diberikan kepada mahasiswa memberi dampak pada cara mahasiswa dalam menjawab soal hukum Newton. Adapun data statistik deskriptif yang diperoleh daripre-post testutama adalah sebagai berikut.

Tabel 2. Data Statistik Deskriptif yang Diperoleh dari Pre-Post Test Utama

PretestUtama PostestUtama

Jumlah data (N) 35 35

Rata-Rata 32,79 53,91

Standar Deviasi 13,51 15,51

Skor Terendah 4,35 30,43

Skor Tertinggi 60,87 86,96

Skewness 0,031 0,481

Berdasarkan data hasil penelitian pada pembahasan hukum Newton oleh Jayanti et al (2016) diperoleh nilai Skewness untuk pretest dan psotest utama adalah (0,031; 0,481), hasil ini berada pada interval -1 hingga 1 yang menunjukkan bahwa data terdistribusi normal (Morgan et al, 2004). Kemudian uji statistik paired t-test dapat dilakukan karena data terdistribusi normal. Dari hasil uji paired t-test diperoleh (t = 10,23) dengan (p = 0,00) nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data skor pre-post test utama berbeda secara signifikan. Berdasarkan data diperoleh N-Gain sebesar 0,31 sedangkan effect size sebesar 1,46. Dari hasil effect size sebesar 1,46 menunjukkan bahwa peningkatan konsep termasuk pada kriteria very large(Leechet al, 2005).

(5)

Peningkatan Penguasaan Konsep Melalui Pembelajaran dengan Multi Representasi

Penguasaan konsep fisika yang cenderung kompleks dangat diperlukan pemahaman dan kemampuan multi representasi terhadap konsep yang dipelajari oleh mahasiswa (Abdurrahman et al, 2011). Namun ketidak mampuan dalam menggunakan multi representasi untuk memahami konsep fisika menjadi penghalang (Gunel et al, 2006). Kemampuan multi representasi sangat penting untuk membentuk penguasaan konsep yang mendalam bagi mahasiswa. Bagaimana penggunaan multi representasi sebagai bahasa sains dalam pembalajaran fisika seperti kata (oral dan menulis), simbol dan persamaan, visual (gambar, grafik, simulasi), gerak gerik tubuh, bermain peran, presentasi, dan lain-lain sangat berkaitan dengan penguasaan konsep (Waldrip, 2008).

Berdasarkan hasil penelitian Murtono et al (2014) yang telah mengukur penguasaan konsep mahasiswa dengan menggunakan soal multi representasi. Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa besar prosentase jawaban benar oleh mahasiswa yang mengambil perkuliahan fisika dasar I sangat bervariasi, bergantung pada kemampuan penguasaan konsep yang diukur dan mode representasi yang digunakan. Hal ini karena pada penelitian tersebut dilakukan pengukuran satu konsep dengan empat soal tes yang berbeda representasi. Dari hasil penelitian diperoleh fungsi penting multi representasi yakni sepagai pelengkap representasi yang lain, membatasi representasi yang lain dan membangun pemahaman yang lebih mendalam.

Pembelajaran berbasis multi representasi sangat penting untuk menguatkan penguasaan konsep mahasiswa. Penguasaan konsep mahasiswa sangat berkaitan erat dengan penggunaan multi representasi (Waldrip, 2008). Dalam pembelajaran fisika peranan multi representasi memberikan peluang untuk menguatkan penguasaan konsep dan mengkomunikasikan konsep (Fredlund et al, 2015). Dalam pembelajaran fisika kuantum yang mengimplementasikan multi representasi juga telah mampu meningkatkan penguasaan konsep fisika kuantum secara signfikan (Abdurrahmanet al, 2011).

KESIMPULAN

Dari hasil kajian yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan diantaranya, (1) materi mekanika Newtonan merupakan materi dengan cakupan yang sangat luas dan sulit untuk dipahami. Banyak kesulitan yang masih dialami oleh mahasiswa dalam menguasai konsep mekanika Newtonan; (2) program resitasi dapat menjadi salah satu cara untuk mengatasi permasalahan dalam menyampaikan materi yang memiliki cakupan luas dengan kendala keterbatasan waktu. Program resitasi mampu meningkatkan penguasaan konsep mahasiswa secara signifikan; (3) pembelajaran berbasis multi representasi sangat penting untuk dapat menguatkan penguasaan konsep mahasiswa.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah berkanan membantu dalam menyelesaikan penulisan studi literatur ini khususnya kepada Ismi Laila Afwa, M.Pd dan Ida Bagus Rini Jayanti, M.Pd yang telah banyak membantu penulis. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan saran dan masukan untuk perbaikan dalam penulisan studi literatur ini.

DAFTAR RUJUKAN

Abdurrahman, Liliasari, Rusli, A., & Waldrip, B. 2011. Implementasi Pembelajaran Berbasis Multi Representasi untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Kuantum. Cakrawala Pendidikan, No. 1: 30-45.

(6)

Afwa I.L., Sutopo, & Latifah, E. 2016. Pertanyaan Pembelajaran yang Mendalam untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Kinematika Mahasiswa Tahun Pertama. Pascasarjana Universitas Negeri Malang: Tesis tidak diterbitkan.

Brookes, DT. 2009. Force, ontology, and language. Physical Review Special Topics-Physics Education Research, 5(1).

Carolan, J., Prain, V., & Waldrip, B. 2008. Using Representations for Teaching and Learning in Science. Teaching Science, 54 (1): 18-23.

Darling-Hammond, L. 2008. Powerful learning: What we know about teaching for understanding. San Franciso: Jossey-Bass.

deCock, M. (2012). Representation Use and Strategy Choice in Physics Problem Solving. Physical Review Special Topic- Physics Education Research, 8, 020117.

Docktor, J.L. & Mestre, J.P. 2014. Synthesis of discipline-based education research in physics. Physical Review Special Topic - Physics Education Research, 10, 020119. Engelhardt, P.V., & Beichner, R.J. 2004. Students Understanding of Direct Current

Resistive Electrical Circuits.American Journal Physics, 72 (1):98-115.

Erceg & Aviani. 2014. Students Understanding of Velocity-Time Graphs and the Sources of Conceptual Difficulties. Croat. J. Educ.16(1) : 43-80

Fredlund T., Linder, C., Airey, J., & Linder, A. 2014.Unpacking Physics Representations: Towards an Appreciation of Disciplinary Affordance. Physical Review Special Topics-Physics Education Research, 10, 020129.

Govender, N. 2013. Physics Student Teachers Mix Of Understandings Of Algebraic Sign Convention In Vector Kinematics: A Phenomenograpic Perspective. African Journal of Research in SMT Education. 11(1): 61-73.

Gunel, M., Hand, B., & Gunduz, S. 2006. Comparing Student Understanding of Quantum Physics When Embedding Multimodal Representations into Two Different Writing Format: Presentation Format Versus Summary Report Format. Sci. Ed., 90(6): 1092-1112.

Hake, RR. 1988. Interactive-engagement versus traditional methods: A sixthousand student survey of mechanics test data for introductory physics. Am. J. Phys., 66(1): 64-74.

Halloun, I. A., & Hestenes, D. 1985. The initial knowledge state of college physics students. American Journal of Physics 53(11), pp. 1043-1055.

Heckler, A.F., & Sayre, E.C. What Happens Between pre- and post-test: Multiple Measurements of Student Understanding During an Introductory Physics Course. American Journal of Physics, 78: 768-777.

Ibrahim, B. & Robello, N.S. 2012. Representational Task Format and Problem Solving Strategies in Kinematics and Work. Physical Review Special Topic - Physics Education Research., 8, 010126.

Jayanti, I.B.R., Sutopo, & Wartono. 2016. Dampak Program Resitasi Berbasis Komputer terhadap Perubahan Konseptual Mahasiswa pada Materi Hukum Newton. Pascasarjana Universitas Negeri Malang: Tesis tidak diterbitkan.

Kim, E. & Pak, J.S. 2002. Students do not overcome conceptual difficulties after solving 1000 traditional problems. Am. J. Phys., 70(7).

Kohl, P. B., Rosengrant, D., & Finkelstein, N. D. 2007. Strongly and weakly directed approaches to teaching multiple representation use in physics. Physical Review Special Topics-Physics Education Research, 3, 010108.

(7)

Leech, N. L., Barrett, K.C., & Morgan, G. A. 2005. SPSS for Intermediete Statistic: Use and Interpretation 2nd Edition. New Jersey: LEA Publishers.

Mason, Andrew & Singh, Chandralekha. 2016. Using Categorization of Problems as an Instructional Tool to Help Introductory Students Learn Physics. Physics Education Research., 51, 025009.

Maries, A. & Singh, C. (2013). Exploring One Aspect of Pedagogical Content Knowledge of Teaching Assisstants Using The Test of Understanding Graphs in Kinematics. Physical Review Special Topics Physics Education Research., 9, 020120.

Mesic, V. 2015. Comparing the Impact ofDynamic and Static Media onStudents' Learning of One Dimensional Kinematics. Eur. J. Phys.11(5) : 1119-1140

Morgan, George A., Leech, Nancy L., & Gloeckner, GW. 2004. SPSS For Introductory Statistic Use and Interpretation. New Jersey: LEA Publishers.

Murtono, Setiawan A., & Rusdiana, D. 2014. Fungsi Representasi dalam Mengakses Penguasaan Konsep Fisika Mahasiswa. JRKPF UAD, 1(2): 80-85.

Novitasari. 2015. Studi Literatur tentang Peningkatan Kemampuan Memahami Konsep dalam Pembelajaran Fisika Berbantuan Interactive Multimedia Related to Real Life. Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains.

Pawl, A., Teodorecu, R.E., & Peterson, J.D. 2013. Assesing Class-Wide Consistency and Randomness in Responses to True or Flase Questions Administered Online. Physical Review Special Topic - Physics Education Research, 9, 020102.

Pedolefsky, N. S. & Finkelstein, N. D. 2006. Use of analogy in learning physics: The role of representations. Physical Review Special Topics-Physics Education Research 2, 020101.

Perkins, D. 1993. Teaching for Understanding. American Educator: The Professional Journal of the American Federation of Teachers, 17(3): 28-35.

Planinic, Ivanjek, Susac, & Milin-Sipus. 2013.Comparison Of Student Understanding Of Line Graph Slope In Physics And Mathematics. International Journal of Science and Mathematics Education. 10: 1393-1414.

Reif, F., Allen, S. 1992. Cognition for Interpreting Scientific Concepts: A Study of Acceleration. Cognition and Instruction, 9(1): 1-44.

Rosengrant, D., Heuvelen, A. V., & Etkina, E. 2005. Case Study: Students use of Multiple Representations in Problem Solving. Proceeding of The 2005 PERC: AIP Conference Proceedings.

Rosengrant, D., Heuvelen, A. V., & Etkina, E. 2009. Do Students use understand free-body diagrams?. Physical Review Special Topics-Physics Education Research, 5, 010108.

Savianainen, A., Makynen, A., Nieminen, P., & Viiri, J. 2013. Does Using a Visual-Representation Tool Foster Student Ability to Identify Forces and Construct Free-Body Diagrams?. Physical Review Special Topics-Physics Education Research, 9(1), 010104. Serway & Jewett. 2014. Physics for Scientist and Engineers with Modern Physics-9th

Edition. USA: Cengange Learning.

Siadi, K., Mursiti, S., & Laely, I. N. 2009. Komparasi Hasil Belajar Kimia antara Siswa yang Diberi Metode Drill dengan Resitasi. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 3(1): 360-365.

Singh, C., & Schunn, C.D. 2009. Connecting three pivotal concepts in K-12 science state standards and maps of conceptual growth to research in physics education. Journal of Physics Teacher Education, 5 (2): 16-42.

(8)

Sutopo. 2012. Pembelajaran Kinematika Berbasis Diagram Gerak: Cara Baru dalam Pengajaran Kinematika. Prosiding Seminar Nasional Penelitian Pendidikan dan Penerapan.

Sutopo & Waldrip. 2013. Impact of A Representational Approach on Students Reasoning and Conceptual Understanding in Learning Mechanics. International Journal of Science and Mathematics Education. 12: 741-765

Sutopo., Liliasari., Waldrip, B., & Rusdiana, D. 2011. The prospective physics teachers prior knowledge of acceleration and the alternative teaching strategy for better learning outcome. Paper presented on National Seminar of Science Education, Unesa, Surabaya: 10 Desember 2011.

Sutopo, Liliasari, Waldrib, & Rusdiana, D. 2012. Impact of Representrasional Approach on the Improvement of Students Understanding of Acceleration. Jurnal Pendidikan FisikaIndonesia, (Online), 8: 161-173.

Trowbridge, D. E., McDermott, L. C. 1981. Investigation of student understanding of the concept of acceleration in one dimension. American Journal of Physics 49(3), pp. 242-253.

Waldrip, B. 2008. Improving Learning Through Use of Representations in Science. Proceeding The 2nd International Seminar of Science Education. Bandung: Graduate School Indonesia University of Education.

Gambar

Tabel 1. Data Statistik Deskriptif yang Diperoleh dari Pre-Post Test Utama.

Referensi

Dokumen terkait

Sejauh ini data mengenai pengukuran morfometrik dan meristik jenis-jenis ikan dikawasan muara sungai sugihan sumatera selatan masih sangat kurang dan belum terdokumentasi

Masalah yang akan diulas dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana tingkat kesukaan rasa, aroma, warna dan tekstur pada hasil jadi brownies yang menggunakan tepung gandum utuh

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Gubernur Nomor 43 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, sebagaimana telah diubah beberapa

(2012) melakukan pengembangan material untuk 3D Printer konstruksi dengan komposisi berupa sand-binder dengan rasio 3:2, yang terdiri dari 70% semen, 20% fly ash dan

Guru menugaskan peserta didik supaya memperlihatkan rubrik “Insya Allah Aku Bisa” dalam buku teks kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf (halaman terakhir

HTML adalah singkatan dari Hypertext Markup Language. 678) HTML adalah bahasa pemrograman dengan format khusus yang dapat programmer gunakan untuk membuat format

Dalam keadaan terpaksa, misalnya pasien tidak mungkin untuk diangkut ke kota/rumah sakit besar, sedangkan tindakan darurat harus segera diambil maka seorang dokter atau bidan

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya melalui Bidang Permukiman berupaya untuk selalu mereview dan memperbaharui status dari Database infrastruktur,