• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTIFIKASI KOMPOSISI MINYAK ATSIRI TANAMAN BERBAU TIDAK SEDAP MENGGUNAKAN EKSTRAKSI DISTILASI UAP SIMULTAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IDENTIFIKASI KOMPOSISI MINYAK ATSIRI TANAMAN BERBAU TIDAK SEDAP MENGGUNAKAN EKSTRAKSI DISTILASI UAP SIMULTAN."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

IDENTIFIKASI KOMPOSISI MINYAK ATSIRI TANAMAN BERBAU

TIDAK SEDAP MENGGUNAKAN EKSTRAKSI DISTILASI UAP

SIMULTAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Sains Program Studi Kimia

Anantia Firda Athiana

1003513

PROGRAM STUDI KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

IDENTIFIKASI KOMPOSISI MINYAK ATSIRI TANAMAN BERBAU TIDAK SEDAP MENGGUNAKAN EKSTRAKSI DISTILASI UAP

SIMULTAN

Oleh

Anantia Firda Athiana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Sains pada

Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Anantia Firda Athiana di 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak

(3)

ANANTIA FIRDA ATHIANA

IDENTIFIKASI KOMPOSISI MINYAK ATSIRI TANAMAN BERBAU

TIDAK SEDAP MENGGUNAKAN EKSTRAKSI DISTILASI UAP

SIMULTAN

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Dr. Ratnaningsih Eko, M.Si. NIP. 19690419199232002

Pembimbing II

Gun Gun Gumilar, SPd., M.Si NIP. 197906262001121001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI

(4)

Anantia Firda Athiana, 2014

Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...i

PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ...v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 ... L atar belakang ... 1

1.2 ... R umusan masalah ... 4

1.3 ... B atasan masalah ... 5

1.4 ... T ujuan penelitian ... 5

(5)

Anantia Firda Athiana, 2014

Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.6 ... S

istematika penulisan ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 ... M

inyak Atsiri ... 7

2.2 ... D

eskripsi Tanaman Sembukan ... 9

2.3 ... D

eskripsi Tanaman Mengkudu ... 12

2.4 ... D

eskripsi Tanaman Jengkol ... 15

2.5 ... D

eskripsi Tanaman Petai ... 18

2.6 ... D

istilasi Uap ... 20

2.7 ... S

imultaneous Steam Distillation Extraction ... 22

2.8 ... S

enyawa Bau ... 24

(6)

Anantia Firda Athiana, 2014

Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.1 ... L

okasi Penelitian ... 26

3.2 ... D

esain Penelitian ... 26

3.2.1... A

lat dan Bahan ... 26

3.3 ... M

etode Penelitian ... 27

3.3.1... P

reparasi Tanaman ... 27

3.3.2... E

kstraksi Minyak Atsiri ... 28

3.3.3... I

dentifikasi Minyak Atsiri ... 29

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 29

4.1. ... K

omposisi Minyak Atsiri ... 30

4.1.1... K

(7)

Anantia Firda Athiana, 2014

Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.1.2... K

omposisi Minyak Atsiri Sembukan ... 39

4.1.3... K

omposisi Minyak Atsiri Petai ... 48

4.1.4... K

omposisi Minyak Atsiri Jengkol ... 60

4.2 ... P

engaruh Pelarut Terhadap Komposisi Minyak Atsiri ... 63

4.2.1... P

engaruh Pelarut pada Komposisi Minyak Atsiri Mengkudu ... 70

4.2.2... P

engaruh Pelarut pada Komposisi Minyak Atsiri Sembukan ... 71

4.2.3... P

engaruh Pelarut pada Komposisi Minyak Atsiri Petai ... 72

4.2.4... P

engaruh Pelarut pada Komposisi Minyak Atsiri Jengkol ... 73

4.3 ... I

dentifikasi Senyawa Tidak Sedap ... 74

(8)

Anantia Firda Athiana, 2014

Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5.1. ... K

esimpulan ... 76

5.2. ... S

aran ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 78

(9)

Anantia Firda Athiana, 2014

Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel

4.1 ... Ko

mponen Minyak Atsiri Mengkudu Kelompok Asam Lemak ... 36

4.2 ... Ko

mponen Minyak Atsiri Mengkudu Kelompok Ester ... 37

4.3 ... Ko

mponen Minyak Atsiri Mengkudu Lainnya ... 38

4.4 ... Ko

mponen Minyak Atsiri Sembukan Kelompok Ester ... 46

4.5 ... Ko

mponen Minyak Atsiri Sembukan Lainnya ... 47

4.6 ... Ko

mponen Minyak Atsiri Petai Kelompok Senyawa Sulfur ... 58

4.7 ... Ko

mponen Minyak Atsiri Petai Lainnya ... 59

4.8 ... Ko

(10)

Anantia Firda Athiana, 2014

Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.9 ... Ko

mponen Minyak Atsiri Jengkol Lainnya ... 68

4.10... Ju

mlah Komponen yang Terekstrak oleh Masing-Masing Pelarut ... 70

4.11... Ju

mlah Komponen Terekstrak dari Masing-Masing Pelarut pada Buah Mengkudu

... 71

4.12... Ju

mlah Komponen Terekstrak dari Masing-Masing Pelarut pada Daun Sembukan

... 72

4.13... Ju

mlah Komponen Terekstrak dari Masing-Masing Pelarut pada Petai ... 72

4.14... Ju

mlah Komponen Terekstrak dari Masing-Masing Pelarut pada Jengkol... 73

4.15... Ko

mponen Senyawa Berbau Tidak Sedap pada Minyak Atsiri Sampel ... 74

DAFTAR GAMBAR

(11)

Anantia Firda Athiana, 2014

Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1 ... Sk

etsa Tanaman Sembukan ... 9

2.2 ... Bu

ah Mengkudu ... 12

2.3 ... Bij

i Jengkol ... 16

2.4 ... Bij

i Petai ... 19

[image:11.612.101.533.58.695.2]

2.5 ...

Grafik Tekanan Uap ... 21

2.6 ... Al

at SDE ... 23

3.1 ...

Diagram Alir Penelitian ... 27

3.2 ...

Skema Alat SDE ... 29

4.1 ...

Kromatogram GC Minyak Atsiri Mengkudu dengan Pelarut Heksan ... 31

4.2 ... Sp

(12)

Anantia Firda Athiana, 2014

Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.3 ... Kr

omatogram GC Minyak Atsiri Mengkudu dengan Pelarut Etil Asetat ... 32

4.4 ... Sp

ektrogram Massa Puncak Nomor 9 dan Asam Oktanoat ... 33

4.5 ... Kr

omatogram GC Minyak Atsiri Mengkudu dengan Pelarut Kloroform ... 34

4.6 ... Sp

ektrogram Massa Puncak Nomor 13 dan Asam Oktanoat ... 35

4.7 ... Sp

ektrogram Massa Puncak Nomor 8 dan Asam Heksanoat ... 36

4.8 ... Kr

omatogram GC Minyak Atsiri Sembukan dengan Pelarut Etil Asetat ... 39

4.9 ... Sp

ektrogram Massa Puncak Nomor 2 dan Isopropil Propanoat ... 40

4.10... Sp

ektrogram Massa Puncak Nomor 7 dan 1,2,4 tritiolan ... 41

4.11... Sp

ektrogram Massa Puncak Nomor 3 dan dimetil disulfida ... 42

4.12... Kr

(13)

Anantia Firda Athiana, 2014

Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.13... Sp

ektrogram Massa Puncak Nomor 10 dan 2,4 bis (1,1-dimetiletil)fenol ... 44

4.14... Sp

ektrogram Massa Puncak Nomor 4 dan Trimetil Sulfida ... 45

4.15... Kr

omatogram GC Minyak Atsiri Petai dengan Pelarut Heksan ... 48

4.16... Sp

ektrogram Massa Puncak Nomor 8 dan 1,2,4 tritiolan ... 49

4.17... Sp

ektrogram Massa Puncak Nomor 10 dan 1,3,5 tritian ... 50

4.18... Sp

ektrogram Massa Puncak Nomor 11 dan 1,2,4,5,7 pentatioktan ... 51

4.19... Kr

omatogram GC Minyak Atsiri Petai dengan Pelarut Etil Asetat ... 52

4.20... Sp

ektrogram Massa Puncak Nomor 5 dan 1,2,4 tritiolan ... 53

4.21... Sp

ektrogram Massa Puncak Nomor 7 dan 1,2,4,5 tetratian ... 54

4.22... Sp

(14)

Anantia Firda Athiana, 2014

Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.23... Kr

omatogram GC Minyak Atsiri Petai dengan Pelarut Kloroform ... 56

4.24... Sp

ektrogram Massa Puncak Nomor 3 dan 1,2,4 tritiolan ... 58

4.25... Sp

ektrogram Massa Puncak Nomor 11 dan 1,2,5,6 tetratioktan ... 58

4.26... Kr

omatogram GC Minyak Atsiri Jengkol dengan Pelarut Heksan ... 61

4.27... Sp

ektrogram Massa Puncak Nomor 9 dan 1,2,4 tritiolan ... 62

4.28... Sp

ektrogram Massa Puncak Nomor 11 dan 1,2,4,5,7 pentatioktan ... 63

4.29... Kr

omatogram GC Minyak Atsiri Jengkol dengan Pelarut Etil Asetat ... 64

4.30... Sp

ektrogram Massa Puncak Nomor 8 dan 3,5 dimetil 1,2,4 tritiolan ... 64

4.31... Kr

omatogram GC Minyak Atsiri Jengkol dengan Pelarut Kloroform ... 65

4.32... Sp

(15)

Anantia Firda Athiana, 2014

Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.33... Al

(16)

Anantia Firda Athiana, 2014

Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Penelitian berjudul identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan ini bertujuan untuk mengetahui komposisi minyak atsiri, jenis senyawa bau yang terkandung dan pengaruh pelarut terhadap hasil ekstraksi minyak atsiri tanaman dari Indonesia yang memiliki bau tidak sedap. Beberapa tanaman yang diuji adalah buah mengkudu (Morinda citrifolia L.), biji jengkol (Archidendron pauciflorum), biji petai (Parkia speciosa) dan daun sembukan (Paederia foetida L.). Ekstraksi minyak atsiri dilakukan dengan cara SDE menggunakan 3 jenis pelarut yaitu heksan, etil asetat dan kloroform. Komposisi minyak atsiri ditentukan dengan GCMS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri buah mengkudu setidaknya terdiri dari 19 senyawa dengan komponen utama etil oktanoat sekitar 40,88% pada penggunaan pelarut heksan, sedangkan pada penggunaan etil asetat dan kloroform komponen utamanya adalah asam oktanoat sekitar 74,96% dan 61,91%. Senyawa minyak atsiri biji jengkol menggunakan pelarut heksan, etil asetat dan kloroform memberikan komponen utama 1,2,4 tritiolan berturut-turut sebesar 11,03%, 64,07% dan 52,02%. Ketiga pelarut pada ekstraksi biji petai juga memberikan komponen utama yang sama, yaitu 1,2,4 tritiolan dengan persentase berbeda yaitu 27,22%, 87,7% dan 78,54%. Minyak atsiri daun sembukan yang diekstraksi dengan etil asetat menghasilkan setidaknya 6 senyawa dengan komponen utama isopropil propanoat sebesar 33,78% sedangkan dengan kloroform memberikan setidaknya 17 senyawa dengan komponen utama 2,4-bis(1,1-dimethylethyl)-fenol sebesar 33,61%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa berbau tidak sedap pada buah mengkudu adalah senyawa asam lemak (asam oktanoat), pada biji jengkol, biji petai dan daun sembukan adalah senyawa sulfur (1,2,4 tritiolan dan dimetil disulfida). Pelarut yang digunakan saat proses ekstraksi sangat berpengaruh terhadap komposisi minyak atsiri yang terekstrak. Pelarut kloroform berhasil mengekstrak senyawa bau dengan persentase paling besar baik pada sampel buah mengkudu, daun sembukan, biji petai maupun biji jengkol.

(17)

Anantia Firda Athiana, 2014

Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

The title of this research is identification the compotition of volatile oil from bad smell odor plant using simultaneous steam distillation extraction that aims to find out the compotition of volatile oil ,contain of odor compound, and effect of solvent to volatile oil extract yield from Indonesia’s bad smells odor plants. Some kind of plants that use in this study were noni fruit (Morinda citrifolia L.), Archidendron pauciflorum seeds, Parkia speciosa seeds and Paederia foetida L. Vollatile oil extractions were assesed by SDE method using 3 type of solvent respectively hexane, ethyl acetate, and chloroform. The compotitions of vollatile oil were determined by GCMS. The results showed that the vollatile oil of noni fruit at least contain of 19 compound with ethyl octanoic about 40,88 % as main constituen on hexane solvent, while in ethyl acetate and chloroform the main constituen was octanoic acid about 74,96% and 61,91% respectively. The vollatile oil compounds from Archidendron pauciflorum seeds extract using hexane, ethyl acetate,and chloroform give 1,2,4 tritiolane as main constituen with percentage about 11,03%, 64,07%, and 52,02% respectively. That tertiary solvent on Parkia speciosa extraction also gave the same main constituen, 1,2,4 tritiolane, with different percentage respectively about 27,22%, 87,7% and 78,54%. Vollatile oil from Paederia foetida L. Which extracted with ethyl acetate gave results at least 6 compound with isoprophyl propanoic about 33,78%, while using chloroform gave at least 17 compound with 2,4-bis(1,1-dimethylethyl)-fenol as main constituen with percentage about 33,61%. The results of this research showed that the bad smell odor compounds from noni fruit was fatty acid (octanoic acid), from Archidendron pauciflorum seeds, Parkia speciosa, and Paederia foetida L. was sulfuric compound (1,2,4 tritiolan and dimethyl sulphide). Solvents that used in extraction proces are very influenced to the compotition of vollatile oil. Chloroform solvent could extracted the odor compound from noni fruit, Paederia foetida L., Archidendron pauciflorum seeds, and Parkia speciosa with higher percentage.

(18)

Anantia Firda Athiana, 2014

Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia sejak era tahun 60-an dikenal sebagai negara penghasil minyak

atsiri terbesar di dunia terutama minyak atsiri nilam. Secara biologis, minyak

atsiri merupakan metabolit sekunder yang biasanya berperan sebagai alat

pertahanan diri agar tidak dimakan oleh hewan (hama) ataupun sebagai agen

untuk bersaing dengan tumbuhan lain dalam mempertahankan hidup.

Secara umum minyak atsiri berbau sedap banyak digunakan dalam industri

kosmetik (sabun, pasta gigi, shampo, losion), industri makanan (bahan penyedap

atau penambah cita rasa), industri parfum (bahan dasar pewangi), industri farmasi

dan kesehatan (anti nyeri, anti infeksi, dan pembunuh bakteri), bahkan sebagai

insektisida (Lutony,1994). Selain itu minyak atsiri banyak digunakan dalam

bidang kesehatan dan bidang lainnya. Beberapa jenis minyak atsiri dapat

digunakan sebagai bahan antiseptik internal atau eksternal, sebagai bahan

analgesik, haemolitik atau sebagai enzimatik, sebagai sedatif dan stimulan untuk

obat sakit perut (Agusta, 2000).

Selain minyak atsiri berbau sedap, minyak atsiri dari tanaman berbau tidak

sedap juga diperlukan. Minyak atsiri berbau tidak sedap dapat digunakan sebagai

bahan dasar pembuatan senjata kimia berbau busuk sebagai zat anti huru-hara

ataupun sebagai senjata perlindungan diri pada wanita. Penggunaan agen kimia ini

memanfaatkan kelemahan sensor indra penciuman manusia terhadap bau

menyengat dan busuk. Hasil penelitian yang dilakukan terhadap perilaku manusia

menunjukkan bahwa manusia sangat bereaksi terhadap bau-bauan menyengat

khususnya bau yang diasosiasikan dengan konotasi jorok maupun kotoran (Herz,

2001). Selain itu, minyak atsiri berbau tidak sedap pun juga dapat digunakan

sebagai pencita rasa pada makanan.

(19)

2

Anantia Firda Athiana, 2014

Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Salah satu metode paling populer untuk memperoleh minyak atsiri adalah

destilasi uap (steam distillation). Melalui metode ini komponen-komponen suatu

campuran dari dua jenis cairan atau lebih dipisahkan berdasarkan perbedaan

tekanan uap dari masing-masing zat tersebut. Penggunaan distilasi uap untuk

mengekstraksi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap telah dilaporkan oleh

Pramesti tahun 2013. Penelitian dilakukan terhadap daun sembukan, babadotan,

tembelekan dan inggu.

Dengan distilasi uap, Pramesti berhasil memperoleh minyak atsiri

sembukan, babadotan, tembelekan dan inggu berturut-turut sebanyak 0,0143%;

0,0559%; 0,2893%; 0,1364%. Namun, komponen minyak atsiri yang dihasilkan

menggunakan metode distilasi uap tidak menghasilkan aroma bau tidak sedap.

Hal tersebut terlihat dari hasil analisis GCMS yang menunjukkan komposisi

minyak atsiri sembukan setidaknya terdiri atas 28 senyawa dengan komponen

utama patchouli alkohol. Komposisi minyak atsiri babadotan memberikan

komponen utama 1H-siklopenta[1,3] siklopropa [1,2]benzena,

oktahidro-7-metil-3-metilen-4-(1-metiletil)-, [3aS (3a. alfa., 3b.beta., 4.beta., 7.alfa., 7aS)]. Minyak

atsiri tembelekan memberikan hasil setidaknya terdiri dari 37 senyawa dengan

komponen utama 1H-siklopenta[1,3] siklopropa[1,2]benzena,

oktahidro-7-metil-3-metilen-4-(1-metiletil)-,[3aS (3a. alfa., 3b.beta., 4.beta., 7.alfa., 7aS)].

Sedangkan komposisi senyawa minyak atsiri inggu setidaknya terdiri dari 26

senyawa dengan komponen utama 2-nonanon.

Pada penelitian Pramesti ini, penggunaan distilasi uap berhasil

mengekstrak minyak atsiri tetapi tidak berhasil mengekstraksi senyawa-senyawa

berbau tidak sedap pada tanaman-tanaman tersebut. Oleh karena itu diperlukan

metode ekstraksi lain untuk memperoleh minyak atsiri dari tanaman berbau tidak

sedap.

Metode simultaneous steam distillation extraction (SDE) telah dikenal

sebagai salah satu metode untuk mengekstraksi aroma pada bahan pangan, dimana

(20)

3

Anantia Firda Athiana, 2014

Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada metode ini, komponen volatil sampel berhasil dikeluarkan dalam fasa uap

pada suhu rendah dibawah titik didih air. Hal ini mencegah terjadinya kerusakan

pada senyawa volatil tersebut. Saat komponen volatil dalam fasa uap, saat itu pula

dipertemukan dengan uap pelarut organik yang diharapkan dapat menangkap

komponen volatil sampel yang pada umumnya merupakan senyawa non polar.

Hal-hal yang penting diperhatikan dalam melakukan ekstraksi yaitu

pemilihan pelarut yang sesuai dengan sifat-sifat polaritas senyawa yang ingin

diekstraksi ataupun sesuai dengan sifat kepolarannya. Oleh karena itu pemilihan

pelarut yang tepat merupakan faktor penting untuk keberhasilan proses ekstraksi,

termasuk dengan metode SDE.

Beberapa tanaman Indonesia yang memiliki bau tidak sedap diantaranya

adalah buah mengkudu (Morinda citrifolia), biji jengkol (Archidendron

pauciflorum), biji petai (Parkia speciosa) dan daun sembukan (Paederia foetida).

Tanaman tersebut banyak ditemukan di Indonesia dan telah lama dikenal sebagai

tanaman berbau busuk. Hampir semua bagian tanaman Mengkudu dapat

digunakan untuk obat akan tetapi yang paling banyak khasiatnya sebagai obat

berasal dari daun dan buahnya (Rukmana, 2002). Penelitian yang sudah dilakukan

dari biji jengkol yaitu pemanfaatan kulit biji jengkol untuk mengendalikan gulma

padi sawah, sedangkan penelitian yang sudah dilakukan dari biji petai yaitu dapat

mengendurkan saraf, hilangkan despresi, obat hati, ginjal, serta dapat menurunkan

kematian akibat stroke, dan dapat menjaga saluran pencernaan.

Terdapat tiga publikasi terkait penelitian kandungan minyak atsiri pada

buah mengkudu yaitu mengandung sedikitnya 96 senyawa minyak atsiri

diantaranya asam oktanoat sebagai kandungan utama. Penelitian ini menggunakan

buah mengkudu yang berasal dari Havana, Kuba dengan menggunakan metode

headspace solid-phase microextraction (Jorge, 2010). Penelitian lain

berkesimpulan bahwa asam oktanoat dan asam heksanoat adalah komponen utama

minyak atsiri pada buah mengkudu. Penelitian ini menggunakan buah mengkudu

(21)

4

Anantia Firda Athiana, 2014

Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

publikasi terkait kandungan senyawa minyak atsiri dan senyawa yang berperan

pada aroma buah mengkudu yaitu 6 senyawa organosulfur memiliki kontribusi

penting pada aroma buah mengkudu dan telah berhasil mengidentifikasi

keberadaan senyawa asam karboksilat, aldehid, keton, alkohol, ester, dan terpen

sebagai senyawa minyak atsiri pada buah mengkudu yang berasal dari Hawai

dengan menggunakan metode steam distillation extraction dan solid-phase

microextraction (Guor, 2010).

Pada biji jengkol belum ditemukan publikasi mengenai kandungan minyak

atsiri dalam buah jengkol. Sedangkan pada biji petai hanya satu publikasi

mengenai kandungan minyak atsiri yaitu polisulfida siklik sebagai kandungan

utama yang diisolasi menggunakan metode hydrodistillation (Eric, 2008). Pada

daun sembukan terdapat dua publikasi, yaitu senyawa linalol sebagai komponen

utama dengan dimetil disulfida sebagai penyebab bau pada daun sembukan yang

diisolasi menggunakan metode steam distillation (Wong, 2006).

Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, menunjukkan adanya

perbedaan komposisi pada sampel yang sama namun berbeda asal dan metode

yang digunakan sehingga diduga komposisi minyak atsiri pada suatu tanaman

dipengaruhi oleh keadaan lingkungan atau ekosistem dimana tumbuhan itu

berada. Selain kondisi lingkungan, metode yang digunakan untuk mengekstrak

minyak atsiri juga berpengaruh terhadap hasil analisis komposisi minyak atsiri.

Maka dari itu, penelitian yang mempelajari identifikasi komposisi minyak atsiri

tanaman berbau tidak sedap hasil ekstraksi menggunakan SDE penting dilakukan.

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana komposisi minyak atsiri hasil ekstraksi menggunakan

simultaneoussteam distillation extraction (SDE) dari tanaman Indonesia yang

(22)

5

Anantia Firda Athiana, 2014

Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagaimana pengaruh pelarut terhadap komposisi minyak atsiri yang diperoleh

menggunakan simultaneoussteam distillation extraction (SDE)?

3. Senyawa apakah yang menyebabkan bau dari tanaman Indonesia yang

memiliki bau tidak sedap?

1.3 Batasan Masalah

1. Tanaman berbau tidak sedap yang diteliti dibatasi pada buah mengkudu, biji

petai, biji jengkol yang berasal dari daerah Ujung Berung Bandung dan daun

sembukan yang berasal dari daerah Cililin Bandung.

2. Pelarut yang digunakan dibatasi pada heksan, etil asetat dan kloroform.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dilakukan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Mengetahui komposisi minyak atsiri hasil ekstraksi menggunakan

simultaneous steam distillation extraction dari tanaman Indonesia yang

memiliki bau tidak sedap.

2. Mengetahui pengaruh pelarut terhadap komposisi minyak atsiri yang diperoleh

menggunakan simultaneoussteam distillation extraction.

3. Mengetahui senyawa penghasil bau dari tanaman Indonesia yang memiliki

bau tidak sedap.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan mengenai hasil penelitian ini, meliputi:

1. Dapat menjadi informasi tambahan dan pengetahuan bagi para peneliti tentang

senyawa-senyawa bau.

2. Dapat digunakan untuk keperluan sintesis senyawa bau.

(23)

6

Anantia Firda Athiana, 2014

Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.6Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bab yang meliputi bab 1 tentang pendahuluan, bab

2 tentang tinjauan pustaka, bab 3 tentang metode penelitian, bab 4 tentang

hasil dan pembahasan, serta bab 5 tentang kesimpulan dan saran. Bab 1 yang

merupakan pendahuluan berisi tentang latar belakang penelitian, rumusan

masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian serta

sistematika penulisan. Latar belakang penelitian membahas tentang kerangka

pemikiran penelitian yang dilakukan. Rumusan masalah mencakup

masalah-masalah yang dimunculkan pada penelitian. Tujuan penelitian berisi tentang

tujuan untuk memecahkan masalah yang diangkat pada penelitian. Batasan

masalah berisi tentang manfaat penelitian secara keseluruhan. Sistematika

penulisan berisi tentang sistematika penulisan skripsi secara keseluruhan.

Bab 2 yang mencakup tinjauan pustaka membahas mengenai teori-teori

yang mendasari penelitian yang akan dilakukan serta telusur pustaka

mengenai penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan. Bab 3 berisi

tentang metode penelitian yang dilakukan termasuk tahapan-tahapan

penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan hasil penelitian yang dapat

menjawab masalah yang diangkat. Bab 4 berisi tentang hasil penelitian beserta

pembahasan mengenai hasil yang didapatkan. Bab 5 berisi tentang kesimpulan

penelitian yang menjawab masalah yang diangkat pada penelitian serta saran

untuk penelitian yang dapat dilakukan selanjutnya. Pada akhir skripsi ini

terdapat daftar pustaka yang merupakan rujukan-rujukan dari jurnal ilmiah

(24)

Anantia Firda Athiana, 2014

Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium riset Kimia Universitas Pendidikan

Indonesia untuk ekstraksi minyak atsiri, serta Laboratorium Instrumen Jurusan

Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia untuk pengujian dengan

GCMS.

3.2 Desain Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahapan, yaitu ekstraksi minyak atsiri dan

identifikasi minyak atsiri menggunakan GCMS merk Shimadzu QP 2010

ULTRA. Lebih jelasnya tahapan penelitian dibuat dalam diagram alir seperti

terlihat pada gambar 3.1.

3.2.1 Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan pada penelitian meliputi seperangkat alat

simultaneous steam distillation extraction (SDE) yang terdiri atas labu dasar

bulat, kondensor, air, selang, hotplate, penangas minyak; GCMS merk Shimadzu

QP 2010 ULTRA; timbangan analitis, serta alat-alat gelas kualitatif dan

kuantitatif lainnya.

Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini meliputi sampel tanaman

yang memiliki bau tidak sedap yaitu buah mengkudu, biji jengkol, biji petai dan

(25)

28

Anantia Firda Athiana, 2014

Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan

[image:25.595.109.476.183.592.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian

3.3 Metode Penelitian

3.3.1 Preparasi Sampel

Pengumpulan sampel tanaman yang memiliki bau

tidak sedap

Preparasi Sampel

Ekstraksi minyak atsiri menggunakan simultaneous steam distillation extraction

Identifikasi komposisi minyak atsiri dengan

GCMS

Pelarut Heksan Pelarut

Kloroform

(26)

29

Anantia Firda Athiana, 2014

Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Preparasi sampel tanaman yang memiliki bau tidak sedap dilakukan

dengan memotong-motong sampel hingga berukuran kecil. Untuk sampel buah

jengkol dan petai, kulit buah dikupas terlebih dulu.

3.3.2 Ekstraksi Minyak Atsiri

Untuk ekstraksi minyak atsiri digunakan proses ekstraksi dengan pelarut

organik menggunakan simultaneous steam distillation extraction (SDE). Sampel

yang akan diekstraksi menggunakan metode ini yaitu daun sembukan, buah

mengkudu, biji jengkol dan biji petai. Setelah sampel dipreparasi atau sudah

berbentuk kecil-kecil, sampel daun sembukan, buah mengkudu, biji jengkol dan

biji petai masing-masing ditimbang sebanyak 200 gram; 500 gram; 400 gram; dan

350 gram. Sampel yang telah ditimbang dimasukkan kedalam labu dasar bulat 2L

atau labu penyimpanan sampel yang kemudian ditambahkan 70 gram NaCl dalam

750 ml aquades. Sedangkan labu lainnya diisi 150 ml pelarut organik (heksan, etil

asetat, dan kloroform). Setelah kedua labu terisi, kemudian alat SDE dirangkai

sesuai dengan gambar 3.2. Labu penyimpanan sampel dipanaskan menggunakan

penangas minyak pada suhu 1500C dan labu penyimpanan pelarut organik

dipanaskan pada suhu titik didih pelarut organik yang digunakan. Proses ekstraksi

dilakukan selama 2 jam. Setelah selesai, proses ekstraksi dihentikan dengan cara

mematikan pemanas, dan didiamkan beberapa saat lalu diambil minyak atsiri yang

(27)

30

Anantia Firda Athiana, 2014

Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan

[image:27.595.123.497.107.403.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2 Skema Alat Simultaneous Steam Distillation Extraction

3.3.4 Identifikasi Minyak Atsiri

Komponen-komponen senyawa minyak atsiri dianalisis menggunakan alat

GCMS. Masing-masing diinjeksikan 0,2 µL sampel minyak atsiri ke dalam alat

GCMS dengan kolom yang digunakan BD5. Alat GCMS diatur dengan kondisi

suhu kolom yang digunakan 60˚C, suhu detektor 290˚C, suhu injektor 280˚C,

suhu awal 60˚C, kenaikan suhu 8˚C per menit sampai suhunya 280˚C, waktu

analisa 27,5 menit, tekanan 80,2 kpa, laju alir 1,32 ml/menit, split ratio 200, dan

kecepatan linear 41,7 mL/menit.

Kondensor

Labu sampel

Hotplate Labu pelarut

Hotplate

(28)

Anantia Firda Athiana, 2014

Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa:

1. komposisi minyak atsiri sampel buah mengkudu menggunakan pelarut heksan,

etil asetat dan kloroform berturut-turut setidaknya terdiri dari 19 senyawa

dengan komponen utama etil oktanoat sekitar 40,88%, 10 dan 21 senyawa

dengan komponen utama asam oktanoat sekitar 74,96% dan 61,91%. Senyawa

minyak atsiri biji jengkol menggunakan pelarut heksan, etil asetat dan

kloroform berturut-turut setidaknya terdiri dari 7, 11 dan 14 senyawa dengan

komponen utama 1,2,4 tritiolan sekitar 11,03%, 64,07% dan 52,02%. Minyak

atsiri biji petai menggunakan pelarut heksan, etil asetat dan kloroform

berturut-turut setidaknya terdiri dari 9, 9 dan 13 senyawa dengan komponen utama 1,2,4

tritiolan sekitar 27,22%, 87,7% dan 78,54%. Senyawa minyak atsiri daun

sembukan menggunakan pelarut etil asetat dan kloroform berturut-turut

setidaknya terdiri dari 6 dan 17 senyawa dengan komponen utama isopropil

propanoat sekitar 33,78% dan butil metanoat sekitar 26,98%.

2. Pelarut kloroform dapat mengekstrak senyawa minyak atsiri paling banyak

untuk setiap sampel, yaitu buah mengkudu, daun sembukan, biji petai dan buah

jengkol.

3. Senyawa yang menyumbangkan bau tidak sedap pada buah mengkudu adalah

asam oktanoat dan asam heksanoat. Senyawa yang menyumbangkan bau tidak

sedap pada daun sembukan adalah senyawa 1,2,4 tritiolan dan dimetil

disulfida. Senyawa yang menyumbangkan bau tidak sedap pada biji petai

adalah senyawa kelompok sulfur yaitu 1,2,4 tritiolan, 1,3,5 tritian, 1,2,4,6

tetratieptan, 1,2,4,5,7 pentatioktan, 1,2,5,6 tetratioktan, 1,2,4,5 tetratiana,

1,2,3,5 tetratiana dan lentionin. Senyawa yang menyumbangkan bau tidak

(29)

77

Anantia Firda Athiana, 2014

Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1,3,5 tritian, 1,2,4,5,7 pentatioktan, 3,5 dimetil 1,2,4 tritiolan, tris (metiltio)

metana, 1,2,4,5 tetratiana, 1,2,5,6 tetratioktan dan 1,1 [(metiltio)metilen] etana.

5.2 Saran

1. Masih diperlukan perbaikan untuk mengoptimasi cara mendapatkan minyak

atsiri untuk mendapatkan kandungan minyak atsiri lebih banyak lagi.

2. Masih perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui senyawa yang terdapat

pada komponen selain minyak atsiri, karena mungkin dari senyawa bukan

(30)

Anantia Firda Athiana, 2014

Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Agusta, A. 2000. Minyak Atsiri Tumbuhan Tropika. Bandung:ITB. 1-2.

Bangun, A.P dan Sarwono,B. 2002. Khasiat dan Manfaat Mengkudu. Agro Media Pustaka, Jakarta. 1-3.

Bass, P.J.A. 1972. „‟Measurement Of Fecal Output In Rats‟‟. The Americant Journal Of Digestive Deseases. 10. 17. Oktober.

Dinata, A. 2009. „‟Atasi Jentik DBD dengan Kulit Jengkol‟‟. http://miqraindon esia.blogspot.com/2009/07/atasi-jentik-dbd-dengan-kulit-jengkol.html. [20 Maret 2014].

Djauhariya, E. 2003. Mengkudu (Morinda citrifolia L.) Tanaman Obat Potensial. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Pengembangan Teknologi TRO. 15(1) : 1-16.

El-Moaty, H.I.A. 2010. „‟Essential Oil and Iridoid Glycoside of Nepeta Septemcrenata Erenb‟‟. Journal of Natural Products, 3, 103.

Endang, S. 1995. Petai dan Jengkol. Jakarta: PT. Penebar Swadaya. 1-2.

Eric, F. 2008. „‟Analysis of the Volatile Constituents of Cooked petai beans (Parkia speciosa) using high-resolution GC/ToF MS‟‟. Journal of Switzerland Flavour and Fragrance. 1.

Guenther, E. 1987. Minyak Atsiri. Jilid IIIA. Diterjemahkan oleh S. Ketaren. Jakarta:UI-Press. 1.

Guor, J. 2010. „‟Analysis of Volatile Compounds in Noni Fruit (Morinda citrifolia L.) Juice by Steam Distillation-Extraction and Solid Phase Microextraction Coupled with GC/AED and GC/MS‟‟. Jurnal of Food and Drug Analysis. 1-6.

Hariana, A. H. 2007. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Jakarta : Penebar Swadaya. 89-91.

Heinicke, R. M. 2001 . “The pharmacologically active ingredient of Noni”.

(31)

79

Anantia Firda Athiana, 2014

Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Terjemahan: Badan Litbang Kehutanan Jakarta. Jilid II dan III. Cetakan kesatu. Jakarta:Yayasan Sarana Wana Jaya. 56.

Hutauruk, J.E., 2010. Isolasi Senyawa Flavonoida Dari Kulit Buah Tanaman Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth.), Skripsi, FMIPA, USU. 77.

Hutapea, J.R. 1994. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Edisi III. Jakarta: Depkes RI. 219-220.

Joe, B. 2013. “Chemistry and Antimicrobial Activity of tthe Essential Oils from Ripe and Unripe Fruits of the Fijian Morinda citrifolia (noni/kura) Rubiacea”. Journal of Essential Oil Bearing Plants. 1.

Jorge, A. 2010. “Volatile Compounds in noni (Morinda citrifolia, L.) at two ripening stages”. Ciencia e Tecnologia de Alimentos. 7.

Ketaren, S. 1987. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri, cetakan kesatu, penerbit Balai Pustaka, Jakarta, 19-20, 286-299.

Lutony, T.L. & Rahmayati, Y. 1994. Produksi Dan Perdagangan Minyak Atsiri.

Jakarta: Penerbit Penebar Swadaya. 79 – 82.

Mardisiswojo, S. dan Radjakmangunsudarso. H. 1975. Cabe Puyang Warisan Nenek Moyang I. Jakarta:PT. Karya Wreda.

Mukhopadhyay M. 2002. Natural Ekstracts using Supercritical Carbon Dioxide.

CRC Press, London. 22.

Nurussakinah. 2010. Skrinning Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Tanaman Jengkol (Pithecellobium jiringa (Jack) Prain) Terhadap Bakteri Streptococcus mutans, Staphylococcus aureus, dan Eschericia coli, Skripsi,Fakultas Farmasi, USU, Medan. 45.

Parliament, T.H. 1997. Solvent Extraction and Distillation Techniques in Techniques for Analyzing Food Aroma. R.Marsili (Ed.). Marcel Dekker, Inc., New York, Basel.p. 13-17.

Pramesti, C. 2013. Identifikasi Komponen Minyak Atsiri Pada Beberapa Tanaman dari Indonesia yang Memiliki Bau Tidak Sedap. Bandung: UPI. 69.

(32)

80

Anantia Firda Athiana, 2014

Identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rukmana, 2002. Mengkudu Budaya dan Prospek Agribisnis, Yogyakarta: Kanisius. 1-2.

Sastrohamidjojo, H. 1985. Kromatografi. Edisi I. Cetakan I. Yogyakarta:Liberty. 16.

Sastrohamidjojo, H. 2004. Kimia Minyak Atsiri. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 14.

Sediaoetama, A.D. 2008. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi di Indonesia. Jakarta: PT.Dian Rakyat. 297.

Silverstein, R. M. 1984. Penyidikan Spektrometrik Senyawa Organik. Terjemahan A. J. Hatomo dan Anny Viktor Purba. Edisi keempat. Jakarta:Erlangga. 2-5.

Solikin, 2007, “Potensi Jenis-jenis Herba Liar di Kebun Raya Purwodadi sebagai Obat”. http://fisika.brawijaya.ac.id/bssub/ proceeding/PDF%20FILES/ BSS_118_2. pdf, 4 Mei 2009. Utami, P., 2008, Buku Pintar Tanaman Obat.Jakarta:Agromedia. 1, 3.

Solomon. 1999. “The Noni Phenomenon”. Direct Source Publishing, Utah. 5-6.

Sudjadi. 1985. Metode Pemisahan. Kanisius, Yogyakarta. 1-2.

Utami, E.T. 2011. “Efek Antiinflamasi Ekstrak Daun Sembukan (Paederia scandens) pada Tikus Wistar”. Majalah Obat Tradisional. 2, 5.

Waha, L.G. 2000. Sehat dengan Mengkudu. MSF Group, Jakarta. 1, 44.

Widowati, W., Safitri, R., Rumumpuk, R., dan Siahaan, M. 1997. “Penapisan Aktivitas Superoksida Dismutase pada Berbagai Tanaman”. Jurnal JKM, 5, 1.

Winarti, C. 2005. “Peluang Pengembangan Minuman Fungsional dari Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.)”. Jurnal Litbang Pertanian. 24, 4.

Gambar

Grafik Tekanan Uap  ...........................................................................................
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
Gambar 3.2 Skema Alat Simultaneous Steam Distillation Extraction

Referensi

Dokumen terkait

Perlu kami ingatkan bahwa sesuai dengan ketentuan LSP PPT Migas, maka personil yang telah dinyatakan lulus dan memperoleh sertifikat kompetensi harus bekerja secara teratur

Tingkat produktivitas di sektor pertanian jauh lebih rendah dibandingkan dengan tingkat produktivitas di sektor industri.karena tingkat produktivitas dan pendapatan yang

Jawabannya ialah: dalam “interaksi” dan tawar menawar antara para pembeli (yang membutuhkan barang dan bersedia membayar uang untuk memperolehnya, diringkas Demand) dan

Jadi, tuturan BH (3) sesuai dengan maksim kedermawanan, yakni, meminimalkan keuntungan bagi diri sendiri dan memaksimalkan kerugian bagi diri... BH lebih

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Respon siswa terhadap penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada

Serta teman-teman seperjuangan yang telah memberikan dukungan dalam proses penyusunan Landasan Teori dan Program (LTP) Proyek Akhir Arsitektur 70. Landasan Teori dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik dengan metode Gyssens pada pasien stroke rawat inap di RSUD Koja secara retrospektif (periode KJS dan

PNPM Mandiri dilaksanakan melalui harmonisasi dan pengembangan sistem serta mekanisme dan prosedur program, penyediaan pendampingan, dan pendanaan stimulan untuk mendorong