• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG : Studi Evaluatif berdasarkan Stake’s Countenance Model.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG : Studi Evaluatif berdasarkan Stake’s Countenance Model."

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

(Studi Evaluatif berdasarkan Stake’s Countenance Model)

TESIS

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari Syarat untuk memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pengembangan Kurikulum

Oleh

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien NIM: 1303355

PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN KURIKULUM

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

================================================================== Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013 Sekolah Dasar

Di Kota Bandung

(Studi Evaluatif Berdasarkan Stake’s Countenance Model)

Oleh:

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien

S.Pd Universitas Negeri Surabaya, 2012

Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pengembangan Kurikulum

Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

© Bhakti Primafindiga Hermuttaqien 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

(4)

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

(5)

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis dengan judul "Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013 Sekolah Dasar Di Kota Bandung (Studi Evaluatif Berdasarkan Stake’s Countenance Model)” ini beserta seluruh isinya adalah benar- benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, 13 Agustus 2015

(6)

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad serta hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tesis yang berjudul "Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013 Sekolah Dasar Di Kota Bandung (Studi Evaluatif Berdasarkan Stake’s Countenance Model)”. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pertimbangan tentang nilai (merit) dan arti (worth) dari implemantasi kurikulum 2013. Tesis ini terdiri dari lima bab, yakni Bab I membahas pendahuluan, bab II membahas kajian pustaka, bab III membahas tentang metode penelitian, bab IV membahas tentang temuan dan pembahasan dan pada bab V membahas tentang kesimpulan dan rekomendasi.

Penulis menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna, begitu juga dalam penulisan karya tulis ilmiah ini. Apabila nantinya terdapat kekurangan, kesalahan dalam karya tulis ilmiah ini, penulis berharap kepada seluruh pihak agar dapat memberikan kritik dan juga saran seperlunya. Akhir kata, semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat dan bahan pembelajaran kepada kita semua.

Bandung, 13 Agustus 2015

(7)

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu UCAPAN TERIMA KASIH

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad serta hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tesis yang berjudul "Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013 Sekolah Dasar Di Kota Bandung (Studi Evaluatif Berdasarkan Stake’s Countenance Model)”.Tak lupa saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Orangtuaku tersayang, Ibu Mutatik S.Pd. Aud. dan Bapak Drs. Hery

Pujianto, M.M., atas kasih sayang, dan doa serta perjuangannya dalam mendidik penulis. Semoga Allah membalas segala kebaikan dan amal Ibu dan Bapak dengan kebaikan yang lebih baik, aamiin.

2. Prof. Furqon, Ph.D., selaku Rektor Universitas Pendidikan Indonesia yang

telah berkenan memberikan perizinan penelitian Tesis.

3. Prof. Dr. H. Didi Suryadi, M.Ed., Direktur; Dr. M. Solehudin, M.Pd.,

Asisten Direktur I dan Prof. Dr. Agus Rahayu, M.Pd., Asisten Direktur II Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, yang telah memberikan bimbingan dan dukungan secara maksimal kepada penulis dalam menyelesaikan program Magister.

4. Dr. Rusman, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pengembangan Kurikulum

dan menjadi Pembimbing Tesis serta Pembimbing Akademik, yang telah memberikan ilmu, motivasi, dan pengalaman yang sangat berharga kepada penulis, serta memberikan arahan-arahan, wejangan sehingga penulis bisa

menyelesaikan tesis ini dengan semangat, cepat dan tepat pada waktunya. Mudah-mudahan akan selalu bermanfaat amalan yang telah Bapak amalkan

kepada penulis,.. aamiin.

5. Prof. Dr. H. As’ari Djohar, M.Pd.,selaku Penguji II dan Prof. Dr. Hj.

Mulyani Sumantri, M.Sc., selaku Penguji III serta Dr. H. Toto Ruhimat, M.Pd., selaku Penguji IV yang telah memberikan koreksi dan masukan supaya tesis ini menjadi lebih baik.

6. Para Pendidik Program Studi Pengembangan Kurikulum, Penulis sampaikan

penghargaan dan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya, semoga ilmu

(8)

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

amalkan dengan baik dalam kehidupan. Yang terhormat Prof. Dr. H. Ishak Abdulhak, M.Pd., Prof. Dr. H. Said Hamid Hasan, M.A., Prof. Dr. Hj. Mulyani Sumantri, M.Sc., Prof. Dr. H. Mohammad Ali, M.Pd.,M.A., Prof. Dr. H. As’ari Djohar, M.Pd., Prof. Dr. H. Mukhidin, M.Pd., Prof. Dr. H. Sofyan Iskandar, M.Pd., Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd., Dr. H. Dinn Wahyudin, M.A., Dr. H. Azis Mahfuddin,M.Pd., Dr. H. Toto Ruhimat, M.Pd., Dr. Asep Herry Hernawan, M.Pd., Dr. Rusman, M.Pd., Dr. Deni Kurniawan, M.Pd., Dr. Cepi Riyana, S.Pd., M.Pd.

7. Jama’at, S.Pd selaku TU Prodi Pengembangan Kurikulum yang senantiasa

melayani mahasiswa, dengan sabar dan telaten memberikan pelayanan yang terbaik bagi mahasiswa. Semoga Bapak selalu diberikan kesehatan.

8. Kepala Sekolah, Waka Kurikulum, dan Guru serta Peserta didik (SDPN

Sabang, SDPN Setiabudi, SD Muhammadiyah 7 dan SDN Raya Barat) yang telah memberikan tempat dan waktu untuk penulis dalam menyelesaikan penelitian Tesis.

9. Teman Seperjuangan Prodi Pengembangan Kurikulum angkatan 2013 yaitu :

Bang Amsal, Bang Anto, Pak Dian, Pak Omay, Bang Luki, Bu Linda, Bu Niken, Mutiara, Ichi, Icha, Meri, Irvan, Annisa.

10. Sahabat di Sekolah Pascasarjana UPI : Pak Suntoko, Mbak Neni, Alma,

Bayu Desmon, Roman, Meidi, Mbak IIs, Mbak Nunik, Puri

11. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan tesis ini. Semoga amal

ibadah yang telah diberikan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. aamiin.

Semoga amal kebaikan Bapak/Ibu, kakak, abang, dan teman, yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan yang lebih baik serta dicatat sebagai amal jariyah oleh Allah SWT. aamiin.

Bandung, 13 Agustus 2015

(9)

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT ku persembahkan Tesis ini untuk ;

a. Penyinar hati dan pikiranku kedua orangtuaku Ibu dan Bapak yang telah mencurahkan do’a dan restunya, serta memberikan izin untuk melanjutkan pendidikan di Kota Kembang Bandung. Semoga allah selalu melimpahkan rahmad dan perlindungannya kepada Ibu dan Bapak baik didunia maupun akhirat, aamiin

(Mungkin aku bukan yang terbaik tapi aku akan menjadi yang terbaik).

b. Inspiratorku, Adik-adikku Adi, Ari dan Ilmi yang selalu memberikan dukungan moral dan motivasi serta do’a untuk menyelesaikan studi S2 di UPI. Untuk adikku ilmi, semoga nanti kamu akan menjadi orang yang lebih baik dari kakak-kakakmu. Tetap semangat ya il. (jadikan dirimu lebih baik)

c. Nur Rachmawati yang selalu memberikan semangat dan do’a dalam menyelesaikan studi S2.

d. Bapak dan Ibu Dosen serta staf SPS Prodi Pengembangan Kurikulum. Semoga ilmu yang Bapak Ibu berikan akan bermanfaat sepanjang hayat, aamiin.

e. Teman-teman Pengembang Kurikulum 2013 yang telah berjuang bersama untuk mendapatkan gelar Magister Pendidikan. Semoga kita bisa berguna bagi Nusa dan Bangsa, aamiin

f. Sahabat Baik yang telah bersama baik suka maupun duka Mbak Neni, Alma, Roman, dan Bayu Desmon semoga persahabatan ini tetap abadi, aamiin

g. Semua instansi pendidikan terutama jenjang pendidikan dasar yang akan menggunakan hasil tesis ini semoga bermanfaat

(10)

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien (2015). Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013 Sekolah Dasar Di Kota Bandung (Studi Evaluatif Berdasarkan Stake’s

Countenance Model).

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketidaksesuaian pembatasan implementasi kurikulum 2013 Sekolah Dasar (SD) oleh Kemendikbud dengan kesiapan Kota Bandung yang mencapai 90%. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui perencanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kurikulum 2013 di SD, (2) mengetahui proses pembelajaran pada implementasi kurikulum 2013 tematik terpadu di SD, (3) mengetahui implementasi penilaian autentik dalam kegiatan pembelajaran pada kurikulum 2013 di SD, (4) mengetahui respon siswa dalam pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu, (5) mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat keterlaksanaan pembelajaran tematik terpadu. Penelitian evaluasi ini menggunakan model Stake’s Countenance dengan pendekatan evaluasi kualitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, studi dokumen, observasi dan wawancara. Subyek Penelitian ini adalah Waka Kurikulum, Guru dan Siswa. Hasil penelitian mununjukkan bahwa implementasi kurikulum 2013 Sekolah Dasar di Kota Bandung meliputi perencanaan RPP kurikulum 2013, Implementasi Kurikulum 2013 tematik terpadu dan implementasi penilaian autentik serta respon siswa dalam pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu berjalan baik sekali. Simpulan penelitian evaluasi dengan Stake’s Countenance Model yaitu : (1) perencanaan RPP pada Kurikulum 2013 yang telah dikembangkan oleh para guru sesuai seluruhnya dengan standard

yang telah ditetapkan pemerintah, (2) proses pembelajaran pada implementasi kurikulum 2013 tergolong dalam kategori baik sekali, (3) implementasi penilaian autentik dalam kegiatan pembelajaran tergolong dalam kategori baik, (4) respon siswa dalam Implementasi kurikulum 2013 menunjukkan respon positif (baik sekali).

Kata Kunci: Evaluasi Kurikulum, Implementasi Kurikulum 2013 Sekolah Dasar,

(11)

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien (2015). The Evaluation of Curriculum 2013 of Elementary School Implementation In Bandung (Evaluation Study Based on Stake’s Countenance Model)

The background of this research was based on the mismatch of restrictions in elementary school curriculum implementation in 2013 by Kemendikbud related to the readiness of Bandung which reached 90%. The purposes of this research were : (1) To find out the arrangement of curriculum 2013 lesson plan in elementary school, (2) To find out the learning process during the implementation of thematic integrated curriculum 2013 in elementary school, (3) to find out the implementation of authentic evaluation during the learning process of curriculum 2013 in elementary school, (4) to find out students’ response on the thematic integrated learning, (5) to find out the supporting and resisting factors on the implementation of thematic integrated learning. This evaluation study applied Stake’s Countenance model through qualitative approach. The data was collected using questionnaire, document study, observation, and interview. The subjects of this study were the school’s Vice Principal of Curriculum, teachers, and students. The findings of this research showed that the curriculum 2013 implementation in the elementary schools in Bandung includes the arrangement of curriculum 2013 lesson plan, the implementation of thematic integrated of curriculum 2013, and the implementation of authentic evaluation and students’ response on the implementation of thematic integrated learning were very well conducted. The conclusion of evaluation study using Stake’ Countenance Model are : (1) the arrangement of curriculum 2013 lesson plan has been developed by the teachers completely based on the government standard, (2) the learning process on the implementation of curriculum 2013 indicated in very good category, (3) the implementation of authentic evaluation in learning activity indicated in good category, (4) the students’ response on the implementation of curriculum 2013 shows a positive response (very good).

(12)

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xii

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR HAK CIPTA……… ii

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN... iii

LEMBAR PERNYATAAN... v

KATA PENGANTAR... vi

UCAPAN TERIMA KASIH………. vii

HALAMAN PERSEMBAHAN……… ix

ABSTRAK... x

ABSTRACT... xi

DAFTAR ISI ...………...………...……... xii

DAFTAR GAMBAR... xvi

DAFTAR TABEL... xvii

DAFTAR LAMPIRAN... xviii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah..………....……...……... 1

B. Rumusan Masalah ………..…...…….…... 8

C. Fokus Penelitian ……..…..………..…...………... 8

D. Tujuan Penelitian …..………..…...………... 9

E. Manfaat Penelitian…...…...……... 9

F. Definisi Operasional...…...……..…... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA... 15

A. Kurikulum …………... 15

1. Pengertian Kurikulum ………... 15

2. Prinsip-prinsip Kurikulum……….… 16

3. Landasan Kurikulum……….. 19

a. Landasan Filosofis ……….………. 20

b. Landasan Sosiologis……… 24

c. Landasan Psikologis……… 25

(13)

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xiii

4. Manajemen Kurikulum………...……… 29

a. Perencanaan Kurikulum.……….…….... 29

1) Pengertian Perencanaan Kurikulum………. 29

2) Langkah-langkah Perencanaan Kurikulum……….. 30

3) Tingkat Perencanaan Kurikulum………. 34

b. Organisasi Kurikulum………...……….. 38

1) Pengertian Organisasi Kurikulum………...……. 38

2) Bentuk Pengorganisasian Kurikulum……….. 39

c. Implementasi Kurikulum…….……….. 43

1) Pengertian Implementasi Kurikulum………..…. 43

2) Prinsip-prinsip Implementasi Kurikulum…………...….. 45

3) Tahap-tahap Implementasi Kurikulum………..…... 46

d. Evaluasi Kurikulum……….…... 46

1) Pengertian Evaluasi Kurikulum……….…….. 46

2) Tujuan Evaluasi Kurikulum ………... 48

3) Kriteria Evaluasi Kurikulum ………... 48

4) Komponen-komponen Evaluasi Kurikulum.……..……. 50

5) Tahap-tahap Evaluasi Kurikulum... 56

6) Model Evaluasi Kurikulum Countenance Stake... 59

B. Kurikulum 2013………... 63

1. Pengertian Kurikulum 2013………... 63

2. Landasan Pengembangan Kurikulum 2013……….... 64

3. Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013………..………….. 65

4. Prinsip pengembangan Kurikulum 2013………..……….. 65

C. Kurikulum Terpadu………... 67

1. Pengertian Kurikulum Terpadu……….. 67

2. Klasifikasi Kurikulum Terpadu……….. 69

a. Pendekatan Multidisiplin ……….... 69

b. Pendekatan Interdisipliner………... 70

c. Pendekatan Transdisipliner………...…... 71

D. Perkembangan Anak Sekolah Dasar…..………..……… 72

(14)

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xiv

1. Pengertian Pembelajaran Tematik ………..…….……….. 76

2. Landasan Pembelajaran Tematik ………..………. 77

3. Teori Belajar yang mendasari Pembelajaran Tematik…………... 78

4. Tujuan Pembelajaran Tematik ………..………. 79

5. Rambu-rambu Pembelajaran Tematik ………..………. 80

6. Karakteristik Model Pembelajaran Tematik ………..……...……. 80

7. Keunggulan Pembelajaran Tematik ……….………. 82

8. Kelemahan Pembelajaran Tematik ………..………….. 83

9. Kesesuaian Pembelajaran Tematik Pada Peserta didik SD.……... 83

10.Tahapan Pengembangan Dokumen Pembelajaran Tematik ...….. 84

11.Penyusunan Silabus………...………. 86

a) Pengertian Silabus………... 86

b) Prinsip-prinsip Pengembangan Silabus………... 86

12.Penyusunan RPP Pembelajaran Tematik ……….………. 88

a) Pengertian RPP….………... 88

b) Prinsip-prinsip Pengembangan RPP……… 89

c) Langkah-langkah Pengembangan RPP…..……… 90

13.Penilaian Autentik……….………. 94

a) Pengertian Penilaian Autentik………...…..……… 94

b) Penilaian Autentik Dalam Kurikulum 2013……… 95

c) Jenis-jenis Penilaian Autentik………...…..……… 96

F. Penelitian Terdahulu yang Relevan….………...……….. 111

BAB III METODE PENELITIAN... 114

A. Pendekatan Penelitian……... 114

B. Sumber Data Penelitian…... 116

C. Teknik Pengumpulan Data………...……… 116

D. Keabsahan Data………...…. 118

E. Teknik Analisis Data………...…. 119

F. Prosedur Evaluasi Kualitatif………...………..…… 122

(15)

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xv

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN... 141

A. Temuan Penelitian……... 141

1. Perencanaan RPP Kurikulum 2013 di SD ………...……… 142

2. Proses Pembelajaran Pada Implementasi Kurikulum 2013 Tematik Terpadu di SD …………..………. 146 3. Implementasi Penilaian Autentik Dalam Kegiatan Pembelajaran di SD………..……… 149 4. Respon Peserta didik Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Terpadu……….. 150 5. Faktor yang Mendukung dan Menghambat Keterlaksanaan Pembelajaran Tematik Terpadu di SD...……... 152 B. Pembahasan Penelitian…... 185

1. Perencanaan RPP Kurikulum 2013 di SD …………...………… 185

2. Proses Pembelajaran Pada Implementasi Kurikulum 2013 Tematik Terpadu di SD ………..………. 191 3. Implementasi Penilaian Autentik Dalam Kegiatan Pembelajaran di SD…..……… 199 4. Respon Peserta didik Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Terpadu……….. 203 5. Faktor yang Mendukung dan Menghambat Keterlaksanaan Pembelajaran Tematik Terpadu di SD...……... 205 BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI... 210

A. Simpulan ………... 210

B. Rekomendasi …... 212

(16)

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xvi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar : Hal

2.1 Model Eklektik Kurikulum dan Landasan-landasannya...…... 20

2.2 Ruang Lingkup Pengembangan Kurikulum………... 50

2.3 Komponen Dokumen Kurikulum 2013……….. 53

2.4 Model Dasar Countenance………..……….. 61

2.5 Model Pengolahan Data Deskripsi………..……….. 62

2.6 Pendekatan Multidisiplin... 70

2.7 Pendekatan Interdisipliner………..…………... 71

2.8 Pendekatan Transdisipliner………...…………. 72

3.1 Triangulasi “Teknik” Pengumpulan Data……….. 118

3.2 Triangulasi “Sumber” Pengumpulan Data……… 119

3.3 Model Dasar Countenance………..……….. 124

(17)

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel : Hal

4.1 Subyek Penelitian.…... 141 4.2 Hasil Studi Dokumen RPP Kurikulum 2013 yang disusun Guru…….. 142 4.3 Rekap Hasil Kuesioner Perencanaan pembelajaran pada kurikulum

2013………

145

4.4 Rekap Hasil Implementasi Kurikulum 2013……….. 146 4.5 Rekap Hasil Kuesioner Implementasi Kurikulum 2013……… 147 4.6 Rekap Hasil Observasi Implementasi Penilaian Autentik………. 149 4.7 Rekap Respon Peserta didik dalam Pelaksanaan Pembelajaran

Tematik Terpadu………

(18)

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran :

Lampiran 1 Surat Keputusan Pengangkatan Pembimbing Tesis Lampiran 2 Permohonan Izin Melakukan Penelitian

Lampiran 3 Surat Keputusan Penetapan Satuan Pendidikan Pelaksana Kurikulum 2013

Lampiran 4 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian Lampiran 5 Dokumentasi Penelitian

(19)

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan akar peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam suatu bangsa. Bangsa yang besar adalah bangsa yang sadar akan perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia dan penanaman nilai-nilai budaya melalui pendidikan. Pendidikan Nasional berusahan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan menanamkan nilai-nilai budaya dengan menyelenggaraan pendidikan sesuai amanat Undang-Undang Dasar 1945. UUD 1945 mengamanatkan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta agar pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional.

Wujud penyelenggaraan pendidikan nasional tersebut, yaitu Undang-Undang Nasional Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 (Sisdiknas No. 20 Tahun 2003). Menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa Pendidikan adalah “usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Menurut penjabaran UU di atas nampak jelas bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan diberbagai jenjang pendidikan diperlukan rencana pencapaian tujuan pendidikan nasional.

(20)

2

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang mencakup strategi untuk mencapai tujuan akhir yang diinginkan. Pendapat Ornstein and Hunkins didukung oleh definisi kurikulum menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu”. Mengingat pentingnya peran kurikulum dalam mencapai tujuan pendidikan dan sebagai pedoman pembelajaran, maka kurikulum yang dikembangkan harus mengacu pada falsafah dan dasar negara, yaitu pancasila dan UUD 1945. Karena tujuan dan pola kehidupan suatu negara banyak ditentukan oleh sistem kurikulum yang digunakannnya (Hasibuan, 2010, hlm. 89).

Kurikulum merupakan komponen yang berpengaruh dalam pembelajaran. Karena antara kurikulum dengan pembelajaran ibarat dua sisi mata uang. Kurikulum sebagai konsepnya dan pembelajaran merupakan pelaksanaannya. Secara gamblang (Oliva & Gordon, 2013, hlm. 7) menjelaskan bahwa “Curriculum can be conceived as the “what” or ends,

and Instruction as the “how” or means” yang mempunyai makna bahwa

kurikulum berkaitan dengan “apa” yang akan diajarkan sedangkan pembelajaran berkaitan dengan “bagaimana” cara mengajarkannya.

Mengingat pentingnya kurikulum sebagai komponen integral dalam pendidikan, maka pengembangan kurikulum harus terus dilakukan supaya menghasilkan SDM yang cerdas serta mampu menghadapi tantangan global seperti AFTA (Asean Free Trade Area) dan AFLA (Asean Free Labour Area).

(21)

3

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kurikulum pada umumnya terjadi selama 10 tahun sekali, karena selama sepuluh tahun tersebut masyarakat telah mengalami banyak perubahan dalam berbagai bidang (Suparlan, 2011, hlm. 92).

Perubahan kurikulum pada dasarnya selalu diiringi dengan proses evaluasi kurikulum. Evaluasi kurikulum bertujuan untuk memberikan informasi dan masukan pada kurikulum sebelumnya, guna pengembangan kurikulum selanjutnya. Hasan (2008, hlm. 41) menyatakan bahwa evaluasi kurikulum adalah usaha sistematis untuk mengumpulkan informasi mengenai suatu kurikulum yang digunakan sebagai pertimbangan mengenai nilai dan arti kurikulum dalam kontek tertentu. Negara Indonesia telah banyak mengalami perkembangan kurikulum hal ini tertera dalam buku sejarah perkembangan kurikulum bahwa pergantian kurikulum telah dilakukan sebanyak 11 kali. Perubahan kurikulum itu berujung pada penerapan kurikulum 2013 yang saat ini berlaku di Indonesia.

Perubahan kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin lama semakin komplek. Berbagai tantangan masa depan tersebut antara lain berkaitan dengan globalisasi dan pasar bebas, masalah lingkungan hidup, pesatnya kemajuan teknologi informasi, konfergensi ilmu dan teknologi, ekonomi berbasis pengetahuan, kebangkitan industri kreatif dan budaya, pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains, mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikan, serta materi TIMSS dan PISA yang harus dimiliki oleh peserta didik. Peserta didik yang akan dihasilkan melalui pengembangan kurikulum 2013 yaitu insan yang produktif, kreatif, inovatif, dengan penguatan sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang terintegrasi. Dalam hal ini pengembangan kurikulum difokuskan pada pembentukan kompetensi dan karakter peserta didik, berupa paduan pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang nampak dalam diri peserta didik sebagai wujud pemahaman konsep yang dipelajarinya.

(22)

4

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengikuti jenjang pendidikan selanjutnya. Guna menyiapkan peserta didik ketingkat selanjutnya pendidikan dasar haruslah mampu berfungsi mengembangkan potensi diri peserta didik dan juga sikap serta kemampuan dasar yang diperlukan peserta didik untuk hidup dalam masyarakat, terutama untuk menghadapi perubahan-perubahan dalam masyarakat, baik dari sisi ilmu pengetahuan, teknologi, sosial maupun budaya, di tingkat lokal maupun global. Kemampuan dasar yang harus dimiliki peserta didik dan menjadi tujuan utama dalam pembelajaran di sekolah dasar adalah kemampuan dalam membaca, menulis dan berhitung. Upaya untuk meningkatkan proses pembelajaran harus dilaksanakan demi tercapainya tujuan penyelenggaraan pendidikan dasar. Karena inti dari peningkatan mutu pendidikan adalah terjadinya peningkatan kualitas dalam proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas.

Berdasarkan kondisi tersebut, pemerintah melalui kurikulum 2013 merancang kurikulum dan pembelajaran yang berbasis tema atau dikenal dengan tematik terpadu. Pembelajaran tematik merupakan suatu strategi pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada peserta didik. Keterpaduan dalam pembelajaran tematik dapat dilihat dari aspek proses, aspek kurikulum dan aspek pembelajaran. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan peserta didik dalam proses belajar secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung peserta didik akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya.

(23)

5

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

skema, sehingga peserta didik akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Selain itu, dengan penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar akan sangat membantu peserta didik, karena sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan(holistik).

Penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar yang dikemas pada kurikulum 2013, diawali tahun ajaran 2013 (Juli 2013). Implementasi ini sendiri dilaksanakan secara bertahap, dimulai di kelas I dan IV implementasi kurikulum 2013 pada tahap pertama dilakukan pada 148.171 SD/SDLB (Sindo News.com). Penentuan jumlah sekolah yang mengimplementasikan kurikulum 2013 ini didasarkan akan pertimbangan saran prasarana dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di sekolah tersebut. Pelaksanaan kurikulum 2013 pada tahap pertama berlangsung selama satu tahun.

Setelah Implementasi kurikulum 2013 berjalan dalam waktu satu tahun pemerintah melalui kemendikbud menginstruksikan untuk menerapkan kurikulum 2013 pada semua jenjang pendidikan pada tahun 2014. Instruksi implementasi kurikulum 2013 dilandasi oleh Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 81 A Tahun 2013. Implementasi kurikulum 2013 ini disambut baik oleh pemerintah Kota Bandung yang terkenal sebagai kota pendidikan. Penyambutan akan kurikulum 2013 ini nampak dari kesiapan Kota Bandung yang siap 90% untuk mengimplementasikan kurikulum 2013 (Republika 08/12/2014).

(24)

6

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pemberlakukan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 tidak membuat Kota Bandung menghentikan kurikulum 2013. Pertimbangan Dinas Pendidikan Kota Bandung terus melanjutkan kurikulum ini dikarenakan kesiapan yang sudah mencapai 90% (Republika 24/01/2015). Guna membuat supaya tidak terjadi salah paham pada satuan pendidikan, Dinas Pendidikan Kota Bandung menyosialisasikan pada tiap-tiap satuan pendidikan bahwa Kota Bandung tetap mengimplementasikan kurikulum 2013. Namun usaha untuk mengimplementasikan secara serentak kurikulum 2013 akhirnya kandas setelah kemendikbud melayangkan surat pada dinas pendidikan Kota Bandung untuk yang kedua kalinya terkait pembatasan implementasi kurikulum 2013.

Pembatasan implementasi kurikulum 2013 menjadi PR Dinas Pendidikan Kota Bandung. Dinas Pendidikan Kota Bandung harus mensosialisasikan ulang terkait pembatasan implementasi kurikulum 2013 pada setiap jenjang pendidikan yang ada di Kota Bandung. Dengan pembatasan implementasi kurikulum 2013 akhirnya hanya ada beberapa sekolah dasar yang dapat mengimplementasikan kurikulum 2013. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kota Bandung ada sekitar 13 sekolah dasar yang terus mengimplementasikan kurikulum 2013 dan menjadi sekolah rintisan implementasi kurikulum 2013. Sekolah dasar yang menjadi sekolah rintisan implementasi kurikulum 2013 ditetapkan berdasarkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 022/H/KR/2015 tentang Penetapan Satuan Pendidikan Pelaksana Kurikulum 2013.

(25)

7

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembinaan secara berkala bukan menghentikan kurikulum 2013. Sehingga kesiapan para guru untuk mengimplementasikan kurikulum 2013 berlawanan dengan keinginan pemerintah untuk membatasi pelaksanaan kurikulum 2013.

Berdasarkan penjabaran di atas, pelaksanaan implementasi kurikulum 2013 di Kota Bandung terutama di sekolah dasar terdapat ketidaksesuaian antara kesiapan Kota Bandung yang mencapai 90% dengan pembatasan implementasi kurikulum 2013 oleh kemendikbud. Sehingga perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui sejauhmana kesiapan Kota Bandung terhadap implementasi kurikulum 2013. Hal ini tidak sejalan dengan pendapat Stake (1967) menyatakan bahwa “for the impact of a course to be understood, however, it must be thoroughly described and judged” untuk mengetahui

efektivitas suatu program, maka perlu dilakukan suatu proses judgment

terhadap pelaksanaan proses tersebut.

Guna menjawab masalah di atas maka peneliti tertarik melakukan penelitian tentang “Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013 di Tingkat Sekolah Dasar : Studi evaluatif berdasarkan Stake’s Countenance Model pada SDN di Kota Bandung”. Melalui adanya evaluasi ini diharapkan tergambar secara gamblang (1) Bagaimana perencanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada kurikulum 2013 di SD, (2) Bagaimana proses pembelajaran pada implementasi kurikulum 2013 tematik terpadu di SD, (3) Bagaimana implementasi penilaian autentik dalam kegiatan pembelajaran di SD, (4) Bagaimana respon peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu di SD, (5) Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat keterlaksanaan pembelajaran tematik terpadu di SD.

(26)

8

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana implementasi kurikulum 2013 sekolah dasar di Kota Bandung ?

Adapun perincian rumusan masalah adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana perencanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada kurikulum 2013 di SD ?

2. Bagaimana proses pembelajaran pada implementasi kurikulum 2013 tematik terpadu di SD ?

3. Bagaimana implementasi penilaian autentik dalam kegiatan pembelajaran di SD ?

4. Bagaimana respon peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu di SD ?

5. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat keterlaksanaan pembelajaran tematik terpadu di SD ?

C. Fokus Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, Maka peneliti mengambil fokus penelitian tentang implementasi kurikulum 2013 Sekolah Dasar kelas 4 di Kota Bandung. Secara khusus fokus penelitian ini meliputi :

1. Perencanaan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) kurikulum 2013 di SD.

2. Proses pembelajaran pada implementasi kurikulum 2013 tematik terpadu di SD.

3. Implementasi penilaian autentik dalam kegiatan pembelajaran pada kurikulum 2013 di SD.

4. Respon peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu. 5. Faktor-faktor pendukung dan penghambat keterlaksanaan pembelajaran

(27)

9

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SD seluruh Kota Bandung. Subyek penelitian ini adalah Waka kurikulum, guru kelas dan peserta didik.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui sejauhmana perencanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kurikulum 2013 di SD.

2. Untuk mengetahui sejauhmana proses pembelajaran pada implementasi kurikulum 2013 tematik terpadu di SD.

3. Untuk mengetahui sejauhmana implementasi penilaian autentik dalam kegiatan pembelajaran pada kurikulum 2013 di SD.

4. Untuk mengetahui respon peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu di SD.

5. Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat keterlaksanaan pembelajaran tematik terpadu di SD.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian evaluasi ini adalah : 1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Penulis

Sarana pengembangan pengetahuan dalam bidang pengembangan kurikulum yang telah didapat selama kuliah pada Program Studi Pengembangan Kurikulum. Sehingga nantinya dapat dijadikan referensi secara langsung ketika bekerja di lapangan dalam mengelola dan mengembangkan serta mengevaluasi kurikulum di suatu lembaga pendidikan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Universitas Pendidikan Indonesia

(28)

10

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tentang pendidikan, dan mendukung ketercapaian visi misi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Selain itu juga dapat digunakan sebagai bahan tambahan referensi untuk melaksanakan penelitian evaluasi kurikulum selanjutnya.

b. Bagi Pemerintah

Memberikan masukan kepada pemerintah daerah dan pusat tentang kelebihan dan kelemahan implementasi pembelajaran tematik terpadu, supaya nantinya bisa dijadikan pertimbangan untuk perbaikan maupun mengembangkan kurikulum 2013. Sebagai gambaran bagi pemerintah tentang nilai (merit) dan arti (worth) dari implemantasi kurikulum 2013.

c. Bagi Pengembang Kurikulum 2013

Memberikan masukan tentang implementasi kurikulum 2013 dalam hal perencanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Implementasi pembelajaran, dan pelaksanaan penilaian autentik, serta faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam kurikulum 2013.

d. Bagi Guru

1) Sebagai bahan refleksi guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik terpadu di kelas,

2) Meningkatkan kualitas guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar.

3) Membantu dalam pencapaian tujuan kurikulum 2013

4) Mengidentifikasi faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan kurikulum 2013.

5) Memberikan masukan pada guru tentang standar pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu sesuai dengan kondisi yang diharapkan pemerintah dan pelaksanaan secara ideal.

e. Bagi Masyarakat

(29)

11

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Bagi Lembaga Pendidikan

1) Dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan maupun kebijakan pendidikan.

2) Sebagai acuan pengembangan kurikulum pada tahun selanjutnya.

3) Sebagai langkah dalam mensukseskan program implementasi kurikulum 2013.

F.

Definisi Operasional

1. Implementasi Kurikulum

Miller and Seller (1985, hlm. 13) menyatakan bahwa implementasi

kurikulum “In some case, Implementation has been identified with instruction” yang mempunyai makna bahwa implementasi

diidentifikasikan dengan kegiatan pembelajaran.

Sedangkan Saylor (1981, hlm. 227) menyatakan bahwa

implementasi kurikulum “Instruction is thus the implementation of curriculum plan, usually, but not necessarily, involving teaching in the

sense of student, teacher interaction in an educational setting” yang

mempunyai makna bahwa pembelajaran merupakan implementasi kurikulum sebagai rencana, umumnya, tidak selalu berkaitan dengan pengajaran yang melibatkan peserta didik, tetapi juga interaksi guru dengan lingkungan pendidikan.

Dalam penelitian ini impelementasi kurikulum dimaknai aktualisasi dari kurikulum sebagai rencana. Aktualisasi disini dimaknai sebagai proses mengajar yang dilakukan guru dan proses belajar yang dilakukan peserta didik didalam atau diluar kelas dalam konteks belajar.

2. Kurikulum

(30)

12

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

curriculum as that reconstruction of knowledge and experience that

enables the learner to grow in exercising intelligent control of

subsequent knowledge and experience” yang mempunyai makna bahwa

kurikulum sebagai rekonstruksi pengetahuan dan pengalaman yang memungkinkan pelajar untuk tumbuh menjadi cerdas, melalui pengetahuan dan pengalaman yang telah tersusun secara berkelanjutan dan sistematis.

Menurut George Beuchamp (1975, hlm. 7) menjelaskan bahwa kurikulum adalah “A curriculum is a written document which may contain many ingredients, but basically it is a plan for the education of pupils during their enrollment in a given school” yang mempunyai makna bahwa kurikulum adalah dokumen tertulis yang terdiri dari unsur-unsur, tapi pada dasarnya unsur-unsur itu adalah rencana pendidikan peserta didik selama mereka bersekolah.

Dalam penelitian ini kurikulum dimaknai sebagai dokumen perencanaan pembelajaran tertulis yang bertujuan untuk merekonstruksi pengalaman dan pengetahuan peserta didik secara berkelanjutan dan sistematis.

3. Kurikulum 2013

Menurut Mulyasa (2013, hlm. 66) Kurikulum 2013 adalah kurikulum tindak lanjut dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang pernah diujicobakan tahun 2004.

Sedangkan definisi kurikulum 2013 yang dikutip dari materi sosialisasi kurikulum 2013 dijelaskan bahwa “Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara

terpadu.”

(31)

13

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merekonstruksi pengalaman dan pengetahuan peserta didik secara berkelanjutan dan sistematis untuk mencapai tujuan pendidikan.

4. Evaluasi Kurikulum

Tyler (1949, hlm. 106) menyatakan bahwa evaluasi yaitu “is the process for determining the degree to which these changes in behavior

are actually taking place” yang mempunyai makna proses untuk menentukan sejauh mana perubahan perilaku yang benar-benar terjadi.

Davidson (2005, hlm. 1) menyatakan bahwa evaluasi adalah “the systematic determination of the quality or value of something” yang

mempunyai makna penentuan secara sistematis dari suatu kualitas atau nilai.

Sedangkan menurut Hasan (2008, hlm. 41) menyebutkan “bahwa evaluasi kurikulum sebagai usaha sistematis guna mengumpulkan informasi mengenai suatu kurikulum untuk digunakan sebagai

pertimbangan mengenai nilai dan arti kurikulum dalam konteks tertentu”. Dalam penelitian ini evaluasi kurikulum dimaknai sebagai proses yang sistematis untuk mengumpulkan informasi mengenai kurikulum, guna menentukan nilai dan arti dari suatu kurikulum.

5. Pembelajaran Tematik

Drake dan Burns (2004, hlm. 8) menyatakan bahwa kurikulum

terpadu “the unification of all subjects and experiences” yang

mempunyai makna penggabungan dari semua mata pelajaran dan pengalaman.

Fogarty (1991, hlm. 76) menyatakan bahwa “a cross disciplinary approach similar to the shared model, finding the overlapping skills, concepts and attitudes in all four subject matter content” yang

(32)

14

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Majid (2014, hlm. 80) menyatakan bahwa pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik.

Rusman (2013, hlm. 254) menyatakan pembelajaran tematik adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik.

Permendikbud Nomor 57 Tahun 2014 menyatakan bahwa pembelajaran tematik yaitu muatan pembelajaran sekolah dasar yang diorganisasikan dalam tema.

(33)

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

114 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian tentang Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013 Sekolah Dasar di Kota Bandung : Studi evaluatif berdasarkan Stake’s Countenance Model adalah metode Evaluatif dengan model Stake’s. Pendekatan ini sangat cocok sebagai metode dalam penelitian ini, karena penelitian ini mengungkap sejauhmana implementasi Kurikulum 2013 di Kota Bandung khususnya pada perencanaan RPP, implementasi pembelajaran dan implementasi penilaian autentik. Dengan terungkapnya data dalam penelitian ini maka akan terlihat nilai dan arti dari implementasi kurikulum 2013 di Kota Bandung.

Metode Evaluasi dipilih karena menurut Davidson (2005,hlm.1) menyatakan bahwa “Evaluation is the systematic determination of the quality

or value of something” yang mempunyai makna evaluasi adalah penetapan yang sistematis dari suatu kualitas atau nilai. Hal ini sejalan dengan pernyataan Sukmadinata (2013, hlm. 120) bahwa penelitian evaluasi merupakan desain dan prosedur evaluasi dalam mengumpulkan dan menganalisis data secara sistematis untuk menentukan nilai dan arti dari suatu praktik pendidikan.

Metode kualitatif dipilih karena menurut (Bogdan & Taylor, dalam Moleong, 2010, hlm. 4) mendefinisikan penelitian kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara

holistic (utuh). Jadi dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari sesuatu kebutuhan.

(34)

115

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

makna studi penelitian yang menyelidiki kualitas hubungan, kegiatan, situasi atau bahan. Metode kualitatif didasarkan pada filsafat postpositivisme, hal ini sesuai dengan pendapat Fraenkel dkk. (2012, hlm. 427) “ The qualitative approach is associated with the philosopy of positivism” hal ini berarti bahwa

metode ini digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti sebagai instrumen kunci. Maka berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian penelitian kulitatif adalah penelitian yang menghasilkan data yang mendalam dan deskriptif melalui sumber data yang natural.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah evaluasi kualitatif karena pada rumusan masalah penelitian ini lebih menekankan pada pemberian pertimbangan tentang nilai dan arti dari implementasi kurikulum 2013. Karena data yang diambil berkaitan dengan lingkungan sosial yang holistik dan penuh makna, maka metode ini merupakan sebuah alternatif yang tepat.

Selain alasan tersebut, peneliti juga mempunyai beberapa pertimbangan-pertimbangan. Pertama, metode evaluasi kualitatif lebih muda digunakan untuk mengamati situasi sosial. Kedua, metode ini menyajikan secara langsung hubungan antara evaluator dan responden. Ketiga, metode ini lebih peka dan mampu menyesuaikan diri dengan banyaknya pengaruh pada pola-pola nilai yang dihadapi, (Moleong 2010, hlm. 10) dengan pendekatan inilah diharapkan Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013 di Tingkat Sekolah Dasar berdasarkan Stake’s Countenance Model pada SD di Kota Bandung dapat dideskripsikan secara lebih teliti dan mendalam.

Model Countenance dipilih karena menurut (Stake, 1967) Pertama,

(35)

116

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hanya terbatas pada perubahan perilaku peserta didik tetapi juga pada seluruh komponen yang berpengaruh dalam implementasi pembelajaran.

B. Sumber Data Penelitian

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto 2010, hlm. 172). Sedang menurut Lofland dan Lofland (dalam Moleong 2010, hlm. 157) menyatakan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Dengan demikian, sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung dari informan di lapangan yaitu melalui wawancara mendalam (indept interview) dan observasi partisipatif serta kuesioner. Data primer dalam penelitian ini didapat dari hasil wawancara mendalam yang dilakukan kepada guru kelas dan waka kurikulum. Sedangkan observasi partisipatif dilakukan pada saat pembelajaran tematik terpadu berlangsung.

2. Sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh secara tidak langsung dari informan di lapangan, Contohnya seperti dokumen kurikulum. Data sekunder dalam penelitian evaluasi ini difokuskan pada dokumen kurikulum yang direncanakan guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik terpadu. Dokumen kurikulum itu yaitu RPP yang telah direncanakan guru.

C. Teknik Pengumpulan Data

(36)

117

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Observasi Partisipatif

Susan Stainback dalam Sugiyono (2009, hlm. 227) menyatakan “in participant observation the researcher observes what people do, listen to

what they say, and participates in their activities” maksudnya dalam

observasi partisipatif, peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengar apa yang mereka ucapkan, dan berpartisipasi dalam aktivitas mereka. Observasi Partisipatif ini dilakukan pada peserta didik kelas 4 SD saat pembelajaran tematik terpadu berlangsung.

2. Wawancara Mendalam

Wawancara menurut Sugiyono (2009, hlm. 317) adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara merupakan alat pengumpulan informasi langsung untuk berbagai jenis data sosial, baik yang terpendam (latent) maupun

memanifes. Wawancara mendalam pada evaluasi ini dilakukan dengan Guru kelas 4, serta dengan waka kurikulum.

3. Studi Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2009, hlm. 329) mengemukakan bahwa studi dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini, studi dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan dokumentasi dokumen pembelajaran tematik terpadu.

4. Kuesioner

Menurut Sugiyono (2009, hlm. 329) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada reponden untuk dijawab. Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk melengkapi data dari studi dokumen dan observasi serta wawancara. Kuesioner diberikan kepada guru dan peserta didik kelas 4 SD.

(37)

118

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Keabsahan Data

Pemeriksaan terhadap keabsahan data merupakan salah satu bagian yang sangat penting didalam penelitian kualitatif yaitu untuk mengetahui derajat kepercayaan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Untuk memeriksa keabsahan data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Triangulasi teknik, karena data yang diperoleh dari sumber yang sama dengan menggunakan teknik yang bermacam-macam. Triangulasi diambil setelah data dari evaluan terkumpul dan setelah melalui pengecekan kemudian dibandingkan dengan data yang sudah ada.

Gall, dkk. (2010, hlm. 358) menjelaskan bahwa triangulasi adalah “using different data-collection methods, data sources, analysts, and theories to

check their findings” yang mempunyai makna menggunakan berbagai metode pengumpulan data, sumber data, analisis, dan teori untuk memeriksa temuan. Metode ini mempunyai dua keuntungan yaitu peneliti dapat mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data.

Menurut Sugiyono (2009, hlm. 330) Triangulasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu Triangulasi teknik dan Triangulasi sumber :

1. Triangulasi Teknik

Menurut Sugiyono (2009,hlm.330) Triangulasi teknik berarti penelitian menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, kuesioner serta dokumentasi. Hal itu tergambar seperti berikut :

Gambar 3.1. Triangulasi “Teknik” Pengumpulan Data (bermacam-macam cara pada sumber yang sama)

Sumber : (Sugiyono, 2009, hlm. 331)

Observasi Partisipatif

Wawancara mendalam

Dokumentasi

(38)

119

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Triangulasi Sumber

Menurut Sugiyono (2009, hlm. 330) Triangulasi sumber berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.2. Triangulasi “Sumber” Pengumpulan Data (satu teknik pengumpulan data dari sumber yang berbeda-beda)

Sumber : (Sugiyono, 2009, hlm. 331)

Mathison dalam Sugiyono (2009, hlm. 332) mengemukakan bahwa “

the value of trigulation lies in providing evidence, whether convergent

in consistent, or contracdictory” maksudnya nilai dari teknik pengumpulan data dengan Triangulasi adalah untuk mengetahui data yang diperoleh convergent (meluas), tidak konsisten atau kontradiksi.

E. Teknik Analisis Data

Menurut (Bogdan & Biklen, dalam Moleong, 2010, hlm. 248), analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilih-milihnya menjadi satu yang dapat dikelola, mensintetiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Sedang menurut Sugiyono (2009, hlm. 335) menyatakan bahwa analisis data kualitatif ialah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalaman pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.

Wawancara mendalam

Guru

Waka Kurikulum

(39)

120

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam kaitannya dengan penelitian ini peneliti menggunakan metode analisis interaksi atau interactive analiysis models dengan langkah-langkah yang ditempuh yaitu sebagai berikut :

a) Pengumpulan Data (data collection)

Dilaksanakan dengan cara pencarian data yang diperlukan terhadap berbagai jenis data dan bentuk data yang ada di lapangan, kemudian melaksanakan pencatatan data di lapangan.

b) Reduksi Data (data reduction)

Apabila data sudah terkumpul langkah selanjutnya adalah mereduksi data. Menurut Sugiyono (2009, hlm. 338) mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari pola dan temanya serta membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya apabila diperlukan.

Proses reduksi data dalam penelitian ini dapat peneliti uraikan sebagai berikut: pertama, peneliti merangkum hasil catatan lapangan selama proses penelitian berlangsung yang masih bersifat kasar atau acak ke dalam bentuk yang lebih mudah dipahami. Setelah selesai, peneliti melakukan reflektif. Reflektif merupakan kerangka berfikir dan pendapat atau kesimpulan dari peneliti sendiri.

(40)

121

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c) Penyajian Data (data display)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan mudah dipahami. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Selain itu, dengan adanya penyajian data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tesebut. Penyajian data dalam penelitian ini, peneliti paparkan dengan teks yang bersifat naratif.

d) Penarikan Kesimpulan

(41)

122

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kriteria kuantitatif tanpa pertimbangan. Pembobotan dilakukan dengan skala 1-5, 1-4 dan 1-3. Sedangkan rumus yang digunakan untuk mengukur nilai akhir komponen menurut (Arikunto & Cepi, 2010, hlm. 38) adalah:

Keterangan:

NK : Nilai komponen

BI : Jumlah bobot Indikator

NI : Nilai Indikator

JB : Jumlah Indikator

Penarikan kesimpulan dilakukan menggunakan kriteria kuantitatif. Klasifikasi kriteria kuantitatif yang digunakan menurut Arikunto & Cepi (2010, hlm. 35) yaitu :

Nilai 5, (Baik Sekali), 81-100% Nilai 4, (Baik), 61-80%

Nilai 3, (Cukup), 41-60% Nilai 2, (Kurang), 21-40% Nilai 1, (Kurang Sekali), < 21%

F. Prosedur Evaluasi Kualitatif

Hasan (2008) menjelaskan bahwa dalam melakukan evaluasi kurikulum dengan menggunakan prosedur evaluasi kualitatif ada tiga hal pokok yang harus dilakukan evaluator, yaitu:

a) Menentukan Fokus Evaluasi

(42)

123

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kurikulum maka evaluator dapat merumuskan fokus evaluasi. Fokus evaluasi ini menggambarkan wilayah kerja evaluasi yang akan dilakukan, bersifat hypothetical. dan terbuka untuk perubahan sesuai dengan kenyataan yang ditemukan evaluator di lapangan, atau biasa disebut unfolding (Hasan, 2008) berdasarkan penjabaran di atas serta berdasarkan tujuan maka fokus penelitian ini adalah perencanaan dokumen kurikulum berupa RPP, implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran dan pelaksanaan penilaian autentik.

b) Perumusan Masalah dan Pengumpulan Data

Proses penentuan fokus diakhiri dengan perumusan masalah dan pertanyaan evaluasi. Adanya masalah dan rumusan pertanyaan evaluasi sangat membantu evaluator dalam membentuk langkah berikutnya yaitu melakukan pekerjaan evaluasi yang diawali dengan pengumpulan data. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara, observasi dan studi dokumentasi serta kuesioner.

c) Proses Pengolahan Data

Selama proses pengumpulan data terjadi maka evaluator terus menerus melakukan pengolahan. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan metode evaluasi kualitatif dengan menggunakan model Evaluasi Countenance Stake.

d) Menentukan Perbaikan dan Perubahan Kurikulum

Perubahan dan perbaikan kurikulum dilakukan berdasarkan kemampuan dan fasilitas yang dimiliki oleh suatu lembaga pendidikan yang menerapkan kurikulum tersebut. Dalam menentukan perubahan dan perbaikan tersebut maka peran para responden sangat penting karena informasi mereka digunakan untuk menentukan perbaikan dan perubahan tersebut. Peran evaluator disini tidak menentukan perbaikan dan perubahan, tapi hanyalah memberikan informasi melalui rekonstruksi mengenai apa yang sedang terjadi dan

(43)

124

Bhakti Primafindiga Hermuttaqien, 2015

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Langkah-langkah Evaluasi Kurikulum Berdasarkan Stake Countenance

Pelaksanaan Evaluasi ini menggunakan model Countenance Stake.

Alasan kenapa menggunakan model ini yaitu : Pertama, karena model ini dikembangkan atas keyakinan bahwa suatu evaluasi haruslah memberikan deskripsi dan pertimbangan sepenuhnya mengenai evaluan. Kedua,

Kesesuaian tujuan evaluasi kurikulum yang dikaji dengan model evaluasi

Countenance Stake. Ketiga, Model ini menganjurkan pada evaluator untuk menggunakan beragam standard dalam mengevaluasi kurikulum supaya pandangan akan kurikulum dapat dikaji secara luas.

Pembahasan model Countenance Stake ini dengan mengikuti alur membandingkan matrik deskripsi dengan matrik pertimbangan. Langkah pembandingan antara matrik tersebut dijelaskan sebagai berikut :

a.1 dengan 4 f. 2 dengan 5 k. 3 dengan 6

Gambar 3.3. Model Dasar Countenance Sumber : (Stake, 1967, hlm, 529)

Deskripsi Langkah-langkah perbandingan matrik deskripsi dengan matrik pertimbangan :

a. 1 dengan 4, maksudnya adalah membandingkan dan mengkaji kesesuaian antara intents dengan observation pada baris antecendents. Dalam hal ini yang dibandingkan adalah kompetensi inti, KD, indikator pencapaian

Gambar

 Tabel :Hal
Gambar 3.1. Triangulasi “Teknik” Pengumpulan Data (bermacam-macam cara  pada sumber yang sama) Sumber : (Sugiyono, 2009, hlm
Gambar 3.2. Triangulasi “Sumber” Pengumpulan Data (satu teknik pengumpulan data dari sumber yang berbeda-beda)  Sumber : (Sugiyono, 2009, hlm
Gambar 3.3. Model Dasar Countenance
+2

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) mendeskripsikan penggunaan Discovery Learning dengan media model bangun ruang, (2) meningkatkan hasil belajar matematika tentang

Hal ini menunjukkan bahwa dengan penerapan sistem informasi manajemen yang baik dengan pengolahan data, pengolahan informasi, sistem manajemen dan proses kerja

Ketentuan tentang hak mendahului pada fiskus dalam pelunasan utang pajak perusahaan atau wajib pajak pailit dengan harta kekayaannya yang tersimpan di bank, sulit

(5)Menambah jumlah eksperien. Selain terjadi peningkatan hasil belajar fisika siswa selama siklus I dan siklus II, terjadi pula perubahan sikap siswa dalam proses

Dari proses pelaksanaan, kelas eksperimen lah yang dapat meningkatkan kualitas belajar siswa, karena pada dasarnya siswa lah mencari sumber belajar mereka sendiri

Pengembangan digital scrapbook berbasis photoshop ini merupakan pemanfaat kemajuan teknologi pada zaman sekarang, dengan eksistensi aplikasi dan internet yang ada di laptop

PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MELALUI LESSON STUDY Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Untuk proses olah kering pengeringan biji kopi untuk mencapai kadar air 12% yaitu tergantung dengan cuaca, pada waktu cuaca cerah pengeringan dilakukan selama 2 sampai