Pelajaran Hidup
1. Yesus Mengajar
menggunakan alam
Guru Agung itu membawa para pendengarNya untuk berhubungan dengan alam, supaya mereka dapat mendengar suara yang berbicara
pada semua benda yang diciptakan; dan bilamana hati mereka menjadi lembut dan pikiran mereka mau menerima, Ia menolong
mereka untuk menafsirkan pengajaran rohani mengenai pemandangan ke atas mana mata mereka tertuju.
2. YESUS menggunakan
Perumpamaan
• Perumpamaan-perumpamaan sebagai sarana yang olehnya Ia suka mengajarkan pelajaran-pelajaran tentang kebenaran, menunjukkan betapa terbuka rohNya pada pengaruh-pengaruh alam dan
bagaimana Ia senang menghimpun pengajaran rohani dari lingkungan kehidupan sehari-hari.
• Burung di udara, bunga bakung di padang, penabur dan benih, gembala dan domba--dengan ini Kristus menggambarkan
3. YESUS mengajar dengan
cerita kehidupan sehari-hari
• Ia juga menarik gambaran dari peristiwa-peristiwa dalam kehidupan, bukti pengalaman yang lumrah bagi para pendengarNya ragi, harta yang
tersembunyi, mutiara, jala ikan, mata uang yang hilang, anak yang terhilang, rumah di atas batu dan pasir.
• Dalam pelajaran-pelajaranNya ada sesuatu untuk menarik setiap pikiran, untuk mengimbau setiap hati. Dengan demikian tugas sehari-hari, gantinya hanya kerja banting-tulang, dan kehilangan pikiran- pikiran tinggi, diterangi dan diangkat oleh pengingat-pengingat tetap terhadap perkara-perkara rohani dan yang tidakkelihatan
Dalam pelajaran-pelajaranNya ada sesuatu untuk menarik setiap pikiran, untuk mengimbau setiap hati. Dengan demikian tugas sehari-hari, gantinya hanya kerja banting-tulang, dan kehilangan
pikiran- pikiran tinggi, diterangi dan diangkat oleh pengingat-pengingat tetap terhadap perkara-perkara rohani dan yang
Kepada Anak didik harus dibuat cara
pengajaran yang sama
Begitulah kita harus mengajar. Biarlah anak-anak belajar melihat di alam suatu ungkapan tentang kasih dan hikmat Allah; biarlah
pemikiran tentang Dia dihubungkan dengan burung dan bunga serta pohon; biarlah semua perkara yang kelihatan bagi mereka menjadi penafsir perkara yang tidak kelihatan dan semua peristiwa kehidupan
HUKUM YANG MENGENDALIKAN ALAM ADALAH HUKUM YANG MENGENDALIKAN HIDUP MANUSIA
• Sementara mereka belajar demikian untuk mempelajari pelajaran pada segala sesuatu yang diciptakan, dan pada seluruh pengalaman hidup, tunjukkan bahwa hukum-hukum sama memerintah benda-benda alam dan peristiwa-peristiwa kehidupanlah yang harus
mengendalikan kita;
• Semuanya itu diberikan demi kebaikan kita, dan bahwa hanya dalam penurutan kepada hukum-hukum itu saja kita dapat
HUKUM PELAYANAN
Segala sesuatu baik di sorga maupun di bumi menyatakan
bahwa
hukum kehidupan yang besar itu adalah hukum
pelayanan.
Bapa semawi bekerja melayani kehidupan semua
perkara yang hidup.
MELAYANI ADALAH HUKUM SURGA
Kristus datang ke bumi "sebagai Pelayan" (Lukas 22:27).
Malaikat-malaikat adalah "roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan" (Ibrani 1:14).
HUKUM PELAYANAN YANG SAMA TERTULIS DI
ATAS SEGENAP ALAM
• Burung-burung di udara, binatang-binatang di ladang,
pohon-pohon di hutan, daun-daunan, rumput-rumput dan bunga-bunga, matahari di langit dan bintang- bintang yang terang semuanya
mempunyai pekerjaannya.
• Danau dan samudera, sungai dan mata air masing-masing menerima untuk memberi.
Dengan Memberi maka kamu akan
diberi
• Sementara setiap benda di alam melayani kehidupan dunia ini sedemikian rupa, benda itu juga memelihara kepentingannya sendiri.
MENABUR DALAM IMAN
Dari antara pelajaran-pelajaran yang nyaris tak terhitung yang
diajarkan dalam pelbagai proses pertumbuhan, beberapa yang paling berharga disampaikan dalam perumpamaan Juruselamat mengenai benih yang tumbuh. Pelajaran ini mengandung pelajaran bagi
"Beginilah hal kerajaan Allah itu; seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi,
Manusia menabur tetapi ALLAH yang
menumbuhkan
• Manusia mempunyai bagiannya untuk bertindak dalam
meningkatkan pertumbuhan benih gandum; tetapi ada suatu hal yang di luar itu ia tak dapat menyelesaikan apa-apa.
• Ia harus bergantung atas Orang yang menghubungkan penaburan dan penyabitan itu oleh rantai yang ajaib kemahakuasaanNya
Benih dapat tumbuh hanya melalui Yesus
• Ada kehidupan dalam benih itu, ada kuasa dalam tanah, tetapi kecuali kuasa kekal yang dikerahkan siang dan malam, benih itu tidak akan menghasilkan apa-apa.
• Sebagaimana dalam penaburan alamiah, demikian pula dalam penaburan rohani; kuasa yang dengan sendirinya dapat
Semua bertumbuh karena kuasa ALLAH
• Curahan hujan harus menyegarkan ladang yang kering; matahari harus memberikan kehangatan; listrik harus disampaikan kepada benih yang ditanamkan.
• Kehidupan yang Pencipta tanamkan, Ia sendiri saja yang dapat menumbuhkannya. Setiap benih bertumbuh, setiap tanaman berkembang, oleh kuasa Allah.
Lukas 8: 11; Yes 61:11
• "Benih itu ialah firman Allah."• "Sebab seperti bumi memancarkan tumbuh-tumbuhan dan seperti kebun menumbuhkan benih yang ditaburkan demikianlah Tuhan Allah akan menumbuhkan kebenaran”.
Pekerjaan si penabur adalah
pekerjaan iman
Rahasia pengecambahan dan pertumbuhan benih tak dapat
dipahaminya; tetapi ia mempunyai keyakinan pada perantara yang olehnya Allah menyebabkan tumbuh-tumbuhan itu bertumbuh
Pengharapan kepada tuaian
• Ia menaburkan benih itu, sambil mengharapkan untukmengumpulkanya berlipat ganda dalam suatu penuaian dalam yang berlimpah-limpah.
• Begitu pula para orang tua dan guru-guru harus bekerja,sambil mengharapkan penuaian dari benih yang mereka tabur.
PETANI YANG TIDAK TIDAK BERGANTUNG
PADA ALLAH TIDAK AKAN BERBUAH
Untuk suatu waktu benih yang baik terletak tidak diperhatikan dalam hati, tidak memberikan bukti bahwa ia telah berakar; tetapi kemudian,
ketika Roh Allah berhembus pada jiwa itu, benih yang tersembunyi itu bertumbuh, dan pada akhirnya mengeluarkan buah.
Taburkanlah benih dengan semangat
Dalam pekerjaan hidup kita, kita tidak tahu mana yang akan berhasil, ini atau itu. Pertanyaan ini tidak perlu kita jawab. "Taburkanlah
benihmu pagi-pagi hari dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari" (Pengkhotbah 11:6).
Kegiatan ini akan terus ada
sampai Yesus datang
Janji Allah yang besar mengatakan bahwa "selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai" (Kejadian 8:22).
• Kitapun harus yakin, dalam penaburan rohani, untuk bekerja, sambil percaya akan jaminanNya: "Demikianlah FirmanKu yang keluar dari mulutKu:
• ia tidak akan kembali kepadaKu dengan sia-sia, tetapi ia akan
melaksanakan apa yang Kukehendaki dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya."
Yesaya 55:11 Mazmur 126:6
"Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa
Benih yang berkecambah itu menggambarkan awal kehidupan rohani, dan perkembangan tanaman itu adalah lambang perkembangan
tabiat. Tidak akan ada kehidupan tanpa pertumbuhan. Tanaman itu harus bertumbuh atau mati.
Tumbuhnya benih = tumbuhnya
tabiat
• Sebagaimana pertumbuhannya diam dan tidak dikelihatan tetapi berkelanjutan, begitulah pertumbuhan tabiat.
• Pada setiap tingkat perkembangan kehidupan kita mungkin
sempurna; namun jika maksud Allah bagi kita digenapi, akan ada kemajuan tetap.
Pertumbuhan rohani hanya ada
di dalam Yesus
• Tanaman itu bertumbuh dengan menerima apa yang disediakan Allah untuk menopang kehidupannya.
• Demikianlah pertumbuhan rohani diperoleh melalui kerja sama dengan perwakilan ilahi. Sebagaimana tanaman itu berakar dalam tanah, demikianlah kita harus berakar dalam Kristus.
Sinar Matahari, Hujan = Roh Kudus
• Sebagaimana tanaman itu menerima sinar matahari, embun danhujan, demikianlah kita menerima Roh Kudus.
• Jika hati kita berdiam dalam Kristus, Ia akan datang kepada kita, "Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir
Hosea 6:3; Maleakhi 4:2; Hosea 14:5,7
• Matahari Kebenaran akan menyinari kita "dengan kesembuhanpada sayap-Nya."
• Kita akan "seperti bunga bakung."
• Kita "tumbuh seperti gandum; mereka akan berkembang seperti pohon anggur".
Tujuan menabur adalah
menghasilkan benih
• Gandum itu bertumbuh, "mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya" (Markus 4:28).
• Tujuan petani dalam menaburkan benih dan memelihara tanaman itu, ialah menghasilkan gandum--roti bagi orang yang lapar dan
Begitulah Petani ilahi itu menantikan penuaian. Ia berusaha menyemaikan diriNya sendiri dalam hati dan kehidupan
pengikut-pengikutNya, sehingga melalui mereka Ia dapat menyemai dalam hati dan kehidupan orang lain.
Pertumbuhan tanaman adalah
pelajaran praktis bagi anak-anak
Pertumbuhan tanaman yang pelahan-lahan sejak sebagai benih merupakan suatu pelajaran praktis dalam pendidikan anak,
"Mula-mula tangkai, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya" (Markus 1:28).
Ia yang memberikan perumpamaan ini menciptakan benih yang kecil itu, memberikan sifatnya yang sangat penting dan menetapkan
hukum yang memerintah pertumbuhannya. Dan kebenaran yang diajarkan oleh perumpamaan itu menjadi suatu kenyataan dalam
• Ia, Yang Mahabesar dari sorga, Raja kemuliaan, menjadi seorang bayi di Betlehem, dan selama suatu waktu menjadi sebagai bayi yang tak berdaya dalam asuhan ibunya.
• Pada masa kanak-kanak Ia berbicara dan bertindak sebagai seorang anak, menghormati orang tuaNya dan melaksanakan keinginan
mereka dalam cara yang penuh pertolongan. Tetapi dari permulaan sekali dengan kecerdasan Ia terus menerus bertumbuh dalam kasih karunia dan dalam pengetahuan kebenaran.
ANAK-ANAK Harus diajar hidup
sederhana
• Orang-orang tua dan guru-guru harus bertujuan demikian untuk menanamkan kecenderungan orang-orang muda sehingga pada setiap tingkat kehidupan dapat melukiskan keindahan yang cocok dengan masa itu, bertumbuh secara alami, sama seperti tanaman di kebun.
• Anak-anak kecil harus dididik dalam kesederhanaan seorang anak. Mereka harus dilatih supaya merasa puas dengan kewajiban kecil, yang menolong dan kesenangan-kesenangan serta pengalaman-pengalaman alamiah untuk usia mereka.
• Masa anak-anak sama dengan tangkai dalam perumpamaan, dan tangkai itu memiliki keindahan yang aneh pada dirinya sendiri.
Anak-anak tidak boleh dipaksa ke dalam kematangan yang terlalu cepat, tetapi sedapat-dapatnya tetap bertahan segar dan bugar dari tahun-tahun permulaannya.
• Semakin tenang dan sederhana kehidupan seorang anak semakin bebas dari kemeriaan semu dan semakin berada dalam
keharmonisan dengan alam semakin menguntungkan untuk kesegaran fisik dan mental serta kekuatan rohani.
• Dalam mujizat Juruselamat memberi makan lima ribu orang
digambarkan pekerjaan kuasa Allah dalam menghasilkan tuaian. Yesus menarik ke samping tirai dari dunia alamiah, dan
menunjukkan tenaga kreatif yang senantiasa dilaksanakan demi kebaikan kita.
• Dalam melipatgandakan benih yang ditaburkan ke dalam tanah, Ia yang melipatgandakan roti itu melakukan mukjizat setiap hari.
Dengan mujizatlah Ia senantiasa memberi makan jutaan orang dari ladang-ladang tuaian bumi ini.
Manusia dipanggil untuk bekerja sama dengan Dia dalam
pemeliharaan gandum dan penyediaan roti, dan oleh sebab hal ini mereka kehilangan pandangan terhadap perwakilan ilahi.
Pekerjaan kuasaNya dianggap hanya berasal dari sebab-sebab alamiah atau dari usaha manusia saja, dan terlalu sering
karunia-karuniaNya diselewengkan pada penggunaan yang mementingkan diri sendiri dan menjadi kutuk gantinya berkat. Allah berusaha untuk
mengubah semua hal ini. Ia ingin supaya perasaan kita yang tumpul ditajamkan untuk melihat keramahan rahmatNya, sehingga
• Adalah firman Allah, pemberian hidupNya, yang memberikan kehidupan kepada benih itu, dan dari kehidupan itu, kita, yang
memakan gandum itu menjadi orang-orang yang ikut mengambil bagian.
• Inilah yang Allah ingin supaya kita lihat;Ia ingin supaya bahkan dalam menerima makanan kita sehari-hari kita dapat mengenal perwakilanNya dan dapat dibawa ke dalam persekutan yang lebih erat dengan Dia.
Dengan hukum-hukum Allah di alam, akibat mengikuti penyebab dengan kepastian yang tidak berubah-ubah. Penyabitan menyaksikan
penaburan. Di sini tidak ada sifat pura-pura yang diberi hati. Manusia bisa saja menipu sesamanya dan bisa saja menerima pujian serta imbalan untuk pelayanan yang tidak mereka berikan. Tetapi di alam
Pada petani yang tidak setia, penuaian menjatuhkan hukuman atas kesalahan. Dan dalam arti yang setinggi-tingginya hal ini juga benar dalam bidang rohani. Adalah pada penampilan, bukan pada kenyataan,
Semua akan menghadapi hukum
tabur tuai
• Anak yang bolos dari sekolah, orang muda yang malas belajar, pekerja atau magang yang gagal melayani kepentingan majikannya, orang dalam suatu bisnis atau profesi yang tidak benar terhadap tanggung jawabnya yang
tertinggi, dapat memuji dirinya sendiri bahwa, selama kesalahan itu tersembunyi, ia memperoleh keuntungan.
• Tetapi tidak demikian; ia menipu dirinya sendiri. Penuaian kehidupan adalah tabiat, dan inilah yang menentukan nasib, baik untuk kehidupan sekarang maupun untuk kehidupan mendatang.
Apa yang di tabur itu yang dituai
• Penuaian adalah reproduksi benih yang ditabur. Setiap benihmengeluarkan buah menurut jenisnya. Demikianlah dengan sifat-sifat tabiat yang kita harapkan.
• Sifat mementingkan diri, mencintai diri, menghargai diri, pemanjaan diri, berkembang biak sendiri, dan akhirnya ialah kerusakan dan
kehancuran. "Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya; tetapi barangsiapa menabur
dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu" (Galaiat 6:8).
Tabur yang baik,
akan tuai yang baik
• Kasih, simpati dan keramahan menghasilkan buah-buah berkat, sebuah tuaian yang tidak dapat binasa.
• Dalam penuaian benih itu dilipatgandakan. Sebutir gandum, diperbanyak oleh penaburan berulang-ulang, akan memenuhi seluruh ladang dengan bulir-bulir keemasan. Mungkin begitulah luasnya pengaruh satu kehidupan, bahkan satu perbuatan.
• Alangkah besarnya kasih kenangan tentang buli-buli pualam yang dipecahkan untuk mengurapi Kristus yang akan berlangsung
Alangkah besar pemberian tak terhingga berupa persembahan, yang dibawa oleh seorang perempuan janda yang tidak bernama, yang
terdiri atas "dua peser, yaitu satu duit" (Markus 12:42), kepada pekerjaan Juruselamat.
Kehidupan Melalui Kematian
• Pelajaran tentang penaburan benih mengajarkan
kedermawanan.
"Orang yang menabur sedikit akan menuai
sedikit juga dan orang yang menabur banyak akan menuai
banyak juga" (2 Korintus 9:6).
• Tuhan mengatakan, "Berbahagialah kamu yang boleh
menabur di segala tempat di mana terdapat air" (Yesaya
32:20). Menabur dekat air yang banyak berarti memberi di
mana saja pertolongan kita diperlukan.
• Ini tidak akan menyebabkan kemiskinan. "Orang yang menabur banyak akan menuai banyak juga." Dengan menaburkannya si penabur melipatgandakan benihnya. Demikianlah dengan memberi kita menambah berkat-berkat kita. Janji Allah memastikan kecukupan, agar kita bisa terus memberi.
• Lebih dari itu: bilamana kita memberikan berkat-berkat kehidupan ini, ucapan syukur di pihak penerima menyediakan hati untuk menerima
• Dengan menaburkan biji gandum ke dalam tanah, Juruselamat
melukiskan pengorbananNya untuk kita. "Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh dalam tanah dan mati," kataNya, "ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah"
(Yohanes 12:24).
• Hanya melalui pengorbanan Kristus, si Benih itu, buah dapat
dihasilkan untuk kerajaan Allah. Sesuai dengan hukum kerajaan tumbuh-tumbuhan, kehidupan adalah hasil kematianNya.
• Demikianlah dengan semua orang yang menghasilkan buah sebagai para pekerja bersama dengan Kristus: cinta diri, kepentingan diri,
harus binasa; kehidupan harus dimasukkan ke dalam alur
kebutuhan dunia. Tetapi hukum pengorbanan diri adalah hukum pemeliharaan diri.
• Petani memelihara biji gandumnya dengan mencampakkannya. Demikianlah kehidupan yang akan dipelihara adalah kehidupan
yang diberikan dengan kerelaan hati ke dalam pelayanan pada Allah dan manusia.
• Benih itu mati, supaya bertumbuh menjadi kehidupan baru. Dalam hal ini kita diajari pelajaran tentang kebangkitan. Tentang tubuh
manusia yang diletakkan sehingga membusuk dalam kubur, Allah mengatakan: "Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan.
• Ditaburkan dalam kehinaan dibangkitkan dalam kemuliaan.
Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan" (1 Korintus 15:42, 43).
Bilamana para orang tua dan guru berusaha untuk mengajarkan pelajaran-pelajaran ini, pekerjaan itu harus dibuat praktis. Biarlah
anak-anak itu sendiri mengerjakan tanah dan menabur benih.
Sementara mereka bekerja, orang tua atau guru dapat menerangkan mengenai taman hati, dengan benih yang baik atau buruk yang
ditaburkan di sana, dan bila taman itu harus dipersiapkan untuk benih alami, demikianlah hati itu harus dipersiapkan untuk benih kebenaran.
Sebagaimana benih itu ditaburkan dalam tanah, dapat mengajarkan pelajaran mengenai kematian Kristus; dan sebagaimana tangkai bertunas, demikianlah kebenaran mengenai kebangkitan. Sementara
tanaman itu bertumbuh, hubungan antara penaburan alami dan rohani dapat dilanjutkan.
Orang-orang muda harus diajar dengan cara yang sama. Dari
pengerjaan tanah, pelajaran bisa terus dipelajari. Tidak ada orang yang mengerjakan sebidang tanah dengan harapan akan sekaligus
Mengolah Tanah = Mengolah hati
Pekerjaan yang dilakukan dengan rajin dan tabah harus diusahakan dalam mempersiapkan tanah, penaburan benih dan pembudi-dayaan
tanaman. Begitulah seharusnya dalam penaburan rohani. Taman hati itu harus ditanami. Tanah itu harus dipecah- pecahkan dengan
pertobatan. Tumbuhan jahat yang menghambat gandum yang baik harus dicabut.
• Sebagaimana tanah yang tadinya penuh ditumbuhi duri dapat dibersihkan hanya dengan rajin bekerja, begitulah kecenderungan-kecenderungan hati yang jahat dapat dikalahkan hanya dengan usaha yang tekun, dalam nama dan kekuatan Kristus.
• Dalam pengolahan tanah pekerja yang bijaksana akan menemukan harta
yang hampir tak diimpikan yang terbuka di hadapannya. Tidak ada orang bisa berhasil dalam pertanian atau perkebunan tanpa memperhatikan hukum-hukum yang berlaku. Keperluan khusus dari setiap jenis tanaman harus dipelajari.
Jenis yang berbeda memerlukan tanah dan pengolahan yang berbeda, dan ketaatan terhadap hukum-hukum yang mengatur
Perhatian yang sungguh kepada
pertumbuhan benih sangatlah penting
Perhatian yang diperlukan dalam pencangkokan, supaya tidak satu akar seratpun yang akan berkerumun atau salah tempat,
pemeliharaan terhadap tanaman muda, memangkas dan mengairi, melindungi terhadap pembekuan pada malam hari dan terik matahari
pada waktu siang, menjaganya dari rumput, penyakit dan serangga, mengarahkan dan mengatur, tidak hanya mengajarkan pelajaran-pelajaran penting mengenai pembangunan tabiat, tetapi pekerjaan itu
• Dalam menumbuhkan kepedulian, kesabaran, perhatian pada hal-hal kecil, penurutan pada hukum, itu memberikan latihan yang paling penting.
• Hubungan tetap dengan rahasia kehidupan dan keindahan alam,
sebagaimana dengan kelemahlembutan yang diperlukan dalam pelayanan pada benda- benda indah ciptaan Allah, cenderung untuk menguatkan
pikiran dan menghaluskan serta mengangkat tabiat; dan pelajaran-pelajaran yang diajarkan itu mempersiapkan pekerja supaya lebih berhasil berurusan dengan orang lain.