• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN METODE SIMULATION GLOBALE DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PERANCIS SETARA DELF B1.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN METODE SIMULATION GLOBALE DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PERANCIS SETARA DELF B1."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN METODE SIMULATION GLOBALE DALAM

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PERANCIS SETARA DELF B1

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Perancis

oleh:

Deka Dwi Cahyati

0807453

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

(2)

Penggunaan Metode

Simulation Globale

dalam Meningkatkan Keterampilan

Berbicara Mahasiswa Bahasa Perancis

setara DELF B1

Oleh Deka Dwi Cahyati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Deka Dwi Cahyati 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

DEKA DWI CAHYATI 0807453

PENGGUNAAN METODE SIMULATION GLOBALE

DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN

BERBICARA MAHASISWA BAHASA PERANCIS

SETARA DELF B1

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

(Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum) NIP. 196502041992022001

Pembimbing II

(Yadi Mulyadi, M.Pd) NIP. 197812082005011002

Mengetahui:

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis

(4)
(5)

ABSTRAK

Dwi Cahyati, Deka. 2014. Penggunaan Metode Simulation Globale dalam

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Mahasiswa Bahasa Perancis setara DELF B1. (Penelitian pra-eksperimen terhadap mahasiswa Jurusan

Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI tahun ajaran 2013/2014). Skripsi Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI. Bandung. Tidak diterbitkan.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan penggunaan metode simulation

globale dalam pembelajaran bahasa Perancis, (2) mendeskripsikan hasil

kemampuan berbicara mahasiswa setara tingkat B1 DELF melalui penggunaan metode Simulation Globale dan (3) mendeskripsikan kelebihan dan kekurangan metode Simulation Globale dalam proses pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Perancis. Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan metode penelitian pre-eksperimental dengan desain penelitian one shot case study. Sampel dalam penelitian ini adalah keterampilan berbicara dari 30 mahasiswa tingkat tiga semester lima Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI tahun ajaran 2013/2014. Setelah melakukan penelitian, hasil yang didapat menunjukkan bahwa metode ini sangat membantu mahasiswa dalam meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Perancis. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai mahasiswa setara DELF B1. Peneliti menggunakan kriteria penilaian keterampilan berbicara menurut Tagliante (2005). Dari hasil penelitian diperoleh data sebesar 80% mahasiswa lulus tes berbicara setara DELF B1, dan sisanya (20%) yang belum dapat mencapai nilai minimum. Berdasarkan data tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa metode ini sangat baik untuk digunakan di dalam kelas untuk melatih kemampuan berbicara bahasa Perancis mahasiswa. Terlebih lagi metode ini sangat menarik dan dinilai dapat memotivasi mahasiswa untuk sering berbicara dalam bahasa Perancis.

Kata kunci: Keterampilan berbicara, DELF, Aplikasi metode Simulation

(6)

ABSTRACT

This research is to describe the use of the simulation global method in learning speaking, to get the result of speaking ability of the french student in equivalent level of B1 DELF, and to describe its advantages and disadvantages in learning speaking. To get those purposes, researcher uses the experiment method with one shot case study design. The sample in this research is the speaking ability of thirty students of the fifth semester of French Department FPBS UPI. The result shows that this method helps the students to practice speaking French. It can be seen from the students minimums scores to graduate on level B1 DELF. Researcher uses the assessment criteria for speaking skill according to Tagliante (2005). Based on research results, 80% of the students passed the speaking test equivalent of B1 DELF, and the remainder (20%) had minimum results. The researcher concludes that this method is very good to use in the classroom to train students ability to speak in French. Moreover this method is very interesting and can motivate students for a graded often speak in French.

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ...ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Asumsi ... 5

BAB II IMPLEMENTASI METODE SIMULATION GLOBALE DALAM PEMBELAJARAN BAHASA PERANCIS TINGKAT DELF B1 2.1Metode Pembelajaran ... 6

2.1.1 Hakikat Pembelajaran ... 6

2.1.2 Pengertian Metode Pembelajaran... 8

2.1.3 Kedudukan dan Macam-macam Metode Pembelajaran... 9

2.2 Metode Simulasi ... 12

2.2.1 Pengertian Simulasi ... 13

2.2.2 Prinsip-prinsip Metode Simulasi ... 14

2.2.3 Manfaat dan Tujuan Metode Simulasi ... 15

2.3 Metode Simulation Globale ... 16

2.3.1 Pengertian Metode Simulation Globale ... 16

2.3.2 Pedoman Merancang Metode Simulation Globale ... 17

(8)

2.4 Keterampilan Berbicara ... 22

2.4.1 Pengertian Berbicara ... 22

2.4.2 Prinsip-prinsip Berbicara ... 23

2.4.3 Tujuan Berbicara ... 25

2.5 Evaluasi Pembelajaran Bahasa Perancis ... 26

2.5.1 Pembelajaran Bahasa Perancis sebagai Bahasa Asing ... 26

2.5.2 Kurikulum Bahasa Perancis (CECRL) ... 28

2.5.3 Evaluasi Keterampilan Berbicara... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian... 34

3.1.1 Metode Penelitian ... 34

3.1.2 Desain Penelitian ... 34

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 35

3.2.1 Populasi Penelitian ... 36

3.2.2 Sampel Peneltian ... 36

3.3 Variabel Penelitian ... 36

3.3.1 Variabel Bebas ... 37

3.3.2 Variabel Terikat ... 37

3.4 Definisi Operasional ... 37

3.5 Instrumen Penelitian ... 39

3.5.1 Tes ... 40

3.5.2 Angket ... 41

3.5.3 Observasi ... 41

3.6 Validitas ... 41

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 42

3.8 Prosedur Penelitian. ... 46

3.8.1 Persiapan Pengumpulan Data... 46

3.8.2 Pelaksanaan Eksperimen ... 46

(9)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1 Penggunaan Metode Simulation Globale dalam Pembelajaran Berbicara

Bahasa Perancis ... 50

4.1.1 Pertemuan Pertama ... 50

4.1.2 Pertemuan Kedua ... 53

4.1.3 Pertemuan Ketiga ... 54

4.1.4 Pertemuan Keempat ... 57

4.2 Observasi ... 58

4.2.1 Data Hasil Observasi ... 58

4.2.2 Analisis Data Hasil Observasi ... 60

4.3 Data dan Analisis Hasil Tes Mahasiswa ... 63

4.4 Analisis Angket ... 65

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan ... 73

5.2 Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA

ARTICLE DE RECHERCHE

LAMPIRAN

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tema Tes Dialog ... 43

Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Tingkat DELF B1 ... 43

Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket ... 44

Tabel 3.4 Format Observasi Aktivitas Peneliti ... 45

Tabel 4.1 Tabel Observasi Penilaian Peneliti ... 58

Tabel 4.2 Kemampuan Peneliti dalam Membuka Pertemuan ... 60

Tabel 4.3 Sikap Peneliti dalam Kelas ... 60

Tabel 4.4 Kemampuan Melaksanakan Kegiatan Inti ... 61

Tabel 4.5 Kemampuan Peneliti dalam Mengaplikasikan Metode SG ... 61

Tabel 4.6 Evaluasi ... 62

Tabel 4.7 Kemampuan Peneliti Menutup Kegiatan ... 63

Tabel 4.8 Nilai Hasil Tes Berbicara Mahasiswa ... 64

Tabel 4.9 Pendapat Mahasiswa Mengenai Berbicara Bahasa Perancis ... 65

Tabel 4.10 Pendapat Mahasiswa Mengenai Berbicara Bahasa Perancis ... 65

Tabel 4.11 Kesulitan Mahasiswa dalam Berbicara Bahasa Perancis ... 66

Tabel 4.12 Usaha Mahasiswa dalam Mengatasi Kesulitan Berbicara Bahasa Perancis ... 67

Tabel 4.13 Usaha Mahasiswa dalam Mengatasi Kesulitan Berbicara Bahasa Perancis ... 67

Tabel 4.14 Pendapat Mahasiswa tentang Metode Pembelajaran ... 68

Tabel 4.15 Pengetahuan Mahasiswa tentang Metode SG ... 68

Tabel 4.16 Pengetahuan Mahasiswa tentang Metode SG ... 68

Tabel 4.17 Pendapat Mahasiswa mengenai Metode SG ... 69

(11)

Tabel 4.19 Pendapat Mahasiswa mengenai Metode SG ... 70

Tabel 4.20 Kesan Mahasiswa terhadap Metode SG ... 70

Tabel 4.21 Kesan Mahasiswa terhadap Metode SG ... 71

Tabel 4. 22 Kelebihan dan Kekurangan Metode SG ... 71

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Artikel bahasa Perancis

Lampiran 2 Surat Keputusan Pengesahan Skripsi Lampiran 3 Surat Expert Judgement

Lampiran 4 Hand Out

Lampiran 5 Kerangka Metode Simulation Globale Lampiran 6 Lembar Observasi

Lampiran 7 SAP

Lampiran 8 Kisi-kisi Angket Lampiran 9 Angket Penelitian Lampiran 10 Tes

(13)

DAFTAR GAMBAR

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Di era globalisasi ini, setiap individu dituntut untuk dapat menguasai sedikitnya satu bahasa asing. Bahasa asing memiliki peranan yang sangat penting sebagai modal untuk memperoleh pekerjaan dan bersaing di kancah internasional dalam semua bidang pekerjaan. Banyak pilihan bahasa asing yang dapat dipilih untuk dikuasai. Salah satunya adalah bahasa Perancis.

Bahasa Perancis ini merupakan salah satu dari sepuluh bahasa asing yang memiliki banyak penuturnya di seluruh dunia, juga merupakan bahasa internasional kedua setelah bahasa Inggris. Pembelajaran bahasa Perancis telah banyak diselenggarakan hampir di seluruh Indonesia, dari tingkat sekolah menengah hingga universitas.

Untuk dapat menguasai bahasa Perancis, terdapat empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai setiap pembelajar. Adapun keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keterampilan tersebut saling berkaitan satu sama lain. Selain itu, mereka juga harus menguasai kosakata, budaya, tata bahasa, dan penggunaan bahasa Perancis yang gramatis dan berterima.

Dari keempat keterampilan berbahasa tersebut, keterampilan berbicara adalah keterampilan kedua yang harus dikuasai setelah keterampilan menyimak dan merupakan keterampilan yang tidak mudah untuk dapat langsung dikuasai. Berbicara bahasa Perancis tidak hanya membutuhkan keberanian namun juga membutuhkan latihan secara berkelanjutan. Namun untuk menemukan lawan bicara yang juga dapat berbicara bahasa Perancis bukanlah hal yang mudah sehingga menjadi salah satu faktor penghambat untuk pemerolehan keterampilan berbicara.

(15)

yang paling besar dalam berbicara adalah kurangnya penguasaan materi dan kurangnya penguasaan kosakata sehingga menyulitkan dalam mengembangkan ide dan menjadi kurang fasih saat berbicara.

Permasalahan lain yang sering ditemui antara lain salah pengucapan dalam bahasa Perancis yang mengakibatkan lawan bicara kesulitan dalam memahami maksud yang hendak disampaikan, intonasi yang seringkali kurang tepat dapat menyebabkan salah arti, dan kesulitan dalam menyusun kalimat sehingga terkadang membuat lawan bicara kurang mengerti. Masalah tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya penguasaan kosakata. Seringkali pembelajar merasa malu untuk berbicara dalam bahasa Perancis di muka umum atau di depan kelas, merasa takut salah sehingga enggan untuk mencoba berbicara, dan ketidakmampuan membuat kalimat dikarenakan lemah dalam pemahaman aturan tata bahasa Perancis.

Terdapat banyak solusi dalam mengatasi kesulitan yang ditemui selama proses pemerolehan keterampilan berbicara, antara lain penggunaan media selama proses pembelajaran berlangsung, inovasi pengajar dalam menyampaikan materi agar lebih menarik, penggunaan metode pembelajaran yang menyenangkan agar pembelajar menjadi tenang dan tidak tegang dalam mempelajari bahasa Perancis.

Keberhasilan dalam pembelajaran bahasa Perancis tidak lepas dari peran aktif dan kreatif pengajar dalam membantu para pembelajar untuk menguasai bahasa Perancis sebagai bahasa asing. Selain metode ataupun media, pengajar juga dapat menggunakan strategi pembelajaran yang tepat sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif.

Banyaknya metode yang dapat dipilih mengharuskan pengajar untuk pandai dalam menggunakan metode yang paling tepat untuk melatih keterampilan berbahasa khususnya keterampilan berbicara. Terdapat metode yang menarik untuk coba diterapkan dalam pembelajaran, yaitu metode Simulation Globale. Secara singkat, Capriles (2004)mengatakan bahwa metode ini merupakan proyek jangka panjang yang tidak dilakukan hanya dalam satu sesi. Itu berarti dibutuhkan waktu yang cukup untuk dapat mempraktekkan metode ini. Sesuai namanya

Simulation Globale -yang berarti simulasi global- berarti metode ini

(16)

Metode ini melibatkan semua siswa dalam satu kelas untuk aktif berperan dalam sebuah situasi buatan, yang di dalamnya terdapat banyak adegan yang dimainkan oleh pembelajar. Hal yang membuat metode ini menarik adalah peran serta seluruh siswa dalam membuat situasi buatan dimana semua peran yang ada akan dimainkan oleh mereka sendiri. Singkatnya, metode ini menuntut semua siswa untuk terlibat secara aktif dalam kesuksesan terciptanya situasi yang menarik.

Caré dan Debyser yang merupakan pendidik pernah melakukan percobaan untuk melakukan metode ini. Debyser membuat sebuah buku yang berjudul l’immeuble dan mencoba untuk mengaplikasikan metode ini berdasarkan buku yang telah dibuatnya. Selain buku l’immeuble, masih banyak buku lain yang

dibuat dan didesain khusus untuk memudahkan penggunaan metode simulation

globale ini. Buku-buku yang lain diantaranya l’île dan le village. Tidak hanya mengaplikasikan buku itu saja, tetapi banyak sekali program yang mereka buat untuk dapat berhasil melakukan eksperimen ini. Setelah percobaan yang mereka lakukan, sekarang sudah banyak yang menggunakannya untuk pembelajaran.

Mengacu pada penjelasan di atas dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Perancis, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai keterampilan berbicara Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis semester V dengan mengaplikasikan metode pembelajaran Simulation Globale, dengan judul penelitian: “Penggunaan Metode Simulation Globale dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Mahasiswa Bahasa Perancis setara Tingkat B1 DELF.”

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dalam penelitian ini, peneliti merumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:

(17)

2. Bagaimanakah kemampuan berbicara mahasiswa setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan metode Simulation Globale ini dinilai dari kriteria penilaian setara DELF B1?

3. Apa kekurangan dan kelebihan metode Simulation Globale dalam proses pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Perancis?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Setiap penelitian tentunya memiliki tujuan. Begitu pula dengan penelitian ini yang memiliki tujuan, diantaranya adalah untuk:

1. Mendeskripsikan penggunaan metode Simulation Globale dalam pembelajaran berbicara bahasa Perancis mahasiswa semester V Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI tahun akademik 2013-2014.

2. Mendeskripsikan hasil kemampuan berbicara mahasiswa setara tingkat B1 DELF melalui penggunaan metode Simulation Globale. 3. Mendeskripsikan kelebihan dan kekurangan metode Simulation

Globale dalam proses pembelajaran keterampilan berbicara bahasa

Perancis.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Beberapa manfaat dari penelitian ini, antara lain: 1. Bagi mahasiswa

Untuk para mahasiswa, penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan berbicara bahasa perancis dengan menggunakan metode Simulation Globale.

2. Bagi peneliti

Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk memperoleh informasi terkait kelebihan dan kekurangan metode

Simulation Globale, menambah wawasan sehubungan dengan hal

(18)

Adapun manfaat bagi pengajar adalah dapat menambah pengetahuan mengenai pengembangan keterampilan berbicara mahasiswa dan dapat menambah jumlah metode pengajaran yang dapat diaplikasikan di kelas.

4. Bagi Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI

Peneliti mengharapkan penelitian yang mengupas lebih dalam mengenai metode Simulation Globale ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan dan referensi yang bermanfaat bagi para dosen Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI dalam menambah varian metode yang dapat diaplikasikan di kelas.

1.5 ASUMSI

Asumsi atau anggapan dasar merupakan dugaan yang dianggap benar sehingga dijadikan landasan untuk melakukan penelitian. Asumsi yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu

1. Metode Simulation Globale merupakan salah satu metode yang dapat diaplikasikan dalam pembelajaran bahasa khususnya bahasa Perancis. 2. Keterampilan berbicara adalah salah satu keterampilan berbahasa yang

(19)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 METODE DAN DESAIN PENELITIAN

Metode penelitian merupakan langkah atau cara yang dilakukan peneliti dengan maksud untuk memperoleh data. Menurut Sugiyono (2009:3), “metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu.” Sedangkan desain penelitian berupa tahapan-tahapan yang kelak akan dilakukan dalam penelitian.

3.1.1 Metode Penelitian

Terdapat tiga metode penelitian dilihat dari tingkat kealamiahannya, yaitu penelitian eksperimen, survey, dan naturalistik (kualitatif). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian eksperimen, yaitu “metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan” (Sugiyono, 2011:72).

Dari pengertian menurut Sugiyono di atas, yang dimaksud dengan pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain untuk penelitian ini adalah peneliti mencari pengaruh metode simulation globale terhadap keterampilan berbicara mahasiswa semester V Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI. Perlakuan diberikan selama empat kali pertemuan yang kemudian diakhiri dengan tes berbicara setara B1 DELF.

3.1.2 Desain Penelitian

Terdapat beberapa bentuk desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian, antara lain: Pre-Experimental Design, True Experimental Design,

Factorial Design, dan Quasi Experimental. Penelitian ini menggunakan

Pre-Eksperimental Designs (nondesigns), yaitu desain penelitian yang belum

(20)

One-digunakan dalam penelitian ini adalah One-Shot Case Study. Model penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

X O

Sugiyono (2011:75) Keterangan:

X : Perlakuan yang diberikan, yaitu metode simulation globale.

O : Tes yang diberikan sesuai dengan standar B1 DELF yaitu berdialog secara spontan dengan penguji sesuai dengan tema yang dipilih oleh sampel.

Paradigma di atas akan dilaksanakan oleh peneliti sebagai berikut:

X : peneliti akan memberikan suatu perlakuan kepada suatu kelompok atau sampel yang telah ditetapkan. Perlakuan yang akan diberikan berupa suatu metode pembelajaran yaitu metode simulation globale yang akan diterapkan dalam pembelajaran keterampilan berbicara. Perlakuan ini membutuhkan waktu lebih dari sekali, yaitu sebanyak empat pertemuan. Selama pertemuan berlangsung, peneliti akan membantu sampel dalam melaksanakan metode ini.

O : peneliti memberikan evaluasi berupa tes kepada masing-masing individu

yang dilakukan dalam satu kali pertemuan. Tes akan dimulai dengan perkenalan diri oleh para sampel dalam bahasa Perancis. Sesi kedua, sampel akan memilih satu dari beberapa tema yang disediakan. Kemudian sampel akan berdialog secara spontan dengan penguji. Peneliti menggunakan kriteria penilaian sesuai tingkatan B1 DELF.

3.2 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

(21)

3.2.1 Populasi Penelitian

Arikunto (2010: 173) berpendapat bahwa populasi itu merupakan keseluruhan subjek penelitian. Pendapat lain mngatakan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. (Sugiyono, 2011:80)

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah karakteristik keterampilan berbicara mahasiswa semester V Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI. Peneliti memilih mahasiswa semester V dikarenakan pada semester ini mahasiswa dituntut untuk menguasai level B1 DELF.

3.2.2 Sampel Penelitian

Sampel merupakan bagian dari sebuah populasi yang dapat mewakili populasi tersebut. Senada dengan pengertian menurut Sugiyono dalam bukunya (2011:81) yang mengatakan bahwa “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Begitu pula dengan Arikunto

(2010: 118) yang mengatakan bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti.”

Untuk menentukan sampel, peneliti menggunakan teknik sampling

probability sampling. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel

yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2011:81). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik simple random sampling karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Dengan begitu perlakuan yang diberikan pada sampel, kesimpulannya dapat pula diperlakukan pada populasi. Sampel dalam penelitian ini di adalah keterampilan berbicara mahasiswa semester V yang berjumlah 30 orang.

3.3 VARIABEL PENELITIAN

(22)

kesimpulannya". Senada dengan pengertian di atas, Kidder dalam Sugiyono (2011:38) menyatakan bahwa “variabel adalah suatu kualitas dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya”.

Terdapat beberapa jenis variabel, yaitu variabel independen, variabel dependen, variabel moderator, variabel intervening dan variabel kontrol. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen).

3.3.1 Variabel Bebas

Variabel bebas disebut juga variabel independen. Menurut Sugiyono (2011:39) “variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat”. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah penerapan metode Simulation Globale dalam pembelajaran keterampilan berbicara.

3.3.2 Variabel Terikat

Variabel terikat disebut juga variabel dependen. Menurut Sugiyono (2011:39) “variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas”. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah keterampilan berbicara mahasiswa semester V.

3.4 DEFINISI OPERASIONAL

Definisi operasional merupakan pengertian dari beberapa hal sesuai dengan judul penelitian. Dalam buku pedoman penyusunan dan bimbingan skripsi

dari Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis menjelaskan bahwa “definisi operasional

adalah penjelasan peristilahan yang terdapat dalam judul skripsi secara konkrit/operasional dengan maksud agar penguji dan pembaca skripsi memiliki persepsi yang sama terhadap fokus penelitian” (Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis, 2012: 12-13). Adapun peristilahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Penggunaan

(23)

cara, perbuatan menggunakan sesuatu; pemakaian (Depdiknas, 2008: 466). Dalam penelitian ini, penggunaan adalah proses atau cara yang digunakan oleh peneliti yaitu sebuah metode simulation globale yang akan diperkenalkan kepada mahasiswa untuk kemudian diterapkan di dalam kelas.

b. Metode pembelajaran

Metode pembelajaran merupakan sebuah cara atau jalan yang digunakan oleh para pengajar dalam menyampaikan materi kepada para pembelajar untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menciptakan interaksi antara pengajar dan pembelajar dengan maksud dan tujuan tertentu. Daryanto dan Rahardjo (2012:148), mengatakan bahwa “metode pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu cara atau teknik yang akan digunakan oleh pengajar dalam menyampaikan materi untuk mencapai tujuan pembelajaran”. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simulation globale.

c. Metode Simulation Globale DEBYSER, menyatakan:

"Une simulation globale est un protocole ou un scénario cadre qui permet à un groupe d'apprenants pouvant aller jusqu'à une classe entière d'une trentaine d'élèves, de créer un univers de référence - un immeuble, un village, une île, un cirque, un hôtel - de l'animer de personnages en interaction et d'y simuler toutes les fonctions du langage que ce cadre, qui est à la fois un lieu-thème et un univers de discours, est susceptible de requérir." (http://pdfs-free.com/simulation-globale-pdf.html)

Berdasarkan pengertian yang diungkapkan Debyser, metode ini dapat digunakan untuk segala situasi dalam kehidupan sehari-hari, dimainkan dalam sebuah kelompok besar yang dapat berjumlah hingga 30 orang, dan semua pemain memiliki peran masing-masing dalam sebuah situasi buatan yang dibuat nyata seperti aslinya. Metode ini memiliki beberapa tahapan yang harus dilalui para mahasiswa. Mereka akan dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan perannya masing-masing. Setelah melewati beberapa kali latihan, pembelajar akan menampilkan simulasinya di depan kelas.

d. Keterampilan berbicara

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:188), adalah “berkata atau bercakap, melahirkan pendapat (dengan perkataan, tulisan, dsb), dan berunding;

(24)

Bien communiquer à l’oral, c’est faire passer des messages à l’aide d’un

langage choisi, en utilisant une voix bien placée, en jouant de ses émotions, en utilisant intelligemment son corps pour que son public, respecté et pris en compte, accepte le message émis et y adhère.

(Untuk dapat berbicara dengan baik, adalah dengan menyampaikan pesan dalam bahasa yang dipilih, dengan menggunakan suara yang pas, dengan memainkan emosi, dengan menggunakan bahasa tubuh yang tepat, agar lawan bicara menghargai dan mengerti dengan baik, dan menerima pesan yang disampaikan.)

Keterampilan berbicara merupakan sasaran dalam penelitian ini. Peneliti akan menggunakan metode Simulation Globale untuk melatih keterampilan berbicara mahasiswa. Mereka akan dilatih untuk membuat beberapa dialog yang kemudian akan dipraktekkan di depan kelas.

e. DELF B1

DELF B1 adalah standar penilaian untuk para pembelajar bahasa Perancis.

Standar penilaian ini telah diakui di Eropa. Niveau B1 merupakan tingkatan ketiga setelah niveau A1 dan niveau A2. Di dalam niveau B1, para pembelajar diharapkan untuk dapat terlibat dalam sebuah diskusi, mampu mengutarakan pendapat, serta mampu menceritakan sebuah masalah dan memberikan solusi atas masalah tersebut. Dalam penelitian ini, kriteria penilaian DELF B1 merupakan acuan penilaian yang digunakan untuk mengukur kemampuan berbicara mahasiswa bahasa Perancis semester V.

3.5 INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen penelitian digunakan untuk mengumpulkan informasi berupa data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Instrumen dapat pula membantu memudahkan pengumpulan data dan sangat menentukan keberhasilan suatu penelitian, karena data yang didapat berguna untuk menjawab rumusan masalah penelitian.

(25)

3.5.1 Tes

Menurut Margono (2004: 170) “tes adalah seperangkat rangsangan

(stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan

jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor”. Setiyadi (2006: 151)

juga mendefinisikan “tes dalam sebuah penelitian adalah agar siswa dapat

terkondisi untuk memproduksi data yang diinginkan oleh peneliti”.

Dalam hal ini tes yang digunakan adalah tes yang digunakan dalam bidang bahasa. Djiwandono (2008: 15) mengemukakan bahwa

Tes bahasa adalah salah satu alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap sesuatu yang bersifat abstrak, tidak kasat mata, tidak konkrit, seperti kemampuan berpikir, kemampuan mengingat, serta kemampuan berbicara atau kemampuan menulis dan kemampuan-kemampuan bahasa lain.

Dari pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tes sangat penting peranannya dalam mengukur suatu kemampuan. Tes yang diberikan dalam penelitian ini adalah tes lisan. Tes lisan memiliki kelebihan dan kelemahan seperti yang diungkapkan oleh Tayibnasis (2009: 219), yaitu:

a. Kelebihan

 Memberikan kesempatan kepada guru dan siswa untuk menentukan sampai seberapa baik seorang guru atau siswa dapat mengatur dan menyimpulkan dan mengekspresikan dirinya.

 Tidak terlalu tergantung seperti dalam PG (Pilihan Ganda).  Siswa dapat memberi respon dengan bebas.

b. Kelemahan

 Konten atau isinya terbatas.  Tingkat reliabilitas rendah.

(26)

3.5.2 Angket

“Angket merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ingin diketahui”. (Arikunto, 2006: 151)

Berdasarkan pernyataan di atas, angket yang diberikan kepada mahasiswa berfungsi untuk mengetahui tanggapan mahasiswa terhadap penggunaan metode

simulation globale dalam meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Perancis

setingkat B1 DELF.

3.5.3 Observasi

Menurut Hadi (dalam Sugiyono 2011: 145) “observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun daeri berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan “.

Dalam penelitian ini, observasi yang digunakan adalah observasi berperan serta dimana peneliti ikut andil bersama dengan para sumber data, dalam hal ini adalah para sampel. Peneliti adalah objek yang akan diobservasi oleh orang lain yang dianggap mampu bertanggung jawab dengan hasil observasi tersebut.

3.6 VALIDITAS

Terdapat beberapa tes yang nantinya akan diberikan kepada mahasiswa dalam penelitian ini. Namun sebelum memulai untuk memberikan tes tersebut pada mahasiswa, peneliti harus memastikan bahwa alat tes tersebut dapat dipertanggungjawabkan dari segi vaiditas.

Validitas berarti suatu keadaan yang menunjukan hasil dari sebuah tes.

Menurut Arikunto (2010:210), “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan

tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”. Artinya suatu instrumen yang baik memiliki validitas yang tinggi. Senada dengan pengertian menurut Nurgiantoro (2010:152) “validitas adalah penafsiran hasil skor tes, dan

bukan alat tesnya itu sendiri”.

(27)

prosedur yang biasa dilakukan adalah membuat butir-butir soal tes berdasarkan kisi-kisi (kisi-kisi yang juga telah ditelaah) dan kemudian butir-butir soal ditelaah sejawat atau oleh orang yang ahli dalam bidang yang bersangkutan (expert judgement).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pengujian validitas konstruksi

(construct validity), yaitu pengujian validitas instrumen dengan melakukan

konsultasi kepada beberapa ahli (expert judgement) mengenai instrumen yang telah dibuat.

3.7 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Data dapat diperoleh setelah melakukan eksperimen kepada sampel, kemudian memberikan tes dan meminta sampel untuk mengisi angket yang berguna untuk mengetahui pendapat sampel setelah diberi perlakuan dan tes. Berikut adalah bentuk lembar angket dan lembar observasi yang digunakan peneliti:

a. Studi Pustaka

Teknik studi pustaka dalam penelitian ini yaitu dengan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terkait dengan topik penelitian. Sumber-sumber informasi tersebut didapat dari buku-buku, majalah, dan dokumen-dokumen penting lainnya.

b. Tes

Tes yang dilakukan dalam penelitian ini akan dilaksanakan dalam satu kali pertemuan. Tes yang diberikan adalah tes lisan yang dilakukan antara penguji dan mahasiswa. Terdapat beberapa tema yang terdiri dari sebuah situasi dan sebuah aksi, yang bisa dipilih oleh mahasiswa. Dari tema tersebut, penguji dan mahasiswa akan berdialog secara spontan tanpa persiapan sebelumnya. Dalam tingkat B1 DELF, situasi yang diangkat menjadi tema adalah situasi dengan masalah sehari-hari.

Tabel 3.1 Tema Tes Dialog

Situations Problèmes

(28)

Dans une agence de voyage Il n’y a plus de place pour le voyage de vos rêves

Dans un bureau Vous arrivez en retard

À la maison Vous n’aidez jamais pour faire le ménage

Tes keterampilan berbicara di atas menggunakan kriteria B1 DELF. Berikut adalah kriteria penilaian keterampilan berbicara setata B1 dalam skala 20 poin.

Se fait globalement comprendre (pengertian secara umum) Étendue du vocabulaire (penguasaan kosakata)

Réalisation des fonctions discursives (realisasi fungsi wacana)

Correction grammaticale et degré d’élaboration des phrases

(penguasaan gramatikal dan tingkat elaborasi kalimat)  Prononciation, prosodie (pengucapan, prosodi) Aisance, fluidité (kefasihan, kelancaran)

Interaction (interaksi)

Articulation du discours (artikulasi dalam berbicara)

Tabel 3.2

Kriteria penilaian tingkat DELF B1

Kriteria penilaian dan skala 20 poin

Se fait globalement comprendre 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4

Étendue du vocabulaire 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3

Réalisation des fonctions discursives 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3

Correction grammaticale et degré

d’élaboration des phrases 0 0,5 1 1,5 2

Prononciation, prosodie 0 0,5 1 1,5 2

Aisance, fluidité 0 0,5 1 1,5 2

Interaction 0 0,5 1 1,5 2

(29)

c. Angket

Tabel 3.3 Kisi-kisi angket

No. Aspek pertanyaan Nomor soal

Jumlah

nomor soal % 1. Pendapat mahasiswa mengenai

berbicara bahasa Perancis

1,2 2 13,3

2. Kesulitan mahasiswa dalam berbicara bahasa Perancis

3 1 6,6

3. Usaha mahasiswa dalam mengatasi kesulitan berbicara bahasa Perancis

4,5 2 13,3

4. Pendapat mahasiswa tentang metode pembelajaran

6 1 6,6

5. Pengetahuan mahasiswa tentang metode simulation globale

7,8 2 13,3

(30)

d. Observasi

Tabel 3.4

FORMAT OBSERVASI AKTIVITAS PENELITI

METODE SG DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA TINGKAT B1 DELF

No. Aspek yang dinilai Nilai

A B C D

1. Kemampuan membuka pertemuan treatment

a. Mampu mengkondisikan kelas dengan baik b. Menarik perhatian mahasiswa

c. Memberikan acuan bahan ajar yang akan disampaikan 2. Sikap guru di dalam kelas

a. Kejelasan suara

b. Gerakan badan tidak mengganggu perhatian mahasiswa c. Antusiasme penampilan dan mimik

d. Mobilitas posisi tempat

3. Kemampuan melaksanakan kegiatan inti

a. Penyajian bahan ajar yang relevan dengan tujuan pertemuan

b. Mempertlihatkan penguasaan materi c. Kejelasan dalam menerangkan

d. Kecermatan dalam pemanfaatan waktu 4. Kemampuan mengaplikasikan metode SG

a. Memperkenalkan konsep metode SG b. Membantu menentukan tema dan konteks c. Mengidentifikasi dan mendeskripsikan aktifitas

d. Membantu merencanakan latar tempat, penokohan, dan indentitas fiktif

e. Membantu membuat skenario simulasi beserta dialognya

(31)

a. Menggunakan ragam penilaian yang relevan dengan silabus

b. Penilaian sesuai dengan yang direncanakan (penilaian terbuka)

6. Kemampuan menutup kegiatan

a. Memberikan kesempatan bertanya b. Menyampaikan kesimpulan kegiatan

3.8 PROSEDUR PENELITIAN

Setiap penelitian mempunyai prosedur tersendiri dalam pelaksanaannya. Prosedur penelitian dalam penelitian ini ada tiga tahap, yaitu persiapan pengumpulan data, pelaksanaan eksperimen, dan skenario pembelajaran. Adapun penjabaran lebih rinci mengenai prosedur penelitian adalah sebagai berikut:

3.8.1 Persiapan Pengumpulan Data

Peneliti melakukan beberapa tahapan dalam mengumpulkan data, diantaranya:

1) Studi pustaka. Peneliti mencari berbagai sumber relevan yang digunakan sebagai landasan teori dengan cara membaca, mempelajari, mengerti, menelaah, dan mengutip dari sumber-sumber yang dapat berupa buku-buku, jurnal, internet, skripsi, dan sebagainya.

2) Membuat instrumen penelitian yang berisi angket penelitian, Satuan Acara Pembelajaran (SAP), hand out, dan tes.

3) Menyerahkan instrumen penelitian kepada ahli (expert judgement) untuk mendapat penilaian validitas instrumen tersebut.

4) Melakukan penelitian dengan menggunakan instrumen penelitian yang telah disetujui oleh ahli.

3.8.2 Pelaksanaan Eksperimen

(32)

sebanyak tiga kali. Tahapan kedua adalah melaksanakan tes. Tes ini dilakukan setelah selesai melaksanakan treatment.

3.8.3 Skenario Pembelajaran

Peneliti melakukan beberapa tahapan dalam memulai pembelajaran. Terdapat empat tahapan dalam pelaksanaan eksperimen ini, yaitu:

1) Perkenalan

Sebelum memulai melakukan penelitian, peneliti menjelaskan sedikit mengenai keseluruhan penelitian. Memberikan handout metode Simulation

Globale serta menjelaskan pengertian dari metode Simulation Globale,

tahapan-tahapan yang akan dilakukan, dan penggunaan metode ini dalam meningkatkan keterampilan berbicara. Kemudian memberitahukan tujuan dari dilakukannya penelitian ini agar mahasiswa serius dan semangat dalam mencoba metodi ini.

2) Perlakuan (treatment)

Perlakuan diberikan sebanyak tiga kali. Selama perlakuan berlangsung, peneliti akan melakukan tahapan-tahapan yang ada dalam metode ini.

a. Memperkenalkan konsep metode simulasi global

Peneliti memberikan sedikit penjelasan kepada mahasiswa mengenai konsep metode simulasi global ini agar mahasiswa tahu apa yang harus dilakukan dengan metode ini.

b. Menentukan tema dan konteks

Peneliti dan para mahasiswa menentukan tema yang nantinya akan dikembangkan dalam kehidupan simulasinya. Bandingkan antara kehidupan nyata dan kehidupan simulasinya.

c. Mengidentifikasi dan mendeskripsikan aktifitas

Merencanakan aktifitas-aktifitas yang nantinya akan ada di dalam cerita. Hal ini berguna untuk mempermudah mahasiswa dalam mereka-reka kegiatan dan interaksi yang mungkin ada dalam simulasi.

d. Merencanakan latar tempat

(33)

dimana kejadian-kejadian atau aktifitas-aktfitas tersebut akan berlangsung.

e. Menentukan penokohan dan identitas fiktif

Mahasiswa dibantu peneliti untuk menetapkan penokohan. Identitas yang akan diberikan kepada mahasiswa dapat dilakukan secara musyawarah antarsesama mahasiswa atau dapat pula dengan melakukan undian. Hal ini dilakukan agar pembagiannya adil sehingga tidak ada yang merasa keberatan dengan peran yang didapat.

f. Membuat skenario simulasi beserta dialognya

Setelah menentukan tema simulasi dan pembagian tokoh, peneliti memberikan kuasa sepenuhnya pada mahasiswa untuk menulis skenario cerita berserta dialog dan aktifitas yang ada di dalam simulasi.

g. Menggunakan tanda dan teknik drama

Peneliti memberitahu kepada mahasiswa bahwa metode ini hampir mirip dengan drama sehingga mahasiswa harus menguasai sedikit teknik drama agar lebih mudah dalam melakukan simulasi.

h. Memainkan beberapa adegan kecil

Setelah membuat skenario, peneliti meminta mahasiswa untuk terus berlatih dan mempraktekkan beberapa adegan. Hal ini dapat dilakukan dalam perlakuan kedua atau ketiga, saat mahasiswa sudah menyelesaikan skenario ceritanya.

i. Merekam adegan-adegan dalam kehidupan simulasi

Selama proses latihan berlangsung, peneliti dapat merekam adegan untuk menjadi bahan evaluasi para mahasiswa.

3) Tes

Setelah peneliti memberikan beberapa kali perlakuan kepada sampel dan sampel telah selesai menampilkan hasil dari penggunaan metode simulation

globale, peneliti melakukan tes dalam satu kali pertemuan. Tes yang akan

(34)

berupa interaksi (berdialog) antara mahasiswa dengan penguji sesuai dengan tema yang dipilih, tanpa melakukan persiapan terlebih dahulu.

4) Observasi

Selama peneliti melakukan perkenalan, perlakuan, dan tes, peneliti akan didampingi oleh seorang dosen yang bertugas untuk memberikan penilaian kepada peneliti mengenai kompetensi peneliti dalam menggunakan metode

simulation globale, sesuai dengan lembar observasi yang telah disediakan.

5) Angket

(35)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada mahasiswa tingkat tiga semester lima Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI mengenai penggunaan metode simulation globale, didapat hasil simpulan sebagai berikut:

1. Peneliti melakukan penelitian mengenai penggunaan metode SG dalam meningkatkan keterampilan berbicara mahasiswa setara B1 DELF. Peneliti mengambil mahasiswa tingkat tiga semester lima Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI sebagai populasi penelitian dengan 30 orang sebagai sampel penelitian. Selama penelitian berlangsung, peneliti menggunakan metode SG dengan tujuan untuk melatih keterampilan berbicara bahasa Perancis mahasiswa. Penelitian ini dilakukan sebanyak empat kali pertemuan mencakup tes. Penggunaan metode SG di dalam kelas ini dapat dikatakan berhasil karena peneliti telah melakukan keseluruhan tahapan dari metode ini. Hal tersebut didukung pula dari reaksi mahasiswa yang sangat antusias dan bersemangat dari saat kelas dimulai hingga berakhir. Namun, walaupun sudah banyak mahasiswa yang terlibat aktif dalam diskusi penentuan tokoh dan peran, masih saja terdapat beberapa mahasiswa yang berdiam diri karena kelas sudah didominasi oleh mahasiswa yang aktif. Selain itu, berdasarkan penilaian dari observer, peneliti dinilai belum mampu mengatur waktu sehingga setiap pertemuan memakan waktu yang lebih dari yang telah dijadwalkan.

(36)

yaitu sebanyak 6 mahasiswa (20%) memperoleh nilai dibawah 10 dengan jumlah nilai terendah yang diperoleh sebesar 7,5 poin. Berdasarkan data tersebut, dapat dikatakan bahwa metode ini memberikan pengaruh yang berarti terhadap kemampuan berbicara mahasiswa setara DELF B1. Dilihat dari hasil angket, banyak mahasiswa yang mengatakan bahwa metode ini menarik dan memiliki pengaruh terhadap kemampuan berbicara bahasa Perancis mereka.

(37)

pelaksanaan metode SG ini, banyak mahasiswa pasif yang cenderung diam karena selama pengambilan keputusan dan pembagian peran-peran penting lebih didominasi oleh mahasiswa yang aktif.

5.2 SARAN

Setelah melakukan penelitian, memperoleh data hasil penelitian, menganalisis data tersebut, dan membuat simpulan, peneliti memiliki beberapa saran untuk beberapa pihak, antara lain:

1. Bagi pengajar

Untuk para pengajar bahasa Perancis, peneliti menyarankan agar menggunakan metode ataupun media yang beragam selama kegiatan belajar mengajar dilakukan. Dengan metode dan media yang tepat, maka pengajar dapat menciptakan suasana kelas yang nyaman sehingga membuat mahasiswanya menjadi betah dan tidak cepat bosan berada di dalam kelas untuk belajar. Terlebih dalam pembelajaran berbicara, jika pengajar tidak dapat menciptakan suasana kelas yang menarik, maka mahasiswa akan sulit termotivasi untuk berbicara dalam bahasa Perancis. Apalagi jika mahasiswa tersebut merasa malu dan takut untuk berbicara di hadapan orang banyak, akan membuat mereka semakin diam dan pasif. Untuk itu, penggunaan metode yang tepat ditambah dengan pemilihan media yang menunjang pembelajaran sangat mutlak dibutuhkan dalam pembelajaran berbicara bahasa Perancis.

Salah satu metode yang bisa digunakan dalam pembelajaran berbicara adalah metode simulation globale, dimana pengajar dapat menggunakannya dalam satu semester penuh untuk melatih kebiasaan berbicara bahasa Perancis para mahasiswa. Metode ini juga dinilai menarik dalam pembelajaran berbicara karena melibatkan semua mahasiswa sehingga melatih mereka untuk aktif di kelas. Walaupun terdapat beberapa kekurangan pada metode ini, namun dapat dijadikan sebagai motivasi bagi pengajar agar membantu mahasiswa selama pembelajaran berlangsung sehingga mahasiswa-mahasiswa lain tidak harus merasakan kesulitan tersebut.

2. Bagi pembelajar

(38)

disiapkan oleh pengajar. Dalam penggunaan metode ini, peneliti menyarankan agar para pembelajar lebih aktif dalam mengungkapkan pendapat, lebih objektif dalam pembagian peran, lebih variatif dalam pembuatan adegan dan dialognya, serta lebih menghayati karakter yang dimainkan agar menghasilkan suatu penampilan kehidupan simulasi yang terbaik.

Selain itu, peneliti menyarankan agar ilmu yang telah didapat bisa digunakan dengan baik seperti terus memproduksi banyak dialog dan mempraktekkannya dengan teman kelas atau dapat pula mencoba memainkannya dengan teman lain yang belum pernah menggunakan metode ini. Hal ini dapat membantu memotivasi teman lain untuk terus berlatih berbicara dalam bahasa Perancis dan tidak perlu malu dan takut karena mereka berlatih dengan teman sendiri.

3. Bagi peneliti lain

(39)

DAFTAR PUSTAKA

Aline Germain-Rutherford. Les différentes théories de l’apprentisage. (Online). Tersedia: http://spiral.univ-lyon1.fr/files_m/M152/Files/194973_2014.ppt Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

RinekaCipta.

--- 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: RinekaCipta.

Aurore Capriles. La Simulation Globale. (Online). Tersedia: http://www.edufle.net/La-simulation-globale.html (26 februari 2012)

Boiron, M. 2005. Le Français dans le monde numero 337. Paris: FIPF CLE International.

Daryanto dan Rahardjo, M. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA

PUSAT BAHASA Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Division des Politiques Linguistiques. 2000. Un Cadre Européen Commun de

Référence pour les Langues: Apprendre, Enseigner, Évaluer. (Online).

Tersedia: http://www.coe.int/t/dg4/linguistic/source/framework_FR.pdf (28 september 2012)

Djamarah, S. B. dan Zain A. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Djiwandono, S. 2008. Tes BAHASA Pegangan Bagi Pengajar Bahasa. Malang: Indeks.

Éduscol. Le Cadre Européen Commun de Référence pour les Langues. (Online). Tersedia: http://eduscol.education.fr/cid45678/cadre-europeen-commun-de-reference.html (1 oktober 2012)

Eviyanti, E. 2010. Utilisation de la Perspective Actionnelle dans l’Enseignement de l’Expression Orale. Actes du Séminaire International: Le CECRL et la

perspective actionnelle dans l’enseignement du FLE en Indonésie.

Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI.

Farida Amalia. 2012. Foto dalam Pembelajaran Berbicara. (Online). Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_PERANCIS/ 197401082000032-FARIDAAMALIA/FotodalamPembelajaran

(40)

Géraldine JEFFROY . (2009) Le Français Langue Étrangère (FLE) : Historique

d’une discipline. [Online]. Tersedia : http://www.lituraterre.org/Illettrisme-Le_FLE-historique.htm(28 september 2012)

Hamalik, O. 2009. Perencanaan Pengajaran berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.

Iskandarwassid, dan Sunendar, D. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis. 2012. Pedoman Penyusunan & Bimbingan Skripsi. Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI.

Margono. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nata, A. 2009. Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana. Nurgiyantoro, B. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa (Berbasis Kompetensi).

Yogyakarta: BPFE.

Rey, A., Morvan, D., dan Firmin, G. 2012. Le Robert de Poche Plus. Paris: Le Robert.

Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Perdana Media Group.

Sarhani. 2004. Desain dan Pengembangan Bahan Ajar Matematika Interaktif Tipe

Simulasi untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Logis dan Kritis Siswa SMA. Skripsi. Bandung: UPI. Tidak diterbitkan.

Setiyadi, B. 2006. Metode Penelitian untuk Pengajaran Bahasa Asing Pendekatan

Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

---. Metode Penelitian pendekatam Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.

---. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suyitno, I. 2011. Memahami Tindakan Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama. Tagliante, C. 2005. L’Évaluation et le Cadre Européen Commun. Paris: CLÉ

Internasional.

Taniredja, T., Faridli, E. M., dan Harmianto, S. 2011. Model-model Pembelajaran

(41)

Tayibnasis, F. Y. 2008. Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi untuk Program

Pendidikan dan Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Trisnawati, R. 2012. Efektivitas Penggunaan Metode Reward and Punishment

dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Perancis Siswa SMA.

Skripsi. Bandung: UPI. Tidak diterbitkan.

Uno, H. 2010. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Internet:

(Online). Tersedia: http://users.skynet.be/beatola/wot/simulglobal.html (26 februari 2012)

(Online). Tersedia: http://pdfs-free.com/simulation-globale-pdf.html (29 maret 2012)

(Online). Tersedia: http://laboratoriumum.sch.id/files/strategipembelajaran simulasi.pdf (3 maret 2013)

(Online). Tersedia: http://www.epi.asso.fr/revue/dossiers/d12p109.htm (3 maret 2013)

(Online). Tersedia: http://www.smacepiring.wordpress.com.htm (16 januari 2013) (Online). Tresedia: http://www.communicationorale.com/ definition.htm (3 maret

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3 Kisi-kisi angket
Tabel 3.4 FORMAT OBSERVASI AKTIVITAS PENELITI

Referensi

Dokumen terkait

Junaidi, Modul Pengembangan Evaluasi Pembelajaran PAI, 2011), (Jakarta: Direktorat Pendidikan Agama Islam)..

P eningkatan Achievement Siswa Pada Setiap Aspek Domain Reasoning Setelah Diterapkan Levels of Inquiry ..P. P eningkatan Achievement Siswa Pada Domain Konten Optik

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa relasi Parmalim dengan agama yang diakui dan dilayani oleh Negara terbagi atas dua bentuk yaitu relasi Parmalim dengan agama yang diakui

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten/Kota se Provinsi DIY, diolah Bagian Kependudukan Biro Tata Pemerintahan Setda Provinsi

Net lending for the GGoTL with the PF and DF was $361.1 million at the end of the third quarter of 2015, taking into account the combination of total revenue, expenditures and

At the end of the second quarter of 2012 (Q2 2012) year‑on‑year inflation in Dili was 11% and in Timor‑Leste 10.9%.  The  divergence  between  CPI  for 

[r]

[r]