• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Parenting Perkembangan Gerakan Anak Usia 2 4 Tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Buku Parenting Perkembangan Gerakan Anak Usia 2 4 Tahun"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

TERAMPIL BERGERAK

DI USIA 2 - 4 TAHUN

(2)

elama periode usia 2 - 4 tahun, anak menunjukkan perubahan di seluruh aspek perkembangannya. Dari bayi yang sangat bergantung pada orang lain menjadi anak yang mandiri dan dapat bergerak bebas ke mana pun ia inginkan. Dari hanya bisa menangis, sekarang anak dapat berbincang-bincang dengan asyik mengenai banyak hal dengan ibu dan ayah. Demikian pula perkembangan sosialnya. Pada periode ini anak menikmati sekali bermain dengan anak-anak sebayanya. Ia pun belajar berbagai keterampilan sosial dalam interaksi bersama lingkungan sosialnya.

Buku berseri ini bertujuan agar ibu dan ayah dapat memahami aspek perkembangan anak pada enam tahun pertama kehidupannya. Dengan pemahaman tersebut, diharapkan ibu dan ayah dapat mendampingi dan menyediakan lingkungan yang lebih baik untuk anak mengembangkan kemampuannya. Terdapat empat aspek utama perkembangan anak yang dibahas dalam serial buku ini, yaitu : aspek gerakan kasar dan gerakan halus, bahasa, kecerdasan, dan sosial-emosi. Pemahaman yang menyeluruh dan seimbang terhadap aspek perkembangan akan lebih efektif dibandingkan fokus terhadap satu aspek saja. Setiap kegiatan yang diberikan di dalam buku ini bisa berdampak pada beberapa aspek dan bermanfaat bagi perkembangan kemampuan anak

Ibu dan ayah dapat memahami setiap aspek perkembangan sesuai dengan usia anak. Khusus pada buku ini akan dibahas mengenai aspek gerakan kasar dan gerakan halus anak usia 2 sampai 4 tahun. Perkembangan gerakan kasar dan gerakan halus anak mengalami perubahan pesat dibanding periode usia sebelumnya. Inilah masa dimana anak melatih keterampilannya agar ia menguasai keterampilan gerakan kasar dan gerakan halus dengan lebih baik sebagai bekal ketika ia memasuki usia sekolah.

(3)

barangkali belum dikuasainya. Apalagi bila ibu dan ayah merasa bahwa anak lain yang seusia dengan anak sudah dapat melakukannya. Bila anak belum dapat melakukan kegiatan yang dirangsangkan atau terlihat belum tertarik, cobalah kegiatan yang sama beberapa kali dengan diberi rentang waktu.

(4)

PERKEMBANGAN GERAKAN KASAR DAN GERAKAN HALUS

PADA USIA 2 - 4 TAHUN

erdapat tiga sumber yang merupakan dasar dari kemampuan anak untuk mengendalikan lengan, kaki, badan, keseimbangan, dan kerja sama, yaitu kemampuan, perangsangan, dan perubahan fisik.

Kemampuan gerak sebenarnya sudah terlihat pada 15 bulan pertama kehidupan anak. Di awal kehidupannya, anggota gerak anak bergerak tanpa arah, kemudian seiring dengan perkembangannya, anak mampu mengarahkan geraknya dengan baik.

Perangsangan yang ibu dan ayah berikan sehingga anak mampu menguasai keterampilan dasar gerak tubuh seperti tengkurap dan berbaring, merangkak, sampai akhirnya berjalan. Anak masih memerlukan dukungan ibu dan ayah untuk melatih keterampilannya dalam aspek gerakan kasar dan gerakan halus.

Perubahan fisik yang terjadi sejak tahun kedua, antara lain:

Berat dan Tinggi Badan. Anak mengalami tinggi dan berat badan yang berkembang pesat. Kakinya menjadi lebih panjang dan otot-ototnya menjadi lebih kuat. Dengan demikian anak bisa bergerak lebih lincah, lebih cepat, dan lebih bertujuan.

Otak. Ketika lahir, berat otak anak kira-kira 25% dari berat otaknya ketika ia dewasa kelak. Pada usia 2 tahun, berat otaknya mencapai 75%. Perkembangan otak sejalan dengan kematangan bagian otak yang memungkinkan anak mengendalikan postur tubuh dan keseimbangannya.

Penglihatan. Salah satu efek dari kematangan otak yang terjadi pada periode ini adalah kemampuan penglihatan yang membaik dan anak mampu memusatkan perhatiannya lebih akurat. Untuk dapat melakukan kegiatan fisik yang menantang secara efektif, seperti memanjat, berlari, melempar, dan mempertahankan keseimbangan, anak harus mampu menggunakan penglihatannya dengan baik.

Meskipun kemampuan geraknya berkembang dengan pesat, anak juga mengembangkan kemampuan gerakan halus untuk mengembangkan

(5)

kemampuan belajar dan pemahamannya. Pada periode ini, kemampuan anak mengendalikan tangan dan jari makin berkembang. Kemampuan ini memungkinkan anak memegang benda kecil dan mengendalikan tangannya pada kegiatan makan, serta membawa benda-benda tanpa bantuan.

Memasuki masa usia prasekolah, anak makin menunjukkan keterampilan fisik dan gerak yang ia kembangkan sebelumnya. Tantangan-tantangan kegiatan kerja sama fisik seperti melompat, sekarang dapat dilakukannya dan ia makin berusaha agar dapat melakukan kegiatan yang lain. Tentu saja, sebelum ia mampu melakukan kegiatan itu secara terampil, anak akan melalui banyak latihan. Tubuhnya pun menjadi lebih lincah dan kuat dari sebelumnya. Akan terlihat perbedaan yang jelas antara kemampuan gerakan kasar dan gerakan halus anak usia batita dan usia prasekolah.

Perkembangan gerakan halus menjadi sangat penting pada usia prasekolah. Bukan hanya agar anak lebih mandiri, tetapi juga berkaitan dengan kemampuan penyelesaian masalah dan kemampuan belajar. Di usia ini, anak mulai berlatih untuk menggunakan jari tangannya dalam menulis. Keterampilan menulis akan menjadi penting. Dengan kematangan otot dan saraf-sarafnya, gerakan tangan dan kerja sama penglihatan anak menjadi lebih baik.

(6)

PERANGSANGAN GERAK PADA USIA 2 - 3 TAHUN

Sebagai hasil dari proses fisik yang berkembang, kematangan otot dan sarafnya, anak membuat perubahan besar pada keterampilan geraknya, seperti melompat, berlari, memanjat, dan mempertahankan keseimbangan. Anak terlihat lebih bersemangat dalam mengikuti kegiatan fisik.

Pada periode ini, anak sudah mengenal sejauh mana kemampuannya, apa yang sudah bisa dan belum dilakukannya. Ia pun menjadi lebih mandiri dengan tidak perlu meminta bantuan kepada ibu dan ayah untuk mengambil atau meletakkan mainannya. Anak juga sudah bisa menggunakan sendok dan garpu dengan cukup baik, bahkan mungkin ia mulai berlatih mengenakan dan melepas pakaiannya sendiri.

Daripada mendorongnya di kereta ketika berjalan-jalan di pusat perbelanjaan atau keliling perumahan, lebih baik ibu dan ayah berjalan bersama anak.

Lari-lari.

Sambil bergandengan tangan, ajak anak berlari kecil. Anak akan berusaha untuk berlari kecil, meskipun ia belum seimbang dalam berlari. Dengan adanya ibu dan ayah di sisi anak, ia akan merasa aman.

Senam bersama.

(7)

Berjalan di titian.

Carilah titian yang ada di sekitar lingkungan kita, barangkali sebatang kayu atau balok di pinggiran trotoar. Awalnya, biarkan anak berpegangan pada tangan ibu dan ayah. Ia akan melatih keterampilan gerak dan keseimbangannya. Buat permainan jadi menyenangkan, misalnya dengan pura-pura menyeberangi sungai yang penuh buaya.

Masak bersama.

(8)

Menggambar dengan berbagai alat gambar.

Spidol, krayon, pensil warna, cat air, atau arang sekalipun bisa menjadi pilihan untuk menggambar. Medianya pun bisa bermacam-macam. Anak bisa menggambar di kotak bekas susu yang sudah dilapisi kertas bekas atau di balik kalender yang sudah tidak terpakai.

Libatkan dalam kegiatan sehari-hari.

(9)

PERANGSANGAN GERAK PADA USIA 3 - 4 TAHUN

Keterampilan gerak anak menjadi lebih rumit dan terkendali. Ia mampu menggunakan dua area perkembangan sekaligus sehingga kegiatannya pun menjadi lebih bervariasi. Bahkan, di usia ini anak mulai berlajar merencanakan strategi tertentu untuk mencapai tujuannya.

Anak makin percaya diri dengan kemampuan yang ia miliki. Ia mengetahui kemampuan keseimbangannya, kerja sama, dan kekuatan ototnya. Dengan pengetahuannya ini ia lebih tertantang dalam melakukan kegiatan fisik.

Bentuk permainan dan mainan untuk anak usia ini menjadi sangat bervariasi. Ia dapat bermain bongkar pasang yang lebih rumit, menggunakan pensil dan krayon sebagai alat permainan. Anak ingin mencoba apa saja yang membuatnya merasa tertantang. Ia pun senang bermain dengan anak lain.

KEGIATAN YANG DAPAT DILAKUKANPerencanaan.

Sarankan pada anak untuk memikirkan apa yang akan dilakukannya ketika hendak melakukan sesuatu. Anak mulai belajar merencanakan gerakannya sehingga ia berhasil menyelesaikan tantangan yang dihadapinya.

Bermain jungkat-jungkit.

Permainan ini melatih otot lengan dan kaki anak, juga mengembangkan rasa percaya dirinya akan keseimbangan tubuh.

Bermain sepak bola.

Ibu dan ayah dapat menendang bola ke arah anak dari jarak sekitar 4 meter, kemudian minta anak menendang bola itu kembali kepada ibu dan ayah tanpa menghentikan bola itu terlebih dahulu. Dengan beberapa kali latihan, anak pasti bisa melakukannya dengan baik.

Berjalan di permukaan yang tidak rata.

(10)

Bermain lempar-tangkap.

Mulailah dengan bola berukuran sedang. Jika anak sudah berhasil menangkap dari arah depan, cobalah melempar bola dari arah atas atau bawah.

Bermain halang rintang.

Permainan yang seru jika ibu dan ayah juga ikut menemaninya. Carilah lokasi yang memungkinkan anak dapat memanjat, berlari, dan merangkak. Atau, ibu dan ayah juga bisa melakukannya di rumah dengan menggunakan furnitur yang ada di rumah.

Bermain plastisin.

Kemampuan gerakan halusnya akan semakin berkembang bila anak berlatih dengan bermain plastisin. Ia bisa membuat berbagai bentuk. Anak juga bisa berlatih memotong atau menggunakan peralatan plastisin untuk menggilingnya.

Bermain konstruktif.

Aneka balok dapat menjadi sarana bagi anak untuk melatih kerja sama mata-tangannya. Ia dapat membangun kota lengkap dengan stasiun kereta. Jika tidak ada balok, ibu dan ayah dapat

menggunakan kardus/kotak bekas susu dan pasta gigi yang dilapisi dengan koran.

Anak juga bisa menggambar detail di balok-balok tersebut, misalnya,

pintu mobil, jendela kereta, dan sebagainya.

Bermain pasir dan air.

(11)

Menggambar dengan meniru dan menjiplak.

Anak dapat berlatih keterampilan memegang alat tulis dan menulis dengan menjiplak. Selipkan gambar sederhana di bawah kertas untuk anak ikuti polanya. Bila sudah bisa, anak dapat meniru gambar yang ada. Mulailah dengan yang sederhana dan beri penghargaan pada anak atas hasil karyanya.

PESAN UNTUK IBU-AYAH

asa ini adalah masa yang menyenangkan bagi perkembangan anak. Ia sudah lebih mandiri dan mampu melakukan hampir semua kegiatan yang bisa dilakukan orang dewasa. Keinginannya untuk mencoba banyak hal pun menjadi sangat menarik sebagai sarana perangsangan. Tetaplah mendampingi anak dalam melakukan semua kegiatannya. Tetaplah bersikap menyenangkan dan santai sehingga anak pun merasa nyaman dan mau mencoba berbagai hal baru yang belum dikuasainya. Tak lupa, beri kesempatan pada anak untuk beristirahat atau bermain sendiri. Bila ia merasa segar dan santai, anak dapat dengan nyaman melatih keterampilannya untuk menjadi lebih baik.

(12)

SUMBER BACAAN

Beyond Toddlerdom : Keeping five to twelve year olds on the rails, oleh

Vermilion C, Penerbit : Green, Tahun 2000

Bright Start oleh R. C. Woolfson, Penerbit : Hamlyn, Tahun 2003

Child Development and Education, oleh Teresa M. McDevitt dan Jeanne Ellis

Ormrod, Penerbit : Merril Prentice Hall, Tahun 2002

Guide to Understanding Your Child : Healthy Development from Birth to

Adolescence, oleh Linda. C Mayes dan Donald J. Cohen, Penerbit : Little

Brown, Tahun 2002.

Teach Your Child : How to discover and enhance your child’s potential oleh Mirriam Stoppard, Penerbit : Kindersley, Tahun 2001.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Surat Keputusan Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Bina Marga Kabupaten Lebak Nomor : 602.1/ 13 -DBM/PPBJ/PL/II/2012 Tanggal 06 Februari 2012 Tentang Penetapan

Berdasarkan beberapa uraian tersebut diatas, maka dapat dilakukan penelitian dan membahasnya dalam suatu karya ilmiah berbentuk skripsi dengan judul “ KAJIAN YURIDIS TERHADAP

kelapa sawit pada Gambar 4.5 (a) dan (b) dapat kita lihat sekam padi dan tandan kosong kelapa sawit sebelum dilakukan proses pulping, sebelum dilakukannya

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pola aktivitas pemanfaatan ruang terbuka publik di Alun-alun Batu dengan keterkaitan pelaku aktivitas, waktu aktivitas dan

Hubungan antara potensi kerja pemulung dengan kondisi barang bekas sebagai hasil mulungnya dan kemitraan dengan pembuatan alat peraga edukatif untuk lembaga PAUD menjadi

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul Strategi Pemasaran Bisnis Toko Dafi‟ Dalam Meningkatkan Jumlah Penjualan Barang di Kota Palangkaraya Perspektif

kepatuhan wajib pajak atas pajak rumah kos. Hal tersebut disebabkan karena pajak rumah kos masih kategori pajak baru, yang mulai diterapkan pada akhir tahun 2013 dan

ini sangat menguntungkan,perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan untuk