IDENTIFIKASI KOMPOSISI MINYAK ATSIRI TANAMAN BERBAU
TIDAK SEDAP MENGGUNAKAN EKSTRAKSI DISTILASI UAP
SIMULTAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Sains Program Studi Kimia
Anantia Firda Athiana
1003513
PROGRAM STUDI KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
IDENTIFIKASI KOMPOSISI MINYAK ATSIRI TANAMAN BERBAU TIDAK SEDAP MENGGUNAKAN EKSTRAKSI DISTILASI UAP
SIMULTAN
Oleh
Anantia Firda Athiana
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Sains pada
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Anantia Firda Athiana di 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak
ANANTIA FIRDA ATHIANA
IDENTIFIKASI KOMPOSISI MINYAK ATSIRI TANAMAN BERBAU
TIDAK SEDAP MENGGUNAKAN EKSTRAKSI DISTILASI UAP
SIMULTAN
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing I
Dr. Ratnaningsih Eko, M.Si. NIP. 19690419199232002
Pembimbing II
Gun Gun Gumilar, SPd., M.Si NIP. 197906262001121001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI
Anantia Firda Athiana, 2014
Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...i
PERNYATAAN ... ii
ABSTRAK ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ...v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 ... L atar belakang ... 1
1.2 ... R umusan masalah ... 4
1.3 ... B atasan masalah ... 5
1.4 ... T ujuan penelitian ... 5
Anantia Firda Athiana, 2014
Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.6 ... S
istematika penulisan ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 ... M
inyak Atsiri ... 7
2.2 ... D
eskripsi Tanaman Sembukan ... 9
2.3 ... D
eskripsi Tanaman Mengkudu ... 12
2.4 ... D
eskripsi Tanaman Jengkol ... 15
2.5 ... D
eskripsi Tanaman Petai ... 18
2.6 ... D
istilasi Uap ... 20
2.7 ... S
imultaneous Steam Distillation Extraction ... 22
2.8 ... S
enyawa Bau ... 24
Anantia Firda Athiana, 2014
Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.1 ... L
okasi Penelitian ... 26
3.2 ... D
esain Penelitian ... 26
3.2.1... A
lat dan Bahan ... 26
3.3 ... M
etode Penelitian ... 27
3.3.1... P
reparasi Tanaman ... 27
3.3.2... E
kstraksi Minyak Atsiri ... 28
3.3.3... I
dentifikasi Minyak Atsiri ... 29
HASIL DAN PEMBAHASAN ... 29
4.1. ... K
omposisi Minyak Atsiri ... 30
4.1.1... K
Anantia Firda Athiana, 2014
Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.1.2... K
omposisi Minyak Atsiri Sembukan ... 39
4.1.3... K
omposisi Minyak Atsiri Petai ... 48
4.1.4... K
omposisi Minyak Atsiri Jengkol ... 60
4.2 ... P
engaruh Pelarut Terhadap Komposisi Minyak Atsiri ... 63
4.2.1... P
engaruh Pelarut pada Komposisi Minyak Atsiri Mengkudu ... 70
4.2.2... P
engaruh Pelarut pada Komposisi Minyak Atsiri Sembukan ... 71
4.2.3... P
engaruh Pelarut pada Komposisi Minyak Atsiri Petai ... 72
4.2.4... P
engaruh Pelarut pada Komposisi Minyak Atsiri Jengkol ... 73
4.3 ... I
dentifikasi Senyawa Tidak Sedap ... 74
Anantia Firda Athiana, 2014
Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5.1. ... K
esimpulan ... 76
5.2. ... S
aran ... 77
DAFTAR PUSTAKA ... 78
Anantia Firda Athiana, 2014
Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel
4.1 ... Ko
mponen Minyak Atsiri Mengkudu Kelompok Asam Lemak ... 36
4.2 ... Ko
mponen Minyak Atsiri Mengkudu Kelompok Ester ... 37
4.3 ... Ko
mponen Minyak Atsiri Mengkudu Lainnya ... 38
4.4 ... Ko
mponen Minyak Atsiri Sembukan Kelompok Ester ... 46
4.5 ... Ko
mponen Minyak Atsiri Sembukan Lainnya ... 47
4.6 ... Ko
mponen Minyak Atsiri Petai Kelompok Senyawa Sulfur ... 58
4.7 ... Ko
mponen Minyak Atsiri Petai Lainnya ... 59
4.8 ... Ko
Anantia Firda Athiana, 2014
Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.9 ... Ko
mponen Minyak Atsiri Jengkol Lainnya ... 68
4.10... Ju
mlah Komponen yang Terekstrak oleh Masing-Masing Pelarut ... 70
4.11... Ju
mlah Komponen Terekstrak dari Masing-Masing Pelarut pada Buah Mengkudu
... 71
4.12... Ju
mlah Komponen Terekstrak dari Masing-Masing Pelarut pada Daun Sembukan
... 72
4.13... Ju
mlah Komponen Terekstrak dari Masing-Masing Pelarut pada Petai ... 72
4.14... Ju
mlah Komponen Terekstrak dari Masing-Masing Pelarut pada Jengkol... 73
4.15... Ko
mponen Senyawa Berbau Tidak Sedap pada Minyak Atsiri Sampel ... 74
DAFTAR GAMBAR
Anantia Firda Athiana, 2014
Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.1 ... Sk
etsa Tanaman Sembukan ... 9
2.2 ... Bu
ah Mengkudu ... 12
2.3 ... Bij
i Jengkol ... 16
2.4 ... Bij
i Petai ... 19
[image:11.612.101.533.58.695.2]2.5 ...
Grafik Tekanan Uap ... 21
2.6 ... Al
at SDE ... 23
3.1 ...
Diagram Alir Penelitian ... 27
3.2 ...
Skema Alat SDE ... 29
4.1 ...
Kromatogram GC Minyak Atsiri Mengkudu dengan Pelarut Heksan ... 31
4.2 ... Sp
Anantia Firda Athiana, 2014
Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.3 ... Kr
omatogram GC Minyak Atsiri Mengkudu dengan Pelarut Etil Asetat ... 32
4.4 ... Sp
ektrogram Massa Puncak Nomor 9 dan Asam Oktanoat ... 33
4.5 ... Kr
omatogram GC Minyak Atsiri Mengkudu dengan Pelarut Kloroform ... 34
4.6 ... Sp
ektrogram Massa Puncak Nomor 13 dan Asam Oktanoat ... 35
4.7 ... Sp
ektrogram Massa Puncak Nomor 8 dan Asam Heksanoat ... 36
4.8 ... Kr
omatogram GC Minyak Atsiri Sembukan dengan Pelarut Etil Asetat ... 39
4.9 ... Sp
ektrogram Massa Puncak Nomor 2 dan Isopropil Propanoat ... 40
4.10... Sp
ektrogram Massa Puncak Nomor 7 dan 1,2,4 tritiolan ... 41
4.11... Sp
ektrogram Massa Puncak Nomor 3 dan dimetil disulfida ... 42
4.12... Kr
Anantia Firda Athiana, 2014
Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.13... Sp
ektrogram Massa Puncak Nomor 10 dan 2,4 bis (1,1-dimetiletil)fenol ... 44
4.14... Sp
ektrogram Massa Puncak Nomor 4 dan Trimetil Sulfida ... 45
4.15... Kr
omatogram GC Minyak Atsiri Petai dengan Pelarut Heksan ... 48
4.16... Sp
ektrogram Massa Puncak Nomor 8 dan 1,2,4 tritiolan ... 49
4.17... Sp
ektrogram Massa Puncak Nomor 10 dan 1,3,5 tritian ... 50
4.18... Sp
ektrogram Massa Puncak Nomor 11 dan 1,2,4,5,7 pentatioktan ... 51
4.19... Kr
omatogram GC Minyak Atsiri Petai dengan Pelarut Etil Asetat ... 52
4.20... Sp
ektrogram Massa Puncak Nomor 5 dan 1,2,4 tritiolan ... 53
4.21... Sp
ektrogram Massa Puncak Nomor 7 dan 1,2,4,5 tetratian ... 54
4.22... Sp
Anantia Firda Athiana, 2014
Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.23... Kr
omatogram GC Minyak Atsiri Petai dengan Pelarut Kloroform ... 56
4.24... Sp
ektrogram Massa Puncak Nomor 3 dan 1,2,4 tritiolan ... 58
4.25... Sp
ektrogram Massa Puncak Nomor 11 dan 1,2,5,6 tetratioktan ... 58
4.26... Kr
omatogram GC Minyak Atsiri Jengkol dengan Pelarut Heksan ... 61
4.27... Sp
ektrogram Massa Puncak Nomor 9 dan 1,2,4 tritiolan ... 62
4.28... Sp
ektrogram Massa Puncak Nomor 11 dan 1,2,4,5,7 pentatioktan ... 63
4.29... Kr
omatogram GC Minyak Atsiri Jengkol dengan Pelarut Etil Asetat ... 64
4.30... Sp
ektrogram Massa Puncak Nomor 8 dan 3,5 dimetil 1,2,4 tritiolan ... 64
4.31... Kr
omatogram GC Minyak Atsiri Jengkol dengan Pelarut Kloroform ... 65
4.32... Sp
Anantia Firda Athiana, 2014
Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.33... Al
Anantia Firda Athiana, 2014
Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Penelitian berjudul identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan ini bertujuan untuk mengetahui komposisi minyak atsiri, jenis senyawa bau yang terkandung dan pengaruh pelarut terhadap hasil ekstraksi minyak atsiri tanaman dari Indonesia yang memiliki bau tidak sedap. Beberapa tanaman yang diuji adalah buah mengkudu (Morinda citrifolia L.), biji jengkol (Archidendron pauciflorum), biji petai (Parkia speciosa) dan daun sembukan (Paederia foetida L.). Ekstraksi minyak atsiri dilakukan dengan cara SDE menggunakan 3 jenis pelarut yaitu heksan, etil asetat dan kloroform. Komposisi minyak atsiri ditentukan dengan GCMS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri buah mengkudu setidaknya terdiri dari 19 senyawa dengan komponen utama etil oktanoat sekitar 40,88% pada penggunaan pelarut heksan, sedangkan pada penggunaan etil asetat dan kloroform komponen utamanya adalah asam oktanoat sekitar 74,96% dan 61,91%. Senyawa minyak atsiri biji jengkol menggunakan pelarut heksan, etil asetat dan kloroform memberikan komponen utama 1,2,4 tritiolan berturut-turut sebesar 11,03%, 64,07% dan 52,02%. Ketiga pelarut pada ekstraksi biji petai juga memberikan komponen utama yang sama, yaitu 1,2,4 tritiolan dengan persentase berbeda yaitu 27,22%, 87,7% dan 78,54%. Minyak atsiri daun sembukan yang diekstraksi dengan etil asetat menghasilkan setidaknya 6 senyawa dengan komponen utama isopropil propanoat sebesar 33,78% sedangkan dengan kloroform memberikan setidaknya 17 senyawa dengan komponen utama 2,4-bis(1,1-dimethylethyl)-fenol sebesar 33,61%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa berbau tidak sedap pada buah mengkudu adalah senyawa asam lemak (asam oktanoat), pada biji jengkol, biji petai dan daun sembukan adalah senyawa sulfur (1,2,4 tritiolan dan dimetil disulfida). Pelarut yang digunakan saat proses ekstraksi sangat berpengaruh terhadap komposisi minyak atsiri yang terekstrak. Pelarut kloroform berhasil mengekstrak senyawa bau dengan persentase paling besar baik pada sampel buah mengkudu, daun sembukan, biji petai maupun biji jengkol.
Anantia Firda Athiana, 2014
Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
The title of this research is identification the compotition of volatile oil from bad smell odor plant using simultaneous steam distillation extraction that aims to find out the compotition of volatile oil ,contain of odor compound, and effect of solvent to volatile oil extract yield from Indonesia’s bad smells odor plants. Some kind of plants that use in this study were noni fruit (Morinda citrifolia L.), Archidendron pauciflorum seeds, Parkia speciosa seeds and Paederia foetida L. Vollatile oil extractions were assesed by SDE method using 3 type of solvent respectively hexane, ethyl acetate, and chloroform. The compotitions of vollatile oil were determined by GCMS. The results showed that the vollatile oil of noni fruit at least contain of 19 compound with ethyl octanoic about 40,88 % as main constituen on hexane solvent, while in ethyl acetate and chloroform the main constituen was octanoic acid about 74,96% and 61,91% respectively. The vollatile oil compounds from Archidendron pauciflorum seeds extract using hexane, ethyl acetate,and chloroform give 1,2,4 tritiolane as main constituen with percentage about 11,03%, 64,07%, and 52,02% respectively. That tertiary solvent on Parkia speciosa extraction also gave the same main constituen, 1,2,4 tritiolane, with different percentage respectively about 27,22%, 87,7% and 78,54%. Vollatile oil from Paederia foetida L. Which extracted with ethyl acetate gave results at least 6 compound with isoprophyl propanoic about 33,78%, while using chloroform gave at least 17 compound with 2,4-bis(1,1-dimethylethyl)-fenol as main constituen with percentage about 33,61%. The results of this research showed that the bad smell odor compounds from noni fruit was fatty acid (octanoic acid), from Archidendron pauciflorum seeds, Parkia speciosa, and Paederia foetida L. was sulfuric compound (1,2,4 tritiolan and dimethyl sulphide). Solvents that used in extraction proces are very influenced to the compotition of vollatile oil. Chloroform solvent could extracted the odor compound from noni fruit, Paederia foetida L., Archidendron pauciflorum seeds, and Parkia speciosa with higher percentage.
Anantia Firda Athiana, 2014
Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia sejak era tahun 60-an dikenal sebagai negara penghasil minyak
atsiri terbesar di dunia terutama minyak atsiri nilam. Secara biologis, minyak
atsiri merupakan metabolit sekunder yang biasanya berperan sebagai alat
pertahanan diri agar tidak dimakan oleh hewan (hama) ataupun sebagai agen
untuk bersaing dengan tumbuhan lain dalam mempertahankan hidup.
Secara umum minyak atsiri berbau sedap banyak digunakan dalam industri
kosmetik (sabun, pasta gigi, shampo, losion), industri makanan (bahan penyedap
atau penambah cita rasa), industri parfum (bahan dasar pewangi), industri farmasi
dan kesehatan (anti nyeri, anti infeksi, dan pembunuh bakteri), bahkan sebagai
insektisida (Lutony,1994). Selain itu minyak atsiri banyak digunakan dalam
bidang kesehatan dan bidang lainnya. Beberapa jenis minyak atsiri dapat
digunakan sebagai bahan antiseptik internal atau eksternal, sebagai bahan
analgesik, haemolitik atau sebagai enzimatik, sebagai sedatif dan stimulan untuk
obat sakit perut (Agusta, 2000).
Selain minyak atsiri berbau sedap, minyak atsiri dari tanaman berbau tidak
sedap juga diperlukan. Minyak atsiri berbau tidak sedap dapat digunakan sebagai
bahan dasar pembuatan senjata kimia berbau busuk sebagai zat anti huru-hara
ataupun sebagai senjata perlindungan diri pada wanita. Penggunaan agen kimia ini
memanfaatkan kelemahan sensor indra penciuman manusia terhadap bau
menyengat dan busuk. Hasil penelitian yang dilakukan terhadap perilaku manusia
menunjukkan bahwa manusia sangat bereaksi terhadap bau-bauan menyengat
khususnya bau yang diasosiasikan dengan konotasi jorok maupun kotoran (Herz,
2001). Selain itu, minyak atsiri berbau tidak sedap pun juga dapat digunakan
sebagai pencita rasa pada makanan.
2
Anantia Firda Athiana, 2014
Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Salah satu metode paling populer untuk memperoleh minyak atsiri adalah
destilasi uap (steam distillation). Melalui metode ini komponen-komponen suatu
campuran dari dua jenis cairan atau lebih dipisahkan berdasarkan perbedaan
tekanan uap dari masing-masing zat tersebut. Penggunaan distilasi uap untuk
mengekstraksi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap telah dilaporkan oleh
Pramesti tahun 2013. Penelitian dilakukan terhadap daun sembukan, babadotan,
tembelekan dan inggu.
Dengan distilasi uap, Pramesti berhasil memperoleh minyak atsiri
sembukan, babadotan, tembelekan dan inggu berturut-turut sebanyak 0,0143%;
0,0559%; 0,2893%; 0,1364%. Namun, komponen minyak atsiri yang dihasilkan
menggunakan metode distilasi uap tidak menghasilkan aroma bau tidak sedap.
Hal tersebut terlihat dari hasil analisis GCMS yang menunjukkan komposisi
minyak atsiri sembukan setidaknya terdiri atas 28 senyawa dengan komponen
utama patchouli alkohol. Komposisi minyak atsiri babadotan memberikan
komponen utama 1H-siklopenta[1,3] siklopropa [1,2]benzena,
oktahidro-7-metil-3-metilen-4-(1-metiletil)-, [3aS (3a. alfa., 3b.beta., 4.beta., 7.alfa., 7aS)]. Minyak
atsiri tembelekan memberikan hasil setidaknya terdiri dari 37 senyawa dengan
komponen utama 1H-siklopenta[1,3] siklopropa[1,2]benzena,
oktahidro-7-metil-3-metilen-4-(1-metiletil)-,[3aS (3a. alfa., 3b.beta., 4.beta., 7.alfa., 7aS)].
Sedangkan komposisi senyawa minyak atsiri inggu setidaknya terdiri dari 26
senyawa dengan komponen utama 2-nonanon.
Pada penelitian Pramesti ini, penggunaan distilasi uap berhasil
mengekstrak minyak atsiri tetapi tidak berhasil mengekstraksi senyawa-senyawa
berbau tidak sedap pada tanaman-tanaman tersebut. Oleh karena itu diperlukan
metode ekstraksi lain untuk memperoleh minyak atsiri dari tanaman berbau tidak
sedap.
Metode simultaneous steam distillation extraction (SDE) telah dikenal
sebagai salah satu metode untuk mengekstraksi aroma pada bahan pangan, dimana
3
Anantia Firda Athiana, 2014
Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada metode ini, komponen volatil sampel berhasil dikeluarkan dalam fasa uap
pada suhu rendah dibawah titik didih air. Hal ini mencegah terjadinya kerusakan
pada senyawa volatil tersebut. Saat komponen volatil dalam fasa uap, saat itu pula
dipertemukan dengan uap pelarut organik yang diharapkan dapat menangkap
komponen volatil sampel yang pada umumnya merupakan senyawa non polar.
Hal-hal yang penting diperhatikan dalam melakukan ekstraksi yaitu
pemilihan pelarut yang sesuai dengan sifat-sifat polaritas senyawa yang ingin
diekstraksi ataupun sesuai dengan sifat kepolarannya. Oleh karena itu pemilihan
pelarut yang tepat merupakan faktor penting untuk keberhasilan proses ekstraksi,
termasuk dengan metode SDE.
Beberapa tanaman Indonesia yang memiliki bau tidak sedap diantaranya
adalah buah mengkudu (Morinda citrifolia), biji jengkol (Archidendron
pauciflorum), biji petai (Parkia speciosa) dan daun sembukan (Paederia foetida).
Tanaman tersebut banyak ditemukan di Indonesia dan telah lama dikenal sebagai
tanaman berbau busuk. Hampir semua bagian tanaman Mengkudu dapat
digunakan untuk obat akan tetapi yang paling banyak khasiatnya sebagai obat
berasal dari daun dan buahnya (Rukmana, 2002). Penelitian yang sudah dilakukan
dari biji jengkol yaitu pemanfaatan kulit biji jengkol untuk mengendalikan gulma
padi sawah, sedangkan penelitian yang sudah dilakukan dari biji petai yaitu dapat
mengendurkan saraf, hilangkan despresi, obat hati, ginjal, serta dapat menurunkan
kematian akibat stroke, dan dapat menjaga saluran pencernaan.
Terdapat tiga publikasi terkait penelitian kandungan minyak atsiri pada
buah mengkudu yaitu mengandung sedikitnya 96 senyawa minyak atsiri
diantaranya asam oktanoat sebagai kandungan utama. Penelitian ini menggunakan
buah mengkudu yang berasal dari Havana, Kuba dengan menggunakan metode
headspace solid-phase microextraction (Jorge, 2010). Penelitian lain
berkesimpulan bahwa asam oktanoat dan asam heksanoat adalah komponen utama
minyak atsiri pada buah mengkudu. Penelitian ini menggunakan buah mengkudu
4
Anantia Firda Athiana, 2014
Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
publikasi terkait kandungan senyawa minyak atsiri dan senyawa yang berperan
pada aroma buah mengkudu yaitu 6 senyawa organosulfur memiliki kontribusi
penting pada aroma buah mengkudu dan telah berhasil mengidentifikasi
keberadaan senyawa asam karboksilat, aldehid, keton, alkohol, ester, dan terpen
sebagai senyawa minyak atsiri pada buah mengkudu yang berasal dari Hawai
dengan menggunakan metode steam distillation extraction dan solid-phase
microextraction (Guor, 2010).
Pada biji jengkol belum ditemukan publikasi mengenai kandungan minyak
atsiri dalam buah jengkol. Sedangkan pada biji petai hanya satu publikasi
mengenai kandungan minyak atsiri yaitu polisulfida siklik sebagai kandungan
utama yang diisolasi menggunakan metode hydrodistillation (Eric, 2008). Pada
daun sembukan terdapat dua publikasi, yaitu senyawa linalol sebagai komponen
utama dengan dimetil disulfida sebagai penyebab bau pada daun sembukan yang
diisolasi menggunakan metode steam distillation (Wong, 2006).
Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, menunjukkan adanya
perbedaan komposisi pada sampel yang sama namun berbeda asal dan metode
yang digunakan sehingga diduga komposisi minyak atsiri pada suatu tanaman
dipengaruhi oleh keadaan lingkungan atau ekosistem dimana tumbuhan itu
berada. Selain kondisi lingkungan, metode yang digunakan untuk mengekstrak
minyak atsiri juga berpengaruh terhadap hasil analisis komposisi minyak atsiri.
Maka dari itu, penelitian yang mempelajari identifikasi komposisi minyak atsiri
tanaman berbau tidak sedap hasil ekstraksi menggunakan SDE penting dilakukan.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana komposisi minyak atsiri hasil ekstraksi menggunakan
simultaneoussteam distillation extraction (SDE) dari tanaman Indonesia yang
5
Anantia Firda Athiana, 2014
Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Bagaimana pengaruh pelarut terhadap komposisi minyak atsiri yang diperoleh
menggunakan simultaneoussteam distillation extraction (SDE)?
3. Senyawa apakah yang menyebabkan bau dari tanaman Indonesia yang
memiliki bau tidak sedap?
1.3 Batasan Masalah
1. Tanaman berbau tidak sedap yang diteliti dibatasi pada buah mengkudu, biji
petai, biji jengkol yang berasal dari daerah Ujung Berung Bandung dan daun
sembukan yang berasal dari daerah Cililin Bandung.
2. Pelarut yang digunakan dibatasi pada heksan, etil asetat dan kloroform.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dilakukan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Mengetahui komposisi minyak atsiri hasil ekstraksi menggunakan
simultaneous steam distillation extraction dari tanaman Indonesia yang
memiliki bau tidak sedap.
2. Mengetahui pengaruh pelarut terhadap komposisi minyak atsiri yang diperoleh
menggunakan simultaneoussteam distillation extraction.
3. Mengetahui senyawa penghasil bau dari tanaman Indonesia yang memiliki
bau tidak sedap.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan mengenai hasil penelitian ini, meliputi:
1. Dapat menjadi informasi tambahan dan pengetahuan bagi para peneliti tentang
senyawa-senyawa bau.
2. Dapat digunakan untuk keperluan sintesis senyawa bau.
6
Anantia Firda Athiana, 2014
Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.6Sistematika Penulisan
Skripsi ini terdiri dari lima bab yang meliputi bab 1 tentang pendahuluan, bab
2 tentang tinjauan pustaka, bab 3 tentang metode penelitian, bab 4 tentang
hasil dan pembahasan, serta bab 5 tentang kesimpulan dan saran. Bab 1 yang
merupakan pendahuluan berisi tentang latar belakang penelitian, rumusan
masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian serta
sistematika penulisan. Latar belakang penelitian membahas tentang kerangka
pemikiran penelitian yang dilakukan. Rumusan masalah mencakup
masalah-masalah yang dimunculkan pada penelitian. Tujuan penelitian berisi tentang
tujuan untuk memecahkan masalah yang diangkat pada penelitian. Batasan
masalah berisi tentang manfaat penelitian secara keseluruhan. Sistematika
penulisan berisi tentang sistematika penulisan skripsi secara keseluruhan.
Bab 2 yang mencakup tinjauan pustaka membahas mengenai teori-teori
yang mendasari penelitian yang akan dilakukan serta telusur pustaka
mengenai penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan. Bab 3 berisi
tentang metode penelitian yang dilakukan termasuk tahapan-tahapan
penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan hasil penelitian yang dapat
menjawab masalah yang diangkat. Bab 4 berisi tentang hasil penelitian beserta
pembahasan mengenai hasil yang didapatkan. Bab 5 berisi tentang kesimpulan
penelitian yang menjawab masalah yang diangkat pada penelitian serta saran
untuk penelitian yang dapat dilakukan selanjutnya. Pada akhir skripsi ini
terdapat daftar pustaka yang merupakan rujukan-rujukan dari jurnal ilmiah
Anantia Firda Athiana, 2014
Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium riset Kimia Universitas Pendidikan
Indonesia untuk ekstraksi minyak atsiri, serta Laboratorium Instrumen Jurusan
Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia untuk pengujian dengan
GCMS.
3.2 Desain Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua tahapan, yaitu ekstraksi minyak atsiri dan
identifikasi minyak atsiri menggunakan GCMS merk Shimadzu QP 2010
ULTRA. Lebih jelasnya tahapan penelitian dibuat dalam diagram alir seperti
terlihat pada gambar 3.1.
3.2.1 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada penelitian meliputi seperangkat alat
simultaneous steam distillation extraction (SDE) yang terdiri atas labu dasar
bulat, kondensor, air, selang, hotplate, penangas minyak; GCMS merk Shimadzu
QP 2010 ULTRA; timbangan analitis, serta alat-alat gelas kualitatif dan
kuantitatif lainnya.
Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini meliputi sampel tanaman
yang memiliki bau tidak sedap yaitu buah mengkudu, biji jengkol, biji petai dan
28
Anantia Firda Athiana, 2014
Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan
[image:25.595.109.476.183.592.2]Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
3.3 Metode Penelitian
3.3.1 Preparasi Sampel
Pengumpulan sampel tanaman yang memiliki bau
tidak sedap
Preparasi Sampel
Ekstraksi minyak atsiri menggunakan simultaneous steam distillation extraction
Identifikasi komposisi minyak atsiri dengan
GCMS
Pelarut Heksan Pelarut
Kloroform
29
Anantia Firda Athiana, 2014
Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Preparasi sampel tanaman yang memiliki bau tidak sedap dilakukan
dengan memotong-motong sampel hingga berukuran kecil. Untuk sampel buah
jengkol dan petai, kulit buah dikupas terlebih dulu.
3.3.2 Ekstraksi Minyak Atsiri
Untuk ekstraksi minyak atsiri digunakan proses ekstraksi dengan pelarut
organik menggunakan simultaneous steam distillation extraction (SDE). Sampel
yang akan diekstraksi menggunakan metode ini yaitu daun sembukan, buah
mengkudu, biji jengkol dan biji petai. Setelah sampel dipreparasi atau sudah
berbentuk kecil-kecil, sampel daun sembukan, buah mengkudu, biji jengkol dan
biji petai masing-masing ditimbang sebanyak 200 gram; 500 gram; 400 gram; dan
350 gram. Sampel yang telah ditimbang dimasukkan kedalam labu dasar bulat 2L
atau labu penyimpanan sampel yang kemudian ditambahkan 70 gram NaCl dalam
750 ml aquades. Sedangkan labu lainnya diisi 150 ml pelarut organik (heksan, etil
asetat, dan kloroform). Setelah kedua labu terisi, kemudian alat SDE dirangkai
sesuai dengan gambar 3.2. Labu penyimpanan sampel dipanaskan menggunakan
penangas minyak pada suhu 1500C dan labu penyimpanan pelarut organik
dipanaskan pada suhu titik didih pelarut organik yang digunakan. Proses ekstraksi
dilakukan selama 2 jam. Setelah selesai, proses ekstraksi dihentikan dengan cara
mematikan pemanas, dan didiamkan beberapa saat lalu diambil minyak atsiri yang
30
Anantia Firda Athiana, 2014
Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan
[image:27.595.123.497.107.403.2]Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.2 Skema Alat Simultaneous Steam Distillation Extraction
3.3.4 Identifikasi Minyak Atsiri
Komponen-komponen senyawa minyak atsiri dianalisis menggunakan alat
GCMS. Masing-masing diinjeksikan 0,2 µL sampel minyak atsiri ke dalam alat
GCMS dengan kolom yang digunakan BD5. Alat GCMS diatur dengan kondisi
suhu kolom yang digunakan 60˚C, suhu detektor 290˚C, suhu injektor 280˚C,
suhu awal 60˚C, kenaikan suhu 8˚C per menit sampai suhunya 280˚C, waktu
analisa 27,5 menit, tekanan 80,2 kpa, laju alir 1,32 ml/menit, split ratio 200, dan
kecepatan linear 41,7 mL/menit.
Kondensor
Labu sampel
Hotplate Labu pelarut
Hotplate
Anantia Firda Athiana, 2014
Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa:
1. komposisi minyak atsiri sampel buah mengkudu menggunakan pelarut heksan,
etil asetat dan kloroform berturut-turut setidaknya terdiri dari 19 senyawa
dengan komponen utama etil oktanoat sekitar 40,88%, 10 dan 21 senyawa
dengan komponen utama asam oktanoat sekitar 74,96% dan 61,91%. Senyawa
minyak atsiri biji jengkol menggunakan pelarut heksan, etil asetat dan
kloroform berturut-turut setidaknya terdiri dari 7, 11 dan 14 senyawa dengan
komponen utama 1,2,4 tritiolan sekitar 11,03%, 64,07% dan 52,02%. Minyak
atsiri biji petai menggunakan pelarut heksan, etil asetat dan kloroform
berturut-turut setidaknya terdiri dari 9, 9 dan 13 senyawa dengan komponen utama 1,2,4
tritiolan sekitar 27,22%, 87,7% dan 78,54%. Senyawa minyak atsiri daun
sembukan menggunakan pelarut etil asetat dan kloroform berturut-turut
setidaknya terdiri dari 6 dan 17 senyawa dengan komponen utama isopropil
propanoat sekitar 33,78% dan butil metanoat sekitar 26,98%.
2. Pelarut kloroform dapat mengekstrak senyawa minyak atsiri paling banyak
untuk setiap sampel, yaitu buah mengkudu, daun sembukan, biji petai dan buah
jengkol.
3. Senyawa yang menyumbangkan bau tidak sedap pada buah mengkudu adalah
asam oktanoat dan asam heksanoat. Senyawa yang menyumbangkan bau tidak
sedap pada daun sembukan adalah senyawa 1,2,4 tritiolan dan dimetil
disulfida. Senyawa yang menyumbangkan bau tidak sedap pada biji petai
adalah senyawa kelompok sulfur yaitu 1,2,4 tritiolan, 1,3,5 tritian, 1,2,4,6
tetratieptan, 1,2,4,5,7 pentatioktan, 1,2,5,6 tetratioktan, 1,2,4,5 tetratiana,
1,2,3,5 tetratiana dan lentionin. Senyawa yang menyumbangkan bau tidak
77
Anantia Firda Athiana, 2014
Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1,3,5 tritian, 1,2,4,5,7 pentatioktan, 3,5 dimetil 1,2,4 tritiolan, tris (metiltio)
metana, 1,2,4,5 tetratiana, 1,2,5,6 tetratioktan dan 1,1 [(metiltio)metilen] etana.
5.2 Saran
1. Masih diperlukan perbaikan untuk mengoptimasi cara mendapatkan minyak
atsiri untuk mendapatkan kandungan minyak atsiri lebih banyak lagi.
2. Masih perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui senyawa yang terdapat
pada komponen selain minyak atsiri, karena mungkin dari senyawa bukan
Anantia Firda Athiana, 2014
Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Agusta, A. 2000. Minyak Atsiri Tumbuhan Tropika. Bandung:ITB. 1-2.
Bangun, A.P dan Sarwono,B. 2002. Khasiat dan Manfaat Mengkudu. Agro Media Pustaka, Jakarta. 1-3.
Bass, P.J.A. 1972. „‟Measurement Of Fecal Output In Rats‟‟. The Americant Journal Of Digestive Deseases. 10. 17. Oktober.
Dinata, A. 2009. „‟Atasi Jentik DBD dengan Kulit Jengkol‟‟. http://miqraindon esia.blogspot.com/2009/07/atasi-jentik-dbd-dengan-kulit-jengkol.html. [20 Maret 2014].
Djauhariya, E. 2003. Mengkudu (Morinda citrifolia L.) Tanaman Obat Potensial. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Pengembangan Teknologi TRO. 15(1) : 1-16.
El-Moaty, H.I.A. 2010. „‟Essential Oil and Iridoid Glycoside of Nepeta Septemcrenata Erenb‟‟. Journal of Natural Products, 3, 103.
Endang, S. 1995. Petai dan Jengkol. Jakarta: PT. Penebar Swadaya. 1-2.
Eric, F. 2008. „‟Analysis of the Volatile Constituents of Cooked petai beans (Parkia speciosa) using high-resolution GC/ToF MS‟‟. Journal of Switzerland Flavour and Fragrance. 1.
Guenther, E. 1987. Minyak Atsiri. Jilid IIIA. Diterjemahkan oleh S. Ketaren. Jakarta:UI-Press. 1.
Guor, J. 2010. „‟Analysis of Volatile Compounds in Noni Fruit (Morinda citrifolia L.) Juice by Steam Distillation-Extraction and Solid Phase Microextraction Coupled with GC/AED and GC/MS‟‟. Jurnal of Food and Drug Analysis. 1-6.
Hariana, A. H. 2007. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Jakarta : Penebar Swadaya. 89-91.
Heinicke, R. M. 2001 . “The pharmacologically active ingredient of Noni”.
79
Anantia Firda Athiana, 2014
Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Terjemahan: Badan Litbang Kehutanan Jakarta. Jilid II dan III. Cetakan kesatu. Jakarta:Yayasan Sarana Wana Jaya. 56.
Hutauruk, J.E., 2010. Isolasi Senyawa Flavonoida Dari Kulit Buah Tanaman Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth.), Skripsi, FMIPA, USU. 77.
Hutapea, J.R. 1994. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Edisi III. Jakarta: Depkes RI. 219-220.
Joe, B. 2013. “Chemistry and Antimicrobial Activity of tthe Essential Oils from Ripe and Unripe Fruits of the Fijian Morinda citrifolia (noni/kura) Rubiacea”. Journal of Essential Oil Bearing Plants. 1.
Jorge, A. 2010. “Volatile Compounds in noni (Morinda citrifolia, L.) at two ripening stages”. Ciencia e Tecnologia de Alimentos. 7.
Ketaren, S. 1987. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri, cetakan kesatu, penerbit Balai Pustaka, Jakarta, 19-20, 286-299.
Lutony, T.L. & Rahmayati, Y. 1994. Produksi Dan Perdagangan Minyak Atsiri.
Jakarta: Penerbit Penebar Swadaya. 79 – 82.
Mardisiswojo, S. dan Radjakmangunsudarso. H. 1975. Cabe Puyang Warisan Nenek Moyang I. Jakarta:PT. Karya Wreda.
Mukhopadhyay M. 2002. Natural Ekstracts using Supercritical Carbon Dioxide.
CRC Press, London. 22.
Nurussakinah. 2010. Skrinning Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Tanaman Jengkol (Pithecellobium jiringa (Jack) Prain) Terhadap Bakteri Streptococcus mutans, Staphylococcus aureus, dan Eschericia coli, Skripsi,Fakultas Farmasi, USU, Medan. 45.
Parliament, T.H. 1997. Solvent Extraction and Distillation Techniques in Techniques for Analyzing Food Aroma. R.Marsili (Ed.). Marcel Dekker, Inc., New York, Basel.p. 13-17.
Pramesti, C. 2013. Identifikasi Komponen Minyak Atsiri Pada Beberapa Tanaman dari Indonesia yang Memiliki Bau Tidak Sedap. Bandung: UPI. 69.
80
Anantia Firda Athiana, 2014
Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rukmana, 2002. Mengkudu Budaya dan Prospek Agribisnis, Yogyakarta: Kanisius. 1-2.
Sastrohamidjojo, H. 1985. Kromatografi. Edisi I. Cetakan I. Yogyakarta:Liberty. 16.
Sastrohamidjojo, H. 2004. Kimia Minyak Atsiri. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 14.
Sediaoetama, A.D. 2008. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi di Indonesia. Jakarta: PT.Dian Rakyat. 297.
Silverstein, R. M. 1984. Penyidikan Spektrometrik Senyawa Organik. Terjemahan A. J. Hatomo dan Anny Viktor Purba. Edisi keempat. Jakarta:Erlangga. 2-5.
Solikin, 2007, “Potensi Jenis-jenis Herba Liar di Kebun Raya Purwodadi sebagai Obat”. http://fisika.brawijaya.ac.id/bssub/ proceeding/PDF%20FILES/ BSS_118_2. pdf, 4 Mei 2009. Utami, P., 2008, Buku Pintar Tanaman Obat.Jakarta:Agromedia. 1, 3.
Solomon. 1999. “The Noni Phenomenon”. Direct Source Publishing, Utah. 5-6.
Sudjadi. 1985. Metode Pemisahan. Kanisius, Yogyakarta. 1-2.
Utami, E.T. 2011. “Efek Antiinflamasi Ekstrak Daun Sembukan (Paederia scandens) pada Tikus Wistar”. Majalah Obat Tradisional. 2, 5.
Waha, L.G. 2000. Sehat dengan Mengkudu. MSF Group, Jakarta. 1, 44.
Widowati, W., Safitri, R., Rumumpuk, R., dan Siahaan, M. 1997. “Penapisan Aktivitas Superoksida Dismutase pada Berbagai Tanaman”. Jurnal JKM, 5, 1.
Winarti, C. 2005. “Peluang Pengembangan Minuman Fungsional dari Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.)”. Jurnal Litbang Pertanian. 24, 4.